Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH MIKROBIOLOGI

DISUSUN OLEH :
1. DILLA TRI RAHMADANI (PO71390210083)
2. ADELIA NATASHA (PO71390210055)
3. IISMA RIZKY FADHILLAH(PO71390210035)
4. QONITA SALSABILA (PO71390210015)
5. INDAH SAFITRI (PO71390210101)
6. NUR SELAWANTI (PO71390210073)
7. HELEN FITRIYANI (PO71390210069)
8. M.ILHAM NASRULLAH (PO71390210077)

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Hj. Rahmah, S.Pd., S.Kep., M.Biomed

PRODI DIII FARMASI


POLTEKKES KEMENKES JAMBI
TAHUN AJARAN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Dengan ini penulis menyatakan bahwa makalah mikrobiologi ini disusun untuk
pengumpulan tugas kelompok dari mata kuliah mikrobiologi.
Adapun pengutipan-pengutipan yang penulis lakukan pada bagian-bagian tertentu
dari hasil karya orang lain dalam penulisan makalah ini, telah penulis cantumkan
sumbernya secara jelas sesuai dengan norma, kaidah, dan etika. penulisan ilmiah.
Semoga makalah ini dapat digunakan sebagai referensi atau pun bacaan lebih lanjut
sebagaimana mestinya.

Jambi 1-5-2022

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Cacing adalah salah satu hewan yang menyebabkan suatu penyakit yang masuk
melalui pori-pori kulit ke dalam tubuh manusia. Cacing biasanya muncul disaat musim
hujan karena tanahnya lembab (Wintoko, 2014).
Cacing merupakan hewan parasit, ia merusak dinding usus serta mengambil dan
mengganggu penyerapan zat-zat gizi di dalam. Cacingan juga berakibat menurunnya
kondisi dan kesehatan masyarakat. Pada anak-anak misalnya , dapat berakibat
menurunnya berat badan, anemia, batuk ,diare, serta mempengaruhi konsentrasi sang
anak saat belajar karena menurunnya kondisi gizi pada sang anak.Dalam jangka
panjang, hal ini lambat laun berpengaruh ke kualitas sdm.Hasil penelitian
menyebutkan penyakit cacingan bisa menyebabkan IQ menurun. (Chadijah,2013).
Cacing-cacing yang menginfeksi berbeda-beda jenisnya dan juga penyakit nya.
Contohnya , penyakit anemia disebabkan cacing gelang yang memakan protein dan
karbohidrat di usus manusia, Darah di usus dihisap oleh cacing tambang, dan ada juga
cacing pita yang mempengaruhi pertumbuhan pada anak.

B. Rumusan masalah
1. Apa itu mikrobiologi lingkungan ?
2. Jelaskan macam-macam keanekaragaman metabolis ?
3. Apa itu siklus beogeokimia ?

C. Tujuan
1 .Mengetahui apa itu mikrobiologi lingkungan
2. Dapat menjelaskan macam-macam keanekaragaman metabolis
3. Mengetahui siklus beogeokimia

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN DAN KLASIFIKASI


Cacing (Vermes) merupakan salah satu kelompok invertebrata yang bertubuh
lunak, tidak memiliki rangka, tidak mempunyai kaki, dan rongga tubuhnya
tripoblastik.Tubuh cacing ada yang simetri bilateral (Platyhemintes dan Annelida) dan
ada juga yang bertubuh simetri radial (Nemathelminthes). Bentuk cacing ada yang
pipih, gilig, dan beruas-ruas. Sebagian cacing ada yang hidup bebas di alam. sebagian
lainnya hidup sebagai parasit pada tubuh hewan atau manusia.

1. Cacing Kremi (Enterobius vermicularis)


Cacing kremi berukuran 5-13 milimeter , jika dilihat dengan mata telanjang tampak
menyerupai benang dan berwarna putih. Cacing ini hidup di usus besar manusia.
Cacing ini bisa dilihat pada tinja (feses) atau sekitar lubang anus karena, cacing ini
menaruh telur-telurnya pada lipatan di sekeliling anus saat pengidap tertidur.
Siklus Hidup Cacing Kremi dalam Tubuh .Parasit Enterobius vermicularis berukuran
kecil dan tipis. Mereka termasuk dalam kategori parasit. Setelah telur berada di dalam
tubuh, mereka melakukan perjalanan ke usus kecil untuk menetas. Larva kemudian
pindah ke usus besar di mana mereka hidup sebagai parasit saat waktunya tiba, Setelah
satu atau dua bulan, cacing kremi betina dewasa melakukan perjalanan lagi, kali ini ke
daerah rektum untuk bertelur dan kemudian mati. Total umur cacing kremi adalah
sekitar 13 minggu.
 Gejala
Gejala yang ditimbulkan biasanya terasa gatal pada anus yang disebabkan cacing
kremi yang menaruh telur-telur nya di malam hari.Pada kasus yang sudah parah,dapat
berakibat insomnia,turun nya berat badan dan timbul kebiasaan mengompol.

 Penyebab & Penularan


Penyebab nya dari telur cacing kremi yang terhirup atau secara tidak sengaja
tertelan, atau cacing kremi betina yang mengeluarkan telur beserta lendir pada anus
yang menyebabkan rasa gatal tersebut timbul. Cacing kremi bisa sangat menular. Bisa
terinfeksi lewat kontak langsung dengan orang lain, Juga dapat melekat pada
permukaan perabot rumah tangga, bahkan pada makanan dan minuman. telur cacing
kremi bisa bertahan hidup kurang lebih selama dua minggu.
Cacing kremi umumnya terjadi pada anak anak berusia 5-14 tahun. Juga pada
seseorang yang tidak cuci tangan teratur dan tinggal di daerah tropis dengan
kepadatan penduduk yang tinggi.
 Pengobatan & Pencegahan
. Karena resiko penyebaran nya yang tinggi, Pengobatan harus dijalani sesuai anjuran
dokter dan dilakukan secara bertahap hingga cacing kremi benar-benar hilang dari
tubuh.
Obat resep berupa Mebendazole dan Albendazole adalah obat oral yang dapat
mengeluarkan cacing kremi melalui buang air besar. Namun, obat ini biasanya tidak
direkomendasikan untuk diberikan kepada anak di bawah usia 2 tahun.
Pencegahan penyebaran dapat dilakukan dengan mencuci pakaian,tidak berbagi
memakai handuk, menjaga kebersihan tubuh dengan mandi setiap hari,membersihkan
kamar dan ruangan lain nya, tidak makan di atas kasur , serta kuku tangan dan kaki
selalu pendek.

2. Cacing pita (Taenia)


Cacing pita adalah spesies cacing pipih parasit cestoda yang hidup di dalam banyak
hewan seperti babi, sapi, domba dan ikan. Jenis cacing pita dinamakan berdasarkan
inangnya: Taenia saginate dalam daging sapi, Diphyllobothrium dalam ikan, dan
Taenia solium dalam daging babi.
Siklus hidup cacing pita; cacing pita ini termasuk hewan parasit sehingga ia
memerlukan inang agar bisa berkembang biak. Salah satu tuan rumah yang cocok
untuknya yaitu usus halus manusia. Telur cacing pita yang sudah matang kemudian
berkembang menjadi larva onchospheres, lalu terlepas dari tubuh cacing pita dewasa.
Setelah itu keluar bersama feses manusia melalui anus. ketika telur cacing pita tersebut
keluar dari tubuh manusia, ada kemungkinan telur tersebut bisa berpindah inang. Dua
jenis hewan yang sering menjadi inangnya yaitu babi dan sapi. Kedua hewan tersebut
terinfeksi cacing pita dari pakan ternak yang dikonsumsi dan sudah terkontaminasi
telur cacing pita. Setelah telur masuk ke dalam usus binatang, larva oncocpheres
kemudian menetas menjadi embrio. Lalu, menyerang dinding usus dan masuk ke
sistem peredaran darah hewan.
 Gejala
Mual, sakit perut, hilangnya nafsu makan serta anemia.
 Penyebab & Penularan
Penyebab utama infeksi cacing pita adalah makanan atau air yang terkontaminasi.
Seperti konsumsi daging yang belum matang, Air minum yang terkontaminasi ataupun
kontak dengan penderita
 Pengobatan & pencegahan
Dapat dicegah dengan memasak makanan dengan matang, dan tidak lupa dicuci
terlebih dahulu di air mengalir sampai bersih. Cuci tangan menggunakan sabun
sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
Obat-obatan bisa membunuh cacing pita. Satu dosis biasanya sudah cukup. Kalau yang
terinfeksi tidak hanya usus, pengobatan menjadi lebih sulit.
Setelah pengobatan,spesimen kotoran lainnya harus diperiksa dalam 3 atau 6 minggu
untuk memastikan bahwa infeksi telah hilang. Aktivitas dan pilihan makanan bisa
tetap normal

3. Cacing Tambang ( Ancylostoma duodenale)


Cacing tambang adalah cacing yang berasal dari anggota famili Ancylostomatidae
yang mempunyai alat pemotong pada mulut berupa tonjolan seperti gigi pada genus
Ancylostoma dan lempeng pemotong pada genus Necator. Ancylostoma duodenale dan
Necator americanus merupakan cacing tambang yang menginfeksi manusia sedangkan
Ancylostoma brazilliense, Ancylostoma ceylanicum, dan Ancylostoma caninum
merupakan cacing tambang yang menginfeksi binatang (anjing dan kucing).
Siklus hidup cacing tambang ; Cacing dewasa hidup di dalam intestinum tenue (usus
halus). Cacing betina dewasa mengeluarkan telur dan telur akan keluar bersama
dengan tinja. Apabila kondisi tanah menguntungkan (lembab, basah, kaya oksigen, dan
suhu optimal 26°C - 27°C) telur akan menetas dalam waktu 24 jam menjadi larva
rhabditiform. Setelah 5 - 8 hari larva rhabditiform akan mengalami metamorfosa
menjadi larva filariform yang merupakan stadium infektif dari cacing tambang. Jika
menemui hospes baru larva filariform akan menembus bagian kulit yang lunak,
kemudian masuk ke pembuluh darah dan ikut aliran darah ke jantung, kemudian
terjadi siklus paru-paru (bronchus → trachea → esopagus), kemudian menjadi dewasa
di usus halus. Seluruh siklus mulai dari penetrasi larva filariform ke dalam kulit
sampai menjadi cacaing tambang dewasa yang siap bertelur memakan waktu sekitar 6
minggu.
 Gejala
Gejala yang di timbulkan bermacam-macam. Bisa timbul ruam gatal di kulit dan
muncul gejala seperti sakit perut , mual hingga BAB berdarah.Gejala infeksi cacing
tambang bisa bervariasi pada setiap orang. Infeksi cacing tambang pada kulit disebut
dengan cutaneus larva migran.
 Penyebab & Penularan
Jenis yang biasanya menyebabkan infeksi adalah Necator americanus dan Ancylostoma
duodenale yang masuk berkembang dalam tubuh manusia Larva cacing masuk saat
konsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi,lalu masuk ke pencernaan dan
akan berkembang biak di usus.
 Pencegahan & pengobata
Penularan dapat diantisipasi dengan tidak BAB sembarangan, Selalu menggunakan
alas kaki saat keluar rumah.
Untuk membunuh parasit dari tubuh dapat dilakukan dengan konsumsi obat seperti
Albendazole, Anthelmiinthic dan Mebendazole.Infeksi pada umumnya diobati selama
1-3 hari.

4. Cacing Gelang ( Ascaris lumbricoides)


Cacing gelang terdiri sekitar 500.000 jenis dan 60 diantaranya dapat menginfeksi pada
manusia maupun hewan. Masuk ke dalam tubuh melalui makanan yang terkontaminasi
dan hidup di dalam usus dengan mengambil nutrisi dari konsumsi makanan. Namun,
beberapa spesies cacing gelang dapat berpindah dari usus ke berbagai organ tubuh
lainnya, seperti paru-paru dan saluran pernapasan.
Siklus Hidup Cacing Gelang Dalam Tubuh.Cacing gelang jenis Ascaris lumbricoides
tumbuh dan berkembang biak di dalam tubuh manusia melalui siklus hidup yang
berulang. Dalam sehari, cacing gelang betina dapat bertelur hingga 200.000 buah.
Awalnya, telur cacing yang tertelan oleh manusia akan menetas di dalam usus menjadi
larva. Selanjutnya, larva cacing akan menembus dinding usus dan menetap di sana
hingga dewasa. Setelah dewasa, cacing akan berkembang biak dan menghasilkan lebih
banyak telur.Begitu seterusnya hingga jumlahnya semakin banyak di usus. Telur
cacing gelang ada yang menetas menjadi larva lalu ke paru-paru, tetapi ada juga yang
keluar melalui feses.
 Gejala
Bila mulai menginfeksi usus, hilang nya nafsu makan disertai penurunan berat
badan,mual, muntah,dan demam. penyakit yang disebabkan cacing gelang,seperti
strongyloidiasis dan ascariasis.
 Penyebab & penularan
Terkontaminasi dari kotoran manusia atau hewan yang digunakan sebagai pupuk yang
bercampur dengan tanah, Hati ayam yang mentah dan daging babi yang terinfeksi.
 Pencegahan & pengobatan
Biasanya, hanya infeksi yang menyebabkan gejala yang perlu diobati. Dalam
beberapa kasus ascariasis akan sembuh dengan sendirinya.
Obat anti-parasit adalah pengobatan lini pertama terhadap ascariasis. Seperti
Albendazole dan ivermectin. Diminum satu-tiga hari , berefek samping sakit perut
ringan. Untuk wanita hamil dapat mengonsumsi obat pirantel pamoat. Pada kasus yang
sudah parah, hingga terjadi penyumbatan lubang usus atau saluran empedu, maka
disarankan untuk tindakan pembedahan. Guna memperbaiki kerusakan yang
disebabkan parasit.

BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Penularan cacing dapat dicegah dengan cara menghambat satu tahap siklus hidup,
melumpuhkan atau membunuh cacing yang sudah dewasa atau mencegah perubahan
telur menjadi telur berembrio atau menghambat perubahan telur berembrio menjadi
larva (Sukandar dkk, 1997).
Konsumsi obat cacing secara teratur membantu mencegah cacingan. Obat cacing
terbagi menjadi beberapa jenis dengan kandungan yang disesuaikan untuk mengobati
infeksi dari jenis cacing yang berbeda. obat cacing bagi dewasa guna mencegah dan
mengobati penyakit cacingan adalah:
Mebendazole ,Albendazole,Pirantel pamoat, Ivermectin, Praziquantel.
Efek samping yang paling umum dari konsumsi obat ini adalah sakit perut.
Mebendazole tidak cocok untuk beberapa orang karena menimbulkan reaksi alergi.
Obat ini juga tidak aman untuk ibu hamil atau sedang menyusui.
Berbicara mengenai obat cacing yang aman, sebenarnya ada bahan-bahan alami yang
aman dikonsumsi seperti:

- Air kelapa ; bekerja membersihkan racun dari sistem pencernaan dan


mengembalikannya ke sistem yang normal. Selain airnya, minyak kelapa juga
mengandung asam kaprilat yang memiliki sifat antiparasit dan antibakteri. juga bisa
menggunakan kelapa parut sebagai bahan alami yang aman dikonsumsi untuk obat
cacing. Cara penggunaannya ambil 1 sendok makan kelapa parut saat sarapan, diikuti
dengan minum segelas susu hangat.

- Nanas ; adalah buah tropis favorit dan hadir dengan sejumlah manfaat kesehatan.
Nanas mengandung enzim pencernaan yang disebut bromelain yang dikenal dapat
membantu dalam pemecahan protein dan memerangi cacingan.

- Kunyit; mengandung empat senyawa yang dapat membantu menyingkirkan cacing,


dan juga mampu memperbaiki kerusakan disebabkan oleh parasit pada Mengonsumsi
kunyit dapat membuat yang usus. usus menjadi lebih sehat. Juga bisa menambahkan
kunyit ke dalam olahan makanan atau membuat minuman untuk dikonsumsi saat
sedang cacingan.

- Biji labu; mengandung senyawa yang disebut cucurbitacin yang memiliki sifat
antiparasit yang melumpuhkan parasit, sehingga membantu membuang semua parasit
dari tubuh. Campurkan satu sendok makan biji labu panggang dengan masing-masing
setengah cangkir air dan santan. Minum campuran ini setiap pagi ketika perut kosong
selama seminggu.

- Bawang putih; memiliki sifat antibakteri dan antiinflamasi yang membantu


menyingkirkan cacing dari perut. Mengunyah bawang putih mentah atau minum teh
yang dicampur beberapa siung bawang putih giling setiap hari dengan perut kosong,
selama sekitar satu minggu dapat membantu menyembuhkan cacingan.

Anda mungkin juga menyukai