Fase Pra-Interaksi
1. Mengecek status klien (catatan keperawatan dan catatan medik)
2. Menyiapkan alat dan bahan
3. Menyiapkan diri perawat
Fase Kerja
1. Mencuci tangan
2. Berikan kesempatan klien bertanya sebelum kegiatan dilakukan
3. Sebelum melakukan tindakan, anjurkan klien untuk buang air kecil
4. Timbang berat badan, ukur tinggi badan
5. Lakukan pemeriksaan TTV (tanda – tanda vital) :
- Ukur Tekanan Darah
10. Mulut : laring infeksi/tidak, mukosa bibir (lembab atau kering), gigi berlubang,
kebersihan lidah dan mulut
13. Dada : simetris, meminta klien tarik nafas. Apakah ada tarikan dinding dada ke
dalam
14. Payudara : simetris atau tidak antara payudara kanan dan kiri palpasi 4 kuadran
atas dan bawah, kiri dan kedua payudara, ada tidaknya nyeri, massa/benjolan
15. Aerola/putting susu : cek apakah putingnya masuk atau menonjol, warna dari
sekitar putting apakah menghitam. Lakukan palpasi, untuk mengetahui apakah
ada benjolan di payudara kiri dan kanan, setelah itu bisa kita stimulasi putingnya
apakah sudah keluar kolostrumnya.
16. Abdomen : apakah ada garis menghitam, dari umilikus ibu ke simbisis pubis,
apakah ada sitrae apakah terdapat luka operasi
Lakukan Manuver Leopold I (Presentasi atas dan ukuran TFU) :
17. Posisi pemeriksa menghadap ke kepala klien
18. Letakkan kedua belah telapak tangan di bagian fundus uteri klien
19. Lakukan palpasi dengan menggunakan ujung jari untuk menentukan apa yang ada
di bagian fundus uteri
- Ukur sepanjang garis tengah fundus uteri hingga batas mengikuti kurve
fundus (atau tanpa mengikuti kurve fundus bagian atas)
- Tentukan TFU
Lakukan Manuver Leopold II (Menentukan punggung kanan & kiri) :
22. Tentukan letak punggung janin
23. Tangan kiri menahan, tangan kanan meraba di bagian perut ibu
24. Tentukan lokasi untuk mendengarkan DJJ dengan memastikan posisi punggung
janin atau pada area garis tengah fundus 2 – 3 cm di atas simphisis pubis terus ke
arah kuadran bawah kiri
25. Letakkan leaneck / doppler di area yang telah ditentukan untuk mendengarkan
DJJ.
26. Hitung DJJ dan pastikan kesannya. Normalnya 120 – 160 x/menit
Lakukan Manuver leopold III :
27. Letakkan tiga ujung jari kedua tangan pada kedua sisi abdomen klien tepat di atas
simphisis
33. Jika tangan kanan dan kiri tidak menyatu artinya kepala janin sudah masuk pintu
atas panggul ibu
34. Genitalia :
- Memakai sarung tangan (prinsip steril)
- Apakah ada cairan / discharge dari vagina
- Apakah ada varises / pembengkakan
- Palpasi apakah terdapat benjolan di bagian dalam kanan dan kiri vagina
- Vulva hyegine (jika diperlukan)
35. Anus : Minta klien miring ke kiri, kemudian dilihat apakah terdapat benjolan, kalau
terdapat benjolan berarti ibu memiliki hemoroid. Jika tidak ada benjolan, tanyakan
pada ibu, apakah terdapat darah saat buang air besar
Fase Terminasi
- Mengevaluasi perasaan klien
- Mengevaluasi dan menjelaskan hasil tindakan yang sudah dilakukan
- Memberikan pujian pada klien atas sikap kooperatifnya
- Melakukan kontrak waktu selanjutnya
- Mengucapkan salam
- Membersihkan dan merapikan alat
- Mendokumentasikan kegiatan yang sudah dilakukan
Referensi Berman, A. Snyder, S. & Fradsen, G. (2016). Kozier & Erb’s Fundamentals of Nursing
(10th ed). USA: Perason Education.
Dougherty, L. & Lister, S. (2015). Manual of Clinical Nursing Procedurs (9th ed). UK:
The Royal Marsden NHS Foundation Trust.
PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan Indikator
Diagnostik (1st ed). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan Indonesia : Definisi dan Tindakan
Keperawatan (1st ed). Jakarta : DPP PPNI.
PPNI. (2018). Standar Luaran Keperawatan Indonesia : Definisi dan Kriteria Hasil
Keperawatan (1st ed). Jakarta: DPP PPNI