http://www.free-powerpoint-templates-design.com
Pendahuluan
Metode Sterilisasi
• Bakteri
60%merupakan sel prokariotik,
80% dapat berupa
35% 70%
bakteri gram positif (staphylococcus, streptococcus) atau gram negatif
(pseudomonas, eschericia coli)
Bakteri aerob, anaerob, fakultative
Bakteri patogen, non patogen, opportunistic
Spora (lebih resisten terhadap metode sterilisasi)
• Fungi adalah bentuk cellular yang mirip dengan sel manusia (eukariotik). Fungi le
bih sulit untuk dihancurkan daripada bakteri.
MICROBIOLOGY PRINCIPLES
DAFTAR ISTILAH
Ada 3 alasan
60% melakukan sterilisasi
80% 35% 70%
1. Mencegah transmisi penyakit
2. Mencegah pembusukan material oleh organisme
3. Mencegah kompetisi nutrien dalam media pertumbuhan (saat melakukan kultur o
rganisme spesifik)
METODE STERILISASI
DAN DESINFEKSI
DESTRUKSI MIKROORGANISME
• Metode dg aplikasi terbatas krn prosesnya memerlukan kondisi ekstrim
60% 80% 35% 70%
• Dalam beberapa hal material akan rusak karena perlakuan panas
• Cara paling sederhana adalah menggunakan api
• Dalam mikrobiologi biasanya digunakan api untuk membakar loop, mulut wadah b
otol biakan, dll.
• Cara lain adl dg menggunakan agen oksida kuat (asam nitrat, asam sulfat, asam
khromat)
METODE STERILISASI
DAN DESINFEKSI
PEMBUNUHAN/INAKTIVASI
Metode60%
ini dikelompokkan menjadi
80% 3 kelompok 35% 70%
1. Metode panas (panas kering maupun panas basah)
2. Metode dengan sumber energi tinggi lain (radiasi ionisasi)
3. Secara kimia
METODE STERILISASI
DAN DESINFEKSI
PEMBUNUHAN/INAKTIVASI
Metode Panas Kering
60%
• Misalnya dengan oven 80% 35% 70%
• Kurang efektif dibanding panas basah
• Spora resisten terhadap panas kering
PEMBUNUHAN/INAKTIVASI
Metode
60%Dengan Sumber80% Energi Lain 35% 70%
• Contoh sinar UV, sinar X, sinar gamma
• Sinar UV biasanya digunakan di lab, ruang steril, dan LAF
• Sinar UV memiliki penetrasi rendah, membunuh mikroorganisme pada ekspos
e permukaan
• Bila membutuhkan daya penetrasi kuat maka digunakan sinar gamma
Secara Kimia
• Menggunakan desinfektan maupun gas (formaldehid, ozon, khlorin)
• Efektif terhadap bentuk vegetatif bakteri, namun kurang efektif thd spora
METODE STERILISASI
DAN DESINFEKSI
Keterangan
60% 80% 35% 70%
Lag time : ketika kontaminasi baru saja terjadi, mikroba pada level sangat rendah
Growth phase : duplikasi mikroorganisme terjadi dengan sangat cepat
Stationary phase : ketika keadaan nutrisi terbatas, terjadi penumpukan metabolit toksik, fusi
oksigen tidak berjalan baik
MICROBIAL DEATH KINETICS
KINETIKA PEMBINASAAN MIKROORGANISME
NILAI D
• Nilai D (decimal point reduction value) adalah waktu atau dosis yang diperlukan u
ntuk60%
pengurangan populasi 80%mikroorganisme35%sebesar 1 logaritma70%
(90%) di bawah
kondisi sterilisasi spesifik... 10 % menjadi 90%
• Apabila nilai D value adalah 1 menit, artinya diperlukan 1 menit pada kondisi steril
isasi spesifik tersebut untuk mengurangi populasi mikroorganisme sebesar 1 logar
itma (90%)
• Kondisi spesifik misalnya D121 artinya waktu yang diperlukan untuk menurunkan p
opulasi mikroorganisme sebesar 90% jika diekspose pada suhu basah 121oC.
• Nilai D digunakan untuk mendeskripsikan efektivitas proses sterilisasi
MICROBIAL DEATH KINETICS
DAFTAR ISTILAH
NILAI Z
60% 80% 35% 70%
• Nilai Z adalah perbedaan suhu atau dosis unit yang diperlukan untuk menyebabk
an reduksi 10 kali pada nilai D
• Nilai Z diperoleh dengan mngeplotkan nilai D pada kertas semi log terhadap suhu
terkait.
• Nilai Z mengukur resistensi mikroorganisme terhadap sumber sterilisasi.
MICROBIAL DEATH KINETICS
DAFTAR ISTILAH
NILAI F
• Nilai60% 80% pada temperatur
F adalah waktu equivalen 35%spesifik dimana70%
jumlah sterilisasi
yang mematikan (uap air pada suhu 121oC) diekspose terhadap produk
• F value 8 menit artinya bahwa produk yang disterilisasi telah diekspose dengan u
aup jenuh pada 121oC selama 8 menit (tanpa memperdulikan berapa temperatur
yang dicapai)
PROSES STERILISASI DI INDUSTRI FARMASI
• Produk
60%steril di industri farmasi
80% sebisa mungkin
35%proses sterilisasi70%
dilakukan dengn
a cara sterilisasi akhir
• Jika proses sterilisasi akhir tidak mungkin dilakukan, maka dapat dilakukan penya
ringan melalui penyaring bakteri retentif atau menggunakan proses aseptis
• Dalam produk steril dipersyaratkan kontener dan penutupnya dapat menjaga steril
itas selama masa guna
JAMINAN TINGKAT STERILITAS
• SAL60%
dari proses sterilisasi
80%merupakan tingkat jaminan dari proses
35% yang dilakukan
70%
untuk dapat mempertahankan populasi dan item steril.
• SAL untuk proses tertentu diekspresikan melalui kebolehjadian (probabilitas) suat
u item non steril yang terdapat dalam populasi
• SAL 10-6 artinya kemungkinan terdapatSTERILITY
tidak lebih dari 1 ASSUNRANCE
mikroorganisme yang be LE
rtahan hidup dalam 1x106 item yang disterilkan dalam bentuk produk akhir
METODE STERILISASI PANAS
• Sterilisasi panas basah dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu panas basah dan pa
nas 60%
kering 80% 35% 70%
• Sterilisiasi panas basah disebut juga dengan sterilisasi uap atau sterilisasi autocla
ve
• Item yang distertilisasi dengan panas uap termasuk karet, material plastik yang ku
at, mixing tank, dll
• Sedangkan yang disterilisasi dengan panas kering misalnya pengemas gelas, stai
nless steel, serbuk-serbuk yang tahan panas
METODE STERILISASI PANAS
60% mikroorganisme
• Kematian 80%
tergantung pada :35% 70%
• Mekanisme
60% destruksi oleh panas dari suatu mikroorganisme
80% 35% adalah
70%karena terjadi
koagulasi protein seluler
• Sterilisasi uap lebih efektif daripada sterilisasi kering
• Pada sterilisasi basah, diaplikasikan tekanan pada autoclave sehingga titik didih a
ir dinaikkan dari 100oC menjadi 121oC
• Air (uap air) pada sterilisasi basah sangat berguna untuk denaturasi protein pada
dindig sel bakteri
METODE STERILISASI PANAS
• Ketika uap panas bersinggungan dengan permukaan lain yang lebih rendah suhu
nya,60% 80%akan naik, kemudian
maka suhu permukaan 35% akan dilepaskan
70%
panas kondens
asi.
• Kondensasi panas ini memililiki energi yang besar dan efektif untuk membunuk ba
kteri.
• Pada suhu yang sama, panas kering hanya akan menghasilkan energi yang lebih
kecil sehingga dibutuhkan suhu yang lebih tinggi untuk membunuh bakteri.
METODE STERILISASI PANAS BASAH
Siklus sterilisasi
60% uap 80% 35% 70%
• Preconditioning, atau penghilangan udara dari chamber adalah step paling pentin
g dalam
60% sterilisasi panas80%
basah. 35% 70%
• Replacement of air dipengaruhi oleh
1. Kemampuan uap untuk menggantikan udara dalam chamber
2. Sistem yang digunakan untuk membuang udara (vakum)
3. Material yang akan disterilisasi
4. Adanya kebocoran
METODE STERILISASI PANAS BASAH
SIKLUS STERILISASI
1. Lag time
waktu yang dibutuhkan untuk menaikkan temperatur pada level yang dapat
mendestruksi mikroba
METODE STERILISASI PANAS BASAH
SIKLUS STERILISASI
2. Sterilisasi
Proses sterilisasi pada
60% 80% produk steril dalam
35% kontainer berlangsung
70% apabila di
dalam kontainer tersebut sudah ada uap jenuh. Keaikan suhu dan pemberian t
ekanan pada autoclave memungkinkan untuk memanaskan uap jenuh sampai
suhu diatas 100 derajat celcius. Kontainer dari masing masing sediaan akan na
ik suhunya, untuk kemudian larutan di dalam kontainer juga anak naik, sehingg
a akan menghasilkan uap jenuh di dalam masing-masing kontainer yang akhirn
ya dapat mensterilkan larutan di dalam kontainer.
METODE STERILISASI PANAS BASAH
SIKLUS STERILISASI
60%
• Panas kering membunuh80%
organisme dengan35% 70% pecah) ka
cara oksidasi (sel menjadi
rena adanya suhu yang sangat tinggi (at least 170oC) selama 2 jam.
• Material yang biasanya disterilisasi dg panas kering adalah alat gelas, logam, mi
nyak, dan serbuk kering
METODE STERILISASI PANAS KERING
SIKLUS STERILISASI
KERUGIAN
• Temperatur
60% sukar dikontrol
80% 35% 70%
• Transfer panas terjadi melalui udara dimana udara bukan merupakan konduktor p
anas yang baik
• Penetrasi panas berjalan lebih lambat (membutuhkan waktu sterilisasi lebih lama)
• Suhu ang sangat tinggi dapat menyebabkan kerusakan material yang disterilisasi
• Panas harus mencapai bagian dalam material yang akan disterilisasi dengan cara
konduksi
• Perbedaan density udara akan mempengaruhi pemerataan panas
• Material mengembang saat dipanaskan dan menyusut saat didinginkan
METODE STERILISASI GAS
• Gas60%
yang umum dipakai80%
untuk sterilisasi : 35% 70%
1. Etilen oksida
2. Paracetic acid
3. Clhorin dioxide
4. Gas hidrogen peroxide
• Pada umumnya digunakan untuk sterilisasi wadah plastik, alat plastik, wearpack,
dan material yang termolabil
METODE STERILISASI GAS
• Chlorine dioxide dan vapor phase hydrogen pyroxide (VPHP) adalah alternatif unt
uk sterilisasi
60% gas, biasanya
80%digunakan untuk 35%
sterilisasi isolator
70%
• VPHP adalah sterilant standar yang digunakan untuk sterilisasi isolator, karena m
erupakan sporicidal yang efektif, aman, dan tidak merusak lingkungan
• Kekurangan VPHP adalah tendensinya untuk diabsorbsi oleh material plastik dan
material sejenisnya
METODE STERILISASI RADIASI
• Sterilisasi radiasi biasnya menggunakan
1. Sinar gamma
2. Partikel beta
60%
3. Sinar UV 80% 35% 70%
1. Dosis radiasi
2. Lama waktu sterilisasi
METODE STERILISASI FILTRASI
• Beberapa bahan aktif dan produk yang tidak dapat dilakukan sterilisasi dengan st
erilisasi panas, dapat disterilisasi dengan cara filtrasi menggunakan filter yang su
dah 60% 80% hasil yang memuaskan.
terbukti dapat memberikan 35% 70%
• Dilakukan chalange test terhadap filter dengan menggunakan suspensi Pseudo
monas diminuta sekurang-kurangnya 107 CFU per cm2 dari luas permukaan filter,
suspensi dibuat dalam biakan tripton kedelai. Suspensi yg sudah melewati filter k
emudian ditampung secara aseptik dan diinkubasi secara aerob pada 32oC
• Proses filtasi dilakukan secara aseptik dan sedekat mungkin dengan titik pengisia
n ke dalam kemasan akhir
METODE STERILISASI FILTRASI