Pasal 3
Pasal 4
2014-2015
2
Pasal 5
Pasal 6
Makna lambang:
Badan kelengkapan KM POLTEKKES BANDUNG adalah :
1. Lambang POLTEKKES BANDUNG: menunjukan identitas
Poltekkes Kemenkes Bandung. 1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik
2. Warna merah: menunjukan keberanian, semangat dan kegigihan dari Kesehatan Bandung, yang disebut MPM KM POLTEKKES
mahasiswa Poltekkes Bandung yang tertanam dalam diri masing- BANDUNG adalah pemegang kekuasaan tertinggi legislatif
masing. kemahasiswaan di Politeknik Kesehatan Bandung.
3. Lingkaran: menunjukan kekokohan dari Keluarga Mahasiswa 2. Badan Perwakilan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik
Poltekkes Bandung yang bertujuan untuk menyatukan setiap jurusan Kesehatan Bandung, yang disebut BPM KM POLTEKKES
yang ada di Poltekkes Bandung. BANDUNG adalah lembaga tinggi legislatif kemahasiswaan di
4. Warna kuning: menunjukan optimisme, kebijaksanaan, kecerdasan, Politeknik Kesehatan Bandung.
dan pandai menciptakan ide yang original mahasiswa Poltekkes 3. Badan Eksekutif Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik
Bandung. Kesehatan Bandung, yang disebut BEM KM POLTEKKES
5. Warna hitam: menunjukan ketegasan dan intelektualitas mahasiswa BANDUNG adalah lembaga tinggi eksekutif kemahasiswaan di
Poltekkes Bandung. Politeknik Kesehatan Bandung.
6. Warna putih pada kata KELUARGA MAHASISWA: menunjukan 4. Unit Kegiatan Mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung yang
kebebasan dan keterbukaan dalam mengungkapkan pendapat sesuai disebut UKM POLTEKKES BANDUNG adalah lembaga
norma Ketuhanan Yang Maha Esa. kemahasiswaan yang menyalurkan dan mengembangkan kegiatan dan
7. Bintang 2: menunjukan kejayaan Poltekkes Kemenkes Bandung. kreasi mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung dalam setiap bidang
8. Kurva segi lima: menunjukan pergerakan dan akselerasi yang dinamis peminatan di Politeknik Kesehatan Bandung.
dari mahasiswa Poltekkes Bandung dan menunjukan pengaruh tiap-
3
5. Badan Perwakilan Mahasiswa Jurusan atau Program Studi Keluarga BAB III
Mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung, yang disebut BPMJ atau
BPMPS adalah lembaga legislatif kemahasiswaan di tingkat jurusan STATUS DAN SIFAT
atau program studi yang ada di Politeknik Kesehatan Bandung
dibawah tanggung jawab ketua jurusan atau ketua program studi. Pasal 11
6. Himpunan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Bandung, yang disebut HIMA adalah lembaga eksekutif KM POLTEKKES BANDUNG adalah lembaga formal organisasi
kemahasiswaan di tingkat jurusan atau program studi yang ada di kemahasiswaan di Politeknik Kesehatan Bandung.
Politeknik Kesehatan Bandung dibawah tanggung jawab ketua
jurusan atau ketua program studi. Pasal 12
4. Menjalin persatuan dan kesatuan di Politeknik Kesehatan Bandung. KEUANGAN DAN INVENTARIS
Pasal 14 Pasal 17
KM POLTEKKES BANDUNG berfungsi untuk memfasilitasi usaha- Sumber keuangan KM POLTEKKES BANDUNG diperoleh dari:
usaha yang sesuai dengan Tri Darma Perguruan Tinggi demi tercapainya
tujuan KM POLTEKKES BANDUNG. 1. Kementrian Kesehatan RI yang disalurkan melalui pihak Direktorat
Politeknik Kesehatan Bandung.
2. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI yang disalurkan melalui
pihak direktorat Politeknik Kesehatan Bandung.
BAB V 3. Peraturan Menteri Keuangan No.185 tahun 2011 tentang Tarif Badan
Layanan Umum.
KEANGGOTAAN
4. Usaha-usaha yang legal, halal, dan tidak bertentangan dengan
Pasal 15 landasan dan tujuan KM POLTEKKES BANDUNG.
BAB VIII
BAB VII PERUBAHAN ANGGARAN DASAR
5
Pasal 21 Pasal 23
Perubahan Anggaran Dasar sah apabila dihadiri oleh sekurang-kurangnya Seluruh lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang ada akan tetap
¾ jumlah Anggota MPM - KM POLTEKKES BANDUNG dan disetujui berlaku hingga terbentuknya lembaga kemahasiswaan dan peraturan yang
oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari anggota MPM - KM baru menurut Anggaran Dasar ini.
POLTEKKES BANDUNG yang hadir dalam sidang umum KM
POLTEKKES BANDUNG.
BAB XI
BAB IX
PENUTUP
PEMBUBARAN KM POLTEKKES BANDUNG
Pasal 24
PASAL 22
Hal-hal yang belum diatur dalam Anggaran Dasar ini akan diatur lebih
1. Pembubaran KM POLTEKKES BANDUNG hanya dapat diusulkan lanjut dalam Anggaran Rumah Tangga dan atau peraturan lainnya.
oleh sekurang-kurangnya setengah tambah satu dari anggota MPM
KM POLTEKKES BANDUNG yang hadir. Pasal 25
2. Pengesahan usulan tersebut hanya dapat dilakukan oleh MPM KM
POLTEKKES BANDUNG yang disetujui oleh sekurang-kurangnya Anggaran Dasar ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
setengah tambah satu dari jumlah anggota yang hadir.
3. Pembubaran KM POLTEKKES BANDUNG diputuskan melalui
referendum anggota KM POLTEKKES BANDUNG.
4. Hasil referendum disahkan oleh MPM - KM POLTEKKES
BANDUNG.
6
ANGGARAN RUMAH TANGGA 5. Masa jabatan pengurus akan diberhentikan apabila tidak berperan
aktif dalam kegiatan KM POLTEKKES BANDUNG yang akan
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK KESEHATAN diatur oleh badan kelengkapan masing-masing
BANDUNG 6. Selama masa kepengurusan, pengurus organisasi mahasiswa tidak
diperbolehkan berpindah dari lembaga eksekutif ke lembaga legislatif
PERIODE 2014-2015 ataupun sebaliknya.
Pasal 3
BAB I Keanggotaan dapat hilang karena:
2. Menjaga dan memelihara nama baik POLITEKNIK KESEHATAN kelengkapan tertinggi legislatif KM POLTEKKES BANDUNG di
BANDUNG. Politeknik Kesehatan Bandung.
3. Mengikuti Kegiatan yang dilakukan Badan Kelengkapan KM
POLTEKKES BANDUNG dimana peraturan mengenai kegiatan
tersebut akan diatur lebih lanjut oleh KM POLTEKKES Pasal 8
BANDUNG.
Pasal 6
8. Logo poltekkes Bandung melambangkan MPM KM poltekkes 3) Untuk pengurus Program studi Bogor dan Program Studi
Bandung. Karawang diperbolehkan merangkap sebagai anggota
9. Dasar pilar melambangkan anggota MPM terdiri dari berbagai jurusan. legislatif di program studi masing – masing.
4) Seluruh pengurus tidak diperbolehkan untuk menjadi pengurus
inti diluar MPM – KM POLTEKKES BANDUNG dalam
Pasal 9 lingkup KM POLTEKKES BANDUNG.
5) Tidak dicabut hak pilihnya.
Anggota MPM KM POLTEKKES BANDUNG adalah mahasiswa yang 6) Memiliki loyalitas yang tinggi.
hadir dalam sidang yang terdiri dari pengurus MPM-KM POLTEKKES 7) Bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri.
BANDUNG, BPM-KM POLTEKKES BANDUNG, BEM-KM 8) Pengurus MPM KM - Poltekes bandung diperbolehkan belum
POLTEKKES BANDUNG, perwakilan dari BPMJ atau BPMPS, HIMA mengikuti PPS pusat dan/atau PPS jurusan apabila memiliki
dan UKM-KM POLTEKKES BANDUNG. alasan yang jelas dengan catatan tahun depan wajib mengikuti
PPS pusat dan/atau pps jurusan dan cuti dari masa kerja.
Pasal 10
9) Untuk poin 8 tidak diberlakukan untuk prodi Karawang dan
1. Pengurus MPM-KM POLTEKKES BANDUNG dilantik oleh direktur Bogor.
Politeknik Kesehatan Bandung d. Status kepengurusan MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
2. a. Pengurus MPM KM POLTEKKES BANDUNG adalah perwakilan dapat hilang apabila:
jurusan atau program studi yang berjumlah sekurang-kurangnya 1 1) Meninggal dunia.
orang yang dipilih berdasarkan seleksi atau rekomendasi dari 2) Tidak lagi terdaftar sebagai mahasiswa Politeknik Kesehatan
jurusan atau program studi. Bandung.
b. Jika tidak ada perwakilan dari tiap jurusan maka segala bentuk hak 3) Mendapat sanksi dari Politeknik Kesehatan Bandung.
suara dari seluruh jurusan tersebut tidak akan didengar. Dengan 3. Ketua MPM KM POLTEKKES BANDUNG dipilih oleh seluruh
catatan peraturan akan diatur lebih lanjut oleh seluruh pengurus pengurus MPM KM POLTEKKES BANDUNG.
4. Masa kepengurusan MPM–KM POLTEKKESBANDUNG adalah satu
MPM KM POLTEKKES BANDUNG.
periode kepengurusan atau sama dengan 12 bulan terhitung sejak
c. Syarat-syarat pengurus MPM KM POLTEKKES BANDUNG, pelantikan.
adalah: 5. Pemberhentian pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
1) Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dilakukan karena:
2) Anggota KM POLTEKKES BANDUNG. a. Pengunduran diri dilakukan secara tertulis yang disetujui oleh
Ketua MPM – KM POLTEKKES BANDUNG serta diketahui
9
oleh direktur Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Tugas pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG:
Bandung.
b. Dicabut kepengurusannya oleh Ketua MPM - KM POLTEKKES 1. Melakukan fungsi legislasi terhadap BPM – KM POLTEKKES
BANDUNG atas rekomendasi dan kesepakatan dalam BANDUNG dan BEM - KM POLTEKKES BANDUNG.
Musyawarah KM POLTEKKES BANDUNG. 2. Berkoordinasi dengan seluruh badan kelengkapan KM POLTEKKES
6. Pergantian pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG yang BANDUNG.
diberhentikan akan diatur dengan lebih lanjut oleh seluruh pengurus
3. Pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG diperbolehkan
MPM-KM POLTEKKES BANDUNG.
memiliki dan melaksanakan program kerja demi meningkatkan fungsi
legislasinya.
Pasal 11
Pasal 13
Hak dan Kewajiban ketua MPM - KM POLTEKKES BANDUNG: Struktur kepengurusan MPM - KM POLTEKKES BANDUNG:
1. Berhak membuat ketetapan dan peraturan yang diperlukan agar dapat 1. Majelis tetap MPM - KM POLTEKKES BANDUNG, terdiri dari :
melaksanakan prinsip dan tujuan KM POLTEKKES BANDUNG. a. Ketua MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
2. Berhak menetapkan AD/ART dan GBHO serta peraturan yang b. Wakil Ketua MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
diberlakukan demi kelancaran KM POLTEKKES BANDUNG dalam c. Sekretaris Umum MPM - KM POLTEKKES BANDUNG
sidang umum dan sidang lainnya. 2. Komisi-komisi yang sekurang-kurangnya terdiri dari:
3. Wajib bertanggung jawab terhadap seluruh kebijakan yang a. Ketua Komisi
dikeluarkan oleh MPM-KM POLTEKKES BANDUNG. b. Anggota Komisi
1. Setiap pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG mempunyai a. Komisi 1 ( Advokasi dan PerUndang – undangan )
hak memilih, dipilih dan hak bicara. b. Komisi 2 ( Keuangan )
2. Setiap pengurus MPM - KM POLTEKKES BANDUNG wajib c. Komisi 3 ( Pengawasan )
menjalankan fungsi sebagai wakil mahasiswa yang bertanggung d. Komisi 4 ( Keorganisasian )
jawab
Pasal 14
Pasal 12
10
Peran dan fungsi MPM – KM Poltekkes Bandung yaitu sebagai badan 4. Presidium sementara hanya berhak memimpin sidang pemilihan
kelengkapan legislatif tertinggi yang berada di Politeknik Kesehatan pimpinan majelis yang baru.
Bandung. 5. Pimpinan majelis tidak berhak untuk membuat keputusan atau
ketetapan tanpa persetujuan anggota MPM - KM POLTEKKES
Pasal 15 BANDUNG.
Tugas dan wewenang MPM - KM POLTEKKES BANDUNG:
Pasal 21
Peserta sidang adalah :
a. Pengurus BPM-KM POLTEKKES BANDUNG adalah c. Tidak lagi menjadi anggota BPM-KM POLTEKKES
perwakilan Jurusan atau program studi yang berjumlah minimal BANDUNG.
1 orang. 6. Masa kepengurusan BPM – KM POLTEKKES BANDUNG dalam
b. Jika tidak ada perwakilan dari tiap jurusan maka segala satu periode sama dengan 12 bulan terhitung sejak pelantikan.
bentukhak suara dari seluruh jurusan tersebut tidak akan
didengar. Dengan catatan peraturan akan diatur lebih lanjut oleh 7. Pemberhentian pengurus BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
seluruh pengurus BPM KM POLTEKKES BANDUNG.
3. Ketua BPM KM POLTEKKES BANDUNG dipilih secara umum dilakukan karena:
oleh anggota KM POLTEKKES BANDUNG. a. Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis dan disetujui
4. Syarat-syarat pengurus BPM-KM POLTEKKES BANDUNG: oleh Ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG dan Ketua
MPM – KM POLTEKKES BANDUNG.
a. Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. b. Dicabut kepengurusannya oleh MPM-KM POLTEKKES
b. Anggota KM POLTEKKES BANDUNG. BANDUNG atas rekomendasi dan kesepakatan dalam
c. Untuk anggota dalam Bandung tidak merangkap sebagai pengurus musyawarah besar luar biasa KM POLTEKKES BANDUNG.
lembaga eksekutif maupun legislatif KM POLTEKKES 8. Pergantian pengurus BPM KM POLTEKKES BANDUNG akan
BANDUNG. diatur lebih lanjut dalam peraturan BPM KM POLTEKKES
d. Untuk pengurus program studi/jurusan diluar Bandung BANDUNG.
diperbolehkan merangkap sebagai pengurus lembaga legislatif.
e. Tidak dicabut hak pilihnya. Pasal 25
f. Memiliki loyalitas yang tinggi.
g. Bersedia dicalonkan atau mencalonkan diri. 1. Hak dan kewajiban ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG:
h. Pengurus BPM KM - Poltekes bandung diperbolehkan belum a. Ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG berhak
mengikuti PPS pusat dan/atau PPS jurusan apabila memiliki mengeluarkan mandat untuk mengangkat dan memberhentikan
alasan yang jelas dengan catatan tahun depan wajib mengikuti PPS pengurus BPM-KM POLTEKKES BANDUNG yang dianggap
pusat dan/atau PPS jurusan dan cuti dari masa kerja. melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG
i. Untuk poin H tidak diberlakukan untuk prodi Karawang dan dengan persetujuan ketua MPM KM POLTEKKES
Bogor. BANDUNG.
b. Wajib bertanggung jawab terhaap semua kebijakan yang
5. Kepengurusan BPM-KM POLTEKKES BANDUNG dapat hilang bila: dikeluarkan oleh ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
Pasal 27 1. Rapat koordinasi adalah rapat yang diselenggarakan pada awal masa
Struktur kepengurusan BPM-KM POLTEKKES BANDUNG terdiri dari: jabatan pengurus KM POLTEKKES BANDUNG.
2. Peserta rapat koordinasi adalah MPM, BPM, dan BEM POLTEKKES
1. Dewan Harian: BANDUNG
a. Ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG 3. Tugas rapat koordinasi adalah:
b. Wakil Ketua BPM-KM POLTEKKES BANDUNG a. Berkoordinasi dengan masing-masing KM-POLTEKKES
c. Sekretaris BPM-KM POLTEKKES BANDUNG BANDUNG mengenai tupoksi dan SOP masing-masing.
d. Bendahara Umum BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
b. Membahas dan merancang kegiatan KM-POLTEKKES
2. Setiap komisi sekurang-kurangnya terdiri dari :
a. Ketua komisi BANDUNG untuk satu periode kepengurusan yang meliputi
b. Anggota agenda kerja dan program kerja.
3. komisi yang terdapat di BPM-KM POLTEKKES BANDUNG terdiri 4. Rapat koordinasi menghasilkan rancangan kegiatan KM-
dari : POLTEKKES BANDUNG selama 1 periode kepengurusan.
a. Komisi A (Advokasi dan perUndang-undangan)
b. Komisi B (Keuangan)
14
3. Hak Inisiatif:
15
b. Dicabut status kepengurusannya oleh MPM-KM POLTEKKES 2. Kewajiban presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG:
BANDUNG karena melanggar AD/ART dan GBHO KM a. Bertanggung jawab kepada mahasiswa Poltekkes Bandung.
POLTEKKES BANDUNG atas kesepakatan dalam siding b. Mengelola dan mengatur SDM organisasi untukmencapai visi dan
istimewa. misi BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
c. Atas permintaan dari sekurang-kurangnya ¾ tambah 1 c. Bertanggung jawab terhadap kelangsungsan organisasi
mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung. d. Mewakili mahasiswa Poltekkes Bandung keluar institusi
d. Apabila presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG e. Bertanggung jawab kepada mahasiswa melalui MPM-KM
diberhentikan secara tidak terhormat berdasarkan ketentuan di POLTEKKES BANDUNG secata tertulis.
atas maka presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG f. Bertanggung jawab terhdapa seluruh kebijakanyang dikeluarkan
berikutnya akan ditentukan pada sidang istimewa. oleh BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
4. Pemberhentian jajaran kabinet BEM-KM POLTEKKES BANDUNG g. Memiliki IP minimal 3,00.
dilakukan karena:
a. Atas permintaan sendiri yang diajukan secara tertulis dan Pasal 38
disetujui oleh Presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG, Hak-hak pengurus BEM-KM POLTEKKES BANDUNG :
ketua MPM-KM POLTEKKES BANDUNG dan ditanda-tangani 1. Membuat kepanitiaan kegiatan yang diperlukan untuk melaksanakan
oleh direktur Politeknik Kesehatan Bandung . tugas - tugas BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
b. Dicabut status kepengurusannya oleh Presiden BEM-KM 2. Meminta dan menindaklanjuti laporan kegiatan dari kepanitiaan
POLTEKKES BANDUNG karena melanggar AD/ART dan kegiatan yang telah menyelesaikan tugas-tugas yang telah
GBHO KM POLTEKKES BANDUNG dengan persetujuan dilaksanakan.
BPM-KM POLTEKKES BANDUNG dan MPM-KM
3. Menindaklanjuti pengurus BEM-KM POLTEKKES BANDUNG dan
POLTEKKES BANDUNG kepanitiaan kegiatan yang melakukan penyelewengan.
Pasal 37 4. Memberikan masukan/ usulan kepada HIMA jurusan atau program
Hak dan kewajiban presiden BEM-KM POLTEKKES BANDUNG studi di Politeknik Kesehatan Bandung.
5. Membuat standar operasional prosedur internal BEM-KM
1. Hak presiden BEM-KMPOLTEKKES BANDUNG: POLTEKKES BANDUNG.
a. Memberikan keputusan dan kebijakan serta strategi BEM-KM
POLTEKKES BANDUNG. Pasal 39
b. Memberikan mandat, mengangkat dan memberhentikan pengurus Kewajiban BEM-KM POLTEKKES BANDUNG :
sesuai badan kepanitiaan lainnya.
17
1. Melaksanakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga dan UNIT KEGIATAN MAHASISWA POLTEKKES BANDUNG
atau Garis-Garis Besar Haluan Organisasi KM POLTEKKES
BANDUNG. Pasal 42
2. Melaksanakan segala ketetapan MPM-KM POLTEKKES Unit Kegiatan Mahasiswa Keluarga Mahasiswa POLTEKKES
BANDUNG. BANDUNG disebut UKM KM POLTEKKES BANDUNG.
3. Memberikan laporan pertanggungjawaban kepada MPM- KM
Pasal 43
POLTEKKES BANDUNG . Syarat pembentukan UKM KM POLTEKKES BANDUNG diatur dan
Pasal 40 disahkan oleh BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
Tugas dan wewenang BEM-KM POLTEKKES BANDUNG adalah :
Pasal 44
1. Membuat keputusan - keputusan yang dianggap perlu dalam Susunan kepengurusan, program kerja, dan aturan tambahan UKM KM
melaksanakan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG. POLTEKKES BANDUNG merupakan hak otonomi UKM KM
2. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG mewakili mahasiswa POLTEKKES BANDUNG menurut aturan masing-masing UKM KM
POLTEKKES BANDUNG dalam kegiatan kemahasiswaan baik di POLTEKKES BANDUNG yang mengacu pada aturan AD/ART dan
dalam maupun ke luar POLTEKKES BANDUNG. GBHO KM POLTEKKES BANDUNG.
3. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG melaksanakan rapat
Pasal 45
koordinasi dengan HIMA Jurusan atau program studi dan sekurang- Ketua UKM KM POLTEKKES BANDUNG adalah anggota KM
kurangnya dua kali dalam satu tahun.
POLTEKKES BANDUNG.
4. Meminta dan menilai laporan pertanggungjawaban UKM Pusat.
Pasal 46
Pasal 41 1. Pengurus UKM-KM POLTEKKES BANDUNG dilantik oleh Presiden
Segala yang belum diatur dalam ART BEM-KM POLTEKKES
BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
BANDUNG maka akan diatur lebih lanjut dalam standar operasional 2. Pengurus inti UKM-KM POLTEKKES BANDUNG tidak
prosedur BEM-KM POLTEKKES BANDUNG. diperkenankan merangkap menjadi pengurus inti badan kelengkapan
KM POLTEKKES BANDUNG .
Pasal 47
Keanggotaan UKM-KM POLTEKKES BANDUNG:
BAB V
18
1. Anggota UKM-KM POLTEKKES BANDUNG adalah seluruh UKM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki hubungan garis komando
mahasiswa yang terdaftar sebagai anggota dan atau pengurus dengan BEM-KM POLTEKKES BANDUNG dimana kepengurusan
UKM-KM POLTEKKES BANDUNG. UKM-KM POLTEKKES BANDUNG dikoordinasikan dengan
2. Anggota biasa adalah anggota yang terdaftar sebagai anggota KM Kementrian Minat dan Bakat BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
POLTEKKES BANDUNG.
3. Anggota luar biasa adalah demisioner dari setiap UKM-KM Pasal 51
POLTEKKES BANDUNG yang berkedudukan sebagai penasehat Hak UKM-KM POLTEKKES BANDUNG :
umum. 1. Mendapatkan sumber dana dan fasilitas dari POLITEKNIK
Pasal 48 KESEHATAN BANDUNG sesuai kesepakatan dengan
Status keanggotaan UKM-KM POLTEKKES BANDUNG dapat hilang POLITEKNIK KESEHATAN BANDUNG.
apabila: 2. Mendapatkan Pengawasan yang dilakukan oleh Kementrian Mibat
BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
1. Meninggal dunia. 3. Mendapatkan saran dan masukan dari Kementrian Mibat BEM-KM
2. Mengundurkan diri dengan persetujuan Ketua UKM-KM POLTEKKES BANDUNG.
POLTEKKES BANDUNG dengan catatan, persyaratan akan diatur 4. Mendapatkan dukungan dari KM POLTEKKES BANDUNG.
lebih lanjut oleh UKM KM POLTEKKES BANDUNG.
3. Dinonaktifkan oleh Ketua UKM-KM POLTEKKES BANDUNG.
4. Tidak lagi menjadi mahasiswa POLITEKNIK KESEHATAN Pasal 52
BANDUNG. Kewajiban UKM KM POLTEKKES BANDUNG :
Pasal 53 Pasal 55
Keluarga Mahasiswa Jurusan atau Program Studi yang disingkat KMJ
Mekanisme kerja UKM-KM POLTEKKES BANDUNG: adalah Keluarga Mahasiswa ditingkat jurusan atau program studi di
1. Pengurus UKM-KM POLTEKKES BANDUNG menampung aspirasi lingkungan KM POLTEKKES BANDUNG yang terdiri dari HIMA dan
dari anggota masing-masing dan atau merencanakan program kerja BPMJ atau BPMPS.
masing-masing.
2. Pengurus UKM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis Pasal 56
komando dengan BEM-KM POLTEKKES BANDUNG dan 1. KMJ adalah Keluarga Mahasiswa ditingkat jurusan atau program
memiliki garis koordinasi dengan Kementrian Mibat BEM-KM studi sebagai organisasi otonom KM POLTEKKES BANDUNG.
POLTEKKES BANDUNG. 2. KMJ mempunyai hubungan koordinasi dengan setiap Badan
3. Laporan pertanggungjawaban UKM-KM POLTEKKES BANDUNG Kelengkapan KM POLTEKKES BANDUNG.
diserahkan kepada Kementrian Mibat BEM-KM POLTEKKES
Pasal 57
BANDUNG. 1. Anggota KMJ adalah seluruh mahasiswa dari setiap jurusan atau
4. Dalam melaksanakan setiap kegiatan UKM-KM POLTEKKES program studi.
BANDUNG menyerahkan proposal langsung ke Pudir III dengan 2. Anggota KMJ adalah anggota KM POLTEKKES BANDUNG
sepengetahuan BEM_KM POLTEKKES BANDUNG. 3. Untuk jenis dan macam anggota KMJ menjadi otonomi jurusan atau
5. Dalam melaksanakan setiap kegiatan UKM-KM POLTEKKES program studi masing-masing dengan tidak melanggar AD/ART dan
BANDUNG, Kementrian Mibat diharuskan berpartisipasi aktif dalam GBHO KM POLTEKKES BANDUNG.
melaksanakan pengawasan.
Pasal 58
Pasal 54 Hak Anggota KMJ:
Hal-hal lain yang belum di atur yang menjadi karakteristik UKM-KM Setiap anggota berhak:
POLTEKKES BANDUNG masing-masing menjadi otonomi masing- 1. Mengeluarkan pendapat secara lisan dan tulisan terhadap HIMA
masing dengan tidak melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES melalui BPMJ/BPMPS.
BANDUNG. 2. Memperoleh pembelaan, perlindungan organisasi dan kesejahteraan
dari HIMA.
BAB VI 3. Berperan aktif dalam setiap kegiatan HIMA.
KELUARGA MAHASISWA JURUSAN Atau PROGRAM STUDI 4. Menggunakan fasilitas organisasi ditingkat jurusan atau program studi
atas izin pengurus yang bersangkutan.
20
Pasal 59 Pasal 62
Hak-hak lain yang menjadi identik dari setiap jurusan atau program studi 1. BPMJ atau BPMPS adalah badan legislative di tingkat jurusan dan
menjadi otonomi jurusan atau program studi masing-masing dengan tidak merupakan bagian dari KM POLTEKKES BANDUNG.
melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG. 2. Pengurus BPMJ atau BPMPS adalah anggota KMJ.
3. Pengurus BPMJ atau BPMPS dilantik oleh ketua jurusan.
Pasal 60
Pasal 63
Kewajiban Anggota KMJ:
1. Semua kewajiban anggota KM POLTEKKES BANDUNG menjadi 1. BPMJ atau BPMPS memiliki garis komando terhadap pengurus
kewajiban anggota KMJ. HIMA.
2. Mentaati dan melaksanakan AD/ART dan GBHO dan seluruh 2. BPMJ atau BPMPS memiliki garis koordinasi terhadap BPM KM
keputusan organisasi jurusan atau program studi. POLTEKKES BANDUNG.
3. Menjaga dan memelihara nama baik jurusan atau program studi
4. Berperan aktif dalam menjalankan program organisasi ditingkat Pasal 64
jurusan atau program studi. Pengurus BPMJ atau BPMPS sekurang-kurangnya terdiri dari ketua,
5. Melaksanakan disiplin organisasi yang berlaku di jurusan atau sekretaris, bendahara dan anggota sebagai pengawas bidang.
program studi.
6. Kewajiban-kewajiban yang menjadi identik dari setiap jurusan atau Pasal 65
program studi menjadi otonomi jurusan masing-masing dengan tidak Tugas dan wewenang BPMJ atau BPMPS:
melanggar AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG. 1. Sebagai penampung aspirasi ,penyerap, penyalur aspirasi mahasiswa
7. menjalankan fungsi KM POLTEKKES BANDUNG ditingkat kepada pihak jurusan.
jurusan atau program studi. 2. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES
BANDUNG.
21
3. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO jurusan atau 1. HIMA adalah anggota KMJ yang dipilih berdasarkan seleksi atau
program studi. rekomendasi dengan mekanisme yang diatur oleh jurusan atau
4. Mengawasi semua pelaksanaan GBHO dan program kerja pengurus program studi masing-masing.
HIMA. 2. Pengurus HIMA dilantik oleh ketua jurusan.
5. Memberikan saran dan pertimbangan serta ikut memberikan pokok-
pokok pikiran dan berpartisipasi dalam kegiatan HIMA. Pasal 69
6. Mengevaluasi pelaksanaan program kerja HIMA secara periodik. Susunan kepengurusan dan program kerja HIMA jurusan atau program
7. Menilai dan menetapkan Laporan Pertanggungjawaban program kerja studi menjadi hak otonomi HIMA jurusan atau program studi dengan tidak
HIMA dalam melaksanakan GBHO. melanggar AD-ART dan GBHO KM POLTEKKES BANDUNG.
Pasal 66 Pasal 70
Mekanisme kerja BPMJ atau BPMPS: 1. Struktur kepengurusan HIMA terdiri dari pengurus inti dan pengurus
bidang-bidang.
1. Anggota BPMJ atau BPMPS membentuk komisi ataudivisi dalam 2. Pengurus inti sekurang-kurangnya terdiri dari ketua, sekretaris, dan
kegiatan pengawasan program kerja HIMA. bendahara.
2. Komisi atau divisi menjadi otonomi jurusan masing-masing. 3. Bidang-bidang dan pengurusnya menjadi otonomi jurusan masing-
3. Setiap komisi atau divisi dalam setiap pengawasannya harus membuat masing.
laporan pengawasan kegiatan HIMA sebagai bukti pengawasan.
4. Setiap anggota komisi atau divisi mempunyai hak bicara dan hak Pasal 71
suara untuk menetapkan diterima atau ditolaknya LPJ pengurus Tugas dan wewenang pengurus HIMA:
HIMA. 1. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO KM POLTEKKES
5. BPMJ atau BPMPS merencanakan dan melaksanakan agenda kerja BANDUNG.
selama tidak melanggar aturan yang telah ditetapkan. 2. Melaksanakan dan mentaati AD/ART dan GBHO jurusan atau
program studi.
Pasal 67 3. Melaksanakan kegiatan dengan jurusan atau program studi
HIMA adalah Badan Eksekutif di tingkat jurusan atau program studi KM berdasarkan AD/ART dan GBHO jurusan.
POLTEKKES BANDUNG yang berada di bawah garis komando BPMJ 4. Sebagai wadah kegiatan mahasiswa ditingkat jurusan atau program
atau BPMPS dan memiliki garis koordinasi dengan BEM KM studi yang berada dalam bimbingan Ketua Jurusan dan pembinaan
POLTEKKES BANDUNG. Kemahasiswaan.
Pasal 68
22
Pasal 75
Perubahan Anggaran Rumah Tangga sah apabila dihadiri sekurang-
kurangnya ¾ jumlah pengurus MPM-KM POLTEKKES BANDUNG dan
23
GARIS-GARIS BESAR HALUAN ORGANISASI kehendak berbagai elemen mahasiswa Politeknik Kesehatan
Bandung yang aspirasinya terwakilkan oleh perwakilan jurusan
KELUARGA MAHASISWA POLITEKNIK atau program studi di BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
sebagai lembaga legislatif Keluarga Mahasiswa Poltekkes
KESEHATAN BANDUNG Bandung.
2. Tujuan
PERIODE 2014-2015 Garis-garis Besar Haluan Organisasi Keluarga Mahasiswa Politeknik
Kesehatan Bandung sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan
yang dilakukan oleh segenap organisasi Kemahasiswaan di
BAB I Lingkungan Keluarga Mahasiswa Politeknik Kesehatan Bandung
yang disusun dalam rangka mewujudkan keadaaan yang sesuai
PENDAHULUAN dengan AD-ART yang telah disahkan.
Prosedur penyelenggaraan tertuang dalam pedoman Penyelenggaraan e. Mekanisme kerja dan Program Kerja nyata BEM-KM
Kegiatan Kemahasiswaan: POLTEKKES BANDUNG merupakan hasil musyawarah
pengurus BEM-KM POLTEKKES BANDUNG yang tidak
1. Majelis Permusyawaratan Mahasiswa (MPM)-KM POLTEKKES bertentangan dengan AD/ART serta GBHO dan tertuang dalam
BANDUNG SOP.
a. MPM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis komando 4. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pusat
dengan BEM- KM POLTEKKES BANDUNG a. UKM Pusat melaksanakan kegiatan UKM Pusat sesuai dengan
b. MPM- KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis komando karakteristik UKM Pusat tersebut.
terhadap BPM- KM POLTEKKES BANDUNG b. UKM Pusat diatur oleh BEM-KM POLTEKKES BANDUNG
c. MPM-KM POLTEKKES BANDUNG sebagai lembaga serta bertanggung jawab terhadap BEM-KM POLTEKKES
tertinggi legislatif dalam lingkup keluarga mahasiswa BANDUNG.
d. Mekanisme kerja dan tata tertib MPM-KM POLTEKKES c. Program Kerja UKM Pusat merupakan hak prerogratif UKM
BANDUNG ditetapkan dalam sidang Musyawarah Besar Pusat tersebut dengan tidak bertentangan terhadap aturan yang
Mahasiswa. disahkan oleh BEM-KM POLTEKKES BANDUNG.
2. Badan Perwakilan Mahasiswa (BPM)-KM POLTEKKES 5. Keluarga Mahasiswa Jurusan atau program studi
BANDUNG Hima Jurusan atau program studi melaporkan kegiatan yang sudah
a. BPM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis koordinasi atau akan dilakukan kepada BPM Jurusan. Mekanisme kerja dan tata
dengan BEM-KM POLTEKKES BANDUNG tertib Kemahasiswaan Mahasiswa Jurusan atau program studi diatur
b. BPM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis koordinasi dalam AD/ART jurusan/program studi.
dengan BPM Jurusan atau program studi
c. BPM-KM POLTEKKES BANDUNG sebagai badan tinggi 6. Untuk aturan khusus akan disepakati dan disahkan kemudian pada saat
legislatif dalam Lingkungan Keluarga Mahasiswa.
Rapat Kerja.
d. Mekanisme kerja dan tata tertib BPM-KM POLTEKKES
BANDUNG tertuang dalam AD/ART dalam ketetapan forum BAB III
tertinggi BPM-KM POLTEKKES BANDUNG
3. Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM)-KM POLTEKKES BANDUNG POLA DASAR PROGRAM KERJA
a. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis koordinasi
dengan HIMA Jurusan atau program studi. Program Kerja Jangka Panjang
b. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis koordinasi
dengan BPM-KM POLTEKKES BANDUNG Program kerja jangka panjang merupakan sasaran dan tujuan yang
c. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG memiliki garis komando ingin dicapai oleh organisasi dalam kurun waktu yang ditetapkan yaitu
dengan UKM Pusat.
1 tahun.
d. BEM-KM POLTEKKES BANDUNG sebagai lembaga
eksekutif dalam lingkup keluarga mahasiswa.
25
Tujuan yang ingin dicapai adalah: untuk mengimplementasikan bidang keilmuan yang
digelutinya.
1. Ikut berperan aktif dalam menyukseskan program pemerintah c. Merumuskan dan menyelenggarakan kunjungan ilmiah sesuai
Indonesia yang berhubungan dengan kesehatan serta untuk dengan Profesi masing-masing guna meningkatkan
kepentingan umum. profesionalisme dalam kerja.
2. Merumuskan, menetapkan dan mengimplementasikan peraturan- d. Mengadakan kegiatan pengembangan bidang profesi.
peraturan kemahasiswaan secara utuh dan komprehensif. e. Merumuskan dan melaksanakan pola pembinaan mahasiswa
3. Membentuk kualitas kepemimpinan mahasiswa yang ideal dan yang berkaitan dengan peningkatan kualitas individu
kompeten berdasarkan Pancasila. mahasiswa dalam berfikir, bersikap dan bertingkah laku.
4. Menampung dan menyalurkan aspirasi mahasiswa guna f. Melakukan kajian terhadap pola kaderisasi kepemmimpinan
menciptakan kondisi kampus yang kondusif, dinamis, kreatif, organisasi agar pola organisasi mengalami kesinambungan
dan inovatif. dalam pergerakan dan aktifitasnya.
5. Meningkatkan Profesionalisme mahasiswa terhadap profesi g. Memanfaatkan dan meningkatkan sarana pemerataan
bidang studi yang digelutinya. mahasiswa bagi seluruh jurusan atau program studi Poltekkes
6. Membuka wawasan dan cakrawala berfikir mahasiswa Poltekkes Bandung.
Bandung terhadap peran serta strategis mahasiswa dalam kancah 2. Bidang Sosial Kemasyarakatan
nasional, kebijakan kesehatan, kenegaraan, serta sosial a. Melakukan control social terhadap kondisi masyarakat.
kemasyarakatan. b. Memberikan kontribusi positif secara rutin dalam bidang
kesehatan terhadap kondisi masyarakat yang tidak memiliki
akses terhadap pelayanan kesehatan.
Program Kerja Jangka Pendek c. Memberikan bantuan moril dan materil kepada masyarakat
yang layak mendapat bantuan.
Program Kerja Jangka Pendek merupakan sasaran dan tujuan yang d. Menjalin hubungan kerjasama dangan institusi/organisasi lain
ingin dicapai organisasi dalam kurun waktu satu periode kepengurusan dalam melaksanakan kegiatan kemahasiswaan.
yaitu 1 tahun: 3. Bidang Penalaran Kajian Strategis
a. Merumuskan srategi gerakan mahasiswa berdasarkan kondisi
1. Bidang Pendidikan objektif dan dinamisasi politik serta kebijakan baik
Merupakan sasaran yang ingin dicapai: pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.
b. Menjalin hubungan dengan organisasi kemahasiswaan lain,
a. Merumuskan dan menyelenggarakan kegiatan seminar birokrasi dengan pihak lain/pengusaha dalam membuka
ataupun pelatihan- pelatihan guna meningkatkan kualitas sumber informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa.
managerial dan keterampilan mahasiswa dalam bertindak dan c. Membuka wacana gerakan mahasiswa serta politik moral
berorganisasi. dilingkungan Mahasiswa Poltekkes Bandung.
b. Menumbuhkembangkan semangat dan kemauan mahasiswa d. Menstabilkan, mensinergikan dan mendinamiskan seluruh
26