Anda di halaman 1dari 26

1

ANGGARAN DASAR, ANGGARAN RUMAH TANGGA ANGGARAN DASAR

DAN GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI KELUARGA KM POLTEKKES BANDUNG


MAHASISWA 2014-2015

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG BAB I


IDENTITAS ORGANISASI

MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA ( MPM ) Pasal 1


Nama organisasi kemahasiswaan di Politeknik Kesehatan Bandung adalah
KM POLTEKKES BANDUNG Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung yang disingkat KM
POLTEKKES BANDUNG.
2014-2015
Pasal 2

KM POLTEKKES BANDUNG didirikan pada tanggal 23 Agustus 2004


yang berdiri sampai batas waktu tidak ditentukan.

Pasal 3

KM POLTEKKES BANDUNG berkedudukan di Politeknik Kesehatan


Bandung.

Pasal 4

KM POLTEKKES BANDUNG memiliki lambang:

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG

2014-2015
2

tiap jurusan yang dalam meningkatkan derajat kesehatan. Segi lima


yang ada bermakna sama dengan segi lima pada Poltekkes Bandung
yang berarti membangun mahasiwa yang berideologi pancasila. Sudut
keluar bermakna sifat kritis dan logis mahasiswa dan sudut kedalam
bermakna kepekaan terhadap permasalahan yang ada dengan sikap
empati dan simpati dari mahasiswa terhadap bangsa.

Pasal 5

KM Poltekkes Bandung terdiri dari Badan kelengkapan KM Poltekkes


Bandung.

Pasal 6
Makna lambang:
Badan kelengkapan KM POLTEKKES BANDUNG adalah :
1. Lambang POLTEKKES BANDUNG: menunjukan identitas
Poltekkes Kemenkes Bandung. 1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik
2. Warna merah: menunjukan keberanian, semangat dan kegigihan dari Kesehatan Bandung, yang disebut MPM KM POLTEKKES
mahasiswa Poltekkes Bandung yang tertanam dalam diri masing- BANDUNG adalah pemegang kekuasaan tertinggi legislatif
masing. kemahasiswaan di Politeknik Kesehatan Bandung.
3. Lingkaran: menunjukan kekokohan dari Keluarga Mahasiswa 2. Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik
Poltekkes Bandung yang bertujuan untuk menyatukan setiap jurusan Kesehatan Bandung, yang disebut BPM KM POLTEKKES
yang ada di Poltekkes Bandung. BANDUNG adalah lembaga tinggi legislatif kemahasiswaan di
4. Warna kuning: menunjukan optimisme, kebijaksanaan, kecerdasan, Politeknik Kesehatan Bandung.
dan pandai menciptakan ide yang original mahasiswa Poltekkes 3. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik
Bandung. Kesehatan Bandung, yang disebut BEM KM POLTEKKES
5. Warna hitam: menunjukan ketegasan dan intelektualitas mahasiswa BANDUNG adalah lembaga tinggi eksekutif kemahasiswaan di
Poltekkes Bandung. Politeknik Kesehatan Bandung.
6. Warna putih pada kata KELUARGA MAHASISWA: menunjukan 4. Unit Kegiatan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung yang
kebebasan dan keterbukaan dalam mengungkapkan pendapat sesuai disebut UKM POLTEKKES BANDUNG adalah lembaga
norma Ketuhanan Yang Maha Esa. kemahasiswaan yang menyalurkan dan mengembangkan kegiatan dan
7. Bintang 2: menunjukan kejayaan Poltekkes Kemenkes Bandung. kreasi mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung dalam setiap bidang
8. Kurva segi lima: menunjukan pergerakan dan akselerasi yang dinamis peminatan di Politeknik Kesehatan Bandung.
dari mahasiswa Poltekkes Bandung dan menunjukan pengaruh tiap-
3

5. Badan Perwakilan Mahasiswa Jurusan atau Program Studi Keluarga BAB III
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung, yang disebut BPMJ atau
BPMPS adalah lembaga legislatif kemahasiswaan di tingkat jurusan STATUS DAN SIFAT
atau program studi yang ada di Politeknik Kesehatan Bandung
dibawah tanggung jawab ketua jurusan atau ketua program studi. Pasal 11
6. Himpunan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Bandung, yang disebut HIMA adalah lembaga eksekutif KM POLTEKKES BANDUNG adalah lembaga formal organisasi
kemahasiswaan di tingkat jurusan atau program studi yang ada di kemahasiswaan di Politeknik Kesehatan Bandung.
Politeknik Kesehatan Bandung dibawah tanggung jawab ketua
jurusan atau ketua program studi. Pasal 12

Pasal 7 KM POLTEKKES BANDUNG bersifat kemandirian, kekeluargaan, dan


kemahasiswaan.
Lambang dan atribut badan kelengkapan KM POLTEKKES BANDUNG
diatur dalam peraturan masing-masing badan kelengkapan KM Poltekkes
Bandung.
BAB IV
BAB II
TUJUAN DAN FUNGSI
AZAS, PRINSIP, DAN LANDASAN
Pasal 13
Pasal 8
KM POLTEKKES BANDUNG bertujuan:
KM POLTEKKES BANDUNG berazaskan Pancasila.
1. Membentuk mahasiswa yang kritis, analitis, kreatif, inovatif,
Pasal 9
berwawasan intelektual, memiliki kecerdasan emosional dan sosial
Prinsip KM POLTEKKES BANDUNG adalah kesehatan. serta berbangsa dan bernegara sesuai dengan Tri Darma Perguruan
Tinggi yang berlandasan kepada Pancasila.
Pasal 10 2. Mewujudkan kemajuan dalam bidang pengetahuan, kesehatan,
kesejahteraan sosial, dan teknologi serta melestarikan budaya di
KM POLTEKKES BANDUNG berlandaskan Tri Darma Perguruan
dalam maupun di luar Politeknik Kesehatan Bandung.
Tinggi yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. 3. Mewujudkan organisasi Kemahasiswaan di Politeknik Kesehatan
Bandung yang stabil dan mandiri.
4

4. Menjalin persatuan dan kesatuan di Politeknik Kesehatan Bandung. KEUANGAN DAN INVENTARIS

Pasal 14 Pasal 17

KM POLTEKKES BANDUNG berfungsi untuk memfasilitasi usaha- Sumber keuangan KM POLTEKKES BANDUNG diperoleh dari:
usaha yang sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi demi tercapainya
tujuan KM POLTEKKES BANDUNG. 1. Kementrian Kesehatan RI yang disalurkan melalui pihak Direktorat
Politeknik Kesehatan Bandung.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang disalurkan melalui
pihak direktorat Politeknik Kesehatan Bandung.
BAB V 3. Peraturan Menteri Keuangan No.185 tahun 2011 tentang Tarif Badan
Layanan Umum.
KEANGGOTAAN
4. Usaha-usaha yang legal, halal, dan tidak bertentangan dengan
Pasal 15 landasan dan tujuan KM POLTEKKES BANDUNG.

Anggota KM POLTEKKES BANDUNG adalah seluruh mahasiswa


Politeknik Kesehatan Bandung.
Pasal 18

Penggunaan dan pengelolaan keuangan KM POLTEKKES BANDUNG


BAB VI harus dipertanggungjawabkan secara transparan kepada anggota KM
POLTEKKES BANDUNG dan pihak-pihak yang terkait baik diminta
KEKUASAAN TERTINGGI maupun tidak
Pasal 16 Pasal 19
Kekuasaan tertinggi berada ditangan mahasiswa yang diwujudkan dalam Kekayaan organisasi terdiri dari benda-benda yang bergerak dan tidak
Majelis Permusyawaratan Mahasiswa KM POLTEKKES BANDUNG. bergerak yang digunakan untuk kepentingan organisasi

BAB VIII
BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
5

Pasal 20 5. Pembubaran KM POLTEKKES BANDUNG hanya dapat


dilaksanakan melalui sidang istimewa.
Usulan Perubahan Anggaran Dasar dapat dilakukan oleh Badan
Kelengkapan KM POLTEKKES BANDUNG dengan persetujuan
sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota MPM KM BAB X
POLTEKKES BANDUNG, usulan perubahan anggaran dasar dapat
dilakukan dalam sidang umum. ATURAN PERALIHAN

Pasal 21 Pasal 23

Perubahan Anggaran Dasar sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya Seluruh lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang ada akan tetap
¾ jumlah Anggota MPM - KM POLTEKKES BANDUNG dan disetujui berlaku hingga terbentuknya lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang
oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari anggota MPM - KM baru menurut Anggaran Dasar ini.
POLTEKKES BANDUNG yang hadir dalam sidang umum KM
POLTEKKES BANDUNG.
BAB XI
BAB IX
PENUTUP
PEMBUBARAN KM POLTEKKES BANDUNG
Pasal 24
PASAL 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih
1. Pembubaran KM POLTEKKES BANDUNG hanya dapat diusulkan lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan lainnya.
oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari anggota MPM
KM POLTEKKES BANDUNG yang hadir. Pasal 25
2. Pengesahan usulan tersebut hanya dapat dilakukan oleh MPM KM
POLTEKKES BANDUNG yang disetujui oleh sekurang-kurangnya Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
setengah tambah satu dari jumlah anggota yang hadir.
3. Pembubaran KM POLTEKKES BANDUNG diputuskan melalui
referendum anggota KM POLTEKKES BANDUNG.
4. Hasil referendum disahkan oleh MPM - KM POLTEKKES
BANDUNG.
6

ANGGARAN RUMAH TANGGA 5. Masa jabatan pengurus akan diberhentikan apabila tidak berperan
aktif dalam kegiatan KM POLTEKKES BANDUNG yang akan
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN diatur oleh badan kelengkapan masing-masing
BANDUNG 6. Selama masa kepengurusan, pengurus organisasi mahasiswa tidak
diperbolehkan berpindah dari lembaga eksekutif ke lembaga legislatif
PERIODE 2014-2015 ataupun sebaliknya.

Pasal 3
BAB I Keanggotaan dapat hilang karena:

KEANGGOTAAN KM POLTEKKES BANDUNG 1. Meninggal dunia.


2. Tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan
Pasal 1 Bandung.

Anggota KM POLTEKKES BANDUNG adalah seluruh mahasiswa Pasal 4


POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG yang terdaftar dalam tahun
Setiap anggota berhak:
akademik dan sah menjadi mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung.
1. Mengajukan dan mengeluarkan pendapat baik lisan maupun tulisan
Pasal 2
terhadap Badan Kelengkapan KM POLTEKKES BANDUNG.
Masa Jabatan Kepengurusan : 2. Memilih dan dipilih sebagai pengurus Badan Kelengkapan KM
POLTEKKES BANDUNG.
1. Masa Jabatan pengurus berlangsung selama 12 bulan terhitung 3. Mendapat informasi, mengetahui dan mengikuti kegiatan yang
pelantikan.
diselenggarakan oleh Badan Kelengkapan KM POLTEKKES
2. Masa jabatan kepengurusan organisasi untuk Mahasiswa program
studi D-III berlangsung maksimal 2 kali masa jabatan. BANDUNG.
3. Masa jabatan kepengurusan organisasi untuk Mahasiswa program
studi D-IV berlangsung maksimal 3 kali masa jabatan mencakup 2 Pasal 5
kali masa jabatan dipusat dan 1 kali masa jabatan di jurusan ataupun
Setiap anggota berkewajiban:
sebaliknya.
4. Mahasiswa semester akhir tidak diperkenankan mengikuti organisasi
1. Menaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG yang
di KM Poltekkes Bandung.
berlaku di KM POLTEKKES BANDUNG.
7

2. Menjaga dan memelihara nama baik POLITEKNIK KESEHATAN kelengkapan tertinggi legislatif KM POLTEKKES BANDUNG di
BANDUNG. Politeknik Kesehatan Bandung.
3. Mengikuti Kegiatan yang dilakukan Badan Kelengkapan KM
POLTEKKES BANDUNG dimana peraturan mengenai kegiatan
tersebut akan diatur lebih lanjut oleh KM POLTEKKES Pasal 8
BANDUNG.

Pasal 6

1. Setiap anggota dikenai sanksi apabila melanggar AD/ART dan


GBHO serta peraturan yang berlaku di KM POLTEKKES
BANDUNG.
2. Sanksi-sanksi akan diatur lebih lanjut oleh Badan Kelengkapan KM
POLTEKKES BANDUNG.
3. Sanksi-sanksi yang akan diberikan berupa peringatan baik tertulis
maupun tidak tertulis.

MPM – KM POLTEKKES BANDUNG memiliki lambang :


BAB II
Makna lambang :
MAJELIS PERMUSYAWARATAN MAHASISWA
1. Warna emas melambangkan keagungan.
KM POLTEKKES BANDUNG 2. Kepala di tengah melambangkan presidium 1.
3. Sisi kanan melambangkan presidium 2.
4. Sisi kiri melambangkan presidium 3.
5. Sayap melambangkan anggota yang berada 1 kesaatuan di MPM.
Pasal 7
6. Tiang melambangkan terdapat beberapa komisi di MPM
Majelis Permusyawaratan Mahawiswa KM POLTEKKES BANDUNG 7. Rantai timbangan melambangkan saling keterkaitan satu sama lainnya
yang disebut MPM KM POLTEKKES BANDUNG adalah badan dalam 1 naungan.
8

8. Logo poltekkes Bandung melambangkan MPM KM poltekkes 3) Untuk pengurus Program studi Bogor dan Program Studi
Bandung. Karawang diperbolehkan merangkap sebagai anggota
9. Dasar pilar melambangkan anggota MPM terdiri dari berbagai jurusan. legislatif di program studi masing – masing.
4) Seluruh pengurus tidak diperbolehkan untuk menjadi pengurus
inti diluar MPM – KM POLTEKKES BANDUNG dalam
Pasal 9 lingkup KM POLTEKKES BANDUNG.
5) Tidak dicabut hak pilihnya.
Anggota MPM KM POLTEKKES BANDUNG adalah mahasiswa yang 6) Memiliki loyalitas yang tinggi.
hadir dalam sidang yang terdiri dari pengurus MPM-KM POLTEKKES 7) Bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri.
BANDUNG, BPM-KM POLTEKKES BANDUNG, BEM-KM 8) Pengurus MPM KM - Poltekes bandung diperbolehkan belum
POLTEKKES BANDUNG, perwakilan dari BPMJ atau BPMPS, HIMA mengikuti PPS pusat dan/atau PPS jurusan apabila memiliki
dan UKM-KM POLTEKKES BANDUNG. alasan yang jelas dengan catatan tahun depan wajib mengikuti
PPS pusat dan/atau pps jurusan dan cuti dari masa kerja.
Pasal 10
9) Untuk poin 8 tidak diberlakukan untuk prodi Karawang dan
1. Pengurus MPM-KM POLTEKKES BANDUNG dilantik oleh direktur Bogor.
Politeknik Kesehatan Bandung d. Status kepengurusan MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
2. a. Pengurus MPM KM POLTEKKES BANDUNG adalah perwakilan dapat hilang apabila:
jurusan atau program studi yang berjumlah sekurang-kurangnya 1 1) Meninggal dunia.
orang yang dipilih berdasarkan seleksi atau rekomendasi dari 2) Tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan
jurusan atau program studi. Bandung.
b. Jika tidak ada perwakilan dari tiap jurusan maka segala bentuk hak 3) Mendapat sanksi dari Politeknik Kesehatan Bandung.
suara dari seluruh jurusan tersebut tidak akan didengar. Dengan 3. Ketua MPM KM POLTEKKES BANDUNG dipilih oleh seluruh
catatan peraturan akan diatur lebih lanjut oleh seluruh pengurus pengurus MPM KM POLTEKKES BANDUNG.
4. Masa kepengurusan MPM–KM POLTEKKESBANDUNG adalah satu
MPM KM POLTEKKES BANDUNG.
periode kepengurusan atau sama dengan 12 bulan terhitung sejak
c. Syarat-syarat pengurus MPM KM POLTEKKES BANDUNG, pelantikan.
adalah: 5. Pemberhentian pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan karena:
2) Anggota KM POLTEKKES BANDUNG. a. Pengunduran diri dilakukan secara tertulis yang disetujui oleh
Ketua MPM – KM POLTEKKES BANDUNG serta diketahui
9

oleh direktur Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Tugas pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG:
Bandung.
b. Dicabut kepengurusannya oleh Ketua MPM - KM POLTEKKES 1. Melakukan fungsi legislasi terhadap BPM – KM POLTEKKES
BANDUNG atas rekomendasi dan kesepakatan dalam BANDUNG dan BEM - KM POLTEKKES BANDUNG.
Musyawarah KM POLTEKKES BANDUNG. 2. Berkoordinasi dengan seluruh badan kelengkapan KM POLTEKKES
6. Pergantian pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG yang BANDUNG.
diberhentikan akan diatur dengan lebih lanjut oleh seluruh pengurus
3. Pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG diperbolehkan
MPM-KM POLTEKKES BANDUNG.
memiliki dan melaksanakan program kerja demi meningkatkan fungsi
legislasinya.
Pasal 11
Pasal 13
Hak dan Kewajiban ketua MPM - KM POLTEKKES BANDUNG: Struktur kepengurusan MPM - KM POLTEKKES BANDUNG:

1. Berhak membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan agar dapat 1. Majelis tetap MPM - KM POLTEKKES BANDUNG, terdiri dari :
melaksanakan prinsip dan tujuan KM POLTEKKES BANDUNG. a. Ketua MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
2. Berhak menetapkan AD/ART dan GBHO serta peraturan yang b. Wakil Ketua MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
diberlakukan demi kelancaran KM POLTEKKES BANDUNG dalam c. Sekretaris Umum MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
sidang umum dan sidang lainnya. 2. Komisi-komisi yang sekurang-kurangnya terdiri dari:
3. Wajib bertanggung jawab terhadap seluruh kebijakan yang a. Ketua Komisi
dikeluarkan oleh MPM-KM POLTEKKES BANDUNG. b. Anggota Komisi

3 Komisi – komisi yang berada di MPM – KM POLTEKKES


Hak dan Kewajiban pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG: BANDUNG terdiri dari :

1. Setiap pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG mempunyai a. Komisi 1 ( Advokasi dan PerUndang – undangan )
hak memilih, dipilih dan hak bicara. b. Komisi 2 ( Keuangan )
2. Setiap pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG wajib c. Komisi 3 ( Pengawasan )
menjalankan fungsi sebagai wakil mahasiswa yang bertanggung d. Komisi 4 ( Keorganisasian )
jawab
Pasal 14
Pasal 12
10

Peran dan fungsi MPM – KM Poltekkes Bandung yaitu sebagai badan 4. Presidium sementara hanya berhak memimpin sidang pemilihan
kelengkapan legislatif tertinggi yang berada di Politeknik Kesehatan pimpinan majelis yang baru.
Bandung. 5. Pimpinan majelis tidak berhak untuk membuat keputusan atau
ketetapan tanpa persetujuan anggota MPM - KM POLTEKKES
Pasal 15 BANDUNG.
Tugas dan wewenang MPM - KM POLTEKKES BANDUNG:

1. Menetapkan dan mengesahkan AD/ART dan GBHO Badan Pasal 17


Kelengkapan KM POLTEKKES BANDUNG. Tata tertib sidang diputuskan dalam persidangan MPM - KM
2. Memilih dan menetapkan Ketua dan pengurus MPM KM POLTEKKES BANDUNG.
POLTEKKES BANDUNG.
3. Mengesahkan Ketua dan pengurus BPM - KM POLTEKKES Pasal 18
BANDUNG serta Presiden dan pengurus BEM - KM POLTEKKES Mekanisme Pengambilan keputusan MPM-KM POLTEKKES
BANDUNG. BANDUNG adalah melalui sidang, sidang yang dimaksud terdiri dari:
1. Sidang umum
4. Meminta dan menilai laporan pertanggung jawaban pengurus BPM -
2. Sidang istimewa
KM POLTEKKES BANDUNG dan pengurus BEM - KM
POLTEKKES BANDUNG. Pasal 19
5. Memberikan pandangan dan solusi atas laporan pengurus BPM - KM 1. Sidang umum merupakan sidang yang diselenggarakan pada awal dan
POLTEKKES BANDUNG dan pengurus BEM-KM POLTEKKES akhir masa jabatan pengurus/keanggotaan suatu organisasi.
BANDUNG. 2. Sidang umum membahas mengenai perubahan AD/ART dan GBHO
KM POLTEKKES BANDUNG serta pengesahan program kerja
Pasal 16 MPM, BPM, dan BEM KM POLTEKKES BANDUNG.
Pimpinan Majelis tetap MPM - KM POLTEKKES BANDUNG : 3. Sidang umum dianggap sah apabila dihadiri ¾ anggota MPM -
POLTEKKES BANDUNG dan apabila tidak memenuhi quorum,
1. Pimpinan Majelis merupakan satu kesatuan pimpinan yang kolektif akan diatur dalam tata tertib sidang.
yang terdiri dari anggota Majelis tetap MPM - KM POLTEKKES 4. Dalam suatu periode, MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
BANDUNG. melaksanakan sidang minimal satu kali.
2. Pimpinan Majelis bertindak sebagai pimpinan siding.
Pasal 20
3. Bila pimpinan Majelis demisioner, maka pimpinan Majelis tersebut
1. Sidang istimewa merupakan sidang yang diadakan diluar sidang
dapat bertindak sebagai presidium sementara.
umum atau sidang pleno.
11

2. Sidang istimewa dilaksanakan untuk meminta pertanggung jawaban Pasal 22


Presiden BEM POLTEKKES BANDUNG dan ketua BPM Poltekkes Badan Perwakilan Mahasiswa KM POLTEKKES BANDUNG yang
bandung untuk membebas tugaskannya jika terbukti melanggar disebut BPM-KM POLTEKKES BANDUNG adalah badan kelengkapan
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga KM POLTEKKES
tinggi legislatif kemahasiswaan di POLITEKNIK KESEHATAN
BANDUNG dan atau GBHO KM POLTEKKES BANDUNG.
3. Sidang istimewa dilaksanakan untuk membentuk atau membubarkan BANDUNG.
organisasi didalam KM POLTEKKES BANDUNG.
Pasal 22
4. Sidang istimewa dianggap sah apabila diusulkan oleh sekurang-
kurangnya setengah tambah satu anggota MPM - KM POLTEKKES Pasal 23
BANDUNG. BPM – KM POLTEKKES BANDUNG memiliki lambang :
5. Sidang istimewa dianggap sah apabila dihadiri oleh ¾ anggota MPM
– KM POLTEKKES BANDUNG. Dan apabila tidak memenuhi
quorum akan diatur dalam tata tertib sidang. Keputusan dan atau
ketetapan sidang istimewa dianggap sah apabila disetujui oleh ¾ dari
anngota MPM - KM POLTEKKES BANDUNG yang hadir.

Pasal 21
Peserta sidang adalah :

1. Seluruh pengurus MPM – KM POLTEKKES BANDUNG, BPM –


Makna lambang:
KM POLTEKKES BANDUNG dan BEM – KM POLTEKKES
BANDUNG. 1. Sayap putih: lambang perwakilan yang mencakup seluruh mahasiswa
2. Perwakilan dari UKM – KM POLTEKKES BANDUNG, POLTEKKES BANDUNG.
BPMJ/BPMPS dan HIMA setiap jurusan yang ada di POLITEKNIK 2. Tombak: sebagai penegak badan legislatif.
KESEHATAN BANDUNG. 3. Sayap abu-abu : bertugas mengawasi lembaga eksekutif
4. Tanda + : sebagai mahasiswa kesehatan
BAB III 5. Bentuk S: menunjukan BPM bersama MPM mengawasi kinerja BEM

BADAN PERWAKILAN MAHASISWA


Pasal 24
1. Pengurus BPM-KM POLTEKKES BANDUNG dilantik oleh ketua
KM POLTEKKES BANDUNG
MPM-KM POLTEKKES BANDUNG.
2.
12

a. Pengurus BPM-KM POLTEKKES BANDUNG adalah c. Tidak lagi menjadi anggota BPM-KM POLTEKKES
perwakilan Jurusan atau program studi yang berjumlah minimal BANDUNG.
1 orang. 6. Masa kepengurusan BPM – KM POLTEKKES BANDUNG dalam
b. Jika tidak ada perwakilan dari tiap jurusan maka segala satu periode sama dengan 12 bulan terhitung sejak pelantikan.
bentukhak suara dari seluruh jurusan tersebut tidak akan
didengar. Dengan catatan peraturan akan diatur lebih lanjut oleh 7. Pemberhentian pengurus BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
seluruh pengurus BPM KM POLTEKKES BANDUNG.
3. Ketua BPM KM POLTEKKES BANDUNG dipilih secara umum dilakukan karena:
oleh anggota KM POLTEKKES BANDUNG. a. Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis dan disetujui
4. Syarat-syarat pengurus BPM-KM POLTEKKES BANDUNG: oleh Ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG dan Ketua
MPM – KM POLTEKKES BANDUNG.
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Dicabut kepengurusannya oleh MPM-KM POLTEKKES
b. Anggota KM POLTEKKES BANDUNG. BANDUNG atas rekomendasi dan kesepakatan dalam
c. Untuk anggota dalam Bandung tidak merangkap sebagai pengurus musyawarah besar luar biasa KM POLTEKKES BANDUNG.
lembaga eksekutif maupun legislatif KM POLTEKKES 8. Pergantian pengurus BPM KM POLTEKKES BANDUNG akan
BANDUNG. diatur lebih lanjut dalam peraturan BPM KM POLTEKKES
d. Untuk pengurus program studi/jurusan diluar Bandung BANDUNG.
diperbolehkan merangkap sebagai pengurus lembaga legislatif.
e. Tidak dicabut hak pilihnya. Pasal 25
f. Memiliki loyalitas yang tinggi.
g. Bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri. 1. Hak dan kewajiban ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG:
h. Pengurus BPM KM - Poltekes bandung diperbolehkan belum a. Ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG berhak
mengikuti PPS pusat dan/atau PPS jurusan apabila memiliki mengeluarkan mandat untuk mengangkat dan memberhentikan
alasan yang jelas dengan catatan tahun depan wajib mengikuti PPS pengurus BPM-KM POLTEKKES BANDUNG yang dianggap
pusat dan/atau PPS jurusan dan cuti dari masa kerja. melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG
i. Untuk poin H tidak diberlakukan untuk prodi Karawang dan dengan persetujuan ketua MPM KM POLTEKKES
Bogor. BANDUNG.
b. Wajib bertanggung jawab terhaap semua kebijakan yang
5. Kepengurusan BPM-KM POLTEKKES BANDUNG dapat hilang bila: dikeluarkan oleh ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG

a. Meninggal dunia. Pasal 26


b. Tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan Tugas dan wewenang BPM-KM POLTEKKES BANDUNG :
Bandung.
13

1. Mengawasi dan mengevaluasi BEM-KM POLTEKKES BANDUNG c. Komisi C (Pengawasan)


dalam melaksanakan GBHO dan peraturan yang ditetapkan oleh d. Komisi D (Keorganisasian)
MPM-KM POLTEKKES BANDUNG.
2. Menyerap, menampung dan merumuskan aspirasi anggota KM
POLTEKKES BANDUNG untuk direkomendasikan kepada BEM- Pasal 28
KM POLTEKKES BANDUNG dengan tembusan ke MPM-KM Peran dan fungsi BPM-KM POLTEKKES BANDUNG yaitu sebagai
POLTEKKES BANDUNG. Badan kelengkapan tinggi legislatif di Politeknik Kesehatan Bandung.
3. Bila BEM-KM POLTEKKES BANDUNG tidak melaksanakan
tugasnya atau menyimpang dari arah kebijakan MPM-KM Pasal 29
POLTEKKES BANDUNG, maka BPM-KM POLTEKKES Dalam melaksanakan tugasnya BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
BANDUNG berkewajiban mengeluarkan memorandum kepada
mempunyai alat kelengkapan :
BEM-KM POLTEKKES BANDUNG. Bila memorandum pertama
selama jangka waktu 3 minggu tidak diindahkan, maka BPM-KM 1. Rapat Koordinasi
POLTEKKES BANDUNG berkewajiban mengajukan memorandum
yang kedua selama jangka waktu 2 minggu, jika tidak diindahkan, 2. Rapat Kerja
maka BPM-KM POLTEKKES BANDUNG berkewajiban
Pasal 30
mengusulkan kepada MPM-KM POLTEKKES BANDUNG untuk
melaksanakan sidang istimewa. Rapat koordinasi:

Pasal 27 1. Rapat koordinasi adalah rapat yang diselenggarakan pada awal masa
Struktur kepengurusan BPM-KM POLTEKKES BANDUNG terdiri dari: jabatan pengurus KM POLTEKKES BANDUNG.
2. Peserta rapat koordinasi adalah MPM, BPM, dan BEM POLTEKKES
1. Dewan Harian: BANDUNG
a. Ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG 3. Tugas rapat koordinasi adalah:
b. Wakil Ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG a. Berkoordinasi dengan masing-masing KM-POLTEKKES
c. Sekretaris BPM-KM POLTEKKES BANDUNG BANDUNG mengenai tupoksi dan SOP masing-masing.
d. Bendahara Umum BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
b. Membahas dan merancang kegiatan KM-POLTEKKES
2. Setiap komisi sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Ketua komisi BANDUNG untuk satu periode kepengurusan yang meliputi
b. Anggota agenda kerja dan program kerja.
3. komisi yang terdapat di BPM-KM POLTEKKES BANDUNG terdiri 4. Rapat koordinasi menghasilkan rancangan kegiatan KM-
dari : POLTEKKES BANDUNG selama 1 periode kepengurusan.
a. Komisi A (Advokasi dan perUndang-undangan)
b. Komisi B (Keuangan)
14

Pasal 31 Hak untuk menganjurkan dan memberikan pertimbangan yaitu hak


Rapat Kerja: untuk memberikan arahan-arahan dan rekomendasi terhadap kinerja
dan atau permasalahan yang dihadapi oleh BEM – KM POLTEKKES
1. Rapat kerja adalah rapat yang diselenggarakan pada awal masa jabatan BANDUNG
pengurus KM-POLTEKKES BANDUNG setelah diadakannya rapat
koordinasi. 4. Hak Budget:
2. Rapat kerja dihadiri oleh seluruh badan kelengkapan KM-
POLTEKKES BANDUNG. Hak untuk bertanya dan memberikan pertimbangan mengenai
3. Tugas rapat kerja adalah mengesahkan hasil rancangan kegiatan dan anggaran dana kemahasiswaan yang digunakan untuk kebijakan BEM
SOP masing-masing KM-POLTEKKES BANDUNG oleh MPM-KM – KM POLTEKKES BANDUNG
POLTEKKES BANDUNG selama 1 periode kepengurusan.
5. Hak Petisi:
4. Rapat kerja dianggap sah apabila dihadiri oleh ¾ badan kelengkapan
KM-POLTEKKES BANDUNG dan apabila tidak memenuhi quorum Hak untuk mengubah dan menambah dan atau mengurangi kebijakan
makan akan diatur dalam tata tertib siding. BEM – KM POLTEKKES BANDUNG. berdasarkan amanat
mahasiswa.
Pasal 32
BPM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki: BAB IV

1. Hak Interpelasi: BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA

Hak-hak untuk meminta keterangan kepada BEM – KM KM POLTEKKES BANDUNG


POLTEKKES BANDUNG mengenai kebijakan-kebijakan yang
dikeluarkan oleh BEM – KM POLTEKKES BANDUNG ketika Pasal 33
kebijakan tersebut dilanggar oleh BEM-KM POLTEKKES BEM-KM POLTEKKES BANDUNG adalah badan kelengkapan
BANDUNG eksekutif KM POLTEKKES BANDUNG yang berada di Politeknik
Kesehatan Bandung
2. Hak Angket:
Pasal 34
Hak untuk mengadakan penyelidikan terhadap pelaksanaan kebijakan BEM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki lambang :
BEM – KM POLTEKKES BANDUNG

3. Hak Inisiatif:
15

b. Anggota KM POLTEKKES BANDUNG


c. Untuk pengurus program studi Bogor dan Karawang
diperbolehkan merangkap sebagai anggota eksekutif di program
studi masing-masing.
d. Memiliki jiwa tanggung jawab, peduli, jujur dan cerdas.
e. Pengurus BEM KM - pOLTEKES BANDUNG diperbolehkan
belum mengikuti pps pusat dan/atau PPS jurusan apabila memiliki
alasan yang jelas dengan catatan tahun depan wajib mengikuti PPS
pusat dan/atau PPS jurusan dan cuti dari masa kerja.
f. Untuk poin E tidak diberlakukan untuk prodi Karawang dan
Makna Lambang: Bogor.

1. 3 Toga melambangkan BEM KM POLTEKKES BANDUNG Pasal 36


berazazkan Tridarma Perguruan tinggi. 1. Status kepengurusan BEM-KM POLTEKKES BANDUNG dapat
2. Background berwarna merah putih menunjukan bendera NKRI hilang apabila:
3. Buku : menunjukan BEM KM POLTEKKES BANDUNG b. Meninggal dunia.
menjungjung tinggi ilmu pengetahuan sebagai landasan dalam c. Mengundurkan diri dengan persyaratan yang ditentukan oleh
berorganisasi kebijakan presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG sesuai
4. Perisai : menujukan BEM KM POLTEKKES BANDUNG dengan masa jabatannya.
mengayomi seluruh mahasiswa Poltekkes Bandung d. Dinonaktifkan oleh presiden BEM-KM POLTEKKES
5. Pedang : menunjukan BEM KM POLTEKKES BANDUNG berpikir BANDUNG dan MPM-KM POLTEKKES BANDUNG
tajam, dan kritis e. Tidak lagi menjadi mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung.
6. Pita : Menujukan sifat dinamis dalam pergerakan kemahasiswaan.
7. Lingkaran : menujukan sinergisitas mahasiswa. 2. Presiden BEM KM POLTEKKES BANDUNG dipilih secara umum
oleh anggota KM Poltekkes
Pasal 35 Bandung
1. Pengurus BEM-KM POLTEKKES BANDUNG dilantik oleh Ketua 3. Pemberhentian Presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG
MPM-KM POLTEKKES BANDUNG. dilakukan karena:
2. Syarat-syarat pengurus BEM-KM POLTEKKES BANDUNG adalah : a. Atas permintaan sendiri yang disetujui oleh MPM-KM
a. Mengamalkan Pancasila. POLTEKKES BANDUNG.
16

b. Dicabut status kepengurusannya oleh MPM-KM POLTEKKES 2. Kewajiban presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG:
BANDUNG karena melanggar AD/ART dan GBHO KM a. Bertanggung jawab kepada mahasiswa Poltekkes Bandung.
POLTEKKES BANDUNG atas kesepakatan dalam siding b. Mengelola dan mengatur SDM organisasi untukmencapai visi dan
istimewa. misi BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
c. Atas permintaan dari sekurang-kurangnya ¾ tambah 1 c. Bertanggung jawab terhadap kelangsungsan organisasi
mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung. d. Mewakili mahasiswa Poltekkes Bandung keluar institusi
d. Apabila presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG e. Bertanggung jawab kepada mahasiswa melalui MPM-KM
diberhentikan secara tidak terhormat berdasarkan ketentuan di POLTEKKES BANDUNG secata tertulis.
atas maka presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG f. Bertanggung jawab terhdapa seluruh kebijakanyang dikeluarkan
berikutnya akan ditentukan pada sidang istimewa. oleh BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
4. Pemberhentian jajaran kabinet BEM-KM POLTEKKES BANDUNG g. Memiliki IP minimal 3,00.
dilakukan karena:
a. Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis dan Pasal 38
disetujui oleh Presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG, Hak-hak pengurus BEM-KM POLTEKKES BANDUNG :
ketua MPM-KM POLTEKKES BANDUNG dan ditanda-tangani 1. Membuat kepanitiaan kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan
oleh direktur Politeknik Kesehatan Bandung . tugas - tugas BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
b. Dicabut status kepengurusannya oleh Presiden BEM-KM 2. Meminta dan menindaklanjuti laporan kegiatan dari kepanitiaan
POLTEKKES BANDUNG karena melanggar AD/ART dan kegiatan yang telah menyelesaikan tugas-tugas yang telah
GBHO KM POLTEKKES BANDUNG dengan persetujuan dilaksanakan.
BPM-KM POLTEKKES BANDUNG dan MPM-KM
3. Menindaklanjuti pengurus BEM-KM POLTEKKES BANDUNG dan
POLTEKKES BANDUNG kepanitiaan kegiatan yang melakukan penyelewengan.
Pasal 37 4. Memberikan masukan/ usulan kepada HIMA jurusan atau program
Hak dan kewajiban presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG studi di Politeknik Kesehatan Bandung.
5. Membuat standar operasional prosedur internal BEM-KM
1. Hak presiden BEM-KMPOLTEKKES BANDUNG: POLTEKKES BANDUNG.
a. Memberikan keputusan dan kebijakan serta strategi BEM-KM
POLTEKKES BANDUNG. Pasal 39
b. Memberikan mandat, mengangkat dan memberhentikan pengurus Kewajiban BEM-KM POLTEKKES BANDUNG :
sesuai badan kepanitiaan lainnya.
17

1. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan UNIT KEGIATAN MAHASISWA POLTEKKES BANDUNG
atau Garis-Garis Besar Haluan Organisasi KM POLTEKKES
BANDUNG. Pasal 42
2. Melaksanakan segala ketetapan MPM-KM POLTEKKES Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa POLTEKKES
BANDUNG. BANDUNG disebut UKM KM POLTEKKES BANDUNG.
3. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada MPM- KM
Pasal 43
POLTEKKES BANDUNG . Syarat pembentukan UKM KM POLTEKKES BANDUNG diatur dan
Pasal 40 disahkan oleh BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
Tugas dan wewenang BEM-KM POLTEKKES BANDUNG adalah :
Pasal 44
1. Membuat keputusan - keputusan yang dianggap perlu dalam Susunan kepengurusan, program kerja, dan aturan tambahan UKM KM
melaksanakan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG. POLTEKKES BANDUNG merupakan hak otonomi UKM KM
2. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG mewakili mahasiswa POLTEKKES BANDUNG menurut aturan masing-masing UKM KM
POLTEKKES BANDUNG dalam kegiatan kemahasiswaan baik di POLTEKKES BANDUNG yang mengacu pada aturan AD/ART dan
dalam maupun ke luar POLTEKKES BANDUNG. GBHO KM POLTEKKES BANDUNG.
3. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG melaksanakan rapat
Pasal 45
koordinasi dengan HIMA Jurusan atau program studi dan sekurang- Ketua UKM KM POLTEKKES BANDUNG adalah anggota KM
kurangnya dua kali dalam satu tahun.
POLTEKKES BANDUNG.
4. Meminta dan menilai laporan pertanggungjawaban UKM Pusat.
Pasal 46
Pasal 41 1. Pengurus UKM-KM POLTEKKES BANDUNG dilantik oleh Presiden
Segala yang belum diatur dalam ART BEM-KM POLTEKKES
BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
BANDUNG maka akan diatur lebih lanjut dalam standar operasional 2. Pengurus inti UKM-KM POLTEKKES BANDUNG tidak
prosedur BEM-KM POLTEKKES BANDUNG. diperkenankan merangkap menjadi pengurus inti badan kelengkapan
KM POLTEKKES BANDUNG .

Pasal 47
Keanggotaan UKM-KM POLTEKKES BANDUNG:
BAB V
18

1. Anggota UKM-KM POLTEKKES BANDUNG adalah seluruh UKM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki hubungan garis komando
mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota dan atau pengurus dengan BEM-KM POLTEKKES BANDUNG dimana kepengurusan
UKM-KM POLTEKKES BANDUNG. UKM-KM POLTEKKES BANDUNG dikoordinasikan dengan
2. Anggota biasa adalah anggota yang terdaftar sebagai anggota KM Kementrian Minat dan Bakat BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
POLTEKKES BANDUNG.
3. Anggota luar biasa adalah demisioner dari setiap UKM-KM Pasal 51
POLTEKKES BANDUNG yang berkedudukan sebagai penasehat Hak UKM-KM POLTEKKES BANDUNG :
umum. 1. Mendapatkan sumber dana dan fasilitas dari POLITEKNIK
Pasal 48 KESEHATAN BANDUNG sesuai kesepakatan dengan
Status keanggotaan UKM-KM POLTEKKES BANDUNG dapat hilang POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG.
apabila: 2. Mendapatkan Pengawasan yang dilakukan oleh Kementrian Mibat
BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
1. Meninggal dunia. 3. Mendapatkan saran dan masukan dari Kementrian Mibat BEM-KM
2. Mengundurkan diri dengan persetujuan Ketua UKM-KM POLTEKKES BANDUNG.
POLTEKKES BANDUNG dengan catatan, persyaratan akan diatur 4. Mendapatkan dukungan dari KM POLTEKKES BANDUNG.
lebih lanjut oleh UKM KM POLTEKKES BANDUNG.
3. Dinonaktifkan oleh Ketua UKM-KM POLTEKKES BANDUNG.
4. Tidak lagi menjadi mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN Pasal 52
BANDUNG. Kewajiban UKM KM POLTEKKES BANDUNG :

Pasal 49 1. Menaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG


Susunan Kepengurusan UKM-KM POLTEKKES BANDUNG: 2. Menaati peraturan organisasi tambahan di UKM-KM POLTEKKES
BANDUNG masing-masing .
1. Pengurus inti yang terdiri dari ketua, wakil ketua, sekretaris dan 3. Berkoordinasi dengan BEM-KM POLTEKKES BANDUNG tentang
bendahara. kepengurusan dan program kerja UKM KM POLTEKKES
2. Pengurus harian adalah pengrurus inti dan koordinator divisi. BANDUNG tersebut.
3. Mekanisme kepengurusan menjadi hak otonom UKM-KM 4. Memberi laporan pertanggungjawaban kepada BEM-KM
POLTEKKES BANDUNG masing-masing. POLTEKKES BANDUNG melalui Kemetrian Mibat.
5. Mendukung setiap kegiatan KM POLTEKKES BANDUNG.
Pasal 50
19

Pasal 53 Pasal 55
Keluarga Mahasiswa Jurusan atau Program Studi yang disingkat KMJ
Mekanisme kerja UKM-KM POLTEKKES BANDUNG: adalah Keluarga Mahasiswa ditingkat jurusan atau program studi di
1. Pengurus UKM-KM POLTEKKES BANDUNG menampung aspirasi lingkungan KM POLTEKKES BANDUNG yang terdiri dari HIMA dan
dari anggota masing-masing dan atau merencanakan program kerja BPMJ atau BPMPS.
masing-masing.
2. Pengurus UKM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis Pasal 56
komando dengan BEM-KM POLTEKKES BANDUNG dan 1. KMJ adalah Keluarga Mahasiswa ditingkat jurusan atau program
memiliki garis koordinasi dengan Kementrian Mibat BEM-KM studi sebagai organisasi otonom KM POLTEKKES BANDUNG.
POLTEKKES BANDUNG. 2. KMJ mempunyai hubungan koordinasi dengan setiap Badan
3. Laporan pertanggungjawaban UKM-KM POLTEKKES BANDUNG Kelengkapan KM POLTEKKES BANDUNG.
diserahkan kepada Kementrian Mibat BEM-KM POLTEKKES
Pasal 57
BANDUNG. 1. Anggota KMJ adalah seluruh mahasiswa dari setiap jurusan atau
4. Dalam melaksanakan setiap kegiatan UKM-KM POLTEKKES program studi.
BANDUNG menyerahkan proposal langsung ke Pudir III dengan 2. Anggota KMJ adalah anggota KM POLTEKKES BANDUNG
sepengetahuan BEM_KM POLTEKKES BANDUNG. 3. Untuk jenis dan macam anggota KMJ menjadi otonomi jurusan atau
5. Dalam melaksanakan setiap kegiatan UKM-KM POLTEKKES program studi masing-masing dengan tidak melanggar AD/ART dan
BANDUNG, Kementrian Mibat diharuskan berpartisipasi aktif dalam GBHO KM POLTEKKES BANDUNG.
melaksanakan pengawasan.
Pasal 58
Pasal 54 Hak Anggota KMJ:
Hal-hal lain yang belum di atur yang menjadi karakteristik UKM-KM Setiap anggota berhak:
POLTEKKES BANDUNG masing-masing menjadi otonomi masing- 1. Mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan terhadap HIMA
masing dengan tidak melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES melalui BPMJ/BPMPS.
BANDUNG. 2. Memperoleh pembelaan, perlindungan organisasi dan kesejahteraan
dari HIMA.
BAB VI 3. Berperan aktif dalam setiap kegiatan HIMA.
KELUARGA MAHASISWA JURUSAN Atau PROGRAM STUDI 4. Menggunakan fasilitas organisasi ditingkat jurusan atau program studi
atas izin pengurus yang bersangkutan.
20

5. Dipilih sebagai Pengurus HIMA dan BPMJ/BPMPS dengan syarat Pasal 61


dan ketentuan yang berlaku.
6. Hak-hak anggota KM POLTEKKES BANDUNG menjadi hak-hak Hal-hal lain yang menjadi karakteristik dari setiap jurusan atau program
KMJ. studi menjadi otonomi jurusan atau program studi masing-masing dengan
7. Menyalurkan aspirasi mahasiswa kepada pihak jurusan. tidak melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG.

Pasal 59 Pasal 62
Hak-hak lain yang menjadi identik dari setiap jurusan atau program studi 1. BPMJ atau BPMPS adalah badan legislative di tingkat jurusan dan
menjadi otonomi jurusan atau program studi masing-masing dengan tidak merupakan bagian dari KM POLTEKKES BANDUNG.
melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG. 2. Pengurus BPMJ atau BPMPS adalah anggota KMJ.
3. Pengurus BPMJ atau BPMPS dilantik oleh ketua jurusan.
Pasal 60
Pasal 63
Kewajiban Anggota KMJ:
1. Semua kewajiban anggota KM POLTEKKES BANDUNG menjadi 1. BPMJ atau BPMPS memiliki garis komando terhadap pengurus
kewajiban anggota KMJ. HIMA.
2. Mentaati dan melaksanakan AD/ART dan GBHO dan seluruh 2. BPMJ atau BPMPS memiliki garis koordinasi terhadap BPM KM
keputusan organisasi jurusan atau program studi. POLTEKKES BANDUNG.
3. Menjaga dan memelihara nama baik jurusan atau program studi
4. Berperan aktif dalam menjalankan program organisasi ditingkat Pasal 64
jurusan atau program studi. Pengurus BPMJ atau BPMPS sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
5. Melaksanakan disiplin organisasi yang berlaku di jurusan atau sekretaris, bendahara dan anggota sebagai pengawas bidang.
program studi.
6. Kewajiban-kewajiban yang menjadi identik dari setiap jurusan atau Pasal 65
program studi menjadi otonomi jurusan masing-masing dengan tidak Tugas dan wewenang BPMJ atau BPMPS:
melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG. 1. Sebagai penampung aspirasi ,penyerap, penyalur aspirasi mahasiswa
7. menjalankan fungsi KM POLTEKKES BANDUNG ditingkat kepada pihak jurusan.
jurusan atau program studi. 2. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES
BANDUNG.
21

3. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO jurusan atau 1. HIMA adalah anggota KMJ yang dipilih berdasarkan seleksi atau
program studi. rekomendasi dengan mekanisme yang diatur oleh jurusan atau
4. Mengawasi semua pelaksanaan GBHO dan program kerja pengurus program studi masing-masing.
HIMA. 2. Pengurus HIMA dilantik oleh ketua jurusan.
5. Memberikan saran dan pertimbangan serta ikut memberikan pokok-
pokok pikiran dan berpartisipasi dalam kegiatan HIMA. Pasal 69
6. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja HIMA secara periodik. Susunan kepengurusan dan program kerja HIMA jurusan atau program
7. Menilai dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban program kerja studi menjadi hak otonomi HIMA jurusan atau program studi dengan tidak
HIMA dalam melaksanakan GBHO. melanggar AD-ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG.

Pasal 66 Pasal 70
Mekanisme kerja BPMJ atau BPMPS: 1. Struktur kepengurusan HIMA terdiri dari pengurus inti dan pengurus
bidang-bidang.
1. Anggota BPMJ atau BPMPS membentuk komisi ataudivisi dalam 2. Pengurus inti sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan
kegiatan pengawasan program kerja HIMA. bendahara.
2. Komisi atau divisi menjadi otonomi jurusan masing-masing. 3. Bidang-bidang dan pengurusnya menjadi otonomi jurusan masing-
3. Setiap komisi atau divisi dalam setiap pengawasannya harus membuat masing.
laporan pengawasan kegiatan HIMA sebagai bukti pengawasan.
4. Setiap anggota komisi atau divisi mempunyai hak bicara dan hak Pasal 71
suara untuk menetapkan diterima atau ditolaknya LPJ pengurus Tugas dan wewenang pengurus HIMA:
HIMA. 1. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES
5. BPMJ atau BPMPS merencanakan dan melaksanakan agenda kerja BANDUNG.
selama tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan. 2. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO jurusan atau
program studi.
Pasal 67 3. Melaksanakan kegiatan dengan jurusan atau program studi
HIMA adalah Badan Eksekutif di tingkat jurusan atau program studi KM berdasarkan AD/ART dan GBHO jurusan.
POLTEKKES BANDUNG yang berada di bawah garis komando BPMJ 4. Sebagai wadah kegiatan mahasiswa ditingkat jurusan atau program
atau BPMPS dan memiliki garis koordinasi dengan BEM KM studi yang berada dalam bimbingan Ketua Jurusan dan pembinaan
POLTEKKES BANDUNG. Kemahasiswaan.
Pasal 68
22

Pasal 72 disetujui oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah


Mekanisme kerja anggota MPM-KM POLTEKKES BANDUNG yang hadir.

1. Pengurus HIMA menampung aspirasi anggota dan atau


merencanakan pelaksanaan program kerja.
2. Pengurus HIMA dibantu oleh UKM jurusan dan atau UPT juruasan BAB VIII
dalam melaksanakan tugas dan memiliki garis komando dengan
ATURAN PERALIHAN
bidang kepengurusan HIMA masing-masing.
3. Laporan pertanggungjawaban HIMA diserahkan pada BPMJ atau Pasal 76
BPMPS. Seluruh lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang ada masih tetap
berlaku sampai diadakan lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang baru
Pasal 73 menurut Anggaran Rumah Tangga ini.
Hal-hal lain yang belum diatur yang menjadi karakteristik jurusan atau
program studi menjadi otonomi jurusan atau program studi masing-masing BAB IX
dengan tidak melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES
BANDUNG. PENUTUP

BAB VII Pasal 77


Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Runah Tangga ini akan diatur
PERUBAHAN DAN PENGESAHAN ANGGARAN RUMAH lebih lanjut dalam peraturan lainnya.
TANGGA
Pasal 78
Pasal 74 Anggaran Rumah Tangga ini berlaku sejak tanggal disahkan dan
Usulan perubahan Anggaran Rumah Tangga dilakukan oleh tim verifikasi ditetapkan.
yang telah mendapat mandat dari MPM-KM POLTEKKES BANDUNG,
yang kemudian di sahkan pada saat Musyawarah Besar dengan persetujuan
sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari jumlah anggota MPM-KM
POLTEKKES BANDUNG yang hadir.

Pasal 75
Perubahan Anggaran Rumah Tangga sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya ¾ jumlah pengurus MPM-KM POLTEKKES BANDUNG dan
23

GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI kehendak berbagai elemen mahasiswa Politeknik Kesehatan
Bandung yang aspirasinya terwakilkan oleh perwakilan jurusan
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK atau program studi di BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
sebagai lembaga legislatif Keluarga Mahasiswa Poltekkes
KESEHATAN BANDUNG Bandung.
2. Tujuan
PERIODE 2014-2015 Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Politeknik
Kesehatan Bandung sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
yang dilakukan oleh segenap organisasi Kemahasiswaan di
BAB I Lingkungan Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung
yang disusun dalam rangka mewujudkan keadaaan yang sesuai
PENDAHULUAN dengan AD-ART yang telah disahkan.

Sistem organisasi kemahasiswaan di lingkungan Keluarga Mahasiswa 3. Pelaksanaan


Politeknik Kesehatan Bandung merupakan satu kesatuan yang harus ditata a. Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa
dalam mekanisme serta hubungan kerjanya. Penataan ini dimaksudkan Politeknik Kesehatan Bandung ditetapkan dalam sidang
agar tidak terjadi penyimpangan aktivitas organisasi dari tujuan yang telah Musyawarah Besar Mahasiswa.
b. Pelaksanaan Garis-garis Besar Haluan Organisasi yang
disepakati. Dalam lingkup Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
dituangkan dalam program kerja nyata dengan bentuk-bentuk
Bandung , setiap organisasi kemahasiswaan memiliki mekanisme kerja kegiatan kemahasiswaan yang ditetapkan dalam rapat pengurus
organisasi yang berbeda-beda sehingga penunjang, fungsi dan wewenang organisasi kemahasiswaan yang bersangkutan.
keorganisasiannya akan berbeda pula. Padahal keluarga mahasiswa
memiliki tujuan organisasi yang sinergis. Oleh karena itu dalam suatu
organisasi kemahasiswaan dibutuhkan hukum sebagai pengendali laju BAB II
organisasi tersebut. Maka disusunlah GBHO sebagai hukum tersebut. HUBUNGAN KERJA ORGANISASI

1. Pengertian Kegiatan yang diselenggarakan oleh organisasi kemahasiswaan tingkat


a. Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa pusat memiliki ruang lingkup di dalam dan luar Poltekkes Bandung.
Politeknik Kesehatan Bandung merupakan rangkaian dasar Sedangkan kegiatan yang diselenggarakan oleh oganisasi kemahasiswaan
aturan, sistem kerja dan pola dasar program kerja dalam tingkat jurusan atau program studi memiliki ruang lingkup di dalam
menyukseskan tujuan organisasi. Poltekkes Bandung. Terkecuali untuk kegiatan yang sesuai dengan
b. Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa jurusan atau program studi, maka diperkenankan untuk melakukan
Politeknik Kesehatan Bandung merupakan pernyataan dan kegiatan keluar lingkup Poltekkes Bandung.
24

Prosedur penyelenggaraan tertuang dalam pedoman Penyelenggaraan e. Mekanisme kerja dan Program Kerja nyata BEM-KM
Kegiatan Kemahasiswaan: POLTEKKES BANDUNG merupakan hasil musyawarah
pengurus BEM-KM POLTEKKES BANDUNG yang tidak
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)-KM POLTEKKES bertentangan dengan AD/ART serta GBHO dan tertuang dalam
BANDUNG SOP.
a. MPM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis komando 4. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pusat
dengan BEM- KM POLTEKKES BANDUNG a. UKM Pusat melaksanakan kegiatan UKM Pusat sesuai dengan
b. MPM- KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis komando karakteristik UKM Pusat tersebut.
terhadap BPM- KM POLTEKKES BANDUNG b. UKM Pusat diatur oleh BEM-KM POLTEKKES BANDUNG
c. MPM-KM POLTEKKES BANDUNG sebagai lembaga serta bertanggung jawab terhadap BEM-KM POLTEKKES
tertinggi legislatif dalam lingkup keluarga mahasiswa BANDUNG.
d. Mekanisme kerja dan tata tertib MPM-KM POLTEKKES c. Program Kerja UKM Pusat merupakan hak prerogratif UKM
BANDUNG ditetapkan dalam sidang Musyawarah Besar Pusat tersebut dengan tidak bertentangan terhadap aturan yang
Mahasiswa. disahkan oleh BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
2. Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM)-KM POLTEKKES 5. Keluarga Mahasiswa Jurusan atau program studi
BANDUNG Hima Jurusan atau program studi melaporkan kegiatan yang sudah
a. BPM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis koordinasi atau akan dilakukan kepada BPM Jurusan. Mekanisme kerja dan tata
dengan BEM-KM POLTEKKES BANDUNG tertib Kemahasiswaan Mahasiswa Jurusan atau program studi diatur
b. BPM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis koordinasi dalam AD/ART jurusan/program studi.
dengan BPM Jurusan atau program studi
c. BPM-KM POLTEKKES BANDUNG sebagai badan tinggi 6. Untuk aturan khusus akan disepakati dan disahkan kemudian pada saat
legislatif dalam Lingkungan Keluarga Mahasiswa.
Rapat Kerja.
d. Mekanisme kerja dan tata tertib BPM-KM POLTEKKES
BANDUNG tertuang dalam AD/ART dalam ketetapan forum BAB III
tertinggi BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
3. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)-KM POLTEKKES BANDUNG POLA DASAR PROGRAM KERJA
a. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis koordinasi
dengan HIMA Jurusan atau program studi. Program Kerja Jangka Panjang
b. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis koordinasi
dengan BPM-KM POLTEKKES BANDUNG Program kerja jangka panjang merupakan sasaran dan tujuan yang
c. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis komando ingin dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu yang ditetapkan yaitu
dengan UKM Pusat.
1 tahun.
d. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG sebagai lembaga
eksekutif dalam lingkup keluarga mahasiswa.
25

Tujuan yang ingin dicapai adalah: untuk mengimplementasikan bidang keilmuan yang
digelutinya.
1. Ikut berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah c. Merumuskan dan menyelenggarakan kunjungan ilmiah sesuai
Indonesia yang berhubungan dengan kesehatan serta untuk dengan Profesi masing-masing guna meningkatkan
kepentingan umum. profesionalisme dalam kerja.
2. Merumuskan, menetapkan dan mengimplementasikan peraturan- d. Mengadakan kegiatan pengembangan bidang profesi.
peraturan kemahasiswaan secara utuh dan komprehensif. e. Merumuskan dan melaksanakan pola pembinaan mahasiswa
3. Membentuk kualitas kepemimpinan mahasiswa yang ideal dan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas individu
kompeten berdasarkan Pancasila. mahasiswa dalam berfikir, bersikap dan bertingkah laku.
4. Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa guna f. Melakukan kajian terhadap pola kaderisasi kepemmimpinan
menciptakan kondisi kampus yang kondusif, dinamis, kreatif, organisasi agar pola organisasi mengalami kesinambungan
dan inovatif. dalam pergerakan dan aktifitasnya.
5. Meningkatkan Profesionalisme mahasiswa terhadap profesi g. Memanfaatkan dan meningkatkan sarana pemerataan
bidang studi yang digelutinya. mahasiswa bagi seluruh jurusan atau program studi Poltekkes
6. Membuka wawasan dan cakrawala berfikir mahasiswa Poltekkes Bandung.
Bandung terhadap peran serta strategis mahasiswa dalam kancah 2. Bidang Sosial Kemasyarakatan
nasional, kebijakan kesehatan, kenegaraan, serta sosial a. Melakukan control social terhadap kondisi masyarakat.
kemasyarakatan. b. Memberikan kontribusi positif secara rutin dalam bidang
kesehatan terhadap kondisi masyarakat yang tidak memiliki
akses terhadap pelayanan kesehatan.
Program Kerja Jangka Pendek c. Memberikan bantuan moril dan materil kepada masyarakat
yang layak mendapat bantuan.
Program Kerja Jangka Pendek merupakan sasaran dan tujuan yang d. Menjalin hubungan kerjasama dangan institusi/organisasi lain
ingin dicapai organisasi dalam kurun waktu satu periode kepengurusan dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan.
yaitu 1 tahun: 3. Bidang Penalaran Kajian Strategis
a. Merumuskan srategi gerakan mahasiswa berdasarkan kondisi
1. Bidang Pendidikan objektif dan dinamisasi politik serta kebijakan baik
Merupakan sasaran yang ingin dicapai: pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
b. Menjalin hubungan dengan organisasi kemahasiswaan lain,
a. Merumuskan dan menyelenggarakan kegiatan seminar birokrasi dengan pihak lain/pengusaha dalam membuka
ataupun pelatihan- pelatihan guna meningkatkan kualitas sumber informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
managerial dan keterampilan mahasiswa dalam bertindak dan c. Membuka wacana gerakan mahasiswa serta politik moral
berorganisasi. dilingkungan Mahasiswa Poltekkes Bandung.
b. Menumbuhkembangkan semangat dan kemauan mahasiswa d. Menstabilkan, mensinergikan dan mendinamiskan seluruh
26

elemen organisasi kemahasiswaan Poltekkes Bandung. BAB IV


e. Melakukan kajian advokasi terhadap permasalahan yang
dihadapi oleh mahasiswa baik akademik maupun PENUTUP
kemahasiswaan.
f. Menyikapi, mengawasi dan menyosialisasikan kebijakan-
kebijakan KM Poltekkes Bandung ataupun kebijakan
pimpinan Birokrasi Poltekkes Bandung. Hal-hal yang belum diatur dalam Garis-garis Besar Haluan Organisasi
g. Mensosialisasikan peraturan-peraturan yang dibuat oleh Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung, akan direvisi bila
Keluarga Mahasiswa untuk disampaikan kepada Mahasiswa diperlukan.
Poltekkes Bandung dan mahasiswa secara jelas dan detil.
h. Mensosialisasikan warta dan peristiwa yang terjadi di
lingkungan internal dan eksternal Poltekkes Bandung
4. Bidang Kesejahteraan Mahasiswa
a. Menampung minat dan bakat mahasiswa diberbagai bidang
kreativitas dan keahlian, sehingga potensi mahasiswa dapat
tersalurkan pada kegiatan yang positif.
b. Merumuskan dan meyelenggarakan kegiatan-kegiatan yang
berkaitan dengan pengembangan minat dan bakat mahasiswa.
c. Menyelenggarakan entrepreneurship guna menambah income
organisasi serta menyalurkan minat dan bakat mahasiswa
dalam berwirausaha.
d. Memberikan apresiasi terhadap mahasiswa berprestasi baik di
bidang akademik maupun nonakademik dan atau kurang
mampu

Anda mungkin juga menyukai