Anda di halaman 1dari 14

PROPOSAL KEGIATAN PENYULUHAN

“CACINGAN”

DI KELURAHAN BALOHAN

KECAMATAN SUKAJAYA KABUPATEN SABANG

Oleh :

NURI NIRWANA

DIPLOMA IV GIZI
POLITEKNIK KEMENKES ACEH RI
TAHUN 2017/2018
LEMBAR PENGESAHAN

Proposal penyuluhan Cacingan di Posyandu Kelurahan Balohan


Kabupaten Sabang telah disetujui dan disahkan pada:
Hari : Senin
Tanggal : 11 Desember 2017

Pengaju proposal

Nuri Nirwana

Mengetahui

Dosen Mata Kuliah Junaidi,SST,M. Kes

\
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Prevalensi angka cacingan di Indonesia masih cukup tinggi, antara 45 –
65%, bahkan pada daerah –daerah tertentu yang kondisi lingkungannya buruk
bisa mencapai 80%, angka tersebut tergolong tinggi. Di beberapa daerah di
Indonesia terutama di daerah pedalam belum semua mendapatkan pelayanan
kesehatan yang layak, kasus infeksi cacing yang kronik banyak ditemukan di
daerah pedalaman yang secara latar belakang pengetahuan kesehatan dan
pendidikan rendah.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi tingginya angkacacingan pada
masyarakat Indonesia selain karena kondisi lingkungan geografis, juga karena
faktor kesadaran untuk melakukan pola hidup bersih dan sehat, rendahnya
pengetahuan kesehatan, dan kurangnya penyuluhan kepada masyarakat
terutama di daerah terpencil memberi kontribusi tingginya angka cacingan di
Indonesia.
Apabila dicermati lebih lanjut, infeksi cacing ini sepele, tetapi
pengaruhnya bisa sangat mengganggu terutama pada anak-anak yang dalam
masa pertumbuhan, infeksi ringan mengakibatkan anemia dengan berbagai
manifestasi klinis, baik yang terlihat secara nyata maupun yang tidak
terlihat.Kasus infeksi yang sedang sampai berat bisa mengakibatkan adanya
gangguan penyerapan pada usus dan gangguan beberapa fungsi organ dalam.
Apabila hal ini terjadi pada masa anak-anak terutama disekolah, maka akan
sangat mengganggu proses belajar mengajar, secara nyata anak bisa
mengalami kemunduran prestasi, yang disadari atau tidak hal tersebut
mempengaruhi masa depan mereka. Kasus infeksi pada orang dewasa
biasanya tidak disadari, contoh kasus pada infeksi filaria, membutuhkan
waktu yang cukup panjang dari infeksi sampai terjadinya elephantiasis (Kaki
gajah) beberapa kasus menunjukkan bahwa orang yang terinfeksi mengetahui
bahwa dirinya terkena elephantiasis setelah kakinya membesar.
Fenomena infeksi cacing ini seperti gunung es, yang muncul ke
permukaan kecil, tetapi sebenarnya banyak kasus dan kejadian infeksi cacing
yang tidak terekspos.Kita sebagai warga masyarakat kesehatan yang
mengetahui tentang hal ini idealnya turut memberi sumbangan terhadap
peningkatan derajat kesehatan, dalam hal ini adalah menekan kejadian infeksi
cacing.
Penyakit yang sering terjadi ini sangat menganggu tumbuh kembang
anak.Sehingga sangat penting untuk mengenali dan mencegah penyakit
cacing pada anak sejak dini.Gagguan yang ditimbulkan mulai dari yang
ringan tanpa gejala hingga sampai yang berat bahkan sampai mengancam
jiwa.Secara umum gangguan nutrisi atau anemia dapat terjadi pada penderita.
Hal ini secara tidak langsung akan mengakibatkan gangguan kecerdasan pada
anak.
Sekitar 60 persen orang Indonesia mengalami infeksi cacing. Kelompok
umur terbanyak adalah pada usia 5-14 tahun. Angka prevalensi 60 persen itu,
21 persen di antaranya menyerang anak usia SD dan rata-rata kandungan
cacing per orang enam ekor. Data tersebut diperoleh melalui survei dan
penelitian yang dilakukan di beberapa provinsi pada tahun 2006.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dengan adanya penyuluhan
deteksi dini cacingan di Posyandu RW 08 Kelurahan Jatirejo, dapat
meningkatkan pengetahuan tentang apa itu cacingan dan pencegahannya.

B. Rumusan Masalah
Adapun masalah yang akan kami bahas pada makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa pengertian cacingan
2. Cacing-cacing apa sajakah yang menyebabkan cacingan ?
3. Bagaimana gejala-gejala jika manusia mengalami cacingan ?
4. Bagaimana cara penularan cacingan ?
5. Bagaimana cara pencegahan agar terhindar dari penyakit cacingan ?

C. Tujuan
Setelah mendapatkan materi penyuluhan selama 45 menit diharapkan ibu
balita dan kader di posyandu mampu:
1. memahami dan mengerti apa yang dimaksud dengan penyakit cacingan.
2. mengetahui dan memahami jenis-jenis cacing yang menyebabkan
cacingan.
3. Dapat mengetahui gejala-gejala pada manusia jika mengidap penyakit
cacingan.
4. Mengetahui cara pencegahan untuk menghindari penyakit cacingan.
.
Materi Penyuluhan Cacingan

1. Definisi
Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk
dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang
menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik di luar atau di
dalam tubuh) dan mengambil nutrisi daritubuh inangnya. Pada kasus
cacingan, maka cacing tersebut bahkan dapat melemahkantubuh inangnya dan
menyebabkan gangguan kesehatan.
Cacingan biasanya terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan baik terhadap
diri sendiri ataupun terhadap lingkungannya. Cacingan dapat menular melalui
larva atau telur yang tertelan dan masuk ke dalam tubuh.Cacing merupakan hewan
tidak bertulang yang berbentuk lonjong & panjang yang berawaldari telur atau
larva hingga berubah menjadi bentuk cacing dewasa.Cacing dapat menginfeksibagian
tubuh manapun yang ditinggalinya seperti pada kulit, otot, paru-paru, ataupun
usus atau saluran pencernaan Penyakit cacingan, khususnya pada anak sering
dianggap sebagai penyakit yang sepeleoleh sebagian besar kalangan
masyarakat.Padahal penyakit ini bisa menurunkan tingkatkesehatan anak. Di
antaranya, menyebabkan anemia, IQ menurun, lemas tak bergairah,ngantuk,
malas beraktivitas serta berat badan rendah.

2. Jenis-Jenis Cacing
Cacing pada manusia pun banyak jenisnya, ada cacing gelang, cacing pita
dan cacing pipih. Berikut jenis-jenis cacing :
a. CACING GELANG (Ascaris Lumbricoides)
 Warna : Merah muda atau putih
 Besarnya : 20 - 30 cm
 Hidup di : Usus kecil
 Cara Penularannya:
o Telur cacing masuk melalui mulut
o Menetas di usus kecil menjadi larva
o Larva dibawa oleh aliran darah ke paru-paru melalui hati
o Bila larva ini sampai ke tenggorokan dan tertelan, mereka
masuk ke dalam usus kecil danmenjadi dewasa di sana.
o Cacing gelang dapat mengisap 0,14 gr karbohidrat setiap hari.
b. C A C I N G C A M B U K ( T r i c u r i s T r i c h i u r a )
 Warna : Merah muda atau abu-abu
 Besarnya : 3 - 5 cm
 Hidup di : Usus besar
 Cara Penularannya:
o Telur cacing tertelan bersama dengan air atau makanan
o Menetas di usus kecil dan tinggal di usus besar
o Telur cacing keluar melalui kotoran dan jika telur ini tertelan, terulanglah
siklus ini.

c. C A C I N G T A M B A N G ( A n c yl o s t o m i a s i s )
 Warna : Merah
 Besarnya : 8 - 13 mm
 Hidup di : Usus kecil
 Cara Penularannya:
o Larva menembus kulit kaki
o Melalui saluran darah larva dibawa ke paru-paru yang menyebabkan batuk
o Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka
menancapkan dirinya untuk mengisap darah.
o Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling
merugikan kesehatan anak-anak.Infeksi cacing tambang dapat
menyebabkan anemia (kurang darah). Cacing tambang
dapatmenghisap darah 10 - 12 mililiter setiap hari.
d. CACING KREMI (Enterobius Vermicularis)
 Warna : Putih
 Besarnya : 1 cm
 Hidup di : Usus besar
 Cara Penularannya:
o Cacing betina bertelur pada malam hari di anus
o Anus menjadi gatal, garukan pada anus membawa telur
cacing ini menyebar. Melaluikontak dengan tempat tidur,
bantal, sprei, pakaian, telur cacing kremi dibawa ke tempatlain.
o Jika telur-telur ini termakan, terulanglah siklus ini.
3. Gejala – Gejala Cacingan
a. C a c i n g k r e m i : Gejalanya adalah rasa gatal di sekitar daerah
anus atau vulva(kemaluan wanita). Gejala ini akan memburuk di
malam hari ketika cacing kremib i a s a n ya a k a n k e l u a r d a r i
p e r m u k a a n t u b u h u n t u k m e n a r u h t e l u r n ya d i s e k i t a r anus
atau vulva. Cacing juga biasanya dapat terlihat di feses.
b. Cacing gelang : Biasanya tidak menimbulkan gejala, meskipun untuk
jenis Toxocaracanis dapat menyebabkan masalah penglihatan apabila
terdapat di mata karenamenimbulkan radang dan luka pada retina mata.
Cacing gelang ini juga dapatberpindah ke bagian paru-paru menyebabkan
timbulnya batuk dan asma, sertamenimbulkan bengkak di organ tubuh lain.
c. Cacing Tambang : Dapat menimbulkan rasa sakit di daerah perut.
Cacing pita dapat menutupi daerah otot, kulit, jantung, mata & otak.
Selain hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul adalah :
· Rasa mual
· Lemas
· Hilangnya nafsu makan
· Rasa sakit di bagian perut
· Diare
· Turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak
mencukupi dari makanan.
Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah
tempat dari usus ke organlain, sehingga menimbulkan kerusakan organ &
jaringan, dapat timbul gejala :
· Demam
· Adanya benjolan di organ atau jaringan tersebut
· Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing
· Infeksi bakteri
· Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena.

4. Cara Penularan
Cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman
yang tercemar telur-telur cacing.Umumnya, cacing perut memilih tinggal di
usus halus yang banyak berisi makanan.Meski ada juga yang tinggal di usus
besar. Penularan penyakit cacing dapat lewat berbagai cara, telur cacing bisa
masuk dan tinggal dalam tubuh manusia. Ia bisa masuk lewat makanan atau
minuman yang dimasak menggunakan air yang tercemar. Jika air yang telah
tercemar itu dipakai untuk menyirami tanaman, telur-telur itu naik ke
darat.Begitu air mengering, mereka menempel pada butiran debu.Telur yang
menumpang pada debu itu bisa menempel pada makanan dan minuman yang
dijajakan di pinggir jalan atau terbang ke tempat-tempat yang sering dipegang
manusia. Mereka juga bisa berpindah dari satu tangan ke tangan lain. Setelah
masuk ke dalam usus manusia, cacing akan berkembang biak, membentuk
koloni dan menyerap habis sari-sari makanan. Cacing mencuri zat gizi,
termasuk protein untuk membangun otak.
Setiap satu cacing gelang memakan 0,14 gram karbohidrat dan 0,035
protein per hari. Cacing cambuk menghabiskan 0,005 milimeter darah per
hari dan cacing tambang minum 0,2 milimeter darah per hari. Kalau
jumlahnya ratusan, berapa besar kehilangan zat gizi dan darah yang
digeogotinya.Seekor cacing gelang betina dewasa bisa menghasilkan 200.000
telur setiap hari.Bila di dalam perut ada tiga ekor saja, dalam sehari mereka
sanggup memproduksi 600.000 telur.

5. Pencegahan
a. Cucilah tangan sebelum makan.
b. Budayakan kebiasaan dan perilaku pada diri sendiri, anak dan keluarga
untuk mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan akan terpupuk dengan
baik apabila orangtua meneladani. Dengan mencuci tangan makan
akanmeminimalisir masuknya telur cacing ke mulut sebagai jalan masuk
pertama ke tempat berkembang biak cacing di perut kita.
c. Pakailah alas kaki jika menginjak tanah. Jenis cacing ada macamnya. Cara
masuknya pun beragam macam, salah satunya adalah cacing tambang
(Necator americanus ataupun Ankylostoma duodenale). Kedua jenis
cacing ini masuk melalui larva cacing yang menembus kulit di kaki, yang
kemudian jalan-jalan sampai ke usus melalui trayek saluran getah bening.
Kejadian ini sering disebut sebagai Cutaneus Larva Migran (dari namanya
ini kita sudah tahu lah apa artinya; cutaneus: kulit, larva: larva, migrant:
berpindah). Setelah larva cacing sampai ke usus, larva ini tumbuh dewasa
dan terus berkembang biak dan menghisap darah manusia. Oleh sebab itu
Anda akan anemia.
d. Gunting dan bersihkan kuku secara teratur. Kadang telur cacing yang
terselip di antara kuku Anda dan selamat masuk ke usus Anda dan
mendirikan koloni di sana.
e. Jangan buang air besar sembarangan dan cuci tangan saat membasuh.
Setiap kotoran baiknya dikelola dengan baik, termasuk kotoran manusia.
Di negara kita masih banyak warga yang memanfaatkan sungai untuk
BAB. Dengan perilaku ini maka kotoran-kotoran ini akan liar tidak
terjaga, sehingga mencemari lingkungannya. Dan, jika lingkungan sudah
cemar, penularan sering tidak pandang bulu. Orang yang sudah menjaga
diri sebersih mungkin sekalipun masih dapat dihinggapi parasit cacing ini.
f. Bertanam atau Berkebunlah dengan baik. Ambillah air yang masih baik
untuk menyiram tanaman. Agar air ini senantiasa baik maka usahakan
lingkungan sebaik mungkin. Menjaga alam ini termasuk bagian dalam
merawat kesehatan.⁠
g. Pedulilah dengan lingkungan, maka akan dapat memanfaatkan hasil yang
baik. Jika air yang digunakan terkontaminasi dengan tinja manusia, bukan
tidak mungkin telur cacing bertahan pada kelopak-kelopak tanaman yang
ditanam dan terbawa hingga ke meja makan.
h. Cucilah sayur dengan baik sebelum diolah. Cucilah sayur di bawah air
yang mengalir. Mengapa demikian? Ya, agar kotoran yang melekat akan
terbawa air yang mengalir, di samping itu nilai gizi sayuran tidak hilang
jika dicuci di bawah air yang mengalir. Cara mengolah sayuran yang baik
dapat Anda lihat di artikel Cerdas mengolah Sayuran : Menjamin
Ketersediaan Nutrisi.
i. Hati-hatilah makan makanan mentah atau setengah matang, terutama di
daerah yang sanitasinya buruk. Perlu dicermati juga, makanan mentah
tidak selamanya buruk. Yang harus diperhatikan adalah kebersihan bahan
makanan agar makanan dapat kita makan sesegar mungkin sehingga enzim
yang terkandung dalam makanan dapat kita rasakan manfaatnya. Ulasan
saya tentang makanan mentah yang menyehatkan dapat dilihat pada artikel
Diet Sunda ini.
j. Buanglah kotoran hewan hewan peliharaan kesayangan Anda seperti
kucing atau anjing pada tempat pembuangan khusus
k. Pencegahan dengan meminum obat anti cacing setiap 6 bulan, terutama
bagi Anda yang risiko tinggi terkena infestasi cacing ini, seperti petani,
anak-anak yang sering bermain pasir, pekerja kebun, dan pekerja tambang
(orang-orang yang terlalu sering berhubungan dengan tanah.
SAP (Satuan Acara Penyuluhan)

1. Pokok bahasan : Cacingan


2. Sub pokok bahasan : Definisi cacingan, jenis cacing, gejala
cacingan,penularan pencegahan cacingan
3. Sasaran : Ibu balita di Posyandu Kelurahan Balohan
4. Waktu : 45 menit
5. Tempat : Posyandu Kelurahan Balohan Kampung Blang
Tunong
6. Hari/ Tanggal : Senin, 11 Desember 2017
7. Penyuluh : Nuri Nirwana

8. Kegiatan
No Langkah-langkah Waktu Kegiatan Penyuluh Kegiatan
. sasaran
1 Pendahuluan 5'  Memberi salam  Menjawab
 Memperkenalkan diri salam
 Menjelaskan maksud  Menjawab
dan tujuan pertanyaan
 Memberikan pre test
2 Penyajian 25'  Bemberian materi
penyuluhan
3 Evaluasi 10'  Tanya jawab  Partisipasi
 Menanyakan kembali
 Post test
4 Penutup 5  Memberi salam  Menjawab
salam
9. Metode : Demonstrasi
10. Materi : Terlampir
11. Evaluasi
Peserta mampu :
a. Mengikuti kegiatan dan bisa menjawab pertanyaan dengan benar
b. Merasa tenang dan senang dengan adanya penyuluhan
c. Tahu apa saja pencegahan cacingan
PENUTUP
Demikian proposal ini disusun untuk dapat dilaksanakan sebagaimana
mestinya

Lampeneurut, 11 Desember 2017


Penyuluh

Nuri Nirwana

Anda mungkin juga menyukai