Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH KEWIRAUSAHAAN

MANAJEMEN KEUANGAN DAN PEMBIAYAAN USAHA

Dosen:
DRA.EC. ANIEK MASCHUDAH I.,M.Si

Disusun oleh:
KELAS AA / KELOMPOK 8

Erika Dwi Syafitri (2019210008)


Kresna Wahyu Wibowo (2019210634)
Ratna Antika Pratiwi (2019210696)
Rafly Alif Zahwa Fachrezi (2019210700)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS


SURABAYA
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Pertama-tama marilah menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih dan lagi Maha
Penyayang. Tak lupa juga kami panjatkan puji syukur atas limpahan rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga Manajemen Keuangan dan Pembiayaan Usaha bisa selesai. Kami berharap,
agar makalah ini nantinya dapat berguna bagi pembaca.

Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, sehingga orang yang masih awam
dapat memahami mengenai informasi yang berkaitan dengan Kewirausahaan. Kami juga
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang sudah berkontribusi dalam
penyelesaian makalah ini. Kami juga menyadari bahwa kami masih memiliki banyak
kekurangan dalam penyusunan makalah ini. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan
dalam penyusunan kata, sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh
pembaca.

Akhir kata kami sampaikan, semoga makalah ini bisa bermanfaat dan memberi inspirasi
bagi seluruh orang yang membaca. Sekian, terima kasih.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Surabaya, 23 Mei 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................................1
I.1. Latar belakang.......................................................................................................................1
I.2. Rumusan Masalah.................................................................................................................1
I.3. Tujuan...................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................................3
II.1. Mindset Menggerakkan Perilaku.......................................................................................3
II.2. Mengubah Pola Pikir..........................................................................................................3
II.3. Pola Pikir Entrepreneur......................................................................................................4
II.4. Hambatan Persepsi Saat Memulai Usaha..........................................................................5
II.5. Tips Praktis untuk Berpikir Peruabahan.............................................................................5
II.6. Kreativitas Finansial Entrepreneur.....................................................................................6
II.7. Kreativitas Sebagai Modal Penting Seorang Wirausaha.....................................................7
II.8. Hambatan Berpikir Kreatif.................................................................................................7
II.9. Pembuka Pintu Kesulitan...................................................................................................8
II.10. Mengukur Potensi Kreativitas............................................................................................9
II.11. Teknik Meningkatkan Kreativitas.......................................................................................9
II.12. Tips Praktis Berpikir Kreatif..............................................................................................10
BAB III PENUTUP...................................................................................................................................11
III.1. Kesimpulan......................................................................................................................11
III.2. Saran................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................................12
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk yang unik dan beragam, tidak ada seorangpun yang
sama persis dengan orang main meskipun mereka kembar. Keberagaman ini menimbulkan
perbedaan, terutama perbedaan dalam pola pikir. Pola pikir yang ada akan banyak
mengalami perubahan karena banyak faktor. Dalam dunia usaha, kita juga menyaksikan
perubahan. Produk-produk baru selalu bermunculan menggantikan produk-produk lama,
tempat makan akan selalu bermunculan baru, tempat wisata dan sebagainya. Apabila
dengan banyaknya perubahan yang terjadi sedangkan pola pikir kita masih lama, maka kita
akan ketinggalan zaman. Sebagai seorang entrepreneur, penting sekali memahamu pola
pola perubahan konsumen, untuk itu diperlukan adanya open minded. Pola pikir wirausaha
harus luas dan positif, maka dari itu terkadang diperlukan perubahan perubahan pola pikir
Pola pikir ini harus diimbangi dengan kreativitas. Kreativitas adalah modal yang
sangat penting. Wirausaha akan mengalami persaingan seiring dengan bertambahnya
kompetitor. Itu sebabnya wirausaha harus benar-benar kreatif dan tidak mudah mati akal.
Tanpa kreativitas, wirausaha akan constrait. Dengan kreativitas, kita mampu keluar dan
menangkap peluang-peluang yang ada. Dengan ini kita mampu untuk tetap survive dan
beradaptasi mengarungi dunia yang selalu berubah. Pada makalah ini akan dibahas lebih
lanjut tentang Berpikir Perubahan dan Berpikir Kreatif.

1.2 Rumusan Masalah


1. Seberapa penting kah memahami perubahan pola pikir?
2. Bagaimana seharusnya mindset seorang entrepreneur?
3. Seberapa penting kah kreativitas bagi seorang entrepreneur?
4. Apa saja hambatan dan cara mengatasi hambatan berpikir kreatif?
5. Bagaimana tips agar mampu berpikir perubahan dan berpikir kreatif?

1
1.3 Tujuan
1. Mengetahui pentingnya memahami perubahan pola pikir
2. Mengetahui mindset yang harus dimiliki seorang entrepreneur
3. Mengetahui pentingnya kreativitas bagi seorang entrepreneur
4. Mengetahui hambatan dan cara mengatasi berpikir kreatif
5. Mengetahui tips agar mampu berpikir perubahan dan berpikir kreatif
BAB II

PEMBAHASAN

II.1. Mindset Menggerakkan Perilaku


Menurut KBBI, pola adalah “... sistem; cara kerja; bentuk (struktur) yg
tetap”, sedangkan pikir adalah “akal budi; ingatan; angan-angan”, dan pola pikir
adalah “kerangka berpikir”. Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/ kesatuan
dari keyakinan yang kita miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap,
kebiasaan, dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri,
orang lain, atau kehidupan ini. Adi W. Gunawan pada Modul Pendidikan dan
Pelatihan Kepemimpinan Tingkat III: 2011, memaparkan bahwa “Pola Pikir atau
mindset adalah sekumpulan kepercayaan atau cara berpikir yang mempengaruhi
perilaku dan sikap seseorang, yang pada akhirnya akan menentukan level
keberhasilan hidupnya”. Dapat disimpulkan, bahwa pada umumnya manusia
melakukan sesuatu karena didorong oleh pola pikirnya. Jadi pola pikirlah yang
menggerakkan, mendorong atau yang menjadi landasan mengapa seseorang
melakukan sesuatu. Itulah sebabnya kalau kita hendak melarang seseorang untuk
tidak melakukan suatu hal atau sebaliknya mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu maka hal pertama yang harus dipengaruhi lebih dulu adalah
pola pikirnya. Pola pikir berubah maka tindakan berubah.

Contohnya, seorang anak perempuan hendak berangkat kuliah lalu


tetangganya bertanya, “Untuk apa kamu kuliah, tugas wanita yang sesungguhnya
itu ada di rumah” perempuan itu menjawab “wanita bisa lebih dari sekadar kerja
di rumah” Terhadap masalah ini maka terdapat mindset yang berbeda sehingga
menjadikan dua anak perempuan di keluarga yang berbeda memiliki tingkat
pendidikan yang berbeda pula.

Agar berhasil, kita semua harus memahami pola pikir masing-masing.


Kita harus introspeksi, apakah ada pikiran-pikiran negatif yang harus kita buang.
Jika kita tidak mengetahui pola pikir kita, kita tidak dapat melakukan apapun
terhadapnya. Jika kita tidak menyukai hasil yang didapatkan selama ini, kita
harus mengubah pola pikir kita.

II.2. Mengubah Pola Pikir


Pertanyaan yang sering muncul adalah, “Apakah pola pikir bisa diubah?”
Jawabannya adalah “Bisa”. Pola pikir bukanlah ada mutlak dari kita lahir dan
sifatnya tetap, melainkan pola pikir tumbuh dari proses belajar dari lingkungan,
serta dari pengalaman. Memang tidak mudah untuk mengubah pola pikir
seseorang kecuali jika orang tersebut berniat untuk mau terus belajar. Ada pola
pikir yang bisa diubah dengan kesadaran sendiri dan ada yang baru berubah
setelah mengalami peristiwa tertentu. Ada pula pola pikir yang bisa kita ubah
dengan bantuan para ahli, seperti psikolog, ahli mindset transformasi, atau terapis
NLP (Neuro Linguistik Program).
Beberapa cara agar kita mampu mengubah pola pikir, diantaranya adalah
jangan takut bila bertemu dengan arus pikiran lain, usahakan untuk tidak langsung
menolak informasi yang bertentangan dengan keyakinan kita, baca buku literatur
yang menunjang pikiran kita terhadap sesuatu, bergaul dengan orang yang
berpikiran luar dan mau bertukar pikiran,
Tanda-tanda terjadinya perubahan pola pikir adalah dimulailah kesadaran
bahwa sesuatu yang kita benci ternyata memiliki celah untuk menjadi kita suka,
kita tiba-tiba sadar bahwa apa yang selama ini diyakini adalah salah, kita melihat
diri dan pekerjaan yang kita lakukan berbeda dengan sebelumnya, serta kita
melihat dunia yang sama dengan kacamata yang baru. Kita harus mengubah pola
pikir negatif menjadi positif, dari pecundang menjadi pemenang, dari statis
menjadi kreatif, dari pekerja hingga menjadi entrepreneur.

II.3. Pola Pikir Entrepreneur


Pola pikir seorang entrepreneur haruslah luas. Dalam masalah konsumsi,
seorang entrepreneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang
entrepreneur juga selalu berusaha mencari cara baru untuk meningkatkan utilitas
sumber daya secara efisien. Dia selalu mencari alternatif bila sumber daya yang
ada terbatas. Seorang entrepreneur cenderung menjadi job creator daripada
sekadar job seeker. Dengan keadaan tertentu ataupun hambatan tertentu, seorang
entrepreneur memiliki celah untuk tetap eksis mencari jalan keluar dari
masalahnya. Seorang entrepreneur haruslah opern minded agar dapat mengetahui
apa yang sedang dibutuhkan di pasar, mereka harus menerima saran dan masukan
dengan pikiran yang terbuka guna kemajuan usaha Bersama. Semua karakter
tersebut disebabkan oleh jumlah total pola pikir positif, kreatif, keuangan, dan
pola pikir produktif yang dimilikinya.

II.4. Hambatan Persepsi Saat Memulai Usaha


Hambatan yang paling banyak dirasakan oleh entrepreneur pemula adalah
hambatan mental, yaitu berupa persepsi yang negative tetang kemampuan dirinya.
Hambatan persepsi negative ini antara lain, “saya masih terlalu muda”, “saya
tidak berbakat”, “saya belum mempunyai bekal yang cukup”.
Jika kita mengganggap bahwa terlalu muda, terlalu tua, tidak berbakat,
dan belum cukup modal, maka tidak aka nada sosok-sosok besar seperti, Colonel
Sanders (pemilik KFC), Cak Eko (pemilik Bakso Malang Kota Cak Eko), Bills
Gates (menemu Microsoft) dan pengusaha sukses lainnya.
Berdasarkan penelitian Deepak Chopra, setiap hari manusia melakukan
self-talk sebanyak 55.000 sampai 60.000 kali, sayang sekali angka tersebut
didominasi dengan monolog yang sifatnya melemahkan diri sendiri, manusia
terlalu banyak insecure dan tidak mau bergerak dari zona nyaman untuk menjadi
seorang yang lebih besar.
Untuk memulai usaha, kita hanya mutuh 3M, yaitu Motivasi yang kuat,
Mindset yang tepat (produktif, kreatif, positif), dan Make it (lakukan saja). Untuk
meningkatkan motivasi dalam usaha, kita harus dapat mengatur hasrat agar dapat
selalu memiliki hasrat layaknya sedang jatuh cinta. Hasrat bahagia akan membuat
seorang entrepreneur berpikir positif untuk dapat menghasilkan keuntungan
dengan ide ide kreatifnya.

II.5. Tips Praktis untuk Berpikir Perubahan


Ada dua cara memprogram otak bawah sadar untuk melakukan perubahan,
yaitu dengan teknik visualisasi dan teknik afirmasi.
1. Teknik Visualisasi
Teknik ini berhubungan dengan memotivasi pikiran melalui “gambaran
sukses” yang dituju. Tahapannya sebagai berikut :
a. Rileks. Ciptakan momen-momen santai yang membuat otak lebih terbuka
untuk memulai dan memperkuat “cara kerja yang benar”
b. Fokuskan perhatian pada langkah nyata
c. Bayangkan tujuan Anda sedetail mungkin. Seperti : lokasi, desain,
interior, kombinasi warna meja dan kursi, dll
d. Libatkan emosi. Rasakan apabila kita benar-benar mampu meraih tujuan
itu
e. Lakukan hal yang sama berulang-ulang.

2. Teknik Afirmasi
Teknik afirmasi adalah penguatan motivasi pikiran melalui pemilihan
kata-kata yang “mendukung” tujuan sukses. Dalam teknik ini, mari kita
gunakan tiga kata sakti untuk meneguhkan aspirasi. Kata itu adalah:
1. Saya sudah memutuskan
2. Meskipun awalnya
3. Sedang dalam proses
Kata kata tersebut akan membuat kita lebih yakin terhadap aspirasi kita
dan membuka peluang untuk perubahan pola pikir tersebut.

II.6. Kreativitas Finansial Entrepreneur


Kunci kesuksesan transformasi dari perjuangan finansial hingga menuju
pada kondisi kebebasan finansial sebagaimana konsep transformasi Cashflow
Quadrant-na Kiyosaki adalah tergantung pada kecerdasan finansial.
Kita harus melakukan kreativitas finansial. Kreativitas secara finansial
dalam kenyataannya merupakan kesediaan untuk berpindah zona yang dianggap
nyaman sebelumnya menuju zona baru yang penuh tantangan. Seorang yang
kreatif akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan perhitungan yang
matang sehingga menghasilkan zona baru yang lebih nyaman pada masa depan
dengan mengorbankan kenyamanan saat ini.
II.7. Kreativitas Sebagai Modal Penting Seorang Wirausaha
Manusia adalah makhluk Tuhan yang paling cerdas karena kita dibekali
otak. Dengan bekal tersebut seseorang dapat berpikir, bertindak, dan
menyelesaikan masalah. Dengan otak yang sehat, kita dapat berpikir kreatif
sehingga timbul gagasan dan terobosan usaha yang inovatif. Kreatif adalah
kemampuan menghasilkan suatu gagasan dengan berbagai macam alternatif dan
beberapa proses kreatif yang didukung oleh lingkungan sekitar. Seiring dengan
bertambahnya usia manusia maka tingkat kreativitasnya akan menurun.
Penurunan tingkat kreativitas sejalan dengan makin lanjutnya usia seseorang
disebabkan oleh hubungan antara intensitas eskperimen dengan keinginan
mencari aman. Semakin tua, langkah-langkah dan keinginan bereksperimen
seseorang menjadi semakin rendah. Ini berarti, semakin tua, manusia semakin
cenderung menghindari risiko dan ingin menjalani hal-hal yang aman saja.
Bagi seorang wirausaha, kreativitas digunakan untuk terus membuat
usahanya berkembang, jika tidak ada kreativitas mungkin usaha bisa dalam
keadaan statis atau justru bisa mati. Kreativitas akan membuat wirausaha terus
mencari inovasi inovasi baru bagi usahanya agar tidak monoton dan bisa
mempertahankan pelanggannya.

II.8. Hambatan Berpikir Kreatif


Kesalahan terbesar yang dilakukan para sarjana dalam berkarier adalah
ketidaktahuan dan keenggnan dalam menggali dan memahami keunikan diri
sendiri, serta ketidakmampuan dalam mengatasi hambatasan berkreasi.
Akibatnya, mereka memilih hidup yang biasa-biasa saja dan datar. Mereka
terbelenggu oleh apa yang mereka dapatkan dengan sulit daripada mengenali
potensinya sendiri. Banyak orang tidak kreatif yang menyalahkan pekerjaannya
yang terkesan monoton padahal mereka yang kurang memainkan peran. Mereka
cenderung menghindari risiko dan tetap pada zona nyaman.
James L.Adams dalam bukunya Conceptual Blockbusting (1986) telah
mengidentifikasi hambatan kreativitas tersebut dalam bentuk klasifikasi sebagai
berikut :
Janis Hambatan Contoh
Hambatan Persepsi  Pola pikir stereotip
 Membatasi masalah secara berlebihan
 Terlalu banyak/ terlalu sedikit informasi
Hambatan Emosi  Takut menggambil risiko
 Tidak menyukai ketidakpastian
 Lebih suka menilai dari pada menghasilkan
gagasan
 Menganggap remeh suatu masalah
 Tergesa-gesa menyelesaikan masalah
Hambatan Kultural  Kultur menghambat pengakumulasian gagasan
Hambatan Lingkungan  Kurangnya dukungan sarana prasarana kerja
Hambatan Intelektual  Terlalu mengandalkan logika
 Enggan menggunakan intuisi
 Menggunakan pengalaman atau cara lama yang
terbukti efektif hasilnya

II.9. Pembuka Pintu Kesulitan


Newel, Shaw, dan Simon dalam penelitian ilmiah yang berjudul membagi
suatu kreativitas ke dalam tiga unsur, yaitu melihat dengan sudut pandang
(perspektif) yang baru, menemukan hubungan baru, atau membentuk kombinasi
baru dari objek, konsep, atau fenomena.
Ide yang ideoal dan bermanfaat adalah pikiran yang terarah pada invensi
(pengembangan gagasan), inovasi (mengubah gagasan menjadi produk), dan
paten (proteksi produk). Dengan paten, seorang wirausaha dapat mencegah
masuknya pendatang-pendatang baru secara ilegal dalam kurun waktu tertentu.
Pemunculan ide sebagai jiwa dari kreativitas membutuhkan suatu fokus
pemikiran konsentrasi. Dengan fokus dan konsentrasi, Anda dengan cepat
memilah dan memilih mana informasi dan aktivitas yang mendukung ide Anda
dan mana yang tidak. Dengan memfokuskan diri pada hal-hal yang mendukung
serta mengabaikan semua yang tidak mendukung, ide yang digagas tersebut akan
dapat berkembang dan mampu menghasilkan “nilai ekonomis”.

II.10. Mengukur Potensi Kreativitas


Sebagai seorang wirausaha yang andal, kita perlu mengukur potensi
kreatif. Dengan demikian, kita dapat mengetahui seberapa tinggi tingkat
kreativitas kita. Langkah Langkah dalam mengukur potensi kreatif adalah sebagai
berikut :
1. Gunakan kuesionaer pengukur potensi kreativitas
2. Pahami skor sesuai dengan pedoman
3. Isilah kuesioner dengan skor tersebut
4. Selanjutnya, instruktur akan membagikan lembar skoring dan menjelaskan
kadar kreativitas

II.11. Teknik Meningkatkan Kreativitas


Selain menggunakan latihan memfokuskan pikiran yang bersifat softskill,
pola pikir kreatif bisa ditingkatkan dengan teknik CREATEe dan teknik VISUAL.
Teknik CREATE adalah :
 Combination : membuat kombinasi baru
 Random : menggunakan input yang random
 Elimination : membuat eliminasi
 Alternative : menggunakan alternatif
 Turn Around : mencoba cara pikir terbalik
 Extreme : EKSTREM KASUS

Adapun teknik VISUAL adalah berhubungan dengan :


 Seeing
 Imagining
 Drawing
II.12. Tips Praktis Berpikir Kreatif
Ada banyak tips yang dapat diberikan untuk memberikan kreativitas. Semua
itu harus dimuali dari diri sendiri. Beberapa tips sebagai berikut :

1. Jangan batasi diri

2. Coba menjalani dan menjelajahi jalan baru saat berkendara

3. Eksposlah diri Anda dengan orang yang berbeda

4. Berani menghadapi tantangan baru

5. Membuat suasana baru

6. Gunakan cara berpikir paradoks

7. Mengembangkan cara berpikir besar

8. Jangan turuti mitos-mitos

9. Berpikir kritis, tetapi selalu terbuka dan positif

10. Ambil kesempatan untuk mengembangkan hal-hal baru.


BAB III

PENUTUP

III.1. Kesimpulan

Sebagai seorang entrepreneur, berpikir perubahan dan berpikir kreatif adalah


kunci utama untuk tetap dapat survive di dunia usaha. Wirausaha harus mampu
menyingkirkan pikiran negatif dan menggantikannya dengan pikiran yang positif dan
optimis. Wirausaha juga harus mampu mengembangakn usahanya agar memiliki invosi
inovasi baru yang dapat terus menarik perhatian pasar. Jika kedua pola pikir ini tidak
dikembangkan maka usaha bisa saja drop dan gulung tikar. Banyak sekali hambatan
hambatan dalam melakukan perubahan berpikir terutama hambatan dari dalam diri kita
masing-masing, namun tidak perlu risau karena masih banyak pula tips agar mengurangi
hambatan itu. Sedangkan hambatan dalam berpikir kreatif dapat menghambat progress
sebuah usaha, maka dari itu perlu diketahui tips tips yang banyak digunakan untuk
menghilangkan hambatan tersebut.

III.2. Saran

Untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam mengenai Berpikir


Perubahan dan Berpikir Kreatif maka diharapkan Anda membaca referensi yang lebih
banyak.
DAFTAR PUSTAKA

1. Modul Kewirausahaan untuk Program Strata 1


2. http://juliwi.com/published/E0104/Paper0104_138-148.pdf
3. https://www.putra-putri-indonesia.com/merubah-pola- pikir.html#:~:text=Pola%20pikir
%20tidak%20bisa%20dirubah,harus%20membuang%20 pemikiran%20seperti%20itu.
4. http://etheses.uin-malang.ac.id/743/6/10410056%20Bab%202.pdf

Anda mungkin juga menyukai