Anda di halaman 1dari 5

"TEKNIK PENGEMASAN (SETTING, PACKING, INSTRUMEN & LINEN)"

2 TEKNIK PENGEMASAN PENGERTIAN


Semua material yang tersedia untuk fasilitas kesehatan yang didisain untuk membungkus,
mengemas, menampung alat-alat yang dipakai ulang untuk sterilisasi. Penyimpanan sterilisasi
3 TUJUAN
Mempertahankan sterilisasi alat memberikan keamanan serta memudahkan perpindahan alat dari satu
tempat ke tempat lain tanpa menyebabkan kontaminasi
4 FUNGSI UTAMA PENGEMAS
(Linen, kertas, plastik, pouches) untuk membungkus peralatan medik yang akan disterisasikan dan
menjaga sterilitas barang tersebut.
5 PRINSIP DASAR PENGEMASAN
 Bahan harus membiarkan penetrasi sterilan efektif ke seluruh permukaan kemasan dan isinya.
 Bahan kemasan harus tahan terhadap kondisi yang dialami pada saat proses sterilisasi berlangsung.
 Bahan harus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan dibuka.
 Isinya harus mudah dipindahkan tanpa terjadi kontaminasi
6 SYARAT BAHAN PENGEMASAN
Sesuai dengan metode sterilisasi yang dipakai.
 Dapat menahan mikro-organisme dan bakteri.Kuat & tahan lama
 Mudah digunakanTidak mengandung racun
 Segel yang baik
 Aman & mudah dibukaMasa kadaluarsa
7 PEMILIHAN BAHAN KEMASAN
 Sterilisasi Uap :Bahan kemasan dan isinya harus tahan terhadap suhu selama waktu yang diperlukan
untuk siklus panas-kering tanpa meleleh, terbakar atau rusak.
 Sterilisasi Ethylene Oxide (EO) :Bahan kemasan harus memudahkan penyerapan gas dan uap sterilan
dengan baik, dan juga siap melepaskan gas dan uap tersebut dari kemasan dan isinya selama waktu
aerasi.
 Sterilisasi Panas Kering :Bahan kemasan dan isinya harus tahan terhadap suhu selama waktu yang
diperlukan untuk siklus panas-kering tanpa meleleh, terbakar atau rusak.
10 TIPE/ JENIS BAHAN KEMASAN
 Kertas
 Kain/ Linen
 Film Plastik/ Pouches
 Tromol
KERTAS
Bahan ini hanya untuk sekali pakai
Dipakai karena duk tidak ada/ tidak jelas kapan linen kembali
Ada keraguan terhadap kemampuan linen menahan mikroorganisme
Kriteria Kertas Yang Dapat Dipakai
Bahan ini hanya untuk sekali pakai
Dipakai karena duk tidak ada/ tidak jelas kapan linen kembali
Ada keraguan terhadap kemampuan linen menahan mikroorganisme
Tidak tembus air
Memiliki kekuatan/ tensila yang cukup tinggi (sukar dirobek)
Merupakan penahan mikro-organisme yang baik
Bebas dari bahan beracun
Dapat dipakai untuk steriliasi Uap dan EQ
Kain/ Linen
Bisa dipakai ulang, murah, kuat, pelindung yang cukup baik, mudah digunakan, sangat baik untuk duk”.
Kelemahan Kain / Linen
o Bukan penghalang yang baik, mudah menyerap air
o Mudah robek, bila terpapar panas terlalu lama
o Perlu diperiksa terhadap kerusakan
o Bahan muslin yang berkualitas, 140 thread corent/ inc, 2 lbr
o Bahan muslin tidak di bleach, lebih kuatKain Campuran
Kain katun campuran dengan plastik memperbaiki kemampuan menghalangi bakteri dan air.
Sesuai untuk Sterilisasi UAP dan Ethylene Oxide
 Film Plastik
o Film plastik tidak dapat menyerap air (cairan/ uap)
o Tidak bisa digunakan utk sterilisasi uap
o Dikombinasikan dgn Kertas pada salah satu sisinya (Steripouches) apabila untuk
sterilisasi uap
o Polyethlene dpt menyerap Ethylene Oxide
o Bahan PVC (Polyvinyl Chloride) tidak menyerap EO  tidak direkomendasikan
untuk sterilisasi EQ
18 PROSEDUR DAN LANGKAH PENGEMASAN
Mencakup
o Nama alat yang akan dikemas
o Persiapan & inspeksi alat sesuai dengan spesifikasi & instruksi dari pabrik
o Sesuaikan dgn metode steriliasi yang dipakai
o Jenis &Ukuran alat yang akan dikemas
o Tempatkan indikator kimia (eksternal/ internal)
o Metode & Teknik pengemasan
o Metode pemberian segel pada setiap kemasan
19 PROSEDUR DAN LANGKAH PENGEMASAN
o Metode dan penempatan label untuk identifikasi isi kemasan.
o Aplikasi informasi untuk mengendalikan mutu, nomor, lot, tanggal & identifikasi
petugas.
o Petunjuk untuk penempatan kemasan dalam STERILISATOR
o Peringatan waktu pengeringan, pendinginan, penanganan setelah proses sterlilisasi
o Informasi mengenai aplikasi pelindung setelah proses sterilisasi terhadap debu,
uap, dsb.
20 PROSEDUR DAN LANGKAH PENGEMASAN
o Petunjuk untuk penempatan pada penyimpanan atau untuk distribusi ke tempat
pemakaian
o Informasi untuk pemakai guna mencegah kemungkinan kontaminasi
o Misal : Prosedur untuk penyimpanan kemasan steril, inspeksi segel, tanggal
kadaluarsa, dsb)
23 LABELING
Proses identifikasi alat/ instrumen sebelum di lakukan sebelum di lakukannya proses sterilisasi.
24 TUJUAN LABELING
o Mengidentifikasi jumlah instrumen yang telah dipakai
o Mengidentifikasi informasi waktu penyimpanan
o Mengidentifikasi proses pendistribusikan
o Mengidentifikasi instrumen yang akan digunakan identitas proses sterilisasi
25 Hal-Hal Penting Dalam Proses Labeling
o Tanggal proses terjadinya sterilisasi
o Masa kadaluarsa
o Operator
o Cycle
26 Dekontaminasi
o Proses fisika/ kimai yang digunakan untuk menurunkan jumlah mikroorganisme
pada benda mati sehingga aman untuk penggunaan lebih lanjut
26 Desinfeksi
o Proses penghancuran microorganisme baik secara fisika atau kimia namun tidak
semua microorganism
26 26 Sterilisasi
o Proses pembunuhan semua micro organisme termasuk endospora
27 Penanganan dan Pengumpulan Barang Bekas Pakai
o Seluruh pengguna disetiap departemen memiliki tanggung jawab untuk menangani
dan membuang isi kemasan secara tepat setelah dipakai.
o Barang sekali pakai yang telah dipakai dibuang ke dalam wadah yang benar.
o Linen pembungkus dan penutup harus ditempatkan dalam wadah linen kotor dan
dikembalikan bagian pencucian linen.
o Linen kotor tidak boleh dikembalikan ke CSSD.
o Barang tajam harus diletakkan dalam wadah anti bocor dan anti tusukan yang layak
dan tidak boleh dikembalikan ke CSSD. Namun apabila hal ini terjadi tidak sengaja,
harus disiapkan wadah yang layak di CSSD.
o Instrumen yang terinfeksi dari kamar bedah seyogyanya dilap atau dihilangkan
kotorannya dengan kasa lembab. Kasa dibuang ditempat plastik kuning atau plastik
khusus instumen disinfeksi.Instrumen lalu disterilkan 1 – 2 kali di mesin autoclave
dengan suhu 134°C
28 DESINFEKSI DAN PENCUCIAN SECARA MECANIKAL
o Susun instrumen yang kotor ke dalam tray yang telah ditentukan
o Setting program pencucian & pembersihan uang
o Selalu ikut instruksi manufactur
o Setting program pembilasan
o Setting waktu pengeringan
o Keluarkan instrumen segera setelah selesai proses pencucian untuk menghitung
proses kondensasi yang akan mengakibatkan korosif
29 TEKNIK PENCUCIAN
Bilas Intrumen dengan air
o Kotoran yang masih nempel dibersihkan secara manual dengan sikat dengan
kekerasan medium hard
o Pembilasan akhir dengan air demineralisasi
o Jangan gunakan cairan pembersih yangbersifat korosif atau sikat gigi
Pengeringan Instrumen
o Kain daya serap tinggi, handuk, kompresi udara

30 TEKNIK PENCUCIAN
Desinfeksi dan Pencucian Secara Manual :
Rendam Instrumen di dalam cairan desinfektan
o Konsentrasi yang tepat
o Temperatur yang tepat
o Waktu pemprosesan yang tepat
Bagian permukaan dan celah instrumen terendam cairan desinfektan.
o Cairan desinfektan dilarutkan terlebih dahulu dalam air
31 INSTRUMENT REPROCESSING Step by Step

o Gunakan sarung tanganTuangkan air dingin ke dalam wadah perendaman


o Tambahkan cairan enzim ke dalam air sesuai dengan ukuran
o Goyangkan wadah ke atas dan ke bawah agar pencampuran menjadi sempurna

32 Masukkan instrumen ke dalam wadah


 Masukkan instrumen ke dalam wadah.
 Pastikan semua instrumen terendam dengan sempurna
 Tutuplah wadahTunggu hingga waktu paparan selesai (waktu paparan dihitung pada saat
instrumen yang terakhir mulai terendam)
 Bilas instrumen dengan air dingin mengalir.
 Pembilasan akhir sebaiknya menggunakan air demineralisata atau air suling.
 Keringkan instrument dengan kain
33 TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai