Anda di halaman 1dari 21

Pemrosesan Instrumen,

Sarung tangan, dan


peralatan lainnya
Kebutuhan Dasar Manusia

Kelompok 5
1.Aurellia Tasya Salsabila
2.Destia Wulandira
3.Gera Sagita
4.Vina Al Fiani
JENIS-JENIS PEMROSESAN
ALAT KEBIDANAN
1.Dekontaminasi Alat
2.Pembersihan Pencucian Alat
Tip Pencucian
1. Gunakan sarung tangan saat membersihkan instrumen dan peralatan.
(sarung tangan rumah tangga yang tebal berfungsi dengan baik), apabila
sobek atau rusak, sarung tangan harus segera dibuang, sebaliknya jika tidak
rusak, harus dibersihkan dan dibiarkan mengering selama satu hari untuk
digunakan pada hari berikutnya

2. Gunakan pelindung mata (plastik, pelindung muka, goggles atau kaca


mata) dan celemek plastik jika ada. saat membersihkan alat dan
perlengkapan untuk meminimalkan risiko cipratan cairan yang
terkontaminasi pada mata dan ke badan.

3. Instrumen harus dibersihkan dengan sikat yang lembut (sikat gigi


bekas baik untuk digunakan) dalam air sabun. Perhatian khusus harus
dilakukan pada alat/instrumen yang bergigi, sendi atau sekrup tempat
bahan organik berkumpul.
4. Semprit (berbahan kaca atau plastik) saat akan digunakan
kembali harus dilepas stelah didekontaminasi dan
dibersihkan dengan air sabun.
5. Sarung tangan bedah harus dibersihkan dalam air sabun.
Kedua bagian luar dan bagian dalam dibersihkan dan dicuci
dengan air bersih sampai tidak ada sabun yang tersisa.
6. Karet atau tabung plastik, misalnya tabung penghisap
nasogastrik untuk bayi baru lahir, bila akan digunakan
kembali harus dibersihkan secara menyeluruh, dicuci,
dan dikeringkan.
7.Termometer oral atau rektal tidak boleh dicampur
meskipun telah dibersihkan. Letakkan terpisah dengan
peralatan lain.
3.Sterilisasi
Sterilisasi merupakan upaya pembunuhan atau penghancuran
semua bentuk kehidupan mikroba yang dilakukan di rumah sakit
melalui proses fisik maupun kimiawi. Sterilisasi jika diikatakan
sebagai tindakan untuk membunuh kuman patoge atau apatoge
beserta spora yang terdapat pada alat perawatan atau kedokteran
dengan cara merebus,stoom,panas tinggi atau bahan kimia.jenis
sterilisasi antara lain sterlisasi cepat sterilisasi panas kering,
sterilisasi gas formalin, H2O2), dan radiasi ionisasi.
Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi :
1. Sterilisator (alat untuk steril) harus siap pakai, bersih dan masih
berfungsi
2. Peralatan yang akan di sterilisasi harus dibungkus dan diberi label yang
jelas dengan menyebutkan jenis peralatan, jumlah, tanggal pelaksanaan
steril.
3. Penataan alat harus berprinsip semua bagian dapat steril
4.Tidak boleh menambahkan peralatan dalam sterilisator sebelum
waktu mensteril selesai
5. Memindahkan alat steril ke dalam tempatnya dengan korental
6. Saat mendinginkan alat steril tidak boleh membuka
bungkusnya,bila terbuka harus dilakukan sterilisasi ulang.
Beberapa alat yang perlu disterilkan :
1. Peralatan logam (pinset, gunting, speculum, dll)
2. Peralatan kaca (semprit, tabung kimia)
3. Peralatan karet (cateter, sarung tangan, pipa lambung,dll)
4. Peralatan ebonite (kanule rectum, kanule trakea, dll)
5. Peralatan email (bengkok, baskom, dll)
6. Peralatan porselin (mangkok, cangkir, piring, dll)
7. Peralatan plastic (selang infuse, dll)
8. Peralatan tenunan (kain kassa, dll)
Prosedur kerja
Bersihkan Peralatan Masukkan ke dalam
yang sterilisator
peralatan dan hidupkan
dibungkus
yang akan sterilisator sesuai
harus dengan waktu yang
disterilisasi diberi label ditentukan
cara sterilisasi
1. Sterilisasi dangan merebus dalam air mendidih
sampai 100 ( 15- 20 menit ) untuk logam,kaca,dan
karet
2. Sterilisasi dengan stoom menggunakan uap panas
di dalam autoclave dengan waktu,suhu, tekanan
tertentu untuk alat tenun
3. Sterilisasi dengan panas kering menggunakan oven
panas tinggi (logam yang tajam,dll)
4. Sterilisasi dengan bahan kimia menggunakan bahan
kimia seperti alkohol,sublinat,uap formalin, sarung
tangan dan kateter.
4. Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)

DTT adalah cara efektif untuk membunuh


mikroorganisme penyebab penyakit dari peralatan,
sterilisasi tidak selalu memungkinkan dan tidak
selalu praktis. DTT bisa dijangkau dengan cara
merebus, mengukus atau secara kimiawi. Ini dapat
menghilangkan semua organisme kecuali beberapa
bakteri endospora sebesar 95%.
1. DTT Dengan Cara Merebus
1. Gunakan panci dengan penutup yang rapat
2. Ganti air setiap kali mendesinfeksi perlatan
3. Rendam peralatan sehingga semuanya terendam
dalam air
4. Mulai panaskan air
5. Mulai hitung waktu saat air mulai mendidih
6. Jangan tambahkan benda apapun ke dalam air
mendidih setelah penghitungan waktu.
2. DTT dengan uap panas
1. Gunakan panci perebus yang memiliki 3 susunan nampan pengukus
2. Gulung bagian atas sarung tangan sehingga setelah DTT selesai, sarung
tangan dapat
3. Letakkan sarung tangan pada baki atau tampan pengukus yang
berlubang di bawahnya.
4. Ulangi proses tersebut hingga semua nampan terisi dengan menyusun
tiga nampan pengukus yang berisi air.
5. Letakkan penutup di atas panci paling atas dan panaskan air hingga
mendidih
6. Catat lamanya waktu pengukusan jika uapa air mulai keluar dari celah
panci.
7. Kukus sarung tangan 20 menit
8.Angkat nampan pengukus paling atas dan goyangkan perlahan-lahan
agar air yang tersisa menetes keluar

9.Letakkan nampan pengukus di atas panci yang kosong disebelah


kompor

10.Ulangi langkah tersebut hingga nampan tersebut berisi sarung


tangan susun diatas panci perebus yang kosong.

11.Biarkan sarung tangan kering dengan diangin-anginkan di dalam


panci sampai 4 -6 jam

12.Jika sarung tangan tidak akan segera dipakai, setelah kering gunakan
pinset DTT untuk memindahkan sarung tangan. Letakkan sarung tangan
dalam wadah DTT lalu tutup rapat.
3. DTT dengan Kimiawi
1. Letakkan peralatan kering yang sudah didekontaminasi dan dicuci dalam
wadah yang sudah berisi laruta kimia.

2. Pastikan bahwa peralatan terendam semua dalam larutan.

3. Rendam selama 20 menit.

4. Catat lama waktu perendaman

5.Bilas peralatan dengan air matang dan angin - anginkan di wadah DTT yang
berpenutup

6. Setelah kering peralatan dapat digunakan atau disimpan dalam wadah


DTT yang bersih.
C. MEMPROSES LINEN

Linen adalah bahan kain yang digunakan pada pelayanan


kesehatan. Bahan-bahan dari kain yang digunakan dalam fasilitas
perawatan kesehatan oleh staf rumah tangga (kain tempat tidur
dan handuk), staf pembersih (kain pembersih, gaun dan kap),
personel bedah (kap, masker, baju cuci, gaun bedah, drapeas, dan
pembungkus), serta staf di unit khusus seperti ICU dan unit-unit
lain yang melakukan prosedur medik infasif (seperti anestiologi,
radiology, atau kardiologi).
Prinsip dan langkah utama
dalam memproses linen:
Staf rumah tangga atau binatu harus memakai sarung tangan dan
alat pelindung pribadi lainnya apabila mengumpulkan, menangani,
membawa, memilih, dan mencuci linen kotor

Kalau mengumpulkan dan membawa linen kotor, tangani sedikit


mungkin dan dengan kontak minimum untuk mencegah perlakuan
dan penyebaran, mikroorganisme

Anggap semua bahan kain (umpamanya kain bedah, gaun dan


pembungkus) yang telah dipakai untuk suatu prosedur
sebagai infeksikus
Bawa linen kotor dalam kontainer yang tertutup atau
kantong plastik untuk mencegah keterceceran, dan
dibatasi linen kotor itu dalam area tertentu sampai
dibawa ke binatu

Pilih dengan hati-hati semua linen di area binatu


sebelum dicuci,Jangan mulai memilih (presort) atau
mencuci linen pada saat mau dipakai
Penyimpanan Linen

1. Linen disimpan dalam lemari tertutup dan sesuai


dengan jenis linen
2. Suhu penyimpanan 22-27°C dengan kelembaban
45-75%
3. Linen di simpan, di kemas di lemari atau rak
sebelum di ambil oleh ruangan atau departemen
4. Linen disimpan dalam lemari tertutup rak 4-6 dan
sesuai dengan jenis linen
Any
questions?
Thank
you

Anda mungkin juga menyukai