Anda di halaman 1dari 18

[Type here]

Modul 6
Sterilisasi, Desinfeksi, dan dekontaminasi

Disusun oleh :
NAMA :

1. Alfina Amelda
2. Cantika Zanhetta n. M.
3. Dita Kusumaningsih
4. I Gede Budi Kususma
5. Lucky Andani Alpioneri
6. Ningsih Fitriani
7. Revi Audiva Nasution
8. Shella Aprilia

TINGKAT 1 REGULER B

PRODI DIII ANALIS KESEHATAN


POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG
TAHUN AKADEMIK 2017-2018

1
[Type here]

MODUL 6
JUDUL/TOPIK : Sterilisasi, Desinfeksi dan Dekontaminasi
TUJUAN : 1.1 Menguasai anatomi tubuh manusia, sistem sirkulasi
INSTRUKSIONAL dan hemostatis teknik pengambilan darah kapiler,vena
dan arteri, komplikasi flebotomi, penanganan pasien
akibat tindakan flebotomi,sistem dokumentasi dan
penanganan spesimen, quality assurance, komunikasi
dan patient safety
1.2 Bertanggung jawab terhadap kompetensi dan etika
profesional, hak pasien serta keamanan dan
kenyamanan pasien
1.3 Menguasai teori yang terkait dengan pemeriksaan
laboratorium medik mulai tahap pra analitik sampai
pasca analitik di bidang kimia klinik, hematologi,
imunoserologi, imunohematologi, bakteriologi, virologi,
mikologi, parasitologi, siitohistoteknologi klinik dari
sampel darah, cairan dan jaringan tubuh manusia
menggunakan instrumen sederhana dan otomatis secara
terampil sesuai standar pemeriksaan untuk
menghasilkan informasi diagnostik yang tepat.
INDIKATOR : Mahasiswa mampu menjelaskan
1. Pengertian Sterilisasi, disinfeksi, dan
dekontaminasi
2. Sterilisasi
3. Desinfeksi
4. Dekontaminasi
URAIAN MATERI : Mahasiswa mampu menjelaskan
1. Pengertian Sterilisasi Desinfeksi
Dekontaminasi
2. Sterilisasi
3. Desinfeksi
4. Dekontaminasi

2
[Type here]

Sterilisasi, Desinfeksi dan Dekontaminasi

1. Pengertian Sterilisasi, Desinfeksi,dan Dekontaminasi


Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme termasuk spora
bakteri pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat.
Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme
patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia
cair yang bersifat nonselektif.
Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan,
perlengkapan,sarung tangan, dan benda–benda lainnya yang terkontaminasi.

2. Sterilisasi
Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan
mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada
peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai. Hal yang perlu
dipertimbangkan dalam memilih metode sterilisasi yaitu sifat bahan yang
akan disterilkan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:

 Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih
berfungsi.
 Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah, dan tanggal
pelaksanaan sterilisasi.
 Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
 Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu
mensteril selesai.
 Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
 Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila
terbuka harus dilakukan steralisasi ulang.

3
[Type here]

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:

1. Sterilisasi dengan pemanasan kering


a. Pemijaran/flambir

Cara ini dipakai langsung, sederhana, cepat dan dapat menjamin


sterilisasinya, namun penggunaannya terbatas pada beberapa alat saja,
misalnya: benda-benda dari logam (instrument), benda-benda dari kaca,
benda-benda dari porselen.
Caranya yaitu:
1. Siapkan bahan yang disterilkan, baskom besar yang bersih, brand
spritus, korek api.
2. Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam waskom
tersebut. Selanjutnya dinyalakan dengan api.
3. Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.

b. Dengan cara udara panas kering


Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini
memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan sterilisasi
pemanasan basah. Adapun alat yang dapat dilakukan dengan cara ini yaitu
benda-benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk, vaselin, dan kaca.
Caranya yaitu:
1. Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu
2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya
3. Berilah indikator pada setiap set
4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil.
5. Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.
6. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.

2. Sterilisasi dengan pemanasan basah.


Ada beberapa cara sterilisasi ini, yaitu:
a) Dimasak dalam air biasa.
Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat
dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna itu agar
efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium nitrat 1% dan
phenol 5%.
Caranya yaitu:
1. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah, nanah atau
kotoran lain.

4
[Type here]

2. Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.


3. Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati
4. Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia).
5. Seluruh permukaan harus terendam.
b) Dengan uap air.
Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai dengan
dandang/panci dengan penangas air yang bagiannya diberi
lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian alat yang akan
disterilkan.waktu sterilisasi 30 menit.
Caranya yaitu:
1. Alat-alat yang akan disterilkan dicuci, dibersihkan, disikat serta
didesinfeksi.
2. Kemudian dibungkus dengan kertas perkamen dan dimasukkan dalam
dandang
c) Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum
digunakan dalam setiap rumah sakit dengan menggunakan alat yang
disebut autoclave.
Caranya yaitu:
1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat, dan
didesinfeksi.
2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
3. Kemudian dibungkus kain/kertas.
4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam autoclave.

3.Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia


Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan cara pemanasan
kering. Cara ini dipergunakan pada bahan-bahan yang tidak tahan
pemanasan atau cara lain tidak bisa dilaksanakan karena keadaan. Contoh
zat kimia : Formaldehyda, hibitane, Cidex.

4. Sterilisasi dengan radiasi ultraviolet


Karena disemua tempat itu terdapat kuman, maka dilakukan sterilisasi
udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus.Misalnya: di kamar
operasi, kamar isolasi, dsb. dan udaranya harus steril. Hal ini dapat
dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi
ultraviolet.

5
[Type here]

5. Sterilisasi dengan filtrasi


Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan.
Filtrasi udara disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air). Tujuannya
adalah untuk filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi
obat-obatan atau pada sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam
perawatan medik lainnya yang membutuhkan adanya cairan steril. Jenis
filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis
kuman. Pori-pori filter ukurannya minimal 0,22 micron.

3. Desinfeksi

Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan


organisme patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan
campuran zat kimia cair yang bersifat nonselektif. Hasil proses desinfeksi
dipengaruhi oleh beberapa faktor, di antaranya:
1. Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
2. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
3. Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
4. Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan
5. Struktur fisik benda
6. Suhu dan pH dari proses desinfeksi.

Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit


dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan dalam membunuh mikroorganisme
patogen. Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat
digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. Antiseptik adalah zat yang
dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan
hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat
pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari
toksisitasnya.

Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-


alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena dapat
menghambat proses disinfeksi.Disinfektan dapat membunuh
mikroorganisme patogen pada benda mati. Disinfektan dibedakan menurut
kemampuannya membunuh beberapa kelompok mikroorganisme,
disinfektan "tingkat tinggi" dapat membunuh virus seperti virus influenza
dan herpes, tetapi tidak dapat membunuh virus polio, hepatitis B atau M.
tuberculosis.

Untuk mendesinfeksi permukaan dapat dipakai salah satu dari tiga


desinfektan seperti iodophor, derifat fenol atau sodium hipokrit.Untuk

6
[Type here]

mendesinfeksi permukaan, umumnya dapat dipakai satu dari tiga


desinfektan diatas.Tiap desinfektan tersebut memiliki efektifitas "tingkat
menengah" bila permukaan tersebut dibiarkan basah untuk waktu 10
menit.

Kriteria desinfeksi yang ideal:

 Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhu


kamar. Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur
dan kelembaban
 Tidak toksik pada hewan dan manusia
 Tidak bersifat korosif
 Tidak berwarna dan meninggalkan noda
 Tidak berbau/ baunya disenangi
 Bersifat biodegradable/ mudah diurai
 Larutan stabil
 Mudah digunakan dan ekonomis.

Terdapat 3 tingkat desinfeksi:


 Desinfeksi tingkat tinggi
Membunuh semua organisme dengan perkecualian spora bakteri.
 Desinfeksi tingkat sedang
Membunuh bakteri kebanyakan jamur kecuali spora bakteri.
 Desinfeksi tingkat rendah
Membunuh kebanyakan bakteri beberapa virus dan beberapa jamur
tetapi tidak dapat membunuh mi kroorganisme yang resisten seperti basil
tuberkel dan spora bakteri.
Desinfeksi adalah membunuh mikroorganisme penyebab penyakit
dengan bahan kimia atau secara fisik, hal ini dapat mengurangi
kemungkinan terjadi infeksi dengan jalam membunuh mikroorganisme
patogen.Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat
digunakan dan bahan ini dinamakan antiseptik. Antiseptik adalah zat yang
dapat menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan
hidup, sedang desinfeksi digunakan pada benda mati.Desinfektan dapat
pula digunakan sebagai antiseptik atau sebaliknya tergantung dari
toksisitasnya. Sebelum dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan
alat-alat tersebut dari debris organik dan bahan-bahan berminyak karena
dapat menghambat proses disinfeksi.

7
[Type here]

Macam-macam desinfektan yang digunakan :

 Alkohol

Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi
kulit. Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang
kedokteran gigi untuk mendesinfeksi permukaan, namun ada yang tidak
menganjurkkan pemakaian alkohol untuk mendesinfeksi permukaan oleh
karena cepat menguap tanpa meninggalkan efek sisa.

 Aldehida

Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada


kedokteran gigi, baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid
merupakan desinfektan yang kuat. Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk
mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan, diulas dengan kasa
steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat
mengiritasi kulit/mukosa, operator harus memakai masker, kacamata
pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan glutaraldehid 2% efektif
terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus akan
mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10
jam.

 Biguanid
Klorheksidin merupakan contoh dari biguanid yang digunakan secara luas
dalam bidang kedokteran gigi sebagai antiseptik dan kontrok plak,
misalnya 0,4% larutan pada detergen digunakan pada surgical scrub
(Hibiscrub), 0,2% klorheksidin glukonat pada larutan air digunakan
sebagai bahan antiplak (Corsodyl) dan pada konsentrasi lebih tinggi 2%
digunakan sebagai desinfeksi geligi tiruan. Zat ini sangat aktif terhadap
bakteri Gram(+) maupun Gram(-). Efektivitasnya pada rongga mulut
terutama disebabkan oleh absorpsinya pada hidroksiapatit dan salivary
mucus.

 Senyawa halogen.

Hipoklorit dan povidon-iodin adalah zat oksidasi dan melepaskan ion


halide.Walaupun murah dan efektif, zat ini dapat menyebabkan karat pada
logam dan cepat diinaktifkan oleh bahan organik (misalnya Chloros,
Domestos, dan Betadine).

8
[Type here]

 Fenol

Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk


membersihkan alat yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak
oleh zat organik. Zat ini bersifat virusidal dan sporosidal yang
lemah.Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh oleh zat ini,
banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.

 Klorsilenol

Klorsilenol merupakan larutan yang tidak mengiritasi dan banyak


digunakan sebagai antiseptik, aktifitasnya rendah terhadap banyak bakteri
dan penggunaannya terbatas sebagai desinfektan (misalnya Dettol).

Macam-Macam Desinfektan Dan Antiseptik dari sumber lain:


 Garam Logam Berat
Garam dari beberapa logam berat seperti air raksa dan perak dalam jumlah
yang kecil saja dapat membunuh bakteri, yang disebut oligodinamik. Hal
ini mudah sekali ditunjukkan dengan suatu eksperimen.Namun garam dari
logam berat itu mudah merusak kulit, makan alat-alat yang terbuat dari
logam dan lagipula mahalharganya. Meskipun demikian, orang masih
biasa menggunakan merkuroklorida(sublimat) sebagai desinfektan. Hanya
untuk tubuh manusia lazimnya kita pakai merkurokrom, metafen atau
mertiolat.
·
 Zat Perwarna
Zat perwarna tertentu untuk pewarnaan bakteri mempunyai daya
bakteriostatis.Daya kerja ini biasanya selektif terhadap bakteri gram
positif, walaupun beberapakhamir dan jamur telah dihambat atau
dimatikan, bergantung pada konsentrasi zatpewarna tersebut. Diperkirakan
zat pewarna itu berkombinasi dengan protein ataumengganggu mekanisme
reproduksi sel. Selain violet Kristal (bentuk kasar, violet gentian), zat
pewarna lain yang digunakan sebagai bakteriostatis adalah hijau malakhit
dan hijau cemerlang.
·
 Klor dan senyawa klor
Klor banyak digunakan untuk sterilisasi air minum.persenyawaan klor
dengankapur atau dengan natrium merupakan desinfektan yang banyak
dipakai untukmencuci alat-alat makan dan minum. ·

 Fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis


Larutan fenol 2 – 4% berguna sebagai desinfektan. Kresol atau kreolin
lebih baik khasiatnya daripada fenol. Lisol ialah desinfektan yang berupa
campuran sabundengan kresol; lisol lebih banyak digunakan daripada
desinfektan-desinfektanyang lain. Karbol ialah nama lain untuk fenol.

9
[Type here]

Seringkali orang mencampurkanbau-bauan yang sedap, sehingga


desinfektan menjadi menarik.
·
 Kresol
Destilasi destruktif batu bara berakibat produksi bukan saja fenol
tetapi jugabeberapa senyawa yang dikenal sebagai kresol. Kresol efektif
sebagai bakterisida,dan kerjanya tidak banyak dirusak oleh adanya bahan
organic. Namun, agen ini menimbulkan iritasi (gangguan) pada jaringan
hidup dan oleh karena itudigunakan terutama sebagai disinfektan untuk
benda mati. Satu persen lisol(kresol dicampur dengan sabun) telah
digunakan pada kulit, tetapi konsentrasiyang lebih tinggi tidak dapat
ditolerir.
·
 Alkohol
Sementara etil alcohol mungkin yang paling biasa digunakan, isoprofil dan
benzylalcohol juga antiseptic.Benzyl alcohol biasa digunakan terutama
karena efek preservatifnya (sebagai pengawet).
·
 Formaldehida
Formaldehida adalah disinfektan yang baik apabila digunakan sebagai
gas.Agenini sangat efektif di daerah tertutup sebagai bakterisida dan
fungisida.Dalamlarutan cair sekitar 37%, formaldehida dikenal sebgai
formalin.
·
 Etilen Oksida
Jika digunakan sebagi gas atau cairan, etilen oksida merupakan agen
pembunuh bakteri, spora, jamur dan virus yang sangat efektif. Sifat
penting yang membuat senyawa ini menjadi germisida yang berharga
adalah kemampuannya untuk menembus ke dalam dan melalui pada
dasarnya substansi yang manapun yang tidak tertutup rapat-rapat.
Misalnya agen ini telah digunakan secara komersial untuk mensterilkan
tong-tong rempah- rempah tanpa membuka tong tersebut.Agen ini hanya
ditempatkan dalam aparatup seperti drum dan, setelah sebagian besar
udaranya dikeluarkan dengan pompa vakum, dimasukkanlah etilen oksida.
·
 Hidogen Peroksida
Hydrogen peroksida ini mempunyai sifat antseptiknya yang sedang,
karena kemampuannya mengoksidasi.Agen ini sangat tidak stabil tetapi
sering digunakan dalam pembersihan luka, terutama luka yang dalam yang
di dalamnya kemungkinan dimasuki organisme aerob.

10
[Type here]

4. Dekontaminasi

Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan,


perlengkapan,sarung tangan, dan benda–benda lainnya yang
terkontaminasi.
Tujuan Dekontaminasi :
1. Untuk menurunkan transmisi penyakit dan pencegahan infeksi pada alat-
alat instrumen yang telah dilakukan pencucian
2. Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen
termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan
perawatan yang dipakai.
3. Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau
permukaan lingkungan.
4. Untuk membuang kotoran yang tampak.
5. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
6. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat
pensteril atau desinfektan.
7. Untuk melindungi personal dan pasien.
Cara-cara Dekontaminasi
lakukan dekontaminasi terhadap alat-alat dengan cara merendamnya dengan
larutan desifektan (klorin 0,5 %) selama 10 menit. langkah ini dapat membunuh
virus hepatitis B dan AIDS. Bahan klorin mempunyai daya kerja yang cepat untuk
mematikan virus hepatitis B dan HIV, bila benda-benda yang terkontaminasi
direndam dalam larutan klorin selama 10 menit. Namun daya kerja tersebut akan
cepat mengalami penurunan sehingga larutan tersebut harus diganti paling sedikit
setiap 24 jam atau lebih cepat jika terlihat lebih kotor atau keruh.
1. Jangan merendam instrument logam yang berlapis elektron (artinya tidak
100 % baja tahan gores)meski dalam air biasa selama beberapa jam karena
akan berkarat.
2. Setelah dekontaminasi instrumen harus segera dicuci dengan air dingin
untuk menghilangkan bahan organik sebelum dibersihkan secara
menyeluruh.
3. Jarum habis pakai dan semprit harus diletakkan dalam wadah yang baik
untuk dikubur.
4. Apabila akan digunakan kembali maka jarum dan semprit harus
dibersihkan dan dicuci secara menyeluruh setelah dekontaminasi.
5. Sekali instrumen atau benda lainnya telah didekontaminasi maka
selanjutnya di proses dengan aman.

Produk dekontaminasi :
1. Larutan klorin 0,5% dan 0,1%
2. Etil 70%
3. Alkohol
4. Bahan fenolik atau karbol 0,5% - 3%

11
[Type here]

Ringkasan

Sterilisasi

Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme termasuk spora bakteri


pada benda yang telah didekontaminasi dengan tepat.

Tujuan sterilisasi yaitu untuk memusnahkan semua bentuk kehidupan


mikroorganisme patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan
kedokteran dan perawatan yang dipakai.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam steralisasi di antaranya:

a. Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi.
b. Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas
dengan menyebutkan jenis pera;latan, jumlah, dan tanggal pelaksanaan sterilisasi.
c. Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.
d. Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril
selesai.
e. Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
f. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka
harus dilakukan steralisasi ulang.

Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:

1. Sterilisasi dengan pemanasan kering


a. Pemijaran/flambir
b. Dengan cara udara panas kering
2. Sterilisasi dengan pemanasan basah.
a) Dimasak dalam air biasa.
b) Dengan uap air.
c) Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.
3.Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia
4. Sterilisasi dengan radiasi ultraviolet
5. Sterilisasi dengan filtrasi

Desinfeksi
Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme
patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat kimia cair
yang bersifat nonselektif. Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh beberapa
faktor, di antaranya:
1. Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
2. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
3. Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
4. Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan

12
[Type here]

5. Struktur fisik benda


6. Suhu dan pH dari proses desinfeksi.

Disinfektan yang tidak berbahaya bagi permukaan tubuh dapat digunakan


dan bahan ini dinamakan antiseptik. Antiseptik adalah zat yang dapat
menghambat atau menghancurkan mikroorganisme pada jaringan hidup, sedang
desinfeksi digunakan pada benda mati. Desinfektan dapat pula digunakan sebagai
antiseptik atau sebaliknya tergantung dari toksisitasnya.

Macam-macam desinfektan yang digunakan :


1. Alkohol
2. Aldehida
3. Biguanid
4. Senyawa halogen.
5. Fenol
6. Klorsilenol

Macam-Macam Desinfektan Dan Antiseptik dari sumber lain ·


1. Garam Logam Berat
2. Zat Perwarna
3. Klor dan senyawa klor
4. Fenol dan senyawa-senyawa lain yang sejenis
5. Kresol
6. Alkohol
7. Formaldehida
8. Etilen Oksida
9. Hidogen Peroksida

Dekontaminasi
Dekontaminasi adalah langkah pertama dalam menangani peralatan,
perlengkapan,sarung tangan, dan benda–benda lainnya yang terkontaminasi.

Tujuan dekontaminasi :

1. Untuk menurunkan transmisi penyakit dan pencegahan infeksi pada alat-


alat instrumen yang telah dilakukan pencucian
2. Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme patogen
termasuk spora, yang mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan
perawatan yang dipakai.
3. Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau
permukaan lingkungan.
4. Untuk melindungi personal dan pasien.
`
Cara-cara Dekontaminasi

13
[Type here]

1. lakukan dekontaminasi terhadap alat-alat dengan cara merendamnya


dengan larutan desifektan (klorin 0,5 %) selama 10 menit. langkah ini
dapat membunuh virus hepatitis B dan AIDS.
2. Jangan merendam instrument logam yang berlapis elektron (artinya tidak
100 % baja tahan gores)meski dalam air biasa selama beberapa jam karena
akan berkarat.
3. Setelah dekontaminasi instrumen harus segera dicuci dengan air dingin
untuk menghilangkan bahan organik sebelum dibersihkan secara
menyeluruh.
4. Jarum habis pakai da semprit harus diletakkan dalam wadah yang baik
untuk dikubur.
5. Apabila akan digunakan kembali maka jarum dan semprit harus
dibersihkan dan dicuci secara menyeluruh setelah dekontaminasi.
6. Sekali instrumen atau benda lainnya telah didekontaminasi maka
selanjutnya di proses dengan aman.

Produk dekontaminasi :
1. Larutan klorin 0,5% dan 0,1%
2. Etil 70%
3. Alkohol
4. Bahan fenolik atau karbol 0,5% - 3%

14
[Type here]

LATIHAN PEMAHAMAN
1. Berikut yang bukan tujuan dari desinfeksi adalah . . .
a. Mencegah penyebaran infeksi
b. Menghilangkan mikroorganisme atau bakteri yang terdapat pada
permukaan lantai maupun benda tidak hidup lainnya
c. Mencegah pencemaran oleh jasad renik atau obat untuk membasmi
kuman
d. Mencegah peralatan cepat rusak
e. Membunuh mikroorganisme pada benda mati

2. Tujuan dari dekontaminasi adalah . . .


a. Memurnikan trasmisi penyakit dan pencegahan infeksi pada alat-
alat instrumen yang telah dilakukan pencucian
b. Membunuh mikrooorganisme patogen pada benda mati
c. Memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme yang
mungkin telah ada pada peralatan kedokteran dan perawatan yang
dipakai
d. Menghancurkan organisme patogen dengan menggunakan campuran
zat kimia\
e. Untuk menghambat atau mengancurkan mikroorganisme

3. Sterilisasi dapat dilakukan dengan berbagai cara, kecuali . . .


a. Cara pemanasan kering
b. Cara penambahan zat-zat kimia
c. Cara antiseptik
d. Cara radiasi ultraviolet
e. Cara filtrasi

LATIHAN PENERAPAN

Disebuah laboratorium klinik milik swasta terdapat seorang analis yang sedang
meneliti sebuah sample imfeksius yang dapat menyebabkan kecelakaan jika saat
pemeriksaan sample tidak mengikuti prosedur dengan baik. Kemudian pada saat
pemindahan sample tiba tiba tabung sample terjatuh dan pecah kemudian seorang
analis tersebut ingin mensterilkannya menggunakan disinfektan. Lalu seorang analis
tersebut menuangkan cairan disinfektan ke sample yang tumpah untuk disterilkan
namun saat pemberian disinfektan seorang anlais tersebut memebersihkan pecahan
tabung dengan tangan kosong.

Soal :

1. Bagaimana cara sterilisasi yang baik dan benar ?

15
[Type here]

2. Bagaimana car membersihkan cairan yang tumpah dengan disinfektan ?


3. Apa saja pelindung diri yang di perlukan saat memasuki atau bahkan
memeriksa sample dilaboratorium ?

Jawaban :

1. - Sterilisasi dengan bunsen (melidah apikan)


Langkah langkah yang dilakukan pada metode ini yaitu menyalakan
bunsen kemudian membakar alat yang ingin disterilkan dengan alat
tersebut
- Sterilisasi menggunakan oven
Langkah langkah yang dilakukan pada metode ini adalah menyiapkan
alat yang ingin disterilkan kemudian membungkus alat tersebut dengan
kertas dan menyumbat mulut alat dengan kapas, kertas aluminium foil
dan plastik tahan panas, setelah itu meletakkan diatas rak oven dengan
rapi dan nyalakan open dengan suhu 180°C serta mengatur waktu
dengan cara mengatur tombol timer pada angka 2 (2 jam)
- Sterilisasi dengan autoklaf (sterilisasi panas basah dengan uap
bertekanan )
Langkah langkah yang dilakukan oada metode ini yaitu menyiapkan alat
dan bahan yang akan disterilkan dan bungkus dengan rapi lalu isi
autoklaf dengan air. Kemudian menyusun alat atau bahan yang akan
disterilkan kedalam autoklaf dengan rapi, membiarkan katup pengatur
uap terbuka sampai uap air banyak yang keluar dan menutupnya
kembali sehingga tekanan perlahan naik sampai mencapai 2 atm dan
suhu mencapai 121°C selama 15 menit

2. -Gunakan selalu APD sebelum bekerja


-Tuangkan disinfektan pada sample yang tumpah
-Tunggu minimal 3 menit
-Setelah selesai lap (menggunakan kain yang bersih)

3. Proteksi kepala (helm)


Proteksi mata dan wajah (pelindung muka, kaca mata pelindung)
Respirator (masker dengan filter)
Pakaian pelindung (baju atau jas laboratorium)
Proteksi kaki (sepatu yang tahan bahan kimia yang menutupi hingga mata
kaki)

16
[Type here]

GLOSARIUM

 Mikroorganisme : organisme yang berukuran sangat kecil sehingga


untuk mengamatinnya diperlukan alat bantuan.
 Patogen : mikroorganisme parasit. Agen biologis yang
menyebabkan penyakit pada inangnya.
 Bakteri : kelompok organisme yang tidak memiliki membran
Inti sel.
 Kertas perkamen : mempunyai sifat yang tahan dalam keadaan basah,
mempunyai ketahanan yang baik terhadap lemak.
 Autoclave : alat yang digunakan untuk mensterilkan peralatan dan
perlengkapan dengan menundukkan material untuk
uap tekanan tinggi jenuh pada 121 ° C selama sekitar
15-20 menit, tergantung pada ukuran beban dan isi.
 Toksisitas : tingkat merusaknya suatu zat jika dipaparkan
terhadap organisme.
 Virusidal : bersifat memiliki kemampuan menghancurkan
virus.
 Sporosidal : bersifat membunuh spora.
 Bakterisida : bahan atau substansi yang dapat membunuh bakteri.
bakterisida yang umum dikenal berupa disinfektan,
antibiotik, atau antiseptik.
 Fungisida : zat kimia yang dapat mematikan atau menghambat
pertumbuhhan cendawan.
 Germisida : senyawa kimia yang digunakan untuk membunuh
atau menghambat pertumbuhan mikroorganisme
pada jaringan yang hidup seperti pada permukaan
kulit dan membran mukosa.
 Organisme aerob : organisme yang melakukan metabolisme dengan
bantuan oksigen.

17
[Type here]

DAFTAR PUSTAKA

1. Chamidah,Nur. 2010.STERILISASI, DESINFEKSI, ASEPTIK, DAN


ANTISEPTIK
http://blognyachami.blogspot.co.id/2010/10/sterilisasi-desinfeksi-aseptik-
dan.html , diakses tanggal 24 oktober 2017 jam 9.28
2. Andini,putri.2014. strelisasi dan disinfeksi
http://putriiandynii.blogspot.co.id/2014/01/makalah-sterilisasi-dan-
desinfeksi.html , diakses tanggal 24 oktober 2017 jam 9.30
3. ZM,Ahmad,serwandi.2014. Sterilisasi, Desinfeksi, Dekontaminasi
http://serwanahmadi.blogspot.co.id/2014/12/sterilisasi-desinfeksi-
dekontaminasi.html , diakses tanggal 24 oktober 2017 jam 9.35
4. Fahlevi,reza.2014.makalah sterilisasi dan disinfeksi
https://www.slideshare.net/HuryCanz/makalah-sterilisasi-dan-disinfeksi ,
diakses tanggal 24 oktober 2017 jam 19.10
5. http://www.trendilmu.com/2015/09/pengertian.tujuan.dan.tata.cara-
cara.dekontaminasi.html , diakses tanggan 24 oktober 2017 jam 19.15
6. Firzalisa,erwita,2012,Dekontaminasi Alat
https://www.scribd.com/doc/93765332/DEKONTAMINASI-ALAT,
diakses tanggal 24 oktober 2017 jam 19.30
7. Prasetya,Dini.2013.Sterilisasi alat http://dini9prasety.blogspot.co.id/ ,
diakses tanggal 25 oktober 2017 jam 18.30
8. Hidayat,supriadi,kusnadi.2010.makassar.Alat Pelidung Diri Laboratorium
http://kusnadish.blogspot.co.id/2010/11/alat-pelindung-diri-apd-di-
laboratorium.html , diakses pada tanggal 25 oktober 2017 jam 18.45

18

Anda mungkin juga menyukai