Disusun oleh:
RIKA WIDIYANTI
NIM: CKR0200161
Kelas: Keperawatan 1A
PRODI KEPERAWATAN
Jl. Kosambi No. 237, Drajat, Kec. Kesambi, Kota Cirebon, Jawa Barat 45134 Tlp.(0291) 248947
Keseimbangan asam basa dan cairan tubuh
Dalam tubuh, gas CO2 berereksi dg air membentuk asam karbonat, asam dapat berasal
juga dari proses metabolisme. Ada Asam yg mudah terurai tubuh, misalnya H2CO3 dan ada
yg tdk dpt terurai, misalnya asam laktat. Keseimbangan asam basa tubuh perlu dijaga.
Perubahan ion Hidrogen/ pH dpt menyebabkan gangguan keseimbangan tubuh dan
menyebabkan kematian. Keseimbangan Asam Basa tubuh tergantung pada konsentrasi ion
H+ .
Pembuangan karbondioksida.
Jika pernafasan meningkat, kadar CO2 darah menurun dan darah menjadi lebih basa. Jika
pernafasan menurun, kadar CO2 darah meningkat dan darah menjadi lebih asam. Asidosis
adalah keadaan saat darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung
basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah. Alkalosis adalah keadaan saat darah
terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang
menyebabkan meningkatnya pH darah.
2. Asidosis Metabolik
Keasaman darah yang berlebihan, yang ditandai dengan rendahnya kadar
bikarbonat dalam darah. Bila peningkatan keasaman melampaui sistem
penyangga pH, darah akan benar-benar menjadi asam. Penyebabnya adalah
Jumlah asam dlm tubuh dpt meningkat jika mengkonsumsi asam/ bahan yg
diubah jadi asam. Sebagian besar bahan menyebabkan asidosis bila dimakan
dianggap beracun. Contoh; metanol (alkohol kayu) dan zat anti beku (etilen
glikol). Overdosis aspirin pun dpt menyebabkan asidosis metabolik. Tubuh dpt
menghasilkan asam yg lebih banyak melalui metabolisme. Tubuh dpt
menghasilkan asam yg berlebihan akibat dari beberapa penyakit misalnya
diabetes melitus tipe I. Asidosis metabolik bisa terjadi jika ginjal tdk mampu
membuang asam dlm jumlah yang semestinya. Sedangkan, penyebab utamanya
adalah Gagal ginjal, Asidosis tubulus renalis (kelainan bentuk ginjal),
Ketoasidosis diabetikum, Asidosis laktat (bertambahnya asam laktat), Bahan
beracun seperti etilen glikol, overdosis salisilat, metanol, paraldehid, asetazolamid
atau amonium klorida, Kehilangan basa (misalnya bikarbonat) melalui saluran
pencernaan karena diare, ileostomi atau kolostomi
3. Alkalosis Respiratorik
Keadaan dimana darah menjadi basa karena pernafasan yg cepat dan
dalam, sehingga menyebabkan kadar karbondioksida dalam darah menjadi
rendah. Penyebab alkalosis respiratorik adalah: Rasa nyeri, Sirosis hati, Kadar
oksigen darah yg rendah, Demam, Overdosis aspirin.
4. Alkalosis Metabolik
Keadaan dimana darah dlm keadaan basa karena tingginya kadar
bikarbonat. Alkalosis metabolik terjadi jika tubuh kehilangan terlalu banyak
asam. Contoh adalah kehilangan sejumlah asam lambung selama periode muntah
yg berkepanjangan/ bila asam lambung disedot dengan selang lambung. Penyebab
utamanya adalah Penggunaan diuretik (tiazid, furosemid, asam etakrinat),
Kehilangan asam karena muntah atau pengosongan lambung, Kelenjar adrenal
yang terlalu aktif (sindroma Cushing atau akibat penggunaan kortikosteroid).
Asidosis metabolik dan alkalosis metabolik, salah satu penyebabnya karena
ketidakseimbangan dlm pembentukan & pembuangan asam basa oleh ginjal.
Asidosis respiratorik dan alkalosis respiratorik disebabkan oleh kelainan pada
pernafasan. Bila (H+) > (H+) normal dan pH < pH normal disebut Asidosis, bila
(H+) < (+) normal dan pH > pH disebut Alkalosis. Batas pH yang masih dpt
ditanggulangi oleh tubuh adalah 7 – 8. Bila pH < 7 dan > 8 dapat menyebabkan
kematian.
-Osmosis
Perpindahan air dr konsentrasi zat terlarut rendah ke tinggi
Osmolaritas: ukuran konsentrasi suatu larutan
- isotonus konsentrasi larutan = plasma darah
- Transport aktif
Perpindahan molekul dari tekanan/ konsentrasi rendah ke konsntrasi tinggi dengan
menggunakan energi.
D. Tekanan Cairan
-Tekanan osmotik & onkotik
Tekanan osmotik: tekanan untuk mencegah aliran osmotik cairan
Tekanan onkotik: gaya tarik agar air ttp ada dlm plasma darah di intravaskular.
-Tekanan hidrostatik ( filtration force)
Tekanan yg digunakan air dlm sistem tertutup.
E. Pengaturan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Pengaturan volume cairan ekstrasel
* Asupan cairan
* Peranan Ginjal
* Pengontrolan tekanan darah
- Hormon Atriopeptin (Atrial Natriuretic peptide)
* Pengontrolan keseimbangan garam
- Sistem Renin – Angiotensin - Aldosteron .
PENGATURAN VOLUME CAIRAN EKSTRASEL
PERANAN GINJAL