Anda di halaman 1dari 19

STERILISASI, DESINFEKSI,

ASEPTIK DAN ANTISEPTIK

OLEH : YUSUF DETU,Skep.Ns


STERILISASI

Sterilisasi yaitu proses membunuh semua mikroorganisme


termasuk spora bakteri pada benda yang telah
didekontaminasi dengan tepat. Tujuan sterilisasi yaitu untuk
memusnahkan semua bentuk kehidupan mikroorganisme
patogen termasuk spora, yang mungkin telah ada pada
peralatan kedokteran dan perawatan yang dipakai. Hal yang
perlu dipertimbangkan dalam memilih
metode sterilisasi yaitu sifat bahan yang akan disterilkan.
Sterilisasi dapat dilakukan dengan cara:

1. Sterilisasi dengan pemanasan kering 
a. Pemijaran/flambir
Cara ini dipakai langsung, sederhana, cepat dan dapat menjamin
sterilisasinya, namun penggunaannya terbatas pada beberapa alat
saja, misalnya: benda-benda dari logam (instrument), benda-
benda dari kaca, benda-benda dari porselen.
Caranya yaitu:

1. Siapkan bahan yang disterilkan, baskom besar yang


bersih, brand spritus, korek api.
2. Kemudian brand spritus dituangkan secukupnya ke dalam
waskom tersebut. Selanjutnya dinyalakan dengan api.
3. Alat-alat instrumen dimasukkan ke dalam nyala api.
b. Dengan cara udara panas kering

Cara ini pada dasarnya adalah merupakan suatu proses oksidasi, cara ini
memerlukan suhu yang lebih tinggi bila dibandingkan
dengan sterilisasi pemanasan basah. Adapun alat yang dapat dilakukan
dengan cara ini yaitu benda-benda dari logam, zat-zat seperti bubuk, talk,
vaselin, dan kaca.
Caranya yaitu:

1. Alat bahan harus dicuci, sikat dan desinfeksi terlebih dahulu


2. Dikeringkan dengan lap dan diset menurut kegunaannya
3. Berilah indikator pada setiap set
4. Bila menggunakan pembungkus, dapat memakai aluminium foil.
5. Oven harus dipanaskan dahulu sampai temperatur yang diperlukan.
6. Kemudian alat dimasukkan dan diperhatikan derajat pemanasannya.
2. Sterilisasi dengan pemanasan basah. 
Ada beberapa cara sterilisasi ini, yaitu:
a) Dimasak dalam air biasa.

Suhu tertinggi 100 ºC, tapi pada suhu ini bentuk vegetatif dapat
dibinasakan tetapi bentuk yang spora masih bertahan. Oleh karna
itu agar efektif membunuh spora maka dapat ditambahkan natrium
nitrat 1% dan phenol 5%.
Caranya yaitu:
1. Alat atau bahan instrumen dicuci bersih dari sisa-sisa darah,
nanah atau kotoran lain.
2. Kemudian dimasukkan langsung ke dalam air mendidih.
3. Tambahkan nitrit 1% dan phenol 5%, agar bentuk sporanya mati
4. Waktu pensterilan 30-60 menit (menurut pharmacope –Rusia).
5. Seluruh permukaan harus terendam.
b) Dengan uap air.
Cara ini cukup efektif dan sangat sederhana. Dapat dipakai
dengan dandang/panci dengan penangas air yang bagiannya
diberi lubang/sorongan, agar uap air dapat mengalir bagian
alat yang akan disterilkan.waktu sterilisasi30 menit.
Caranya yaitu:

1. Alat-alat yang akan disterilkan dicuci, dibersihkan, disikat


serta didesinfeksi.
2. Kemudian dibungkus dengan kertas perkamen dan
dimasukkan dalam dandang
c) Sterilisasi dengan uap air bertekanan tinggi.
Jenis sterilisasi dengan cara ini merupakan cara yang paling umum
digunakan dalam setiap rumah sakit dengan menggunakan alat
yang disebut autoclave.
Caranya yaitu:
1. Alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilkan dicuci, disikat,
dan didesinfeksi.
2. Kemudian diset menurut penggunaannya dan diberi indikator.
3. Kemudian dibungkus kain/kertas.
4. Masukkan alat/bahan yang telah dibungkus ke dalam
autoclave. 
3.Sterilisasi dengan penambahan zat-zat kimia

Cara ini tidak begitu efektif bila dibandingkan dengan


cara pemanasan kering. Cara ini dipergunakan pada
bahan-bahan yang tidak tahan pemanasan atau cara
lain tidak bisa dilaksanakan karena keadaan. Contoh
zat kimia : Formaldehyda, hibitane, Cidex.
4. Sterilisasi dengan radiasi ultraviolet 

Karena disemua tempat itu terdapat kuman, maka dilakukan sterilisasi


udara dan biasanya dilakukan di tempat-tempat khusus.Misalnya: di
kamar operasi, kamar isolasi, dsb. dan udaranya harus steril. Hal ini dapat
dilakukan dengan sterilisasi udara (air sterilization) yang memakai radiasi
ultraviolet.

5. Sterilisasi dengan filtrasi
Cara ini digunakan untuk udara atau bahan-bahan berbentuk cairan.
Filtrasi udara disebut HEPA (Hight Efficiency Paticulate Air). Tujuannya
adalah untuk filtrasi cairan secara luas hanya digunakan dalam produksi
obat-obatan atau pada sistem irigasi dalam ruang operasi, maupun dalam
perawatan medik lainnya yang membutuhkan adanya cairan steril. Jenis
filternya yang penting ialah pori-porinya harus lebih kecil dari jenis
kuman. Pori-pori filterukurannya minimal 0,22 micron.
Alat Sterilisasi
DESINFEKSI

Desinfeksi adalah menghancurkan atau membunuh kebanyakan organisme


patogen pada benda atau instrumen dengan menggunakan campuran zat
kimia cair yang bersifat nonselektif. Hasil proses desinfeksi dipengaruhi oleh
beberapa faktor, di antaranya:
1. Beban organik (beban biologis) yang dijumpai pada benda.
2. Tipe dan tingkat kontaminasi mikroba.
3. Pembersihan/dekontaminasi benda sbelumnya.
4. Konsentrasi desinfektan dan waktu pajanan
5. Struktur fisik benda
6. Suhu dan pH dari proses desinfeksi.
DEKONTAMINASI

Dekontaminasi yaitu membuang semua material yang


tampak (debu, kotoran) pada benda, lingkungan,
permukaan kulit dengan menggunakan sabun, air dan
gesekan. Tujuan prosedur dekontaminasi adalah untuk:

1. Mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien


atau permukaan lingkungan.
2. Untuk membuang kotoran yang tampak.
3. Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat
(Mikroorganisme).
4. Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak
langsung dengan alat pensteril atau desinfektan.
5. Untuk melindungi personal dan pasien.
Terdapat 3 tingkat desinfeksi, yaitu:

1) Desinfeksi tingkat tinggi, dengan membunuh semua


organisme dengan perkecualian spora bakteri.
2) Desinfeksi tingkat sedang, dengan membunuh
bakteri dan jamur kecuali spora bakteri.
3) Desinfeksi tingkat rendah, dengan membunuh
kebanyakan bakteri, beberapa virus dan beberapa
jamur tetapi tidak dapat membunuh mikroorganisme
yang resisten seperti basil tuberkel dan spora bakteri.
ASEPTIK/ASEPSIS

Aseptik berarti tidak adanya patogen pada suatu daerah tertentu.


Teknik aseptik adalah usaha mempertahankan objek agar bebas dari
mikroorganisme.
Asepsis ada 2 macam:

1. Asepsis medis 
Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah
penyebaran mikroorganisme. Misalnya: mencuci tangan, mengganti
linen tempat tidur, dan menggunakan cangkir untuk obat.

2. Asepsis bedah
Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh
mikroorganisme dari suatu daerah.
Prinsip-Prinsip Tindakan Asepsis Yang Umum

Semua benda yang menyentuh kulit yang luka atau dimasukkan ke dalam kulit
untuk menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam
rongga badan yang dianggap steril haruslah steril.
1. Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril.
2. Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan demikian
objek-objek itu selalu akan terlihat jelas dan ini mencegah terjadinya
kontaminasi diluar pengawasan.
3. Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril.
4. Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang
sudah steril.
5. Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung
pembungkusnya tidak mengarah pada si petugas.
6. Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang tidak
steril.
7. Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang sehingga
cairan desinfektan menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu sudah
tercemar.
ANTISEPTIK

Anti Septik yaitu suatu zat atau bahan yang dapat menghambat
pertumbuhan bakteri secara selektif. Tujuannya yaitu
memusnahkan semua kuman-kuman patogen, tetapi spora
dan virus yang mempunyai daya tahan yang sangat kuat sehingga
masih tetap hidup.
Macam-macam bahan yang sering digunakan untuk antiseptik
dan kegunaanya yaitu:
1.Ethyl alkohol Larutan alkohol yang dipakai sebaiknya 65-85%
karena daya kerjanya akan menurun bila dipakai konsentrasi
yang lebih rendah atau lebih tinggi.
2.Jodium Tinctura. Larutan 2% jodium dalam alkohol 70%
adalah suatu desinfeksi yang sangat kuat. Larutan ini dipakai
untuk mendisinfeksi kulit dengan membasmi kuman-kuman
yang ada pada permukaan kulit.
Penggunaan desinfektan/antiseptic: 

1. Desinfeksi kulit secara umum (Pre Operasi) dengan


larutan savlon 1:30 dalam alkohol 70%. Hibiscrup 0,5%
dalam alkohol 70%.
2. Desinfeksi tangan dan kulit dengan Chlorrhexidine 4%
(hibiscrup) minimal 2 menit
3. Untuk kasus Obgin (persiapan partus, vulva hygiene,
neonatal hygiene). Hibiscrup 0,5% dalam Aquadest
Savlon 1:300 dalam aqua hibiscrup.
Terima kasih

SELESAI

Wassalam

Anda mungkin juga menyukai