Anda di halaman 1dari 10

ALKALOSIS

2Pengertian Alkalosis 

Alkalosis adalah kondisi ketika cairan dalam tubuh, terutama darah, mengeluarkan atau mengandung terlalu banyak basa
(alkali). Kebalikan dari alkalosis biasa dikenal dengan asidosis.

Faktor Risiko Alkalosis 

Berikut faktor risiko yang dapat meningkatkan risiko terjadinya alkalosis, yaitu:

 Penyakit paru kronis;


 Infeksi pada paru kronis;
 Penyakit ginjal kronis;
 Cedera ginjal akut;
 Kehilangan cairan yang sangat banyak (dehidrasi).

Penyebab Alkalosis 

Ginjal dan paru-paru memegang peranan penting dari keseimbangan kadar pH dalam tubuh kita. Penurunan karbon
dioksida yang bersifat asam dalam paru-paru, atau peningkatan bikarbonat yang bersifat basa dalam ginjal dapat
menyebabkan kondisi alkalosis.

Terdapat dua jenis alkalosis, yaitu:

 Alkalosis respiratorik, terjadi karena rendahnya kadar karbon dioksida dalam darah. Hal ini disebabkan oleh:

1. Demam;
2. Berada pada ketinggian yang sangat tinggi;
3. Kurangnya oksigen;
4. Penyakit hati/liver kronis;
5. Penyakit paru-paru;
6. Keracunan aspirin.

 Alkalosis metabolik, terjadi karena banyaknya bikarbonat dalam darah. Hal ini terjadi karena penyakit ginjal
tertentu.

Gejala Alkalosis 

Gejala yang timbul dari alkalosis adalah sebagai berikut:

 Kebingungan;
 Tremor, atau bergetar pada tangan;
 Silau dan nyeri kepala;
 Otot bergetar;
 Mual, muntah;
 Kebas pada daerah wajah, tangan atau kaki.

Diagnosis Alkalosis 

Dokter melakukan pemeriksaan fisik dan penunjang untuk menegakkan diagnosis alkalosis. Beberapa pemeriksaan
penunjang yang dapat dilakukan antara lain:

 Analisis gas darah. Dilakukan untuk melihat kadar pH dari darah arteri dan konsentrasi karbon dioksida dan
oksigen dalam darah.
 Pemeriksaan elektrolit dalam darah.
 Urinalisa.
 Pemeriksaan pH urine.
Komplikasi Alkalosis 

Komplikasi yang dapat terjadi jika kondisi alkalosis tidak mendapatkan penanganan yaitu:

 Gangguan irama jantung (jantung berdegup terlalu cepat, terlalu lambat, atau bahkan tidak teratur).
 Koma, tidak sadarkan diri.
 Ketidakseimbangan elektrolit (seperti rendahnya kadar natrium).

Pengobatan Alkalosis 

Untuk mengobati alkalosis, penyebab utama dari alkalosis harus lebih dulu ditemukan, di antaranya:

 Alkalosis yang disebabkan oleh pengambilan napas yang berlebihan (hiperventilasi) seperti pada orang sesak
napas karena penyakit paru kronis, dapat diberikan terapi oksigen untuk meningkatkan masukan oksigen dalam
darah dan menjaga kadar karbon dioksida dalam batas yang normal.
 Pemberian obat-obatan dapat dilakukan apabila terjadi ketidakseimbangan elektrolit. Kondisi tersebut, dapat
dikoreksi dengan pemberian natrium, kalium atau agen elektrolit lainnya.

Pencegahan Alkalosis 

Pencegahan bergantung dari penyebab alkalosis itu sendiri. Seseorang dengan kondisi ginjal yang baik dan tidak ada
masalah pada paru, cenderung tidak memiliki kemungkinan untuk terjadinya alkalosis. Menjaga kondisi ginjal dan paru-
paru dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya alkalosis.

ASIDOSIS
Asidosis merupakan kondisi yang ditandai oleh meningkatnya kadar asam dalam darah lebih dari batas normalnya. 

Asidosis ditandai dengan meningkatnya kadar asam dalam darah. Normalnya, derajat keasaman (pH) dalam darah
seseorang adalah 7,4. Pada asidosis, pH darah menurun menjadi 7,35 atau lebih rendah.

Jenis-Jenis Asidosis

Asidosis respiratorik

Asidosis respiratorik terjadi ketika kadar karbon dioksida (CO 2) dalam darah berlebihan. Normalnya, karbon dioksida
dikeluarkan dari tubuh saat bernapas. Pada penderita asidosis respiratorik, pengeluaran gas ini terganggu dan
membuatnya tertahan di dalam darah.

Kondisi ini bisa disebabkan oleh:

 Gangguan pernapasan kronis, misalnya penyakit paru obstruktif kronis (PPOK)


 Cedera pada dada
 Obesitas yang menyebabkan kesulitan bernapas
 Penyalahgunaan obat penenang
 Konsumsi alkohol berlebihan
 Gangguan saraf

Asidosis respiratorik biasanya ditandai dengan gejala tubuh mudah lelah, mudah mengantuk, sesak napas, dan sakit kepala.

Asidosis metabolik

Ada banyak hal yang bisa menyebabkan asidosis metabolik, di antaranya adalah ketika ginjal tidak bisa mengeluarkan
kelebihan asam melalui urine atau ketika tubuh memproduksi asam secara berlebihan.

Penderita asidosis metabolik biasanya akan mengalami sesak napas yang khas, yakni napasnya menjadi panjang dan dalam.
Selain itu, penderita juga bisa mengalami sakit kepala, kelelahan, denyut jantung meningkat, sakit perut, nafsu makan
berkurang, atau bahkan penurunan kesadaran.
Kondisi ini terbagi menjadi 4 jenis, yaitu:

1. Asidosis laktat

Asidosis laktat disebabkan oleh menumpuknya asam laktat di dalam tubuh. Peningkatan produksi asam laktat terjadi ketika
oksigen yang tersedia dalam darah tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh, misalnya saat olahraga yang berlebihan,
tekanan darah turun secara drastis, atau gagal jantung.

2. Ketoasidosis diabetik

Ketoasidosis diabetik terjadi ketika kadar insulin dalam tubuh sangat rendah akibat diabetes. Pada kondisi ini, tubuh tidak
bisa menggunakan gula darah sebagai sumber energi.

Sebagai gantinya, tubuh akan membakar lemak untuk mendapatkan energi. Namun, selain menghasilkan energi,
pembakaran lemak juga menghasilkan keton. Terlalu banyak keton dalam darah dapat membuat darah menjadi asam.

3. Asidosis hiperkloremik

Asidosis yang satu ini terjadi saat tubuh kehilangan banyak sodium bikarbonat, yaitu senyawa yang dapat menetralkan
asam di dalam darah. Kondisi ini bisa terjadi pada gangguan ginjal atau pada diare dan muntah-muntah yang berat.

4. Asidosis tubulus ginjal (asidosis renalis)

Asidosis tubulus ginjal terjadi ketika ginjal tidak dapat mengeluarkan asam lewat urine sehingga darah menjadi asam. Hal
ini bisa terjadi pada beberapa penyakit ginjal serta gangguan sistem kekebalan tubuh atau kelainan genetik yang dapat
merusak ginjal.

Cara Mengobati Asidosis

Saat curiga ada asidosis, dokter akan melakukan tes darah, terutama analisa gas darah, dan tes urine terlebih dahulu.
Tujuannya adalah untuk menetapkan diagnosis dan mengetahui apakah jenis asidosisnya adalah respiratorik atau
metabolik.

Pada kasus asidosis respiratorik, pengobatan dari dokter biasanya akan difokuskan untuk membantu kerja paru-paru
pasien, misalnya dengan pemberian oksigen dan obat-obatan untuk melegakan saluran pernapasan.

Pada kasus asidosis metabolik, penanganan bisa bermacam-macam. Asidosis hiperkloremik, asidosis renalis, dan asidosis
laktat biasanya diatasi dengan pemberian natrium bikarbonat untuk menyeimbangkan asam. Sementara itu, terapi asidosis
yang dipicu diabetes difokuskan pada pemberian cairan infus dan insulin.

Meski umumnya bisa diatasi, asidosis juga bisa menyebabkan kematian bila kondisinya parah dan penanganannya
terlambat. Oleh karena itu, akan lebih baik bila asidosis dapat dicegah sebelum terjadi.

Anda bisa memulai pencegahan dengan menerapkan pola hidup sehat, seperti menjaga berat badan ideal, minum air putih
setidaknya 8 gelas sehari, serta menghindari paparan asap rokok dan konsumsi minuman beralkohol.

Anda mungkin juga menyukai