DAUR FOSFOR
Dikerjakan oleh :
Akhmad Rizky Rhamdhani
Hanifrahmawan Sudibyo
Maulana Gilar Nugraha
Lukman Nul Hakim
Heru Enggar T
Handrian
Daur fosfor yaitu daur atau siklus yang melibatkan fosfor, sumber fosfor-proses yang
terjadi terhadap fosfor- hingga kembali menghasilkan fosfor lagi. Daur fosfor dinilai paling
sederhana daripada daur lainnya, karena tidak melalui atmosfer. fosfor di alam didapatkan
dari: batuan, bahan organik, tanah, tanaman, PO4- dalam tanah. Di alam, fosfor terdapat
dalam dua bentuk, yaitu senyawa fosfor organik (pada tumbuhan dan hewan) dan senyawa
fosfor anorganik (pada air dan tanah). Daur fosfor terjadi akibat aliran air pada batu-batuan
akan melarutkan bagian permukaan mineral termasuk fosfor sehingga akan terbawa sebagai
sedimentasi ke dasar laut dan akan dikembalikan ke daratan. Fosfor paling sering ditemukan
dalam formasi batuan sedimen dan laut sebagai garam fosfor. Garam fosfor yang dilepaskan
dari pelapukan batuan melalui tanah biasanya larut dalam air dan akan diserap oleh tanaman.
Burung laut mempunyai peran penting dalam proses ini, ia akan mengembalikan fosfor dalam
bentuk fosfor. Karena di dalam laut, fosfor yang diserap oleh tanaman laut dapat dikonsumsi
oleh hewan kecil seperti udang-udangan, lalu hewan kecil tersebut dimakan ikan, ikan akan
dimakan oleh burung laut. Sehingga perputaran fosfor dari dalam air dapat kembali lagi ke
daratan. Perubahan dari anorganik fosfor tidak larut (insoluble) ke fosfor terlarut (soluble)
merupakan aktivitas mikroorganisme yang mampu mengubah fosfor tidak larut ke fosfor
terlarut dapat di ketahui dengan metoda agar dengan menambahkan glukosa dan Ca3 (PO4).
Fosfor organik dari hewan dan tumbuhan yang mati diuraikan oleh decomposer
(pengurai) menjadi fosfor anorganik. Fosfor anorganik yang terlarut di air tanah atau air laut
akan terkikis dan mengendap di sedimen laut. Oleh karena itu, fosfor banyak terdapat di batu
karang dan fosil. Fosfor dari batu dan fosil terkikis dan membentuk fosfor anorganik terlarut
di air tanah dan laut. Fosfor anorganik ini kemudian akan diserap oleh akar tumbuhan lagi.
Siklus ini berulang terus menerus. Siklus fosfor merupakan salah satu siklus yang paling
lambat (Wiley:2011) . Karena jumlah fosfor dalam tanah pada umumnya kecil, sering kali
menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan tanaman. Itu sebabnya manusia sering
menggunakan fosfor sebagai pupuk pada tanah pertanian. Fosfor juga menjadi faktor
pembatas bagi pertumbuhan tanaman di ekosistem laut, karena mereka tidak begitu larut
dalam air
Fosfor dari pupuk yang diberikan oleh manusia diserap oleh tanaman dan sisanya
disimpan dalam bentuk fosfor anorganik dan terlarut ke dalam sungai. Fosfor anorganik ini
kemudian tersedimentasi ke lautan dan menjadi sedimen fosfor dalam lautan, anorganik
fosfor dalam tanah juga dapat dikonsumsi oleh tanaman, yang kemudian mati dan membusuk
dibantu oleh decomposer. Tanaman yang mengandung fosfor dapat pula dikonsumsi oleh
hewan sehingga kandungan fosfor berpindah ke dalam hewan atau menjadi sampah dan sisa
bahan organic.
Fosfor dalam sedimen lautan berupa garam fosfor berubah menjadi fosfor dalam fosil,
batu-batuan dan guano.fosfor dalam bentuk ini sering dimanfaatkan dan diolah manusia lebih
lanjut menjadi pupuk atau mengalami perubahan karena cuaca sehingga kembali menjadi
sedimen dalam lautan.
2. Bakteri yang berperan dalam Siklus Fosfor :
Tidak semua bakteri decomposer dapat berperan dalam sikus ini. Bakteri yang
berperan dalam siklus fosfor ialah : Bacillus, Pesudomonas, Aerobacter aerogenes,
Fosfor dikeluarkan dari organisme melalui urin dan feses. Di sini para detrivor (bakteri dan
jamur) mengurai bahan-bahan anorganik di dalam tanah lalu melepaskan fosfor kemudian
diambil oleh tumbuhan atau mengendap. Daur fosfor mulai lagi dari sini.
4 Daur Fosfor Secara Local
Berdasarkan wilayahnya daur posphore dapat dikategorikan menjadi :
4.1 Daur fosfor di tanah
Fosfor terlarut akan potimal pada pH 6-7, pada pH yang tinggi akan P akan
mengendap dengan Ca pada pH yang rendah P akan cenderung teradsorpsi oleh
senyawa Fe dan Al.
Setiap tanah mempunyai kapasitas penjerapan yang berbeda beda. Fosforus hilang
kelingkungan melalui proses run off atau leaching meningkat dengan meningkatnya P
sturasi level
4.1.5 Leaching
Leaching merupakan proses berkurangnya P karena proses pergerakan partikel air tanah.
4.2 Daur fosfor di laut
Dalam kebanyakan wilayah di lautan, mikroba memiliki peran yang sangat penting dalam
remineralasasi senyawa organik fosfor. Bakteri dalam laut dihubungkan kedalam konsentrasi
phytoplankton. Hanya mikroorganisme
pseudomonas sp., Candida maltosa dan jamur) sudah mampu memineralisai pospat denggan
berbagai mekanisme yang ditentukan berdasarkan struktur fosfor.
fosfor terlarut. Particulat fosfor hilang dari permukaan air melalui mekanisme sinking dan
remineralisasi merupakan mekanisme utama pada transformasi fosfor terlarut dan merupakan
proses yang dominan pada permukaan air walaupun microbial remineralisasi berlanjut seiring
kedalaman. Fosfor terlarut juga hilang dari permukaan air melalui mekanisme down welling
dan biological attack dan akan kembali permukaan air melalui mekanisme up welling
5. Daur Fosfor Oleh Bacteri
5.1 Mekanisme solubilisasi fosfor
di danau dan muara seluruh dunia, membawa masalah serius bagi lingkungan, ekonomi,
estetika, dan konsekuensi kesehatan manusia.
Pupuk organik (misalnya, kotoran unggas, pupuk kandang) yang biasanya diterapkan
pada tanaman berdasarkan tingkat tanaman serapan nitrogen, sehingga kelebihan
penggunaan fosfor dan akumulasi yang cepat dalam tanah. kadar fosfor meningkatkan
jumlah fosfor dalam limpasan tanah dan akhirnya menyebabkan akumulasi fosfor di danau
dan muara. Ketika fosfor dari aplikasi pertanian dicuci ke badan air di mana produksi
batas fosfor, perubahan substansial dalam komunitas mikroba terjadi. Pembalikan fosfor
pembatasan mengarah ke pertumbuhan yang cepat dari bloomforming fitoplankton,
beberapa di antaranya beracun atau spesies gangguan (seperti Pfiesteria sp.) yang
berbahaya untuk organisme air dan manusia. Sebagai pasokan fosfor, yang senesce
fitoplankton, ke bagian bawah badan air, dan terurai oleh komunitas mikroba heterotrofik.
Pada kedalaman, di mana tingkat cahaya rendah, fotosintesis fitoplankton tidak mampu
menyeimbangkan tuntutan oksigen metabolik heterotrophs, dan anoksia terjadi di dasar
perairan. Anoksia kerusakan lingkungan , yang mengarah ke ikan membunuh dan
merugikan komunitas invertebrata . Hilangnya vegetasi terendam air, kematian terumbu
karang dan penurunan keanekaragaman hayati adalah salah satu hasil yang mungkin
disebabkan oleh respon mikroba
dalam
proses
mineralisasi
dan
imobilisasi
pada
proses
mineralisasi
,bakteri(Rizobium dan bacillus) berperan dalam merubah phospore organik dan inorganik
menjadi bioavelible phospore(slow release) dengan
DAFTAR PUSTAKA