Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH PARASITOLOGI

“LAPORAN ANGKET TINGKAT PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU


TERHADAP PENYAKIT CACINGAN”

Dosen Pengampu: Dr. Dra. Sukarjati, M.Kes

Disusun Oleh:

1. Ridho Pratama (192500029)


2. Krisna Firmansyah (192500024)
3. Novita Dian Enjelia (192500018)
4. Ivonne Mei R (192500034)

UNIVERSITAS PGRI ADI BUANA SURABAYA

FAKULTAS SAINS TEKNOLOGI

PROGRAM STUDI BIOLOGI

2021
Kata Pengantar

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan berkah dan hidayah- Nya
kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan laporan praktikum berupa makalah yang
berjudul, “Laporan Angket Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Terhadap Penyakit
Cacingan” dalam kajian Parasitologi sebagai bentuk pengajuan tugas dari mata kuliah
Praktikum Parasitologi oleh Dr. Dra. Sukarjati, M.Kes

Adapun makalah ini berisi 3 Bab yakni Bab 1 berupa pendahuluan dari pembuatan
makalah, Bab 2 berupa pembahasan dari “Laporan Angket Tingkat Pengetahuan, Sikap dan
Perilaku Terhadap Penyakit Cacingan”, dan Bab 3 yang berisi kesimpulan berupa ringkasan
dari makalah ini.

Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk makalah ini.
Akhir kata, semoga segala informasi yang terdapat di dalam makalah ini dapat bermanfaat
bagi pembaca.

Surabaya, Januari 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang 1


1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 1
1.4 Manfaat

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penyakit Cacingan


2.2 Macam-macam penyakit cacingan
2.3 Cara penyebaran angket
2.4 Analisis data pada angket

BAB III PENUTUP

3.1 Jumlah responden yang mengisi angket


3.2 Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Cacingan sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di


Indonesia terutama infeksi oleh cacing-cacing yang penularannya melalui tanah
(bentuk infektifnya berada di tanah). Cacingan tersebar luas, baik di pedesaan maupun
di perkotaan terutama di daerah kumuh. Walaupun angka infeksi tinggi, tetapi
intensitas infeksi (jumlah cacing dalam perut) berbeda. salah satu jenis penyakit
infeksi yang disebabkan oleh hewan parasit yaitu cacing.

Hasil Survei Cacingan di Sekolah Dasar di beberapa Provinsi pada tahun


1986-1991 menunjukkan prevalensi sekitar 60% - 80%, sedangkan untuk semua umur
berkisar antara 40% - 60%. Hasil Survei Subdit Diare pada tahun 2002 dan 2003 pada
40 SD di 10 provinsi menunjukkan prevalensi berkisar antara 2,2% - 96,3%, maka
dari itu perlu adanya pengobatan yang tepat agar mengurangi angka kejadian
kecacingan salah satunya dengan cara memberikan obat cacing (Samidjo,2014).

Menurut WHO 2004, infeksi cacing dan penyakit yang disebabkan


helminthiasis amat besar angkanya yaitu kira-kira 2milyar orang terkena di seluruh
dunia. Helminthiasis (cacingan) ini menjadi penyakit umum terutamanya di negara-
negara miskin dan juga negara-negara yang sedang membangun. Dimana terdapat
masalah kemiskinan, kurang nutrisi, kurang sanitasi serta kurang penjagaan kesehatan
(WHO, 2004).
Cacingan dapat berakibat buruk terhadap anak-anak seperti perkembangan
tubuh, kecerdasan dan kognitif serta kurang aktif di sekolah. (Kingston, 2007) Infeksi
oleh Soil Transmitted Helminths (STH) sering dijumpai pada anak usia sekolah dasar
karena anak pada usia ini paling sering kontak dengan tanah (WHO, 2004). Beberapa
spesies dari STH yang sering dijumpai adalah Ascaris lumbricoides, Trichuris
trichiura, Strongyloides stercoralis, Ancylostoma duodenale dan Necator americanus.
Telur/larva cacing-cacing ini menjadi infektif saat di tanah dalam kurun waktu sesuai
dengan spesies masing-masing.Usia anak yang termuda mendapat infeksi Ascaris
lumbricoides adalah 16 minggu, sedangkan untuk Trichuris trichiura adalah 41
minggu. Ini terjadi di lingkungan tempat kelompok anak berdefekasi di saluran air
terbuka dan di halaman sekitar rumah (door yard infection). Karena kebiasaan seperti
defekasi sekitar rumah, makan tanpa cuci tangan, bermain-main di tanah di sekitar
rumah, maka khususnya anak balita terus menerus mendapatkan reinfeksi .
1.2 Rumusan masalah

1. Mengetahui macam-macam jenis penyakit cacingan, ragam cacing dan cara


penularannya.

2. Cara menanggulangi masalah cacingan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Tujuan umum

Makalah laporan ini dibuat bertujuan untuk menyampaikan hasil dari survei
terhadap pengetahuan orang tua & anak-anak SD tentang penularan penyakit cacingan
yang sering menyerang anak-anak SD

1.2.2 Tujuan khusus

1. Untuk mengetahui pentingnya menjaga kebersihan diri guna menghindari penyakit

2. Menambah wawasan kepada para orang tua tentang bahaya penyakit cacingan

3. Menyebarkan angket kepada ibu" dan anak-anak

1.4 Manfaat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk :

1. Menambah pengetahuan masyarakat dalam usaha pencegahan cacingan.

2. Sebagai informasi dan bahan masukan dalam upaya pencegahan penyakit cacingan
khususnya bagi anak-anak

3. Menambah pengetahuan dalam melaksanakan penelitian khususnya tentang


hubungan faktor-faktor dan kegiatan manusia sebagai penyebab terjadinya
kontaminasi cacing

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Penyakit Cacingan

Penyakit cacingan adalah penyakit cacing usus yang ditularkan melalui tanah
atau sering disebut “Soil Transmitted Helminths” (STH) yang sering dijumpai pada
anak usia Sekolah Dasar dimana pada usia ini anak masih sering kontak dengan tanah.
Ada tiga jenis cacing yang terpenting adalah cacing gelang (Ascaris lumbricoides),
cacing cambuk (Trichuris trichiura), dan cacing tambang (Ancylostoma duodenale
dan Necator americanus). Cacingan adalah segala macam cacing yang ternyata hidup
parasit dalam lambung manusia. Mereka turut hidup parasit di dalam pencernaan
manusia. Penyakit cacingan ini banyak di derita oleh anak-anak yang belum begitu
tahu tentang cara memelihara kebersihan dan kesehatan. Misalnya mereka mungkin
saja diidapi oleh orang dewasa juga karena faktor kurang memelihara kebersihan dan
kesehatan .

2.2 Macam – Macam Penyakit Cacingan

Cacingan merupakan parasit manusia dan hewan yang sifatnya merugikan,


manusia merupakan hospes beberapa nematoda usus. Sebagian besar daripada
nematoda ini menyebabkan masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Diantara 9
nematoda usus tedapat sejumlah spesies yang ditularkan melalui tanah dan disebut
“Soil Transmitted Helmints” yang terpenting adalah Ascaris lumbricoides, Necator
americanus, Ancylostoma duodenale, dan Trichuris trichiura. Tetapi dalam sehari-hari
sering juga ditemukan infeksi cacing Strongyloides stercoralis.

A. Jenis-Jenis Cacing dan Cara Penularannya

Ada beberapa jenis cacing yang dapat menjadi penyebab cacingan pada orang
dewasa. Sebenarnya, cacing ini tidak khusus menginfeksi orang dewasa, tapi juga
dapat menginfeksi anak-anak, bahkan hewan. Jenis-jenis cacing penyebab cacingan
antara lain:

1. Cacing kremi.
Cacing ini merupakan jenis cacing gelang. Bentuknya sangat kecil,
tidak berbahaya, tetapi sangat umum menginfeksi orang dewasa, terlebih
anak-anak. Cacing kremi tinggal di usus besar dan rektum. Manusia dapat
terinfeksi cacing ini jika menyentuh telur-telur cacing kremi dan
menelannya. Saking kecilnya, telur cacing kremi mudah terbang dan
terhirup oleh manusia.

2. Cacing pita
Selama ini banyak orang yang tahu bahwa cacing pita hanya menular
melalui konsumsi daging yang kurang matang. Padahal, cacing pita juga
bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang telah
terkontaminasi telur atau larva cacing pita. Cacing pita terbilang
mengerikan karena bisa tumbuh di dalam tubuh manusia hingga berukuran
15 cm dan hidup selama 30 tahun.

3. Cacing gelang

Infeksi cacing gelang dapat terjadi jika Anda mengonsumsi makanan


yang sudah terkontaminasi telur cacing gelang. Anda yang tinggal di
lingkungan dengan sanitasi dan kebersihan yang buruk berisiko lebih
tinggi untuk terinfeksi cacing ini.

4. Cacing pipih
Cacing ini hidup di darah, usus, atau jaringan tubuh manusia.
Sebenarnya cacing pipih lebih banyak menginfeksi hewan daripada
manusia. Namun, jika Anda sering mengonsumsi sayuran mentah,
terutama selada air, Anda berisiko terinfeksi cacing ini. Telur cacing pipih
juga bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui air minum yang
terkontaminsi telur cacing.

5. Cacing tambang
Telur cacing tambang bisa masuk ke dalam tubuh manusia melalui
pori-pori kulit. Jka Anda berjalan tanpa alas kaki di atas tanah atau media
yang menjadi habitat larva cacing tambang, kesempatan cacing untuk
masuk ke dalam tubuh Anda dengan menembus kulit sangat besar.
6. Cacing trikinosis
Jenis cacing ini terdapat pada daging matang yang sudah dihinggapi
larva cacing. Setelah masuk ke dalam tubuh, larva berdiam di usus
manusia dan tumbuh menjadi dewasa. Setelah itu larva akan berkembang
biak dan berpindah dari usus ke otot atau jaringan tubuh yang lain.

B. Beragam Gejala Cacingan

Gejala cacingan pada orang dewasa lebih luas dibandingkan pada


anak-anak. Gejala cacingan pada anak-anak umumnya berupa rasa gatal di
anus atau vagina, terutama pada malam hari, sering terbangun pada malam
hari, serta penurunan berat badan. Sedangkan tanda-tanda cacingan pada orang
dewasa meliputi:

a. Kelelahan
b. Sakit perut
c. Perut kembung
d. Mual
e. Muntah
f. Diare
g. Disentri
h. Kehilangan nafsu makan
i. Penurunan berat badan secara cepat
j. Tubuh gampang lemas

C. Penyebaran Dan Ciri-ciri Cacingan Pada Anak

Mudah untuk mengetahui anak-anak mulai terserang cacingan.


Mengapa anak-anak paling banyak mengalami cacingan? Timbulnya penyakit
ini dikarenakan kurang atau mengabaikan menjaga kebersihan. Seperti yang
banyak orang tahu, anak-anak selalu bermain dengan banyak benda karena
keingintahuannya yang besar. Sering kali, anak-anak lupa bahwa benda
tersebut tidaklah higienis dan lupa untuk membersihkan tangannya kembali.
Tangan tersebut ternyata telah terkontaminasi dengan telur cacing dan anak
yang membawa tangannya kepada mulut itulah membuat telur cacing masuk
ke dalam tubuh. Tidak hanya itu, tangan yang terkontaminasi telur cacing
dalam bentuk larva yang berasal dari tanah bisa masuk menembus melalui
pori-pori pada kulit dan bisa menginfeksi paru-paru, kulit, dan juga usus halus.

Selain itu, anak-anak paling suka mengonsumsi makanan yang dijual


bebas di luar. Padahal, belum tentu makanan tersebut bersih dari kotoran. Hal
itulah yang menjadi jalan mudah telur cacing masuk ke dalam tubuh anak. Jika
sudah seperti itu, anak-anak akan mengalami gatal terus menerus di area anus
yang menyebabkan susah tidur. Selain itu, bisa menyebabkan
mual, diare, muntah, sakit perut, infeksi pada pembuangan tinja, adanya
cacing yang keluar bersamaan dengan tinja, susah makan, lesu, turun berat
badan, dan yang lebih parahnya organ-organ pada tubuh bisa mengalami
kerusakan. Dari ciri-ciri tersebut, Anda bisa memastikan bahwa itu merupakan
cacingan.

D. Cara Mencegah Cacingan pada Orang Dewasa

Untuk menghindarkan diri dari cacingan, ada beberapa upaya


pencegahan yang bisa Anda lakukan, di antaranya:

a. Hindari makan selada air atau sayuran dari air tawar dalam keadaan
mentah.
b. Hindari mengonsumsi daging mentah atau daging setengah matang, baik
daging sapi maupun unggas.
c. Mencuci makan sebelum dan sesudah makan
d. Pisahkan tempat penyimpanan daging dengan bahan makanan lain.
e. Cuci bersih talenan dan peralatan masak lainnya setelah digunakan untuk
memotong daging mentah.
f. Pastikan Anda mengetahui proses menyiapkan makanan yang dibeli dari
luar.
g. Hindari berjalan di atas tanah yang terkontaminasi kotoran, tanpa alas
kaki.
h. Cegah anak untuk membeli makan-makanan di luar yang tidak higienis
i. Selalu ganti pakaian dalam anak Anda setiap hari
j. Cuci sprei dan selimut pada tempat tidur anak minimal sebulan tiga kali
k. Potong kuku tangan dan kaki anak secara rutin agar kotpran tidak masuk
ke dalam kuku

2.3 Cara penyebaran angket

Angket disebarkan melalui google from yang di tujukan kepada ibu- ibu
rumah tangga di sekitar lingkungan dan kepada anak-anak SD di sekitar lingkungan.

2.4 Analisis data pada angket

1. Angket Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Orang Tua Terhadap Penyakit
Cacingan
A. Nama dan Alamat Responden
1. Afika : Jambangan IV
2. Siti Aisyah : Dukuh Menanggal gg VIII Surabaya
3. Mely Pramesti : Kec. Mejayan, Kab. Madiun
4. Utami : Jl. Ki Singoludro Mejayan Madiun
5. Wiwin winarsih : Jl. Raya Madiun Surabaya, Kec. Saradan
6. Teguh Prakoso : Jl. Karang Rejo Baru 7
7. Carissa : Perumahan Ketintang
8. Andaru Swista Aji : Prumtas 3 blok G3 No. 7 Grabagan Tulangan
9. Diah kusumaningrum : Prumnas Griya Mapan Madiun
10. Indriana Herawati : Jl.Bungurasih Barat N0. 80, Waru, Sidoarjo
11. Darmiati : Ds. Sidorejo Kec. Saradan
12. Endang : Jl. Singoludro Mejayan Madiun
13. Peni Eko Wati : Jl. Ki Singoludro Mejayan Madiun
14. Galuh Wardani : Jl. Prawirodipuran Gendoman, Madiun
15. Kania Az-Zahra : Jl. Pulosari 3K/20
16. Nur Imamah : Jl. Karah 7I
17. Dewi : Surabaya, Karang Rejo 3 No 1
18. Ritata : Waru
19. Parmi : Jl. Karah Indah No 235
20. sri sulastri : Klumutan, Saradan
21. Nuning Krisnawati : Jl. Dr Soetomo, Mejayan, Caruban

B. Analisis Pertanyaan dan Jawaban Responden


1. Apakah anda mengetahui penyakit cacingan?
21 responden menjawab “Ya” dengan presentase 100%
2. Apakah anda pernah mendengar penyakit cacingan?
21 responden menjawab “Ya” dengan presentase 100%
3. Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya parasit (telur
cacing) ke dalam tubuh

20 responden menjawab Ya dengan presentase 92.5%

1 responden menjawab Tidak dengan presentase 4.8 %


4. Cacingan adalah penyakit yang disebabkan oleh masuknya parasit (telur
cacing) ke dalam tubuh
20 responden menjawab Ya dengan presentase 92.5 %
1 responden menjawab Tidak dengan presentase 4.8%
5. Cacing tambang, cacing cambuk, dan cacing gelang merupakan jenis
cacing usus yang ditularkan melalui tanah
9 responden menjawab Ya dengan presentase 42.5 %
12 responden menjawab Tidak dengan presentase 57.1%
6. Memakan buah-buahan yang tidak dicuci adalah pencegahan penyakit
cacingan
6 6 responden menjawab ya dengan presentase 28.6%
7 15 responden menjawab tidak dengan presentase 71.4%
7. Sakit perut, perut buncit, dan diare adalah gejala penyakit cacingan
16 menjawab ya dengan presentase 76.2%
5 menjawab tidak dengan presentase 23.8%
8. Mencuci tangan dengan sabun setelah BAB merupakan salah satu
pencegahan terhadap penyakit cacingan
20 reponden menjawab ya dengan presentase 92.5%
1 responden menjawab tidak dengan presentase 4.8%
9. Tidak mencuci tangan dengan sabun setelah BAB merupakan salah satu
penyebab penyakit cacingan
19 menjawab ya dengan presentase 90.5%
2 menjawab tidak dengan presentase 9.5%
10. Minum obat cacing secara berkala selama 6 bulan sekali merupakan
salah satu pencegahan penyakit cacingan
20 menjawab ya dengan presentase 92.5%
1 menjawab tidak dengan presentase 4.8%
11. Menurut anda, apakah cacingan dapat menyebabkan kematian
6 menjawab ya dengan presentase 28.6%
15 menjawab tidak dengan presentase 71.4%
12. Kebersihan rumah dan lingkungan dapat mencegah cacingan
21 responden menjawab ya dengan presentase 100%
13. Sering menggigit jari kuku dapat menyebabkan cacingan
21 responden menjawab ya dengan presentase 100%
14. Memotong kuku dapat mencegah cacingan
21 responden menjawab ya dengan presentase 100%
15. Makan makanan yang sudah jatuh ke lantai dapat menyebabkan
cacingan
16 responden menjawab ya dengan presentase 76.2%
5 menjawab tidak dengan presentase 23.8%
16. Jajan sembarangan dapat menyebabkan cacingan
15 menjawab ya dengan presentase 71.4%
6 menjawab tidak dengan presentase 28.6%
17. Berjalan di tanah tanpa menggunakan alas kaki dapat menyebabkan
cacingan
18 menjawab ya dengan presentase 85.7%
3 menjawab tidak dengan presentase 14.3%
18. Tidak mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dapat
menyebabkan cacingan
21 menjawab ya dengan presentase 100%
19. Mencuci tangan dengan air saja setelah BAB sudah cukup untuk
mencegah cacingan
4 menjawab ya dengan presentase 19%
17 menjawab tidak dengan presentase 81%
20. Mengonsumsi air mentah dapat menyebabkan cacingan
16 menjawab ya dengan presentase 76.2%
5 menjawab tidak dengan presentase23.8%
21. Pencegahan penyakit cacingan adalah tanggung jawab petugas
kesehatan saja
20 menjawab ya dengan presentase 92.5%
1 menjawab tidak dengan presentase 4.8%

2. Angket Tingkat Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Siswa SD terhadap


penyakit cacingan
A. Nama dan Alamat Responden
1. Renggar
2. Faras Razani Fadilah Hakim
3. Eilen
4. Ahmad Zainudin
5. Yuni Kuswi
6. M Faizul Haq
7. Sarah
8. Maharani Wisudawati Swista
9. Sendy
10. Prista
11. Richard
12. Dina
13. Ageng Putra
14. Fajar
15. Cholis
16. Hiyoko ramadhani
17. Aprilia Dian Wulandari
18. Salsa
19. Bagtisetia Dhani
20. Rini retno sari
21. Maro'atus Sholikah
22. Syahrul Mubarok
23. Rista bramastya

B. Analisis pertanyaan dan jawaban responden


1. Selalu menjaga kebersihan diri berakibat cacingan
8 menjawab ya dengan presentase 34.8%
15 menjawab tidak dengan presentase 62.5%
2. Pentingkah mencuci tangan sebelum makan?
23 responden menjawab ya dengan presentase 100%
3. Rajin mencuci tangan dapat mengakibatkan penyakit
4 menjawab ya dengan presentase 17.4%
19 menjawab tidak dengan presentase 82.6%
4. Mencuci tempat makan dapat mengurangi faktor penyebab
cacingan
22 menjawab ya dengan presentase 95.7%
1 menjawab tidak dengan presentase 4.3%
5. Selalu menjaga kebersihan diri dapat menyebabkan cacingan
9 menjawab ya dengan presentase 39.1%
14 menjawab tidak dengan presentase 60.9%
6. Mencuci tangan dengan sabun itu lebih baik
22 menjawab ya dengan presentase 95.7%
1 menjawab tidak dengan presentase 4.3%
7. Mandi 3 kali sehari dapat mencegah terjadinya cacingan
19 menjawab ya dengan presentase 82.6%
4 menjawab tidak dengan presentase 17.4%
8. Tidak menggigit kuku dapat mengurangi faktor penyebab
cacingan
21 menjawab ya dengan presentase 91.3%
2 menjawab tidak dengan presentase 8.7%
9. Makan di tempat yang kotor dapat menyebabkan cacingan
20 menjawab ya dengan presentase 87%
3 menjawab tidak dengan presentase 13%
10. Menghindari kawasan yang tidak sehat dapat mengurangi
faktor penyebab cacingan
22 menjawab ya dengan presentase 95.7%
1 menjawab tidak dengan presentase 4.3%

BAB III
PENUTUP

3.1 Jumlah responden yang mengisi angket

1. Pengetahuan, sikap dan perilaku orang tua terhadap penyakit cacingan : 21


responden
2. Pengetahuan, sikap dan perilaku anak terhadap penyakitnya cacingan : 23
responden

3.3 Kesimpulan
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa sudah banyak orang tua yang
mengetahui tentang penyakit cacingan yang kerap menyerang anak-anak,serta
mengerti cara menanggulangi serta mencegah terjadinya cacingan atau “Soil
Transmitted Helminths” (STH)
Dan bagi anak-anak juga sudah banyak yang mengetahui tentang “Soil
Transmitted Helminths” (STH) (penyakit cacingan),mereka juga selalu menjaga
kebersihan diri guna menghindari timbulnya berbagai macam jenis penyakit.

DAFTAR PUSTAKA
https://m.klikdokter.com/penyakit/cacingan

https://www.lifebuoy.co.id/semua-artikel/berita-kesehatan/yuk-kenalan-lebih-dekat-dengan-
penyakit-cacingan-pada-anak.html

https://www.kemkes.go.id/article/view/1135/penyakit-kecacingan-masihdianggap-
sepele.html

https://ekspektasia.com/jenis-jenis-cacing-dalam-tubuh-manusia/

Anda mungkin juga menyukai