Alhamdulillah puji stukur kehadirat allah SWT karena berkat rahmat dan
karunianya sehingga kami dapat menyelasaikan makalah helmintologi. dengan
judul makalah “ PENYAKIT KECACINGAN” ini tepat pada waktunya
Pada kesempatan kali ini saya mengucapkan terimah kasih yanag sebesar
besarnya kepada dosen mata kuliah HELMINTOLOGI yang telah memberikan
tugas makalah ini. Kami menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna
karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami maka kritik dan saran yang
dapat membangun senantiasa kami harapkan semoga makalah ini dapat berguna
bagi kami pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.
DAFTAR ISI
COVER........................................................................................................
KATA PENGANTAR..................................................................................
DAFTAR ISI................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN............................................................................
a. latar belakang............................................................................................
b. rumusan masalah......................................................................................
c. tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................
a. definisi cacingan.....................................................................................
b. penyebab cacingan....................................................................................
c. gejala cacingan..........................................................................................
e. pengobatan dan pencegahan kecacingan..................................................
f.perkembangan kasus cacingan di Indonesia selama 5 tahun terakhir .......
BAB III PENUTUP......................................................................................
a. kesimpulan................................................................................................
b. saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi cacing atau kecacingan merupakan permasalahan kesehatan
masyarakat yang utama di negara miskin atau negara berkembang, dan
menempati urutan tertinggi pada angka kesakitan yang ditimbulkan pada anak
usia sekolah. Terjadinya infeksi tidak hanya bergantung pada kondisi
lingkungan ekologi suatu wilayah saja, tetapi juga bergantung pada kondisi
sosial ekonomi masyarakat setempat.
Statistik PBB 2020 mencatat, lebih dari 149 juta (22%) balita di seluruh
dunia mengalami stunting, dimana 6,3 juta merupakan anak usia dini atau
balita stunting adalah balita Indonesia. Menurut UNICEF, stunting disebabkan
anak kekurangan gizi dalam dua tahun usianya, ibu kekurangan nutrisi saat
kehamilan, dan sanitasi yang buruk.Saat ini, prevalensi stunting di Indonesia
adalah 21,6%, sementara target yang ingin dicapai adalah 14% pada 2024.
Untuk itu, diperlukan upaya bersama untuk mencapai target yang telah
ditetapkan, salah satunya dimulai dari unit terkecil dalam masyarakat, yakni
keluarga.
Infeksi cacing yang ditularkan melalui tanah (STH) merupakan infeksi
yang paling umum di seluruh dunia dengan perkiraan 1,5 miliar orang
terinfeksi atau 24% dari populasi dunia. Infeksi ini menyerang masyarakat
termiskin dan paling terpinggirkan dengan akses buruk terhadap air bersih,
sanitasi dan kebersihan di daerah tropis dan subtropis, dengan prevalensi
tertinggi dilaporkan di Afrika sub-Sahara, Tiongkok, Amerika Selatan dan
Asia. Penyakit ini ditularkan melalui telur yang ada dalam kotoran manusia,
yang kemudian mencemari tanah di daerah yang sanitasinya buruk. Lebih dari
260 juta anak usia prasekolah, 654 juta anak usia sekolah, 108 juta remaja
perempuan, dan 138,8 juta wanita hamil dan menyusui tinggal di wilayah
dimana parasit ini menular secara intensif, dan memerlukan pengobatan dan
intervensi pencegahan.
Secara global, lebih dari 600 juta orang diperkirakan terinfeksi S.
stercoralis Namun, karena parasit ini juga ditularkan di daerah dengan sanitasi
yang buruk, distribusi geografisnya tumpang tindih dengan salah satu penyakit
cacing yang ditularkan melalui tanah.(WHO,2023 )
Di Indonesia sendiri penyakit kecacingan menjadi salah satu masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia. Prevalensi penyakit kecacingan masih
tinggi, yaitu 60%-70%. Tingginya prevalnsi ini disebabPkan oleh iklim tropis
dan kelembaban udara tinggi di Indonesia, yang merupakan lingkungan yang
baik untuk perkembangan cacing, serta kondisi sanitasi dan higienitas yang
buruk.
Kecacingan ditimbulkan oleh berbagai cacing yang berada di dalam rongga
usus yang kemudian akan menyebabkan infeksi dalam tubuh manusia. Cacing
yang berada di dalam rongga usus biasanya adalah kelas nematoda usus. Dari
kelas nematoda yang seringkali dijumpai di Indonesia antara lain Ascaris
lumbricoides (cacing gelang), Trichuris trichiura (cacing cambuk),
Ancylostoma duodenale dan Necator americanus (cacing tambang)
Pada kasus ringan kecacingan tidak menimbulkan gejala yang nyata,
namum untuk kasus infeksi berat bisa berakibat fatal. Pada kasus infeksi
cacing gelang, larva dapat menimbulkan hepatitis, askariasis pneumonia, juga
kutaneus, yaitu sakit edema pada kulit, terhadap anak-anak dapat
mengakibatkan kejang-kejang, meningitis, juga dapat menimbulkan
kelumpuhan dari anggota badan. Sementara untuk kasus cacing cambuk dalam
kondisi infeksi berat, hampir pada sebagian besar permukaan usus besar dapat
ditemukan cacing jenis ini. Akibatnya diare yang terjadi juga relatif berat dan
dapat berlangsung terus menerus. Karena juga dapat menyebabkan perlukaan
usus, maka anemia sebagai komplikasi perdarahan merupakan akibat yang
tidak begitu saja dapat dianggap ringan. Karena perbedaan dampak yang
dihasilkan, maka untuk proses diagnosisnya pun harus dilakukan dengan tepat
agar mendapat pengobatan yang tepat sasaran. Diagnosis penyakit kecacingan
dapat dilakukan berbagai cara, namun cara umumnya adalah denga
menemukan telur/larva dalam tinja. Cara lainnya adalah identifikasi melalui
urin, sputum dan darah atau keluarnya cacing dewasa melalui anus,mulut atau
lainnya.
C. Tujuan
PEMBAHASAN
A. Definisi cacingan
B. Penyebab kecacingan
1. Askariasi
2. Enterobiosis
1. Cacing Gelang
2. Cacing Kremi
Ketika malam hari, cacing betina dewasa akan menuju anus dan
bertelur. Hal ini akan membuat penderita merasa gatal di bagian anus dan
membuatnya ingin menggaruk area yang gatal tersebut. Pada saat menggaruk,
telur cacing kremi dapat berpindah ke tangan yang memicu terjadinya
penularan kepada orang lain atau bahkan tertelan oleh diri sendiri (self
inoculation).
3. Cacing Tambang
4. Cacing Pita
D.Gejala kecacingan
Gejala cacingan pada setiap orang bisa berbeda-beda, hal ini tergantung dari
jenis cacing parasit yang menginfeksi. Berikut beberapa gejala yang ditimbulkan
oleh masing-masing jenis cacing..
Sesak napas.
Mengi.
Batuk-batuk.
Gejala lain yang menyerupai pneumonia.
Anemia.
Mudah lelah atau lemas.
Nyeri perut.
BAB berdarah.
Kehilangan nafsu makan.
Penurunan berat badan
Diare.
Lemas.
Penurunan berat badan.
Kehilangan nafsu makan.
Nyeri perut.
b.)pengobatan penyakit
PENUTUP
A. Kesimpulan
cacingan adalah penyakit akibat infeksi cacing parasit yang bisa menyerang
anak-anak maupun orang dewasa. Masyarakat Indonesia harus menyadari seluk-
beluk penyakit cacingan, terutama penyebab cacingan yang berasal dari penularan
serta cara mengobati cacingan pada orang dewasa.
B.Saran
https://kumparan.com/artikel-kesehatan/4-fakta-penyakit-cacingan-salah-
satu-penyakit-menular-1yBxQdsbEhU
https://www.siloamhospitals.com/informasi-siloam/artikel/apa-itu-cacingan
https://kumparan.com/artikel-kesehatan/4-fakta-penyakit-cacingan-salah-
satu-penyakit-menular-1yBxQdsbEhU
https://prasetya.ub.ac.id/mahasiswa-fkh-sosialisasi-dan-edukasi-siswa-sd-
tentang-pencegahan-penyakit-cacing/#:~:text=Penularan%20penyakit
%20cacingan%20bisa%20melalui,anak%20sedang%20bermain%20di%20tanah
http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/1755/2/BAB%20I.pdf
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/soil-transmitted-
helminth-infections
PENYAKIT KECACINGAN
OLEH KELOMPOK II
KENDARI
2023