Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FARADILA UMAMI

NIM : 031395657

DISKUSI 3 EKMA4263

Balanced Scorecard merupakan salah satu kerangka kerja yang banyak digunakan pada suatu
perusahaan atau organisasi.

Apa yang Anda ketahui mengenai Balanced Scorecard? Menurut Anda apakah kerangka kerja tersebut
merupakan satu-satunya yang dapat diandalkan?

Jawab :

Balanced Scorecard adalah suatu metode untuk pengukuran dan penilaian kinerja suatu perusahaan
dengan mengukur empat perspektif yaitu: perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses
bisnis internal, perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Suatu konsep untuk mengukur apakah
aktivitas-aktivitas operasional suatu perusahaan dalam skala yang lebih kecil sejalan dengan sasaran
yang lebih besar dalam hal visi dan strategi. Pada awalnya Balanced Scorecard atau disingkat BSC
digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Dengan Balanced Scorecard (BSC)
perusahaan jadi lebih mengetahui sejauh mana pergerakan dan perkembangan yang telah dicapai.
Dengan adanya Balanced Scorecard (BSC) sangat membantu perusahaan untuk memberikan pandangan
menyeluruh mengenai kinerja perusahaan. Agar kinerja lebih efektif dan efisien, dibutuhkan sebuah
informasi akurat yang mewakili sistem kerja yang dilakukan.

Konsep keseimbangan dalam Balanced Scorecard (BSC) terkait pada 3 (tiga) area berikut ini :

1. Keseimbangan antara indikator keberhasilan finansial dan non finansial

Balanced Scorecard (BSC) awalnya dibuat untuk mengatasi kekuranghandalan ukuran performa finansial
dengan menyeimbangkannya dengan pemicu lain untuk performa yang mengacu ke masa depan. Ini
masih terus menjadi prinsip dari sistem Balanced Scorecard (BSC) ini.

2. Keseimbangan antara konstituen internal dan eksternal dari organisasi

Shareholder dan pelanggan merepresentasikan konstituen eksternal dalam Balanced Scorecard (BSC),
sementara karyawan dan proses internal merepresentasikan konstituen internal. Balanced Scorecard
(BSC) berusaha menyeimbangkan kebutuhan kedua grup yang tak jarang menjadi kontradiktif satu sama
lain untuk bisa secara efektif mengimplementasikan strategi.

3. Keseimbangan antara indikator performa lag dan lead


Indikator lag secara umum merepresentasikan performa masa lalu. Contohnya semisal saja kepuasan
pelanggan atau revenue. Meskipun ukuran tersebut pada umumnya cukup obyektif dan bisa diakses
dengan mudah, namun mereka semua punya daya prediktif yang lemah. Sementara itu, indikator lead
adalah pemicu performa yang membawa pada pencapaian indikator lag. Indikator ini biasanya
berbentuk ukuran atas proses dan aktivitas. Pengiriman tepat waktu, semisal, bisa merepresentasikan
indikator lead untuk ukuran lag kepuasan pelanggan. Suatu scorecard harus berisi campuran atau
paduan antara indikator lag dan lead. Indikator lag yang tanpa disertai oleh ukuran lead tidak akan
mengkomunikasikan bagaimana target akan diraih. Sebaliknya, indikator lead tanpa ukuran lag akan
menghasilkan perkembangan jangka pendek namun tidak tampak bagaimana perkembangan tersebut
berdampak pada peningkatan manfaat bagi pelanggan dan juga shareholder.

Balanced Scorecard (BSC) memberi perusahaan elemen yang dibutuhkan untuk berpindah dari
paradigma “selalu tentang finansial” menuju model baru yang mana hasil Balanced Scorecard (BSC)
menjadi titik awal untuk review, mempertanyakan, dan belajar tentang strategi yang dimiliki. Balanced
Scorecard (BSC) akan menerjemahkan visi dan strategi ke dalam serangkaian ukuran koheren dalam
empat perspektif yang berimbang. Balanced Scorecard (BSC) bisa dikatakan sebagai alat ukur yang
paling sederhana dalam perusahaan, sehingga banyak kelemahan-kelemahannya. Salah satu
kelemahannya adalah informasi yang disajikan terbatas dan kurang akurasi. Sehingga tidak bisa melihat
faktor-faktor lain yang bisa mempengaruhi performa perusahaan. Misalnya saja saat terjadi krisis,
kebijakan pemerintah, atau kejadian di momen-momen tertentu.

Perspektif dalam Balanced Scorecard

Terdapat 4 perspektif yang perlu Anda pikirkan sebelum merancang balanced scorecard yang benar.
Berikut adalah 4 perspektif tersebut :

1. Pembelajaran dan Pertumbuhan

Elemen yang digunakan untuk menganalisis aspek pembelajaran dan pertumbuhan adalah sumber daya
manusia, yaitu seberapa baik informasi ditangkap dan seberapa efektif karyawan menggunakan
informasi untuk mengubahnya menjadi kemampuan kompetitif atas perusahaan. Kemampuan
kompetitif tersebut dipengaruhi oleh kepuasan kerja, retensi pekerja, produktivitas pekerja.

2. Proses Bisnis Perusahaan

Perusahaan harus mengevaluasi dan menyelidiki seberapa baik produk diproduksi. Sisi manajemen yang
digunakan dalam evaluasi ini adalah manajemen operasional untuk melacak keterlambatan, kekurangan,
dan fraud dalam produksi produk atau layanan perusahaan. Ada beberapa pedoman dalam proses bisnis
perusahaan yaitu; inovasi, operasi, dan purna jual.

3. Pelanggan
Suatu perusahaan perlu mengukur mengukur kepuasan pelanggan dengan kualitas, harga, dan
ketersediaan produk atau layanan. Perusahaan harus memahami terlebih dahulu bagaimana segmentasi
perusahaan mereka, kemudian merancang bagaimana cara untuk mengambil data kepuasan pelanggan.
Pelanggan memberikan umpan balik tentang kepuasan mereka dengan produk atau layanan saat ini
melalui survey yang dilakukan oleh perusahaan.

4. Data keuangan

Data keuangan yang digunakan untuk analisis antara lain; penjualan, pengeluaran, dan pendapatan.
Data-data tersebut digunakan untuk memahami kinerja keuangan suatu perusahaan meliputi Return of
Investation dan laba bersih.

Data keuangan memiliki peran penting yang mempengaruhi perspektif lainnya. Semua perspektif
bergantung pada pengukuran data keuangan yang menunjukan implementasi dari strategi dan memberi
dorongan kepada perspektif lainnya mengenai target wajib perusahaan.

Menurut saya dapat diandalkan karena Konsep balanced scorecard (BSC) sendiri fokus pada identifikasi
visi dan misi perusahaan, strategi untuk mencapai misi tersebut, hingga menganalisis kinerja dari
strategi yang dilakukan berdasarkan hasil akhir yang didapatkan. Menggunakan balanced scorecard
dalam organisasi dan perusahaan pada akhirnya akan membuat tim manajemen menghasilkan strategi
untuk merefleksikan hubungan antara tujuan strategis, inisiatif dan langkah-langkah untuk membantu
keberhasilan, serta menentukan keberhasilan jangka panjang. Perusahaan dan tim manajemen harus
mengetahui dan memahami dengan benar apa yang dibutuhkan untuk mengukur kinerja perusahaan.

SUMBER : BMP EKMA4263

Anda mungkin juga menyukai