Anda di halaman 1dari 6

HERBAL BLOK 16

Fluor albus (Keputihan)

1. Daun Sirih (Piperis betle folium)

- KK  Minyak atsiri, piperbetol, piperol, kavibetol


- Efek farmako  Hidrokavikol (efek penghambat biofilm thdp Candida spp., juga utk e. Coli, trichophyton)
krim ekstrak sirih mgurangi gejala kandidiasis pd vagina, setara dengan ketokonazol 2%
- KI  Belum diketahui
- Penggunaan dikunyah dalam jangka waktu lama dapat mempengaruhi kesehatan gusi, email, dan mulut.
Mempengaruhi kepekaan dan menebalkan lidah
- Interaksi obat  dengan propanolol = menurunkan kadar propanolol dalam darah, dengan biji pinang,
lemon dan uncaria gambir = menyebabkan fibrosis submukosa dan terkait karsinoma sel skuamosa
- Toksisitas  LD50 >5000mg/kgBB
- Penyiapan dan dosis  diminum = jus daun sirih 5-10 mL, pembasuh organ kewomanan = 7-10 lembar
daun + 2,5 L direbus.

2. Rimpang kunyit (Curcumae Domesticae Rhizomae)

- KK  kurkumin, oleoresin, monoterpen, zingiberen, turmeron


- Efek farmako  aktivitas anti jamur kurkumin terhadap 7 spesies candida setara dengan pemberian
amfoterisin atau flukonazol, bahkan lebih besar efek kurkumin
- KI  pasien obstruksi saluran empedu, batuempedu, tukak lambung,
- Pasien hamil, memberikan efek emenagogik dan abortif karena aktivitas stimulasi uterin
- Anak-anak dan ibu menyusui juga, karena belum terbukti keamanannya
- Efek samping  dosis besar atau pemakaian jangka panjang = iritasi membran mukosa lambung, kolangitis
akut, ikterus
- Uji invitro  dekok kunyit = efek antijamur candida albicans, zona hambat yang sama dengan nistatin
(11,75mm)
- Interaksi obat  kurkumin meningkatkan risiko pendarahan pada pggunaan obat antikoagulan,
antiplatelet, heparin. Dapat meningkatkan agregasi platelet, mempengaruhi absorbsi betablocker,
meningkatkan absorbsi midazolam.
- Interaksi dengan tanaman obat  dengan piperin = meningkatkan bioavailabilitas kurkumin,
- Toksisitas  tidak ada perubahan sgnifikan pada uji toksisitas
- Penyiapan dan dosis  0,5-1 g simplisia direbus 15 menit, saring dan encerkan dgn air 1:10. Simplisia
kasar 3-9 g per hari. Serbuk teh 1,5-3 g diseduh air.
Pelancar haid

1. Bunga saffron/Stigma Kuma-kuma (Croci Sativi Stigma)

- KK  glikosida apokarotinoida, crocin picrocin, karotinoid,safranal


- Efek farmako  efek stigma kuma-kuma meredakan gejala-gejala premenstrual syndrome (PMS) pada
wanita usia 20-45 tahun, dengan Total Laporan Harian Premenstruasi dan Hamilton Depression Rating
Scale.
- KI  menghambat adhesi platelet, KI pada wanita hamil
- Efek emmegogum dan uterotonik pada dosis 5g. Dosis 10g berefek abortif, 20g efek letal
- Efek samping  perubahan pola makan, sakit kepala ringan
- Interaksi obat  antikoagulan dan antiplatelet, dapat menghambat agregasi platelet
- Toksisitas  LD50 stigma kuma-kuma 20,7g/kgBB tikus, LD50 ekstrak etanol >600mg/kgBB
- Penyiapan dan dosis  10-15 cangkir air + 0,5-1,5 g. Simplisia kering 0,5-2,5 g. Tingtur 0,1-1 g serbuk atau
15-16 tetes

Antifertilitas

1. Biji pare (Momordicae charantiae semen)

- KK  biji mengandung asam stearat, linoleat, oleat, alpha dan beta momorcharin, molekul mirip insulin.
- Rasa pahit pare = kukurbitasi (momordika K dan L) dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan
sel
- Kukurbitasin memiliki struktur dasar siklopentan, juga dimiliki oleh steroid
- Efek farmako  Momordikosida menghambat fungsi testis anjing dalam produksi spermatozoa, juga pada
tikus. Struktur kimianya mirip siproteron bersifat antiandrogen.
- Ekstrak etanol biji pare IM menurunkan kadar gonadotropin serum, konsentrasi testosteron dan produksi
sperma. Tetapi prolaktin meningkat. Efek antifertilitas melalui penekanan kelenjar pituitary-testicular axis
dan produksi sperma
- Pemberian ekstrak biji pare dengan petroleum eter, benzena pada tikus putih oral merubah siklus estrus,
penurunan berat ovarium, jumlah folikel. Menurunkan kuantitas dan kualitas spermatozoa.
- KI  Kehamilan dan menyusui = kontraksi rahim, pendarahan. Penderita yang hipersensitif. Hipoglikemia
- Efek samping  kandungan vicine dapat menyebabkan favism, kondisi akut sakit kepala, demam, nteri
perut sampai koma. Mual muntah anoreksia.
- Interaksi  dapat meningkatkan efek obat hipoglikemia oral
- Toksisitas  LD50 460mg/100gBB tikus
- Dosis  dosis dewasa 15g/hari

2. Biji pepaya (Caricae papayae semen)

- KK  protein, serat, minyak lemak, karpain, bensilisotiosianat, karisin, enzim mirosin


- Efek farmako  penurunan motilitas sperma pada cauda epididimis dan jumlah sperma secara signifikan.
Sperma testis juga berkurang. Penurunan berat testis. Kesuburan dan perubahan lain kembali normal
setelah 45 hari dan 30 hari. Efek antifertilitas reversibel.
- Penelitian lain, menyebabkan penipisan epitel germinalis. Kontrasepsi reversibel.
- KI  Wanita hamil ,menyusui, anak-anak dan penderita hipersensitifitas pada tanamain ini. Hindari
pengunaan pada penderita dermatitis kontak dan gangguan pendarahan.
- Ada risiko keracunan asam sianida terutama biji pepaya segar  glikosida sianogenik
- Efek samping  Paralisis, hipotensi, bradikardi, nyeri lambung, dermatitis, anafilaksis dan reaksi alergi.
- Interaksi obat  memperbesar resiko pendarahan dan meningkatkan waktu INR (International
Normalized Ratio) dan protrombin, jika digunakan bersamaan dengan obat antikoagulan.
- Toksisitas  LD50 >2g/kgBB
- Dosis  dosis tunggal 10mg serbuk biji kering

3. Herba sambiloto (Andrographidis Paniculatae Herbae)

- KK  seluruh bagian tanaman mengandung andrografolida, daun mengandung asam kafeat,


glukopiranosida, panikulida.
- Efek farmako  menunjukan efek antifertilitas, penghambatan spermatogenesis, degenerasi tubulus
seminiferus, antispermatogenesis atau antiandrogenik, penurunan jumlah sperma dan motilitas sperma
serta terjadi sperma abnormal, menurunkan tingkat hormon FSH, LH, estrogen dan progesteron.
- KI  ibu hamil dan menyusui, karena bersifat abortivum dan efek antagonis dengan progesteron endogen.
Dan penderita yang alergi Acanthaceae
- Menimbulkan reaksi anafilaksis bagi yang alergi, hindari penggunaan jangka panjang dengan obat
imunosupresan. Dpat menghambat agregasi platelet
- Efek samping  Dosis tinggi dapat menyebabkan perut tidak enak, muntah, mual, hilang nafsu makan,
karena rasa pahit dari andrografolida.
Fertilitas

1. Akar som jawa (Talini paniculatis radik)

- KK  musilage, tanin, karoten, klorofil, asam folat


- Akar mengandung campuran sterois kampesterol, stigmasterol.
- Isolasi kandungan ekstrak metanol akar som jawa menghasilkan alkaloid javaberin A dan B. Melalui
metode fitokimia, isolasi dan ientifikasi ditemukan kalium nitrat dan senyawa campuran hidrokarbon,
asam heneikosanoat, dan steroid
- Uji preklinik  ekstrak metanol akar som jawa meningkatkan jumlah spermatozoa hidup, dan penurunan
jumlah sperma abnormal
- Toksisitas  LD50 32,22mg/10gBB

2. Rimpang jahe (Zingiber officinale rhizome)

- KK  zingiberene, zingiberol, karbohidrat dalam bentuk pati, lemak termasuk palmitat, oleat, linoleat,
monoterpen.
- Zat pedas jahe karena oleorosin (homolog gingerol, shagaol), zingeron
- Efek farmako  peningkatan signifikan berat pada testis ayam serta penurunan signifikan pada motilitas
dan abnormalitas sperma. Terjadi pula peningkatan pada kolesterol dan glukosa plasma sperma dan
penurunan protein plasma sperma. Efek fertilitas jahe
- Penelitian pada tikus, peningkatan signifikan pada kadar serum testoseron serta penurunan signifikan
kadar malonildialdehid. Hasil penelitian, ekstrak jahe memiliki efek fertilitas yang diakibatkan karena
aktivitas antioksidan dan androgenik jahe.
- KI  Kehamilan dan menyusui, penderita kelainan pembekuan darah, batu empedu, atau sedang
mengkonsumsi obat antikoagulan.
- Efek samping  mual muntah anoreksia
- Interaksi obat  meningkatkan absorbsi semua obat yang dikonsumsi secara oral dan menurunkan
aktivitas obat antasida, antidiabetes, antihipertensi, H2-blocker, inhibitor pompa proton.
- Pemberian bersama obat antikoagulan dan antiplatelet serta herba yg memiliki sifat terswbut dapat
meningkatkan risiko pendarahan.
- FDA menyatakan jahe aman digunakan sebagai sulemen makanan
- Toksisitas  LD50  >5g/kgBB
- Penyiapan dan dosis  segelas dekokta 5g rimpang segar atau 1 g serbuk kering. Dosis harian
kapsul/serbuk 0,5-2 gram
Menopause

1. Biji kedelai (Glycini Maxi Semen )

- KK  protein, lemak, karbohidrat, serat dan sejumlah mineral, vitamin, asam amino, serta asam lemak.
Selain itu kedelai mengandung senyawa isoflavon terutama: genistein, daidzein
- Efek farmako  menurunkan jumlah rata-rata gejala panas (hot flashes) serta tingkat intensitasnya dan
gejala berkeringat di malam hari menurut skala Greene.
- KI  belum diketahui, ada laporan kejadian alergi
- Efek samping  secara umum dapat ditoleransi dengan baik
- Interaksi obat  meningkatkan metabolisme kafein dan menurunkan absorbsi levotiroksin.
- kadar tiramin dan vitamin K yang tinggi = menimbulkan reaksi hipertensi dengan obat-obatan golongan
monoamine oxydase inhibitors serta menurunkan aktivitas warfarin dan antikoagulan tertentu

2. Akar akar manis (Glycyrrhizae Glabrae Radix)

- KK  rasa manis dari Glisirizin (campuran kalium dan garam kalsium) dika dihidrolosis melepaskan D-asam
glukuronat dan aglikon asam glisiretinat. Lainnya, flavanoid liquiritigenin, formononetin
- Hasil analisa terhadap ekstrak metanol akar = adanya 8 senyawa yang mempunyai aktifitas fitoestrogen (7
senyawa golongan isoflavon dan 1 senyawa koumestan) antara lain: daidzein, daidzin, genistein,
formononetin, ononin dan koumestrol
- Efek farmako  Glabridin dan glabren = memiliki aktivitas mirip estrogen.juga merupakan suatu
fitoestrogen yang memeliki aktivitas memperbaiki jaringan sel tulang.
- Ekstrak air akar menurunkan gejala hot flashes, Kupperman Index dan peningkatan FSH, hormon estradiol
secara signifikan.
- Efek samping  jangka pendek = gangguan penglihatan dan hipersensitifitas, jangka panjang = hipertensi,
edema, gangguan jantung, pseudohiperaldosteronisme, retensi natrium, hipotoni, lemah otot.
- KI  tidak digunakan pada waktu lama penderita hipertensi, gangguan kolestasis, sirosis hati,
hipokalemia, atau insufisiensi ginjal kronis. Jangan digunakan pada waktu lama anak-anak, wanita hamil
dan menyusui
- Interaksi obat  tidak diberikan untuk penggunaan lama dengan glikosida atau diuretik tiazid, digitalis
glikosida, obat-obat antiaritmia seperti kuinidin,serta kortikosteroid. Menurunkan keefektifan obat
perawatan hipertensi.
- Toksisitas  Akar manis tidak boleh diminum lebih dari 6 minggu berturut-turut.
- Penyiapan dan dosis  Dosis rata-rata tiap hari 5-15 g/hari sebanding dengan 200-600 mg glisirizin.
Diseduh dengan air panas atau direbus 10-15 menit stelah makan.
3. Biji Jinten hitam (Nigellae Sativae Semen)

- KK  minyak atsiri, minyak lemak, dan saponin melantin, zat pahit nigelin, nigelon, dan timokinon, asam
linoleat, oleat, timokuinon
- Efek farmako  pada ekstrak metanol, adanya senyawa mirip estrogen yang berpotensi sebagai alternatif
terapi penggantian hormon estrogen dalam membantu mengatasi keluhan gejala-gejala menopause. yang
terkait dengan perubahan metabolisme melalui perbaikan profil berat badan, lemak dan glukosa darah
yang dipengaruhi oleh perubahan hormon estrogen
- Hati-hati penggunaan pada anak-anak, wanita hamil dan menyusui
- Efek samping  alergi dermatitis kontak pada penggunaan topikal minyak
- Interaksi obat  belum diketahui
- Toksisitas  LD50 timokuinon peroral 794,3-870,9 mg/kgBB
- Akut  LD50 oral 28,8mL/kgBB
- Penyiapan dan Dosis  0,6-1,2 g/hari biji atau 1 sendok teh biji diseduh. 40-120 mg isoflavon/hari.

Anda mungkin juga menyukai