TKP 270214
K03-GROWTH MINDSET
DOSEN PENGASUH : Ir. Mukiat, MS
Ir. Makmur Asyik, MS
2014
SUB POKOK BAHASAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
BACAAN
Dulu, untuk memotret, kita harus menggunakan film rol yang dibeli
terpisah dengan kamera. Sekarang, usaha yang dirintis oleh Kodak dan
Fuji film tersebut mengalami kemunduran digantikan dengan kamera-
kamera digital. Dan kini, kamera pun terancam oleh handphone yang juga
dilengkapi dengan kamera. Hal serupa juga dialami oleh produsen mesin
tik yang diganti dengan komputer, mesin faksimili yang diganti dengan
internet, dan Nokia yang diganti dengan BlackBerry.
Pola pikir memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan,
yang akhirnya akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak.
Misalnya, ada pola pikir yang mengatakan “Kehidupan ini sangat keras
dan aku harus berjuang hanya sekedar untuk hidup pas-pasan”. Atau kita
mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif, seperti “Aku punya
kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama denganku”.
PARADIGMA,
Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir kepada
pola pikir yang lain. Dari pola pikir negatif ke pola pikir yang lebih positif,
dari pecundang menjadi pemenang, dari statis menjadi kreatif, dari
konsumtif menjadi produktif, dan dari pekerja menjadi entrepreneur.
Seorang manusia melakukan self-talk sebanyak 55.000 s/d 60.000
kali/hari.Sayangnya 77% statement yang diucapkan bersifat negatif dan
melemahkan diri kita (Deepak Chopra).Contoh,
JIWA ENTREPRENEUR
Setiap insan yang ingin cepat sukses harus memiliki jiwa
Entrepreneur, baik sebagai pegawai ataupun sebagai wirausaha, ini
berarti harus dibentuk agar terus tumbuh, subur dan berkembang,
Membentuk jiwa entrepeneur dapat dilakukan secara internal
maupun eksternal, akan lebih mudah secara internal dan akan lebih
efektif kalau dilengkapi faktor eksternal.
1 I O
2 I O
3 I O
4 I O
5 I O
6 I O
7 I O
8 I O
9 I O
10 I O
Keterangan,
I = untuk benda-benda pribadi yang Anda klasifikasikan sebagai barang
modal (investasi)
O = untuk benda-benda pribadi yang Anda klasifikasikan sebagai barang
konsumsi.
Bila kita menganggap bahwa diri kita sudah terlalu tua untuk
memulai usaha, maka ingatlah kisah sukses Colonel Sanders, pemilik
waralaba KFC yang mendunia. Dia memulai usahanya pada saat dia
berumur 70 tahun, dan memetik hasil yang gemilang hanya dalam waktu
sepuluh tahun kemudian.
Bila kita menganggap tidak berbakat bisnis atau terlalu muda, makan
ingatlah bahwa banyak pebisnis skala nasional seperti Sunaryo Suhadi
(pengusaha energy), Cak Eko (Bakso Malang Kota Cak Eko), Hendy
Setiono (Kebab Baba Rafi), dan lain-lain, dulunya juga merasa tidak
berbakat bisnis. Mereka berbisnis sejak mahasiswa. Hanya motivasi dan
kemauan yang keras untuk mandirilah yang membuat mereka mampu
mengatasi hambatan mental tersebut.
Bila kita menganggap bahwa kita tidak (belum) punya modal yang
cukup untuk memulai usaha, maka ingatlah bahwa kegigihan dan inovasi
kreasi intelektual adalah modal utama yang jauh lebih berharga dari
sekedar uang. Bill Gates memulai bisnis Microsoft-nya dari garasi dan
tanpa modal uang besar, demikian juga awal mulanya Google, YouTube,
Yahoo, dan sebagainya. Di Indonesia, Femina Group dan Mustika Ratu
juga dimulai dari garasi dapur rumah para pendirinya. Bahkan pabrik rokok
Gudang Garam didirikan oleh Alm. Tjoa Ing Hwie dengan modal dengkul.
INGATLAH!
Saat balita, kita mampu berjalan karena motivasi yang
kuat untuk bisa berjalan. Kita mampu karena tidak
banyak berpikir negatif akan risiko, takut jatuh, dan
sebagainya. Demikian juga seharusnya pola pikir saat
memulai usaha, yaitu harus optimis dan percaya diri
dengan pola pikir positif.
Oleh karena itu, marilah kita singkirkan pikiran negatif yang muncul
dalam benak kita. Menurut Deepak Chopra, setiap hari manusia
melakukan self-talk sebanyak 55.000 sampai 60.000 kali. Dan sayangnya,
77% isi monolog itu bersifat negatif dan melemahkan diri sendiri. Saat kita
membaca koran – tentang PHK, kenaikan harga makanan, biaya
transportasi, dan lain-lain – maka pikiran kita terinduksi untuk berpikir
negatif, “Wah, ekonomi semakin berat, kebutuhan hidup semakin mahal.”
Saat melihat orang lain sukses, maka timbul pikiran negative dalam
kehidupan seperti “saya kurang sukses,” “saya sudah terlambat untuk
berubah dan menjadi orang sukses,” atau “mereka sukses karena
mencuri.”
Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu, Motivasi yang
kuat, Mindset yang tepat (produktif, kreatif, positif), dan Make it (Just
do it - lakukan saja). Untuk meningkatkan motivasi dalam usaha, setting-
lah hasrat Anda(Impian atau cita-cita anda) agar berusaha seperti hasrat
ketika Anda sedang jatuh cinta. Pupuklah hasrat tersebut dengan
membayangkan bahwa seorang entrepreneur akan mempunyai waktu
yang luang dan uang yang lapang. Sementara seorang karyawan,
meskipun banyak uang, dia tidak memiliki kemerdekaan dalam mengatur
hidupnya.
1. RISET,
Pelajari mekanisme bisnis Anda secara detail mulai dari hulu sampai
hilir. Cari informasi sebanyak mungkin dari manapun, dengarkan cerita
teman Anda yang sudah sukses karena Anda bisa mempelajari
bagaimana meraih kesuksesan dari orang yang Anda percaya yaitu
teman Anda sendiri.
4. BERANI GAGAL,
Selalu siap untuk mengambil jalan yang sama sekali berbeda dengan
orang lain dan selalu siap dengan resiko yang dihadapi. Yakinlah
dengan jalan yang Anda ambil. Jadikan kesuksesan orang lain sebagai
motivasi diri sendiri dan ikuti proses bagaimana dia bisa menjadi
sukses tapi akan lebih baik bila kita tidak ikuti ide bisnisnya. Cari ide
lain yang sama sekali beda.
PENGERTIAN,
VISI, adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang
belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca
oleh setiap organisasi (anggota organisasi).
MISI, keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan startegik
untuk mewujudkan visi organisisasi.
PENGERTIAN LAIN,
VISI,
Adalah sebuah gambaran akan masa depan yang Idial, atau cita-cita
mulia tentang situasi masa depan yang jauh dimuka,
Semakin jelas Visi tersebut diungkapkan, akan semakin fokus & jelas
arah yang akan dituju.
MISI,
Adalah sebagai sebuah sistem dasar untuk pelaksanaan Visi, atau
dapat juga dikatakan sebagai Komitmen tertentu, fungsi yang khas
atau tugas yang spesial yang akan dilakukan demi tercapainya
sebuah Visi (Tujuan/Impian) tertentu.
Dengan kata lain, misi adalah panduan utama dalam melaksanakan
segala upaya atau kegiatan untuk mencapai Visi (Tujuan/Impian),
MENYUSUN VISI
Visi yang baik (Vision of success), deskripsi tentang apa yang ingin
dicapai oleh organisasi setelah organisasi tersebut
mengimplementasikan strateginya dan mencapai potensi sepenuhnya.
Memiliki dua unsur utama, yaitu ideologi inti dan menggambarkan masa
depan.
Empat komponen
Visi dibangun berdasarkan nilai inti
Visi perlu mengelaborasi tujuan organisasi
Visi perlu memasukkan gambaran singkat mengenai bagaimana cara
organisasi mencapai tujuannya
Visi perlu merumuskan sasaran umum
MENYUSUN MISI
Menjelaskan masa depan yang Idial atau sebuah gambaran hari esok
yang paling didambakan sehingga setiap kali kita membacanya
membuat kita merasa pantas untuk memberikan pengorbanan dan
investasi waktu, tenaga, emosi, perasaan dan biaya.
Visi & Misi akan menjadi panduan dalam menyusun strategi dan
melaksanakan tindakan taktis sehari-hari,
Visi & Misi individu akan mengungkapkan keunikan individu beserta
segala kompetensinya dalam kontek pelayanan konsumen.
Sebagai acuan bagi setiap individu dalam memahami tujuan dan arah
organisasi, dan membatasi mereka yang tidak memahami tujuan dan
arah organisasi tersebut secara lebih jauh turut serta dalam kegiatan
orgainsasi.
Produk atau jasa yang disediakan usaha ini dapat memberikan manfaat
setidak-tidaknya sama dengan harganya.
Tekonologi yang digunakan dalam produk atau jasa yang biaya dan
kualitas bersaing.
Dengan kerja keras dukungan pihak-pihak lain, bisnis tidak saja dapat
bertahan melainkan juga tumbuh dan memberikan keuntungan.
Filosofi manajemen dari bisnis ini akan menghasilkan citra yang baik
dimata publik dan akan memberikan imbalan keuangan dan psikologis
bagi mereka yang bersedia menginvestasikan tenaga dan dana dalam
membantu bisnis untuk berhasil.
Konsepsi diri wirausaha dari bisnis ini dapat dikomunikasikan kepada,
dan diterapkan oleh oleh, para karyawan dan pemegang saham.
Strategi, adalah sebuah rencana dasar yang luas dari suatu tindakan
organisasi untuk mencapai tujuan.
Sederhana (Simple)
Terukur (measurable)
Terjangkau (reasurable)
Beralasan (Reasonable)
Ambisius
Periode waktu (time Frame)
Bersifat strategis (Strategic)
Adanya kejalasan (reality)
Kondisikan usaha yang akan datang (prespectif)
Komunikatif (comunication)
Apakah anda sudah mempelajari apa yang perlu anda ketahui guna
mencapai Inpian tersebut.
KARAKTERISTIK IMPIAN
1. IMPIAN HARUS BESAR,
Setelah anda menentukan Impian, sesuatu dalam diri anda mulai
berkata, “Ayo .., ayo …”. Jangan membuat rencana yg kecil karena
tidak akan mampu mengobarkan jiwa manusia. Cara anda melihat
kehidupan (sikap) akan menentukan apa yang anda peroleh dari
sana.
Karena, setiap orang tidak akan tertarik dgn pekerjaan anda, spt yg
anda rasakan, kadang-kadang mungkin anda merasa bahwa
beberapa orang sengaja merintangi atau menghambat langkah anda,
tetapi kenyataannya orang terbesar yg menghambat anda adalah
Diri anda sendiri.
Biasanya orang merasa sulit, apa lagi yang harus diperbuat. Apa lagi
yang bisa mengembangkan. Tetapi kalau sungguh-sungguh dipikirkan
siang malam, pintu itu terbuka sendiri. Kalau pintu tidak terbuka,
sebaiknya kita merenung diri apakah kita yang kurang memikirkan. Jadi
intinya adalah sungguh-sungguh.
Demikian pulalah dengan faktor Impian itu. Ia melekat pada diri Anda
masing-masing dan baru menjadi faktor Impian kalau ia berhasil
menemukan pintunya. Celakanya, di dunia ada ribuan atau bahkan jutaan
pintu yang pasangannya berbeda. Maka, temukan dan ketuklah pintu-
pintu itu.
Sikap Anda terhadap “pintu” itu akan tercermin pada apa yang
Anda dapatkan. Sikap itu adalah sebuah pilihan. Pilihannya bermacam-
macam,
Ada yang mendiamkan saja. Dia adalah orang yang percaya diri
dengan “bakat”-nya dan membiarkan “pintu” menemukan dirinya. Kalau
dia beruntung, bisa saja dia berhasil. Namun faktanya, sedikit sekali
orang yang berhasil menggunakan cara ini.
Mengirim sinyal positif. Orang kedua ini sepertinya diam dan menunggu
pintu mendatanginya, tetapi sesungguhnya ia tidak diam. Dia
mengirimkan signal agar “pintu” itu bergerak menghampirinya. Dengan
kata lain, dia mengetuk “pintu” itu dengan bahasa tubuhnya. Apakah itu
penampilannya yang menarik, suaranya yang khas, dan sebagainya.
Mencari pintu, mengetuk pintu. Orang yang ketiga ini adalah orang
yang kurang beruntung. Mereka sadar bahwa “pintu” tidak akan
terbuka, kecuali mereka mendatangi dan mengetuk-ngetuknya, maka
mereka mendatangi sebuah pintu. Pintu itu mungkin Cuma dibuka
separuh oleh pemilikinya atau penghuninya. Ia tidak welcome. Anda
harus pergi mencari pintu lainnya. Terus mencari dan mengetuknya.
Namun, begitu berada di dalam pintu itu, lagi-lagi sikap mereka
berbeda-beda,
4. CERDAS
Penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan tidak selalu dikaitkan
dengan nilai akademik semata, tetapi aspek non-akademik yang
lebih luas lagi tak ayal membentuk pribadi seseorang.
Contoh, Paul Allen. Pendiri Microsoft, Ia sempat menekuni
pendidikan di Washington State University tetapi dikeluarkan pada
tahun keduanya untuk bekerja sebagai programmer di Honeywell,
Boston, AS yang menempatkan dirinya dekat dengan teman
lamanya yakni, Bill Gates.
5. PERCAYA DIRI
Kepercayaan diri sangat penting untuk membangun kesuksesan di
masa depan.
Contoh, Steve Jobs. Chief Executive Officer (CEO) Apple ini banyak
menghabiskan waktunya bersama Ayahnya di garasi rumah. Kala itu
sang Ayah kerap menunjukkan Steve bagaimana cara membongkar
dan membangun kembali berbagai perangkat elektronik, seperti
radio dan televisi, Karena terbiasa, maka hal itu memberinya
kepercayaan diri yang luar biasa pada diri Jobs. Sejak itu ia tertarik
untuk mengembangkan hobi mengutak-atik elektronik yang
kemudian mendorongnya untuk menciptakan inovasi teknologi yang
lebih kompleks.
8 PRINSIP SUKSES
TEKNIK VISUALISASI
TEKNIK AFIRMASI
1. Coba Anda ucapkan kalimat berikut, “Saya adalah orang berada. Saya
berkelimpahan.”
Bagaimana ekspresi keinginan anda tersebut ?.
Apakah perasaan Anda nyaman?,
Mungkin tidak karena Anda memang belum berada.
2. Coba ucapkan kalimat lain seperti berikut, “Saya ingin menjadi orang
berada, tetapi saya ini karyawan rendahan. Mana mungkin saya
menjadi kaya?”
Terasa rasa pesimisnya bukan? Namun, kali ini perasaan Anda
membenarkan.
Sayang sekali, walaupun terasa benar, kalimat macam inilah yang
menarik segala kesusahan Anda.
Mari kita koreksi kalimat tersebut menjadi POSITIF dan BENAR
sebagai berikut,
3. Contoh lain dari pemilihan kata yang POSITIF dan BENAR adalah kata
“Semakin Baik”,perhatikan dialog berikut,
Tanya,“Bagaimana kabar Anda (kemajuan kuliah, bisnis, dan lain-
lain)?”
Jawab, “Semakin baik.”
Jawaban ini terasa lebih nyaman. “Semakin baik” bernuansa positif
dan jujur. Positif karena menimbulkan senyum (cobalah). Dan juga
jujur karena selalu ada yang semakin baik dari sebelumnya. Yang
tadinya baik, lalu meningkat, berarti semakin baik. Yang tadinya
sakit, lalu berkurang sakitnya, itu juga semakin baik (kalau kita sakit,
lalu menjawab “baik” atau “dahsyat” tentu ada suara kecil yang
protes bahwa jawaban kita tidak jujur atau berlebih-lebihan. Kalau
kita sakit lalu menjawab “semakin baik”, masih selaras dengan
keadaan sebenarnya karena sakit yang berkurang. Jawaban itu juga
berlaku sebagai doa).
Setiap hari, selalu saja ada hal yang menjadi “semakin baik”.
Mungkin penyelesaian pekerjaan kita, hubungan dengan pasangan,
kesehatan, keuangan, dan ibadah. Apa saja bisa menjadi semakin baik
dari sebelumnya. Yang tadinya shalat sekali sehari, lalu mejadi shalat 2
kali sehari, ini semakin baik. Yang tadinya shalat di akhir waktu lalu
menjadi di awal waktu, ini juga semakin baik. Yang tadinya merasa uang
selalu tak cukup sehingga sering menggerutu, lalu menjadi lebih
bersyukur karena masih punya uang walau sedikit, ini juga semakin baik.
TIPS PRAKTIS
Ciptakan apa yg ingin anda ciptakan, lihat keadaan anda seperti yang
anda inginkan, tempatkan diri anda dalam gambaran itu dan lihat
keadaan melalui mata anda, jika anda ingin mobil, lihat dunia dari
dalam mobil itu ketika anda sedang mengendarainya.
Dengarkan suara yang akan anda dengar jika anda telah mencapai
Impian anda.
Rasakan perasaan yang ingin anda rasakan ketika anda telah
menciptakan apa yang anda inginkan.
Gambarkan apa yang anda alami dalam pernyataan singkat, termasuk
apa yang anda rasakan.
Jika perlu, edit afirmasi anda supaya memenuhi semua pedoman
diatas.
1. Kaji ulang afirmasi anda satu sampai tiga kali sehari, Waktu yang
terbaik adalah sesudah bangun tidur, tengah hari untuk
memfokuskan anda kembali dan menjelang waktu tidur.
2. Jika memungkinkan, baca setiap afirmasi dengan suara keras.
3. Pejamkan mata dan visualisasikan diri anda seperti yang
digambarkan afirmasi itu, lihatlah seolah-olah anda sedang menatap
gambaran di luar diri anda, dengan kata, jangan melihat diri anda
berdiri diluar, lihatlah gambaran itu seolah anda sedang benar-benar
menjalaninya.
4. Dengarkan suara apapun yang mungkin anda dengar ketika anda
berhasil mencapai apa yang digambarkan afirmasi anda suara
ombak, gemuruh orang banyak dan lain-lain, sertakan orang penting
lain dalam kehidupan anda saat mereka sedang memberikan
selamat dan menyatakan betapa senangnya mereka dengan
kesuksesan anda.
5. 5. Rasakan perasaan yang akan anda rasakan ketika anda
mencapai kesuksesan itu, semakin kuat perasaan itu, semakin
efektip proses itu,
6. Ulangi lagi afirmasi anda, dan kemudian ulangi proses itu dengan
afirmasi berikutnya.
MELINDUNGI IMPIAN
2. Scale up kita mulai step by step, misalnya satu project, tambah dua
project. Project perumahan ditambah dengan project kantor, ditambah
dengan mall, dan sebagainya. Jadi itu scale up. Tadi kami sudah
sampaikan tentang scale up ke suatu bidang yang baru sama sekali. Itu
tentu sangat sulit sekali, contoh kasus ciputra group,
2. Rapat rutin,
Pemilik startup harus selalu menggelar rapat rutin, semisal setiap
beberapa bulan atau satu kali per kuartal. Namun, setiap kali ada
informasi penting yang muncul, segera beritakan informasi itu
kepada tim.
Jangan menunda untuk mengumumkannya hingga bertemu di
pertemuan berikutnya.
Para pendiri startup yang kini telah sukses memiliki gairah yang
besar terhadap apa yang mereka lakukan.
Mereka akan melakukan apa pun untuk bisa membuat bisnis jadi
sukses.
Perusahaan itu pada saat masih kecil atau sedang dirintis sebagai
sebuah start up bisnis tentu masalah operation sangat perlu diperhatikan
sangat ini heavy operation, artinya memang entrepreneur itu dia akan
sangat terlibat sangat intensif sekali kepada hal-hal yang sifatnya
operasional. Berbicara bisnis, operasional itu tentu yang menentukan
sebuah bisnis untuk bisa mulai berjalan itu adalah bisa jualan atau tidak.
Jadi ini buat sales manajemen sebetulnya di awal ya. Tentu sales itu
yang dijual adalah barang, kalau perusahaannya merchandising company,
tentu dia beli lalu dijual, kalau dia manufacturing company kemudian sales
itu baru bisa berhasil kalau di back up dengan manufacturingnya yang
handal. Tetapi kalau saya cenderung melihatnya di awalnya yang nomor
satu yang kita dekati adalah soal sales dulu. Kenapa sales? Karena dari
sales lah kita menghasilkan uang sebetulnya. Dengan kita jualan laku,
uang itu boleh masuk. Kalu uang sudah mulai masuk dengan asumsi itu
dikelola dengan baik, maka di situ akan menghasilkan keuntungan. Bisnis
itu baru bisa tumbuh dengan baik kalau dia untung. Jadi keuntungan
itu memang diperlukan seperti sebuah nutrisi diperlukan tubuh ini supaya
bisa tumbuh. Namun balik lagi kalau ditarik ke belakang keuntungan itu
bisa terjadi kalau sudah ada penjualan. Sehingga lalu fokusnya adalah
bagaimana kita bisa memastikan supaya penjualan itu bisa terjadi. Nah,
ini yang di level-level pertama.
Tentu kalau kita masuk lebih dalam lagi, jualan itu bisa laku kalau,
kita memang mempunyai produk atau servis yang berbeda dengan
kompetitor. Simple aja sebenarnya bisnis itu filosofinya adalah about
differentiation perbedaan saja. Tapi perbedaan bukan saja asal berbeda,
tapi juga perbedaan yang memberikan nilai tambah bagi
konsumennya. Dan nilai tambah ini adalah nilai tambah yang diperlukan
dan dianggap penting oleh konsumen. Nah, lalu differentiation itu bisa
differentiation pada produknya, bisa differentiation pada cara
mendistribusiannya, bisa differentiation itu pada cara
mengkomunikasikannya. Bisa differentiation itu sampai pada hal-hal
yang sifatnya itangible yang sudah dalam bentuk brand value itu
bagaimana kemudian membangun persepsi benak konsumen kita.
Pada waktu kita melihat sesuatu, kita merasa ini layak dilakukan.
Ada dua hal yang harus diperhatikan dan dilakukan, yaitu,
Ada banyak orang yang memiliki yang tidak mau berubah. Walaupun
ada yang mewujudkannya dalam sikap yang angkuh misalnya. Tapi
kadang-kadang juga ada yang negatif. Misalnya gini, ketika dia mengalami
kegagalan dia akan mengatakan, “Ya, saya ini memang bodoh. Saya ini
memang tidak bisa”. Nah, sebagai seorang yang ingin bertumbuh, jangan
melakukan hal itu. Kita harus bisa mengubah. Memang kita mungkin
melakukan kesalahan, tapi jangan terpuruk atau jangan kemudian
mengulang-ulang, “Ini adalah salahku”. Atau mungkin sebaliknya, “Ini
bukan salahku”. Tapi apa yang bisa kita pelajari supaya kita melakukan
perbaikan, perbaikan, dan perbaikan.
Nah, ada orang yang kemudian mengatakan bahwa, “Ya, saya ini
memang tidak bisa berteman dengan orang lain, saya ini memang tidak
bisa memulai percakapan”. Ini adalah contoh fixed mindset. Dia merasa
bahwa dia sudah sejak lahirnya atau ketika dia saat ini tidak bisa
membuat sebuah hubungan dengan orang lain. Padahal kalau kita punya
growth mindset, atau mindset yang bertumbuh, kita punya keyakinan
bahwa kita bisa mengubah diri kita, kita bisa melatih diri kita untuk menjadi
lebih percaya diri, lebih berani menjalin sebuah hubungan, sehingga kita
bisa lebih sukses dalam berentrepreneur.