Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

PERUBAHAN BERPIKIR

Dosen :
Widayani Wahyuningtyas, SE., MM.

Disusun Oleh : Kelompok 3


1. Firda Hani Muhtadi 1610713020
2. Nurul Syafitri 1610713036
3. Fikriyyah Albina Yusuf 1610713089
4. Indah Resiana 1610713097
5. Anita Nurisdiana 1610713130
6. Sisi Syamsiah 1610713144

PROGRAM STUDI S1-KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
tentang “Perubahan Berpikir” ini dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Tak lupa kami juga berterima kasih pada Ibu Widayani Wahyuningtyas,
SE., MM. selaku Dosen mata kuliah Kewirausahaan UPN “Veteran” Jakarta yang
telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai perubahan berpikir. Semoga makalah
sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya makalah
yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang
membacanya.
Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun dari Anda
demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Kami juga menyadari
sepenuhnya bahwa didalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi
perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa saran yang membangun.

Depok, September 2019

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................................1
1. 1. Latar Belakang ..............................................................................................1
1. 2. Rumusan Masalah .........................................................................................2
1. 3. Tujuan ............................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN ...............................................................................................3
2. 1. Pengertian Mindset ........................................................................................3
2. 2. Perubahan Pola Pikir.....................................................................................4
2. 3. Tanda-Tanda Perubahan Pola Pikir .............................................................5
2. 4. Teori Berfikir Perubahan ..............................................................................7
2. 5. Hambatan Persepsi Mulai Usaha ................................................................ 10
BAB III PENUTUP ..................................................................................................... 12
3. 1. Kesimpulan .................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................. 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1. Latar Belakang
Tantangan kesejahteraan hidup sekarang ini semakin sulit dipenuhi,
karena itu sebagai individu kita harus mampu berfikir kreatif dan inovatif
untuk mampu membaca peluang serta pandai memanfaatkan peluang untuk
meningkatkan kesejahteraan hidup. Menurut Levitt, kreativitas adalah
berpikir sesuatu yang baru (thinking new things) dan inovasi adalah
melakukan sesuatu yang baru (doing new things).
Kewirausahaan adalah suatu kemampuan untuk menciptakan
sesuatu yang baru dan berbeda. Dengan munculnya jiwa wirausaha
diharapkan terbentuk sebuah mindset (pola pikir) menjadi seorang
pengusaha yang mampu menciptakan lapangan kerja Wirausaha adalah
kemampuan yang dimiliki oleh seseorang untuk melihat dan menilai
kesempatan-kesempatan bisnis, mengumpulkan sumberdaya-sumberdaya
yang dibutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil
keuntungan dalam rangka meraih sukses (Soetadi, 2010).
Menurut Adi W Gunawan dalam Rachmat Soegiharto (2013),
Mindset adalah sekumpulan kepercayaan (belief) atau cara berpikir yang
mempengaruhi perilaku dan sikap seseorang, yang akhirnya akan
menentukan level keberhasilan hidupnya. Pola pikir seseorang sangat
menentukan jalan hidup seseorang, apakah iya akan menuju kesuksesan
atau kegagalan. Pikiran memiliki kekuatan yang luar biasa sehingga mampu
menggerakkan dan mengubah materi diluar diri kita, baik untuk tujuan
positif maupun negative sesuai dengan pilihan kita, pola pikir tersebut dapat
dikontrol, dikelola, dikembangkan melalui otak kita melalui kekuatan
imajinasi, pemikiran dan ketajaman visi untuk memahami hukum-hukum
alam yang berlaku.

1
1. 2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari mindset?
2. Bagaimana perubahan pola pikir?
3. Apa saja tanda – tanda perubahan politik?
4. Bagaimana teori berpikir perubahan?
5. Apa saja hambatan persepsi mulai usaha?

1. 3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian mindset
2. Untuk mengetahui perubahan pola pikir
3. Untuk mengetahui tanda-tanda perubahan pola pikir
4. Untuk mengetahui teori berfikir perubahan
5. Untuk mengetahui hambatan persepsi mulai usaha

2
BAB II
PEMBAHASAN
2. 1. Pengertian Mindset
Dalam memulai usaha dibutuhkan dua faktor penting, yang pertama
skill dan yang kedua adalah mindset entrepreneur. Dari faktor itulah,
mengapa adanya mindset entrepreneur sangatlah penting dalam
menjalankan bisnis. Sebab dengan mindset entrepreneur, seseorang akan
termotivasi untuk selalu produktif dan melakukan inovasi-inovasi baru
untuk menciptakan peluang usaha yang menguntungkan. “Mindset is A
fixed mental attitude or disposition that predetermines a person’s responses
to and interpretations of situations”. Jika definisi tersebut dikaitkan
dengan bidang bisnis, maka tingkah laku atau karakter mental
yangdimaksud adalah bagaimana respons dan interpretasinya terhadap ide
dan kegiatan wiraswasta yang penuh spekulasi dan melibatkan resiko
untung-rugi.
Definisi Mindset Enterpreneur adalah kerangka berpikir seseorang
yang beorientasikan entrepreneurial, lebih memilih untuk menjalani
ketidakpastian daripada menghindarinya, melihat segala sesuatu lebih
sederhana daripada orang lain, dan mau belajar yang berresiko (Purwanto,
2009).
Mindset atau cara berpikir yang dibutuhkan seorang wirausaha
sangat bervariasi dan berbeda pendapat oleh sebagian ahli. Namun
penyusun melihat perbedaan ini bukan diartikan salah satu pendapat salah,
hanya saja tergantung masing-masing individu ia lebih nyaman dan cocok
menggunakan mindset seperti apa. Karena inti dari segala mindset seorang
pengusaha berakar dari kegigihan, ketekunan, dan pantang menyerah
(Kasali, 2010).
Pola pikir (Mindset) merupakan cara memandang terhadap sesuatu
yang tertangkap oleh indra dan menghasilkan sikap yang terungkap dalam
perilaku dan menghasilkan 'nasib' atau bisa juga diartikan semacam filter
diri sendiri untuk menafsirkan apa yang kita lihat dan kita alami. pola pikir

3
manusia bisa diubah, dari pola pikir yang negatif ke positif, pecundang ke
pemenang, pekerja menjadi wirausaha (Mudjiono. 2015).

2. 2. Perubahan Pola Pikir


2. 2. 1. Pengertian Perubahan dan Pola Pikir
Perubahan adalah hal yang tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan manusia. Adanya perubahan yang terjadi memberikan
sebuah kenyataan bahwa hidup itu dinamis, selalu berubah-ubah.
Seiring dengan perubahan yang terjadi pada akhirnya akan memicu
pola pikir atau mindset dari individu.
Mindset (Pola pikir) adalah cara menilai dan memberikan
kesimpulan terhadap sesuatu berdasarkan sudut pandang tertentu.
Perbedaan pola pikir seseorang disebabkan oleh bedanya jumlah
sudut pandang yang dijadikan dasar, landasan atau alasan. Bayaknya
sudut pandang seseorang untuk berpikir dipengaruhi oleh emosi
(mentality), pendidikan dan pengalaman. Hal ini yang menjadi tolak
ukur tinggi rendahnya kedewasaan seseorang.Banyak definisi
tentang pola pikir (mindset) yang mungkin kita ketahui, walaupun
pada intinya merujuk pada suatu kesimpulan yang sama.
Mindset atau pola pikir itu adalah kepercayaan atau
sekumpulan kepercayaan atau cara berpikir yg mempengaruhi
prilaku dan sikap seseorang yg akhirnya menentukan level
keberhasilan hidupnya. Setiap orang atau manusia secara individu
pada dasarnya memiliki ide, pendapat, rencana, cita-cita. Unsur-
unsur tersebut diolah oleh otak / akal / pikiran dan selalu dipengaruhi
atau ditentukan oleh sikap perilakunya.

2. 2. 2. Perubahan Pola Pikir


Perubahan mindset atau pola pikir dapat berubah karena pola
pikir merupakan hasil dari proses pembelajaran, maka pola pikir
juga dapat diubah dan dibentuk ulang. Tentu saja ada pikiran-pikiran
yang mudah dan sulit untuk diubah. Ada yang cepat, ada yang

4
memerlukan waktu lama, ada bisa kita ubah dengan kesadaran
sendiri, dan ada yang berubah setelah mengalami peristiwa tertentu..
Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir
yang lain, dari pola pikir negatif ke pola pikir positif, dari statis
menjadi kreatif, dari konsumtif menjadi produktif dan dari pekerja
menjadi entrepreneur.
Seorang entrepreneur berkarakter produktif bukan
konsumtif. Seorang entrepreneur akan selalu berusaha mencari cara
baru untuk meningkatkan utilitas sumber daya secara efisien, mecari
alternatif lain bila sumber daya yang ada terbatas. Pola pikir
produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan memahami
kelimpahan maupun keterbatasan yang ada. Dengan pola pikir
produktif semua hambatan akan diubah menjadi peluang untuk
meminimalisasi ancaman. Seorang entrepreneur jika ingin sukses
harus menyikapi segala perubahan yang ada dengan pola pikir
kreatif dan inovatif. Adanya berbagai perubahan yang ada akan
menjadi hal utama yang memicu keberhasilan seorang entrepreneur
dalam mengolah dan memaksimalisasi kesempatan yang ada demi
kemajuan kinerja usahanya.

2. 3. Tanda-Tanda Perubahan Pola Pikir


Tanda – tanda perubahan pola pikir dapat kita ketahui dengan
mendeteksi hal-hal seperti berikut ini :
1. Kita mulai memahami suatu hal yang selama ini kita ketahui dengan
pengertian yang berbeda.
2. Apa yang semula kita benci ternyata menyadarkan kita bahwa
seharusnya kita kasihi.
3. Kita tiba-tiba sadar bahwa apa yang kita yakini benar ternyata sangatlah
keliru.
4. Kita melihat diri dan pekerjaan kita dengan cara yang berbeda dari yang
sebelumnya.
5. Kita melihat dunia yang sama dengan kacamata yang benar-benar baru.

5
Pola pikir yang berubah tidak mengubah situasi dan lingkungan dimana
kita hidup, melainkan mengubah pikiran diri kita sendiri dalam memahami
situasi dan lingkungan. Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu
pola pikir yang lain, seperti :

1. Dari pola pikir negatif ke pola pikir yang yang lebih positif,

2. Dari pecundang menjadi pemenang,

3. Dari statis menjadi kreatif,

4. Dari konsumtif menjadi produktif,

5. Dari pekerja menjadi entrepreneur.

Adapun menurut McGrath dan MacMillan (2000), pada umumnya


wirausaha memiliki lima karakteristik mindset, yakni (Aditi, 2018) :

1. Mereka sangat bersemangat dalam melihat atau mencari peluang baru


dengan tetap selalu waspada, selalu mencari kesempatan untuk
mendapatkan keuntungan dari perubahan dan hambatan dari kegiatan
bisnis. Mereka akan memilih pengaruh yang amat besar ketika mereka
menciptakan model bisnis yang baru dari cara memperoleh penghasilan,
membuat pembiayaan, menjalankan operasional, dan keseluruhan
kegiatan industri.

2. Mereka mengejar peluang dengan disiplin yang ketat. Umumnya


wirausaha tidak hanya bersiap untuk peluang yang kecil, tetapi langsung
mengambil tindakan terhadap peluang – peluang yang belum tergali.
Mereka sering mengkaji ulang ide – ide mereka, tetapi mereka
merealisasikannya hanya ketika hal itu diperlukan.

3. Mereka hanya mengejar peluang yang sangat baik dan menghindari


mengejar peluang yang melelahkan diri dan organisasi mereka.
Walaupun kebanyak wirausaha adalah orang berbeda, untuk meraih
kesuksesan besar tetap dituntut kedesiplinan dalam membatasi jumlah
proyek yang hendak diraih.

4. Mereka menginkuti portofolio dari peluang dengan kendali yang amat


ketat dalam berbagai tahap pengembangan.

6
5. Mereka focus pada pelaksanaan, khususnya yang bersifat adaptif. Orang
dengan kerangka berpikir wirausaha akan memilih melaksanakan apa
yang telah ditetapkan dari pada menganalisis ide baru yang
menghancurkan. Adaptasi yang mereka lakukan adalah dengan
mengubah arah kerja sesuai dengan peluang yang nyata dan mengambil
langkah terbaik untuk merealisasikannya.

2. 4. Teori Berfikir Perubahan


Teori Berpikir Perubahan terdapat pada Teori Kecerdasan Finansial.
Kecerdasan finansial yang dimaksudkan disini lebih ditekankan pada
konsep ekonomis. Untuk mencapai kecerdasan finansial ala Covey maupun
kesuksesan finansial ala Kiyosaki, kita harus melakukan kreativitas
finansial. Kreatifivitas finansial disini yaitu berusaha mengubah “mindset”
yang ada pada diri kita masing-masing mengikuti pola pikir “manusia
sejahtera” yang efisien dan sesuai “konsep ekonomis”. Kreativitas secara
finansial dalam kenyataanya merupakan kesediaan untuk berpindah dari
zona yang anda anggap nyaman sebelumnya menuju ke zona baru yang
penuh tantangan. Seorang yang kreatif akan mampu melakukan
perpindahan tersebut dengan perhitungan yang matang sehingga
menghasilkan zona yang baru yang lebih nyaman pada masa depan dengan
mengorbankan kenyamanan hari ini.

Gambar 1. Teori Kecerdasan Finansial

7
TIPS PRAKTIS
Setiap orang bertanggung jawab terhadap masa depannya sendiri.
Masalahnya adalah apakah kita mau berubah atau tidak . Kalau setiap saat
anda menyangkal realita baru atau berpikir negatif, itu artinya anda hidup
dalam belenggu. Jelas anda memerlukan teknik-teknik mental baru uuntuk
berubah sebelum memulai usaha. Syarat penting untuk meningkatkan
motivasi berusaha adalah memahami konsep kecerdasan finansial. Ada dua
model konsep yang bagus untuk menanamkan pola pikir keuangan :
Ada dua model konsep yang bagus untuk menanamkan pola pikir
keuangan yaitu :
1. Model Ketergantungan Finansial Dari Stephen Covey
Menurut Stephen Covey dalam Aditi (2018) mendefinisikan
kecerdasan finansial sebagai perbandingan antara “Total pendapatan”
yang mampu anda hasilkan dibagi dengan “Total pengeluaran”. Sejak
bayi sampai remaja, skor kecerdasan finansial anda adalah nol. Semua
kebutuhan anda selama masa-masa tersebut dipenuhi oleh orangtua.
Anda belum mampu menghasilkan pendapatan. Anda berada pada
tahapan ketergantungan (dependensi) kepaada orangtua sepenuhnya
(100%). Semakin dewasa, manusia semakin kreatif untuk memproleh
penghasilan tambahan. Maka skor kecerdasan finansialnya pun
meningkat. Peningkatan ini menunjukan ketergantungan finansial orang
ini kepada orang lain (dalam hal ni orang tua) semakin berkurang.
Misalnya anda adalah seorang mahasiswa smester akhir pada sebuah
universitas. Kebutuhan anda untuk membayar uang kos, makan,
minum, SPP, buku, rekreasi sebulan adalah satu juta rupiah. Karena
anda telah mampu mendapatkan penghasilan rata-rata sebesar lima ratus
ribu perbulannya, maka skor kecerdasan finansial anda meningkat
menjadi 5/10, yaitu 0,5. Dengan kata lain ketergantungan finansial anda
pada orang lain (dalam hal ini orang tua) sekarang berubah menjadi
setengah dari semester sebelumnya. Semakin tinggi kemampuan anda
untuk menghasilkan pendapatan, maka semakin tinggi pula skor
kecerdasan finansial anda .bila anda telah mencapai skor = 1, maka

8
berarti ketegantungan anda pada orang lain adalah nol, dengan kata lain
anda telah mampu memenuhi kebutuhan anda sendiri (independent).
Semakin mampu anda berinvestasi secara cerdas, maka semakin tinggi
skor kecerdasan anda. Ini berarti perjuangan finansial yang anda
lakukan akan mampu mencapai tahapan keamanan dan kebebasan
finansial.

2. Konsep WR (Wealth Ratio) Dan Cashflow Kuadran Dari Robert


T.Kiyosaki
Robert T. Kiyosaki, adalah seorang pengarang buku motivasi
investasi. Ia mengelompokkan kecendrungan seseorang dalam meraih
penghasilan (kair finansial) ke dalam 4 kuadran yang disebut “cashflow
quadrant” Kuadran tersebut dapat kita lihat sebagai berikut (Aditi,
2018) :

Gambar 2. Konsep Wealth Ratio dan Cashflow Kuardan


Kuadran tersebut dapat kita lihat sebagai berikut:
a. Kuadran E
Kuadran E yaitu Employee (pekerja). Pada kuadran E ini,
pendapatan seseorang akan tergantung kepada majikannya. Ia
hanya akan mampu “bekerja dengan setia” apabila dibayar dengan
gaji yang tinggi. Dengan demikian, maka “nasib” dan “karirnya”
pun juga akan tergantung pada “penilaian subyektif” sang majikan.
b. Kuadrant SE
Kuadran SE yaitu Self Employee (Profesional). Dimana
pendapatannya akan tergantung seberapa keras ia bekerja. Semakin
keras kerjanya, maka pendapatannya akan semakin banyak. Orang-

9
orang dengan profesi dokter, pengacara, manajer perusahaan dan
pengusaha bisnis pribadi sekala kecil adalah contoh mereka dari
kuadran jenis SE ini.
c. Kuadran B
Kuadran B yaitu Business (bisnis). Dimana pendapatannya
tidak tergantung pada kerja kerasnya secara langsung, tetapi dari
“system bisnis” yang telah diciptakannya. Mereka yang berada
pada kuadran ini tetap akan memperoleh penghasilan meskipun ia
sedang berlibur jauh, karena system bisnisnya tidak mengharuskan
mereka hadir secara fisik untuk menghasilkan uang. Sistem yang
mereka ciptakan telah mampu membuat “orang lain bekerja untuk
dirinya”.
d. Kuadran I
Kuadran I yaitu Investor. Pada posisi tertinggi ini mereka
tidak perlu bekerja lagi, tetapi “uanglah yang bekerja untuk
mereka”. Para pemegang saham perusahaan Blue Chip dan tuan
tanah property didaerah-daerah strategi adalah contoh dari para
penghuni kuadran ini. Saham dan tanah yang mereka miliki setiap
menitnya akan memberikan gain (keuntungan dari peningkatan
nilai) secara konsisten. Inilah yang disebut passive income.

2. 5. Hambatan Persepsi Mulai Usaha


Manusia merupakan ciptaan Tuhan yang paling istimewa, karena
memiliki keunikan dalam berpikir, bersikap, dan bertingkah laku. Secara
harfiah, tidak ada manusia yang memiliki pola pikir serta tingkah laku yanh
100% sama, atau biasa disebut kembar. Setiap manusia memiliki keunikan
masinh-masing yang dapat memicu pola pikir kreativitas masing-masing.
Namun, sering kali ditemukan hambatan pada kreativitas manusia.
James L. A dams dalam bukunya conceptual blockbusting (1986)
telah mengidentifikasi hambatan kreativitas tersebut dalam beberapa
klasifikasi sebagai berikut :

10
1. Hambatan Persepsi
a. Pola Pikir stereotipStereotipe merupakan jalan pintas pemikiran
yang dilakukan secara intuitif oleh manusia untuk
menyederhanakan hal-hal yang kompleks dan membantu dalam
pengambilan keputusan secara cepat (Wikipedia)
b. Membatasi masalah secara berlebihan
c. Terlalu banyak atau terlalu
d. sedikit informasi
2. Hambatan Emosi
a. Takut mengambil resiko
b. Tidak menyukai ketidakpastian
c. Lebih suka menilai dari pada menghasilkan gagasan
d. Tergesa-gesa menyelesaikan masalah
3. Hambatan Kultural
a. Kultur menghambat pengakumulasian gagasan
4. Hambatan Lingkungan
a. Kurangnya dukungan sarana, prasarana kerja
5. Hambatan Intelektual
a. Terlalu mangandalkan logila
b. Enggan menggunakan intuisa
c. Menggunakan pengalaman atau cara lama yang terbukti efektif
hasilnya

11
BAB III
PENUTUP
3. 1. Kesimpulan
1. Pola pikir (Mindset) merupakan cara memandang terhadap sesuatu yang
tertangkap oleh indra dan menghasilkan sikap yang terungkap dalam
perilaku dan menghasilkan 'nasib' atau bisa juga diartikan semacam
filter diri sendiri untuk menafsirkan apa yang kita lihat dan kita alami.
pola pikir manusia bisa diubah, dari pola pikir yang negatif ke positif,
pecundang ke pemenang, pekerja menjadi wirausaha. (Mudjiono. 2015).
2. Perubahan pola piker yaitu berubah dari satu pola pikir yang lain, dari
pola pikir negatif ke pola pikir positif, dari statis menjadi kreatif, dari
konsumtif menjadi produktif dan dari pekerja menjadi entrepreneur.
3. Tanda – tanda perubahan pola pikir dapat kita ketahui dengan
mendeteksi hal-hal seperti : mulai memahami suatu hal yang selama ini
diketahui dengan pengertian yang berbeda, apa yang semula dibenci
ternyata menyadarkan bahwa seharusnya dikasihi, tiba-tiba sadar bahwa
apa yang kita yakini benar ternyata sangatlah keliru, melihat diri dan
pekerjaan dengan cara yang berbeda dari yang sebelumnya, melihat
dunia yang sama dengan kacamata yang benar-benar baru.
3. Teori berpikir perubahan terdiri dari : teori kecerdasan finansial, model
ketergantungan finansial dari Stephen Covey, konsep WR (Wealth
Ratio) dan cashflow kuadran dari Robert T. Kiyosaki.
4. Hambatan persepsi mulai usaha terdapat 5 jenis, yaitu : hambatan
persepsi, hambatan emosi, hambatan kultural, hambatan lingkungan,
dan hambatan intelektual.

12
DAFTAR PUSTAKA
Aditi, Bunga. 2018. Buku Ajar Entrepreneurship & Startup Entrepreneur Yang
Unggul. Sumatera Utara : Perdana Medika.
BEC (BSI Entrepreneur Community) Purwokerto . 2013 . Apa Saja Tanda-Tanda
Terjadinya Perubahan Pola Pikir ?
https://www.facebook.com/488736841159616/posts/apa-saja-tanda-tanda-
terjadinya-perubahan-pola-pikir-kita-bisa-mengetahuinya-
den/625800287453270/ (diakses pada tanggal 31 Agustus 2019)
Bunga Aditi. 2018. Buku Ajar Entrepreneurship & Startup Entrepreneur Yang
Unggul. Jakarta : Perdana Medika
Kasali, Rhenald, et. all. 2010. Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1.
Jakarta Selatan: PT Mizan Publika.
Mudjiono. 2015. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta; PT.Rineka Cipta.
Purwanto. 2009. Diktat Pengantar Kewirausahaan. Yogyakarta: Universitas
Negeri Yogyakarya.
Rahma, Ade Aulia. 2014. Mindset Entrepreneurship. Universitas Brawijaya :
Malang
Tanumihardja, William. 2014. Berpikir Perubahan Kewirausahaan. Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia : Banjarmasin
Yudhaningsih, Resi. 2011. Peningkatan Efektivitas Kerja Melalui Komitmen
Perubahan dan Budaya Organisasi. Jurnal Pengembangan Humaniora Vol.
11 No. 1

13

Anda mungkin juga menyukai