Anda di halaman 1dari 44

TEKNIK PENGEMASAN

(SETTING, PACKING, LABELING,


INSTRUMEN & LINEN)

Tri Heni Sulistika, SKM

Disampaikan dalam rangka


Pelatihan Central Sterile Supply Department ( CSSD )
Jakarta 2020
PENDAHULUAN
 Rumah Sakit sebagai institusi penyedia pelayanan
kesehatan (alat steril) berupaya untuk mencegah
terjadinya infeksi bagi pasien dan petugas rumah
sakit.
 CSSD berperan dalam pencegahan dan pengendalian
infeksi.
 Standar prasarana diruang pengemasan, ruang,
penandaan, ruang sterilisasi dengan tekanan
positip,ventilasi baik,suhu 18˚-22˚C, Kelembapan
35-75%, bebas debu terpisah dari ruangan pre-
cleaning / cleaning.
PACKING/PENGEMASAN,
LEBELING
• Pengemasan semua material yang tersedia
untuk fasilitas kesehatan yang didesain untuk
membungkus, mengemas, dan menampung alat-
alat yang dipakai ulang untuk sterilisasi,
Penyimpanan dan pemakaian.

• Labeling Kegiatan pemberian label /etiket


pada masing-masing kemasan alat kesehatan
yang telah mengalami proses sterilisasi..
TUJUAN & FUNGSI
• Pengemas :
Mempertahankan sterilisasi alat memberikan keamanan
serta memudahkan perpindahan alat dari satu tempat
ke tempat lain tanpa menyebabkan kontaminasi
• Labeling :
 Untuk memastikan bahwa proses steril sudah
dilakukan.
 Sebagai jaminan mutu steril.
 Mencegah kejadian alat hilang/tertukar.
TIPE/ JENIS BAHAN
KEMASAN
 Kertas
 Kain/ Linen
 Kain Campuran
 Kombinasi Plastik Film Kertas
 Tromol rigid qontainer
PRINSIP DASAR PENGEMASAN
 Bahan harus membiarkan penetrasi sterilan efektif ke
seluruh permukaan kemasan dan isinya.
 Bahan pengemas harus tahan terhadap kondisi fisik
yang dialami pada saat proses sterilisasi berlangsung,
seperti suhu tinggi, kelembapan, tekanan tinggi ,dan
kondisi vakum.
 Sterilitas kemasan terjamin sampai waktu kemasan
dibuka.
 Isinya mudah dikeluarkan dari kemasan tanpa terjadi
kontaminasi.
 Ukuran bervariasi .
SYARAT BAHAN PENGEMASAN
 Sesuai dengan metode sterilisasi yang
dipakai.
 Dapat menahan mikro-organisme dan bakteri.
 Kuat & tahan lama
 Mudah digunakan
 Tidak mengandung racun
 Segel yang baik
 Aman & mudah dibuka
 Masa kadaluarsa
PEMILIHAN BAHAN KEMASAN
• Sterilisasi Uap :
Bahan kemasan dan isinya harus tahan
terhadap suhu selama waktu yang diperlukan
untuk siklus panas-kering tanpa meleleh,
terbakar atau rusak.
(Plastic Kertas/Pauches,Linen)
PEMILIHAN BAHAN KEMASAN

• Sterilisasi Ethylene Oxide (EO) :


Bahan kemasan harus memudahkan penyerapan
gas dan uap sterilan dengan baik, dan juga siap
melepaskan gas dan uap tersebut dari kemasan
dan isinya selama waktu aerasi.
Bahan pengemas menggunakan pouches (kertas
plastic) dan bisa menggunakan film plastic.
PEMILIHAN BAHAN KEMASAN

• Sterilisasi Panas Kering :


Pensterilannya dikemas hanya menggunakan
Aluminium Foil. Isinya harus tahan terhadap
suhu selama waktu yang diperlukan untuk
siklus panas - kering tanpa meleleh, terbakar
atau rusak.
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN
• Kriteria Kertas
a. Bahan ini hanya untuk sekali pakai.
b. Tidak tembus air
c. Memiliki kekuatan/ tensila yang cukup tinggi (sukar
dirobek)
d. Merupakan penahan mikro-organisme yang baik
e. Bebas dari bahan beracun dan kertas mempunyai
kepadatan 0,001 mikron
f. Dapat dipakai untuk steriliasi Uap.
TIPE/ JENIS BAHAN
KEMASAN
Kriteria Kain/ Linen
a.Linen ; Material paling tradisional yang
digunakan sebagai pembungkus steril
b.Keunggulanya bisa dipakai ulang, murah,
kuat, pelindung yang cukup baik, mudah
digunakan, sangat baik untuk duk.
c.Bahan yang berkualitas dengan kerapatan
benang 140-240 treat/inc,2 lbr.
TIPE/ JENIS BAHAN
KEMASAN
• Kelemahan Kain / Linen
a. Bukan penghalang yang baik, mudah
menyerap air, bila basah perlindunganya
hilang.
b. Mudah robek, bila terpapar panas
terlalu lama
c. Perlu diperiksa terhadap kerusakan
dengan visual menggunakan magnifier.
d. Linen Maximum 50xcuci.
e. Dengan tekanan 2,1-2,2atm paparan
dapat tembus kepengemas hingga alat.
TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN

• Kriteria Kain Campuran


a. Kain katun campuran dengan plastik memperbaiki
kemampuan menghalangi bakteri dan air.
b. Sesuai untuk Sterilisasi UAP kain tidak
direcomendasikan untuk Ethylene Oxide.
TIPE/ JENIS BAHAN
KEMASAN
• Kriteria Kombinasi Film Plastik dan Kertas
Satu sisi dari bahan plastic dan sisi lainya dari
kertas yang direkatkan dengan alat
listrik.Karena satu sisi terbuat dari kertas,maka
dapat dipakai untuk metode sterilisasi uap dan
EO. Bahan dan alat yang disterilkan didalamnya
dapat disimpan lebih lama.
PROSEDUR DAN LANGKAH
PENGEMASAN
 Pastikan instrumen bersih dan kering.
 Periksa ada nya karat, goresan, korosif, retak, kotor
dipermukaan plate pemeriksaan menggunakan kaca
pembesar.
 Pastikan bahwa setiap instrument ujung pemotong tajam
dan terlindungi.dan bagian 2 tertentu bisa digerakan.
 Metode dan penempatan label untuk identifikasi isi
kemasan.
 Aplikasi informasi untuk mengendalikan mutu, nomor, lot,
tanggal & identifikasi petugas.
 Petunjuk untuk penempatan kemasan dalam mesin
sterilisasi.
 Peringatan waktu pengeringan, pendinginan, penanganan
setelah proses sterlilisasi
 Informasi mengenai aplikasi pelindung setelah proses
sterilisasi terhadap debu, uap, dsb.
PROSEDUR DAN LANGKAH
PENGEMASAN
Mencakup
Nama alat yang akan dikemas
Persiapan & inspeksi alat sesuai dengan
spesifikasi & instruksi dari pabrik
Sesuaikan dgn metode steriliasi yang dipakai
Jenis &Ukuran alat yang akan dikemas
Tempatkan indikator kimia (eksternal/ internal)
Metode & Teknik pengemasan
Metode pemberian segel pada setiap kemasan
PROSEDUR DAN LANGKAH
PENGEMASAN

 Petunjuk untuk penempatan pada


penyimpanan atau untuk distribusi ke
tempat pemakaian
 Informasi untuk pemakai guna mencegah
kemungkinan kontaminasi
Misal : Prosedur untuk penyimpanan
kemasan steril, inspeksi segel, tanggal
kadaluarsa, dsb)
Hal-hal yang harus
diperhatikan untuk kontrol
kualitas adalah :
I. Data Mesin Sterilisasi
Pemberian nomor load pada setiap kemasan, nomor mesin
sterilisasi dan tanggal proses sterilisasi.
Nama operator.
Informasi kemasan (kemasan linen atau kemasan instrumen)
Data hasil pengujian attest biologi.

Alasan dengan melakukan dokumentasi ini maka apabila ada


barang yang harus ditarik ulang akan menjadi lebih mudah.
II. Waktu Kadaluwarsa
Setiap kemasan steril yang akan digunakan harus diberi label
yang mengindikasikan waktu kadaluwarsa untuk memudahkan
melakukan rotasi stock.
Disamping melihat waktu harus memperhatikan kejadian yg
dialami instrumen tersebut.
Perhatikan batas tgl pemakaian (tgl kadaluwarsa pd tiap
kemasan steril, masa berlaku barang steril (kemasan kain tenun
berdasarkan waktu adalah 7 hari, kertas krep 3 bulan dan
kemasan pouches 1 thn).

Pelatihan CSSD
Jenis-jenis indikator sterilisasi
untuk monitoring sterilisasi

1. Indikator Mekanik
2. Kontrol Kualitas Secara Visual
3. Indikator Kimia
4. Indikator Biologi
5. Uji Kultur Laboratorium

Pelatihan CSSD
I. Indikator Mekanik
Indikator mekanik adalah bagian dari instrumen sterilisasi
seperti gauge, tabel dan indikator suhu, waktu maupun tekanan
yang menunjukkan apakah alat sterilisasi bekerja dengan baik.

Tujuan :
1.Memberikan informasi mengenai
temperatur, tekanan, waktu dan fungsi
mekanik lainnya berfungsi dengan baik.
2.Memberikan indikasi adanya masalah
apabila alat rusak dan memerlukan
perbaikan.
3.Memberikan informasi secara cepat
tentang fungsi dari alat sterilisasi.

Pelatihan CSSD
II. Kontrol Kualitas Secara Visual
• Kontrol kualitas dengan cara melihat bentuk
dan keadaan fisik barang, bila terdapat
kerusakan pada pembungkus atau adanya
perubahan fisik barang maka barang tersebut
tidak dapat digunakan lagi atau harus dikemas
dan disteril ulang.

Pelatihan CSSD
III. Indikator Kimia
 Indikator yang menandai terjadinya paparan sterilisasi
baik uap panas atau gas Ethylene Oxide pada objek
yang dihasilkan dengan adanya perubahan warna.
Bentuk :
1. Autoclave tape (digunakan dibagian luar kemasan)
2. Kertas Bowiedick
3. Indikator strip (dimasukkan didalam kemasan)
4. Vial

Pelatihan CSSD
IV. Indikator Internal
Berbentuk strip
Pemakaiannya diletakkan dalam setiap kemasan, pada
daerah yang paling sulit dicapai sterilisasi.
Tujuan :
Memberikan informasi bahwa benda didalam kemasan
telah melewati proses sterilisasi, dapat dilihat dari
perubahan warna strip.
Menunjukkan bahwa kondisi sterilisasi (suhu,
tekanan, dan kejenuhan uap) telah tercapai.

Pelatihan CSSD
Gambar Indikator Internal
Pelatihan CSSD
V. Indikator Eksternal
 Misal : Autocalve tape (digunakan dibagian luar pada setiap
kemasan).
 Autoclave tape pada dasarnya mengandung zat warna yang akan
merubah warna apabila terpapar pada suhu tertentu.
Tujuan :
 Memberikan informasi bahwa bagian luar kemasan benda yang
disterilkan telah melewati proses sterilisasi.
 Membedakan antara benda yang sudah dan belum disterilkan.
 Berfungsi sebagai segel/pengaman kemasan, biasanyadiletakkan
ditengah-tengah bagian luar kemasan

Pelatihan CSSD
Gambar Indikator Eksternal

Pelatihan CSSD
ISO 11140: Chemical Indicators

Class 2 Indicators for Class 3 Single Variable


Class 1 Process Indicators
use in Specific Tests Indicators

Class 6 emulating Indicators


Class 4 Multi-variable Indicators
Class 5 Integrating Indicators
SEALER
Gke Steri – Record Documentation System
Hand Lsbeling Device
Common Disposable Sterilization
Packaging Materials

Crepe paper Non-woven wrap

Packaging pouch

Peel Pouch Package Rigid Container


MONITORING PENGEMASAN
Unit :  

Bulan :            

Pengemas Kondisi Kondisi

No Linen Kertas Crap Pouches Nama Petugas Keterangan


Pouches Linen Kertas Crape
Baik Sobek/Tipis Baik Sobek Kadaluarsa

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

                   

Catatan : Lembar ini di isi dengan Cek List (v)


Monitoring Pengemasan

Unit Sterilisasi Sentral


Bulan :

Tanggal Monitoring
Kemasan Kondisi Kemasan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16

Baik
                               

Pouches Rusak
                               

Kadaluarsa
                               

Baik
                               

Linen / Kertas Crape Rusak


                               

Kadaluarsa
                               

Nama Petugas
                               

Tanggal Monitoring
Kemasan Kondisi Kemasan
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31

Baik
                             
Pouches Rusak
                             
Kadaluarsa
                               
Baik
                             
Linen / Kertas Crape Rusak
                             
Kadaluarsa
                             
Nama Petugas
                             
Catatan :
Lembar ini diisi dengan ceklis (Ö)
Bila ditemukan kemasan rusak, segera ganti kemasan
PERTIMBANGAN UMUM
KEMASAN
Kemasan linen sebaiknya tidak terlalu padat dan tidak
melebihi ukuran 30cm x 30cm x 50 cm dengan berat
tidak lebih dari 6 kg, dengan demikian densitas
maksimum tidak lebih dari 133,3 kg/m3. Pengemasan
linen sebaiknya hanya dilakukan oleh departemen
yang bertanggung jawab pada proses sterilisasi. Cara
perhitungan Densitas maksimum suatu kemasan linen
adalah sebagai berikut :

Densitas Maksimum = Berat Kemasan (kg)


Volume Kemasan (m3)
CONTOH
Suatu kemasan mempunyai ukuran panjang, lebar
dan tinggi masing-masing 25cm x 30cm x 45 cm.
setelah ditimbang, berat kemasan bersangkutan
adalah 7 kg. Apakah kemasan ini memenuhi
persyaratan densitas maksimum ?

Perhitungan :
Volume kemasan adalah : 0,25m x 0,3m x 0,45m =
0,03375 m3
Berat kemasan = 7 kg
Maka Densitasnya adalah = 7kg/0,03375m3 = 207
kg/m3
KESIMPULAN
Kemasan tersebut tidak memenuhi persyaratan Densitas yang
diperbolehkan, karena melebihi densitas maksimum .yang
diperbolehkan yaitu sebesar 133,3 kg/m3.
RS mengurangi risiko infeksi yang terkait dengan
peralatan,pelengkap,dan perbekalan medis/bedah dengan
memastikan proses pembersihan,disinfeksi pengemasan,sterilisasi
serta penyimpanan pendistribusian yang memenuhi syarat atau
sesuai dengan standar rs.
Persiapan yang baik dalam akreditasi di mulai dari persiapan
standar regulasi yang disesuaikan,yang dimulai dari laporan beserta
dokumentasi yang baik dari setiap proses yang dilakukan di CSSD ,
serta edukasi tentang semua prosedur kepada seluruh staf yang
berkwalitas dengan mengenal bahan pengemasan sesuai metode
sterilisasi untuk alat2 yang akan disterilkan disertai dengan
indikator2 eksterna dan interna yang disesuaikan dengan hal yang
sederhana untuk meraih keberhasilan akreditasi .
DAFTAR PUSTAKA
• Standar akreditasi rumah sakit termasuk standar
untuk pembersihan peralatan,pengemasan dengan
indicator lainnya dan serta penggunaan metode
sterilisasi yang disesuaikani dipelayanan sterilisasi
sentral sesuai dengan tipe peralatannya.
• Workshop The Best Practice Pelayanan Sterilisasi
/CCSD dalam Peningkatan Mutu Pelayanan Perawatan
dan Pembedahan.
• Workshop CSSD RS PERTAMINA JAKARTA.
• PANDUAN CSSD MODERN. E. TAUFIK HIDAYAT RS
PUSAT PERTAMINA JAKARTA.
• PEDOMAN INSTALASI PUSAT STERILISASI
/CSSD .DI RUMAH SAKIT,DEPARTEMEN
KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2009.
TERIMA KASIH
Getinge - Steam Steril zation in Steril zer Video.flv

Anda mungkin juga menyukai