Anda di halaman 1dari 63

KEWIRAUSAHAAN

TKP 270214

K03-GROWTH MINDSET
DOSEN PENGASUH : Ir. Mukiat, MS
Ir. Makmur Asyik, MS

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS SRIWIJAYA

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

2014
SUB POKOK BAHASAN

1. MINDSET (POLA PILIR)


2. POLA PIKIR ENTREPRENEUR
3. IMPIAN DAN SIKAP
4. KREATIVITAS FINANSIAL ENTREPRENEUR
5. GROWTH MINDSET
6. INTENTIONS TO GROWTH
7. FIXED MINDSET VS GROWTH MINDSET

TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Memperoleh pemahaman tentang bagaimana cara berpikir seorang


entrepreneur yang bertumbuh,
2. Memberikan pemahaman tentang pentingnya perubahan dan peranan
mindset (pola pikir),
3. Menjabarkan perubahan mindset,
4. Mengenalkan mindset entrepreneur,
5. Menjelaskan Visi dan Misi,
6. Menjelaskan pengertian, tipe, karakteristik dan bagaimana sikap
dalam menemukan dan menggali Potensi diri,
7. Menjelaskan pengertian, menyusun dan mewujudkan Impian,
8. Menjelaskan sikap-sikap menghadapi Impian
9. Menjelaskan tipe dan karakteristik Impian
10. Menjelaskan pengertian sukses yang hakiki.
11. Mengenalkan teori kecerdasan finansial.

BACAAN

1. Carol S. Dweck, P. D. (2007). Change Your Mindset Change Your Life.


Jakarta: Serambi.
2. Carsrud, Alan L., Brännback, Malin. (2009). Understanding the
Entrepreneurial Mind. New York: Springer.
3. Lester, D. (2009). How To Grow Your Business. Cornwall: Crimson.
I. MINDSET (POLA PIKIR)
Setiap hari, kita menyaksikan Perubahan. Pohon-pohon berubah
menjadi lebih besar, tetapi juga ada yang semakin kering dan mati. Sungai
berubah dari hari ke hari, kadang banjir dan kadang meluap, lalu surut dan
menjadi kering. Demikian pula diri kita. Kita bertambah umur dan selalu ada
yang baru. Kita berubah secara perlahan-lahan.

Dalam dunia usaha, kita juga menyaksikan Perubahan. Produk-


produk baru selalu bermunculan menggantikan produk-produk lama,
warung-warung dan restoran baru, tempat-tempat wisata, dan sebagainya
selalu datang menggantikan yang lama.

Dulu, untuk memotret, kita harus menggunakan film rol yang dibeli
terpisah dengan kamera. Sekarang, usaha yang dirintis oleh Kodak dan Fuji
film tersebut mengalami kemunduran digantikan dengan kamera-kamera
digital. Dan kini, kamera pun terancam oleh handphone yang juga
dilengkapi dengan kamera. Hal serupa juga dialami oleh produsen mesin
tik yang diganti dengan komputer, mesin faksimili yang diganti dengan
internet, dan Nokia yang diganti dengan BlackBerry.

Perhatikanlah bagaimana nasib para pemilik restoran yang banyak


menjamur di daerah Puncak dan Cipanas menyusul dibukanya jalan baru
Jakarta-Bandung melalui jalan tol yang hanya ditempuh dalam tempo dua
jam. Perhatikan juga pengusaha yang sudah menanam risiko pada produk-
produk hobi seperti ikan lohan dan pohon gelombang cinta.

Banyak entrepreneur yang tidak menyadari bahwa dunia ini penuh


dengan perubahan dan mereka tidak boleh duduk-duduk enak melewati
hidup dari keuntungan tanpa kewaspadaan. Perubahan bisa terjadi setiap
saat, tetapi manusia selalu menyangkalnya dan tetap asyik dengan
harapan-harapannya yang seakan-akan hidup dan nasibnya tidak pernah
ada perubahan.

Manusia melihat perubahan, tetapi tidak mampu melihatnya.


Punya mata, tetapi tidak melihat. Sama seperti orang-orang yang
berharta, tetapi tidak berderma. Manusia selalu menyangkal realita-realita
baru dan terbelenggu oleh realita-realita lama, rutinitas, dan enggan berpikir
tentang hal-hal yang baru. Semua itu terbentuk oleh mindset kita.

MINDSET MENGGERAKKAN PERILAKU

Pola pikir atau Mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari


keyakinan yang kita miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan,
sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang kita keluarkan dalam
memandang diri kita sendiri, orang lain, atau kehidupan ini. Dengan
demikian, mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk
menafsirkan apa saja yang kita lihat dan alami.

Pola pikir memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan,
yang akhirnya akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak.
Misalnya, ada pola pikir yang mengatakan “Kehidupan ini sangat keras dan
aku harus berjuang hanya sekedar untuk hidup pas-pasan”. Atau kita
mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif, seperti “Aku punya
kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama denganku”.

Demikian pula pola pikir dalam menghadapi perubahan. Ada orang


yang beranggapan “Saya sudah cukup sukses. Usaha saya sangat besar
dan mustahil saya akan mengalami kesulitan” sehingga dia menjadi arogan
dan sulit menerima perubahan. Namun sebaliknya, ada orang yang
memercayai perubahan sehingga dia berkata, “Kita harus memperbarui
produk setiap tahun sekali dan orang-orang kita harus selalu diperbarui”.

Sebuah mobil dalam keadaan tidak rusak dibawa oleh pemiliknya ke


bengkel. Seseorang bertanya, “Belum rusak kok dibawa ke bengkel?”
Orang itu menjawab, “Justru karena belum rusak saya bawa ke sini.”
Terhadap masalah yang sama, dua orang yang berbeda bisa melakukan
hal yang tidak sama karena mindset-nya berbeda.

Pola pikir menggerakkan perilaku kita sehingga William James,


Bapak Psikologi Modern, berkata, “Yakinlah bahwa hidup Anda
berharga, maka keyakinan Anda akan menciptakan faktanya.”

Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing.


Kira harus membawanya keluar ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan
baik dan melihat apakah ada pikiran-pikiran negative yang harus kita buang.
Jika tidak, keyakinan negatif yang tersembunyi akan mengendalikan diri
kita. Jika Anda tidak mengetahui pola pikir Anda, Anda tidak dapat
melakukan apa pun terhadapnya. Jika Anda tidak menyukai hasil-hasil yang
Anda dapatkan selama ini, Anda jelas harus mengubah pola pikir Anda.

MENGUBAH POLA PIKIR

Apakah pola pikir bisa diubah? Jawabnya, “Bisa”. Karena pola


pikir merupakan hasil dari sebuah proses pembelajaran (learning), maka
pola pikir bisa juga diubah (unlearning), dan dibentuk ulang (relearning).
Tentukan saja ada pikiran-pikiran yang mudah dan ada yang sulit untuk
diubah. Ada yang cepat, ada yang memerlukan waktu yang lama. Ada yang
bisa kita ubah dengan kesadaran sendiri, dan ada yang baru berubah
setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola pikir yang bisa kita
ubah dengan bantuan para ahli, seperti psikolog, ahli mindset transformasi,
atau terapis NLP (Neuro Linguistik Program).

APA SAJA TANDA-TANDA TERJADINYA PERUBAHAN POLA


PIKIR?

Kita bisa mengetahuinya dengan mendeteksi hal-hal seperti berikut


ini. Mungkin kita mulai memahami suatu hal yang selama ini kita ketahui
dengan pengertian yang berbeda. Apa yang semula kita benci ternyata
menyadarkan kita bahwa seharusnya kita kasihi. Kita tiba-tiba sadar
bahwa apa yang tadinya kita yakini benar ternyata sangatlah keliru. Kita
melihat diri dan pekerjaan kita dengan cara yang berbeda dari yang
sebelumnya. Dan kita melihat dunia yang sama dengan kaca mata yang
benar-benar baru. Pola pikir yang berubah tidak mengubah situasi dan
lingkungan di mana kita hidup, melainkan mengubah pikiran diri
sendiri dalam memahami situasi dan lingkungan.

PARADIGMA,

CARA KITA MEMANDANG (MEMBATASI)


SESUATU YANG MENJADI ACUAN
CARA BERPIKIR, MENGAMBIL KEPUTUSAN
DAN TINDAKAN KITA

Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir kepada
pola pikir yang lain. Dari pola pikir negatif ke pola pikir yang lebih positif,
dari pecundang menjadi pemenang, dari statis menjadi kreatif, dari
konsumtif menjadi produktif, dan dari pekerja menjadi entrepreneur.
Seorang manusia melakukan self-talk sebanyak 55.000 s/d 60.000
kali/hari. Sayangnya 77% statement yang diucapkan bersifat negatif dan
melemahkan diri kita (Deepak Chopra). Contoh,

 “Saya kurang sukses”


 “Saya sudah terlambat untuk berubah dan menjadi orang sukses”
 “Saya sudah terlalu tua untuk sekolah lagi”
 “Saya bodoh”
 “Saya tidak berbakat bisnis”
 Kata siapa ??? ...

JIWA ENTREPRENEUR

Setiap insan yang ingin cepat sukses harus memiliki jiwa


Entrepreneur, baik sebagai pegawai ataupun sebagai wirausaha, ini
berarti harus dibentuk agar terus tumbuh, subur dan berkembang,
Membentuk jiwa entrepeneur dapat dilakukan secara internal maupun
eksternal, akan lebih mudah secara internal dan akan lebih efektif kalau
dilengkapi faktor eksternal.

Jiwa entrepreneur tumbuh tidak semata-mata didorong oleh motif


ekonomi tetapi terutama didorong oleh motif ingin berprestasi (David Mc
Cleland), Motivasi seseorang dapat bersifat individual (Maslow) atau sosial
(Alfred Adler). Tahapan membentuk jiwa entrepreneur, yaitu,

1. Mengetahui sifat yang harus dimiliki oleh seorang entrepreneur,


2. Memahami sikap & prilaku yang wajib dimiliki & dilakukan bila
menjadi entrepreneur,
3. Mengerti apa yang harus dilaksanakan untuk menjadi sukses di
bidang entrepreneurship.

Benih entrepreneur akan tumbuh setelah seseorang Yakin & Percaya


bahwa menjadi Entrepreneur akan Untung dan capat mencapai
Kesuksesan, maka terbentuklah JIWA ENTREPRENEUR,

Secara psikologis, benih tersebut akan mengarahkan individu untuk


memahami Sikap & Prilaku yang harus dimiliki agar Untung & Kesuksesan
lebih cepat didapatkan dengan cara yang tepat, Sikap & Prilaku yang
diperlukan akan didapatkan bila seseorang memahami Karakteristik
Entrepreneur, Bila pemahaman ini telah mengkristal, maka Jiwa
Entrepreneur sudah terbentuk, selanjutnya tinggal BERTINDAK.

KARAKTERISTIK ENTREPRENEUR SUKSES


1. Komitmen total, determinasi dan keuletan hati,
2. Dorongan kuat untuk berprestasi,
3. Berorientasi pada kesempatan dan tujuan,
4. Inisiatif dan tanggung jawab,
5. Pengambilan keputusan yang persisten,
6. Mencari umpan balik,
7. Internal locus of control,
8. Toleransi terhadap ambiguitas,
9. Pengambilan risiko yang terkalkulasi,
10. Integritas dan reliabilitas,
11. Toleransi terhadap kegagalan,
12. Energi tingkat tinggi,
13. Kreatif dan Inovatif,
14. Visi,
15. Independen,
16. Percaya diri dan optimis,
17. Membangun tim,
18. Fokus pada produk dan pelanggan,
19. Kepandaian dalam eksekusi.
Setiap orang ingin Untung, bila diketahui melalui menjadi
Entrepreneur bisa mendapatkan Keuntungan, maka orang akan termotivasi
akan menjadi Entrepreneur.

II. POLA PIKIR ENTREPRENEUR


Pola pikir seorang entrepreneur menonjol dalam banyak hal. Dalam
masalah konsumsi, seorang entrepreneur berkarakter produktif, bukan
konsumtif. Seorang entrepreneur juga selalu berusaha “mencari cara
baru” untuk meningkatkan utilitas sumberdaya secara efisien. Dia selalu
mencari alternatif bila sumberdaya yang ada terbatas. Seorang
entrepreneur cenderung menjadi job creator daripada sekadar job
seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh jumlah total pola pikir
positif, kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yang dimilikinya.

Pola pikir produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai


dan memahami keberlimpahan maupun keterbatasan yang ada.
Sebagai contoh, masyarakat yang hidup di daerah yang melimpah airnya
(subur) secara alamiah akan lebih boros menggunakan air dibandingkan
masyarakat yang tinggal di daerah tandus. Seorang technopreneur yang
dibesarkan di daerah tandus, akan tertantang untuk menciptakan sistem
pengairan yang dapat meminimalisasi sifat tandus tersebut dalam
memaksimalkan penggunaan air.

Tokoh berjiwa technopreneur di daerah melimpah air seharusnya lebih


meningkatkan potensi airnya untuk dikembangkan dan dikomersialisasikan.
Dengan pola pikir produktif, semua hambatan (bagi daerah tandus) akan
diubah menjadi peluang untuk meminimalisasi ancaman, dan semua
kekuatan (bagi daerah subur) akan menjadi suatu kesempatan untuk lebih
dikembangkan kesempatannya.

Pada bagian ini, Anda diminta untuk memberikan penjelasan Game


“Kebutuhan dan Keinginan”

GAME “ KONSUMSI ATAU INVESTASI”

JENIS ASET KLASIFIKASI ASET KEBUTUHAN/KEINGINAN

1 I O

2 I O

3 I O
4 I O

5 I O

6 I O

7 I O

8 I O

9 I O

10 I O

Keterangan,
I = untuk benda-benda pribadi yang Anda klasifikasikan sebagai barang
modal (investasi)
O = untuk benda-benda pribadi yang Anda klasifikasikan sebagai barang
konsumsi.

HAMBATAN PERSEPSI SAAT MEMULAI USAHA

Pada saat akan memulai usaha, banyak entrepreneur pemula


yang mempunyai hambatan mental berupa persepsi yang negatif
tentang kemampuan dirinya. Hambatan persepsi negatif tersebut antara
lain, “saya ini terlalu muda” (atau “saya terlalu tua” bagi para pensiunan),
“tidak berbakat”, dan yang paling banyak adalah alasan tidak (belum) punya
modal.

Bila kita menganggap bahwa diri kita sudah terlalu tua untuk memulai
usaha, maka ingatlah kisah sukses Colonel Sanders, pemilik waralaba
KFC yang mendunia. Dia memulai usahanya pada saat dia berumur 70
tahun, dan memetik hasil yang gemilang hanya dalam waktu sepuluh tahun
kemudian.

Bila kita menganggap tidak berbakat bisnis atau terlalu muda, makan
ingatlah bahwa banyak pebisnis skala nasional seperti Sunaryo Suhadi
(pengusaha energy), Cak Eko (Bakso Malang Kota Cak Eko), Hendy
Setiono (Kebab Baba Rafi), dan lain-lain, dulunya juga merasa tidak
berbakat bisnis. Mereka berbisnis sejak mahasiswa. Hanya motivasi dan
kemauan yang keras untuk mandirilah yang membuat mereka mampu
mengatasi hambatan mental tersebut.

Bila kita menganggap bahwa kita tidak (belum) punya modal yang
cukup untuk memulai usaha, maka ingatlah bahwa kegigihan dan inovasi
kreasi intelektual adalah modal utama yang jauh lebih berharga dari
sekedar uang. Bill Gates memulai bisnis Microsoft-nya dari garasi dan tanpa
modal uang besar, demikian juga awal mulanya Google, YouTube, Yahoo,
dan sebagainya. Di Indonesia, Femina Group dan Mustika Ratu juga
dimulai dari garasi dapur rumah para pendirinya. Bahkan pabrik rokok
Gudang Garam didirikan oleh Alm. Tjoa Ing Hwie dengan modal dengkul.
INGATLAH!
Saat balita, kita mampu berjalan karena motivasi yang
kuat untuk bisa berjalan. Kita mampu karena tidak
banyak berpikir negatif akan risiko, takut jatuh, dan
sebagainya. Demikian juga seharusnya pola pikir saat
memulai usaha, yaitu harus optimis dan percaya diri
dengan pola pikir positif.

Oleh karena itu, marilah kita singkirkan pikiran negatif yang muncul
dalam benak kita. Menurut Deepak Chopra, setiap hari manusia melakukan
self-talk sebanyak 55.000 sampai 60.000 kali. Dan sayangnya, 77% isi
monolog itu bersifat negatif dan melemahkan diri sendiri. Saat kita
membaca koran – tentang PHK, kenaikan harga makanan, biaya
transportasi, dan lain-lain – maka pikiran kita terinduksi untuk berpikir
negatif, “Wah, ekonomi semakin berat, kebutuhan hidup semakin mahal.”

Saat melihat orang lain sukses, maka timbul pikiran negative dalam
kehidupan seperti “saya kurang sukses,” “saya sudah terlambat untuk
berubah dan menjadi orang sukses,” atau “mereka sukses karena mencuri.”

Untuk memulai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu, Motivasi yang
kuat, Mindset yang tepat (produktif, kreatif, positif), dan Make it (Just
do it - lakukan saja). Untuk meningkatkan motivasi dalam usaha, setting-
lah hasrat Anda (Impian atau cita-cita anda) agar berusaha seperti hasrat
ketika Anda sedang jatuh cinta. Pupuklah hasrat tersebut dengan
membayangkan bahwa seorang entrepreneur akan mempunyai waktu yang
luang dan uang yang lapang. Sementara seorang karyawan, meskipun
banyak uang, dia tidak memiliki kemerdekaan dalam mengatur hidupnya.

THINK OUT OF THE BOX (HUKUMNYA WAJIB BAGI PARA


ENTREPRENEUR)

Persaingan saat ini sangat ketat, sangat cepat berubah dan sangat
komplek. Peluang bisnis datang dan juga hilang sangat cepat. Ide bisnis
bila tidak segera direalisasikan akan jadi tidak berguna dalam waktu
kurang dari 6 bulan. Apalagi yang berhubungan dengan dunia online. Ide
yang dianggap baru, fresh dan kreatif akan cepat menjadi basi.

Dalam menciptakan ide bisnis kita dituntut untuk selalu berpikir kreatif
dan keluar dari kotak. Hindari membangun bisnis dengan berkaca dari
kesuksesan orang lain kecuali Anda punya inovasi lebih yang bisa menarik
pelanggan dan unik.

Saat Anda terjun ke bisnis yang populer, Anda akan menghadapi


persaingan yang keras. Daripada kita berkompetisi di ruang pasar yang
penuh dengan pesaing, lebih baik kita ciptakan sendiri ruang lain tanpa
pesaing. Jadi apa yang harus kita lakukan untuk selalu berpikir keluar dari
kotak. Mungkin beberapa tips dibawah ini bisa membantu Anda,

1. RISET,
Pelajari mekanisme bisnis Anda secara detail mulai dari hulu sampai hilir.
Cari informasi sebanyak mungkin dari manapun, dengarkan cerita teman
Anda yang sudah sukses karena Anda bisa mempelajari bagaimana
meraih kesuksesan dari orang yang Anda percaya yaitu teman Anda
sendiri.

2. BERPIKIR DARI BERBAGAI SUDUT PANDANG,


Cobalah mencari ide bisnis baru dari berbagai perspektif yang berbeda
dari hasil riset Anda diatas. Buat hipotesa ide bisnis dan ujilah dengan
beberapa skenario bisnis. Bila dimungkinkan lakukanlah tes pasar dalam
jumlah yang kecil untuk mengetahui bagaimana respon pasar mengenai
produk Anda.

3. TERBUKA UNTUK MENERIMA SUATU HAL YANG BARU,


Buang segala pikiran yang menjadi hambatan dan coba hubungkan
beberapa ide yang tidak saling berhubungan dan ciptakan inovasi baru.

4. BERANI GAGAL,
Selalu siap untuk mengambil jalan yang sama sekali berbeda dengan
orang lain dan selalu siap dengan resiko yang dihadapi. Yakinlah dengan
jalan yang Anda ambil. Jadikan kesuksesan orang lain sebagai motivasi
diri sendiri dan ikuti proses bagaimana dia bisa menjadi sukses tapi akan
lebih baik bila kita tidak ikuti ide bisnisnya. Cari ide lain yang sama sekali
beda.

III. VISI & MISI

Pernyataan VISI menjawab Pertanyaan, “Ingin Menjadi apakah Kita ?“


Pernyataan MISI menjawab Pertanyaan, “Apakah Bisnis Kita ?“

PENGERTIAN,

 VISI, adalah gambaran kondisi masa depan dari suatu organisasi yang
belum tampak sekarang tetapi merupakan konsepsi yang dapat dibaca
oleh setiap organisasi (anggota organisasi).
 MISI, keseluruhan tugas pokok yang dijabarkan dari tujuan startegik
untuk mewujudkan visi organisisasi.

PENGERTIAN LAIN,

 VISI,
Adalah sebuah gambaran akan masa depan yang Idial, atau cita-cita
mulia tentang situasi masa depan yang jauh dimuka,
Semakin jelas Visi tersebut diungkapkan, akan semakin fokus & jelas
arah yang akan dituju.

 MISI,
Adalah sebagai sebuah sistem dasar untuk pelaksanaan Visi, atau
dapat juga dikatakan sebagai Komitmen tertentu, fungsi yang khas
atau tugas yang spesial yang akan dilakukan demi tercapainya
sebuah Visi (Tujuan/Impian) tertentu.
Dengan kata lain, misi adalah panduan utama dalam melaksanakan
segala upaya atau kegiatan untuk mencapai Visi (Tujuan/Impian),

 Acapkali orang atau perusahaan memadukan VISI dan MISI dalam


serangkaian kalimat yang sama,

MENYUSUN VISI

 Visi yang baik (Vision of success), deskripsi tentang apa yang ingin
dicapai oleh organisasi setelah organisasi tersebut
mengimplementasikan strateginya dan mencapai potensi sepenuhnya.

 Memiliki dua unsur utama, yaitu ideologi inti dan menggambarkan masa
depan.

 Ideologi Inti, Menunjukkan posisi, eksistensi dan karakter abadi sebuah


organisasi dan merupakan identitas yang begitu penting, terdiri dari dua
unsur, yaitu,
Nilai inti, sistem yang mengarahkan ajaran-ajaran dan prinsip
Tujuan inti, alasan paling fundamental mengenai keberadaan sebuah
organisasi

 Menggambarkan masa depan (Visi BHAG),


Organisasi harus memiliki tujuan (Goals) yang besar (Big), panjang
(Hairy), dan kuat (Audacious)
Dibutuhkan juga suatu gambaran yang hidup (vivid description) selain
BHAG.

 Empat komponen
Visi dibangun berdasarkan nilai inti
Visi perlu mengelaborasi tujuan organisasi
Visi perlu memasukkan gambaran singkat mengenai bagaimana cara
organisasi mencapai tujuannya
Visi perlu merumuskan sasaran umum

MENYUSUN MISI

 Suatu pernyataan tentang apa yang dilakukan oleh berbagai unit


organisasi dan apa yang mereka harapkan untuk mencapai visi
organisasi

 Pernyataan misi bersifat eksternal, fokus pada pasar dan pelanggan, dan
menspesifikasikan pada usaha tertentu.

 Organisasi dibedakan berdasarkan misinya, yaitu berorientasi laba atau


nirlaba.

 Jenis organisasi berdasarkan misi


Organisasi berorientasi laba
Asosiasi
Organisasi Jasa
Organisasi commonwealth

MANFAAT MEMILIKI VISI & MISI

 Mengungkapkan arah dan tujuan individu sehingga mempertajam fokus


perjuangan dalam mencapai hari esok yang lebih cerah,

 Menjelaskan masa depan yang Idial atau sebuah gambaran hari esok
yang paling didambakan sehingga setiap kali kita membacanya
membuat kita merasa pantas untuk memberikan pengorbanan dan
investasi waktu, tenaga, emosi, perasaan dan biaya.

 Membangkitkan rasa Antusiasme dan Komitmen pada saat membaca


tulisan Visi & Misi yang mulia,

 Visi & Misi akan menjadi panduan dalam menyusun strategi dan
melaksanakan tindakan taktis sehari-hari,

 Visi & Misi individu akan mengungkapkan keunikan individu beserta


segala kompetensinya dalam kontek pelayanan konsumen.

PENTINGNYA PERNYATAAN MISI

 Memastikan adanya kesatuan tujuan dalam organisasi tersebut.


 Menjadi landasan atau standar dalam mengalokasikan sumber daya
organisasi.

 Menciptakan nada dan iklim organisasi yang sama.

 Sebagai acuan bagi setiap individu dalam memahami tujuan dan arah
organisasi, dan membatasi mereka yang tidak memahami tujuan dan
arah organisasi tersebut secara lebih jauh turut serta dalam kegiatan
orgainsasi.

 Memfasilitasi penerjemahan tujuan-tujuan organisasi ke struktur kerja


termasuk penugasan kerja kepada bagian-bagian yang bertanggung
jawab dalam orginasasi.

 Menjelaskan tujuan-tujuan organisasi dan memterjemahkan tujuan-


tujuan tersebut menjadi beberapa sasaran kegiatan yang memiliki
parameter biaya, waktu, dan kinerja yang dapat dinilasi dan diawasi.

KOMPONEN PERNYATAAN MISI

 Produk atau jasa yang disediakan usaha ini dapat memberikan manfaat
setidak-tidaknya sama dengan harganya.

 Produk atau jasa ini dapat memuaskan kebutuhan pelanggan di segmen


pasar tertentu yang pada saat itu belum terpenuhi secara memadai.

 Tekonologi yang digunakan dalam produk atau jasa yang biaya dan
kualitas bersaing.

 Dengan kerja keras dukungan pihak-pihak lain, bisnis tidak saja dapat
bertahan melainkan juga tumbuh dan memberikan keuntungan.

 Filosofi manajemen dari bisnis ini akan menghasilkan citra yang baik
dimata publik dan akan memberikan imbalan keuangan dan psikologis
bagi mereka yang bersedia menginvestasikan tenaga dan dana dalam
membantu bisnis untuk berhasil.

 Konsepsi diri wirausaha dari bisnis ini dapat dikomunikasikan kepada,


dan diterapkan oleh oleh, para karyawan dan pemegang saham.

MISI DALAM PERUSAHAAN JASA MENCAKUP

 Segmen Pasar mencakup mengidentifikasi karakteristik-karakteristik


umum pasar, kebutuhan penting pasar dan kekuatan pesaing yang ada.
 Konsep Jasa mencakup upaya-upaya untuk menanamkan dalam pikiran
konsumen, karyawan, pemegang saham dan persepsi jasa itu sendiri.

 Strategi Operasi perlu dikembangkan dengan tidak mengabaikan peran


operasi, keuangan, pemasaran dan kualitas serta biaya dari jasa
tersebut.

 Sistem Penyajian jasa harus dibangun dengan memperjelas peran orang


(karyawan/konsumen) versus tehnologi, membuat spesifikasi peralatan,
layout, dan prosedur yang harus digunakan dalam menyajikan jasa, serta
mempertahankan standar kualitas dan cara penyajian yang sudah baik.

HAL YANG PERLU DIHINDARI DALAM MERUMUSKAN MISI

 Jangan terlalu luas, misal Perusahaan Taxi merumuskan misinya


sebagai Perusahaan Jasa Transportasi (mencakup Darat, Laut, dan
Udara untuk konteks bisnisnya.

 Jangan terlalu sempit, misal Hotel Berbintang yang hanya merumuskan


misinya sebagai penyedia jasa penginapan para tamunya.

VARIABEL-VARIABEL PENTING YANG PERLU DIPERHATIKAN

 Tujuan, adalah landasan kuat untuk menggariskan kebijakan yang


ditempuh dan arah tindakan untuk mencapai tujuan perusahaan.

 Sasaran, adalah apa yang ingin dicapai oleh organisasi tersebut.

 Strategi, adalah sebuah rencana dasar yang luas dari suatu tindakan
organisasi untuk mencapai tujuan.

 Kebijakan, adalah sebuah metode atau rangkaian tindakan yang dipakai


oleh manajemen untuk menuntun secara rutin bagi pengambil
keputusan.

 Taktik, adalah sarana operasional bagi pelaksana sebuah strategi.

PERNYATAAN MISI PRIBADI DALAM BEKERJA (FILOSOFI PRIBADI


ROLFE KERR)

 Berhasilah di rumah sendiri


 Carilah dan layakkan diri untuk mendapatkan pertolongan illahi
 Jangan pernah kompromi dalam hal kejujuran
 Ingatlah orang-orang terlibat
 Dengarkanlah kedua belah pihak sebelum memutusakan
 Dapatkan nasehat orang lain
 Belalah mereka yang tidak hadir
 Tuluskan, tetapi sekaligus tegas
 Kembangkan satu kecakapan baru setiap tahun
 Desaklah sewaktu menunggu
 Pertahankan sikap yang positip
 Pertahankan sikap humor
 Jadilah pribadi dan pekerja teratur
 Jangan takut berbuat salah
 Bantulah bawahan untuk berhasil
 Dengarkanlah dua kali lebih banyak dari pada berbicara
 Konsentrasikan semua kemampuan dan usaha pada tugas yang sedang
dihadapi jangan kuatir tentang pekerjaan promosi berikutnya

PERSYARATAN VISI USAHA YANG IDEAL

 Sederhana (Simple)
 Terukur (measurable)
 Terjangkau (reasurable)
 Beralasan (Reasonable)
 Ambisius
 Periode waktu (time Frame)
 Bersifat strategis (Strategic)
 Adanya kejalasan (reality)
 Kondisikan usaha yang akan datang (prespectif)
 Komunikatif (comunication)

IV. IMPIAN & SIKAP


PENGERTIAN IMPIAN
IMPIAN adalah sesuatu yang benar-benar anda inginkan (Hasrat
Inti dari hati yang paling dalam) baik berupa materi maupun non-
materi, sehingga anda bersedia untuk bekerja keras dan selalu akan
mewujudkanya.
Impian bukan sekedar Keinginan, tetapi Hasrat anda yang bisa
memotivasi untuk melakukan kerja keras & mewujudkan menjadi
Kenyataan. Mengapa Impian Penting, karena 95% sukses & keberhasilan
seseorang sebagai Entrepreneur ditentukan oleh seberapa besar
Impiannya.
Dalam menapaki jalan utama kehidupan, tetapkanlah Tujuan anda,
tetapkan Fokus pada Impian & Berkonsentrasilah dengan Antusias. Impian
menjadi semakin kuat bila didukung oleh,
 Arah (Tujuan),
 Batas waktu,
 Pengabdian (Fokus),
 Komitmen,
 Tekat (Hasrat),
 Konsisten,
 Disiplin,
 Antusias.
BEBERAPA PERTANYAAN
 Apakah anda sudah menuliskan Impian-impian anda?

 Apakah anda sudah menjawab pertanyaan tentang,


Mengapa anda ingin mewujudkan Impian tersebut?
Apa Manfaat yang akan anda nikmati dengan terwujudnya Impian
tersebut (Nikmatnya).
Apa risikonya bila anda gagal mewujudkannya (sedihnya),

 Apakah anda sudah mengidentifikasi rintangan yang harus anda atasi


sampai terwujudnya Impian tersebut.

 Apakah anda sudah mengidentifikasi orang-orang, kelompok atau


organisasi yang perlu bekerjasama untuk mewujudkan Inpian tersebut.

 Apakah anda sudah mempelajari apa yang perlu anda ketahui guna
mencapai Inpian tersebut.

 Apakah anda sudah menyusun rencana tindakan tertentu agar Impian


tersebut terwujud.
 Apakah anda sudah menentukan tanggal yang realistis untuk mencapai
Impian tersebut.
PRINSIP MENENTUKAN IMPIAN
1. HARUS DIRUMUSKAN SECARA POSITIF
 Impian (Visi/Tujuan) harus dirumuskan dalam kata-kata Positif, karena
alam bawah sadar kita tidak mengenal kata “TIDAK”,
 Ketika ditanya ‘Apa Impian Anda’, statistik mengatakan bahwa,
70% dari orang yang ditanya akan bingung, karena mereka tidak
punya Impian,
20% mempunyai Impian, tetapi tidak ditulis atau dirumuskan
dengan kata-kata Negatif,
10% yang mempunyai Impian dan ditulis dalam kata-kata Positif.
 Ketika orang mempunyai Impian dalam kata-kata negatip, seperti
‘Saya tidak mau Miskin dan tidak mau Gagal”, maka orang tersebut
menjadi Miskin dan Gagal,
 Impian harus dirumuskan dalam kata-kata Positif dan lebih baik lagi
dalam bentuk kata ‘SUDAH dan libatkan EMOSI’,

2. IMPIAN HARUS SPESIFIC


Impian (Visi/Tujuan) harus dirumuskan secara Spesific, karena otak
bawah sadar kita selalu mengejar Impian dan tidak membantah bila
Impiannya Spesifik, jelas dan Mantap (Gunakan konsep SMART),
Contoh,
 Besok aku mau bangun jam 5 subuh,
 Besok aku mau bangun sepagi mungkin,

3. IMPIAN HARUS TERTULIS


Impian (Visi/Tujuan) harus tertulis karena ketika kita menuliskan Impian
tampa sadar kita sudah menuangkan Impian yang kabur menjadi
Kenyataan.
MENGUBAH IMPIAN JADI KENYATAAN
 Tetapkan Impian yg pasti & tertulis dgn jelas (dream book),
 Buatlah rencana utk mencapainya (game plan),
 Baca & Lihat dream book dua kali sehari (doa).
IMPIAN HARUS BERSIFAT SMART
 S (Specific), secara khusus (ada datanya yg diinginkan),
 M (Measurable), harus dapat diukur (agar dpt dipantau),
 A (Achievable), harus dpt dicapai (menimbulkan antusias),
 R (Realistic), harus realistis (masuk akal & logis),
 T (Time limit), berbatas waktu (ada tgl awal & akhir).
TARGET WAKTU IMPIAN
 Jangka pendek (sd 1 thn),
 Jangka menengah (sd 5 thn),
 Jangka panjang (sd 10 thn).

CARA MEMBUAT IMPIAN

 Specific (jelas), URAIKAN anda menginginkan RUMAH IMPIAN,


LOKASI nya dimana, berapa LUAS bangunan & TANAH, berapa KAMAR
TIDUR & WC, INTERIOR dsbnya.
 Meassurreable (terukur), anda akan memiliki RUMAH IMPIAN tersebut
setelah anda mendapatkan PENGHASILAN minimal sebesar 100
juta/bulan.
 Attainable (dapat dicapai), dengan menjalankan bisnis sebagai
Entrepreneur secara KONSISTEN & FOKUS, maka RUMAH IMPIAN itu
akan anda miliki & PASTI TERCAPAI di tahun 2015.
 Reassonable (masuk akal), anda menginginkan RUMAH IMPIAN
tersebut pada saat profesi anda sebagai Entrepreneur telah berjalan
selama lima tahun dan itu SANGAT masuk akal.
 Time Limit (batas waktu), anda harus memiliki RUMAH IMPIAN
tersebut paling lambat di TAHUN 2015.

CARA MENEMUKAN IMPIAN


 Jawablah prioritas hidup anda,
 Renungkan & afirmasikanlah roda-roda kehidupan vs unsur kehidupan,
 Bayangkan apa tanggung jawab anda terhadap orang tercinta &
keluarga,
 Sebutkan lima hal yang anda ingin orang katakan pada saat
pemakamam.
Setiap orang dilahirkan dalam keadaan sama dan memiliki
kesempatan yang sama pula. Yang membedakannya hanyalah
apa yang ia pikirkan.
PRIORITAS HIDUP
 Memiliki kesehatan yang prima,
 Memiliki usaha sendiri,
 Penghasilan yang lebih besar,
 Bebas hutang,
 Bebas stress urusan kantor,
 Membahagiakan orang tua,
 Memiliki rumah dan mobil baru,
 Jalan-jalan/ibadah ke luar negeri,
 Melaksanakan ibadah,
 Menjalani masa pensiun dengan tenang,
 Belanja sepuasnya,
 Bebas uang dan waktu,
 Pendidikan anak,
 Pengembangan diri,
 Membantu orang lain / kegiatan sosial,
 Melakukan hobbi sepuasnya.
RODA-RODA KEHIDUPAN (KESEIMBANGAN)

 Setiap jari-jari harus dievaluasi dengan mengujinya dan kesemuanya


harus merupakan kesatuan yang harmonis, agar berjalan normal sampai
ke tujuan.

 Seseorang yang tidak memiliki arah/tujuan tidak akan pernah teresat,


Miliki tujuan yang besar, karena tujuan yang rendah ialah kesalahan yang
paling besar. Para Pemenang melihat Sasaran, para Pecundang melihat
Rintangan.
IMPIAN HARUS SEIMBANG
Kehidupan adalah seperti roda & jari-jari, harus ada keseimbangan agar
berjalan normal sampai ke tujuan.
1. SPIRITUAL, sistem Nilai kita yang mencerminkan Etika, Sikap dan
karakter.
2. FISIK, Kesehatan kita, tanpa kesehatan tidak ada yg dapat dila kukan.
3. KELUARGA, orang-orang tercinta spt orang tua, instri/suami, anak,
keluarga dan handai taulan, adalah alasan utk hidup dan mencari nafkah.
4. KARIER, pekerjaan yang digunakan sebagai kendaraan.
5. SOSIAL, semua individu yang memiliki tanggung jawab sosial.
6. PRIBADI, Yakin & Percaya bahwa kita manusia unggul.
7. KEUANGAN, mewakili karier kita dan barang yang dapat dibeli.
8. MENTAL, mencerminkan sikap, kebijasanaan, pengalaman dan
pengetahuan.
Tidak semua orang memiliki impian, karena,
 Sifat pesimistik, selalu melihat kelemahan, bukan peluang,
 Takut akan kegagalan,
 Kurang berambisi, karena tidak berpikir besar,
 Ketakutan akan penolokan,
 Penundaan, karena kurangnya ambisi,
 Rendah diri, tidak memiliki inspirasi,
 Kurang pahan akan Impian, tidak mengerti tentang Impian,
 Tidak memiliki pengetahuan tentang pentingnya Impian,
Anda tahu, satu-satunya cara untuk mencapai Kesuksesan
adalah dengan mempunyai Impian, karena dengan Impian yang
pasti anda akan mengeluarkan kekuatan. Dan segalanya pun
mulai terjadi, hidup ini menjadi mudah sekali.

TUJUAN HARUS DI EVALUASI


 Apakah tujuan saya benar,
 Apakah tujuan saya cukup adil untuk setiap bidang kehidupan,
 Apakah tujuan saya menghasilkan nama baik bagi saya,
 Apakah tujuan saya akan meningkatkan kesehatan, kekayaan dan
kedamaian hati bagi saya,
 Apakah tujuan saya cocok utk tujuan-tujuan yg lain,
 Dapatkah saya bertekad terhadap tujuan saya.
 Contoh,
Seorang boleh mempunyai tujuan utk mendapatkan semua uang
yang ada didunia, namum ia akan kehilangan keluarga, maka semua
itu tidak akan berarti bukan.
Tidaklah penting dimana anda berada, yang menentukan
adalah arah mana yang anda tuju.

KARAKTERISTIK IMPIAN
1. IMPIAN HARUS BESAR,
 Setelah anda menentukan Impian, sesuatu dalam diri anda mulai
berkata, “Ayo .., ayo …”. Jangan membuat rencana yg kecil karena
tidak akan mampu mengobarkan jiwa manusia. Cara anda melihat
kehidupan (sikap) akan menentukan apa yang anda peroleh dari sana.

 Informasi dapat memberikan Peluang Pekerjaan hanya jika orang tsb


dapat menangkap Informasi yang diberikan dan mengerjakan
bagiannya. Sebenarnya Bukan Pekerjaan atau Profesi yang membuat
orang Berhasil/Gagal, namun, bagaimana orang tersebut melihat diri
sendiri dan pekerjaannya.
“Impian Besar itu penting, anda harus Melihatnya besar
sebelum dapat membuatnya besar”.
2. IMPIAN HARUS BERJANGKA PANJANG
 Tanpa Impian yang berjangka panjang, anda mungkin akan dilanda
frustasi jangka pendek, Mengapa …?.

 Karena, setiap orang tidak akan tertarik dgn pekerjaan anda, spt yg
anda rasakan, kadang-kadang mungkin anda merasa bahwa
beberapa orang sengaja merintangi atau menghambat langkah anda,
tetapi kenyataannya orang terbesar yg menghambat anda adalah Diri
anda sendiri.

 Kalau anda mempunyai Impian jangka panjang, persoalannya akan


lebih mudah, Mengapa ..?, Karena, anda melangkah sejauh yg dpt
anda lihat, dan setelah tiba disana, anda dapat melihat lebih jauh lagi.
Inti pemikirannya, kalau anda menunggu hingga semua lampu
lalu lintas berubah menjadi ‘hijau’ sebelum meninggalkan
rumah. Anda tidak akan pernah memulai perjalanan menuju
puncak kesuksesan.
3. IMPIAN HARUS HARIAN,
 Kalau anda tidak mempunyai target harian, berarti anda adalah
seorang pemimpi, para pemimpi yang baik membangun pondasi
dibawah mimpi-mimpi itu dengan bekerja setiap hari untuk
mewujudkannya.
Kesempatan untuk meraih kebesaran tidak datang dengan cara
jatuh bagaikan air terjun Niagara yg amat deras itu, melainkan
pelan-pelan, setetes demi setetes.
 Kalau anda menginginkan Impian anda terwujud, maka anda harus
bekerja ke arah target/Goal anda setiap hari. Target Harian adalah
petunjuk terbaik dan alat pembangun terbaik, yaitu Watak.

4. IMPIAN HARUS SPESIFIC


 Anda harus menjadi ‘orang tertentu yg berarti’ dan bukan ’orang
kebanyakan yang tidak tentu arah’, karena itu tujuan anda harus
spesific.

 Saya tidak perduli berapa banyak kekuatan, kecerdasan atau energi


yang anda miliki, kalau anda tidak memanfaatkannya dan
memfokuskannya pada sasaran tertentu dan mempertahankan
disana, anda tidak akan pernah mencapai sebanyak yang anda
mampu raih.
Pemburu yang membawa pulang burung buruannnya tidaklah
menembak kawanan burung tersebut, ia memilih satu ekor
burung puyuh sebagai sasaran.
 Seni menetapkan tujuan adalah memfokuskan diri pada satu tujuan
yang specific dan rinci.
 Ada perbedaan besar antara Aktivitas dengan Prestasi, terkadang
anda mencatat Aktivitas anda cepat tetapi anda tidak sampai ke
tujuan, itulah sebabnya anda harus mempunyai tujuan yang spesific
dan rinci.
Jangan membuat rencana-rencana kecil, mereka tidak
mempunyai kekuatan ajaib untuk mengobarkan semangat..,
Buatlah rencana-rencana besar, miliki Impian yg tinggi dalam
harapan dan kerja (Daniel HB).
Siapa diri anda dan dimana anda berada ditentukan oleh apa
yang masuk ke dalam pikiran anda.
Anda pasti bisa mengubah siapa diri anda dan mengubah
dimana diri anda dengan mengubah apa yang masuk ke dalam
pikiran anda (Zig Zigler).
Anda telah yakin bahwa anda harus menetapkam Impian, tetapi
bagaimana caranya & apa tujuannya. Sesungguhnya, lebih mudah meraih
Impian daripada menetapkannya, Keberhasilan adalah sesuatu yang
mudah setelah anda yakin & percaya.
Ingat …, Keberhasilan “Seimbang” lah yang kita cari, yaitu
Keberhasilan Seimbang dalam kehidupan,
 Spiritual,
 Fisik,
 Keluarga,
 Karier & Usaha,
 Sosial.
 Pribadi,
 Keuangan,
 Mental,
CARA MENETAPKAN IMPIAN
1. Membuat catatan untuk mengetahui dimana anda berada,
2. Tuliskan tujuan-tujuan yang ingin anda capai setiap tahun, bulan dan
hari,
3. Tuliskan tujuan-tujuan tersebut dengan sangat spesific.
4. Tetapkan tujuan tsb sebagai sesuatu yg besar, tetapi dapat dijangkau,
utk menciptakan kegairahan dan tantangan.
5. Rumuskan tujuan tsb utk jangka panjang (1 thn) sehingga tidak akan
dilanda frustasi setiap hari.
6. Menyusun daftar rintangan antara anda dgn Impian dan merumuskan
rencana utk mengatasi rintangan tsb.
7. Memecah Tujuan menjadi bagian-bagian harian.
8. Siapkan diri anda utk secara Mental mendisiplinkan diri mengambil
langkah-langkah penting guna meraih Impian.
9. Anda hrs benar-benar yakin & percaya bahwa anda dapat meraih
semua Impian tsb.
10. Visualisasikanlah diri anda sudah meraih Impian-impian anda.
Kalau anda tahu kemana anda pergi, anda sudah mencapai
setengah perjalanan menuju ke sama.
Kalau anda ingin meraih tujuan, anda harus ‘melihat
pencapaian’ tersebut dalam benak anda sebelum benar-benar
sampai ke tujuan itu.
Melangkahlah sejauh yang dapat anda lihat dan, setelah tiba
disana, anda akan selalu sanggup melihat lebih jauh lagi.
Anda akan memperoleh apapun yang anda inginkan jika benar-
benar mau membantu orang lain memperoleh apa yang mereka
inginkan.(Zig Zigler)

DIMULAI DARI IMPIAN - DEWI FRANCESCA


Di itali, ada sebuah desa yang bernama Rocca di Papa. Desa yang
sejuk di daerah perbukitan ini terletak pada jarak satu jam sebelah selatan
Kota Roma. Di tepi danau yang airnya biru itu, puluhan jenis burung
berkicauan tiada henti. Angina semilir yang tertiup ke atas ke arah
perbukitan membuat pemandangan menjadi semakin mengesankan. Tak
ada yang menyangka pada salah satu bukit itu terdapat sebuah vila yang
dioperasikan seorang perempuan Indonesia asal Pulau Dewata.
Vila itu diberi nama sesuai nama asli pemiliknya Dewi Francesca.
Dewi, pengusaha muda itu pun bercerita bagaimana dia membuka usaha
di Rocca di Papa dan menumbuhkan jiwa kewirausahaannya. Ketika media
massa di Italia tak henti-hentinya menyuarakan krisis keuangan global pada
akhir tahun 2008, Vila Dewi Francesca tetap ramai diminati para
honeymooners. Pesanan kamar sudah full-book hingga 2 tahun ke
depan. Nuansa Bali yang dipadu dengan interior Italia terlihat
dominan.
POTENSI MENEMUKAN “PINTU”-NYA
Bagaimana kita menjelaskan seorang gadis desa, anak seorang
petani yang selepas sekolah bekerja sebagai seorang pelayan
restoran di sebuah hotel di Bali dapat menjadi seorang wirausaha
yang terhormat di luar negeri? Bagi kebanyakan orang, hal ini adalah
sebuah keniscayaan. Namun, kalau itu dijalani dengan tekun, maka
akhirnya manusia menemukan juga “pintu keluarnya”. Awam sering
menyebut keniscayaan ini sebagai “Impian” yang seakan-akan datang
begitu saja dari langit.
Untuk memahami hal ini, saya ingin mengajak pikiran Anda berkelana
sejenak ke tengah-tengah padang pasir di Mesir. Di situ, Anda pasti akan
memandang lama piramid-piramid besar yang dibangun begitu megah
pada ribuan tahun silam. Melihat gambarnya saja sudah indah, apalagi bila
Anda berada di hadapannya. “Pantaslah Tuhan bersuara di tanah berpasir
ini dan menyebarkan firman-Nya ke berbagai penjuru dunia”. Dari situlah
kita mengenal nabi-nabi besar yang menyampaikan firman Tuhan. Apakah
Tuhan datang begitu saja? Para teolog umumnya memercayai, semua itu
berawal dari keseriusan nenek moyang Bangsa Mesir dalam mencari
Tuhan. Tuhan pun datang karena manusia mengetuk pintu-Nya berkali-kali.
Itulah esensi pencarian sesuatu dalam kehidupan. Manusia menemukan
atas apa yang mereka cari, bukan datang begitu saja, ujug-ujug dari langit.
Malcom Gladwell (2008) yang meneliti tentang kesuksesan manusia
menemukan karya-karya besar yang dilakukan manusia ternyata tidak
ditentukan oleh tingginya skor IQ yang dimiliki manusia, latar belakang
keluarga, tanggal lahir, darah biru atau bukan, melainkan oleh dedikasi suci
dalam mencari pintu keluar dari berbagai labirin kesulitan. Dia menyebut
dedikasi itu sebagai suatu kecerdasan praktis.
“Di dunia ini ada orang yang bodoh dan ada orang yang pintar.
Namun, saya katakan sesungguhnya, juga ada orang yang
makin pintar dan ada orang yang makin bodoh.” (Rhenald
Kasali)
Temuan ini sejalan dengan apa yang dikatakan John C. Maxwell
dalam bukunya yang berjudul Talent is Never Enough (2007). Maxwell
mengatakan, talenta atau bakat itu hanyalah sebuah kesempatan, tetapi
untuk menjadi “sesuatu”, bakat itu harus diasah agar ia mengeluarkan aura
cahayanya dan menemukan pintunya. Namun lebih dari itu, bakat,
kesempatan, atau sebuah potensi harus bergerak menemukan pintunya.
Di Indonesia, ada banyak orang pintar, memiliki jiwa atau spirit
entrepreneurship dan orang-orang kreatif. Namun sayang, pemilik otak dan
bakat-bakat pintar itu tidak menemukan pintunya. Bakat-bakat dan
kecerdasan itu terkubur seiring dengan waktu dan usia para pemiliknya.
Sederhana saja, semua itu terjadi karena cara berpikir pemilik bakat
yang kurang tepat. Ketika orang pintar telah merasa dirinya pintar, maka dia
pun tamat. Dia sudah selesai. Padahal di dunia ini, ada banyak orang pintar
(juga banyak yang bodoh). Namun, yang mereka lupakan adalah ada orang
yang makin pintar. Namun, banyak juga orang yang makin bodoh, jadi pintar
saja tidak.
MEMANCING KEBERUNTUNGAN
Jawaban itu antara lain ada di Vila Dewi Francesca. Semakin lama
Dewi berbicara, semakin tampak keluar aura kehidupannya. Secara
akademis, Dewi memang bukan orang yang pintar, tetapi hidupnya
berkembang dan dalam kehidupan praktis, dia menjadi semakin pintar.
Namun, dia memulainya bukan dengan IQ, uang, atau gelar sekolah,
melainkan dengan sebuah dedikasi yang suci (Impian).
Buat orang-orang berdedikasi suci tidak ada kelicikan, pikiran-pikiran
untuk menjatuhkan semangat orang lain. Sebagai pelayan di salah satu
restoran pada sebuah hotel di Bali, Dewi melayani tamu-tamu asingnya
dengan penuh ketulusan. Dia mengetuk pintu kehidupan dengan jari-jari
ketulusan. Dia mendatangi pintu-pintu itu dan mengetuknya.
Ketulusan itu akhirnya mempertemukan Dewi dengan seorang
ibu tua keturunan Sicilia yang jatuh cinta dengan Bali. Ibu itu, Nyonya
Francesca, rupanya juga tertarik dengan Dewi. Setelah beberapa kali
datang ke Bali, dia menawarkan Dewi berkunjung ke Italia, dan
membantunya di sana. Seperti kebanyakan orang Indonesia, Dewi pun
menampik ajakan itu. Namun entah apa yang meyakinkannya, suatu ketika
dia dan orangtuanya mengatakan permintaan itu dapat diterima. Dia pun
berangkat dan tinggal di Italia bersama Nyonya Francesca. Ketulusan dan
kejujuran Dewi membuat Nyonya Francesca semakin menyayanginya.
Selain merawat ibu tua itu, dia juga merawat kebun mawar Nyonya
Francesca.
Di luar dugaan, di tangan Dewi, bunga-bunga mawar itu tumbuh subur
dan berwarna indah. Diam-diam, dia diamati terus oleh Keluarga Italia yang
penuh kasih sayang itu.
Watak dan budaya orang-orang Italia Selatan sangat hangat dan
berorientasi pada keluarga. Ibu sangat dominan, dan anak-anak laki-laki
selalu taat pada ibunya. Sampai ketika Nyonya Francesca mengangkat
Dewi sebagai anaknya sendiri. Dewi yang semakin pintar lalu memperbaiki
vila itu. Dia ingin agar hari tuanya tidak bergantung pada belas kasihan
orang lain.
Dibantu oleh suaminya, Francesco, seorang arsitek, putra sulung
Nyonya Francesca, vila itu dirancang ulang dan dijadikan tempat istirahat
para honeymooners, lengkap dengan arena pesta kebunnya. Berkat tangan
dinginnya, vila itu menjadi ramai dan sangat diminati pelanggan.
SUATU KEBETULAN?
Memang pasti ada tangan Tuhan di sana, tetapi studi-studi tentang
kesuksesan dan kebahagiaan yang dilakukan para ahli beberapa tahun
belakangan ini menunjukkan bahwa hoki atau keberuntungan pun tak akan
datang tiba-tiba. Seperti yang banyak dipelajari dari praktik-praktik
penerapan ilmu keberuntungan Cina (fengshui), keberuntungan harus
dipancing agar ia mau datang. Demikianlah dalam kehidupan spiritual kita,
Allah Yang Maha Pengasih pun mendengarkan doa manusia yang
tulus, yang terus mengetuk pintu-Nya dan menunjukkan keseriusan
dalam berusaha. Dan keberuntungan hanya datang pada orang-orang
yang siap, yang sejak awal cocok menerimanya. Itulah yang disebut “pintu”
oleh Maxwell atau kecerdasan praktis oleh Gladwell atau dedikasi suci dan
kebanyakan orang menyebutnya “Impian”.

IMIPIAN & FOKUS JADI PENGUSAHA BESAR - DAHLAN ISKAN

Saya waktu masih menjadi pengusaha kecil, tentu mimpi juga menjadi
seorang pengusaha besar. Karena saya lihat pengusaha besar itu enak
sekali, bebas, mau apa saja bisa, mau beli apa saja bisa, tetapi saya juga
sadar bahwa tidak bisa usaha itu tiba-tiba besar. Harus ada unsur
kesabaran, tetapi tidak boleh sabar dalam pengertian menyerah. Biasanya
kita akan menekuni dulu apa yang sekarang ada, jangan juga bermimpi
terlalu banyak, mengerjakan ini, itu, ini, itu, ini, itu, akhirnya tidak fokus,
maka yang saya lakukan adalah menekuni apa yang saya tekuni saat itu,
sampai betul-betul saya menguasai, mendalami, menjiwai. Mimpi pun
mimpi tentang bisnis yang saya lakukan siang malam dan akhirnya timbul
ide-ide baru, timbul pikiran-pikiran baru.

Biasanya orang merasa sulit, apa lagi yang harus diperbuat. Apa lagi
yang bisa mengembangkan. Tetapi kalau sungguh-sungguh dipikirkan
siang malam, pintu itu terbuka sendiri. Kalau pintu tidak terbuka, sebaiknya
kita merenung diri apakah kita yang kurang memikirkan. Jadi intinya adalah
sungguh-sungguh.

Saya sering mengatakan bahwa sungguh-sungguh itu seperti


emas, ada karatnya. Banyak orang mengatakan, “Saya ini sudah sungguh-
sungguh pak, tapi kok tidak berhasil?”. Bagi orang yang mengatakan sudah
sungguh-sungguh tetapi belum berhasil, itu perlu dipertanyakan, apakah
betul dia sungguh-sungguh? Apakah tidak pura-pura sungguh-sungguh?
Atau tidak di mulutnya saja sungguh-sungguh? Sebaiknya di-cek tingkat
kesungguhan itu.

Tingkat kesungguhan itu seperti emas. Ada 24 karat, ada 22 karat,


ada 20 karat, ada 18 karat. Kesungguhan juga begitu. Ada orang bilang
sungguh-sungguh, tapi sungguh-sungguhnya tidak 24 karat. Sungguh-
sungguhnya tidak 20 karat. Sungguh-sungguhnya tidak 22 karat. Mungkin
sungguh-sungguhnya cuma 18 karat, bahkan mungkin tidak berkarat sama
sekali. Nah, jadi tetap sungguh-sungguh dan sungguh-sungguh itu
berbeda, karatnya berbeda, tingkatnya berbeda. Karena itu bagi yang betul-
betul sungguh-sungguh, pasti dia berhasil. Karena orang yang sungguh-
sungguh itu dari mulai yang jangan memikirkan yang macam-macam dulu,
tekun, fokus memikirkan bisnisnya, nanti dengan kesungguhan itu banyak
peluang-peluang terbuka. Istilah saya kalau selama ini kalau mau
mengerjakan apa ya? Tapi setelah berpikir sungguh-sungguh, tiba-tiba ada
pintu terbuka. Kadang-kadang menunggu pintu terbukanya ini perlu waktu.
Tapi kalau tidak sungguh-sungguh pintu ini tidak akan terbuka. Bahkan
kalau sungguh-sungguhnya 24 karat, itu tiba-tiba pintu satu terbuka, di
belakang sana ada pintu lagi terbuka lagi. Di belakang sana ada tiga lagi
pintu terbuka lagi. Di belakang sana lagi ada 10 pintu terbuka lagi.

Sebetulnya usaha itu untuk bisa berkembang menjadi besar


sebetulnya mula-mula masuk satu pintu, tapi masuknya sungguh-sungguh,
mungkin awal masuknya itu kita sulit karena pintunya terkunci harus
mencari kunci, tetapi ketika berhasil membuka pintu pertama dan terus
berpikir serius, itu akan terbuka pintu kedua, akan terbuka pintu ketiga,
empat, lima sekaligus. Terus kemudian nanti enam, tujuh, delapan,
Sembilan, sepuluh sekaligus.

Jadi, intinya adalah bagi yang masih menjadi pengusaha kecil, jangan
berpikir yang terlalu macam-macam. Nanti baru menjadi pengusaha kecil
terus sudah terpikir untuk menjadi tim sukses politik. Masih jadi pengusaha
kecil sudah berpikir, kok enak jadi caleg. Masih pengusaha kecil berpikir
mau menjadi orang politik, itu akan membuat usaha itu gagal. Lebih baik
usaha dulu berhasil, kayak saya lah. Saya sekarang kan jadi orang
pemerintah tetapi saya tidak memimpikan jadi menteri. Saya awalnya hanya
menekuni usaha yang juga sangat kecil, hampir mati, tapi lama-lama besar,
lama-lama serius, dan ketika usaha sudah besar, anak sudah besar, usaha
saya serahkan kepada anak-anak saya, saya jadi pengangguran. Tapi toh
orang melihat, “Lho, Pak Dahlan ini kok jadi pengangguran?”. Kemudian
Bapak Presidan meminta saya menjadi Dirut PLN, saya menolak, tetapi
beliau minta betul saya menjadi Dirut PLN, saya hanya mau tiga tahun, tidak
mau lima tahun, tapi belum dua tahun Bapak Presiden sudah minta saya
menjadi menteri, dan saya sebetulnya juga tidak mau tetapi beliau bilang
harus jadi menteri. Begitulah. Tapi awalnya sangat sulit juga.

Jadi, jangan melihat saya sekarang, tetapi lihatlah saya sepuluh tahun
pertama ketika umur 28 sampai umur 38. Itu saya bekerja lebih dari 16 jam
satu hari. Tidur hanya tiga, empat jam selama sepuluh tahun terus menerus.
Tidak ada hari sabtu, tidak ada hari minggu, dan banyak orang sudah lupa
awal-awal waktu menjadi pengusaha. Banyak orang mengatakan, “Iya, Pak
Dahlah kan enak, sudah besar”. Iya, sekarang. Tapi, sepuluh tahun pertama
sama seperti para pengusaha kecil sekarang, sengsaranya bukan main.
Tapi kan kita tahu itu ada film yang bagus. Judulnya sengsara membawa
nikmat. Ya harus sengsara dulu baru nanti nikmat, daripada nikmat dulu
baru sengsara?

Para entrepreneur, saya sudah mengalami jadi karyawan, jadi


pengusaha kecil, sudah mengalami jadi pengusaha menengah, sudah
mengalami jadi pengusaha besar, sudah mengalami jadi direktur utama
BUMN yang sangat besar, dan sekarang mengalami jadi menteri. Dari
semua perjalanan saya itu, yang paling membahagiakan dan paling
menyenangkan adalah ketika jadi pengusaha. Kenapa? Jadi
pengusaha itu bebas, tidak punya atasan, tidak ada yang merintah-
merintah, kita sendiri juragannya, kita sendiri atasannya, sehingga
ketika saya diminta Bapak Presiden menjadi direktur utama PLN, saya
kaget sekali. Biasa saya jadi pengusaha, semuanya tergantung pada saya,
saya merdeka sekali, tidak punya atasan sama sekali, apa yang saya
katakan harus terjadi, begitu menjadi direktur utama PLN, tiba-tiba “Lho,
atasan saya banyak sekali”. Sekali punya atasan banyak banget. Menteri
keuangan atasan saya, menteri BUMN atasan saya, menteri ESDM atasan
saya, wakil presiden atasan saya, presiden atasan saya, DPR atasan saya,
susah banget ini menjadi direktur utama BUMN. Enak jadi pengusaha.

Jadi menteri bagaimana? Sama saja. Tidak enak. Apa lagi tiap hari
dihujat orang, sudah kerja juga nggak dipuji, berprestasi juga seperti nggak
ada artinya. Saya tetep menganggap bahwa jadi pengusaha lah saat-saat
paling membahagiakan karena kemerdekaan ada di kita, mau jungkir balik
terserah kita, dan pengusaha adalah manusia yang sangat medeka, dan
peranannya bagi Negara, pengusaha lebih besar.

Pada tahun 1945, Indonesia merdeka, yang merebut kemerdekaan


adalah para pejuang, para tentara, para politisi. Kita bisa mengalahkan
Belanda waktu itu. Tahun lalu, ekonomi Indonesia itu mengalahkan
Belanda. Kalau dulu mengalahkan secara politik, tahun lalu ekonomi
Indonesia sudah mengalahkan Belanda. Siapa yang mengalahkan Belanda
kali ini? Pengusaha. Karena ekonomi kita besar, karena pengusaha kita
maju, bukan karena yang lain-lain maju. Sehingga kalau tahun 45 para
pejuang memerdekakan Indonesia, mengalahkan Belanda, tahun 2011,
Indonesia mengalahkan ekonomi Belanda, dan yang mengalahkan itu
adalah pengusaha. Jadi, pengusaha adalah sama tingkatnya dengan
pahlawan kita di masa yang lalu. Dan kalau tiga tahun lagi kita bisa
mengalahkan ekonomi Spanyol, maka sekali lagi itu sebetulnya para
pengusaha yang bangkit dan mengalahkan ekonomi negara sebesar
seperti Spanyol. Dan terus satu per satu negara-negara besar kita kalahkan
dan itu oleh para pengusaha. Tidak lagi oleh para pejuang secara fisik.
BAKAT MENEMUKAN PINTUNYA (sd K05)

Anda semua memiliki bakat anda masing-masing, dan kita semua


berbeda-beda, ada di antara anda yang mempunyai bakat memimpin
orang, membuat lagu yang indah, membuat puisi, memijat, menyembuhkan
orang, berpidato, memasak, melucu, menyanyi, memberi semangat,
berolahraga, dan sebagainya. Kita semua berbeda-beda.

Kita juga belum tentu mengenali bakat kita masing-masing, atau


kalaupun tampak, kadang kita tidak menyadarinya atau mengakuinya.
Bakat-bakat itu ada yang tersembul keluar seperti buah yang
menggantung di pohon. Namun, sebagian besar bakat tersimpan jauh
di lubuk hati seperti bongkahan emas yang terkubur di perut bumi.
Kecuali manusia menggalinya, maka ia tidak dapat ditemukan.

Demikian pulalah dengan faktor Impian itu. Ia melekat pada diri Anda
masing-masing dan baru menjadi faktor Impian kalau ia berhasil
menemukan pintunya. Celakanya, di dunia ada ribuan atau bahkan jutaan
pintu yang pasangannya berbeda. Maka, temukan dan ketuklah pintu-pintu
itu.

Sikap Anda terhadap “pintu” itu akan tercermin pada apa yang Anda
dapatkan. Sikap itu adalah sebuah pilihan. Pilihannya bermacam-macam,

 Ada yang mendiamkan saja. Dia adalah orang yang percaya diri dengan
“bakat”-nya dan membiarkan “pintu” menemukan dirinya. Kalau dia
beruntung, bisa saja dia berhasil. Namun faktanya, sedikit sekali orang
yang berhasil menggunakan cara ini.
 Mengirim sinyal positif. Orang kedua ini sepertinya diam dan menunggu
pintu mendatanginya, tetapi sesungguhnya ia tidak diam. Dia
mengirimkan signal agar “pintu” itu bergerak menghampirinya. Dengan
kata lain, dia mengetuk “pintu” itu dengan bahasa tubuhnya. Apakah itu
penampilannya yang menarik, suaranya yang khas, dan sebagainya.
 Mencari pintu, mengetuk pintu. Orang yang ketiga ini adalah orang yang
kurang beruntung. Mereka sadar bahwa “pintu” tidak akan terbuka,
kecuali mereka mendatangi dan mengetuk-ngetuknya, maka mereka
mendatangi sebuah pintu. Pintu itu mungkin Cuma dibuka separuh oleh
pemilikinya atau penghuninya. Ia tidak welcome. Anda harus pergi
mencari pintu lainnya. Terus mencari dan mengetuknya. Namun, begitu
berada di dalam pintu itu, lagi-lagi sikap mereka berbeda-beda,

Ada yang sudah merasa nyaman dengan berada di ruang tunggu yang
membukakan pintu itu. Dia tidak mengerti bahwa dia hanya welcome
di ruang itu saja. Ruang itu terlalu kecil, tetapi ia sudah merasa betah.
Ada yang segera menyadari bahwa ruang itu sekadar ruang tunggu
saja. Kalau pintu utama tidak dibukakan, dia segera keluar mencari
pintu lainnya yang lebih welcome dan di dalamnya tersimpan pintu-
pintu lain yang boleh dia ketuk dan masuk ke dalamnya.

Demikianlah, hidup adalah sebuah pilihan. Ada demikian banyak


pilihan yang tersedia. Masalahnya, apakah kita mau mendatangi pilihan-
pilihan itu, mengetuknya, dan mengambil pilihan yang terbaik?

Dalam berwirausaha, seorang pemula dapat diibaratkan sebagai


seseorang yang mencari pintu. Sukses yang dicapainya adalah sebuah
keberhasilan menemukan pintu yang sesuai dengan minat dan masa
depannya. Namun, untuk “menemukan” pintu itu, dia harus mengetuk-
ngetuk dan menemukannya. Dia melawan rasa nyaman sampai benar-
benar mendapatkan jawaban yang setimpal.

ANGAN-ANGAN DAN IMPIAN


Dengan demikian, Impian tidak lain adalah sesuatu yang harus kita
cari dan kita miliki. Impian akan menemani siapa saja yang ingin berubah,
menjadi lebih baik. Orang yang tidak ingin berubah juga memiliki Impian
tetapi itu hanyalah angan-angan yang berarti sebuah kenyamanan. Dia
sudah nyaman dengan kondisi sekarang dan tentu saja hidupnya tidak akan
mengalami kemajuan.
Untuk mengalami kemajuan, seseorang harus berani berselancar
pada gelombang ketidaknyamanan. Entrepreneur adalah orang yang
merasa hidupnya kurang nyaman, terancam, miskin, atau kurang
bermakna. Maka dari itu, dia berjuang mengejar kenyamanan baru. Dia
bergerak, berjalan, berpikir, mengetuk pintu, mengambil risiko, mencari
produk, membuat, membangun usaha, mendatangi pelanggan, dan
seterusnya. Kalau dia diam atau menikmati warisan orangtua, ia sudah bisa
hidup nyaman. Namun, ia ingin masa depannya lebih baik. Daripada
hidup susah nanti, lebih baik sulit sekarang. Dia tidak memilih hidup
nyaman dengan angan-angan warisan, melainkan membentuk Impian yang
besar.
Lambat laun Impian yang dikejar akan membesar atau mengkristal
dan melekat pada diri anda, dan seperti benih tanaman, ia dapat tumbuh
menjadi keahlian, kepercayaan, magnit dan tentu saja rezeki, karena
melekat, ia tidak dapat dirampas dari diri anda.
Impian yang melekat pada diri anda itu adalah benda tak berwujud,
tetapi dapat dirasakan. Awalnya, ia tidak berada pada diri anda, atau kecil
sekali. Namun, kalau anda tekun, ia akan terus tumbuh karena ia hidup, dan
karena ia hidup, ia pun dapat menjadi mati. Ia akan hidup kalau anda
menjaga kepercayaan, menumbuhkan kreativitas dan keahlian, dan
memberi banyak aksigen dari lingkungan yang bersih, ia akan mati kalau
anda main-main dengan kepercayaan, berperilaku arogan, menentang
pembaharuan dan membiarkan terjadi penuaan.
IDENTIFIKASI IMPIAN
Impian ada di tangan orang dewasa, yaitu orang-orang yang sudah
memiliki kepercayaan pasar, sedangkan angan-angan ada pada diri kita
masing-masing. Bentuk impian pun ada bermacam-macam, ia dapat
berasal dari diri anda sendiri, orang lain, lembaga lain dan sebagainya. Dari
manapun sumbernya, ia dapat tumbuh menjadi besar dan sebaliknya.
Impian yang berasal dari diri sendiri itu adalah bakat (talenta),
kerja keras, kejujuran, kecerdasan, keterampilan, penampilan fisik
anda, kualitas suara dan pendidikan. Orang-orang yang memiliki potensi
diri dalam dirinya tidak boleh mengeluh karena semua potensi itu adalah
model yang jauh lebih bernilai dari sekedar modal uang. Dengan ketekunan,
angan-angan itu dapat ditumbuhkan menjadi Impian.
Namun, angan-angan itu bisa saja tak menjadi besar kalau ia tidak
menemukan pintunya. Sebaliknya, orang-orang yang tidak memiliki potensi
yang berasal dari dirinya dapat menunggang kuda yang berasal dari orang
lain atau lembaga lain. Orang tua, mertua, atasan, almamater, kantor
tempat anda bekerja, pasangan hidup, sahabat, keanggotaan pada suatu
organisasi. Carilah dan temuilah orang-orang itu, jadikan mereka guru dan
mentor anda.
Syarat untuk menjadi kuda adalah “Kepercayaan dan Penerimaan”
pasar. Mereka adalah orang-orang tepercaya yang sudah memiliki Impian
dari pengalaman, keahlian, dan kepercayaan yang mereka bangun. Dari
kepercayaan itu, mereka memiliki sesuatu yang dapat anda pelajari.
Mereka juga mempunyai jaringan dan kenalan yang setia. Anda bisa
memanfaatkannya. Namun, anda tidak bisa memindahkan Impian yang
besar itu dalam sekejap. Karakteristik Impian adalah,
1. Merupakan penentu keberhasilan,
2. Melekat pada diri manusia,
3. Tidak diperoleh dalam waktu sekejap,
4. Namun, ia dapat tumbuh dan berkembang menjadi besar,
5. Dapat berasal dari diri sendiri, tetapi juga dapat berasal dari luar diri,
6. Sekali tumbuh, ia dapat dipakai untuk usaha lainnya.
TIDAK DAPAT DIRAMPAS
Karena melekat pada diri anda sendiri, maka ia harus dipelihara.
Banyak orang berusaha merampas Impian itu dengan merampas “kuda-
kuda tunggangan yang dimiliki seseorang. Pada hal Impian itu merupakan
kombinasi dari berbagai hal yang melekat pada seseorang.
Banyak orang berpikir dengan memboyong atau membajak tukang
masak pada sebuah restoran, maka dia bisa meraih sukses seperti yang
diraih restoran yang mempekerjakan juru masak itu. Faktanya, setelah
orang itu dibujuk, dia hanya bisa memasak saja, tetapi tidak bisa
mendatangkan pembeli, Faktor Impian bukan ada di tangan tukang masak
melainkan pemilik restoran.
Pada dasarnya, sebuah usaha bukanlah semata-mata bisa membuat
atau menghasilkan sesuatu lebih baik. Sebuah usaha baru berhasil bila
anda berhasil mendatangkan pelanggan. Jadi, faktor Impian itu bukan
berada di tangan orang lain melainkan pada usaha anda sendiri.
Ada hotel yang baru dibuka sudah langsung ramai dikunjungi
pelanggan karena merek dan pelayanannya bagus. Namum setelah
mereknya diganti, hotel itu pun sepi, Ini berarti bahwa Impian itu bukan
ditangan pemilik hotel itu, melainkan ada di pemilik merek yang menguasai
jaringan prlanggan. Namun, hal sebaliknya bisa terjadi, ternyata Impian
berhasil Anda deteksi dan dapatkan.
TIPS PRAKTIS
 Kenalilah diri Anda sendiri dan mulailah menemukan Impian pada diri
Anda.
 Carilah jalan atau pintu yang mampu membuat Impian Anda tumbuh.
Datangi dan ketuklah masing-masing pintu itu.
 Pintu yang bagus adalah yang di dalamnya terdapat ruang besar bagi
Anda untuk berkembang dan di dalamnya terdapat pintu-pintu lain yang
dapat Anda buka.
 Waspadailah hidup yang nyaman karena hidup yang demikian dapat
membuat hidupmu sulit. Berselancarlah pada gelombang-gelombang
ketidaknyamanan dengan berani menembus hal-hal baru yang sulit
karena Anda akan mendapatkan pembelajaran-pembelajaran baru.
 Pintu yang tepat adalah pintu yang membuat Anda merasa mampu untuk
tumbuh dan memberi ruang untuk berkembang.
 Carilah “kuda” di luar diri Anda, tetapi jangan sekali-kali berpikir Anda
bisa merampasnya. Ingatlah Impian tidak dapat diperoleh dalam tempo
sekejap, tetapi Anda bisa banyak belajar dan memperoleh kepercayaan
dari jaringan dan pengalaman yang dimiliki orang-orang.

LIMA TANDA ORANG YANG BISA JADI PENGUSAHA SUKSES

Sebuah studi yang dimuat dalam Jurnal National Bureau of


Economic Research mengungkapkan, tidak semua perilaku yang
dianggap buruk seperti suka memberontak atau malas belajar itu
mengindikasikan ketidakberhasilan usaha di kemudian hari.

Ya, kecerdasan dan kepercayaan diri menjadi modal utama. Akan


tetapi, perlu diingat tingkat pendidikan yang tinggi tidak selalu menjamin
masa depan yang cemerlang. Tidak sedikit pengusaha di perusahaan
teknologi terbukti sukses meski tidak menyelesaikan bangku sekolahnya.

Orang-orang yang menjadi pengusaha sukses cenderung memiliki


kombinasi unik antara aspek kognitif (kecerdasan) dan non-kognitif, jelas
salah seorang peneliti sekaligus penulis makalah, Ross Levine.
Menurutnya, pintar saja tidak cukup, mereka yang memiliki sifat
pemberontak lebih mungkin untuk melanggar aturan, mendapatkan
kesulitan, dan berani untuk mengambil risiko. Berikut ini lima tanda-tanda
orang yang bisa menjadi pengusaha sukses di kemudian hari, seperti,

1. BERANI MENGAMBIL RISIKO,


 Penelitian menunjukkan, pengusaha yang berhasil dalam
meluncurkan bisnis yang didirikannya besar kemungkinan dulunya
pernah terlibat dalam kegiatan penuh berisiko.
 Contohnya, Bill Gates yang pernah menjadi bahan ejekan teman-
temannya kala ia memiliki ambisi kuat untuk menekuni program
komputer. Namun, Gates muda tidak mempedulikannya. Ia bahkan
rela meninggalkan bangku kuliahnya di Harvard University, Amerika
Serikat (AS) untuk bisa lebih fokus. Gates juga kala itu dianggap gila
ketika mengatakan, Komputer akan ada di setiap meja dan rumah
Anda nantinya.

2. PENDIDIKAN TINGGI BUKAN JAMINAN


 Anak-anak yang putus sekolah tidak selalu kehilangan harapan untuk
sukses di masa mendatang. Sebanyak 54 persen dari kelompok
kewirausahaan yang diamati oleh tim peneliti, ternyata bisa menjalani
usahanya dengan sukses meski tanpa gelar akademis menyertainya.
 Contohnya, Mark Zuckerberg yang diketahui pernah di-drop out (DO)
dari Harvard University di AS pada tahun keduanya untuk memulai
usahanya mengembangkan Facebook.

3. TIDAK MALU BEKERJA UNTUK ORANG LAIN


 Hanya karena bekerja di sebuah perusahaan dengan upah yang
rendah, bukan berarti seseorang tidak akan memiliki peluang untuk
sukses di bidang wirausaha yang ditekuninya kelak. Para peneliti
menemukan bahwa sebesar 90 persen pengusaha mengawali
karirnya dengan bekerja untuk orang lain dengan upah yang kecil.
 Contoh, Michael Bloomberg merupakan pendiri Bloomberg L.P, kini
dirinya sudah menjadi seorang multi-miliarder dan wali kota di New
York City sejak 2002. Ia diketahui memulai perjalanan kariernya
bekerja di Salomon Brothers dengan upah sebesar sembilan dolar AS
per tahun, sebelum akhirnya mendirikan perusahaan layanan
perangkat lunak finansial pada 1981.

4. CERDAS
 Penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan tidak selalu dikaitkan
dengan nilai akademik semata, tetapi aspek non-akademik yang lebih
luas lagi tak ayal membentuk pribadi seseorang.
 Contoh, Paul Allen. Pendiri Microsoft, Ia sempat menekuni pendidikan
di Washington State University tetapi dikeluarkan pada tahun
keduanya untuk bekerja sebagai programmer di Honeywell, Boston,
AS yang menempatkan dirinya dekat dengan teman lamanya yakni,
Bill Gates.

5. PERCAYA DIRI
 Kepercayaan diri sangat penting untuk membangun kesuksesan di
masa depan.
 Contoh, Steve Jobs. Chief Executive Officer (CEO) Apple ini banyak
menghabiskan waktunya bersama Ayahnya di garasi rumah. Kala itu
sang Ayah kerap menunjukkan Steve bagaimana cara membongkar
dan membangun kembali berbagai perangkat elektronik, seperti radio
dan televisi, Karena terbiasa, maka hal itu memberinya kepercayaan
diri yang luar biasa pada diri Jobs. Sejak itu ia tertarik untuk
mengembangkan hobi mengutak-atik elektronik yang kemudian
mendorongnya untuk menciptakan inovasi teknologi yang lebih
kompleks.

SUKSES ITU MENCAKUP

 Keimanan yang kokoh,


 Keluarga yang bahagia,
 Tubuh yang sehat,
 Bisnis atau karier yang berhasil,
 Hubungan antar manusia yang baik,
 Pertumbuhan dan perkembangan pribadi,
 Manajemen keuangan yang sukses,
 Berporos pada jalan nilai- nilai spritual,
 Hidup yang dinikmati.
MENGAPA BANYAK ORANG GAGAL ...?

 Tidak ada tujuan hidup,


 Tidak pernah mencatat tujuan,
 Tidak bertanggung jawab atas tindakannya,
 Banyak rencana tanpa tindakan,
 Tidak yakin untuk sukses,
 Malas,
 Salah Berteman,
 Manajemen waktu lemah,
 Kurang pengembangan diri,
 Tidak ada komitmen untuk sukses,
 Kurangnya hubungan antar manusia,
 Bodoh dan sombong.

INGAT, ‘kegagalan merencanakan = merencanakan


kegagalan’

8 PRINSIP SUKSES

 Masa lalu tidak = masa depan


 Tidak ada kegagalan, hanya ada keberhasilan
 Bertanggung jawab atas kehidupan
 Semua yang terjadi adalah yang terbaik
 Kalau saya mau, saya pasti bisa
 Tidak ada kesuksesan tanpa komitmen
 Orang yang sukses tidak pernah putus asa
 Tak ada yang abadi

MEREKA YANG ‘BERDAYA JUANG’

 Sylvester Stallone. Untuk memasarkan Rocky dia ditolak 1855 kali.


 Thomas Alfa Edison dalam proses menciptakan bola lampu gagal 9.999
kali. “Aku tidak gagal, aku berhasil membuktikan bahwa 9.999 jenis
bahan mentah itu tidak bisa dipakai. Aku akan meneruskan percobaan
ini sampai menemukan bahan yang cocok”.
 Walt Disney mengajukan proposal “Disneyland” kepada bank-bank di
Amerika Serikat ia ditolak sebanyak 302 kali.
 Sebelum menemukan elemen radium, penelitian Marie Curie gagal
sebanyak 48 kali. “Sesungguhnya perlu 100 tahun lagi untuk
menemukan elemen ini, dan selama saya masih hidup saya tidak akan
menghentikan penyelidikan ini”.
SIAPA YANG BISA MEMBANTU ANDA UNTUK SUKSES

V. KREATIVITAS FINANSIAL ENTREPRENEUR


Kunci kesuksesan transformasi dari perjuangan finansial hingga
menuju pada kondisi kebebasan finansial sebagaimana konsep
transformasi Cashflow Quadrant-nya Kiyosaki adalah tergantung pada
kecerdasan finansial anda.

Untuk mencapai kecerdasan finansial ala Covey maupun kesuksesan


finansial ala Kiyosaki tersebut, kita harus melakukan kreativitas finansial.
Kreativitas finansial berusaha mengubah “mind set” yang ada pada diri kita
masing-masing mengikuti pola “manusia sejahtera” yang efisien dan sesuai
“konsep ekonomis”. Kreativitas secara finansial dalam kenyataannya
merupakan kesediaan untuk berpindah dari zona yang Anda anggap
nyaman sebelumnya menuju ke zona baru yang penuh tantangan. Seorang
yang kreatif akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan
perhitungan yang matang sehingga menghasilkan zona baru yang lebih
nyaman pada masa depan dengan mengorbankan kenyamanan hari ini.
TIPS PRAKTIS

Setiap orang bertanggung jawab terhadap masa depannya sendiri.


Masalahnya adalah apakah kita mau berubah. Kalu setiap saat Anda
menyangkal realita baru atau berpikir negatif, itu artinya Anda hidup dalam
belenggu. Jelas Anda memerlukan teknik-teknik mental baru untuk berubah
sebelum memulai usaha.

Banyak orang sukses memprogram otak bawah sadarnya. Teknik ini


dipakai untuk menyugesti pikiran (plus tindakan). Bila otak bawah sadar
telah deprogram, maka kerja otak sadar pun akan selalu mengikuti
kemauan dari apa yang telah diprogramkan.

Ada 2 (dua) cara memprogram otak bawah sadar untuk melakukan


perubahan, yaitu dengan teknik visualisasi dan teknik afirmasi.

 Teknik visualisasi berhubungan dengan memotivasi pikiran melalui


“gambaran sukses” yang dituju.
 Sedangkan teknik afirmasi adalah penguatan motivasi pikiran melalui
pemilihan kata-kata yang “mendukung” tujuan sukses.

Kedua teknik ini membutuhkan kondisi rileks (gelombang alpha otak)


sehingga proses penyimpanan oleh otak bawah sadar kita dapat
berlangsung dengan baik. Bila berjalan dengan baik, maka memori tersebut
akan menjadi “driver” (pendorong) bagi kita saat bekerja aktif dengan otak
sadar.

TEKNIK VISUALISASI

Ketika Anda membayangkan sesuatu melalui pikiran, kira-kira apa


yang terpancar dalam benak Anda sebuah pencapaian, apresiasi, dan
kemenangan, atau sebaliknya: kegagalan dan keterpurukan?
Sejumlah riset menunjukkan visualisasi memberikan pengaruh kuat
terhadap perubahan. Ketika imajinasi dihantam oleh bayangan
keterpurukan dan pesimisme, jaringan otak akan mendorong perilaku yang
benar-benar menuju keterpurukan.

Sebaliknya, jika kita selalu membangun bayangan positif (+), maka


otak kita akan memulai dan memperkuat “cara kerja yang sempurna”. Pada
gilirannya, jaringan sel dalam otak akan mendorong kita untuk meraih
kesempurnaan dalam kinerja nyata.

Teknik visualisasi sebenarnya telah lama dipakai oleh para


olahragawan yang mengkhayal akan menjadi atlet yang hebat. Jack
Nicklaus, seorang pegolf professional kelas dunia misalnya, menempatkan
50% kesuksesannya karena rajin membangun visualisasi positif.

Lalu, bagaimana melakukan visualisasi positif yang baik? Berikut


langkah-langkah praktis yang dilakukan, yaitu,

1. Tetapkanlah tujuan yang jelas, menantang, dan spesifik. Misalnya, Anda


membayangkan ingin memiliki jaringan toko buku khusus untuk anak-
anak.

2. Mulailah melakukan visualisasi dengan tahapan,


 Rileks, ciptakan momen-momen yang santai, yang membuat otak
Anda lebih terbuka untuk memulai dan memperkuat “cara kerja yang
benar”.
 Fokuskan perhatian pada langkah nyata yang mesti dilakukan untuk
membuka jaringan toko buku anak-anak itu. Apa saja yang diperlukan,
tahapannya, bagaimana mengelola toko itu, melakukan promosi,
mengelola karyawan, dan membesarkannya menjadi toko buku pilihan
anak-anak.
 Bayangkan tujuan Anda sedetail mungkin. Bayangkan segalanya,
lokasi persisnya, desain interior, kombinasi warna meja dan kursi,
serta tata letak buku. Kemudian, bayangkan pula keramaian dan
keriangan anak-anak yang memenuhi setiap sudut toko Anda.
 Libatkan emosi. Rasakan bagaimana nikmatinya mampu meraih
tujuan itu dengan sempurna? Bagaimana rasanya memiliki jaringan
kios buku anak-anak yang tiap hari ramai dikunjungi anak-anak dan
orangtuanya. Menyertakan perasaan dan emosi akan memperkuat
sistem “cara kerja yang benar” dalam otak Anak.
 Lakukanlah hal yang sama berulang-ulang. Untuk mendapat hasil
yang optimal, lakukanlah visualisasi positif setiap kali Anda
mempunyai waktu luang, minimal sehari sekali. Misalnya, saat Anda
akan pergi tidur dan merasa benar-benar rileks.

Namun, segera sebutkan bahwa “beautiful dream” itu harus diikuti


penyusunan strategi dan aksi nyata berupa perencanaan karier ataupun
personal scorecard pribadi. Perlahan-lahan, muncul tekad untuk
mengeksekusi strategi yang disusun melalui serangkaian aksi nyata yang
konkret dan sistematis. Nah, dalam proses implementasi itu, kita harus
terus-menerus melakukan visualisasi positif secara rutin.

TEKNIK AFIRMASI

Anda mungkin pernah mendengar bahwa setiap hal yang diinginkan


dapat ditarik dari pikiran ?. Anda yang pernah membaca dan percaya
tentang kekuatan kehendak, hukum ketertarikan, goal setting, dan juga
kekuatan doa yang tulus pasti sudah pernah memahami hal ini.

Masalahnya, mengapa hal-hal yang sudah kita inginkan itu tak


kunjung datang? Berbagai studi menemukan, kegagalan akan terjadi
karena manusia menggagalkan cita-citanya sendiri melalui pengingkaran
atas apa yang kita inginkan itu. “Inner voice”-nya meragukan, bahkan
menertawakan cita-cita itu.

Misalnya ucapkan, “Saya adalah orang yang berharga. Saya hidup


berkelimpahan.” Mungkin ada suara kecil yang mengatakan, “Bohong.
Kamu dusta. Kamu miskin.” Suara ini jelas menjegal keinginan-keinginan
positif untuk datang kepada Anda. Suara negatif itu muncul karena kita
merasa tak selaras dengan apa yang kita ucapkan.

Mari gunakan 3 (tiga) kata sakti untuk meneguhkan aspirasi. Kata


itu adalah,

1. “saya sudah memutuskan”,


2. “meskipun awalnya”,
3. “sedang dalam proses”.

Contoh kalimat yang diucapkan bermakna NEGATIF dan SALAH


adalah sebagai berikut,

1. Coba Anda ucapkan kalimat berikut, “Saya adalah orang berada. Saya
berkelimpahan.”
 Bagaimana ekspresi keinginan anda tersebut ?.
 Apakah perasaan Anda nyaman ?,
 Mungkin tidak karena Anda memang belum berada.

2. Coba ucapkan kalimat lain seperti berikut, “Saya ingin menjadi orang
berada, tetapi saya ini karyawan rendahan. Mana mungkin saya menjadi
kaya?”
 Terasa rasa pesimisnya bukan? Namun, kali ini perasaan Anda
membenarkan.
 Sayang sekali, walaupun terasa benar, kalimat macam inilah yang
menarik segala kesusahan Anda.
Mari kita koreksi kalimat tersebut menjadi POSITIF dan BENAR
sebagai berikut,

1. Coba anda ucapkan kalimat berikut, “Saya SUDAH MEMUTUSKAN


untuk menjadi manusia yang berada. Saat ini SAYA SEDANG DALAM
PROSES menjadi berada.”
 Kali ini perasaan Anda sangat nyaman karena Anda berbicara
kebenaran.
 Bukankah Anda boleh memutuskan menjadi kaya? Dan bukankah
Anda boleh saja dalam proses menjadi kaya?
 Lalu, mungkin masih ada suara negative dari jiwa kerdil kita. “Tapi kan
saya cuma karyawan rendahan?”

2. Coba anda ucapkan kalimat berikut, “Saya SUDAH MEMUTUSKAN


untuk hidup berkecukupan. Saya yakin bisa menjadi kaya, MESKIPUN
AWALNYA saya karyawan rendahan. Saat ini, ribuan orang seperti saya
SUDAH MEMUTUSKAN hal yang sama. Saat ini, puluhan ribu orang
seperti saya juga SEDANG DALAM PROSES menjadi kaya. Saat ini,
bahkan jutaan orang seperti saya SUDAH hidup berkecukupan. KALAU
MEREKA BISA, PASTI SAYA JUGA BISA!”
 Tanyakan pada diri sendiri adakah di dunia ini seseorang yang
sebelumnya karyawan rendahan bisa berhasil menjadi miliuner?
 Anda tentu yakin, pasti ada. Berarti, apapun kondisi awal kita, pasti
sudah ada orang dengan kondisi awal yang sama sudah berhasil
menjadi miliuner.
 Pikiran kita adalah pencipta kehidupan kita. Mulailah hari ini juga untuk
memutuskan dan meneguhkan aspirasi yang diraih dalam hidup ini.
Mulailah berubah dari pola pikir.

3. Contoh lain dari pemilihan kata yang POSITIF dan BENAR adalah kata
“Semakin Baik”, perhatikan dialog berikut,
 Tanya, “Bagaimana kabar Anda (kemajuan kuliah, bisnis, dan lain-
lain)?”
 Jawab, “Semakin baik.”
Jawaban ini terasa lebih nyaman. “Semakin baik” bernuansa positif
dan jujur. Positif karena menimbulkan senyum (cobalah). Dan juga
jujur karena selalu ada yang semakin baik dari sebelumnya. Yang
tadinya baik, lalu meningkat, berarti semakin baik. Yang tadinya sakit,
lalu berkurang sakitnya, itu juga semakin baik (kalau kita sakit, lalu
menjawab “baik” atau “dahsyat” tentu ada suara kecil yang protes
bahwa jawaban kita tidak jujur atau berlebih-lebihan. Kalau kita sakit
lalu menjawab “semakin baik”, masih selaras dengan keadaan
sebenarnya karena sakit yang berkurang. Jawaban itu juga berlaku
sebagai doa).
Setiap hari, selalu saja ada hal yang menjadi “semakin baik”. Mungkin
penyelesaian pekerjaan kita, hubungan dengan pasangan, kesehatan,
keuangan, dan ibadah. Apa saja bisa menjadi semakin baik dari
sebelumnya. Yang tadinya shalat sekali sehari, lalu mejadi shalat 2 kali
sehari, ini semakin baik. Yang tadinya shalat di akhir waktu lalu menjadi di
awal waktu, ini juga semakin baik. Yang tadinya merasa uang selalu tak
cukup sehingga sering menggerutu, lalu menjadi lebih bersyukur karena
masih punya uang walau sedikit, ini juga semakin baik.

Jawaban “semakin baik” adalah jawaban proses yang sedang dialami.


Jawaban ini lebih selara dengan keadaan sebenarnya. Penambahan kata
“semakin” ternyata membuat perbedaan besar dalam perasaan kita. Sama
halnya perbedaan besar antara pernyataan “Aku hidup kaya” dengan “Aku
sedang dalam proses menjadi kaya”. Jawaban terakhir lebih jujur sekaligus
positif sehingga menimbulkan perasaan menyenangkan yang selaras di
hati.

“Kalau Anda menginginkan perubahan kecil dalam hidup,


ubahlah perilaku Anda. Namun, bila Anda menginginkan
perubahan- perubahan yang besar yang mendasar, ubahlah
pola pikir Anda.” (Stephen Covey)

TIPS PRAKTIS

 Gunakan visualisasi harian sesuai dengan tujuan, misalkan: imajinasikan


nikmatnya mempunyai usaha yang waktunya tidak diatur oleh orang lain.
 Gunakan teknik affirmasi harian dengan pemilihan kata yang menggugah
kesadaran pikiran, dengan mengucapkan kalimat “saya semakin sukses”
saat kondisi tubuh relaks bangun pagi.

SEMBILAN LANGKAH CARA MENCIPKAKAN AFIRMASI YANG


EFEKTIF,

1. Mulailah dengan kata-kata ‘AKU’,


2. Gunakan keterangan Waktu sekarang,
3. Nyatakan dalam kalimat Positip, tegaskan apa yang anda inginkan,
bukan apa yang tidak anda inginkan.
4. Singkat saja,
5. Buat spesifik,
6. Sertakan kata kerja aktip,
7. Sertakan sedikitnya satu kata dinamis dan libatkan perasaan atau
emosi positif,
8. Buat afirmasi diri anda sendiri bukan untuk orang lain,
9. Tambahkan sesuatu yang lebih baik.
CARA SEDERHANA MENCIPTAKAN AFIRMASI

 Ciptakan apa yg ingin anda ciptakan, lihat keadaan anda seperti yang
anda inginkan, tempatkan diri anda dalam gambaran itu dan lihat
keadaan melalui mata anda, jika anda ingin mobil, lihat dunia dari dalam
mobil itu ketika anda sedang mengendarainya.
 Dengarkan suara yang akan anda dengar jika anda telah mencapai
Impian anda.
 Rasakan perasaan yang ingin anda rasakan ketika anda telah
menciptakan apa yang anda inginkan.
 Gambarkan apa yang anda alami dalam pernyataan singkat, termasuk
apa yang anda rasakan.
 Jika perlu, edit afirmasi anda supaya memenuhi semua pedoman diatas.

CARA MENGGUNAKAN AFIRMASI DAN VISUALISASI

1. Kaji ulang afirmasi anda satu sampai tiga kali sehari, Waktu yang
terbaik adalah sesudah bangun tidur, tengah hari untuk memfokuskan
anda kembali dan menjelang waktu tidur.
2. Jika memungkinkan, baca setiap afirmasi dengan suara keras.
3. Pejamkan mata dan visualisasikan diri anda seperti yang digambarkan
afirmasi itu, lihatlah seolah-olah anda sedang menatap gambaran di
luar diri anda, dengan kata, jangan melihat diri anda berdiri diluar,
lihatlah gambaran itu seolah anda sedang benar-benar menjalaninya.
4. Dengarkan suara apapun yang mungkin anda dengar ketika anda
berhasil mencapai apa yang digambarkan afirmasi anda suara ombak,
gemuruh orang banyak dan lain-lain, sertakan orang penting lain
dalam kehidupan anda saat mereka sedang memberikan selamat dan
menyatakan betapa senangnya mereka dengan kesuksesan anda.
5. 5. Rasakan perasaan yang akan anda rasakan ketika anda
mencapai kesuksesan itu, semakin kuat perasaan itu, semakin efektip
proses itu,
6. Ulangi lagi afirmasi anda, dan kemudian ulangi proses itu dengan
afirmasi berikutnya.

CARA LAIN MENGGUNAKAN AFIRMASI

 Tempelkan kartu ukuran (7.5x12.5) cm bertuliskan afirmasi anda di


seluruh penjuru rumah yang bisa dilihat setiap saat.
 Gantung gambar hal-hal yang anda inginkan, anda bisa memasang foto
anda dalam gambar itu.
 Ulangi afirmasi anda dalam periode ‘waktu terbuang’ seperti ketika
sedang menunggu dalam perjalanan, anda bisa mengulangi dalam hati
atau dengan suara keras.
 Rekam afirmasi anda dan dengarkan ketika sedang bekerja,
berkendaraan, mau tidur dll,
 Ulangi afirmasi anda dalam bentuk orang pertama, ‘aku’, orang kedua,
‘kamu’, dan orang ketiga, ‘dia’.

MELINDUNGI IMPIAN

Untuk melindungi Impian anda, anda perlu menanamkan Sikap


Disiplin & Komitmen, yaitu setiap hari mengisi pikiran anda dgn hal-hal yang
baik, bersih, murni, kuat & positip (konsultasi, visualisasi & afirmasikan),
caranya,

 Mendengarkan kaset pengembangan pribadi atau lagu yg memberikan


inspirasi & membangkitkan semangat,
 Membaca buku yang memberikan semangat, motivasi dan yang
menggairahkan,
 Bergaul dgn komunitas yg positip, bahagia dan optimis,
 Hindari semua sumber-sumber kenegatipan, seperti TV, koran, tukang
gosip, orang suka mengeluh, merengek & mengejek baik di lingkungan
keluarga atau teman-teman.

V. GROWTH MINDSET (KENAPA HARUS TUMBUH)

Growth Mindset adalah tentang mindset bertumbuh dan pentingnya


fokus dalam berusaha. Mindset adalah kunci dari keinginan, gerak dan arah
langkah kita. Banyak pengusaha mikro dan kecil hanya berjalan di tempat.
Ada yang sudah merasa nyaman, ada juga yang tidak ingin menghadapi
resiko lebih besar. Namun sebagai entrepreneur, kita harus terus
bertumbuh.

Scale up berbeda dengan start up, memulai suatu perusahaan yang


baru, jika perusahaan sudah ada, tetapi ingin ditingkatkan disebut Scale up.
Umumnya perusahaan itu ada dua macam, yaitu,

1. Perusahaan kecil, kemudian di scale up menjadi perusahaan yang besar.


Umunya dilakukan oleh orang yang belum punya pengalaman dan tidak
punya modal. Dimulai dari kecil terlebih dahulu, karena kurang modal,
selalu mulai pada yang kecil.
2. Perusahaan besar, si pengusaha punya modal, punya pengalaman, bikin
persiapan sekaligus yang besar, dengan modal yang besar.

Pembicaraan mengenai scale up selalu dimulai dari yang kecil


kemudian menjadi besar. Scale up itu ada dua macam yaitu,

1. Perusahaan yang sudah berjalan, menajemennya didelegasi kepada


orang lain. Perusahaan ini membuka suatu bisnisnya yang baru. Jadi,
dalam perusahaan itu scale up perusahaan menjadi besar, tetapi lebih
dari satu macam usaha, contoh,

 Pengusaha property, untuk diversifikasi dan juga untuk scale up, maka
dibuka lagi perusahaan kelapa sawit.
 Perusahaan IT Komputer. Perusahaan ini bisa dikategorikan
perusahaan kecil, perusahaan menengah atau perusahaan besar,
tetapi masih skala nasional. Sesudah di scale up menjadi perusahaan
internasional, membuka cabang di Singapore, Vietnam, Kamboja, di
Cina. Jadi, ada beberapa strategi yang bisa anda lakukan.
 Ciputra Group, suatu perusahaan property yang cukup sukses,
dimana property adalah suatu bisnis yang bergelombang, seperti
pelari marathon yang menempuh melalui lembah, melalui gunung, ada
naik turun, ada jaman booming, ada jaman glooming, jadi, jika ingin
diversification. Tadi itu perusahaan itu dalam bidang konstruksi jadi
kalau timbul misalnya sesuatu booming, glooming, maka kita hanya
terpaku pada satu jenis usaha saja. Dan kedua, bisnis itu hanya
domestik, tidak internasional sehingga kita akan bisa terjebak seperti
pada tahun 1998. Kita ingin bagaimana kita mau scale up Ciputra
Grup. Tapi sebelum saya teruskan begini, saya ingin melakukan
sesuatu biasanya kalau ada dua manfaat. Manfaat untuk keamanan
daripada itu perusahaan secara diversification, tapi juga manfaat
untuk bisnis menjadi lebih besar dan bisa yang ketiga untuk
membentuk kader-kader yang baru.

2. Scale up kita mulai step by step, misalnya satu project, tambah dua
project. Project perumahan ditambah dengan project kantor, ditambah
dengan mall, dan sebagainya. Jadi itu scale up. Tadi kami sudah
sampaikan tentang scale up ke suatu bidang yang baru sama sekali. Itu
tentu sangat sulit sekali, contoh kasus ciputra group,

 Sekarang saya scale up yaitu dahulu kita hanya konsentrasi satu


project Citra Garden yaitu Jakarta, kemudian kita ekspansi ke luar
kota. Kemudian sudah ke luar kota beberapa kota kita lakukan, kita ke
luar negeri. Ke Vietnam, ke Kamboja, ke RRC sekarang ini. Dulu
pertama kali kita konsentrasi pada perumahan, township, tapi
sekarang kita semua konsentrasi sampai township di komersil dan
yang paling sulit dikomersil itu adalah superblok, di mana dalam satu
bangunan, satu atap terdapat beberapa fungsi di sana daripada mall,
kantor, hotel, kondominium, bahkan rumah sakit, dan sebagainya.
 Jadi, inilah yang kita ingin lakukan. Nah, itu jenjangnya itu seperti naik
tangga. Itu step by step. Sudah ini selesai mantap, sudah yakin
walaupun belum selesai kita bisa beralih ke tangga berikut. Jangan
sampai kalau sampai gagal, dan Anda sudah meloncat ke tempat
yang lain, Anda tidak perlu selesai. Dan ada keyakinan betul bahwa
ini misalnya kita membangun sebuah project, misalnya kita
membangun dulu Mall Ciputra. Itu kita dari perumahan melangkah ke
mall. Kita yakin mall ini akan sukses sekaligus kita bangun hotel dalam
satu superblok. Jadi, inilah Anda harus bekerja dengan sistematis,
punya rencana, dan sesudah Anda yakin, Anda meloncat. Tidak perlu
Anda selesai.
 Demikian juga kita ke luar negeri. Kita ke Vietnam. Belum selesai
projectnya, kita sudah pindah ke Kamboja, belum selesai projectnya
kita sidah pindah ke Cina, tapi harus bekerja yang penuh perhitungan
dan keyakinan bahwa Anda, apa yang Anda lakukan yang lalu sudah
bisa Anda delegasikan kepada orang lain dan membentuk tim yang
baru. Dan itu yang kita lakukan. Saya harap Anda untuk scale up, ada
yang tetap biasa membangun perumahan yang township seratus
hektar, sekarang Anda membangun seribu hektar dan tetap
perumahan. Nah, itu umumnya lebih mudah daripada dalam bidang
property, dalam bidang perumahan, termasuk dalam bidang
komersial. Umpama kata Ciputra World 1, itu terdapat lima jenis usaha
dalam satu atap dan luasnya itu hampir kira-kira 600.000 meter2. Nah,
inilah yang tidak mudah tapi Anda harus bekerja dengan perencanaan
yang tepat dengan penuh keyakinan Anda bahwa Anda perhitungan
yang tepat, Anda punya dasarnya tadi Integritas, Profesionalisme dan
Entrepreneurship. Saya yakin Anda bisa berhasil.

TIPS, INGIN STARTUP SUKSES ?.

Dalam bukunya yang berjudul "The Seven Habits of Highly Effective


People," Stephen Covey berusaha memapar tentang kebiasaan orang-
orang sukses yang patut ditiru. Berikut adalah beberapa tips dari
Stephen Covey,

1. Selalu berkomunikasi dengan tim,

 Pemimpin startup harus selalu berbagi informasi, baik itu buruk


ataupun baik, kepada timnya dengan penuh transparansi.
 Ini adalah cara terbaik untuk bisa mendapatkan kepercayaan dari para
karyawan. Selain kejujuran, berbagi informasi tanpa ada yang
berusaha ditutup-tutupi akan membuat tim bekerja lebih terstruktur
dan giat.
 Dalam startup, kekompakan untuk meraih misi bersama sangatlah
penting.

2. Rapat rutin,

 Pemilik startup harus selalu menggelar rapat rutin, semisal setiap


beberapa bulan atau satu kali per kuartal. Namun, setiap kali ada
informasi penting yang muncul, segera beritakan informasi itu kepada
tim.
 Jangan menunda untuk mengumumkannya hingga bertemu di
pertemuan berikutnya.

3. Menjaga kondisi diri sendiri,

 Menjalankan bisnis semacam ini akan sangat menantang. Jadi


pemimpin startup harus bisa menyeimbangkan antara karir dan
kehidupan pribadi.
 Pastikan bahwa Anda selalu mendapatkan tidur yang teratur, pola
makan yang benar, berolahraga, dan gaya hidup sehat lainnya.
Sebab, kondisi tubuh dan mental yang fit akan sangat mempengaruhi
kualitas pekerjaan.

4. Membiarkan masalah pribadi tetap berada di luar pekerjaan,

 Dengan membuat jaringan bisnis Anda tetap kuat, Anda dapat


meningkatkan banyak aspek lain dari dunia profesional Anda, antara
lain: komunikasi, keterbukaan, dan empati.
 Pastikan bahwa Anda selalu membiarkan masalah pribadi Anda tetap
berada di luar pekerjaan. Jika tidak, itu bisa mempengaruhi pekerjaan
Anda.

5. Memiliki tekad kuat untuk membuat bisnis jadi sukses,

 Para pendiri startup yang kini telah sukses memiliki gairah yang besar
terhadap apa yang mereka lakukan.
 Mereka akan melakukan apa pun untuk bisa membuat bisnis jadi
sukses.

6. Selalu berada di zona tidak nyaman,

 Para pemimpin startup sukses selalu hidup dalam keadaan tidak


nyaman - dan merasa nyaman dengan kondisi itu.
 Saat menjalankan startup, pastikan bahwa Anda selalu menempatkan
diri dalam keadaan tidak nyaman. Sebab, ketika Anda merasa tidak
nyaman, Anda akan melakukan segala hal untuk membuat kondisi itu
menjadi nyaman.
 Sebaliknya, ketika Anda sudah merasa sangat nyaman dengan
keadaan Anda sekarang, Anda akan menjadi malas dan tidak
berusaha untuk berkembang.

7. Reputasi yang baik,

 Ini sangat penting bagi setiap pemimpin, terutama untuk para pendiri
startup.
 Sebab, reputasi mereka adalah kunci untuk membuat bisnis itu
menjadi sukses.
 Bersikap jujur, to the point, dan tegas adalah kunci untuk membangun
hubungan baik dengan anggota tim, klien, dan media. Dengan
melakukan ini, Anda akan dihargai dan dihormati oleh jaringan Anda.

ALL START IS DIFFICULT - SUDHAMEK AWS

Ada peribahasa mengatakan all start is difficult, segala awal itu


memang sulit. Seperti kita mendorong mobil, kalau pertama kali kita dorong
itu pasti berat, tapi begitu mobil itu sudah mulai bergulir karena dibantu dua-
tiga teman habis itu mungkin tidak perlu empat orang, dua orang itu
mungkin sudah kuat. Dalam konteks itu memang betul start up bisnis itu
resikonya lebih tinggi, makanya bank juga nggak begitu suka dengan start
up bisnis . Greenfields itu nggak terlalu, karena resikonya terlalu tinggi. Tapi
jangan salah mengerti bahwa pada saat perusahaan tambah besar itu
berarti lebih mudah, sama sekali tidak tantangannya sudah berubah
berganti. Kompleksitas di sana jadi ujung-ujungnya bahwa hidup itu
memang penuh dengan tantangan. Saya tidak mengatakan mana lebih
sulit mana lebih mudah, tapi saya mengatakan masing-masih ada
tantangannya sendiri-sendiri, dan oleh sebab itu sebagai seorang
entrepreneur kita tidak boleh merasa berpuas diri. Orang tidak berpuas
diri itu bukan berarti orang yang tidak pernah mensyukuri. Lain lho ya.
Berpuas diri itu dikhawatirkan kita menjadi complexion, mapan, lengah jadi
tahu-tahu kita menjadi kodok rebus. Itu yang tidak boleh. Tetapi saya
ingatkan tidak boleh kemudian ditafsirkan sebagai tidak pernah bersyukur.
Itu konteksnya memang relevan karena memang dalam hidup, sekali lagi
supaya kita lebih bahagia memang dalam hidup kita perlu sekali-kali pause,
berhenti sebentar, menoleh apa yang sudah kita capai kita syukuri. Jadi
ini sampai itu bukan yang hanya diri kita. Termasuk kita bisa memberikan
lapangan pekerjaan yang lebih baik bagi karyawan kita itu kebahagiaan
tersendiri.

Perusahaan itu pada saat masih kecil atau sedang dirintis sebagai
sebuah start up bisnis tentu masalah operation sangat perlu diperhatikan
sangat ini heavy operation, artinya memang entrepreneur itu dia akan
sangat terlibat sangat intensif sekali kepada hal-hal yang sifatnya
operasional. Berbicara bisnis, operasional itu tentu yang menentukan
sebuah bisnis untuk bisa mulai berjalan itu adalah bisa jualan atau tidak.
Jadi ini buat sales manajemen sebetulnya di awal ya. Tentu sales itu yang
dijual adalah barang, kalau perusahaannya merchandising company, tentu
dia beli lalu dijual, kalau dia manufacturing company kemudian sales itu
baru bisa berhasil kalau di back up dengan manufacturingnya yang handal.
Tetapi kalau saya cenderung melihatnya di awalnya yang nomor satu yang
kita dekati adalah soal sales dulu. Kenapa sales? Karena dari sales lah
kita menghasilkan uang sebetulnya. Dengan kita jualan laku, uang itu boleh
masuk. Kalu uang sudah mulai masuk dengan asumsi itu dikelola dengan
baik, maka di situ akan menghasilkan keuntungan. Bisnis itu baru bisa
tumbuh dengan baik kalau dia untung. Jadi keuntungan itu memang
diperlukan seperti sebuah nutrisi diperlukan tubuh ini supaya bisa tumbuh.
Namun balik lagi kalau ditarik ke belakang keuntungan itu bisa terjadi kalau
sudah ada penjualan. Sehingga lalu fokusnya adalah bagaimana kita bisa
memastikan supaya penjualan itu bisa terjadi. Nah, ini yang di level-level
pertama.

Tentu kalau kita masuk lebih dalam lagi, jualan itu bisa laku kalau, kita
memang mempunyai produk atau servis yang berbeda dengan
kompetitor. Simple aja sebenarnya bisnis itu filosofinya adalah about
differentiation perbedaan saja. Tapi perbedaan bukan saja asal berbeda,
tapi juga perbedaan yang memberikan nilai tambah bagi konsumennya.
Dan nilai tambah ini adalah nilai tambah yang diperlukan dan dianggap
penting oleh konsumen. Nah, lalu differentiation itu bisa differentiation pada
produknya, bisa differentiation pada cara mendistribusiannya, bisa
differentiation itu pada cara mengkomunikasikannya. Bisa differentiation
itu sampai pada hal-hal yang sifatnya itangible yang sudah dalam bentuk
brand value itu bagaimana kemudian membangun persepsi benak
konsumen kita.

Apapun yang kita lakukan, pastikan kita membangun differensiasi


yang dipersepsi itu penting bagi konsumen. Dengan konsumen melihat
produk kita berbeda dan memberikan nilai tambah yang dia perlukan di situ
dia akan membeli. Jadi kalau kita gunakan konsep yang simple dan klasik,
AIDA. Attention, Desire, Intention sama Action itu bagaimana orang bisa
dimulai bisa terjadi Attention ya karena dia melihat ada sesuatu yang perlu
diperhatikan. Dan yang perlu diperhatikan dalam konteks ini adalah nilai
tambah tadi. Nah di situlah kemudian dia akan membeli. Dia membeli lalu
akan terjadi penjualan. Lalu penjualan ini harus ditata cara penjualannya,
distribusinya dan sebagainya sehingga barang tersebut bisa mengalir
dengan smooth dari satu titik kepada titik yang berikutnya. Dari situ
kemudian perusahaan pelan-pelan akan tumbuh. Nah, tentu saat semakin
tumbuh ya kompleksitas permasalahannya juga semakin tumbuh.

A NEW MINDSET FOR SCALING UP - SANDIAGA UNO

Jadi kalau kita melihat memang suatu konsep memulai usaha dan
kalau saya bisa merefleksikan kembali ke awal tahun 1997 waktu saya
memulai usaha itu situasinya memang sangat berbeda. Start up yang saya
lakukan itu bukan karena peluang, tapi karena saya sedih. Saya waktu
itu di-PHK dari satu pekerjaan. Satu yang melandasi kita waktu memulai
periode itu adalah survival. Dalam suatu survival, acuan survival itu adalah
apa aja kita kerjain. Pokoknya dimana kita harus bisa tetap survival.
Ibarat kita kecemplung ke air, kita harus pakai gaya apa pun untuk
supaya mengapung.

Kalau kita berbicara mengenai scale up, ini betul-betul a different ball
game of together. Karena kalau kita untuk survival, start up itu bisa
gaya ngapung model kiri kanan, tangan ke samping ke kiri ke kanan
yang penting asal ngapung, kita bisa lakukan itu. Tapi begitu kita memiliki
suatu tujuan, dan memulai menata daripada business plan kita, kita harus
belajar betul-betul skill untuk scale up. Bagaimana kita belajar beranang
gaya bebas, gaya dada, bagaimana kita teknik pernapasan, bagaimana kita
bisa membaca arus, bagaimana kita bisa mempelajari rythm, sehingga kita
bisa mencapai tujuan itu dengan baik.

Nah, dengan perusahaan itu juga sama. Scale up itu sangat-sangat


penting untuk terutama kalau kita melihat banyak sekali teman-teman di
UKM itu kalau dilihat kita kan sekarang punya 55 juta lebih pelaku usaha
mikro kecil menengah dan 99% itu adalah usaha mikro. Kalau kita datang,
saya kebetulan itu SMA di Jakarta Selatan nglihat usaha mikro yang sekitar
sekolah saya itu sepuluh tahun setelah itu, dua puluh tahun setelah itu, tiga
puluh tahun setelah itu begitu saya kembali, pelakunya masih sama,
berjalan di tempat. Kenapa? Karena mereka kembali hanya berkutat pada
suatu survival skill ability saja. Mereka belum memikirkan bagaimana
untuk scale up. Kalau saya tanya pada mereka, “Pak, kenapa masih
berjualan nine to five?” Atau jam sembilan sampai jam lima. Ya, karena ada
tugas-tugas lain. Yang penting katanya satu, anak sudah bisa disekolahkan,
saya sudah bisa makan, sudah bisa melihat anak saya menikah, dan lain-
lain. Tidak ada keinginan untuk meng-scale up.

CHALLENGE UNTUK MELAKUKAN SCALE UP

1. challenge pertama dari pada scale up itu adalah mindset. Bahwa kita
sebagai entrepreneur itu bukan hanya berjalan di tempat tapi kita harus
bertumbuh. Tantangan kita sebagai entrepreneur setelah kita
melakukan strart up adalah mengembangkan usaha kita, bagaimana
kita bisa menciptakan lapangan kerja, bagaimana kita scale up our
business sehingga dampaknya kepada society itu jauh lebih besar. Ini
yang menjadi tantangan buat kita. Teman-teman itu setelah kita coba
challenge mindsetnya, kita ubah scale up.
2. challenge kedua adalah comfort zone. Selalu mereka mengatakan
bahwa, “Begini aja sudah cukup kok”. Dalam sesuatu comfort zone itu
banyaknya kategori professional. Dalam entrepreneur ada juga comfort
zone. Begitu mereka merasakan hal yang sudah cukup nyaman, kira-kira
cukup yang dia dapatkan, aman dan nyaman, jadi dia nggak
berkembang. Dia bilang, “Udahlah, segini aja cukup”. Itu banyak saya
temukan di beberapa UMKM yang sudah masuk ke skala bukan mikro
lagi, kecil tapi nggak bisa naik lagi ke kelas medium. Saya tanya mereka,
bagaimana bisa meningkatkan ini? “Ah, sudahlah. Sudah cukup”. Nah,
itu namanya comfort zone. Ini yang perlu kita, sekali lagi tantangan
kedua, mindsetnya kita ubah bahwa bagaimana mereka meingkatkan
usaha mereka dengan tentunya kunci pertama adalah terus
meningkatkan keinginan mereka untuk growing.
3. Kunci ketiga saya rasa inovasi. Scaling up itu tanpa inovasi itu nggak
akan mungkin bisa berjalan lancar dan perusahaan yang mencoba scale
up tanpa inovasi, pasti tidak akan bisa berdaya saing. Tantangan
berinovasi ini sama juga karena kalau kita tidak berubah dengan inovasi,
kita pasti akan tertinggal jaman ya. Banyak sekali kita lihat perusahaan-
perusahaan yang berhasil melewati comfort zone, tapi tidak melakukan
inovasi, dia berjalan di suatu track yang mereka yakini itu adalah track
yang sudah aman, ternyata inovasi-inovasi yang muncul dalam
teknologi, dalam dunia yang sangat cepat ini bisa mematikan
entrepreneur tersebut. Jadi, inovasi itu harus menjadi bagian dari setiap
tarikan napas kita, bagaimana kita meleverage daripada bisnis yang
sudah kita kelola dan bagaimana caranya kita mendorong terus supaya
inovasi ini menjadi suatu solusi bagi bukan hanya kita sebagai
entrepreneur, meningkatkan usaha, dan lain-lain, tapi juga sebagai bisnis
yang pada ujungnya meningkatkan daya saing bangsa.

VI. INTENTIONS TO GROWTH (ANTONIUS TANAN)

Reputasi Ciputra, Dahlan Iskan, Sudhamek, dan Sandiaga Uno. yang


sudah pernah membesarkan usaha lebih dari 100 kali dan membesarkan
usaha merupakan keahlian yang sudah melekat dalam diri mereka karena
sudah sering dilakukan. Saya ingin menyimpulkan bahwa mereka semua
mengatakan bahwa untuk membesarkan usaha mulai dari diri sendiri.
Mereka mengatakan mulai dari mindset kita. Mulai dari diri kita sendiri
mempunyai kehendak yang kuat untuk membesarkan usaha. Pak Sandiaga
mengatakan, “jangan berada dalam comfort zone”. Beliau juga mengatakan
“Jangan jalan di tempat”. Pak Ci juga mengatakan hal yang serupa. Harus
ada keinginan yang kuat dari dalam diri kita.

Pertanyaannya, bagaimana supaya kehendak untuk membesarkan


usaha itu besar di dalam diri kita? Menggelora di dalam diri kita. Untuk
menjawab pertanyaan ini, saya ingin mengatakan bahwa, apa yang
dikatakan oleh teori. Kenapa kita menggunakan teori? Tujuan daripada
teori adalah untuk menjelaskan, untuk menolong kita untuk memahami
sebuah fenomena sosial. Darimana dilahirkan teori? Teori dilahirkan dari
sebuah kajian dan juga riset. Jadi, ketika kita menggunakan suatu teori,
sebenarnya kita belajar dari kesalahan orang lain dan belajar dari
kesuksesan orang lain. Jadi dengan kita mengambil suatu teori, kita
mempercepat proses belajar kita. Namun, perlu ditambahkan satu
fenomena sosial dari berbagai sisi. Oleh karena itu teorinya mungkin tidak
hanya satu.

Teori yang akan dijelaskan berasal dari textbook, yang judulnya


Understanding The Entrepreneurial Mind. Nah, sekarang mari kita lihat
gambar dari teori berikut,

Di sini dikatakan bahwa Intention, saya menulis dalam bahasa


Indonesia di sini sebagai kehendak. Itu adalah gabungan dari Desirability
atau keinginan dan Feasibility atau kelayakan. Sejauh mana apa yang ingin
kita lakukan layak atau tidak. Kalau kehendaknya ingin besar, harus ada
gabungan dari kedua hal itu. Sehingga saya coba menggambarkan dalam
dua buah lingkaran.

Ada lingkaran KEINGINAN, ada lingkaran KELAYAKAN atau


Kesanggupan. Yang di tengah itu KEHENDAK. Jadi, kalau kehendaknya
ingin kuat, Apa yang harus dilakukan ?.

1. Alternatif pertama, Keinginannya dibesarkan. Bagaimana caranya?

 Saya memperbesar keinginan saya untuk memperbesar usaha, untuk


meluaskan usaha.
 Usul kami, buka hidup kita terhadap inspirasi-inspirasi dari pada
entrepreneur yang sudah berhasil. Baca riwayat hidup mereka. Lihat
usaha mereka. Pelajarai pengalaman hidup mereka. Kelilingi dengan
orang-orang yang menginspirasi Anda menjadi Entrepreneur.
Perbesar keinginan adalah melalui inspirasi.

2. Alternatif kedua, meningkatkan Kelayakan atau Kesanggupan,


bagaimana caranya ?.

 Pada waktu kita melihat sesuatu, kita merasa ini layak dilakukan. Ada
dua hal yang harus diperhatikan dan dilakukan, yaitu,

Pertama, perbesar informasi kita. Informasi apa? Informasi tentang


hal yang ingin Anda lakukan. Kalau Anda ingin melakukan usaha
tentang kuliner, Anda harus paham banyak tentang kuliner. Harus
bisa membedakan makanan yang enak dengan yang tidak enak.
Makanan yang dicari orang dengan yang tidak dicari orang.
Kedua, Anda juga harus tahu informasi tentang industrinya. Berapa
besar marketnya. Orang kelompok ini suka makanan apa. Kenapa
mereka suka ini. Kenapa mereka berani membayar dengan harga
mahal. Di daerah yang lain mungkin makanan yang lain. Berapa
besar pasarnya. Berapa banyak bertumbuhnya. Dalam satu tahun
bertumbuh berapa persen. Kenali industrinya, bukan sekedar kenali
subjeknya.

 Jadi yang pertama tentang informasi dan yang kedua, kenali ilmunya.
Khususnya ilmu entrepreneurshipnya. Bagaimana Anda
mengentrepreneurkan bidang ini. Pelajari itu. Anda sedang
memperbesar bagian kelayakan atau kesanggupannya.

itulah yang disimpulkan tentang apa yang bisa kita tingkatkan


sehingga kehendak kita dan mindset kita untuk melakukan sebuah usaha
Entrepreneur dan memperbesarnya itu menjadi milik kita.

VII. FIXED MINDSET VS GROWTH MINDSET - NUR


AGUSTINUS

Mengapa mindset itu penting?. Para entrepreneur yang sukses selalu


mengatakan bahwa mindset itu adalah satu hal yang sangat penting. Ada
sebuah buku yang sangat menarik yang berjudul dengan Change Your
Mindset, Change Your Life. Pengarang buku ini Carol S. Dweck,
mengatakan ada dua jenis mindset, yaitu,
1. Fixed Mindset adalah mindset yang bersifat tetap,
2. Growth Mindset.

APA BEDANYA ?, Bedanya,

1. Pertama, orang yang mempunyai fixed mindset itu ciri-cirinya


biasanya orang itu selalu berusaha untuk sempurna dan biasanya
juga takut untuk gagal sehingga dia merasa bahwa dirinya sudah
seperti itu, harusnya seperti itu. Ini berbeda dengan seorang yang
memiliki mindset untuk bertumbuh di mana dia terus menerus ingin
belajar, selalu ingin mencoba, dan memiliki kualitas untuk yang selalu
ditempa, artinya dia selalu menempa dirinya menjadi lebih baik, dan
lebih baik.
2. Kedua, Kita bisa melihat dua tipe orang ini yang menunjukkan mana
yang fixed mindset dan mana yang growth mindset. Kita tahu ada
banyak sekali dalam pembahasan tentang gelas yang berisi air namun
hanya setengahnya saja. Ada orang yang mengatakan ini air atau
gelas berisi setangah penuh, atau setengah kosong? Ini juga
membedakan minset orang tersebut. Orang yang mengatakan
setengah penuh, berbeda dengan yang mengatakan setengah
kosong.
3. Ada sebuah cerita lain yang berhubungan dengan mindset ini.
Mungkin kita pernah tahu bahwa gajah di sirkus atau mungkin di kebun
binatang itu hanya diikat oleh tali dan dipasang di sebuah pasak.
Sebagai seekor gajah yang sangat besar tentunya dia sangat mudah
sekali untuk melepaskan dirinya dari ikatan itu. Tapi karena gajah itu
sudah dari kecil dia diikat seperti itu dan dia tidak bisa bergerak karena
masih kecil, ketika makin besar, makin besar, dia tetap merasa bahwa
dirinya tidak bisa bebas. Ini adalah mindset juga. Gajah yang
sedemikian besar, hanya dengan seutas tali yang kecil takhluk. Dia
tidak bisa, tidak punya keberanian untuk membebaskan dirinya.
4. Ada banyak cerita lain.Perumpamaan-perumpamaan seperti seekor
anak elang yang dirawat atau hidup di antara anak-anak ayam. Dia
tidak tahu bahwa dirinya adalah seekor elang. Dia melihat elang di
langit, oleh teman-temannya atau saudaranya yang lain dikatakan,
“Hati-hati dengan elang di atas itu, dia akan mengambil kamu dan
memakan”. Padahal dia adalah elang. Dan dia tidak akan pernah bisa
terbang karena dia berada di kumpulan para anak-anak ayam itu.

Bagaimana kita mengubah mindset? Inilah yang dijelaskan oleh Carol


dalam bukunya mindset, bahwa kita harus punya mindset betumbuh. Ada
orang yang mengatakan bahwa kecerdasan itu sifatnya tetap, tidak
berubah. Orang yang dengan mindset bertumbuh punya keyakinan yang
berbeda. Dia yakin bahwa kecerdasan itu bisa berubah. Dia yakin bahwa
dengan pengalaman, dengan belajar, semuanya bisa berubah. Yang
penting adalah sebuah dorongan hati ingin berubah. Karena tanpa itu
perubahan juga tidak akan terjadi.

Orang-orang yang memiliki fixed mindset atau mindset yang tidak mau
berubah, bisanya mereka selalu menjauhi atau menghindari tantangan.
Sangat mudah sekali untuk menyerah. Ada hambatan sedikit sudah
langsung menyerah. Dan buruknya, kalau dia dikritik, cenderung diabaikan
atau cenderung tersinggung. Dan kalau ada tugas, dia akan
cenderung memilih tugas-tugas yang mudah. Cenderung defensif, seperti
saya sebutkan tadi mudah tersinggung. Dan yang lebih buruk, berbuat
curang. Ini berbeda dengan orang yang memiliki mindset untuk bertumbuh.
Ada hal yang buruk pada orang-orang yang selalu mengalami kesuksesan
yaitu justru orang-orang ini takut mengahadapi resiko. Mengapa? Karena
mereka tidak terbiasa mengahadapi kegagalan. Banya orang-orang yang di
level, “Kamu itu orang-orang yang hebat, jenius, rajin”. Justu dalam hal
keentrepreneuran mungkin akan mengalami hambatan karena orang-orang
ini justru takut mengahadapi resiko, takut berusaha atau takut sampai dia
kemudian dianggap tidak lagi pintar. Ini adalah sebuah hambatan.
Termasuk salah satu bentuk dari sebuah fixed mindset.

Padahal seorang entrepreneur itu perlu mengembangkan sikap berani


mengambil resiko. Tentunya yang terukur. Berani untuk mengubah. Artinya
dia tidak mau sekedar hanya itu-itu saja. Memberikan sebuah harapan
entah bagi dirinya sendiri, keluarganya orang lain, masyarakat, bangsa,
bahwa dengan apa yang dia lakukan bisa membawa sebuah perubahan. Ini
adalah hal-hal yang dibutuhkan atau harus ada pada seorang yang memiliki
mindset bertumbuh. Orang-orang dengan minset bertumbuh mempunyai
sikap yang persistance terhadap usahanya. Dia tidah mudah menyerah. Dia
belajar dari kritik-kritik yang dilontarkan kepadanya. Kritik bukan dianggap
sebuah serangan, tetapi jusutru memacunya untuk introspeksi
menghasilkan yang lebih baik karena dia tidak menjauhi tantangan, tetapi
justru dia menghadapi tantangan itu dengan lebih baik.

Bagi orang yang memiliki mindset untuk bertumbuh, kecerdasan itu


merupakan hasil dari tempaan hidup dan selalu punya keinginan untuk
mempelajari hal yang baru sehingga dia tidak mau hanya itu-itu saja. Dia
tidak mau terikat dalam keadaan yang status quo. Dia selalu cari tantangan.
Dia adalah pekerja yang keras dan ia bangga katanya. Kalaupun dia
mengahadapi kegagalan, berbeda dengan orang yang mempunyai fixed
mindset, atau mindset yang tidak mau bertumbuh, yang cenderung dia
sendiri menyalahkan orang lain atau pihak lain, atau mengatakan bahwa ini
bukan salahku, tapi orang yang memiliki mindset bertumbuh, dia selalu
berkata atau berintrospeksi “Apa yang bsia saya pelajari dari pengalaman
ini?”. Ini bedanya.
Bukankah kita ingin menjadi sosok yang memiliki mindset bertumbuh?
Sebab kita jangan terkungkung dalam sebuah mindset yang tidak
bertumbuh. Kita harus yakin bahwa kita memang mau menjadi lebih baik.
Artinya, kita percaya bahwa hidup kita itu tidak sekedar ini-ini saja. Kita
percaya bahwa sesuatu itu bisa kita raih dengan ebih baik. Kita percaya
bahwa kita bisa mengubah diri kita. Kita percaya bahwa kita bisa belajar
dari pengalaman. Itu sebabnya gagal sepuluh kali, bangkit sebelas kali. Dan
kegagalan itu kita hadapi dengan sikap yang positif, artinya apa yang bisa
kita pelajari. Jangan sampai kita melakukan kesalahan yang sama.

Ada banyak orang yang memiliki yang tidak mau berubah. Walaupun
ada yang mewujudkannya dalam sikap yang angkuh misalnya. Tapi
kadang-kadang juga ada yang negatif. Misalnya gini, ketika dia mengalami
kegagalan dia akan mengatakan, “Ya, saya ini memang bodoh. Saya ini
memang tidak bisa”. Nah, sebagai seorang yang ingin bertumbuh, jangan
melakukan hal itu. Kita harus bisa mengubah. Memang kita mungkin
melakukan kesalahan, tapi jangan terpuruk atau jangan kemudian
mengulang-ulang, “Ini adalah salahku”. Atau mungkin sebaliknya, “Ini
bukan salahku”. Tapi apa yang bisa kita pelajari supaya kita melakukan
perbaikan, perbaikan, dan perbaikan.

Inilah yang dikatakan oleh Carol S. Dweck, dalam bukunya. Bahwa,


kalau kita bisa mengubah mindset kita, kita bisa mengubah hidup kita. Kita
yakin kalau kita ditanya apakah Anda tidak ingin bertumbuh? Apakah usaha
Anda tidak ingin lebih besar? Semua orang akan menjawab, “Ya, saya ingin
lebih besar. Saya ingin menjadi lebih baik”. Tapi kadang-kadang kita itu
terkungkung sendiri oleh mindset kita. Mindset inilah yang membatasi. Kita
tahu bahwa musuh terbesar adalah diri kita sendiri. Kalau itu kita sudah
paham. Tapi, kita juga kadang-kadang acah tak acuh atau membiarkan diri
kita terbawa oleh musuh besar kita itu sendiri. Bagaimana kita melakukan
perubahan? Bagaimana kita mempunyai mindset untuk bertumbuh?

Dalam buku ini juga dikatakan kalau kita memiliki mindset yang
bertumbuh, kita akan bisa meraih sukses. Tentu sekali lagi, bukan hal yang
mudah. Karena mengubah mindset itu juga tidak segampang yang
diomongkan dalam banyak seminar, training, atau banyak motivasi-
motivasi, tetapi kalau kita punya keyakinan dan punya keinginan yang
sangat besar, sangat sungguh-sungguh, maka itu akan pasti bisa. Saya
ingin memberikan satu contoh dalam buku ini dikatakan bahwa salah
satunya adalah rasa malu. “Rasa malu yang dimiliki manusia dapat
mencegah mereka dari upaya mencari teman dan mengembangkan
hubungan”. Padahal kita tahu sebagai seorang entrepreneur, perlu kita itu
menjalin network.

Nah, ada orang yang kemudian mengatakan bahwa, “Ya, saya ini
memang tidak bisa berteman dengan orang lain, saya ini memang tidak bisa
memulai percakapan”. Ini adalah contoh fixed mindset. Dia merasa bahwa
dia sudah sejak lahirnya atau ketika dia saat ini tidak bisa membuat sebuah
hubungan dengan orang lain. Padahal kalau kita punya growth mindset,
atau mindset yang bertumbuh, kita punya keyakinan bahwa kita bisa
mengubah diri kita, kita bisa melatih diri kita untuk menjadi lebih percaya
diri, lebih berani menjalin sebuah hubungan, sehingga kita bisa lebih sukses
dalam berentrepreneur.

Kita tahu contoh yang lain, Einstein, fisikawan terkemuka, ketika


masih kecil atau masih sekolah gurunya mengatakan bahwa, “Ah, kamu itu
mana bisa sukses? Wong nilai pelajaranmu jelek”. Tapi Enistein
membuktikan bahwa itu tidak benar. Dia bisa berubah. Kalau seseorang
punya mindset bertumbuh, dia bisa berubah. Itu prinsip yang penting.
Artinya apa? Seringkali kalau kita punya bisnis dan kemudian bertemu
dengan teman, terutama dengan teman lama yang sudah lama tidak
berjumpa, kemudian melihat bahwa kita sudah sukses berbisnis dan
kemudian dia mengatakan bahwa, “sebetulnya kalau saya lihat kamu itu
bisa lho lebih sukses dari sekarang”. “Ah, buat apa? Sekarang saya merasa
sudah cukup”. Berarti kembali lagi fixed mindset. Tapikalau kita yakin bukan
sekedar kita cari untung lebih banyak, lebih banyak, lebih banyak. Bukan.
Tapi bagaimana kita punya mindset bahwa kita ini adalah manusia yang
selalu bertumbuh, itu lah yang penting. Mindset bertumbuh itu akan
membawa pengaruh pada keentrepreneuran kita membawa usaha kita
menjadi lebih besar. Lebih besar berarti juga membawa manfaat buat orang
lain.

Inilah intisari dari bagaimana kita mempunyai mindset yang


bertumbuh. Satu hal yang sangat penting bagi seorang entrepreneur yang
ingin mengembangkan usahanya.

ARTI SUKSES YANG HAKIKI


Sukses dalam kehidupan artinya harus bisa sukses minimal dalam
enam hal, yaitu,
1. Sukses menaklukan pikiran (rasa takut),
2. Sukses menaklukan masalah (kesulitan),
3. Sukses melakukan tindakan (cahaya),
4. Sukses menolong banyak orang,
5. Sukses mewujudkan impian,
6. Sukses mendapatkan kebebasan.
Kesuksesan itu diawali dari sebuah pengakuan diri bahwa
anda bisa melakukannya.
Tidak ada orang yang sukses tanpa ia yakin & percaya
pada dirinya sendiri bahwa ia mampu mewujudkannya.
SUKSES MENAKLUKAN PIKIRAN
Putuskan …, taklukanlah pikiran-pikiran yg menghalangi anda jadi
entrepreneur, seperti,
 Tidak mempunyai modal, modal apa …, modal hanya salah satu faktor
penunjang.
 Tidak mempunyai pengalamam, cobalah dahulu, baru anda akan ada
pengalaman.
 Tidak mempunyai keberanian untuk memutuskan, umumnya orang takut
gagal karena tidak percaya diri.
 Tidak ada orang yang menuntun anda, bergaul dan belajar dari buku-
buku.
 Takut keluar dari zona nyaman, inilah alasan utama yang mengekang
anda.
SUKSES MENAKLUKAN MASALAH
Masalah utama anda sebenarnya adalah ‘rasa takut’ yang bersumber
dari ‘pikiran & paradigma anda’, diantaranya,
 Rasa takut yang lebih besar dari impian atau kemampuan anda sendiri,
 Tidak mempunyai rasa percaya diri dan keyakinan akan diri sendiri,
 Bingung harus berbuat apa dan dari mana memulainya,
 Malas mencoba karena takut gagal,
 Tidak mempunyai modal, bukan hanya modal saja (fokus in),
 Selalu menunggu datangnya peluang emas (peluang diciptakan bukan
ditunggu).
KONSEP (3K+1K) ATAU (3K+6B = 5B)
Gunakan konsep (3k+1k) untuk mengatasi ketakutan yang merupakan
penghalang utama seseorang masuk ke dalam dunia entrepreneur,
maksudnya adalah,
 Keberanian, bangkitkan raksasa keberanian dalam diri anda dengan
cara renungkan sengsara dan nikmat kehidupan anda kedepan.
 Keputusan, ambil keputusan terpenting demi masa depan anda.
 Keyakinan & kepercayaan, persiapkan segala kemungkinan untuk
mengendalikan risiko yang akan muncul sekarang dan yang akan
datang,
 Kreativitas, susunlah mekanisme kerja yang harus dilakukan dengan
kreativitas anda.
SUKSES = IMPIAN (95%) + BERTINDAK (5%)
The Power of Dream adalah suatu Kekuatan (95%) yang sangat
dahsyat dari dalam diri seseorang (hasrat inti) dan selalu siap menghadapi
tantangan, bersikap optimis untuk menggerakan, mewujudkan & harus bisa
meraih IMPIAN.
Cara-cara untuk menjadi kaya & sukses adalah,
 Keturunan orang kaya/sukses,
 Menikah dengan anak orang Kaya,
 Menang undian,
 Korupsi,
 Kerja keras untuk menjadi seorang Karyawan atau Entrepreneur yang
sukses.
IMPIAN akan mempunyai sesuatu Kekuatan jika didalamnya
mengandung unsur,
 AMBISI POSITIP,
 TEKANAN & KETERPAKSAAN, ini suatu syarat mutlak utk keluar dari
kebiasaan lama,
 KEULETAN (PERSISTENCE), selalu fokus pada hasil akhir (Impian),
 KETEGUHAN HATI (DETERMINATION), tidak pernah menyerah (never
give up),
 BERANI BERINVESTASI, rela mengorbankan sesuatu yang
menyenangkan untuk meraih Impian (zona nyaman).
Modal awal untuk menjadi seorang Entrepreneur selain Impian adalah
Kekuatan Pikiran (the Power of Mind) anda, ini merupakan suatu Keyakinan
& Kepercayaan anda bahwa Impian anda harus diwujudkan di suatu kurun
waktu,
Kekuatan Pikiran akan mengeluarkan Energi dari dalam tubuh untuk
menggerakan seluruh potensi diri anda, Ciptakan Gairah seperti api yang
selalu berkobar-kobar menghangatkan tubuh anda,
Para pakar Brain Power mengatakan bahwa, Kekuatan Pikiran akan
mempengaruhi cara kita Bertindak dan berkomunikasi, yang selanjutnya
akan mencerminkan siapa diri kita (Kekuatan Pikiran akan mempengaruhi
99% Kesuksesan anda).
Anda membutuhkan Kekuatan (DINAMIT) untuk Berani mengambil
KEPUTUSAN di dalam MIND yang membutuhkan DREAM,
 D ecision, mengambil sebuah Keputusan,
 I mpian, Impian & Imajinasi anda
 N aluri, asah terus dengan mengafirmasikan,
 A mbisi, arahkan dengan jelas ambisi anda,
 M ental, motivasi terus diri anda,
 I nisiatif, berinisiatif membuka penghalang
 T otalitas, buat target yang jelas.

TUGAS GROWTH MINDSET

1. Pelajari dengan mencari informasi tentang apa yang termasuk


kategori usaha mikro, lalu amati usaha mikro yang ada di sekitar
Anda. Lakukan wawancara kepada pelaku usaha mikro tersebut dan
buatlah analisis, kenapa usaha mikro sukar atau tidak bertumbuh.
Sertakan foto dari usaha mikro yang Anda buat sebagai bahan kajian
(foto sendiri, bukan mengambil dari internet).
2. Salah satu keberhasilan pembelajaran adalah dengan melakukan
refleksi. Buatlah tulisan refleksi pribadi Anda dalam bentuk sebuah
esai.
3. Deteksilah Impian yang ada pada diri Anda, dan bautlah list sebanyak-
banyaknya. Ambil dua saja dan mulailah menumbuhkan “Impian” itu
agar ia menjadi besar.
4. Detekai juga Impian yang ada pada orang-orang atau lembaga di
sekitar Anda, lalu buatlah rencana apa yang dapat Anda lakukan untuk
menungganginya.
5. Analisa diri,

 Tuliskan semua ketidakpuasan anda mengenai kehidupan anda


saat ini
 Kehidupan macam apa yang anda inginkan?
 Apakah motif utama anda dalam menjalani bisnis atau pekerjaan
saat ini?
 Apakah tujuan/impian yang ingin anda capai dalam 5 tahun
mendatang
 Tujuan/impian apa yang masih belum tercapai? Kenapa?
 Apa yang bisa membuat anda benar-benar bahagia?
 Berapa banyak uang dan harta benda yang ingin anda kumpulkan
setelah 10 tahun?
 Jika anda ingin sukses, siapa yang dapat membantu anda?
 Tulis halangan-halangan yang mungkin menghalangi pencapaian
tujuan/impian anda?
 Demi mencapai tujuan/impian, apa yang harus anda ubah secepat
mungkin? Mengapa?
 Mengapa anda masih belum sukses?
 Apakah semua perbuatan yang anda lakukan siap anda
pertanggungjawabkan di kehidupan setelah dunia kelak?
 Seandainya hidup anda tinggal 1 tahun, apa yang akan anda
lakukan?

Anda mungkin juga menyukai