Anda di halaman 1dari 5

GANGGUAN PADA

SISTEM HOMEOSTATIS
Asidosis
adalah suatu keadaan darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya
pH darah.
Penyebab utama asidosis metabolik :
–  Gagal ginjal
–  Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk  ginjal)
– Ketoasidosis diabetikum
–  Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat)
- Bahan beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid atau amonium klorida
 
Alkalosis
adalah suatu keadaan darah terlalu banyak mengandung
basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang
menyebabkan meningkatnya pH darah.
a. Alkalosis Respiratorik
adalah suatu keadaan dimana darah menjadi basa karena
pernafasan yang cepat dan dalam, sehingga menyebabkan
kadar karbondioksida dalam darah menjadi rendah.
Penyebab : Pernafasan yang cepat dan dalam disebut
hiperventilasi, yang menyebabkan terlalu banyaknya
jumlah karbondioksida yang dikeluarkan dari aliran
darah. Penyebab hiperventilasi yang paling sering
ditemukan adalah kecemasan.
Penyebab lain dari alkalosis respiratorik adalah kadar
oksigen darah yang rendah dan demam.
Alkalosis Metabolik
Alkalosis metabolik adalah suatu keadaan dimana darah
dalam keadaan basa karena tingginya kadar bikarbonat.
Penyebab : Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh
kehilangan terlalu banyak asam.
Contoh:
- kehilangan sejumlah asam lambung selama periode
muntah yang berkepanjangan atau bila asam lambung
disedot dengan selang lambung (terutama setelah
pembedahan perut).
-mengkonsumsi terlalu banyak basa dari bahan-bahan
seperti soda bikarbonat.
- kehilangan natrium atau kalium dalam jumlah yang
banyak mempengaruhi kemampuan ginjal dalam
mengendalikan keseimbangan asam basa darah.
 Hipotermia dan Hipertermia
Hipotermia
Hewan yang hidup dalam cold stress atau zona
hipotermia maka hewan untuk sementara masih
mampu melakukan proses-proses metabolisme di
samping menaikkan isolator (isolasi).
Suhu tubuh demikian rendahnya, mengakibatkan
jantung berdenyut secara perlahan dibarengi dengan
hemokonsentrasi (kepekatan darah bertambah).
akibatnya proses metabolisme di dalam otak berhenti,
hilangnya kesadaran, berhentinya denyut jantung yang
diikuti dengan terdepresnya respirasi dan biasanya
diikuti dengan kematian.
Hipertermia
kerusakan pada bagian anterior hipotalamus dapat
menyebabkan hipertermia. Hewan yang hidup
dalam heat stress, biasanya tidak mampu bertahan
dalam waktu lama.
Mula-mula hewan masih dapat mengatur suhu
tubuhnya dengan cara melakukan perkeringatan
yang kemudian dilanjutkan dengan panting.
pengaruh panas yang tinggi menyebabkan
kerusakan protein termasuk enzim metabolisme,
maka hewan dengan cepat akan kehabisan tenaga.
Biasanya kematian akan lebih cepat terjadi
dibandingkan dengan pada keadaan hipotermia.

Anda mungkin juga menyukai