RAKHMI HIDAYATI
STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS
PUSTAKA ACUAN
MATERI FTS STERIL Universitas Ahmad Dahlan
Yogyakarta
MATERI FTS Steril Stifar “Yayasan Pharmasi”
Semarang
PENDAHULUAN
PENGERTIAN
Steril Keadaan
Sterilisasi Proses
Sterilitas Jaminan
TUJUAN
Nilai SAL (Sterility Assurance Level)
Probabilitas mikroorganisme hidup dalam suatu
produk setelah proses sterilisasi dan dinyatakan
dalam nilai 10-n. Artinya dari 10n produk yang
disterilkan hanya boleh satu produk yang tidak
steril.
PENDAHULUAN
Dalam proses sterilisasi, hal yang paling
penting adalah bagaimana menetapkan
bahwa produk akhirnya dinyatakan steril dan
aman digunakan pasien.
Suatu produk dapat disterilkan dengan :
1. Terminal Sterilization (sterilisasi Akhir)
2. Aseptic process ( Cara aseptis )
1. Terminal Sterilization
Terminal
Sterilization
Overkill Bioburden
Method sterilization
PERBEDAAN METODE STERILISASI
No Keuntungan Kerugian
1 Kecepatan penyaringan Kecenderungan
sejumlah kecil larutan mengadsopsi senyawa
aktif
2 Efektifitas sterilisasi Memberi kebasahan
untuk zat yang tidak pada larutan
tahan pemanasan
3 Alat murah Kerusakan penyaring
2. Teknis Aseptis
Penerapan teknik aseptik :
1. Sediaan parenteral dan obat mata
2. Tes sterilitas produk steril
3. Pencampuran sediaan
4. Penyiapan sediaan radiofarmasi
Aturan dasar bekerja teknik aseptik :
1. Hindari sentuhan
2. Gangguan aliran udara sekecil mungkin
3. Pengaturan letak alat yang tepat
4. Hindari intervensi
VALIDASI PROSES STERILISASI
RAKHMI HIDAYATI
PENGERTIAN VALIDASI
Syarat media :
1. Media harus bersifat merangsang pertumbuhan
mikroba (memenuhi syarat uji fertilitas aerob,
anaerob, dan kapang)
2. Steril
Inkunbasi sebagian media pada suhu yamg sesuai
selama 14 hari
JENIS MEDIA UJI STERILITAS
Aerob
Bakteri aerob adalah bakteri yang hidupnya memerlukan oksigen
bebas. Bakteri yang hidup secara aerob dapat memecah gula menjadi air,
CO2 , dan energi. Bakteri aerob secara obligat adalah bakteri yang mutlak
memerlukan oksigen bebas dalam hidupnya, misalnya, bakteri
Nitrosomonas.
Anaerob
Bakteri anaerob adalah bakteri yang dapat hidup tanpa oksigen
bebas, misalnya, bakteri asam susu, bakteri Lactobacillus bulgaricus, dan
Clostridium tetani. Akan tetapi, jika bakteri tersebut dapat hidup tanpa
kebutuhan oksigen secara mutlak atau dapat hidup tanpa adanya oksigen,
bakteri itu disebut bakteri anaerob fakultatif.
MIKROBA UJI STERILITAS
METODE UJI STERILITAS
2. Depth filter
Filter berbagai filter yang menggunakan porous media filtrasi untuk
mempertahankan partikel di seluruh media, bukan yang hanya di
permukaan medium.
3. Cake filter
Bahan padat /setengah padat terkonsentrasi yang dipisahkan dari
cairan dan tetap pada filter setelah penyaringan tekanan.
4. Membrane Filter
Film polimer dengan peringkat pori tertentu, penghalang fisik dan
menangkap partikel seperti pada permukaan membran
PENGEMAS SEDIAAN
PARENTERAL
Rakhmi Hidayati, S. Farm., Apt
Pengemas : wadah, tutup dan selubung sebelah dalam.
Pengemas primer : Bahan kemas yang kontak
langsung dengan bahan yang dikemas >>>>
menjamin stabilitas produk.
Pengemas sekunder : Bahan kemas yang tidak kontak
langsung dengan bahan yang dikemas, ex : Kotak
karton.
DEFINISI PENGEMAS
1. Wadah dosis tunggal
wadah yang kedap udara yang mempertahankan jumlah
obat steril untuk pemberian parenteral sebagai dosis tunggal
dan yang bila dibuka tidak dapat ditutup rapat kembali yang
dengan jaminan tetap steril. Contoh: ampul.
SYARAT WADAH
1.GELAS
2.PLASTIK
3.KARET
Wadah gelas
1.Resistensi kimia yang baik
2.Impermiable
3.Mudah dibersihkan
4.Transparan
5.Keras, kuat & stabil
6.Dapat disterilisasi basah & kering
7.Dapat dirangkai dengan alat lain
Type Type of test
I Highly resistant borosilicate Powdered glass
glass
II Treated soda lime glass Water attack
III Soda lime glass Powdered glass
NP General purpure soda lime Powdered glass
glass
• Type I,II,III = untuk preparat parenteral
• Type NP = untuk produk oral dan topikal (Sirup, Eliksir, Cream)
• Type I = kebanyakan dipakai untuk larutan dan air untuk injeksi
• Type I dan II = dapat dipakai untuk cairan infus, darah, dan plasma
• Type I dan III = dapat dipakai untuk injeksi minyak
Tujuan :
a. Bersih secara kimiawi
b. Bebas dari bahan berserat dan
partikel
c. Bebas pirogen
d. Bebas lemak
Prinsip :
a. Wadah kotor segera dicuci
b. Pakai alat mekanik untuk
mempercepat dan lebih efisien
c. Bekerja hati-hati, jangan merusak
d. Bahan pembersih harus sesuai
1. Perendaman dengan larutan pembersih yang panas
2. Penyikatan
3. Pembilasan :
Air kran dingin, luar dalam
Bilas dengan aq.dest bebas pirogen yang baru
dibuat
4. Pengeringan : dalam oven (keadaan terbalik)
5. Pemeriksaan : terhadap noda kotor, retak/pecah
6. Penyimpanan : bungkus rangkap 2, lebih baik aluminium foil
+ selulose untuk melindungi terhadap debu dan serat
2.Karet sintetik,
• Karet butyl, terurai pada suhu >130°C, kurang resisten terhadap minyak
dan pelarut
• Karet nitrit, resisten terhadap minyak dan panas
• Karet chlorophene :
Tidak mudah rusak oleh O2
Resisten terhadap minyak
Stabil pada suhu dampai 150°C
• Karet silikon :
Tahan panas sampai 250°C
Abs dan permeabilas terhadap air sangat rendah
Tahan lama
Daya rentang rendah
Penutup wadah
Persyaratan karet:
Tahan lama
Kekerasan dan elastisitas baik
Baik terhadap suhu sterilisasi
Tidak permeabel terhadap lembab dan air
Tidak melepaskan bahan yang tidak diinginkan
Tidak menyerap zat berkhasiat yang terdapat dalam
larutan injeksi
Test kualitas karet:
1. Kualitas, tidak boleh melekat setelah
• Dicuci dengan detergen
• Dibilas dengan air
• Diotoklaf ½ jam/120°C
• Divakum 65°C/1 jam
2. Harus bebas : debu, partikel karet, zat aktif
3. Kemampuan daya penetrasi : kekuatan menembuskan jarum suntik
4. Daya menutup sendiri (agar tidak ada lubang untuk masuknya
mikroba)
5. Vial berisi ½ volume, tutupnya ditusuk (keadaan terbalik), setelah
jarum dicabut tidak boleh ada tetesan
6. Residu setelah diekstraksi : dengan air selama 4 jam (refluks)
7. Pemeriksaan terhadap asam/alkali
8. Kompatibilitas dengan isis wadah
9. Permeabilitas terhadap uap air
Penghilangan pirogen dari karet:
1. Dimasak dengan larutan Na2CO3 2%
Jika dimasak dengan larutan Na2CO3 2%, pyrogen dapat dirusakkan
dari karet.Untuk mencuci selanjutnya, karet dibilas dengan air biasa,
disikat, dan bilas lagi dengan HCl 0,25% dibilas lagi dengan air
suling yang bebas pyrogen. Setelah itu disterilkan
2. H2O2 1%
Karet direndam selama 24 jam
3. Cara Sorgdrager
Karet yang baru, dimasak dahulu ½ jam dalam larutan soda
(Na2CO3) 5% untuk menghilangkan pirogen. Kemudian
dibilas dengan air ledeng, lalu dengan larutan HCl 1%,
dibilas dengan air ledeng kemudian dengan air bebas
pirogen, baru disterilkan
Untuk karet yang pernah dipakai, terutama jika karet itu kena
darah, setelah pemakaiannya, karet itu dibilas dengan air,
kemudian disimpan beberapa lama dalam larutan lysol 1%
atau antiseptik lain yang cocok
Nama Kegunaan Contoh bahan
Katalisator Mempercepat proses - Peroksida sebagai
polimerisasi suplier oksigen
Pemercepat Mempercepat proses - Amin sekunder,
vulkanisasi vulkanisasi MgO, KOH
Inhibitor Mengakhiri proses - Garam timbal,
vulkanisasi yang Nikel, Besi
dikendalikan katalitik
setelah mencapai
kekerasan yang sesuai
Stabilisator Melindungi proses - Senyawa fenol &
penuaan amin, hidrokinon,
pirogalol, fenil
naftilamin
Modifikator Bahan pengeras, pelunak - Parafin cair,
terftalat
Pengisi Untuk peregang, - Kapur, jelaga /
perbaikan sifat mekanis, pasir, asbes, seng
kekompakan & keliatan oksida, barium
sulfida
Bahan pewarna Pelindung cahaya &
penutup bau
Dipakai untuk :
• infus, plasma darah
• cairan dialisis
• obat tetes mata
• injeksi spuit yang disposable (semprit)
Jenis plastik :
1. termoplastik (thermo plastic type) digunakan sebagai wadah
produk steril
2. pengeras termal (thermo setting type)
Wadah plastik
polymer sintetis dengan BM tinggi
sensitif terhadap panas meleleh
Beberapa dapat diotoklaf : nylon, polycarbonat, polypropylene,
high density polyethylene, beberapa PVC
Ringan
Mekanis kuat dinding lebih tipis daripada gelas
Pengantar panas yang lemah
Resistensi terhadap zat-zat inorganik
Mengandung : antioksidan, lubrikan, stabilizer, plasticizer.
Sifat plastik:
1.Tebal
2.Dapat disterilisasi
3.Inert
4.Menunjukkan kemantapan terhadap isi
5.Tidak menimbulkan perubahan konsentrasi
6.Transparan
7.Elastis
8.Dapat dilas dengan baik
9.Murah
Pemeriksaan:
Fisika : daya tahan terhadap suhu sterilisasi
Toksikologi : terhadap kucing, tikus
Kimiawi : pemeriksaan terhadap ekstraknya,
sisa pijar, logam berat sisa pijar, bau, rasa,
warna
Test penyerapan oleh dinding plastik
terhadap larutan-larutan : NaCl 0,9%, plasma
darah, glukosa
1. Sterilisasi dengan suhu > 180oC >>>> seluruh bahan
sintetis memisah
2. Sterilisasi yang digunakan :
a. Etilen dioksid
- Syarat : Etilendioksid dapat berpenetrasi
masuk kedalam material
yang disterilkan >>>> dilepaskan
b. Sinar terionisasi
- Syarat : Ukuran / takaran sinar disesuaikan
>>> konstan
Purpose Reason Ex. Chemical