• Ruang Operasi merupakan lingkungan pembedahan, antiseptis pembedahan menjadi
budaya aman untuk pasien dan petugas kesehatan..silahkan saudara jawab pertanyaan dibawah ini : • Teknik pengemasan mulai dari setting dan packing instrumen maupun linen. Di tempat saudara bekerja dan bagaimana seharusnya jika dilihat dari konsep teori ? Jawaban : Adapun teknik pengemasan mulai dari setting dan packing instrument maupun linen sebagai berikut : 1. Pengertian teknik pengemasan Teknik pengemasan adalah suatu material yang bersedia untuk fasilitas kesehatan yang di desain untuk membungkus, mengemas, menampung alat-alat yang dipakai ulang untuk sterilisasi. Penyimpanan sterilisasi. 2. Dengan tujuan • Menjamin sterilan bisa keluar masuk saat proses sterilisasi berlangsung • Mempertahankan sterilisasi alat memberikan keamanan serta memudahka perpindahan alat dari satu tempat ke tempat yang lain tanpa menyebabkan kontaminasi 3. Fungsi utama pengemasan (linen, kertas, plastik, pouches) untuk membungkus peralatan medic yang akan disterilisasikan dan menjaga sterilitas barang tersebut 4. Prinsip dasar pengemasan • Bahan harus memberiakan penetrasi sterilan efektif ke seluruh permukaan kemasan dan isinya. • Bahan kemasan harus tahan terhadap kondisi yang dialami pada saat proses sterilisasi berlangsung. • Bahan harus dapat menjaga sterilitas isinya hingga kemasan dibuka. • Isinya harus mudah dipindahkan tanpa terkontaminasi 5. Syarat bahan pengemasan • Sesuai dengan metode sterilisasi yang dipakai . • Dapat menahan mikro-organisme dan bakteri. • Kuat dan tahan lama • Mudah digunakan • Tidak mengandung racun • Segel yang baik • Aman dan mudah dibuka • Masa kadaluarsa 6. Pemilihan bahan kemasan • Sterilisasi uap : Bahan kemasan dan isinya harus tahan terhadap suhu selama waktu yang diperlukan untuk siklus panas-kering tanpa meleleh, terbakar atau rusak. • Sterilisasi ethylene oxide (EO) : Bahan kemasan harus memudahkan penyerapan gas dan uap sterilan dengan baik, dan juga siap melepaskan gas dan uap tersebut dari kemasan dan isinya selama waktu aerasi. • Sterilisasi panas kering Bahan kemasan dan isinya harus tahan terhadap suhu selama waktu yang Diperlukan untuk siklus panas-kering tanpa meleleh, terbakar atau rusak. 7. Tipe/ jenis bahan kemasan • Kertas • Kain/ Linen • Film Plastik/ Pouches • Tromol 8. Tipe/ jenis bahan kemasan • Kertas a) Bahan ini hanya untuk sekali pakai b) Dipakai karena duk tidak ada/ tidak jelas kapan linen kembali c) Ada keraguan terhadap kemampuan linen menahan mikroorganisme • Kriteria kertas yang dapat dipakai a) Bahan ini hanya untuk sekali pakai b) Dipakai karena duk tidak ada/ tidak jelas kapan linen kembali c) Ada keraguan terhadap kemampuan linen menahan mikroorganisme • Kriteria kertas yang dapat dipakai a) Tidak tembus air b) Memiliki kekuatan/ tensila yang cukup tinggi (sukar dirobek) c) Merupakan penahan mikro-organisme yang baik d) Bebas dari bahan beracun e) Dapat dipakai untuk steriliasi Uap dan EQ • Kain/ linen a) Bisa dipakai ulang, murah, kuat, pelindung yang cukup baik, mudah digunakan, sangat baik untuk duk”. • Kelemahan kain / linen b) Bukan penghalang yang baik, mudah menyerap air c) Mudah robek, bila terpapar panas terlalu lama d) Perlu diperiksa terhadap kerusakan e) Bahan muslin yang berkualitas, 140 thread corent/ inc, 2 lbr f) Bahan muslin tidak di bleach, lebih kuat • Kain campuran a) Kain katun campuran dengan plastik memperbaiki kemampuan menghalangi bakteri dan air. b) Sesuai untuk Sterilisasi UAP dan Ethylene Oxide • Film plastik a) Film plastik tidak dapat menyerap air (cairan/ uap) b) Tidak bisa digunakan utk sterilisasi uap c) Dikombinasikan dgn Kertas pada salah satu sisinya (Steripouches) apabila untuk sterilisasi uap d) Polyethlene dpt menyerap Ethylene Oxide e) Bahan PVC (Polyvinyl Chloride) tidak menyerap EO ® tidak direkomendasikan untuk sterilisasi EQ 9. Prosedur dan langkah pengemasan • Mencakup a) Nama alat yang akan dikemas b) Persiapan & inspeksi alat sesuai dengan spesifikasi & instruksi dari pabrik c) Sesuaikan dgn metode steriliasi yang dipakai d) Jenis &Ukuran alat yang akan dikemas e) Tempatkan indikator kimia (eksternal/ internal) f) Metode & Teknik pengemasan g) Metode pemberian segel pada setiap kemasan h) Metode dan penempatan label untuk identifikasi isi kemasan. i) Aplikasi informasi untuk mengendalikan mutu, nomor, lot, tanggal & identifikasi petugas. j) Petunjuk untuk penempatan kemasan dalam STERILISATOR k) Peringatan waktu pengeringan, pendinginan, penanganan setelah proses sterlilisasi l) Informasi mengenai aplikasi pelindung setelah proses sterilisasi terhadap debu, uap, dsb. m) Petunjuk untuk penempatan pada penyimpanan atau untuk distribusi ke tempat pemakaian n) Informasi untuk pemakai guna mencegah kemungkinan kontaminasi o) Misal : Prosedur untuk penyimpanan kemasan steril, inspeksi segel, tanggal kadaluarsa, dsb) 10. Labeling Proses identifikasi alat/ instrumen sebelum di lakukan sebelum di lakukannya proses sterilisasi. 11. Tujuan labeling Mengidentifikasi jumlah instrumen Mengidentifikasi jumlah instrumen yang telah dipakai Mengidentifikasi informasi waktu penyimpanan Mengidentifikasi proses pendistribusikan Mengidentifikasi instrumen yang akan digunakan identitas proses sterilisasi 12. Hal-Hal Penting Dalam Proses Labeling Tanggal proses terjadinya sterilisasi Masa kadaluarsa Operator Cycle 13. Dekontaminasi Proses fisika/ kimai yang digunakan untuk menurunkan jumlah mikroorganisme pada benda mati sehingga aman untuk penggunaan lebih lanjut Desinfeksi Proses penghancuran microorganisme baik secara fisika atau kimia namun tidak semua microorganisme Sterilisasi Proses pembunuhan semua micro organisme termasuk endospore 14. Penanganan dan Pengumpulan Barang Bekas Pakai • Seluruh pengguna disetiap departemen memiliki tanggung jawab untuk menangani dan membuang isi kemasan secara tepat setelah dipakai • Barang sekali pakai yang telah dipakai dibuang ke dalam wadah yang benar • Linen pembungkus dan penutup harus ditempatkan dalam wadah linen kotor dan dikembalikan bagian pencucian linen • Linen kotor tidak boleh dikembalikan ke CSSD • Barang tajam harus diletakkan dalam wadah anti bocor dan anti tusukan yang layak dan tidak boleh dikembalikan ke CSSD. Namun apabila hal ini terjadi tidak sengaja, harus disiapkan wadah yang layak CSSD • Instrumen yang terinfeksi dari kamar bedah seyogyanya dilap atau dihilangkan kotorannya dengan kasa lembab. Kasa dibuang ditempat plastik kuning atau plastik khusus instumen disinfeksi. • Instrumen lalu disterilkan 1 – 2 kali di mesin autoclave dengan suhu 134°C 15. Desinfeksi dan pencucian secara mecanikal • Susun instrumen yang kotor ke dalam tray yang telah ditentukan • Setting program pencucian & pembersihan uang • Selalu ikut instruksi manufactur • Setting program pembilasan • Setting waktu pengeringan • Keluarkan instrumen segera setelah selesai proses pencucian untuk menghitung proses kondensasi yang akan mengakibatkan korosif 16. Teknik pencucian Bilas intrumen dengan air - Kotoran yang masih nempel dibersihkan secara manual dengan sikat dengan kekerasan medium hard - Pembilasan akhir dengan air demineralisasi - Jangan gunakan cairan pembersih yang bersifat korosif atau sikat gigi Pengeringan Instrumen Kain daya serap tinggi, handuk, kompresi udara 17. Desinfeksi dan Pencucian Secara Manual : Rendam Instrumen di dalam cairan desinfektan - Konsentrasi yang tepat - Temperatur yang tepat - Waktu pemprosesan yang tepat Bagian permukaan dan celah instrumen terendam cairan desinfektan. - Cairan desinfektan dilarutkan terlebih dahulu dalam air
2. Teknik setting sampai packing alat dan linen di tempat bekerja sudah sesuai dengan prosedur dan teori yang ada.