Anda di halaman 1dari 11

KELOMPOK 2

SIKAP KEWIRAUSAHAAN

1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah at
au perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti
adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal m
aupun pelatihan-pelatihan di segala lapisan masyarakat kewirausahaan menjadi berke
mbang.
Pada zaman keterpurukan ekonomi yang sedang dialami oleh bangsa Indonesi
a, kita harus bisa menyerukan pentingnya pembangunan jiwa kewirausahaan (entrepr
eneurship) sehingga kebanyakan masyarakat tidak ragu lagi untuk mengambil langka
h untuk menjadi calon wirausaha. Sesungguhnya kita semua adalah calon-calon wirau
saha yang baik, tinggal bagaimana kita mengolah jiwa entrepreneurship yang berhasil.
Jika hal ini terealisasi akan memberikan nafas lega untuk pemerintah karena bisa men
gurangi pengangguran dan mengentaskan kemiskinan.
Saat ini seluruh masyarakat khususnya wirausahawan, harus memperhatikan d
an memiliki yang dinamakan sikap dan perilaku wirausaha yang baik dalam berbagai l
ingkungan, misalnya lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Sikap dan perilaku wirausaha harus dijalankan dengan sepenuh hati tanpa ada
keterpaksaan dari manapun, karena apabila kerja ini dilakukan dengan keterpaksaan
maka tidak akan membawa atau mendatangkan hasil yang maksimal dan memuaskan  
bagi seseorang yang melaksanakannya.
Seperti yang kita lihat banyak sekali wirausahawan yang melupakan cara kerja,
sikap dan perilakunya sehingga mereka tidak dapat atau sangat sulit untuk memajuka
n usahanya seperti yang mereka inginkan.
Peluang dan perencanaan adalah dua hal yang saling berkaitan, dimana ketika
suatu peluang muncul maka hal selanjutnya yang harus dilakukan adalah melakukan  
perencanaan sebab perencanaan adalah hal yang paling mendasar dalam membangun
sebuah bisnis. Namun hal tersebut tidaklah mudah, bisa kita lihat sekarang ini banyak
sekali perusahaan yang mengalami kegagalan karena kesalahan dalam membuka  pelu
ang dan juga kesalahan dalam pembuatan perencanaan yang tidak mengarah pada tuju

2
an.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu sikap?
2. Apa itu kewirausahaan?
3. Apa itu sikap kewirausahaan?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan sikap
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dnegan kewirausahaan
3. Untuk mengetahui bagaimana sikap kewirausahaan yang seharusnya

BAB II

3
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sikap
1. Pengertian Sikap
Sikap adalah sesuatu yang dapat dipelajari, dengan cara individu tersebut bere
aksi terhadap situasi apa yang diberikan terhadap individu tersebut. Hal tersebut berda
sarkan yang dikemukakan oleh Slameto (2010:188) “Sikap merupakan sesuatu yang d
ipelajari, menentukan bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan
apa yang dicari individu dalam kehidupan”.
Sikap juga merupakan pandangan / kecenderungan yang relatif menetap untuk
bereaksi, reaksi tersebut bisa baik ataupun buruk terhadap orang atau benda. Pernyata
an tersebut sebagaimana di kemukakan oleh Bruno dalam Muhibibin Syah (2011:118)
“Sikap adalah pandangan atau kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi de
ngan cara baik atau buruk terhadap orang atau barang tertentu”.
Sedangkan menurut KBBI dalam Hendro (2010: 20) “Sikap adalah perbuatan
dan sebagainya yang berdasarkan pada pendirian atau keyakinan”. Sebelum ada perbu
atan dari seseorang terlebih dahulu ada sebuah sikap yang didasari pendirian dan keya
kinan.
Berdasarkan, pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa sikap merupa
kan pandangan / kecenderungan seseorang yang tercermin dalam kesiapan Ia bereaksi
dengan cara baik ataupun buruk terhadap objek berdasarkan keyakinan / pendirian.

2. Karakteristik Sikap
Sikap merupakan fenomena kejiwaan, yang biasanya termanifestasi dalam ben
tuk tindakan atau perilaku. Sikap tidak dapat diamati secara langsung. Untuk mengam
ati sikap dapat dilihat melalui perilaku, tetapi berbagai hasil penelitian menunjukkan b
ahwa apa yang nampak dalam perilaku tidak selalu menunjukkan sikap. Begitu juga s
ebaliknya, sikap seseorang tidak selamanya tercermin dalam perilakunya. Menurut W
algito (2004: 110) terdapat beberapa karakteristik sikap yang diuraikan sebagai beriku
t:
1) Sikap seseorang tidak dibawa sejak lahir, tetapi harus dipelajari selama perke
mbangan hidupnya, jadi sikap itu berubah-ubah.
2) Sikap pada umumnya memiliki segi-segi motivasi dan emosi.

4
3) Sikap itu dapat berlangsung lama dan sebentar.
4) Sikap itu mengandung faktor perasaan dan motif.
5) Sikap tidak hilang meski kebutuhan sudah terpenuhi.
6) Sikap itu tidak berdiri sendiri, melainkan selalu berhubungan dengan suatu obj
ek. Sikap terhadap suatu objek selalu ada yang menyertainya, baik itu positif d
an negatif.
Adapun yang dimaksud sikap positif dan negatif di uraikan sebagai berikut:
a. Sikap Positif adalah sikap yang menunjukkan dan memperlihatkan pen
erimaan, menyetujui, menyukai, serta melaksanakan norma-norma yan
g berlaku di mana individu berada.
b. Sikap Negatif adalah sikap yang menunjukkan atau memperlihatkan pe
nolakan atau tidak menyetujui terhadap norma yang berlaku dimana in
dividu berada.

3. Factor Yang Mempengaruhi Sikap


Menurut Azwar (2016:30) factor - faktor yang mempengaruhi sikap terhadap obje
k sikap antara lain:
1) Pengalaman Pribadi
Untuk dapat menjadi dasar pembentukan sikap, pengalaman pribadi haruslah
meninggalkan kesan yang kuat. Karena itu, sikap akan lebih mudah terbentuk
apabila pengalaman pribadi tersebut terjadi dalam situasi yang melibatkan fakt
or emosional.
2) Pengaruh orang lain yang dianggap penting
Pada umumnya, individu cenderung untuk memiliki sikap yang konformis ata
u searah dengan sikap orang yang dianggap penting. Kecenderungan ini antara
lain dimotivasi oleh keinginan untuk berafiliasi dan keinginan untuk menghind
ari konflik dengan orang yang dianggap penting tersebut.
3) Pengaruh kebudayaan
Apabila kita hidup dalam budaya sosial yang sangat mengutamakan kehidupan
berkelompok, maka sangat mungkin kita akan mempunyai sikap negatif terhad
ap kehidupan individualisme yang mengutamakan kepentingan perorangan. Ta
npa kita sadari, kebudayaan telah menanamkan garis pengarah sikap kita terha
dap berbagai masalah.
4) Media Massa

5
Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media massa memba
wa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseor
ang. Adanya informasi baru mengenai sesuatu hal memberikan landasan kogni
tif baru bagi terbentuknya sikap terhadap hal tersebut. Pesan-pesan sugestif ya
ng dibawa oleh informasi tersebut, apabila cukup kuat, akan memberi dasar af
ektif dalam menilai suatu hal sehingga terbentuklah arah sikap tertentu.
5) Lembaga Pendidikan dan Lembaga Agama
Konsep moral dan ajaran dari lembaga pendidikan dan lembaga agama sangat
menentukan sistem kepercayaan, tidaklah mengherankan jika pada gilirannya
konsep tersebut mempengaruhi sikap.
6) Factor Emosional
Kadang kala, suatu bentuk sikap merupakan pernyataan yang didasari emosi y
ang berfungsi sebagai semacam penyaluran frustasi atau pengalihan bentuk me
kanisme pertahanan ego.

B. Kewirausahaan
Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru
dan berbeda. Maksud disini adalah seorang wirausahawan adalah orang yang memilik
i kemampuan untuk merubah sesuatu yang tadinya belum ada menjadi ada, dan yang s
ebelumnya sudah ada dibuat sedemikian rupa sehingga menciptakan sesuatu yang ber
beda. Hal tersebut sebagaimana di kemukakan oleh Peter F Drucker dalam Suryana (2
013:10) “Kewirausahaan merupakan kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang ba
ru dan berbeda”.
Senada dengan pendapat dari Peter F Druker, Kewirausahaan merupakan suatu
proses penciptaan yang baru dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada,
dengan tujuan mencapai kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi masyarakat. Se
dangkan wirausahawan adalah orang yang melaksanakan proses tersebut.
Hal ini sebagaimana menurut Raymond W.Y. Kao (1995) dalam (Echdar, 201
3:20) menyebutkan : “Kewirausahaan sebagai suatu proses yakni proses penciptaan se
suatu yang baru (kreasi baru) dan membuat sesuatu yang berbeda dari yang sudah ada
(inovasi). Tujuannya adalah tercapainya kesejahteraan individu dan nilai tambah bagi
masyarakat. Sedangkan wirausahawan mengacu pada orang yang melaksanakan prose
s penciptaan kesejahteraan/kekayaan dan nilai tambah, melalui penelusuran dan penet

6
asan gagasan, memadukan sumber daya dan merealisasikan gagasan tersebut menjadi
kenyataan”.
Pendapat dari Robert D.Hisrich et al dalam (Echdar, 2013:19) hampir sama de
ngan pendapat-pendapat dari para ahli diatas mengenai kewirausahaan yaitu “berkewi
rausahaan adalah proses dinamis atas penciptaan tambahaan kekayaan”.
Jadi, Kewirausahaan merupakan suatu proses yang dinamis mengenai pencipta
an sesuatu yang baru dan membuat sesuatu yang berbeda dengan menggabungkan beb
erapa elemen (ilmu pengetahuan, keterampilan, sikap, seni) guna tercapainya kesejaht
eraan individu dan menambah nilai di masyarakat.

C. Sikap Kewirausahaan
1. Pengertian Sikap Kewirausahaan
Sikap Kewirausahaan adalah bagaimana kesiapan seseorang untuk merespon t
erhadap ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang wirausahawan. Hal tersebut sebagaim
ana dikemukakan oleh Yuyus Suryana dalam Anggita Dewi (2015: 2) : “Sikap ke
wirausahaan adalah kesiapan seseorang untuk merespon secara konsisten terhadap
ciri-ciri yang dimiliki oleh seorang wirausaha, yaitu percaya diri, berorientasi pada
tugas dan hasil, pengambilan resiko dan suka tantangan, kepemimpinan, keorisinil
an, dan berorientasi ke masa depan.”
Sedangkan menurut Pandji Anoraga dan Djoko Sudantoko dalam Prihantoro G
inajar (2015:12) sikap kewirausahaan adalah “semangat, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha dan atau kegiatan yang mengarah pada upaya
mencari, menciptakan, menerapkan cara kerja, teknologi dan produk baru dengan
meningkatkan efisieni dalam rangka memberikan pelayanan lebih baik dan atau m
emperoleh keuntungan yang besar.”

2. Factor Yang Mempengaruhi Sikap Kewirausahaan


Inti dari kewirausahaan itu adalah kreatif dan inovatif. Karena untuk menjadi s
eorang wirausaha itu harus membuat sesuatu yang baru dan berbeda dari yang lain
nya sehingga dapat menghasilkan nilai tambah. Menurut Suryana (2013:98) “kewi
rausahaan itu dimulai dengan adanya tantangan, ketika ada tantangan maka ada us
aha untuk berfikir kreatif dan inovatif”. Tidak mengherankan apabila tantangan m
enjadi salah satu ciri karakteristik kewirausahaan
“Dan pada hakikatnya manusia berkembang dari proses pengalaman, belajar d

7
an berpikir” dalam Suryana (2013:98). Bagaimana orang tersebut dapat menyukai
sebuah tantangan yang dapat memicu ia berpikir kreatif dan inovatif.
Dengan hal tersebut untuk mengembangkan sikap khususnya sikap kewirausahaan
pada siswa, ada beberapa faktor yang mempengaruhinya, secara garis besar ada 3
faktor utama menurut Suryana (2013:98) Adapun faktor-faktor yang mempengaru
hi sikap kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1) Faktor Individu : Locus of Control, toleransi, pengambilan resiko, nilai-nilai p
ribadi, pendidikan, pengalaman, usia, komitmen, dan ketidakpuasan.
2) Faktor Lingkungan : Peluang, model peran, aktivitas, pesaing, inkubator, sumb
erdaya dan kebijakan pemerintah.
3) Faktor Lingkungan Sosial : Keluarga, orang tua, dan kelompok

Pada dasarnya seorang wirausaha harus mampu melihat dan memanfaatkan peluan
g untuk mencapai keuntungan dan manfaat bagi diri sendiri maupun orang disekit
arnya. Menurut Suryana (2014: 42) terdapat tujuh alasan mengapa orang berhasrat
untuk menjadi wirausahawan, yaitu sebagai berikut :

1) The desire for higher income, hasrat untuk memperoleh pendapatan yang tingg
i.
2) The desire for a more statisfying career, hasrat untuk memperoleh kepuasan k
arir.
3) The desire to be self-directed, hasrat untuk mengkontrol diri sendiri.
4) The desire for the prestige that comes to being a business owner, hasrat untuk
mendapatkan prestis dari keberadaan bisnisnya.
5) The desire to run with a new idea or concept, hasrat untuk segera mewujudkan
ide dan konsep-konsep baru.
6) The desire to build long-term wealth, hasrat untuk mengembangkan kekayaan
jangka panjang.
7) The desire to make a contribution to humanity or to a specific cause, hasrat un
tuk berkontribusi terhadap kemanusiaan atau hal-hal khusus.
3. Sikap – sikap Kewirausahaan
1) Sikapnya selalu berpikir positif dalam segala hal yang ia hadapi (Positive Thin
king)
2) Sikap adalah respon individu yang positif terhadap informasi, kejadian, kritika

8
n, cercaan, tekanan, tantangan, cobaan, dan kesulitan.
3) Sikap yang berorientasi jauh ke depan, berpikiran maju, prestatif dan tidak mu
dah terlena oleh hal-hal yang sudah berlalu (Think of future, not the past), ia ti
dak mau hanyut oleh hal-hal yang bersifat sejarah dan kenyaman sesaat
4) Tidak gentar saat melihat pesaing (Competitor), namun justru  berpendapat:  B
ersyukurlah bahwa kita ada pesaing karena berkat pesaing kita bisa terus berke
mbang dan berusaha untuk tetap bertahan (Survive) Pesaing  yang membantu
membesarkan Usaha kita, tanpa pesaing bisnis kita akan ‘stagnan’ atau tidak
mengalami  perubahan.
5) Sikap yang selalu ingin tahu, membuat ia selalu mencari jalan keluar bila ingin
maju.
6) Sikap yang ingin memberi yang terbaik buat orang lain sehingga sikap ini sang
at baik untuk semua orang.
7) Sikap yang penuh semangat dan berjuang keras (pantang menyerah) sehingga
menimbulkan dampak yang baik untuk sekeklilingnya.  Kesuksesan itu ’menul
ar’ ke lingkungan karena ada motivasi didalamnya  Kemiskinan pikiran juga b
erdampak buruk bagi lingkungan karena bisa membuat mereka ’demotivasi’ Ja
di, bergaulah dengan orang-orang sukses agar anda bisa bersikap yang sama.
8) Punya komitmen yang kuat, integritas yang tinggi dan semangat yang kuat unt
uk meraih impiannya
9) Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan inovatif
10) Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif
11) Mampu berkarya berlandaskan etika bisnis yang sehat
12) Mampu berkarya dengan semangat kemandirian
13) Mampu memecahkan masalah dan mengambil keputusan secara sisitematis da
n berani mengambil resiko

BAB III

PENUTUP

9
A. Kesimpulan
Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, berbudi luhur, berani dan berwatak agung. Di dalam kamus besar  ba
hasa Indonesia itu dikatakan bahwa kewirausahaan adalah:
1. Orang yang pandai atau berbakat mengenali produk baru.
2. Menentukan cara produksi baru.
3. Meyusun operasi untuk mengadakan produk baru.
4. Mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya

Wirausaha adalah seorang yang berani berusaha secara mandiri dengan mengerah
kan segala sumber daya dan upaya meliputi kepandaian mengenali produk baru, mene
ntukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru, memasar
kannya, serta mengatur permodalan operasinya untuk menghasilkan sesuatu yang bern
ilai lebih tinggi.

Sikap wirausahawan diantaranya: 1) Mampu berpikir dan bertindak kreatif dan ino
vatif. 2) Mampu bekerja tekun, teliti dan produktif. 3) Mampu berkarya berlandaskan
etika bisnis yang sehat.

B. Saran
Dengan membaca dan memahami karakteristik, tantangan dan sikap mental ke
wirausahaan diatas hendaknya kita mampu mempraktekkannya dalam berwirausaha u
ntuk mencapai tujuan yang diinginkan.

Daftar Pustaka

http://mariajhyun.blogspot.co.id/2013/04/-peluang-usaha.html Suryana,KEWIRAUS
AHAAN:Salemba empat,Jakarta:2013. http://ilmukaya.com/sumber-peluang-usaha/

10
http://mariajhyun.blogspot.co.id/2013/04/makalah-peluang-usaha.html https://andita2
20182.wordpress.com/tag/perencanaan-bisnis/ Toha, Miftah. 2006. Kepemimpinan D
alam Manajemen, Jakarta : PT Raja Grafindo Kurniawan, Alan Lulu. “Membaca Pelu
ang Bisnis,” Blog Alan Lulus Kurniawan. Kritanti, Mariana Jenny. “Peluang Usaha,” 
Blog Mariana Jenny Kristanti.  Ahadisyawal.blogspot.com/2014/03/peluang-dan-kese
mpatan-berwirausaha.html
http://repositori.unsil.ac.id/632/5/BAB%20II%20%28A4%29.pdf
https://eprints.uny.ac.id/65904/4/04.%20BAB%20II.pdf
https://kupdf.net/download/makalah-sikap-dan-perilaku-kewirausahaandocx_5d37ada
0e2b6f58c22a2e9d8_pdf

11

Anda mungkin juga menyukai