Anda di halaman 1dari 41

STERILISASI

Gina Aulia, M.Farm., Apt


DEFINISI

Sterilisasi adalah suatu metode atau cara untuk


memusnahkan atau mematikan mikroorganisme
yang terdapat dalam suatu sediaan. Jadi suatu
sediaan dikatakan steril apabila sediaan tersebut
tidak mengandung mikroorganisme hidup, baik
patogen maupun nonpatogen.
METODE STERILISASI
Metode sterilisasi ada beberapa macam antara lain :
• Sterilisasi dengan api langsung
• Sterilisasi dengan pemanasan udara kering
• Sterilisasi dengan cara penyaringan (filtrasi)
• Sterilisasi dengan cara radiasi
• Sterilisasi dengan gas
• Sterilisasi dengan desinfektan
• Sterilisasi dengan otoklaf
STERILISASI DENGAN API LANGSUNG
Metode sterilisasi ini digunakan :
Pada alat-alat terbuat dari bahan yang tahan
panas api langsung dan memiliki permukaan yang
rata, bahan bahan ini terbuat dari logam atau
gelas, misalnya spatel, tabung gelas dan alat alat
kedokteran lainnya.
STERILISASI DENGAN API LANGSUNG, lanjutan..
Cara sterilisasi :
Alat dikenakan/dipanaskan langsung pada api
bebas, misal dengan pemanas bunsen, seluruh
permukaan dari alat harus berhubungan langsung
dengan api selama 20 detik
STERILISASI DENGAN API LANGSUNG, lanjutan..
Mekanisme sterilisasi:
• Panas yang cukup tinggi dari api bunsen
merupakan panas oksidasi yang akan mematikan
bakteri dan spora yang ada.
STERILISASI DENGAN PEMANASAN UDARA KERING
Metode sterilisasi digunakan :
• alat-alat yang tahan terhadap pemanasan tinggi
• Contoh : alat-alat gelas, alat-alat bedah, wadah gelas yang perlu
pengeringan
• bahan obat dimana sifat fisik bahan obat tersebut tidak dapat
ditembus uap air atau sediaan tersebut mudah terurai jika
terkena uap air.
• Contoh bahan yang dapat disterilisasi dengan cara ini : minyak
lemak, gliserin, beberapa produk minyak tanah seperti : minyak
mineral, parafin, ZnO dll
STERILISASI DENGAN PEMANASAN UDARA KERING, lanjutan..
Cara sterilisasi :
• Pemanas oven dijalankan pada suhu 170 – 1800C, alat yang
akan disterilkan dimasukkan dan dibiarkan ½ jam ( 1700C) atau
1 jam (1500C) .
Mekanisme sterilisasi :
• Udara didalam oven akan menjadi panas dan terjadi aliran
konversi panas sehingga merata di seluruh bagian oven
tersebut. Ketika udara panas mengenai alat atau bahan yang
akan disterilisasi maka sel mikroba akan dehidrasi diikuti
proses oksidasi atau pembakaran sehingga terjadi kematian
bakteri.
STERILISASI DENGAN PEMANASAN UDARA KERING, lanjutan..
Mekanisme sterilisasi :
• Udara didalam oven akan menjadi panas dan terjadi
aliran konversi panas sehingga merata di seluruh bagian
oven tersebut. Ketika udara panas mengenai alat atau
bahan yang akan disterilisasi maka sel mikroba akan
dehidrasi diikuti proses oksidasi atau pembakaran
sehingga terjadi kematian bakteri.
STERILISASI DENGAN PEMANASAN UDARA KERING, lanjutan..
STERILISASI DENGAN CARA PENYARINGAN (BAKTERI FILTER)
Metode sterilisasi digunakan untuk :
• Bahan larutan obat yang tidak tahan terhadap pemanasan.
• Persyaratan cara filtrasi :
• Larutan yang disterilkan dengan cara sterilisasi ini harus
menjalani pengujian yang ketat karena produk hasil
penyaringan sangat dipengaruhi oleh banyaknya mikroba yang
difiltrasi.
• Metode ini membutuhkan teknik aseptik yang ketat, peralatan
harus diperiksa sebelum digunakan untuk memastikan tidak
ada kerusakan pada penyaring
STERILISASI DENGAN CARA PENYARINGAN (BAKTERI FILTER), lanjutan..

Penyaring dibuat dengan ukuran pori-pori yang berbeda:

Millipore 14 – 0,025 mikron


(pembanding : Sel darah 6,5 mm, Bakteri 0,2 mm dan
Virus polio 0,025 mm)
STERILISASI DENGAN CARA PENYARINGAN (BAKTERI FILTER), lanjutan..

Macam –macam penyaring :


• Penyaring Seitz ( filter terbuat dari bahan gelas)
• Penyaring gelas (filter terbuat dari gelas)
• Penyaring Berkefeld atau Mandler (filter terbuat dari bahan
silika)
• Penyaring Pasteur—Chamberland dengan membran
penyaring terbuat dari bahan porselen
STERILISASI DENGAN CARA PENYARINGAN (BAKTERI FILTER), lanjutan..
Keuntungan menggunakan sterilisasi penyaringan :
1. Sediaan dapat dibuat segar dan steril, contohnya untuk
sediaan tetes mata
2. Kecepatan proses sterilisasi untuk volume larutan yang
kecil cukup tinggi
3. Peralatan yang digunakan relatif tidak mahal
4. Bakteri yang hidup maupun yang mati tersaring semua
STERILISASI DENGAN CARA PENYARINGAN (BAKTERI FILTER), lanjutan..

Kelemahan metode sterilisasi penyaringan :


• Kemungkinan kerusakan pada penyaring
bakteri sehingga diragukan sterilitasnya
• Waktu sterilisasi lebih lama untuk cairan
kental
STERILISASI DENGAN CARA PENYARINGAN (BAKTERI FILTER), lanjutan..

Teknik Sterilisasi:
• Larutan dilewatkan ke dalam penyaring yang
sudah dilengkapi bakteri filter, kemudian disaring
dan dibantu dengan alat vakum.
• Proses pembuatan sediaan dalam kondisi aseptik
(catatan alat telah dicek kelaikannya)
STERILISASI DENGAN CARA PENYARINGAN (BAKTERI FILTER), lanjutan..

Mekanisme Sterilisasi :
Proses sterilisasi dengan penyaringan tergantung
penghilangan mikroba yang dilakukan secara fisik
dengan adsorpsi pada media penyaring atau dengan
proses penyaringan dimana ukuran filter lebih kecil
dari ukuran bakteri misalnya 0,45 mikron.
STERILISASI DENGAN CARA PENYARINGAN (BAKTERI FILTER), lanjutan..
STERILISASI DENGAN RADIASI
• Proses sterilisasi ini menggunakan sinar gamma dari
radioisotop yang dihasilkan secara artifisial misal Co60 dan
Ce137.
• Selain radioisotop proses ini menggunakan elektron
berenergi tinggi yang dihasilkan mesin akselerator.
• Radiasi sinar gama maupun elektron berenergi tinggi
memiliki daya tembus yang kuat sehingga dapat
mensterilkan alat atau bahan kemasan akhir.
STERILISASI DENGAN RADIASI, lanjutan..
Sterilisasi cara radiasi ini adalah proses dingin , dengan
peningkatan suhu akibat proses tersebut tidak lebih dari
beberapa derajat celsius, dapat digunakan terus menerus dan
sangat sesuai untuk sterilisasi skala industri.

Jenis sterilisasi cara radiasi :


• Sterilisasi dengan radiasi sinar gamma
• Sterilisasi dengan zat pengion
STERILISASI DENGAN RADIASI, lanjutan..
Sterilisasi dengan radiasi sinar gamma
• Beberapa tingkat radiasi sinar gamma yang dapat digunakan
untuk tujuan sterilisasi adalah 1,5 kGy sampai 15 kGy
dipakai untuk membasmi kapang, bakteri patogen serta
sebagian besar jenis bakteri lainnya. Dosis 26 kGy adalah
dosis sterilisasi yang resmi diterima banyak negara termasuk
Indonesia.
• Segera setelah diradiasi produk yang dihasilkan dapat
langsung digunakan.
STERILISASI DENGAN RADIASI, lanjutan..
Teknis sterilisasi :
Bahan yang akan disterilkan dilewatkan pada
sumber sinar dengan menggunakan ban
pengangkut.
STERILISASI DENGAN RADIASI, lanjutan..
Mekanisme kerja :

Daya bunuhnya untuk bentuk vegetatif dari bakteri suatu bentuk tahan lama dari
mikroorganisme. Kecepatan pembunuh kuman tergantung dari sejumlah faktor yang
terpenting :
a) jenis dan usia kuman,
b) kerapatan kuman,
c) konsentrasi oksigen (adanya oksigen menyebabkan kepekaan menjadi 2- 3 kali lipat)
d) kandungan kelembaban
Beberapa zat organik seperti pepton, protein, asam amino, tiourea, sulfit dan alkohol
memiliki suatu kerja pelindung sinar. Hal ini akan menurunkan kecepatan pembunuhan
kuman.
STERILISASI DENGAN RADIASI, lanjutan..
• Produk dengan kandungan kontaminasi awal yang rendah
dapat disterilkan dengan dosis radiasi 25 kGy. Hal ini
bermanfaat untuk produk yang sensitif terhadap panas,
radiasi dan gas etilen oksida.
• Sterilisasi ini dapat digunakan untuk peralatan bedah,
peralatan laboratorium, sediaan medis dan farmasi, jaringan
biologi untuk transplantasi dan preparat-preparat biologi
lainnya.
STERILISASI DENGAN RADIASI, lanjutan..
Salah satu keuntungan dari penggunaan radiasi ini
adalah penghematan energi . Contohnya
pengawetan pangan melalui teknologi ini
menghemat 80-90 % energi yang digunakan pada
cara pengawetan lain.
STERILISASI RADIASI
Cara sterilisasi radiasi :
Pada saat iradiator beroperasi, sumber radiasi
memancarkan radiasi ke segala arah, demikian pula pada
saat iradiator tidak berfungsi. Sumber radiasi meluruh
sebanding dengan waktu sehingga daya guna sumber
tidak mungkin 100 %. Sehubungan dengan keadaan
tersebut tentunya ada energi yang hilang, jadi tidak
seluruh energi yang dipancarkan dapat dimanfaatkan.
STERILISASI RADIASI, lanjutan..

• Menurut Farmakope Indonesia dosis untuk


sterilisasi metode ini tidak kurang dari 2,5
Mrad dan dapat dilakukan dengan sinar X,
sinar gamma dan dengan elektron yang
dipercepat
STERILISASI DENGAN ALIRAN GAS
Digunakan untuk :
Beberapa senyawa yang tidak tahan panas dan uap air dapat disterilkan
dengan menggunakan aliran gas etilen oksida (EtO) atau propilen
oksida. Proses ini dilaksanakan dengan menggunakan gas EtO murni
atau campuran gas EtO dengan gas inert yang sesuai seperti gas CO2
atau hidrokarbon halogenasi. Penggunaan gas EtO murni mengandung
risiko karena gas tersebut mudah meledak. Konsentrasi gas,
kelembaban, suhu dan waktu proses dapat mempengaruhi efisiensi
proses sterilisasi.
STERILISASI DENGAN ALIRAN GAS, lanjutan..
Teknik sterilisasi menggunakan gas EtO dengan konsentrasi 450 mg
per liter pada kelembaban 60 -70 % dan suhu 350C. Efisiensi proses
sangat bergantung kepada derajat penetrasi gas ke semua bagian
produk. Pada kondisi tertentu derajat sterilitas tidak tercapai karena
gas tidak mencapai mikroba yang mengkontaminasi bagian yang
paling dalam dari produk misalnya ketika mensterilkan gulungan
kasa atau bubuk dengan densitas tinggi seperti natrium klorida atau
glukosa. Jika sterilisasi gas EtO tidak efektif maka proses dapat
diganti dengan proses sterilisasi radiasi.
STERILISASI DENGAN ALIRAN GAS, lanjutan..
Gas EtO kurang efektif untuk mensterilkan alat suntik sekali
pakai, karena sering ditemui adanya spora bakteri yang
terperangkap di antara alat pengisi dan tabung sehingga
tidak dicapai oleh gas EtO. Sebaliknya radiasi sinar gamma
merupakan cara yang paling sesuai karena penetrasi yang
dalam.
STERILISASI DENGAN DESINFEKTAN

Sterilisasi dengan menggunakan desinfektan


adalah sterilisasi yang paling mudah dalam
pengerjaannya dan juga tidak memerlukan sumber
panas dan alat alat khusus saja
STERILISASI DENGAN DESINFEKTAN, lanjutan..

Sterilisasi dengan desinfektan hanya dapat dilakukan untuk


alat-alat saja. Alat alat yang disterilkan dengan desinfektan
juga jangan terbuat dari bahan logam, karena zat kimia
desinfektan biasanya zat yang korosif, sehingga alat-alat
yang terbuat dari logam akan berkarat. Beberapa
desinfektan yang banyak digunakan di masyarakat saat ini
adalah golongan fenol dan alkohol.
STERILISASI DENGAN OTOKLAF

Sterilisasi dengan otoklaf merupakan sterilisasi


dengan pemanasan basah yang pada umumnya
mempergunakan uap air yang dihasilkan dari
pemanasan air yang berada di dalam alat
sterilisasi.
STERILISASI DENGAN OTOKLAF, lanjutan..
Bagan umum otoklaf
Alat otoklaf terdiri dari ruang dalam dan dikelilingi suatu mantel ruang dalam,
biasanya dilapisi oleh logam dan dilengkapi dengan suatu pintu yang dapat
ditutup kedap udara. Pada otoklaf yang sederhana tidak terdapat mantel uap
dan uap airnya dibuat sendiri dengan mengisi air sebelum dipanaskan.
Sebagian otoklaf modern memiliki skala ukuran untuk menunjukkan suhu dan
tekanan pada ruang otoklaf dan peralatan waktu untuk memungkinkan
operator mengetahui waktu yang dikehendaki untuk beban otoklaf tersebut.
STERILISASI DENGAN OTOKLAF, lanjutan..
Mekanisme Sterilisasi pada Otoklaf
Bahan yang dapat disterilkan dengan alat otoklaf adalah bahan yang
berbentuk larutan atau bahan yang mengandung air. Mekanisme yang
terjadi adalah semua materi akan dipanaskan dengan uap air jenuh di
bawah tekanan. Jika uap air mengenai wadah yang berisi larutan maka
uap air akan berkondensasi dan melepaskan energi panas yang kemudian
akan memanaskan air yang terkandung dalam sediaan. Karena wadah
yang dipakai adalah wadah yang tertutup maka akan terjadi kondensasi
tersendiri di dalam wadah sehingga konsentrasi air di dalam sediaan tidak
akan berubah dan mikroorganisme dalam sediaan tersebut dapat
dimusnahkan.
STERILISASI DENGAN OTOKLAF, lanjutan..
Dalam sterilisasi menggunakan otoklaf, uap air
memegang peranan penting. Umumnya perusakan
mikroorganisme erat kaitannya dengan peristiwa
koagulasi protein dimana kematian bakteri terjadi
akibat denaturasi panas terhadap protein yang
membentuk sel bakteri.
STERILISASI DENGAN OTOKLAF, lanjutan..
Prosedur Penggunaan Otoklaf
Pada umumnya prosedur sterilisasi otoklaf terbagi menjadi 4
tahap :
• Mempersiapkan dan mengisi otoklaf
• Memanaskan alat Otoklaf sampai suhu dan tekanan yang
diperlukan
• Proses sterilisasi
• Pendinginan dan pengeluaran isi otoklaf
STERILISASI DENGAN OTOKLAF, lanjutan..
Proses Sterilisasi
• Pada tahap ini berlangsung proses sterilisasi, dimana tidak
ada sel hidup yang tahan lebih dari 20 menit bila dipanasi
langsung dengan uap jenuh pada 1210C ( USP) atau 30
menit pada suhu 1150C (BP) tergantung pada faktor
stabilitas sediaan yang disterilkan.
STERILISASI DENGAN OTOKLAF, lanjutan..
• Keuntungan dari penggunaan alat ini adalah cara pengerjaan
yang tidak terlalu sulit sehingga semua orang dapat
melakukannya. Alat ini banyak digunakan di laboratorium karena
alat ini termasuk murah bila dibandingkan dengan menggunakan
sterilisasi gas atau sterilisasi radiasi.

• Kerugiannya sterilisasi metode ini tidak dapat untuk


mensterilkan zat-zat yang tidak dapat ditembus air seperti
minyak, lemak, sediaan berminyak dan sediaan-sediaan lain yang
tidak dapat ditembus oleh uap air.
STERILISASI DENGAN OTOKLAF, lanjutan..
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai