NIM : 4201-0119-A058
Napas menjadi cepat dan dangkal karena tubuh berusaha untuk mengoreksi asidosis dengan
mengeluarkan lebih banyak karbondioksida. Ketika asidosis mulai memburuk, maka orang
tersebut akan merasa sangat lemah, mengantuk dan dapat mengalami kebingungan (seperti
orang linglung), serta mual. Pada asidosis berat, dapat terjadi gangguan pada jantung dan
tekanan darah dapat menurun dengan drastis. Selain itu, penderitanya bisa mengalami syok,
koma dan pada akhirnya dapat berujung pada kematian.
Suatu kondisi saat terlalu banyak asam menumpuk di dalam tubuh. Penyebab asidosis
metabolik antara lain penumpukan racun tubuh, gagal ginjal, dan konsumsi obat-obatan atau
racun tertentu, seperti metanol atau aspirin dalam dosis besar. Keadaan ini bisa jadi
merupakan komplikasi dari diabetes yang jarang terjadi.
Alkalosis metabolik, yang disebabkan oleh retensi HCO3- berlebihan atau pembuangan asam
berlebih. Contohnya pada kasus muntah kronis yang dapat menyebabkan hilangnya klorida,
atau menggunakan obat-obatan diuretik yang mengakibatkan hilangnya kalium.
Alkalosis metabolik. Jenis ini terjadi jika kandungan asam tubuh terlalu rendah, sehingga
tubuh lebih banyak mengandung basa. Kondisi ini dapat disebabkan karena muntah yang
berlebihan dan berkepanjangan hingga kehilangan elektrolit (terutama klorida dan kalium),
konsumsi obat tertentu yang berlebihan (diuretik, antasida, atau obat pencahar), penyakit
kelenjar adrenal, konsumsi bikarbonat, serta kecanduan alkohol.
Rasa mengantuk dapat berkembang menjadi stupor dan koma ketika oksigen dalam tubuh
tidak lagi cukup. Kondisi stupor dan koma dapat terjadi segera ketika pernapasan terhenti atau
sangat terganggu. Kondisi ini dapat terjadi dalam beberapa jam ketika pernapasan mulai
terganggu.
Asidosis respiratorik terjadi apabila terlalu banyak CO2 (karbon dioksida) yang menumpuk
dalam tubuh. Normalnya, paru-paru akan mengeluarkan CO2 saat Anda bernapas. Namun,
kadang tubuh tidak dapat mengeluarkan cukup CO2. Hal ini dapat terjadi akibat:
Alkalosis respiratorik. Kondisi ini terjadi karena tidak cukup karbondioksida dalam aliran
darah yang disebabkan bernapas terlalu cepat (misalnya dalam kondisi kecemasan),
kekurangan oksigen, keracunan salisilat, kondisi medis (demam tinggi, penyakit paru-
paru, penyakit liver), atau berada di tempat yang tinggi. Hiperventilasi karena kecemasan
merupakan penyebab yang paling sering ditemui dalam alkalosis respiratorik.
Pusing
Kembung
Mati rasa atau kejang otot di tangan dan kaki
Ketidaknyamanan di daerah dada
Kebingungan
Mulut kering
Kesemutan
Palpitasi jantung
Merasa sesak nafas
Penyebab Hiperventilasi
Serangan panik dan cemas adalah penyebab paling sering dari hiperventilasi. Namun, keadaan
tersebut bukanlah satu-satunya penyebab. Terdapat penyebab lain yang mungkin termasuk:
Serangan jantung
Rasa nyeri
Penggunaan obat-obatan
Asma
Demam
Penyakit paru obstruktif kronik
Infeksi
Emboli paru
Kehamilan