Anda di halaman 1dari 7

SIKLUS HYDROGEN SECARA GLOBAL

Hidrogen merupakan unsur yang sangat aktif secara kimia, sehingga


jarang sekali ditemukan dalam bentuk bebas. Di alam, hidrogen terdapat dalam
bentuk senyawa dengan unsur lain, seperti hidrogen terdapat sebagai air (11,1%),
hidrocarbon atau yang disebut gas alam (25%), minyak bumi (14%), karbohidrat
(6%).

Gambar 1. siklus hydrogen secara umum


Maka dapat dilihat dari gambar tersebut bahwa Hidrogen bebas di alam
selalu tersedia dalam bentuk molekul (H2) dan bergabung dengan molekul lainnya
Komposisi hidrogen bebas yang paling besar berada di lapisan Stratosphere dan
Troposphere. Hidrogen pada Troposphere diperoleh dari berbagai siklus dan
aktivitas di bumi, seperti pembakaran bahan bakar fosil, pembakaran biomassa,
fiksasi nitrogen, photosintesis sulfur, maupun aktivitas mikroorganisme lautan
seperti alga dan mikroalga. Sebagian hidrogen di udara akan berpindah (insersi)
ke lapisan Stratosphere. Pada lapisan ini, hidrogen akan bereaksi dengan ozon

(O3) menghasilkan air (H2O) dan Oksigen (O2). Air yang terjebak dalam lapisan
ini akan membeku dan akan memasuki siklus hidrologi. Hidrogen yang berada di
lapisan Troposphere akan penetrasi ke dalam tanah (H2 sink). Hidrogen yang
masuk ke dalam tanah ini dapat digunakan oleh mikroorganisme untuk berbagai
aktivitas mikroorganisme seperti proses fiksasi nitrogen, amonifikasi, nitrifikasi,
dan methanogenesis. Sebagian besar hydrogen yang dihasilkan merupakan
rekayasa dari manusia, misalnya produksi hydrogen dengan gasifikasi, Fuel cell,
dan lain sebagainya, yang mana emisi dari proses pembuatannya menghasilkan
gas polutan yang banyak sekali (CO2, NOx,) yang sangat berbahaya bagi
kehidupan dibumi.

Siklus Hidrogen berasal dari Anthropogenic factor (aktivitas manusia)


Salahsatu sumber siklus Hidrogen adalah hasil dari aktifitas manusia. Misalnya
hidrogen yang dalam bentuk hidrakarbon pada minyak bumi kemudian diolah
sehingga menghasilkan berbagai produk.Hidrogen secara industri dihasilkan dari
proses pembakaran bahan bakar fosil. Namun, hasil dari pembakaran bahan bakar
mencemari

lingkungan.

Metana

menjadi

reaktan

dengan

proses steam

reforming menghasilkan CO2, CO, H2S, hidrogen, dan energi. Karbon monoksida
inilah yang menjadi limbah sehingga perlu handling yang baik. Unsur Hidrogen
yang terdapat pada minyak bumi adalah sebesar 10-14 %.
Minyak bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan
minyak. Lokasi sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi
geologi, analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi
lainnya. Setelah itu, minyak bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak
dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan
berbagai

macam

tanah sampai aspal dan

bahan

bakar,

berbagai

reagen

mulai
kimia

dari bensin dan minyak


yang

dibutuhkan

untuk

membuat plastik dan obat-obatanMinyak bumi digunakan untuk memproduksi


berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.
Produksi hidrogen dapat dijadikan sebagai bahan bakar, bahan baku proses
industri kimia, dan sumber energi listrik Fuel Cell.

A.

Fossil Fuel & Industrial Output

Fossil fuel adalah bahan bakar yang berasal dari fosil tumbuhan atau hewan. Yang
termasuk fossil fuel antara lain minyak bumi. Minyak bumi tersusun dari senyawa
hidrokarbon yang berbeda-beda. Perbedaan ini tergantung dari faktor umur, suhu
pembentukan, dan cara pembentukan. Berdasarkan hasil analisis yang telah
dilakukan, diketahui bahwa dalam minyak bumi terdiri atas bermacam-macam
senyawa hidrokarbon. Senyawa-senyawa hidrokarbon tersebut sebagai berikut.
1.1. Alkana
Golongan alkanan yang banyak terdapat dalam minyak bumi adalah n-alkana dan
isoalkana. n-alkana adalah alkana jenuh berantai lurus dan tidak bercabang,
contoh n-oktana. Alkana disebut juga parafin. Parafin adalah senyawa
hidrokarbon tersatuasi yang mengandung rantai lurus atau bercabang yang
molekulnya

hanya

terdiri

atas

atom

karbon

(C)

dan

hidrogen

(H).

1.2. Sikloalkana
Sikloalkana adalah senyawa hidrokarbon berantai tunggal dan berbentuk cincin.
Golongan sikloalkana yang terdapat dalam minyak bumi adalah siklopentana
seperti metil siklopentana dan sikloheksana seperti etil sikloheksana.

1.3. Hidrokarbon Aromatik


Hidrokarbon aromatik adalah hidrokarbon yang tidak tersaturasi, memiliki satu
atau lebih cincin planar karbon-6 atau cincin benzena. Pada struktur ini, atom

hidrogen berikatan dengan atom karbon dengan rumus umum C nHn. Jika
hidrokarbon aromatik dibakar, akan menimbulkan asap hitam pekat dan beberapa
bersifat karsinogen (menyebabkan kanker). Senyawa hidrokarbon aromatik yang
terdapat dalam minyak bumi adalah senyawa benzena, contoh etil benzena.
Jenis produk paling umum dari penyulingan minyak bumi adalah bahan bakar.
Jenis-jenis bahan bakar itu antara lain (dilihat dari titik didihnya):
Hasil penyulingan minyak bumi

Nama bahan
bakar

Titik didih oC

Elpiji (LPG)

-40

Butana

-12 sampai -1

Bensin

-1 sampai 180

Bahan bakar jet

150 sampai 205

Minyak tanah

205 sampai 260

Minyak bakar

205 sampai 290

Diesel

260 sampai 315

B.

Fuel Cell
Fuel Cell adalah perangkat elektrokimia yang mengubah energi kimia

menjadi energi listrik. Maka untuk mendapatkan gas hydrogen dapat


menggunakan metode elektrolisis air. Elektrolisis air adalah peristiwa penguraian
senyawa air (H2O) menjadi oksigen (O2) dan hidrogen gas (H2) dengan

menggunakan arus listrik yang melalui air tersebut. Pada katode, dua molekul air
bereaksi dengan menangkap dua elektron, tereduksi menjadi gas H2 dan ion
hidrokida (OH-). Sementara itu pada anode, dua molekul air lain terurai menjadi
gas oksigen (O2), melepaskan 4 ion H+ serta mengalirkan elektron ke katode. Ion
H+ dan OH- mengalami netralisasi sehingga terbentuk kembali beberapa molekul
air. Jadi hasil dari elektrolisis air ini adalah hidrogen murni dan oksigen murni.
Reaksi keseluruhan yang setara dari elektrolisis air dapat dituliskan sebagai
berikut.
2H2O (l)

2H2 (g) + O2 (g)

Fuel cell akan terus menerus memberikan energi listrik selama hidrogen
kontinyu disalurkan kepadanya. Jadi tegangan yang dihasilkan oleh fuel cell
tidak akan habis selama bahan bakar hidrogen masih ada.
Hasil dari reaksi kimia tersebut adalah :

Energi listrik
Air

Panas
Pembakaran sempurna gas H2 menurut reaksi :
H2(g) + O2(g) H2O(g)
Limbah yang dihasilkan oleh fuel cell adalah air. Oleh karena itu sumber
energi listrik ini ramah lingkungan dan secara alamiah hidrogen tersedia
dalam jumlah besar hingga bisa dimanfaatkan dari generasi ke generasi.
Siklus Hidrogen berasal dari biologis (mikroorganisme)
a) Siklus hydrogen dalam hal ini terbentuk dari proses biologis oleh
mikroorganisme misalnya pada pembentukan bio gas (metan). Proses
pembuatan biogas dilakukan secara fermentasi yaitu proses terbentuknya
gas metana dalam kondisi anaerob dengan bantuan bakteri anaerob di dalam

suatu digester sehingga akan dihasilkan gas metana (CH4) dan gas karbon
dioksida (CO2) yang volumenya lebih besar dari gas hidrogen (H2), gas
nitrogen (N2) dan gas hydrogen sulfida (H2S). Proses fermentasi
memerlukan waktu 7 sampai 10 hari untuk menghasilkan biogas dengan
suhu optimum 35 oC dan pH optimum pada range 6,4 7,9. Bakteri
pembentuk

biogas yang digunakan yaitu

bakteri anaerob seperti

Methanobacterium, Methanobacillus, Methanococcus dan Methanosarcina


(Price and Paul, 1981).
Reaksi pembentukan metana (Price and Paul, 1981) dari bahan
bahan organik yang dapat terdegradasi dengan bantuan enzim maupun
bakteri dapat dilihat sebagai berikut:

Biogas yang dibuat dari kotoran ternak sapi mengandung gas metana
(CH4) sebesar 55 65 %, gas karbon dioksida (CO2) sebesar 30 35 % dan
sedikit gas hidrogen (H2), gas nitrogen (N2) dan sisanya gas gas lain dalam
jumlah yang sangat sedikit (Oksigen, Hidrogen Sulfida, Karbon Monoksida).

Dari proses tersebut, dihasilkan gas metan yang merupakan bagian dari
siklus hodrogen, dan ketika gas metan dimanfaatkan menjadi bahan bakar maka
akan dihasilkan pula reaksi pembakaran sebagai berikut:
CH4 + O2 CO2 + H2O

Daftar Pustaka
https://hudawaudchemistry.wordpress.com/2013/05/11/lpg-lng-cng/,
diakses
tanggal 24 Mei 2016
Achmad, Hiskia. 2001. Kimia Unsur dan Radiokimia . Bandung : PT. Citra
Aditya Bakti
https://en.wikipedia.org/wiki/Hydrogen_cycle, diakses tanggal 24 Mei 2016

Anda mungkin juga menyukai