PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah
1. Pembaca dapat memahami dan mengerti apa yang dimaksud dengan penyakit cacingan.
2. Pembaca dapat mengetahui dan memahami jenis-jenis cacing yang menyebabkan
cacingan.
3. Dapat mengetahui gejala-gejala pada manusia jika mengidap penyakit cacingan.
4. Mengetahui dampak dari penyakit cacingan.
5. Dapat mengetahui cara penularan cacing.
6.. Mengetahui cara pencegahan untuk menghindari penyakit cacingan.
7. Dapat mengetahui swamedikasi cacingan.
.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam infeksi yang
di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan cara
menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh) dan mengambil nutrisi daritubuh inangnya.
Pada kasus cacingan, maka cacing tersebut bahkan dapat melemahkantubuh inangnya dan
menyebabkan gangguan kesehatan.
Cacing merupakan salah satu parasit pada manusia dan hewan yang sifatnya merugikan,
dimana manusia merupakan hospes untuk beberapa jenis cacing yang termasuk nematode usus.
Sebagian besar dari nematode ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Cacingan atau sering disebut kecacingan merupakan penyakit endemic yang diakibatkan oleh
cacing parasit dengan prevalensi tinggi, tidak mematikan tetapi mengganggu kesehatan tubuh
manusia sehingga berakibat menurunkan kondisi gizi dan kesehatan masyarakat. Orang
dikatakan menderita cacingan apabila di dalam tubuhnya (perutnya) terdapat cacing, bila keluar
cacing dari mulut, hidung atau saat buang air besar, atau pada pemeriksaan laboratorium tinjanya
terdapat telur cacing maka orang tersebut dikatakan cacingan
Cacingan biasanya terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan baik terhadap diri sendiri
ataupun terhadap lingkungannya. Cacingan dapat menular melalui larva/telur yang tertelan &
masuk ke dalam tubuh. Cacing merupakan hewan tidak bertulang yang berbentuk lonjong &
panjang yang berawaldari telur/larva hingga berubah menjadi bentuk cacing dewasa. Cacing dapat
menginfeksibagian tubuh manapun yang ditinggalinya seperti pada kulit, otot, paru-paru, ataupun
usus/saluran pencernaan Penyakit cacingan, khususnya pada anak sering dianggap sebagai
penyakit yang sepeleoleh sebagian besar kalangan masyarakat. Padahal penyakit ini bisa
menurunkan tingkatkesehatan anak. Di antaranya, menyebabkan anemia, IQ menurun, lemas tak
bergairah,ngantuk, malas beraktivitas serta berat badan rendah.
3 . C A C I N G T A M B A N G ( A n c yl o s t o m i a s i s )
Warna : MerahBesarnya : 8 - 13 mm
Hidup di : Usus keciL
Cara Penularannya:
o Larva menembus kulit kaki
o Melalui saluran darah larva dibawa ke paru-paru yang menyebabkan batuk
o Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka menancapkan dirinya untuk
mengisap darah.
o Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling merugikan
kesehatan anak-anak.Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia
(kurang darah). Cacing tambang dapatmengisap darah 10 - 12 mililiter setiap hari.
Selain hal tersebut di atas, gejala lain yang mungkin timbul adalah :
o Rasa mual
o Lemas
o Hilangnya nafsu makan
o Rasa sakit di bagian perut
o Diare
o Turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak mencukupi
dari makanan.
Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah tempat dari usus ke
organlain, sehingga menimbulkan kerusakan organ & jaringan, dapat timbul gejala :
o Demam
o Adanya benjolan di organ/jaringan tersebut
o Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing
o Infeksi bakteri
o Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena.
2.4 Dampak
Anak-anak akan mengalami berbagai dampak psikologis bila mereka terkena
penyakit cacingan. Dampak psikologis yang terjadi pa da si anak bila menderita
penyakit cacing kremi, si anak akan merasakan gatal di anusnya pada malam hari sehingga si
anak akan menagis dan terganggu waktu tidurnya. Pada anak yag menderita penyakit karena
cacing tambang, Cacing tambang ini merupakan infeksi cacing yang paling merugikan kesehatan
anak-anak. Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia (kurang darah), sehingga sianak
akan lemas untuk beraktivitas jadi terganggu aktivitas sehari-harinya, Konsetrasi dan daya ingat
anak yang menurun sehingga anak sulit mencerna pelajaran di sekolah.
Penderita cacingan di kalangan anak sekolah juga cukup tinggi. Menurut
survei yang pernah dilakukan di Jakarta, terutama pada anak Sekolah Dasar (SD) menyebutkan
sekitar 49,5 persen dari 3.160 siswa di 13 SD ternyata menderita cacingan. Siswa perempuan
memiliki prevalensi lebih tinggi, yaitu 51,5 persen dibandingkan dengan siswa laki-laki yang
hanya 48,5 persen. Biasanya seorang siswa yang terinfeksi cacing akan mengalami kekurangan
hemoglobin (Hb) hingga 12 gr persen, dan akan berdampak terhadapkemampuan darah
membawa oksigen ke berbagai jaringan tubuh, termasuk ke otak. Akibatnya, penderita cacingan
terserang penurunan daya tahan tubuh serta metabolisme jaringan otak. Bahkan, dalam jangka
panjang, penderita akan mengalami kelemahan fisik dan intelektualitas. Kategori infeksi cacing
ditentukan dari jumlah cacing yang dikandungnya. Jika anak-anak itu sudah terinfeksi cacing,
biasanya akan menunjukkan gejala keterlambatan fisik, mental dan seksual.
Infeksi usus akibat cacingan, juga berakibat menurunnya status gizi penderita yang
menyebabkan daya tahan tubuh menurun, sehingga memudahkan terjadinya infeksi penyakit
lain, termasuk HIV/AIDS, Tuberkulosis dan Malaria. Jenis penyakit parasit ini kecil sekali
perhatiannya dari pemerintah bila dibandingkan dengan HIV/AIDS yang menyedot anggaran
cukup besar, padahal semua bentuk penyakit sama pentingnya dan sikap masyarakat sendiri juga
tak peduli terhadap penyakit jenis ini.
2.6 Pencegahan
o Cucilah tangan sebelum makan.
o Budayakan kebiasaan dan perilaku pada diri sendiri, anak dan keluarga untuk
mencuci tangan sebelum makan. Kebiasaan akan terpupuk dengan baik apabila
orangtua meneladani. Dengan mencuci tangan makan akan mengeliminir
masuknya telur cacing ke mulut sebagai jalan masuk pertama ke tempat
berkembang biak cacing di perut kita.
o Pakailah alas kaki jika menginjak tanah. Jenis cacing ada macamnya. Cara
masuknya pun beragam macam, salah satunya adalah cacing tambang (Necator
americanus ataupun Ankylostoma duodenale). Kedua jenis cacing ini masuk
melalui larva cacing yang menembus kulit di kaki, yang kemudian jalan-jalan
sampai ke usus melalui trayek saluran getah bening. Kejadian ini sering disebut
sebagai Cutaneus Larva Migran (dari namanya ini kita sudah tahu lah apa artinya;
cutaneus: kulit, larva: larva, migrant: berpindah). Nah, setelah larva cacing sampai
ke usus, larva ini tumbuh dewasa dan terus berkembang biak dan menghisap
darah manusia. Oleh sebab itu Anda akan anemia. berbagi darah dan hidup
dengan cacing
o Gunting dan bersihkan kuku secara teratur. Kadang telur cacing yang terselip di
antara kuku Anda dan selamat masuk ke usus Anda dan mendirikan koloni di
sana.
o Jangan buang air besar sembarangan dan cuci tangan saat membasuh. Setiap
kotoran baiknya dikelola dengan baik, termasuk kotoran manusia. Di negara kita
masih banyak warga yang memanfaatkan sungai untuk buang hajat. Dengan
perilaku ini maka kotoran-kotoran ini akan liar tidak terjaga, sehingga mencemari
lingkungannya. Dan, jika lingkungan sudah cemar, penularan sering tidak
pandang bulu. Orang yang sudah menjaga diri sebersih mungkin sekalipun masih
dapat dihinggapi parasit cacing ini.
o Bertanam atau Berkebunlah dengan baik. Ambillah air yang masih baik untuk
menyiram tanaman. Agar air ini senantiasa baik maka usahakan lingkungan
sebaik mungkin. Menjaga alam ini termasuk bagian dalam merawat kesehatan.
o Peduli lah dengan lingkungan, maka akan dapat memanfaatkan hasil yang baik.
Jika air yang digunakan terkontaminasi dengan tinja manusia, bukan tidak
mungkin telur cacing bertahan pada kelopak-kelopak tanaman yang ditanam dan
terbawa hingga ke meja makan.
o Cucilah sayur dengan baik sebelum diolah. Cucilah sayur di bawah air yang
mengalir. Mengapa demikian? Ya, agar kotoran yang melekat akan terbawa air
yang mengalir, di samping itu nilai gizi sayuran tidak hilang jika dicuci di bawah
air yang mengalir. Cara mengolah sayuran yang baik dapat Anda lihat di artikel
Cerdas mengolah Sayuran : Menjamin Ketersediaan Nutrisi.
o Hati-hatilah makan makanan mentah atau setengah matang, terutama di daerah
yang sanitasinya buruk. Perlu dicermati juga, makanan mentah tidak selamanya
buruk. Yang harus diperhatikan adalah kebersihan bahan makanan agar makanan
dapat kita makan sesegar mungkin sehingga enzim yang terkandung dalam
makanan dapat kita rasakan manfaatnya. Ulasan saya tentang makanan mentah
yang menyehatkan dapat dilihat pada artikel Diet Sunda ini.
o Buanglah kotoran hewan hewan peliharaan kesayangan Anda seperti kucing atau
anjing pada tempat pembuangan khusus
o Pencegahan dengan meminum obat anti cacing setiap 6 bulan, terutama bagi Anda
yang risiko tinggi terkena infestasi cacing ini, seperti petani, anak-anak yang
sering bermain pasir, pekerja kebun, dan pekerja tambang (orang-orang yang
terlalu sering berhubungan dengan tanah.
2. Terapi farmakologi.
1. Pirantel Pamoat
a. Kegunaan Obat
Pengobatan askariasis, oksiuriasis, ankilostomiasis dan nekatoriasis.
c. Kontra Indikasi
• Penderita gangguan fungsi hati
• Anak di bawah umur 2 tahun
• Ibu hamil
d. Efek Samping
• Nafsu makan hilang (anoreksia), mual, muntah, diare, kram lambung,
meningkatkan SGOT, sakit kepala, pusing, mengantuk, ruam kulit
e. Bentuk sediaan
• Tablet 125mg
• Tablet 250 mg f.
Aturan pemakaian
• Tablet 125 mg
- 1 – 5 tahun : 1 tablet
- 5 – 9 tahun : 2 tablet
- 10 – 15 tahun : 3 tablet
• Tablet 250 mg
- 1 – 5 tahun : ½ tablet
- 5 – 9 tahun : 1 tablet
- 10 – 15 tahun : 1½ tablet
2. Mebendazol
a. Kegunaan Obat
c. Kontra Indikasi
Anak balita dan ibu hamil akan mengakibatkan pembentukan sel
yang tidak normal (teratogenik)
d. Efek Samping
e. Bentuk Sediaan
Tablet 100 mg
f. Aturan pemakaian
• Untuk cacing kremi, 1 tablet sehari
• Untuk cacing cambuk, 1 tablet setiap pagi dan 1 tablet setiap
malam selama 3 hari berturut-turut.
• Untuk cacing gelang, 1 tablet setiap pagi dan 1 tablet setiap
malam selama 3 hari berturut-turut.
3. Piperazin
a. Kegunaan Obat
Pengobatan askariasis, oksiuriasis atau enterobiasis
- bayi : 2,5 ml
- 1 – 2 tahun : 5 ml
- 3 – 5 tahun : 10 ml
• Oksiurasis
Diminum setelah makan, selama 4 hari berturut-turut.
3.1 Kesimpulan
· Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam
infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan
cara menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh) dan mengambil nutrisi daritubuh
inangnya.
· Jenis-jenis cacing yang dapat menginfeksi adalah
CACING GELANG: (Ascaris lumbricoides)
CACING CAMBUK: (Tricuris Trichiura)
CACING TAMBANG: (Ancylostomiasis)
CACING KREMI: (Enterobius Vermicularis)
· Gejala umum jika terinfeksi cacing adalah timbulnya rasa mual, lemas, hilangnya nafsu makan, rasa sakit
di bagian perut, diare, dan turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak
mencukupi dari makanan. Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah
tempat dari usus ke organlain, sehingga menimbulkan kerusakan organ & jaringan, dapat
timbul gejala demam, adanya benjolan di organ/jaringan tersebut, dapat timbul reaksi alergi
terhadap larva cacing, infeksi bakteri, kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah
terkena.
· Penderita cacingan akan mengalami penurunan daya tahan tubuh serta
metabolisme jaringan otak. Bahkan, dalam jangka panjang, penderita akan mengalami
kelemahan fisik dan intelektualitas. Kategori infeksi cacing ditentukan dari jumlah cacing
yang dikandungnya. Jika anak-anak itu sudah terinfeksi cacing, biasanya akan menunjukkan
gejala keterlambatan fisik, mental dan seksual. Infeksi usus akibat cacingan, juga
berakibat menurunnya status gizi penderita yang menyebabkan daya tahan tubuh menurun,
sehingga memudahkan terjadinya infeksi penyakit lain, termasuk HIV/AIDS, Tuberkulosis
dan Malaria.
· Penularan cacing : cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman
yang tercemar telur-telur cacing. Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus yang
banyak berisi makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar.
· Pencegahan infeksi ini relative mudah, yaitu dengan pola hidup bersih dan sehat, menjaga
kesehatan diri dan lingkungan, mengkonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali, dan
konsultasi kesehatan apabila ada gejala yang tidak beres di dalam tubuh kita dan keluarga
kita.
3.2 Saran
Sebaiknya pengobatan diberikan kepada seluruh anggota keluarga untuk mencegah
atau mewaspadai terjadinya cacingan tersebut. Selama masa pengobatan hindari penularan
cacingan ke anggota keluarga lain dengan cara mencuci tangan dengan sabun setiap habis ke
toilet atau sebelum menyentuh makanan, hindari juga untuk menutup mulut
dengan tangan yang belum dicuci. Menjaga kebersihan diri adalah salah satu kunci
untuk mencegah timbulnya cacingan kembali.
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH CACINGAN
Disusun Oleh :
Nama : Utatik
Nim : 201505105
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat,
karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya
.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna , Kami juga menyadari sepenuhnya
bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang
membangun.
Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini
di waktu yang akan datang.
Utatik