Anda di halaman 1dari 5

Nama : Atila Helmeysi Sawitri

Nim : 233110428

Kelas : TK. 1C

Prodi : D3 Keperawatan padang

Matkul : manajemen patient safety

Resume konsep dan cara strelisasi dan desinfeksi

Pengertian

Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran semua bentuk kehidupan mikroba yang
dilakukan di rumah sakit melalui proses fisik maupun kimiawi. Sterilisasi juga dikatakan sebagai tindakan
untuk membunuh kuman patogen atau apatogen beserta spora yang terdapat pada alat kesehatan
dengan cara merebus, stoom, panas tinggi, atau bahan kimia.

Jenis peralatan yang di sterilkan

Peralatan yang terbuat dari logam seperti: pinset, gunting, needle holder, spekulum, dll.

Peralatan yang terbuat dari kaca, seperti: spuit, tabung kimia, dll

Peralatan yang terbuat dari karet: kateter, sarung tangan, slang drainage, dll

Peralatan yang terbuat dari ebonit: kanula rektum, kanula trakhea

Peralatan yang terbuat dari porselen: mangkuk, piring, cangkir

Peralatang yang terbuat dari plastik: slang infus, slang oksigen

Peralatan yang dilapisi email: bengkok, baskom

Peralatan tenun: kain kasa, tampon, duk operasi, sprai dan sarung bantal

Tujuan Sterilisasi

Mencegah terjadinya infeksi.


Mencegah kontaminasi mikroorganisme dalam industri.
Mencegah kontaminasi terhadap bahan-bahan yang dipakai dalam melakukan pembiakan murni.
Mencegah terjadinya infeksi silang.
Menjamin kebersihan alat.
Menetapkan produk akhir dinyatakan sudah steril dan aman digunakan oleh pasien
Jenis jenis Sterilisasi

1. Sterilisasi uap adalah proses sterilisasi yang menggunakan uap jenuh di bawah tekanan selama 15
menit pada suhu sekitar 120 derajat celcius. Uap panas pada suhu di bawah tekanan mampu membunuh
mikroba dengan cara denaturasi protein dari enzim dan membrane sel.Untuk melakukan sterilisasi uap
dibutuhkan alat bernama otoklaf, yakni sebuah panci logam yang memiliki lubang tempat mengeluarkan
uap air. Pastikan juga otoklaf memiliki termometer, pengatur tekanan udara, klep pengaman, dan
penutup yang berat.

2. Sterilisasi panas kering, yakni sterilisasi dengan menggunakan suatu alat yang disebut oven atau
sebuah bejana yang udara di dalamnya harus dipanaskan. Dengan prinsip ini, panas akan diabsorbsi oleh
permukaan luar dari peralatan yang akan disterilkan. Panas merambat ke bagian yang lebih dalam dari
oven sampai suhu untuk sterilisasi tercapai secara merata. Mikroba akan mati dengan cara oksidasi, di
mana protein mikroba akan mengalami koagulasi.Ada teknik khusus dalam melakukan sterilisasi panas
kering, yakni pemanasan udara dalam oven dengan memanfaatkan gas atau listrik, suhunya dapat
mencapai 160-180 derajat celcius. Lalu, durasi proses sterilisasi berlangsung sekitar 1-2 jam. Durasinya
lebih lama dari penggunaan autoclave karena daya penetrasinya tidak sebaik uap panas.

3. Sterilisasi gas kimia terbagi lagi ke dalam tiga metode. Yakni menggunakan etilen oksida, formaldehid,
dan plasma. Ketiganya memiliki sejumlah kelebihan dan hanya digunakan pada alat tertentu saja. Dalam
sterilisasi etilen oksida, mikroba akan mati setelah melalui reaksi kimia bernama reaksi alkilasi. Pada
reaksi ini, terjadi penggantian gugus atom hidrogen pada sel mikroba dengan gugus alkil sehingga
metabolisme dan reproduksi sel terganggu.Sterilisasi ini biasanya digunakan untuk peralatan medis dari
plastik, alat-alat optik, pacemaker, dan beberapa alat yang sulit disterilisasi dengan cara lain. Proses
sterilisasi ini menggunakan autoclave khusus pada suhu yang lebih rendah sekitar 30-60 derajat celcius,
serta konsentrasi gas yang tidak kurang dari 400 mg/liter.

4. Ada dua jenis radiasi ion yang digunakan dalam sterilisasi radiasi ion, yakni disintegrasi radioaktif dari
radioisotop (radiasi gamma) dan radiasi berkas elektron. Sterilisasi ini dilakukan apabila bahan yang
disterilkan tidak tahan terhadap sterilisasi panas dan dapat membahayakan gas etilen oksida.Sterilisasi
penyaringan menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba sehingga mikroba dapat dipisahkan dari
alat. Larutan tersebut disaring melalui penyaring bakteri steril, kemudian dimasukkan ke dalam wadah
steril, baru setelah itu ditutup menggunakan teknik aseptik
5. Sterilisasi penyaringan menggunakan bahan yang dapat menahan mikroba sehingga mikroba dapat
dipisahkan dari alat. Larutan tersebut disaring melalui penyaring bakteri steril, kemudian dimasukkan ke
dalam wadah steril, baru setelah itu ditutup menggunakan teknik aseptik.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi

1. Jenis bahan yang digunakan


2. Konsentrasi bahan kimia
3. Sifat Kuman
4. pH
5. Suhu

Zat kimia yang sering digunakan sterilisasi

-Alkohol

-Halogen
-Yodium
-Klorin
-Fenol (as. Karbol)
-Peroksida (H2O2)
-Gas Etilen Oksida

Hal yang perlu diperhatikan

*Sterilisator (alat untuk mensteril) harus siap pakai, bersih, dan masih berfungsi.
*Peralatan yang akan disterikan harus dalam keadaan bersih dan masih berfungsi
*Peralatan yang akan di steralisasi harus dibungkus dan diberi label yang jelas dengan menyebutkan
jenis peralatan, jumlah, dan tanggal pelaksanaan sterilisasi

*Penataan alat harus berprinsip bahwa semua bagian dapat steril.


*Tidak boleh menambah peralatan dalam sterilisator sebelum waktu mensteril selesai.
*Memindahklan alat steril ke dalam tempatnya dengan korentang steril
*Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka pembungkusnya, bila terbuka harus dilakukan
steralisasi ulang.

DESINFEKSI

Pengertian

Desinfeksi adalah proses pengaplikasian bahan kimia (desinfektans) terhadap per-alatan, lantai,
Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi
atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya dinding atau lainnya untuk membunuh sel vegetatif
mikrobial. Desinfeksi diaplikasikan pada benda dan hanya berguna untuk membunuh sel vegetatif saja,
tidak mampu membunuh spora.

Desinfektan dapat diartikan sebagai bahan kimia yang digunakan untuk mencegah terjadinya infeksi
atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk membunuh atau menurunkan jumlah
mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.

Antiseptik Merupakan aplikasi senyawa kimia yang bersifat antiseptis terhadap tubuh untuk melawan
infeksi mencegah pertumbuhan mikroorganisme dengan cara menghancurkan atau menghambat
aktivitas mikroba.
Aseptik Aseptik tidak adanya patogen penyebab sakit.Teknik aseptik adalah usaha mempertahankan
klien sedapat mungkin bebas dari mikroorganisme.
Asepsis medis

Tehnik bersih, termasuk prosedur yang digunakan untuk mencegah penyebaran mikroorganisme ex:
mencuci tangan,mengganti linen tempat tidur, dan menggunakan cangkir untuk obat. Asepsis beda
Teknik steril, termasuk prosedur yang digunakan untuk membunuh mikroorganisme dari suatu daerah.

Prinsip-prinsip Tindakan Asepsis Umum

*Semua benda yang menyentuh kulit yang merekah atau diamsukkan ke dalam kulit untuk
menyuntikkan sesuatu ke dalam tubuh, atau yang dimasukkan ke dalam rongga badan yang dianggap
steril, haruslah steril.
*Jangan sekali-kali menjauhi atau membelakangi tempat yang steril.
*Peganglah objek-objek yang steril, setinggi atas pinggang dengan demikian objek-objek itu selalu akan
terlihat jelas dan ini mencegah terjadinya kontaminasi diluar pengawasan.
*Hindari berbicara, batuk, bersin atau menjangkau suatu objek yang steril
Jangan sampai menumpahkan larutan apapun pada kain atau kertas yang sudah steril.
*Bukalah bungkusan yang steril sedemikian rupa, sehingga ujung pembungkusnya tidak mengarah pada
si petugas.
*Objek yang steril menjadi tercemar, jika bersentuhan dengan objek yang tidak steril.
*Cairan mengalir menurut arah daya tarik bumi, jika forcep dipegang sehingga cairan desinfektan
menyentuh bagian yang steril, maka forcep itu sudah tercemar

Kriteria Desinfektan yang ideal

*Bekerja dengan cepat untuk menginaktivasi mikroorganisme pada suhukamar


*Aktivitasnya tidak dipengaruhi oleh bahan organik, pH, temperatur dan kelembaban
*Tidak toksik pada hewan dan manusia
*Tidak bersifat korosif

*Tidak berwarna dan meninggalkan noda


*Tidak berbau/ baunya disenangi
*Bersifat biodegradable/ mudah diurai
*Larutan stabil
*Mudah digunakan dan ekonomis.

Macam - Macam

-Alkohol-Aldehid-Biguanid-Fenol-Klorsilenol-Sabun dan Detergen-Sulfonamida-Senyawa Amonium


Kuaterner-Betapropiolakton-Hidogen Peroksida-Etilen Oksida-Formaldehida

Tujuan
* Untuk mencegah penyebaran infeksi melalui peralatan pasien atau permukaan lingkungan.
* Untuk membuang kotoran yang tampak.
* Untuk membuang kotoran yang tidak terlihat (Mikroorganisme).
* Untuk menyiapkan semua permukaan untuk kontak langsung dengan alat pensteril atau desinfektan.
* Untuk melindungi personal dan pasien.

Anda mungkin juga menyukai