PERAWAT
KELEBIHAN
1. Hemat tempat
Penggunaan sistem informasi kesehatan pada rumah sakit dapat menghemat tempat atau
ruang lingkup kerja petugas medis. Bila biasanya petugas memerlukan banyak tempat untuk
menulis berbagai macam jenis dokumen, dengan menggunakan komputer, yang didalamnya
sudah terdapat simkes, petugas bisa langsung melakukannya dalam ruang lingkup yang kecil
atau terbatas sekalipun, hal tersebut dikarenakan sistem informasi kesehatan yang digunakan
sudah mencantumkan berbagai jenis form dokumen yang diperlukan untuk diisi petugas
medis.
Data yang tersimpan dalam sistem akan mudah diakses oleh para petugas medis di rumah
sakit tersebut. Data yang diperlukan akan mudah untuk ditelusuri dengan mengetikan
keyword yang diperlukan pada kolom pencarian pada sistem informasi yang digunakan,
otomatis data akan mudah dan cepat untuk ditemukan.
Petugas medis di rumah sakit yang sudah menerapakan sistem in-formasi kesehatan tidak
perlu lagi kerepotan untuk menyerahkan dokumen yang diperlukan petugas lain di tempat
kerja yang saling berjauhan. Hal tersebut dikarenakan semua data yang di-input oleh tiap-tiap
petugas medis pada sistem informasi kesehatan rumah sakit bisa langsung dilihat dan diakses
oleh semua petugas medis lain dimanapun dan kapanpun, sehingga hal ini bisa
mempermudah dan mempercepat komunikasi antara petugas medis. Selain itu, hal tersebut
juga menghemat waktu dan tenaga para petugas medis.
Tiap-tiap data yang di-input oleh petugas medis akan mudah untuk ditelusuri dan diperiksa.
Pada umumnya, sistem informasi kesehatan yang digunakan akan mendeteksi apabila ada
kesalahan ataupun kekurangan dalam pengisiian data yang di-input-kan oleh petugas medis,
sehingga hal ini akan meminimalisir kesalahan (human eror) yang dapat ditimbulkan.
Pencarian data pun akan mudah dan cepat, karena petugas bisa dengan mudah
memasukan keyword ke kolom pencarian/search pada sistem dan simkes akan otomatis
mencari dan menampilkan data atau dokumen yang akurat sesuai dengan keyword yang telah
diisikan.
KEKURANGAN
Komputer yang digunakan untuk melakukan pelayanan medis otomatis sangat tergantung
pada sumber tenaga listrik yang tersedia. Apabila suatu saat listrik padam dan rumah sakit
tidak memiliki sumber listrik cadangan, hal ini tentu akan sangat mengganggu proses
pelayanan medis yang sedang berjalan. Data yang belum sempat tersimpan pun memiliki
kemungkinan untuk hilang saat komputer dinyalakan kembali.
Proses pelayanan akan terganggu apabila rumah sakit tidak memiliki prosedur antisipasi
terhadap hal ter-sebut. Oleh karena itu, ada baiknya tiap-tiap rumah sakit membuat prosedur
antisipasi tertentu terhadap hal-hal yang dapat menganggu proses pelayanan di rumah sakit,
hal ini diperlukan untuk meminimalisir kerugian/dampak yang dapat ditimbulkan.
2. Bergantung kepada aplikasi yang digunakan
Kita perlu menyadari bahwa tidak semua petugas medis di rumah sakit akrab dan familiar
dengan sistem informasi kesehatan atau bahkan dengan komputer. Hal tersebut tentu saja
akan membuat penerapan simkes di rumah sakit menjadi sia-sia atau malah bisa menjadi
halangan karena akan menyulitkan para petugas medis yang masih belum siap dalam
menerapkan simkes.
Pemberian pelatihan perlu dilakukan agar tiap petugas medis dapat menggunakan sistem
informasi kesehat-an yang ada secara efektif, efisien, dan maksimal. Petugas medis juga perlu
diberi pelatihan mengenai cara penanganan dan antisipasi apabila sistem mengalami
gangguan atau tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya. Selain itu petugas medis juga
dapat didorong untuk selalu memberikan kritik dan saran terhadap sistem yang digunakan
agar sistem tersebut dapat semakin berkembang dan memiliki kinerja yang maksimal yang
sesuai dengan kebutuhan rumah sakit.