Anda di halaman 1dari 25

Suatu tindakan untuk

membunuh kuman pathogen dan


apatogen beserta sporanya
pada peralatan kesehatan PENGERTIAN
dengan cara merebus, stoom, STERILISASI
panas tinggi, atau menggunakan
bahan kimia.

2
Peralatan yg dapat disterilkan adalah
peralatan yg terbuat dari:
1. Logam, misalnya pinset, gunting,
speculum, dll.
2. Gelas / kaca, misalnya spuit, tabung
kimia dll.
3. Karet, misalnya, kateter, sarung
tangan, kateter lambung, drain, dll. PERALATAN YG
4. Ebonit, misalnya kanule rectum, kanule
trachea, dll. DAPAT
5. Email, misalnya bengkok (nierbekken), DISTERILKAN
baskom, dll.
6. Porselin, misalnya mangkok, cangkir,
piring, dll.
7. Plastik, misalnya slang infus dll.
8. Linen / tenunan / kain, misalnya kain
kasa, tampon, doek operasi, baju,
sprei, sarung bantal dll.

3
1. Sterilisasi dengan cara rebus
Merebus didalam air sampai mendidih
(100C) dan ditunggu antara 15 - 20 menit.
Untuk: logam, kaca dan karet.
2. Sterilisasi dengan cara stoom
Dengan uap panas didalam autoclave
dengan waktu, suhu dan tekanan tertentu.
Misalnya alat tenun, obat-obatan, dll.
3. Sterilisasi dengan cara panas kering
Dengan oven menggunakan uap panas
CARA
tinggi. Misalnya utk peralatan logam yang STERILISASI
tajam, peralatan dari kaca dan obat
tertentu.
4. Sterilisasi dengan bahan kimia
Menggunakan bahan kimia seperti alkohol,
sublimat, uap formalin, khususnya untuk
peralatan yang cepat rusak bila kena
panas. Misalnya sarung tangan, kateter,
dll.
4
1. Sterilisator harus dalam keadaan siap pakai.
2. Peralatan harus bersih dan masih berfungsi.
3. Peralatan yang dibungkus harus diberi label
yang dengan jelas mencantumkan : nama, jenis
peralatan, tanggal dan jam disterilkan.
4. Menyusun peralatan didalam sterilisator
harus sedemikian rupa, sehingga seluruh
bagian dapat disterilkan.
5. Waktu yang diperlukan untuk mensterilkan
setiap jenis peralatan harus tepat (dihitung PERHATIAN
sejak peralatan disterilkan).
6. Dilarang memasukkan atau menambahkan
peralatan lain kedalam sterilisator, sebelum
waktu untuk mensterilkan selesai.
7. Memindahkan peralatan yang sudah steril
ketempatnya harus dengan korentang steril.
8. Untuk mendinginkan peralatan steril dilarang
membuka bungkus maupun tutupnya.
9. Bila peralatan yang baru disterilkan terbuka,
peralatan tersebut harus disterilkan kembali.
5
Jenis peralatan :

Misalnya : pisau operasi, Gunting, Pinset, Kocher,


Korentang.

Persiapan :
1. Peralatan yang akan dibersihkan. Pemeliharaan
2. Tempat pencucian dengan air yang mengalir Peralatan Dari
atau baskom berisi air bersih.
3. Sabun cuci.
Logam.
4. Sikat halus.
5. Bengkok (nierbekken).
6. Lap kering.
7. Larutan desinfektan.
8. Kain kasa.
9. Stelisator dalam keadaan siap pakai.

6
Pelaksanaan :
1. Peralatan yang sudah dipergunakan, dibilas
air (sebaiknya dibawah air mengalir) untuk
menghilangkan kotoran yang melekat, Pemeliharaan
kemudian direndam didalam larutan
desinfektan sekurang-kurangnya dua jam.
Peralatan Dari
Khusus peralatan yang telah dipergunakan Logam.
pada pasien berpenyakit menular, harus
direndam sekurang-kurangnya 24 jam.
2. Peralatan disabuni satu per satu, kemudian
dibilas. Selanjutnya disterilkan dengan cara
merebus didalam sterilisator yang telah
diisi air secukupnya, dimasak sampai
mendidih. Setelah air mendidih sekurang-
kurangnya 15 menit baru diangkat.

7
Pelaksanaan :
3. Peralatan yang telah disterilkan,
diangkat atau dipindahkan dengan
korentang steril ketempat
penyimpanan yang steril.
4. Setelah selesai, peralatan Pemeliharaan
dibersihkan, dibereskan dan Peralatan Dari
dikembalikan ketempat semula.
Perhatian : Logam.
Khusus peralatan logam yang tajam
(misalnya pisau, gunting, jarum dll)
harus dibungkus dulu dengan kain
kasa, kemudian barulah dimasukkan
kedalam sterilisator, setelah air
mendidih dan ditunggu antara tiga
sampai lima menit baru diangkat.

8
Jenis peralatan :
Misalnya : Kateter, Penghisap lendir
bayi, spuit

Persiapan :
1. Peralatan yang akan dibersihkan.
2. Tempat pencucian dengan air yang
mengalir atau baskom berisi air Pemeliharaan
bersih. Peralatan dari
3. Sabun cuci
Gelas
4. Sikat halus.
5. Bengkok (nierbekken).
6. Lap kering.
7. Larutan desinfektan.
8. Kain kasa.
9. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.
10.Lidi kapas
9
Pelaksanaan :
Sama dengan pelaksanaan pemeliharaan
peralatan dari logam. Tapi khusus spuit,
pengisapnya dikeluarkan dan jarumnya Pemeliharaan
dilepas, kemudian masing-masing alat
dibungkus dengan kain kasa, dan setelah Peralatan dari
itu baru dimasukkan kedalam sterilisator Gelas
yang sudah berisi air dan diletakkan
berdampingan.

10
Jenis peralatan :

Misalnya :
1. kateter.
2. Pipa penduga lambung atau maagslang.
3. Drain.

Persiapan :
Pemeliharaan
1. Peralatan yang akan dibersihkan.
2. Tempat pencucian dengan air yang Peralatan Dari
mengalir atau baskom. Karet.
3. Sabun cuci.
4. Bengkok (nierbekken).
5. Spuit.
6. Kapas bersih dan tempatnya.
7. Larutan desinfektan.
8. Sterilisator dalam keadaan siap pakai.

11
Pelaksanaan :
1. peralatan dibersihkan dan jika ada bekas-
bekas plastik dihilangkan dengan kapas
bersih.
2. Bagian didalamnya dibersihkan dengan
menyemprotkan air dari spuit atau air
mengalir sambil dipijit-pijit sampai
bersih.
3. Setelah bersih, peralatan kemudian Pemeliharaan
direndam didalam larutan desinfektan
sekurang-kurangnya dua jam, selanjutnya Peralatan Dari
disabuni dan dibilas.
Karet.
4. Setelah air didalam sterilisator mendidih,
peralatan dimasukkan dan dibiarkan
antara lima sampai sepuluh menit, baru
diangkat dengan korentang steril.
Setelah itu peralatan disimpan ditempat
yang steril.
5. Setelah selesai, peralatan dibersihkan,
dibereskan dan dikembalikan ke tempat
semula.
12
Persiapan :
1. Sarung tangan kotor (bekas
dipergunakan).
2. Tempat pencucian dengan air
mengalir atau baskom berisi air
bersih.
Pemeliharaan
3. Sabun cuci.
4. Lap kering atau handuk.
Sarung Tangan
5. Bedak biasa.
6. Tablet formalin secukupnya.
7. Tromol atau stoples yang tertutup
rapat.

13
Pelaksanaan :
1. Sarung tangan dibersihkan dan
disabun bagian luar dan dalamnya, lalu
dibilas.
2. Periksa apakah bocor atau tidak,
dengan cara memasukkan udara
kedalamnya, lalu dicelupkan ke dalam
air. Bila bocor dipisahkan. Pemeliharaan
3. Setelah bersih, sarung tangan
dikeringkan dengan cara Sarung Tangan
menggantungkannya terbalik atau
langsung dikeringkan luar dan
dalamnya dengan handuk atau lap
kering.
4. Beri bedak tipis secara merata bagian
luar dan dalamnya.

14
5. Sarung tangan diatur atau digulung
sepasang-sepasang atau dipisahkan
misalnya satu kelompok bagian kiri atau
kanan saja. Bila dipisahkan kiri atau kanan
saja, harus diberi label pengenal yang
jelas pada tromol atau stoples masing-
masing yang menunjukkan sebelah kanan
atau kiri, serta tanggal dan jam dimulainya
sterilisasi.
Pemeliharaan
6. Masukkan kedalam tromol atau stoples Sarung Tangan
yang telah berisi tablet formalin untuk
disterilkan selama 24 jam sejak saat
dimasukkan. Untuk tromol atau stoples
ukuran 1 liter digunakan empat tablet
formalin 50 gr.
7. Setelah selesai, peralatan dibersihkan,
dibereskan dan dikembalikan ketempat
semula

15
Prinsip Dasar
Uap panas pada suhu, tekanan dan waktu
pemaparan tertentu mampu membunuh mikroba
patogen dengan cara denaturasi protein dari
enzim dan membran sel.

Teknis Pelaksanaan
Alat yang digunakan adalah sebuah bejana
tertutup yg dilengkapi dengan
termometer,termostat, dan pengatur tekanan.
Dengan demikian suhu dan tekanan uap
panas dapat diatur
Sterilisator metoda uap panas bertekanan
tinggi disebut Autoclave

16
Urutan Kerja Autoclave
1) Peralatan medis seperti instrumen, sarung
tangan dan linen dimasukkan dalam kamar
(chamber) dan diletakkan diatas rak-rak yg
tersedia.
2) Uap panas yg berasal dari pemanasan air
dialirkan kedalam kamar (chamber) sehingga
mendesak udara yg ada didalam kamar.
Pemanasan air dilanjutkan, sehingga suhu
uap air mencapai 121 C karena adanya
kenaikan tekanan.
3) Saat suhu efektif ini tercapai, hitungan waktu
dimulai yaitu 20 menit untuk peralatan medis
yg tidak terbungkus dan 30 menit untuk
peralatan medis terbungkus.
4) Bila durasi/waktu untuk sterilisasi telah
berakhir, katup pengatur tekanan dibuka
sehingga tekanan uap akan turun dan
selanjutnya akan diikuti dengan penurunan
suhu.
17
Pengawasan thd Mutu/Kualitas
Indikator untuk menilai kualitas:
1) Indikator mekanik
Digunakan utk mengetahui apakah
sterilisator dapat berfungsi dgn baik.
Perhatikan bagian2 sterilisator seperti :
manometer, termometer, dsb.
2) Indikator kimia
Digunakan indikator berbentuk pita dgn
bahan kimia didalamnya, yg sensitif thd
panas dan akan berubah warna.
3) Indikator biologis
Mengggunakan bakteri Bacillus
stearothermopylus (utk sterilisasi uap
panas tekanan tinggi) atau Bacillus subtilis
(utk sterilisasi panas kering).
Bila sterilisasi tidak sempurna, Bacillus S
tetap hidup

18
Prinsip Dasar
Melalui mekanisme konduksi, panas akan
diabsorpsi oleh permukaan luar dari peralatan yg
disterilkan. Lalu merambat ke bagian yg lebih
dalam dari peralatan tsb sampai suhu utk
sterilisasi tercapai secara merata. Mikroba
terbunuh dgn cara oksidasi, dimana protein
mikroba akan mengalami koagulasi

Teknis Pelaksanaan
Sterilisasi ini menggunakan udara panas pada
sebuah alat yg disebut oven, sebuah bejana yg
udara didalamnya harus dipanaskan dengan
cara sbb:
1) Pemanasan udara dalam oven dengan
memanfaatkan gas atau listrik, suhunya
dapat mencapai 160 180 C,

19
Teknis Pelaksanaan
2) Durasi waktu untuk proses sterilisasi 1 2
jam, lebih lama dari pada menggunakan
autoclave karena daya penetrasinya tidak
sebaik uap panas
3) Digunakan untuk sterilisasi alat-alat dari
gelas seperti tabung reaksi, labu, cawan
petri, dsb

Jenis sterilisasi ini masih banyak digunakan di


RS, karena operasionalnya mudah, namun
memerlukan energi yg lebih besar

20
Prinsip Dasar
Etilen oksida membunuh mikroba melalui reaksi
kimia yaitu reaksi alkilasi. Pada reaksi ini terjadi
penggantian gugus atom hidrogen pada sel
mikroba dgn gugus alkil, sehingga metabolisme
dan reproduksi sel terganggu.

Teknis Pelaksanaan
Proses sterilisasi menggunakan autoclave
khusus pada suhu yg lebih rendah (36 60 C)
serta konsentrasi gas tidak kurang dari 400 mg/
liter, dengan proses sbb:
1) Setelah peralatan medis dimasukkan, gas
EO dipompakan kedalam kamar (chamber)
selama 20 30 menit pada kelembaban 50
75%
2) Selesai waktu pemaparan dgn gas EO, diikuti
oleh tahap aerasi/pertukaran udara, yaitu
proses membuang gas EO pada sterilisator
maupun pada peralatan medis.
21
Catatan
Cara sterilisasi dengan EO dapat digunakan
untuk peralatan medis dari plastik, alat-alat
optik, pacemaker, dll yang sulit disterilkan dgn
cara lain. Afinitasnya yg tinggi akan berakibat
timbulnya residu pada peralatan medis yg
telah disterilkan.
Gas EO cukup toksik sehingga dapat
menyebabkan iritasi pada kulit dan mukosa,
oleh karenanya perlu perhatian pada masalah
keselamatan kerja.

22
Prinsip Dasar
Mikroba terbunuh dgn cara mengikat gugus
asam amino dari protein mikroba

Teknis Pelaksanaan
Alat yg dianjurkan untuk sterilisasi adalah
formalin autoclave dengan suhu 70 C.
Setelah peralatan medis yg akan disterilkan
dimasukkan, gas formaldehid dialirkan kedalam
kamar (chamber) dengan konsentrasi 15 mg/m

23
Catatan
Cara sterilisasi dengan formaldehid digunakan
untuk sterilisasi yang terbatas seperti kateter,
sarung tangan, dsb.
Gas formaldehid baunya sangat menyengat
dan menyebabkan iritasi pada kulit, mata dan
saluran pernapasan, oleh karena itu perlu
penangan dengan hati-hati.

24

Anda mungkin juga menyukai