“ALAT-ALAT STERILISASI”
Disusun Oleh :
Kelompok 7
1. Anisah Hanin
2. Indah Nurbaeti
3. Lelli Adi Wahyuni
4. Miftahul Zanah
1
KATA PENGANTAR
Rasa syukur penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini yang berjudul “Alat-Alat
Sterilisasi”. Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan
tuntutan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak.
Makalah ini dibuat dengan berbagai observasi dalam jangka waktu tertentu sehingga
menghasilkan karya yang bisa dipertanggungjawabkan hasilnya. Penulis mengucapkan
terimakasih kepada pihak terkait yang telah membantu kami dalam menghadapi berbagai
tantangan dalam penyusunan makalah ini. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada ibu
Indrayati Fadjeri, S.Si.T, M.Kes. selaku dosen pembimbing Penggunaan Pemeliharaan Alat-
alat Kesehatan Gigi.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada para pembaca
umumnya dan penulis khususnya. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik dan saran dari
pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya.
7 September 2018
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada,
sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat
berkembang biak. Sterilisasi harus dapat membunuh jasad renik yang paling tahan panas
yaitu spora bakteri (Fardiaz, 1992). Adanya pertumbuhan mikroorganisme menunjukkan
bahwa pertumbuhan bakteri masih berlangsung dan tidak sempurnanya proses sterilisasi. Jika
sterilisasi berlangsung sempurna, maka spora bakteri yang merupakan bentuk paling resisten
dari kehidupan mikrobia akan diluluhkan (Lay dan Hastowo, 1992).
Alat yang digunakan dalam proses sterilisasi disebut sterilisator. Pengertian sterilisasi
lainnya adalah setiap proses baik fisika, kimia dan mekanik yang membunuh semua bentuk
kehidupan terutama mikroorganisme atau usaha untuk membebaskan alat dan bahan dari
seala bentuk kehidupan terutama mikroba.
Desinfeksi adalah bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk
membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
Desinfektan dapat pula digunakan sebagai antiseptik tergantung dari toksisitasnya. Sebelum
dilakukan desinfeksi, penting untuk membersihkan alat-alat tersebut dari debris organik dan
bahan-bahan berminyak karena dapat menghambat proses disinfeksi.
5
2.2 Teknik Sterilisasi
1. Sterilisasi Panas Kering (Dry Heat Sterilization)
Keuntungan :
Kerugiaan :
Prosedur Kerja :
Cuci tangan.
Alat-alat direndam dalam larutan klorin 5-10 menit, ambil dengan korentang, dicuci dengan
sabun dan disikat sampai bersih, bilas di bawah air mengalir,
Alat dibungkus dengan alumunium foil, beri nama dan tanggal pada alat tersebut.
Letakkan dan atur alat dalam oven, kemudian panaskan dengan ketentuan
o 160°C 2 jam
o 180°C 1 jam
o 125°C 4 jam
Setelah selesai matikan oven, kemudian alat diambil dengan korentang steril dan simpan di
bak instrumen steril diberi tablet formalin yang dibungkus dengan kain kasa
6
2. Sterilisasi Panas Basah (Steam)
Suatu proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme dengan cara merebus
dalam air mendidih dengan tekanan tinggi yang dilakukan dalam alat yang disebut Panci
Presto.
Alat kritis : Tang cabut gigi, scaller, bein, cryer, periondontal probe, sonde
Alat semi kritis : plastic filling instrument, cement stopper, amalgam stopper, amalgam
carver, burnisher.
Keuntungan :
Kerugiaan :
Prosedur Kerja :
• Cuci tangan
• Alat-alat direndam dalam larutan klorin 5-10 menit, kemudian dicuci dengan sabun dan
disikat sampai bersih, bilas di bawah air mengalir, lalu dikeringkan dengan handuk bersih dan
letakkan pada bak bersih.
• Setelah air mendidih selama 30 menit matikan kompor keluarkan udara di dalam presto
dengan membuka katup udara, sampai uap air di dalam presto jenuh kemudian buka tutup
presto.
• Angkat alat dgn korentang dan simpan dalam bak steril, keringkan dengan handuk steril.
b) Menggunakan AutoClave.
Suatu proses membunuh semua bentuk kehidupan mikroorganisme dengan menggunakan uap
air disertai tekanan yang dilakukan dengan alat berupa Autoclave.
7
Alat yang disterilkan :
Alat semi kritis : finger protector, tongue holder, plastic filling instrument
Alat kritis : Tang cabut gigi, scaller, bein, cryer
Keuntungan :
o Dapat digunakan untuk alat dari logam, kain, gelas dan karet
o Alat-alat yang tergolong kritis dapat dibungkus.
o Mikroorganisme dapat dibasmi 100%
o Kerusakan alat sedikit
Kerugiaan :
Prosedur Kerja :
- Alat-alat direndam dengan larutan clorin 0,5 % selama 5 menit dicuci dengan sabun dan
disikat sampai bersih, bilas di bawah air mengalir, lalu dikeringkan dengan handuk bersih.
- Letakkan dan atur alat dalam otoklaf, kemudian laku-kan pemanasan : setelah air mendidih
keluarkan udara di dalam otoklaf dengan membuka katup udara, sampai uap air di dalam
otoklaf jenuh, caranya dengan male-takkan glass preparat pada katup, bila terdapat embun
berarti tekanan uap air sudah jenuh, kemudian katup udara segera ditutup.
- Panaskan terus sampai mencapai keadaan yang diinginkan dengan ketentuan sebagai
berikut :
- Setelah selesai matikan otoklaf, kemudian alat diambil dengan Korentang steril, lalu
dikeringkan dalam oven dengan suhu 7,7°C selama kurang lebih 15 menit.
8
Alat yang disterilisasi :
- Alat tidak kritis: cement spatel , nerrbeken, korentang.
- Alat semi kritis: Amalgam stopper, cement stopper, amalgam carver, burnisher
Keuntungan :
Kerugiaan :
Prosedur Kerja :
Cuci tangan
Alat-alat direndam dalam larutan klorin 0,5 % selama 5-10 menit, kemudian ambil dengan
korentang dan dicuci dengan sabun lalu disikat sampai bersih, bilas di bawah air mengalir
dan keringkan.
Masukkan alat dalam boiling sterilisasi selama 15-30 menit (dihitung setelah air mendidih).
Alat diambil dengan Korentang steril, dan letakkan di atas bak steril yang dilapisi handuk
steril, keringkan, kemudian simpan dalam bak istrument.
1. Aldehid
Glutaraldehid merupakan salah satu desinfektan yang populer pada kedokteran gigi,
baik tunggal maupun dalam bentuk kombinasi. Aldehid merupakan desinfektan yang kuat.
Glutaraldehid 2% dapat dipakai untuk mendesinfeksi alat-alat yang tidak dapat disterilkan,
diulas dengan kasa steril kemudian diulas kembali dengan kasa steril yang dibasahi dengan
akuades, karena glutaraldehid yang tersisa pada instrumen dapat mengiritasi kulit/mukosa,
operator harus memakai masker, kacamata pelindung dan sarung tangan heavy duty. Larutan
glutaraldehid 2% efektif terhadap bakteri vegetatif seperti M. tuberculosis, fungi, dan virus
akan mati dalam waktu 10-20 menit, sedang spora baru alan mati setelah 10 jam.
9
2. Alkohol
Etil alkohol atau propil alkohol pada air digunakan untuk mendesinfeksi kulit.
Alkohol yang dicampur dengan aldehid digunakan dalam bidang kedokteran gigi untuk
mendesinfeksi permukaan
3. Fenol
Larutan jernih, tidak mengiritasi kulit dan dapat digunakan untuk membersihkan alat
yang terkontaminasi oleh karena tidak dapat dirusak oleh zat organik. Zat ini bersifat
virusidal dan sporosidal yang lemah. Namun karena sebagian besar bakteri dapat dibunuh
oleh zat ini, banyak digunakan di rumah sakit dan laboratorium.
10
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Sterilisasi adalah suatu proses untuk membunuh semua jasad renik yang ada,
sehingga jika ditumbuhkan di dalam suatu medium tidak ada lagi jasad renik yang dapat
berkembang biak.
Desinfeksi adalah bahan kimia atau pengaruh fisika yang digunakan untuk mencegah
terjadinya infeksi atau pencemaran jasad renik seperti bakteri dan virus, juga untuk
membunuh atau menurunkan jumlah mikroorganisme atau kuman penyakit lainnya.
Teknik Sterilisasi meliputi Sterilisasi Panas Kering dimana alatnya menggunakan
oven, lalu Sterilisasi Panas Basah dimana alatnya meliputi Panci Presto, Autoklaf, dan
Boiling Sterilisasi.
Teknik Desinfektan dalam dunia kedokteran gigi dengan menggunakan larutan kimia
berupa Aldehid, Alkohol, dan Fenol.
11
DAFTAR PUSTAKA
Volk, W.A. dan Wheeler, M.F. 1988. Mikrobiologi Dasar. Penerbit Erlangga. Jakarta
https://www.google.com/search?q=sterilisator+pemanas+alkolhol&hl=en&bav=on.2%2Cor.r
_qf.&bvm=bv.44158598%2Cd.bmk&biw=1366&bih=638&um=1&tbm=isch&tab=
wi&gs_l=img.
http://www.indonetwork.co.id/alloffers/Jawa_Barat/Kesehatan_&_Kecantikan/Penyalur_Alat
_Medis/0/.listrik.html
https://www.google.com/search?hl=en&q=sterilisator+kering&bav=on.2,or.r_qf.&bvm=bv.4
4158598
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://www.tokoalatkesehatannomor1.com/content/u
ploads/mtoc/product_images/sterilisatoralkohol.jpg&imgrefurl=http://www.tokoalat
kesehatannomor1.com/product
http://praktikmikrobiologi.blogspot.com/2013/01/bab-3-sterilisasi-bagian-1.html
http://yurryelian.blogspot.com/2012/06/sterilisator.html
http://201232040resty.student.esaunggul.ac.id/?p=3
http://jurnalramadhan.blogspot.com/2010/09/sterilisasi-gas-faktor-pengaruh.html
12