Anda di halaman 1dari 8

Nama : Ghina Farhah Azizah

Npm : 32418901

Kelas : 3ID88

Rangkuman Materi Berpikir Perubahan

I. Wirausaha Berpikir Pada Perubahan

Menurut definisi, wirausaha adalah suatu kegiatan yang dapat


memberikan nilai tambah terhadap produk atau jasa melalui transformasi,
kreatifitas, inovasi, dan kepekaan terhadap lingkungan sekitarnya, sehingga
produk atau jasa tersebut lebih dirasakan manfaatnya oleh masyarakat
pengguna produk dan jasa (Prof. Raymond Kao, Nanyang Business School,
Singapore 2005). Hitt,Ireland&Hoskisson (2010) mengatakan bahwa
Kewirausahaan Strategis (Strategic Entrepreneurship) yang biasanya dilakukan
oleh perserorangan dan badan usaha adalah :

1. Mengambil langkah-langkah kewirausahaan dengan perspektif strategis.


2. Berperilaku menggiatkan pencarian kesempatan usaha dan keunggulan
kompetitif.
3. Merencanakan dan mengimplementasikan strategi kewirausahaan untuk
menciptakan keuntungan.

II. PENGERTIAN BERPIKIR DAN PERUBAHAN

A. Defenisi Berpikir

Menurut Khodijah (2006:17) mengatakan bahwa berpikir adalah sebuah


representasi simbol dari beberapa peristiwa. Sedangkan menurut Drever dalam
Khodijah (2006:117) mengatakan bahwa berpikir adalah melatih ide-ide dengan
cara yang tepat dan seksama yang dimulai dengan adanya masalah. Jadi berpikir
adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengakibatkan penemuan yang terarah
kepada suatu tujuan. Berpikir mengarahkan kita untuk menemukan pemahaman
atau pengertian yang kita kehendaki.
Menurut Diana Septi Purnama, berpikir adalah proses dinamis, dimana individu
bertindak aktif dalam proses berpikir menghadapi hal-hal yang bersifat abstrak.
Pada proses berpikir individu membuat hubungan antara obyek yang ada untuk
menemukan pemahaman tertentu.

B. Defenisi Perubahan

Menurut Neni Nurmayanti Husanah, perubahan merupakan sesuatu yang


unik karena perubahan-perubahan yang terjadi dalam berbagai kehidupan itu
berbeda-beda dan tidak bisa disamakan, walaupun memiliki beberapa persamaan
dalam prosesnya. Menurut Vincent Gaspers, perubahan adalah bagian terbesar dari
kenyataan bisnis. Sedangkan menurut Cateora (MGH) perubahan adalah hasil
suatu masyarakat yang mencari cara memecahkan masalah yang diciptakan oleh
perubahan dalam lingkungannya. Sehingga dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa berpikir perubahan adalah satu keaktifan pribadi manusia yang mengunakan
ide-ide dalam rangka menciptakan sebuah perubahan.

III. CARA MEMAHAMI BERPIKIR PERUBAHAN

1. Pemahaman Pentingnya Perubahan dan Peranan Mindset (Pola Pikir)

Perubahan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan


manusia. Adanya perubahan yang terjadi memberikan sebuah kenyataan bahwa
hidup itu dinamis, selalu berubah-ubah. Seiring dengan perubahan yang terjadi itu
pada akhirnya akan memicu pola pikir atau mindset dari individu.

Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang


kita miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan,
dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain,
atau kehidupan ini. Dengan demikian, mindset adalah semacam filter yang kita
bangun untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat dan alami. Pola pikir memberi
tahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang akhirnya akan menentukan
apakah kita akan berhasil atau tidak. Demikian pula orang yang menghadapi
perubahan. Ada orang yang beranggapan bahwa perubahan bukanlah hal yang
penting. Tetapi sebaliknya, ada orang yang mempercayai bahwa perubahan adalah
hal yang penting. Di sini pola pikir menggerakan perilaku kita sehingga Bapak
Psikolag, William James berkata “Yakinlah bahwa hidup anda berharga, maka
keyakinan anda akan menciptakan faktanya”.

Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing. Kita
harus membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat
apakah ada pikiran-pikiran negatif yang harus kita buang. Jika tidak, keyakinan
negatif yang tersembunyi akan mengendalikan diri kita. Jika kita tidak mengetahui
pola pikir kita, kita tidak dapat melakukan apapun terhadapnya. Jika kita tidak
menyukai hasil-hasil yang kita dapatkan selama ini, kita jelas harus mengubah pola
pikir kita. Pada saat itulah kita akan mengerti apa seberapa pentingnya perubahan.

2. Perubahan Mindset

Perubahan mindset atau pola pikir dapat berubah. Karena pola pikir
merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning), maka pola pikir bisa
juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning). Tentu saja ada pikiran-
pikiran yang muda dan ada yang sulit untuk diubah. Ada yang cepat, ada yang
memerlukan waktu yang lama. Ada bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan ada
yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola pikir yang
bisa kita ubah dengan bantuan para ahli seperti, psikolog, ahli mindset transformasi.

Mindset/pola pikir pada seseorang dalam mewujudkan mimpinya dalam


melakukan wirausaha kadang sering berubah, karna banyak sekali orang yang takut
akan hal – hal yang belum pernah mereka coba, padahal menurut Carol Dweck
menerjemahkan mindset sebagai kepercayaan mengenai siapa kita dan apa
kemampuan kita, maka dari itu kita terlebih dahulu harus mengenal kemampuan kita
dan kita harus yakin/percaya kepada kemampuan diri kita sendiri, karna banyak
sekali orang yang ragu akan kemampuan dirinya yang dapat mengurungkan niat
mereka untuk mewujudkan mimpinya dalam menjadi wirausaha, dalam hal ini kita
harus mengubah mindset kita dengan cara mengetahui/mempelajari pengetahuan
baru tentang bagaimana kita harus mempunyai pola pikir yang inovatif, karena
dengan berpikiran inovatif kita dapat menciptakan hal yang baru dalam
berwirausaha.

3. Mindset Entrepreneur

Seorang entrepreneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang


entrepreneur akan selalu berusaha “mencari cara baru” untuk meningkatkan utilitas
sumber daya secara efisien, mencari alternatif lain bila sumber daya yang ada
terbatas. Seorang entrepreneur cenderung menjadi job creator daripada sekedar job
seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh jumlah total pola pikir positif,
kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yang dimilikinya.

Pola pikir produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan


memahami kelimpahan maupun keterbatasan yang ada. Dengan pola pikir produktif,
semua hambatan akan diubah menjadi peluang untuk meminimalisasi ancaman, dan
semua kekuatan akan menjadi suatu kesempatan untuk lebih dikembangkan
kesempatannya.

Perbedaan Pola Pikir Entrepreneur vs Non Entrepreneur:

• Produktif versus Konsumtif

Konsumtif adalah kata sifat, berasal dari kata dasar “konsumsi” maka
dengan demikian kata konsumtif berarti sifat mengkonsumsi, memakai,
menggunakan,menghabiskan sesuatu. Sementara produktif adalah bentuk ajektif dari
kata benda produksi. Arti produktif adalah “banyak hasilnya”, atau bisa kita artikan
“terus menerus menghasilkan”. Bila kata konsumtif dan produktif kita kaitkan
dengan kewirausahaan, pertama-tama yang harus diperhatikan adalah bahwa disadari
atau tidak, selama ini ada saja perilaku kita dalam kehidupan sehari-hari, yang
bersifat konsumtif. Perilaku semacam itu harus dihilangkan, atau paling tidak
dikurangi sampai batas seminimal mungkin. Pada situasi kehidupan yang normal, di
bidang apa pun kita berkarir, sebenarnya pola konsumtif memang harus ditekan,
apalagi pada masa krisis ekonomi. Terlebih lagi bila kita ingin memulai kehidupan
sebagai wirausahawan.
• Resources Utilization Versus Resources Disposal. (pemanfaatan sumber
daya vs pembuangan sumber daya).

Enterprenenur berpikir bahwa ada kesempatan yang dapat dimanfaatkan


dari ketersediaan sumber daya di sekitarnya. Orang biasa mungkin berpikir bahwa
sesuatu yang sudah digunakan atau yang tidak penting lebih baik dibuang, tetapi
beberapa orang yang berpikir sudut pandang lain, berpikir untuk memanfaatkannya,
dan dijadikan sesuatu yang bisa dijadikan uang. Itulah orang yang memiliki jiwa
kewirausahaan.

4. Kecerdasan Finansial

Kecerdasan finansial yang dimaksudkan di sini lebih ditekankan pada


konsep ekonomis. Untuk mencapai kecerdasan finansial ala covey maupun kiyosaki,
kita harus melakukan kreativitas finansial. Kreativitas finansial berusaha mengubah
mindset yang ada pada diri kita masing-masing mengikuti pola pikir manusia
sejahtera yang efisien dan sesuai konsep ekonomis. Kreativitas secara finansial
dalam kenyataannya merupakan kesediaan untuk berpindah dari zona yang dianggap
nyaman sebelumnya menuju ke zona baru yang penuh tantangan. Seorang yang
kreatif akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan perhitungan yang
matang sehingga menghasilkan zona baru yang lebih nyaman pada masa depan
dengan mengorbankan kenyamanan hari ini.

5. Hambatan-Hambatan Yang Ditemukan Saat Memulai Usaha

Pada saat akan memulai usaha, banyak entrepreneur pemula yang


mempunyai hambatan mental berupa persepsi yang negative tentang kemampuan
dirinya. Hambatan persepsi negative tersebut antara lain :

terlalu muda/terlalu tua tidak berbakat

tidak/belum punya modal


Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu; Motivasi yang kuat,
Mindset yang tepat (produktif, kreatif, positif), dan Make it (lakukan saja).

6. Tips Praktis Dalam Kaitannya Dengan Berpikir Perubahan Itu Sendiri

Dalam hal ini yang dimaksudkan dengan tips praktis dalam kaitannya
dengan berpikir perubahan adalah memprogram otak bawah sadar untuk melakukan
perubahan. Otak bawah sadar dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu : Teknik
visualisasi dan Teknik afirmasi.

7. Kaitan antara Kewirausahaan dan Berpikir Perubahan

Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat dalam mengenali


produk baru, menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan
produk baru, memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dalam
Ensiklopedia Ekonomi, Keuangan, dan Perdagangan, Entrepreneur (pengusaha) ialah
seseorang yang mengambil bagian dalam, atau yang mengusahakan sesuatu. Dalam
teori ekonomi, ialah seseorang yang berusaha, mengambil inisiatif, dan
mengusahakan suatu perusahaan. Orang-orang yang bertanggung jawab karena
mengambil inisiatif untuk mengembangkan atau menjalankan dan mengendalikan
suatu organisasi perdagangan.

Mereka menanggung resiko dan ketidaktentuan. Jika berhasil, mereka


akan mendapatkan keuntungan, dan jika tidak berhasil, mereka akan memikul
kerugian. Jika demikian halnya jelaslah bahwa kewirausahaan memiliki kaitan erat
dengan apa yang kita sebut berpikir perubahan. Seorang entrepreneur jika ingin maju
haruslah menyikapi segala perubahan yang ada dengan pola pikir kreatif dan
inovatif. Adanya berbagai perubahan yang ada akan menjadi hal utama yang memicu
keberhasilan seorang entrepreneur dalam mengolah dan memaksimalisasi
kesempatan yang ada demi kemajuan kinerja usahanya.
IV. MANFAAT BERPIKIR PADA PERUBAHAN

Manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan sangatlah banyak, diantaranya

adalah:

a) Merubah kebiasaan yang mungkin dahulunya tidak baik, menjadi lebih


bermakna dan lebih baik.

b) Dapat memotivasi untuk mencoba hal baru yang lebih bermanfaat.

c) Meningkatkan kemampuan berkreasi dalam diri seseorang.

d) Membuat orang semakin percaya diri dalam menjalani kehidupan.

e) Meningkatkan kemampuan seseorang dalam menyelesaikan suatu


masalah.

Setelah mengetahui manfaat yang bisa didapatkan dari berpikir perubahan,


dapat disimpulkan bahwa berpikir perubahan itu perlu dilakukan karena dengan
berpikir perubahan seseorang bisa melakukan banyak hal, mulai dari dapat mencoba
hal-hal baru yang belum pernah dilakukan, dapat menyelamatkan nasib orang lain
atau dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kemampuan seseorang dalam
melakukan sesuatu.

V. Contoh Studi Kasus

Salah satu contoh dari berpikir perubahan yaitu ada seorang pegawai kantoran
yang dulunya sering disuruh-suruh bisa saja menjadi seorang entrepreneur yang
sukses dengan adanya upaya untuk berpikir berubah yang bisa membuatnya dapat
mengubah nasibnya menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Dalam berpikir perubahan, seseorang diharapkan memiliki pola pikir yang


produktif karena pola pikir seperti inilah yang akan menciptakan ide-ide baru
sekaligus dapat membuat seseorang bisa melangkah lebih jauh lagi dalam
mengeksplorasi kemampuan yang dia miliki sehingga diharapkan seseorang tidak
hanya terpaku pada apa yang sudah ada sekarang yang mungkin saja dapat
membuatnya hancur melainkan pada perubahan apa yang bisa dia perbuat. Untuk
dapat membangun kebiasaan yang produktif menjadi suatu kenyataan diperlukan
adanya kemampuan berpikir untuk mewujudkan kebiasaan yang harus diasah secara
berkelanjutan dengan pengusaan ilmu pengetahuan, keterampilan dan keinginan hati
yang akan menuntun kekuatan-kekuatan bersikap dan berperilaku yang terpola.

Anda mungkin juga menyukai