Anda di halaman 1dari 10

TUGAS PRAKTIKUM SEDIAAN STERIL

1. MACAM MACAM ALAT STERILISASI


N
O
1.

INSTRUMENT

FUNGSI

Oven

Untuk mensterilkan
alat-alat laboratorium
yang menggunakan
sistem panas kering
dalam suhu 1600C
1800C.

2.

UV Trolley

Untuk mensterilkan
ruangan atau udara
dalam laboratorium dan
untuk membunuh
kuman (mikroba)
maupun ozonizer.

3.

LAF (Laminar
Air Flow)

Digunakan sebagai
ruangan untuk
pengerjaan secara
eseptis berdasarkan
aliran udara keluar
dengan kontaminasi
udara dapat
diminimalkan.

GAMBAR

4.

Towel
Sterilisator

5.

Sterilisator

6.

Vortex Mixer

Digunakan untuk
mencampur larutan
yang ada dalam tabung
reaksi atau wadah kecil
lainnya.

7.

Autoclave

Untuk mensterilkan
alat ataupun bahan
dalam bidang
mikrobiologi
menggunakan uap air
bertekanan tinggi pada
120oC selama sekitar
15 20 menit.

8.

Vial / Flacon
Obat

Digunakan untuk
tempat larutan infus
atau injeksi yang sudah
jadi.

9.

Spuit Injeksi

Untuk menyuntik atau


menginjeksikan larutan
ke suatu subjek.

10.

Ampul

Untuk wadah suatu


cairan injeksi yang
hanya dipakai satu kali.

11.

Beaker Glass

Sebagai alat untuk


menampung baerbagai
macam bahan kimia,
alat pembantu
penimbangan
menggunakan neraca
analitik, dan untuk
melarutkan media yang
biasanya berupa serbuk

12.

Erlenmeyer

agar.
Digunakan untuk
meracik dan
menghomogenkan
bahan-bahan komposisi
media, menampung
aquades, kultivasi
mikroba dalam kultur
cair, dll.

13.

Pipet Tetes

Untuk membantu
memindahkan cairan
dari wadah yang satu
ke wadah yang lain
dalam jumlah yang
sangat kecil yaitu tetes
demi tetes.

14.

Inkubator

Untuk menginkubasi
atau memeram mikroba
pada suhu yang
terkontrol yang
dilengkapi dengan
pengatur suhu dan
pengatur waktu.

15.

pH Meter

Untuk mengecek
derajat keasaman / PH
media, karena derajat
keasaman sangat
berpengaruh terhadap
pertumbuhan mikroba.

16.

Hot Plate

Untuk
menghomogenkan
suatu larutan dengan
pengadukan.

17.

Neraca Digital

Untuk menimbang
media dan juga sample
atau contoh uji saat
preparasi.

18.

Gelas Ukur

Untuk mengukur
volume cairan secara
tepat.

19.

Cawan Porselin

Untuk mereaksikan zat


dalam suhu tinggi,
mengabukan kertas
saring, menguraikan
endapan dalam
gravimetrik sehingga
menjadi bentuk stabil.

20.

Cawan Petri

Sebagai tempat untuk


menumbuhkan dan
memelihara
mikroorganisme secara
kuantitatif dan sebagai
tempat pengujian
sampel.

2. MACAM MACAM PROSES STERILISASI BESERTA PRINSIPNYA


No.
1.

Proses Sterilisasi
Sterilisasi UAP (metode basah)

2.

Sterilisasi Panas Kering (Oven)

3.

Sterilisasi Gas / Etilen Oksida

4.

Sterilisasi Radiasi (Sinar)

5.

Sterilisasi Plasma

Prinsip
- Prinsipnya dengan cara mengkoagulasi
atau denaturasi protein penyusun
tubuh mikroba sehingga dapat
membunuh mikroba.
- Dilakukan menggunakan autoclave
dengan prinsipnya memakai uap air
dengan tekanan sebagai pensterilnya
dengan temperature 121oC, tekanan
yang digunakan antara 15 17,5 psi /
1 atm dengan waktu sekitar 20 40
menit tergantung dari volume bahan
yang disterilkan.
- Prinsipnya, protein mikroba awalnya
akan mengalami dehidrasi sampai
kering dan selanjutnya teroksidasi oleh
oksigen dari udara sehingga
menyebabkan mikrobanya mati.
- Sterilisasi gas, untuk membunuh
mikroorganisme dan sporanya
menggunakan bahan kimia seperti
etilen oksida, formaldehid, propilen
oksida, klorin oksida, beta
propiolakton, metilbromida,
kloropikrin.
- Prinsipnya adalah radiasi menembus
dinding sel dengan langsung mengenai
DNA dari inti sel sehingga mikroba
mengalami mutasi. Digunakan untuk
sterilisasi bahan atau produk yang
peka terhadap panas (termolabil).
- Ada dua macam radiasi yang
digunakan yakni gelombang
elektromagnetik (sinar x, sinar ) dan
arus partikel kecil (sinar dan ).
- Menggunakan temperature yang
rendah yaitu dibawah 122oF (50oC),
untuk mensterilkan bahan bahan
yang tidak tahan panas dan proses ini
melibatkan ion reaktif, elektron,

6.

Sterilisasi Filtrasi

partikel atom netral untuk


mensterilisasi bahan.
Peralatan yang akan disterilkan
dibungkus dengan bahan lembut
polypropilenen yang non woven atau
kantung plastik.
Digunakan untuk sterilisasi larutan
yang termolabil (mudah rusak jika
terkena panas atau mudah menguap),
penyaringan ini menggunakan filter
bakteri.
Cairan yang disterilisasi dilewatkan ke
suatu saringan (ditekan dengan gaya
sentrifugasi atau pompa vakum) yang
berpori dengan diameter yang cukup
kecil untuk menyaring bakteri.
Metode ini tidak dapat membunuh
mikroba namun mikroba tersebut
hanya akan tertahan oleh pori pori
filter dan terpisah dari filtratnya.

3. KLASIFIKASI DAN PERSYARATAN LABORATORIUM STERIL


Menurut CPOB, ruangan steril dikategorikan ruang kelas I dan II atau sering
disebut white area, yang harus memenuhi syarat jumlah partikel dan mikroba. Kelas I
sebenarnya berada dalam ruangan kelas II, tetapi ruang kelas I memiliki alat LAF
(Laminar Air Flow), yaitu alat yang menjamin ruangan dalam kondisi steril dan bias
dipakai untuk pembuatan secara aseptik. Sebaliknya, ruangan produksi steril harus
memenuhi syarat sebagai berikut, Ruangan produksi steril adalah tempat yang disiapkan
secara khusus dari bahan-bahan dan tat bentuk yang harus sesuai dengan cara pembuatan
obat yang baik (CPOB).
Ruangan produksi steril harus memenuhi syarat sebagai berikut:
1. Bebas mikroorganisme aktif
2. Untuk mendapatkannya, udara yang ada di dalam ruangan disaring dengan HEPA
filter agar mendapatkan udara yang bebas mikroorganisme dan partikel.
3. Ada batasan kontaminasi dengan partikel
4. Tekanan positif, yakni tekanan udara di dalam ruangan lebih besar daripada udara di
luar, sehingga udara di dalam mengalir ke luar (udara di luar yang lebih kotor tidak
dapat masuk ke dalam ruangan yang lebih bersih)

5. Minimal terbagi atas tiga area, yaitu area kotor (black area), intermediate area (grey

area), dan area bersih (white area)


6. Jumlah partikel berukuran 0,5 mikron tidak lebih dari 350.000 partikel.
7. Jumlah jasad renik tidak lebih dari 100 per meter kubik udara.
8. Suhu 18 22C, Kelembaban 35 50%
Clean area mempunyai klasifikasi atau grade A, B, C, dan D. Klasifikasi dibagi
berdasarkan jumlah maksimum partikel dan jumlah mikroba yang mengkontaminasinya
per meter kubik udara.
Ruangan bersih atau clean room adalah suatu ruangan tertutup dimana jumlah
partikel dalam udara, temperatur, kelembaban, dan tekanan dikontrol sesuai dengan
persyaratan dan dapat terdiri dari satu atau lebih area bersih. Pada dasarnya suatu
ruangan bersih atau clean room dibatasi hanya oleh jumlah partikel suatu ruangan,
namun demikian banyak regulasi yang mengatur tentang parameter uji lain untuk
meyakinkan kualitas ruangan yang akan digunakan.
Grade

A
B
C
D

Jumlah maksimum partikel dan jumlah mikrobakteri per


meter kubik
0,5 m
5 m
Jumlah
mikroorganisme
3500
0
<1
3500
0
10
350000
2000
100
3500000
20000
200

Sedangkan Berdasarkan CPOB, ruang diklasifikasikan menjadi kelas A, B, C, D


dan E, dimana setiap kelas memiliki persyaratan jumlah partikel, jumlah mikroba,
tekanan, kelembaban udara dan air change rate
1. Kelas A digunakan untuk kegiatan-kegiatan yang beresiko tinggi seperti pengisian
produksi steril.
2. Kelas B digunakan untuk pembuatan dan pengisian secara aseptis. Kelas ini adalah
lingkungan latar belakang untuk zona A
3. Kelas C merupakan koridor ruangan steril
4. Kelas D digunakan untuk pembuatan produk non steril seperti pembuatan tablet dan
pengemasan primer.
5. Kelas E jarang digunakan akan tetapi pada beberapa sumber mengatakan bahwa
kelas E disebut juga sebagai gudang.

Tabel pembagian kelas ruangan berdasarkan jumlah partikel


Hygine
Zoning

Kelas

A
B
C

100
100
10.000

100.000

UC

Keterangan :
UC = Unclassif
NS = No Specification

Jumlah partikel/m3
At rest
In Operational
0,5 (m)
5,0
0,5 (m)
5,0
(m)
(m)
3.520
20
3.520
20
3.520
29
352.000 2.900
352.000 2.900

29.000
3.520.000

NS
NS
3.520.000
29.000
NS
NS
NS
NS

Anda mungkin juga menyukai