Anda di halaman 1dari 24

STERILISASI DAN DESINFEKSI

MAYA DWI YUSTINI


1. STERILISASI

Keputusan Menteri Kesehatan No. 124/Menkes/SK/2004


mengenai kesehatan yang ada di rumah sakit

Sterilisasi adalah upaya menghilangkan semua


mikroorganisme yg ada baik dengan cara kimiawi
maupun fisik
TUJUAN STERILISASI

a. Mencegah terjadinya infeksi


b. Mencegah kontaminasi mikrooganisme dalam
industri
c. Mencegah kontaminasi terhadap bahan-
bahan yang dipakai dalam melakukan
pembiakan murni
d. Mencegah terjadinya infeksi silang
e. Menjamin kebersihan alat
f. Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah
steril dan aman digunakan pasien.
Faktor-faktor yang mempengaruhi efikasi metode desinfeksi dan
sterilisasi (Darmadi, 2008) :

a) Konsentrasi larutan dan durasi kontak. Konsentrasi lemah dan waktu


paparan yang pendek mengurangi efektivitasnya.
b) Tipe dan jumlah pathogen. Semakin besar jumlah pathogen pada suatu
objek. Semakin lama waktu yang diperlukan untuk desinfeksi.
c) Area permukaan untuk pengobatan. Semua permukaan dan area
yang kotor harus terpapar seluruhnya terhadap agen desinfeksi dan
sterilisasi.
d) Suhu lingkungan. Desinfektan cenderung bekerja dengan baik pada
suhu ruangan.
e) Adanya sabun. Sabun menyebabkan desinfektan tertentu menjadi
tidak efektif.
PERSYARATAN RUANGAN ATAU PERALATAN UTK
STERILISASI

1. Desinfektan yg digunakan utk sterilisasi haruslah


merupakan bahan yg ramah lingkungan
2. Saat melakukan sterilisasi petugas harus menggunakan
alat pelindung dan menguasai cara sterilisasi yang aman.
3. Sterilisasi peralatan yg digunakan utk perawatan fisik
pasien dipanaskan pd suhu 121 derajat Celcius selama
30 menit, atau sesuai dg petunjuk dlm sterilisasi alat yg
digunakan.
4. Semua yg telah disterilkan harus aman dari
mikroorganisme yg masih hidup.
PROSES STERILISASI DI RUMAH SAKIT
DILAKSANAKAN SECARA SENTRALISASI DG
TUJUAN:

Menghemat biaya
Efisiensi dlm
investasi instalasi
menggunakan Efisiensi tenaga
dan
peralatan dan sarana
pemeliharaannya

Sterilisasi bahan dan Penyederhanaan dlm


alat yg disterilkan pengembangan prosedur kerja
dpt , standarisasi dan peningkatan
dipertanggungjawab pengawasan mutu
kan
* Penerimaan
* Pengadaan
* Pencucian
Mengelola * Pengawasan
semua * Pemberian
kebutuhan
peralatan dan tanda steril
Unit kerja yg perlengkapan * Penyusunan
bertanggung tindakan bedah * Pengeluaran
jawab : dan non bedah
INSTALASI hasil
STERILISASI
SENTRAL sterilisasi
ke unit2
Sebelum memilih tehnik steril, hrs dipahami
adanya kontaminasi dari bahan dan alat yg
akan diterilkan.
Sumber kontaminasi yaitu :
1. Udara yang lembab atau uap air

2. Perlengkapan dan perlatan rumah sakit

3. Personalia yg di rs (kulit, tangan, rambut


dan saluran nafas yg terinfeksi)
4. Air yg tdk disuling dan disterilkan

5. Ruang yg tdk dibersihkan dan didesinfeksi

6. Pasien yg terinfeksi
1.
Sterilisasi
dengan
filtrasi

4. Macam – 2.
Sterilisasi Sterilisasi
dg cara dan cara dengan
kimia sterilisasi pemanasan

3.
Sterilisasi
dengan
penyinaran
STERILISASI DG FILTRASI

 Dilakukan dg mengalirkan cairan /gas pd


saringan berpori kecil shg dpt menahan
mikroorganisme dg ukuran tertentu.
 Utk media yg tdk tahan dg pemanasan,
misalnya : sterilisasi vaksin, serum, enzim,
vitamin
 Meminimalkan organisme masuk ruangan kerja.
STERILISASI DG PEMANASAN (KERING &
BASAH)
1. Dg pemanasan kering
a. Pembakaran
- Alat yg digunakan adlh lampu spiritus/bunsen.
- Cocok utk logam , kaca, porselin.
- Dibiarkan sampai berpijar
- Seluruh organisme akan mati termasuk spora
- Suhu 200 – 600 derajat C selama min 60 detik.
b. Dg pemanasan basah
b.1 Dg merebus
- Utk alat2 spt gunting, pinset, skalpel, jarum,
spuit injeksi
- Direbus dlm suasana mendidih selama 30 – 60
menit
b.2 Dg uap air panas
- Digunakan utk media yg sekiranya rusak jk
dikerjakan dg uap air panas.
- Pemanasan 100 derajat C selama 1 jam
b.3 Dengan uap air bertekanan (autoklav)
- Mengatur tekanan dlm auotklav, shg dpt dicapai panas yg diinginkan.
- Digunakan utk media yg tahan thd pemanasan
- Suhu 120 derajat C selama 15 menit.
- Tekanan yg digunakan 15 Psi atau 2 atm
- Selama proses hrs ditunggui
- Jk mengurangi tekanan harus pelan2 spy cairan tdk meletus2 yg dpt
menyebabkan gelas 2 pecah.

b.4 Dengan Pasteurisasi


- Digunakan utk mnsterilkan susu dan minuman beralkohol.
- Panas yg digunakan 61,7 derajat C selama 30 min
b.5 Tyndalisasi
- Konsep kerja mirip dg mengukus

- Utk bahan yg mengandung air, tidak tahan


takanan dan susu tinggi (kan mengalami
koagulasi). Bahan yg berpati pd kondisi
asam akan terhidrolisis
C. STERILISASI DG PENYINARAN
c.1 Radiasi
- Jika sterilisasi panas maupun dinding /filtrasi tdk dpt
dilakukan.
- Merupakan bagian dari spektrum elektromagnetik.
c.2 sinar ultraviolet (utk kamar bedah, pengisian ampul
obat & flakon
- sinar X(daya penetrasi lebih dalam, mensterilkan
material yg tebal, bungkusan alat kedokteran, paket
makanan
- sinar katoda, menghapus hama pd barang2 yg sdh
dibungkus
D. CARA KIMIA
- Desfinfektan : suatu bahan kimia yg dpt
membunuh sel2 vegetatif dan jasad renik.
- Desinfeksi : proses sterilisasi
- Antiseptik : suatu bahan/zat yg dpt mencegah,
melawan maupun membunuh pertumbuhan dan
kegiatan jasad renik. Biasanya digunakan utk
tubuh. Prosesnya disebut antisepsis.
- Biosidal : zat yg aksinya dipakai utk
mencegah/menghambat
organisme(bakteriostatik, fungistatik)
 Zat yg bersifat anti mikroba : fenol dan
derifatnya, alkohol 50 -70%, halogen beserta
gugusannya, logam berat dan gugusannya,
deterjen,
2. DESINFEKSI
Desinfeksi: suatu proses baik secara kimia atau
secara fisika dimana bahan yg patogenik atau
mikroba.
Unit kerja yg bertanggungjawab menyediakan
desinfektan dan antiseptik di rs adalah instalasi
farmasi.
Tehnik desinfeksi yg dilakukan tdk mutlak bebas
dr mikroorganisme hidup spt sterilisasi krn
desinfektsn antiseptik tidak menghasilkan
sterilitas.
KRITERIA DESINFEKTAN YG BAGUS
 Daya bunuh kuman tinggi dg toksititas yg rendah.
 Spekturm luas dpt mematikan berbagai macam
organisme
 Dpt mendesinfektan dg baik dlm waktu singkat
 Stabil dlm penyimpanan
 Tdk merusak bahan yg didesinfeksi
 Tdk mengeluarkan bau yg menganggu
 Desinfektannya sederhana dan tdk sulit
pemakaiannya
 Biaya murah dan tetap ada di pasaran
DESINFEKTAN DIGUNAKAN UTK
MEMBERSIHKAN:
Beberapa peralatan yang tidak kontak langsung
dengan px --- cukup desinfektan,
 contoh:

 kamar operasi, unit isolasi, stetoskop

 meja operasi

 Efektifitas desinfektan tergantung :

 pH

 type & jml mikroorganisma

 ada/tidak bahan organik pd benda ybs

 jangka waktu u/ membunuh kuman


Beberapa penyebab inaktivasi
desinfektan

Pengenceran Air pengencer Tempat tidak


tidak tepat tercemar sesuai

Digunakan
pH tidak
utk bahan yg
sesuai
tdk cocok
Desinfektan yang Digunakan pada Fasilitas
Kesehatan :
1. zAlkohol
ethyl at isopropil alkohol (60-90%) u/ ampul, termometer dll
2. Gol. halogen
 chlirin – sod hypochlorit
 pd kons 125 ppm-10000 ppm
 iodophor
3. Glutaraldehyde 2%
4. Hydrogen peroxyde 3-6% u/ lantai
5. Formaldehyde
 u/desinfeksi ruangan pd kons 1 mg/l, at sterilisasi ruangan pd wadah
tertutup
6. Fenolic kons 0,3%-0,6%
 lysol – kreolon
 u/ desinfeksi linen, lantai ruangan
 tdk dianjurkan u/ alat karpet dan plastik krn absorpsi
7. Amonium quartenary
 u/ dinding permukaan logam – sifat sebagai detergen
Panduan cara menggunakan disinfektan berikut ini:
1. Pakailah sarung tangan sekali pakai sebelum membersihkan dan
menggunakan cairan disinfektan. Sarung tangan ini berguna untuk
mencegah iritasi pada kulit.
2. Bersihkan permukaan menggunakan sabun dan air terlebih dahulu, lalu
gunakan disinfektan.
3. Membersihkan dengan sabun dan air membantu mengurangi jumlah
kuman dan kotoran (seperti debu dan lumpur) di permukaan.
Penggunaan disinfektan setelahnya dapat lebih efektif membunuh
kuman di permukaan.
4. Lakukan pembersihan rutin terhadap permukaan atau objek yang
sering disentuh di lingkungan keluarga. Contohnya: meja, gagang
pintu, remote TV, sakelar lampu, meja dapur, telepon, keyboard, toilet,
keran, wastafel, dan lainnya.
5. Ikuti instruksi pada label disinfektan untuk memastikan penggunaan
produk yang aman dan efektif.
6. Setelah selesai melakukan proses disinfeksi, lepas sarung tangan
dan cuci tangan dengan benar terlebih dahulu menggunakan air dan
sabun minimal selama 20 detik.
7. Usahakan untuk mengurangi kontak langsung cairan disinfektan
dengan permukaan tubuh.

Anda mungkin juga menyukai