PENDAHULUAN
1.4 Manfaat
Bagi pembaca :
Dapat mengetahui dan memahami mengenai penyakit cacingan, sehingga dapat mencegah
untuk terpapar penyakit cacingan. Makalah ini juga dapat dijadika referensi bagi makalah
selanjutnya.
2.1 Pengertian
Penyakit cacingan adalah penyakit yang menyerang sistem pencernaan manusia Penyakit
cacingan termasuk dalam infeksi yang di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang
menyerang tubuh inangnya dengan cara menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh) dan
mengambil nutrisi daritubuh inangnya. Pada kasus cacingan, maka cacing tersebut bahkan
dapat melemahkan tubuh inangnya dan menyebabkan gangguan kesehatan.
Cacingan biasanya terjadi karena kurangnya kesadaran akan kebersihan baik terhadap diri sendiri ataupun
terhadap lingkungannya. Cacingan dapat menular melalui larva/telur yang tertelan & masuk ke
dalam tubuh. Cacing merupakan hewan tidak bertulang yang berbentuk lonjong & panjang
yang berawaldari telur/larva hingga berubah menjadi bentuk cacing dewasa.
3. CACING TAMBANG(Ancylostomiasis)
- Warna : Merah
- Besarnya : 8 - 13 mm
- Hidup di : Usus kecil
Cara Penularannya:
· Larva menembus kulit kaki
· Melalui saluran darah larva dibawa ke paru-paru yang menyebabkan batuk
· Larva yang ditelan menjadi dewasa pada usus kecil dimana mereka menancapkan
dirinya untuk mengisap darah.
Cacing tambang merupakan infeksi cacing yang paling merugikan kesehatan
anak-anak.Infeksi cacing tambang dapat menyebabkan anemia (kurang darah). Cacing
tambang dapat mengisap darah 10 - 12 mililiter setiap hari.
Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah tempat dari usus ke
organlain, sehingga menimbulkan kerusakan organ & jaringan, dapat timbul gejala :
· Demam
· Adanya benjolan di organ/jaringan tersebut
· Dapat timbul reaksi alergi terhadap larva cacing
· Infeksi bakteri
· Kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah terkena.
1. Telur cacing terletak pada lipatan perianal. Larva dalam telur berkembang dalam 4
sampai 6 jam.
2. Telur berembrio tertelan.
3. Larva menetas dalam usus halus.
4. Cacing dewasa hidup di lumen usus buntu.
5. Gravid betina bermigrasi ke area perianal pada malam hari untuk bertelur.
1. cacing dewasa hidup di dinding usus halus. Cacing betina dapat menghasilkan sekitar
200.000 telur per hari, yang keluar melalui feses.
2. Telur yang tidak dibuahi dapat tertelan namun tidak menyebabkan infeksi.
3. Telur yang dibuahi akan berembrionasi dan menjadi infektif setelah 18 hari hingga
beberapa minggu, tergantung kondisi lingkungan (optimum: lembap, hangat, tanah
yang teduh).
4. Telur tertelan.
5. Larva menetas.
6. Larva menuju ke paru-paru.
7. Larva masuk ke saluran pencernaan
3.1 Kesimpulan
· Infeksi cacing atau biasa disebut dengan penyakit cacingan termasuk dalam infeksi yang
di sebabkan oleh parasit. Parasit adalah mahluk kecil yang menyerang tubuh inangnya dengan cara
menempelkan diri (baik di luar atau di dalam tubuh) dan mengambil nutrisi daritubuh
inangnya.
· Jenis-jenis cacing yang dapat menginfeksi adalah
CACING GELANG: (Ascaris lumbricoides)
CACING CAMBUK: (Tricuris Trichiura)
CACING TAMBANG: (Ancylostomiasis)
CACING KREMI: (Enterobius Vermicularis)
· Gejala umum jika terinfeksi cacing adalah timbulnya rasa mual, lemas, hilangnya nafsu makan, rasa
sakit di bagian perut, diare, dan turunnya berat badan karena penyerapan nutrisi yang tidak
mencukupi dari makanan. Pada infeksi yang lebih lanjut apabila cacing sudah berpindah
tempat dari usus ke organlain, sehingga menimbulkan kerusakan organ & jaringan, dapat
timbul gejala demam, adanya benjolan di organ/jaringan tersebut, dapat timbul reaksi alergi
terhadap larva cacing, infeksi bakteri, kejang atau gejala gangguan syaraf apabila organ otak sudah
terkena.
· Penularan cacing : cacing masuk ke dalam tubuh manusia lewat makanan atau minuman
yang tercemar telur-telur cacing. Umumnya, cacing perut memilih tinggal di usus halus yang
banyak berisi makanan. Meski ada juga yang tinggal di usus besar.
· Pencegahan infeksi ini relative mudah, yaitu dengan pola hidup bersih dan sehat,
menjaga kesehatan diri dan lingkungan, mengkonsumsi obat cacing setiap 6 bulan sekali, dan
konsultasi kesehatan apabila ada gejala yang tidak beres di dalam tubuh kita dan keluarga
kita.
3.2 Saran
Sebaiknya pengobatan diberikan kepada seluruh anggota keluarga untuk mencegah atau
mewaspadai terjadinya cacingan tersebut. Selama masa pengobatan hindari penularan
cacingan ke anggota keluarga lain dengan cara mencuci tangan dengan sabun setiap habis ke
toilet atau sebelum menyentuh makanan, hindari juga untuk menutup mulut
dengan tangan yang belum dicuci. Menjaga kebersihan diri adalah salah satu kunci
untuk mencegah timbulnya cacingan kembali.