Anda di halaman 1dari 7

➢ Sterilisasi

Sterilisasi adalah suatu proses pengelolaan alat atau bahan yang bertujuan untuk menghancurkan
semua bentuk kehidupan mikroba termasuk endospora yang dilakukan dengan proses kimia atau
fisika.

1. Untuk sterilisasi alat dilakukan pemanasan kering menggunakan oven. Oven berfungsi untuk
mensterilkan alat- alat gelas yang tahan terhadap panas.
alat-alat yang akan disterilkan dibungkus dengan kertas koran, dan untuk wadah bermulut
ditutup dengan kapas yang telah dibungkus kain kassa. Kemudian diserilkan dalam oven pada
suhu 160°-180° C selama 1-2 jam.

2. Untuk seterilisasi bahan atau media dilakukaan pemanasan basah mengunakan autoklaf.
Autoklaf adalah alat untuk mensterilkan berbagai macam alat dan bahan yang digunakan
dalam mikrobiologi menggunakan uap air panas bertekanan.
Dilakukan dengan suhu 121° C selama 20 menit

Agen kimia untuk sterilisasi disebut sterilan. Adapun kriteria sterilan yang ideal yaitu:
a. Daya penetrasi yang baik
b. Aman atau tidak toksik
c. Daya bunuh kuat
d. Bisa digunakan untuk semua alat
e. Prosesnya cepat
f. Indikator tersedia

❖ Sterilisasi secara fisik sehingga dapat dilakukan dengan pemanasan dan penyinaran
1. Pemanasan
a. Pemijaran (dengan api langsung)
Pada metode pemijaran ini dapat digunakan api gas tidak berwarna atau pembakar
spritus. Tidak kurang dari 20 detik.
Alat-alat yang dapat disterilkan dengan cara ini merupakan yang terbuat dari logam,
antara lain:
- Pincet
- Penjahit
- Kroes
- Alat dari gelas/protein
- Batang pengaduk
- Kaca arloji
Mulutwadah,sepertibotol,erlenmeyer,tabungreaksi
Mortir dan Stamfer

b. Panas Kering (memakai udara panas)


alat yang tidak dapat distterilkan dengan cara pemijaran atau karena memiliki sifat
fisiknya tidap dapat disterilkan dengan uap air yang diakibatkan oleh sulitnya ditembus
oleh uap air.

c. Uap Air Panas


Konsep ini mirip dengan mengukus. Bahan yang mengandung air lebih tepat
menggunakan metode ini supaya tidak terjadi dehidrasi.
d. Uap Air Jenuh Bertekaan Tinggi (autoklaf)
e. Pasteurisasi

2. Penyinaran
a. Dengan Ultra Violet (UV)
Sinar UV juga dapat digunakan untuk sterilisasi, misalnya untuk membunuh mikroba
yang menempel pada permukaan interior safety cabinet dengan disinari lampu UV.

3. Sterilisasi secara mekanik (Filtrasi)


Sterilisasi secara mekanik (filtrasi) menggunakan suatu saringan yang berpori sangat kecil
(0.22 mikron atau 0.45 mikron) sehingga mikroba tertahan pada saringan tersebut. Proses ini
ditujukan untuk sterilisasi bahan yang peka panas, misalnya larutan enzim dan antibiotik.
➢ Pengertian Desinfektan
Desinfektan adalah proses pemusnahan atau pembunuhan mikroorganisme yang bersifat patogen
maupun non patogen dengan menggunakan bahan kimia pada permukaan benda mati. Bahan kimia
yang digunakan adalah bahan kimia yang bersifat tidak mengiritasi kulit dan selaput lender yang
disebut dengan antiseptik.

Desinfektan yang sering digunakan dalam proses desinfeksi antara lain:


1. Alkohol
Alkohol (etil dan isopropil alkohol) merupakan bakterisida yang cepat, dapat berfungsi sebagai
tuberculocidal, fungisida, dan membasmi virus. Konsentrasi optimum adalah 60-90% volume. Alkohol
dapat digunakan untuk :
a. Mensterilkan permukaan ampul/vial sebelum diakses,
b. Mendisinfeksi permukaan yg telah dibersihkan (setelah bersih awal dengan deterjen
dan air), misalnya troli, counter tops (alat penutup), bangku laboratorium di mana
diperlukan.
c. Mensterilkan permukaan beberapa peralatan, misalnya: diafragma stetoskop,
manekin resusitasi.
d. Membantu dalam pengeringan beberapa permukaan peralatan.
e. Mensterilkan kulit sebelum prosedur invasif (lihat 'antisepsis kulit’).

2. Fenol (asam karboksilat)


Fenol digunakan secara luas sebagai desinfektan dan antiseptik. Golongan fenol diketahui
memiliki aktivitas antimikrobial yang bersifat bakterisidal namun tidak bersifat sporisidal.
Efektifitas fenol sebagai desinfektan pada konsentrasi 2-5%

3. Bisfenol
Bisfenol adalah senyawa turunan fenol. Contoh bisfenol adalah hexachlorophene merupakan
bahan lotion Hisohex, digunakan sebagai prosedur kontrol mikroba pada tindakan
pembehadan di rumah sakit.

4. Biguanidin
Contohnya klorheksidin, memiliki kisaran aktivitas yang luas dan digunakan dalam kontrol
mikroorganisme pada kulit dan membran mukosa.

❖ Cara Melakukan Desinfektan


Penggunaan senyawa ini diterapkan pada permukaan, peralatan atau benda mati lainnya, sehingga
kadarnya lebih toksik. Jika salah digunakan bisa menyebabkan pengerasan kulit, luka serta
peradangan. Desinfektan sering digunakan untuk peralatan pembersih rumah tangga. Desinfektan
mengandung glutaraldehhid, vantocil, ftalaldehida dan formaldehida.

Adapun prosedur rutin dalam melakukan desinfektan yang dapat diterapkan yaitu :
a. Untuk permukaan objek dapat digunakan 1000mg/L klorid dan ditambah dengan etanol 75%
untuk bahan-bahan non korosi, setiap 4 jam.
b. Untuk udara dalam ruangan yang dicurigai terpapar, buka jendela atau pintu selama 30 menit.
Semprotkan desinfektan yang mengandung klorin 1000 mg dengan hati-hati selama 2 kali seharidan
tetap mengikuti prosedur keamanan.
b. Untuk tanah dapat diseka dengan desinfektan yang mengandung klorin 1000mg, setiap 4 jam

Anda mungkin juga menyukai