DAUR BIOGEOKIMIA
Daur biogeokimia adalah daur ulang air dan komponen-komponen kimia (unsur kimia) yang
melibatkan peran serta dari makhluk hidup termasuk manusia dan bebatuan/geofisik. Daur
Biogeokimia memiliki peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Yang termasuk daur
biogeokimia antara lain:
a) Daur fosfor
b) Daur air
c) Daur belerang/Sulfur
d) Daur karbon dan oksigen
e) Daur nitrogen
A . Daur Fosfor
Proses perubahan fosfat anorganik yang berasal dari perubahan atom fosfat organik tentunya
pada akhirnya akan kembali ketanah. Salah satu dari komponen fosfor yang telah digunakan dalam
komponen-komponen yang dapat membentuk tulang serta gigi.
Beberapa siklus daur fosfor yang bergerak melalui tanah, air, batuan, serta sedimen bekas organisme.
Tahapan dari siklus daur fosfor sendiri yaitu:
1. Seiring dengan waktu yang terus berjalan, hujan serta terjadinya pelapukan bisa
mengakibatkan batuan mengeluarkan ion fosfat serta mineral lainnya yang kemudian fosfat
anorganik tersebut selanjutnya akan diedarkan di air serta tanah.
2. Kemudian, tumbuhan yang ada akan mengambil fosfat anorganik dari tanah, selanjutnya
tumbuhan tersebut bisa diberikan atau hewan apa yang dapat dikonsumsi.
3. Selanjutnya saat berada dalam tanaman maupun hewan, fosfat yang dijumpai akan
dimasukkan dalam molekul organik misalnya DNA. Sehingga saat hewan maupun tanaman
tersebut mati, organisme tersebut akan meluruh sehingga fosfat akan kembali ke asalnya
yaitu tanah.
4. Terjadinya mineralisasi yaitu suatu proses dalam pembentukannya yang mana fosfat
tersebut berada di dalam tanah dengan jenis organik seperti fosfat yang sudah digunakan
sebagai bentuk organik menjadi fosfor anorganik.
5. Adanya perairan yang berujung ke laut, fosfor yang ada di dalam tanah sangat mungkin
untuk berakhir di perairan. Selanjutnya fosfor tersebut bisa jadi dimasukkan dalam sedimen
setiap hari.
Peranan Fosfor
Dalam bentuk bebas yaitu suatu bentuk elemen, unsur fosfor memang lebih sulit untuk
ditemukan. Akan tetapi banyak unsur fosfor yang ditemui yaitu berupa senyawa anorganik fosfor
yang terlarut yaitu polifosfat serta ortofosfat. Selain itu fosfor juga dapat dijumpai dalam suatu
bentuk senyawa organik seperti dalam bentuk partikulat. Di permukaan bumi, fosfor banyak
ditemukan pada batuan sedimen, tanah, serta air. Sedangkan saat berada di udara unsur fosfor sulit
dijumpai karena mempunyai sifat yang sangat mudah mencair. Fosfir yang juga memiliki fungsi
sebagai garam fosfat kini bentuk batuan sedimen yang berasal dari laut.Di dalam perairan yang
paling sederhana, terdapat jenis fosfor dengan nama ortofosfat. Bentuk lain dari fosfor adalah
ortofosfat yang dapat dimanfaatkan oleh tumbuhan secara langsung.
Selanjutnya untuk protein serta gula merupakan suatu bentuk dari tatanan organik fosfor yang
bisa Anda jumpai dalam lingkungan laut. Terkadang bentuk fosfor dapat berubah-ubah saat sedang
berada di dalam perairan.Perubahan tersebut seperti dalam bentuk kalsium organik, kalsium
anorganik, partikel besi fosfat dan lain sebagainya. Perubahan tersebut karena adanya proses
dekomposisi serta adanya sintesis dari suatu bakteri mikroba dalam bentuk organik serta
anorganik.Sebagai salah satu tempat adanya fosfor yang sangat mudah ditemukan keberadaannya
dapat dibagi ke dalam tiga jenis dengan kandungan fosfat yang berbeda-beda seperti:
1. Perairan dengan kadar fosfat kira-kira sebanyak 0-0,02 mg/liter merupakan wilayah
perairan yang mempunyai tingkat kesuburan yang rendah.
2. Perairan dengan kadar fosfat kira-kira sebanyak 00,21 – 0,05,02 mg/liter merupakan
wilayah perairan yang mempunyai tingkat kesuburan yang sedang
3. Perairan dengan kadar fosfat kira-kira sebanyak 0-05 – 0,1 mg/liter merupakan wilayah
perairan yang mempunyai tingkat kesuburan yang tinggi.
Fosfor sebagian besar memang terkunci di dalam sedimen serta bebatuan, untuk itu tidak
memberikan kesempatan bagi tumbuhan untuk melanjutkan.Tersedianya fosfor yang ada di
dalamnya, membuat tanaman dapat terpenuhi kebutukan akan fosfornya.
Bakteri akan mengubah fosfat yang terdapat di dalam tanaman untuk menjadi bentuk
organik yang berbeda. Untuk sementara belum ada lagi yang untuk tanaman. Meskipun
demikian, dengan mineralisasi fosfat yang dibuat memiliki kontribusi yang begitu kecil.
2. Adsorpsi
Ikatan secara kimia dapat digunakan untuk mengikat fosfor anorganik. Karena ikatan
yang terjadi secara kimia dan mengalami adsorpsi ke partikel tanah yang dapat
mengakibatkan fosfor tidak lagi tersedia untuk tanaman. Sehingga dapat dikatakan bahwa
adsorpsi adalah salah satu cara melepaskan fosfor yang teradsorpsi pada kondisi yang terikat
ke larutan di dalam tanah.
3. pH
Untuk dapat dimanfaatkan oleh tanaman, maka senyawa fosfor anorganik sangat
diperlukan dalam bentuk yang larut. Dengan demikian diharapkan dapat diambil oleh
tanaman serta sangat bergantung pada pH atau tingkat keasaman tanah. Apabila tanah yang
memiliki pH kurang dari 4 dan lebih besar dari 8, itu berarti bahwa fosfor sudah memiliki
ikatan dengan bentuk senyawa lain. Tanaman yang membutuhkan fosfor memiliki jumlah
yang banyak, itu artinya fosfor harus dilarutkan terlebih dahulu ke dalam tanah supaya
tanaman dapat tumbuh dengan optimal. Tanaman juga dapat dipanen kemudian dihilangkan
sehingga tidak meninggalkan sisa vegetasi yang dapat membuat bau busuk serta
menggantikan fosfor.Sehingga para petani kembali mengisi fosfor dengan cara
menambahkan pupuk maupun limbah yang sengaja dibuat untuk menggantikan fosfor yang
dapat diambil oleh tanaman.
Daur air merupakan sirkulasi air yang berasal dari atmosfer ke bumi kemudian air tersebut kembali
lagi ke atmosfer, siklus ini disebut juga dengan siklus hidrologi yang mana di dalamnya terdapat
berbagai tahapan yaitu kondensasi, presipitasi, kemudian evaporasi serta transpirasi. Seperti apa
yang telah Anda ketahui bahwa bumi merupakan sebuah planet yang mana permukaannya tersusun
atas daratan dan lautan yang mana apabila dilihat dari jauh akan terlihat bahwa lautan lebih luas
dibanding dengan daratan.Untuk sumber air yang berada di muka bumi ini sangat beragam, seperti
sumber mata air, sungai, Samudra, serta danau. Sehingga bukan hal ini menjadi penting untuk
dipelajari.
Proses ini merupakan suatu keadaan yang mana keadaan air di darat, sungai, laut,
tanaman serta yang lainnya menguap ke angkasa sehingga berubah menjadi awan. Kemudian
Proses ini merupakan suatu proses di mana benda akan berubah wujud menjadi
bentuk yang lebih padat seperti uap berubah menjadi cairan yang mana cairan yang
dihasilkan dari proses kondensasi disebut dengan kondensat.
3. Evapotranspirasi
Proses ini merupakan suatu gabungan dari proses evaporasi dengan transpirasi yang
mana dalam proses ini juga sering juga disebut pentotalan penguapan pada permukaan bumi.
4. Proses Sublimasi
Proses sublimasi merupakan suatu proses yang mana es akan berubah menjadi uap air
yang mana awalnya memang bukan suatu bentuk yang cair. Namun proses sublimasi akan
terjadi di puncak gunung ataupun kutub karena sumber utama dari sublimasi.
5. Kondensasi
Kondensasi adalah suatu keadaan di mana proses perubahan air menjadi bentuk
partikel es sehingga partikel tersebut akan membentuk awan yang tebal. Dalam proses ini, air
yang menguap selanjutnya disebut pada ketinggian tertentu.
6. Presipitasi
Merupakan suatu proses di mana awan yang sangat hitam jauh menjadi hujan. Hujan
dalam proses ini turun sebab adanya pengaruh keadaan yang panas maupun perubahan suhu
yang tiba-tiba. Apabila suhu bahan Anda bentar.
Proses ini meripungan proses adanya aliran air hujan ke sungai, laut, samudra, danau,
dan sebagainya. Perlu Anda ingat juga bahwa air memiliki sifat yang tidak dimiliki oleh
pihak cowo yang lain. Seperti dapat bertambah tempat dari gelas.
Proses ini merupakan tahapan terakhir dari proses siklus air yang mana akan terjadi
setelah hujan, namun pada berbagai kegiatan seperti limpasan. Air hasil infiltrasi ini
selanjutnya akan turun merembes ke bagian bawah serta menjadi air tanah.
Merupakan sebuah siklus yang mana air laut dapat menguap sebab adanya panas matahari.
Terjadinya kondensasi ini seperti pengajian ibu-ibu, serta turunnya hujan.
Merupakan sebuah siklus di mana air laut menguap menjadi uap gas sama halnya dengan
seperti terjadinya proses evaporasi.
3. Siklus Panjang
Disebut juga dengan siklus besar, merupakan air laut yang menguap menjadi gas sebab panas
sinar matahari.
Siklus belerang seringkali dikenal dengan siklus sulfur yaitu suatu rangkaian perpindahan
suatu zat kimia yang memiliki kandungan unsur belerang atau sulfur yang berada di permukaan
bumi. Dalam lingkungan atmosfer, unsur belerang ini berbentuk gas yaitu SO2 yang berasal dari
aktivitas serta pembakaran bahan bakar fosil.Selain itu unsur belerang juga memiliki bentuk gas H2S
yang dapat menyebabkan terjadinya suatu proses pembusukan pada bahan organik yang berada
dalam air maupun tanah. Sulfur atau belerang selain memiliki manfaat untuk kepentingan manusia
juga bermanfaat untuk pertumbuhan tanaman dalm bentuk anion sulfat yang berada di dalam tanah.
Sumber air panas yang mempunyai kandungan belerang, aktivitas gunung api, dan dari hasil
penggunaan suatu bahan bakar fosil ikut berperan dalam pelepasan sulfur dalam bentuk gas SO2 ke
atmosfer. Kemudian gas dari SO2 yang sudah ada di udara selanjutnya mengalami proses oksidasi
yang dapat berubah menjadi gas sulfat atau SO4.
Terjadinya pembusukan dari berbagai bahan organik yang melibatkan peran mikroorganisme
juga dapat menghasilkan belerang yang dapat masuk ke dalam tanah seperti H2S ataupun yang
terbang ke atmosfer dalam bentuk gas. Beberapa mikroorganisme yang bisa merubah bentuk protein
yang berasal dari bahan organik menjadi senyawa H2S dalam proses pembusukan seperti Escherichia
Sp., Neurospora sp., Proteus sp., serta Aspergillus sp.Sedangkan mikroorganisme seperti Vibrio
desulphuricans, Desulphovibrio, serta Aerobacter merupakan organisme pengurai yang dapat
mengubah bahan organik seperti karbohidrat menjadi H2 serta senyawa-senyawa yang lain.
Di dalam atmosfer terdapat gas H2S yang dapat mengalami fase oksidasi sehingga berubah
menjadi SO4 atau gas sulfat. Selanjutnya gas ini bersama air hujan atau dalam fase presipitasi akan
kembali ke permukaan bumi.Apabila di udara terdapat kandungan gas sulfat yang kadarnya cukup
tinggi sehingga dapat mengakibatkan masalah untuk lingkungan sebab dapat mengakibatkan
terjadinya hujan asam. Yang mana hujan asam ini adalah suatu bentuk dampak buruk dari terjadinya
polusi udara serta polusi air.
Unsur tunggal seperti sulfur dihasilkan dari gas H2S yang mengalami fase reduksi di dalam
tanah. Unsur tunggal tersebut selanjutnya akan memasuki suatu fase oksidasi yang mana terjadinya
hal tersebut dibantu oleh bakteri Thiobacillus thiooxidans serta Thiobacillus denitrificans menjadi
SO4.
Bakteri fotoautotrof yang tidak berwarna, berwarna hijau, serta ungu, dalam proses H2S -> S
-> SO4-2. Kemudian bakteri Desulfovibrio dan juga Desulfomaculum dalam proses reduksi sulfat
anaerobik yang mana prosesnya adalah SO4-2 -> H2S. Selanjutnya bakteri Kemolitotrof dan bakteri
Thiobacilli dalam proses oksidasi sulfiide aerobik yang mana prosesnya yaitu H2S -> SO4-2.
Mikroorganisme heterotrof aerobik dan anaerobik yang dalam prosesnya melalui proses kimia ketika
sulfat mengendap di permukaan tanah yang merupakan hasil dari proses oksidasi mineral sulfia yang
mana prosesnya adalah senyawa organik -> SO4-2 + H2S.
Pada reaski S(s) + O2 (g) menjadi SO2(g) yang melalui proses kimia ketika gas H2S
terbentuk dalam suatu kegiatan biologis saat bakteri yang menguraikan bahan organik saat berada
dalam keadaan tidak ada oksigen, misalnya ketika berada di lingkungan saluran pembuangan limbah
serta lingkungan rawa.Gas sulfur atau belerang juga berasal dari alam seperti dari gunung berapi
yang memiliki persamaan reaksi yaitu 1S-2(s) + 2H+(g) -> (S2). Dengan bantuan dari
mikroorganisme dekomposer SO4 berubah menjadi H2S dan SO2 atau belerang dioksida maupun
sebaliknyadan bakteri dalam siklus atau daur belerang diantaranya :
1. Bakteri Thibacillus
Dalam proses siklus tau daur belerang, terdapat peran dari bakteri Thibacillus yang
mena memiliki ukuran yang kecil, merupakan bakteri gram negatif dengan bentuk batang dan
beberapa spesiesnya memiliki sifat motil serta memiliki flagel polar.Terjadinya reduksi atau
oksidasi satu senyawa sulfur merupakan proses dari didapatkannya energi. Sulfat merupakan
bentuk akhir dari senyawa sulfur yang mengalami oksidasi. Namun senyawa sulfur,
polithionat, serta sulfit sangat mungkin untuk berkumpul dan menjadi beberapa jenis bakteri.
Oksidasi dari besi ferro menjadi besi ferri juga dapat digunakan untuk mendapatkan
energi oleh beberapa spesies. Bakteri tersebut dapat hidup dalam kondisi autropik dan
mampu mengikat karbondioksida dengan menggunakan lingkan Benson Calvin yang disebut
dengan obligat khemolitotropik, pH optimal untuk bakteri ini dapat hidup adalah 28 dengan
suhu 20-43 derajat C.Sebutan lain dari genus Thiobacillus adalah Acidithiobacillus. Bakteri
dari genus ini mampu hidup pada sekitar suhu 45 hingga 50 derajat Celcius dan memiliki
sifat termofilik. Bakteri Thiobacillus juga masuk dalam genus asidofil yang mana mampu
hidup dalam pH 1,5 hingga 2,5. Spesies yang lain juga dapat hidup dalam pH yang netral.
1. Dapat membantuk daun untuk lebih tampak hijau karena prosesnya dibantu oleh
terbentuknya butir hijau daun.
2. Protein serta vitamin yang terdapat di dalam tanaman untuk ditingkatkan kandungannya.
5. Struktur kelenturan, aroma, serta warna dari tanaman tembakau dapat diperbaiki dengan
adanya sikuls belerang ini.
1. Dampak Positif
2. Dampak Negatif
Selain dikenal dengan berbagai manfaat, belerang juga terkenal dengan dampak buruk
untuk lingkungan sekitar khususnya pada konsep pencernaan udara yang dapat
mengakibatkan atmosfer.
Suatu proses dari karbon yang mengalami pergerakan dari satu tempat ke tempat lain disebut
dengan siklus karbon. Dalam keberlangsungan ekosistem di permukaan bumi, karbon memiliki peran
yang sangat penting. Melalui proses antropogenik yang sengaja dibuat oleh manusia dan proses
alami dari alam, karbon dapat dihasilkan.Melalui campur tangan manusia ataupun melalui hewan
serta tumbuhan yang dilewati oleh aliran siklus karbon adalah proses alami siklus karbon dapat
terjadi. Senyawa karbondioksida yang terdapat diatmosfer merupakan suatu kondisi dari karbon.atau
Sulfur
Karbon dapat terbentuk karena adanya organisme yang sudah mati yang mengalami proses
dekomposi. Selain itu karbon juga berasal dari sirespirasi yang dilakukan oleh makhluk
hidup. Kendaraan yang menghasilkan asap dari sisa pembakaran bahan bakar juga sebagai
sumber penghasil karbondioksida atau CO2.Tumbuhan akan memanfaatkan adanya gas CO2
untuk proses fotosintesis yang dapat menghasilkan oksigen serta amilum. Untuk bertahan
hidup, oksigen tersebut sangat dibutuhkan oleh makhluk hidup termasuk manusia.
Proses pernapasan yang dilakukan oleh hewan dan juga manusia pasti akan menghasilkan
CO2 dan H2. Hasil tersebut oleh tumbuhan akan dimanfaatkan kembali untuk
keberlangsungan proses fotosintesis, dan seterusnya.Adanya aktivitas fotosintetik yang
dilakukan olehtumbuhan akan mempengaruhi adanya gas O2 dan CO2 diatmosfer. Jumlah
karbon akan semakin banyak di udara apabila jumlah manusia dan juga hewan juga banyak.
Sehingga ruang terbuka hijau seperti taman kota sangatlah penting untuk menyeimbangkan
kepadatan penduduk dan menjaga supaya lingkungan selalu sehat.
Banyak kejadian alam yang memiliki peran penting dalam terbentuknya karbon. Kejadian
tersebut seperti proses aktivitas gunung berapi yaitu erupsi vulkanik dan kejadian kebakaran
hutan baik yang disengaja ataupun tidak.
1. Fotosintesis
2. Respirasi
Selain manusia dan hewan, tumbuhan juga mengalami proses respirasi. Kebalikan
dari proses fotosintesis pada tumbuhan adalah proses respirasi yang terjadi pada bagian
stomata daun. Proses yang terjadi yaitu perubahan makanan menjadi sumber energi. Selain
itu stomata yang terdapat pada tumbuhan akan menyerap gas O2 (oksigen) dan mengeluarkan
gas CO2 (karbondioksida) sedangkan pada manusia dan juga hewan yang mengalami proses
respirasi merupakan suatu rangkaian proses. Dimulai dari oksigen yang dihirup kemudian
mengeluarkan uap air dan juga karbondioksida sehingga menghasilkan energi dalam bentuk
ATP yang dibutuhkan oleh seluruh sel di dalam tubuh makhluk hidup.
Ketika siklus ataupun daur karbon terjadi, tentu kadar konsentrasi karbon yang
terdapat di dalam atmosfer, permukaan bumi, serta yang berada di laut harus dalam jumlah
yang seimbang. Karena apabila satu siklus tidak seimbang, maka ketidakseimbangan juga
akan terjadi pada semua siklus di bumi.Terjadinya perubahan iklim yang terjadi saat ini, salah
satu penyebabnya adalah jumlah karbondioksida yang terdapat di atmosfer memiliki jumlah
yang melebihi batas normal. Karena temperature udara akan meningkat seiring dengan
meningkatnya jumlah karbondioksida.
Manfaat Karbon
Komponen karbondioksida yang terdapat di udara memiliki pengaruh yang besar pada
terjadinya radiasi pemanasan global serta sebagai pemasok karbon anorganik. Terjadinya
karbohidrat dan karbon anorganik merupakan hasil perubahan dari korbondioksida dalam
proses fotosintesis tanaman.
Energi biokimia merupakan energi yang tersimpan di dalam tanaman. Hal tersebut
dikarenakan karbon yang disebut sebagai senyawa organik bersumber dari radiasi matahari.
Melalui mekanisme pernapasan dapat diketahui juga bahwa karbon terdapat juga di dalam
tanaman yang akan menjadi CO2 melalui proses fisiologis.melalui pertumbuhan tanaman dan
dengan proses pernapasan tersebut karbon organik menjadi lebih kompleks karena
mengalami konversi. Melalui proses interaksi dalam jaring dan rantai makanan, karbon
kompleks yang ada akan disalurkan ke tubuh konsumen, sehingga di dalam tubuh konsumen
akan selalu ada unsur senyawa karbon organik.
E. Daur nitrogen
Suatu bentuk konversi senyawa yang di dalamnya terdapat kandungan unsur nitrogen
diubah dalam berbagai bentuk kimiawi yang lainnya disebut dengan siklus atau daur
nitrogen. Perubahan yang terjadi tersebut dapat terjadi secara biologis dan non
biologis.Dalam konsep ekologi, secara khusus siklus nitrogen ini sangat diperlukan sebab
adanya nitrogen yang tersedia sangat berpengaruh dalam tingkatan ekosistem seperti yang
sudah dijelaskan.
Perpindahan nitrogen dari atmosfer ke tanah dapat bersamaan dengan turunnya hujan.
Bentuk dari nitrogen yang turun bersama air hujan dan diserap oleh akar adalah NH4+ dan
NO3-. Selain dari pembakaran industri, NH4+ berasal dari aktivitas pembakaran hutan dan
gunung berapi.Radiasi ultraviolet akan membantu NO3- yang berasal dari proses oksidasi
ozon dengan nitrogen. Berbagai senyawa nitrogen khususnya protein terbentuk dari NO3-
dan NH4+ yang diserap oleh akar.Tumbuhan yang telah mati, pupuk, mikroorganisme, serta
hewan adalah beberapa sumber penting dari unsur nitrogen yang akan kembali ke tanah.
Namun sebagian besar dari nitrogen tersebut tidak langsung tersedia untuk tumbuhan sebab
tidak larut.
1. Fiksasi Nitrogen
Suatu kejadian alam yang melibatkan komponen biotik dan abiotik yang mengubah
nitrogen menjadi amonia disebut dengan proses fiksasi nitrogen. Diazotrof merupakan suatu
mikroorganisme yang berperan dalam proses fiksasi nitrogen. Mikroorganisme tersebut
mempunyai enzim yang bisa menyatukan hydrogen dengan nitrogen yang disebut dengan
enzim nitrogenaze.
c. Bahan Bakar Fosil yang Dibakar, selain hal tersebut terdapat proses lain seperti
pembakaran mesin mobil serta pembakaran listrik termal yang mampu melepaskan
berbagai nitrogen oksida.
d. Proses Lain, selain ketiga proses di atas, terbentuknya NO yang berasal dari N2 dan
O2 yaitu dengan bantuan foton serta petir sehingga dapat memfiksasi nitrogen.
2. Asimilasi
Melalui absorbsi akar, tanaman akan memperoleh nitrogen dari tanah dalam bentuk
ion amonium maupun ion nitrat. Sedangkan untuk hewan akan memperoleh nitrogen dari
makanannya yaitu tanaman. Melalui rambut akar, ion nitrat atau amonium akan diserap
tumbuhan dari dalam tanah.Tanaman yang mempunyai hubungan mutualistik dengan
mikroorganisme rhizobia, maka dapat melakukan asimilasi dalam bentuk ion amonium secara
langsung. Organisme heterotrof, jamur, serta hewan memperoleh nitrogen dalam bentuk
nukleotida, asam amino, serta organik kecil.
3. Amonifikasi
Bakteri beserta jamur memiliki peran penting untuk mengubah nitrogen organik yang
terdapat pada tumbuhan yang sudah mati menjadi amonium. Sedangkan amonifikasi
merupakan suatu proses terbentuknya amonium dengan bantuan bakteri yang berada di dalam
tanah.
4. Nitrifikasi
Bakteri yang terdapat di dalam tanah memiliki peran penting dalam proses nitrifikasi.
Dalam hal ini terdapat amonium yang sudah dikonversi menjadi nitrat. Tahapan utama dari
proses nitrifikasi adalah adanya bakteri nitrifikasi yang dapat mengoksidasi amonium dan
mengubahnya menjadi nitrit. Sedangkan untuk proses oksidasi nitrit menjadi nitrat dibantu
5. Denitrifikasi
Metabolisme Nitrogen