Prosedur Kerja :
1. Bersihkan peralatan yang akan disterilisasi.
2. Peralatan yang dibungkus harus diberi label (nama, jenis obat, tanggal jam sterilisasi).
3. Masukkan ke dalam sterilisator dan hidupkan sterilisator sesuai dengan waktu yang
ditentukan.
4. Cara sterilisasi :
a. Sterilisasi dengan merebus dalam air mendidih sampai 100o C (15-20 menit) untuk
logam, kaca, dan karet.
b. Sterilisasi dengan stoom. Menggunakan uap panas di dalam autoclave dengan waktu,
suhu, dan tekanan tertentu untuk peralatan tenunan.
c. Sterilisasi dengan panas kering menggunakan oven panas tinggi (logam yang tajam
dan lain-lain).
d. Sterilisasi dengan bahan kimia menggunakan bahan kimia seperti alkohol, sublimat,
uap formalin, sarung tangan, dan kateter.
Sumber Pustaka :
Hidayat, A.Azis Alimul.2008.Keterampilan Dasar Praktik Klinik untuk Kebidanan.Jakarta:
Salemba Medika.
Uliyah, Musrifatul._________________
STERILISASI DENGAN CARA PENGUAPAN
Instruksi Sterilisator Uap
Langkah 1 : Mendekontaminasikan, membersihkan, dan mengeringkan seluruh instrumen
dan instrumen yang akan disterilisasi.
Langkah 2 : Semua peralatan berengsel harus terbuka atau tidak terkunci, sedangkan
instrumen yang terdiri lebih dari satu bagian atau bagian sorong harus
dibongkar.
Langkah 3 : Instrumen sebaiknya tidak diikat ketat dengan karet atau cara lain yang dapat
mencegah kontak uap denga.n seluruh permukaan
Langkah 4 : Susun paket dalam ruangan untuk memudahkan sirkulasi yang bebas dan
penetrasi uap ke seluruh permukaan.
Langkah 5 : Ketika menggunakan sterilisator uap, sebaiknya instrumen-instrumen bersih
atau bahan bersih lainnya dibungkus dengan kain katun ganda atau kertas
koran. (Instrumen-instrumen yang tidak dibungkus harus digunakan segera
setelah dikeluarkan dari sterilisator kecuali bila tetap disimpan dalam wadah
steril dan tertutup).
Langkah 6 : Lakukan sterilisasi pada suhu 121 oC (250 oF) selama 30 menit untuk alat
terbungkus, 20 menit untuk alat tidak terbungkus; waktu ditentukan dengan
jam.
Langkah 7 : Tunggu 20 hingga 30 menit (atau hingga meter tekanan udara terbaca nol)
sampai sterilisator dingin. Kemudian buka penutup atau pintunya
mengeluarkan uap. Biarkan paket instrumen kering seluruhnya sebelum
diangkat, biasanya hingga 30 menit. (Paket yang basah dapat menyerap
bakteri, virus, dan fungsi dari sekelilingnya). Paket instrumen terbungkus
tersebut tidak dapat diterima apabila ada tetesan air atau lembab yang terlihat
pada bagian luar paket tersebut ketika dikeluarkan dari ruang sterilisator.
Apabila mempergunakan wadah kaku (misalnya drum), tutup / geserkan
gasket.
Langkah 8 : Agar mencegah kondensasi ketika mengeluarkan paket-paket tersebut dari
ruang sterilisator uap, tempatkan baki dan paket steril pada permukaan yang
dilapisi dengan kertas atau bahan kain.
Langkah 9 : Setelah sterilisasi, instrumen yang dibungkus dengan kain atau kertas
dianggap steril sepanjang paket tersebut tetap bersih, kering (termasuk tidak
ada noda air) dan utuh. Instrumen yang tidak dibungkus harus digunakan
segera atau disimpan dalam wadah-wadah yang tertutup dan steril.
Sumber Pustaka :
Bossemeyer, Debora. 2004. Panduan Pencegahan Infeksi untuk Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dengan Sumber Daya tebatas.Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo.
McIntosh, Noel. ________________
Tietjen, Linda. ________________