Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH KAPITA SELEKTA KEWIRAUSAHAAN

“Menggali Ide dan Gagasan untuk Menjadi Wirausaha Muda”

Dosen : Dr. Uun Yanuhar, SPi., M.Si.

Disusun oleh :
Suprihatin
(185080101111024)
M03 Semester Genap

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2020

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat,

karunia dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Makalah

Kapita Selekta Kewirausahaan dengan tema Menggali Ide dan Gagasan

untuk Menjadi Wirausaha Muda sebagai salah satu persyaratan kelulusan

pada Mata Kuliah Kapita Selekta Kewirausahaan, di Fakultas Perikanan dan

Ilmu kelautan, Universitas Brawijaya.

Penyusun menyampaikan terima kasih kepada dosen pembimbing Mata

Kuliah Kapita Selekta Kewirausahaan serta berbagai pihak yang telah

memberikan masukan dalam penyusunan makalah ini.

Akhirnya dengan segala keterbatasan serta pengetahuan, penyusun

menyadari bahwa dalam makalah ini masih terdapat kekurangan dan

kesalahan. Oleh karena itu, penyusun mengharapkan saran dan komentar

yang dapat di jadikan masukan dalam menyempurnakan kekurangan di masa

yang akan datang dan semoga bermanfaat bagi perkembangan ilmu

pengetahuan.

Malang, 11 Maret 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................iii
BAB I.................................................................................................................1
PENDAHULUAN..............................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................2
1.3 Tujuan.................................................................................................2
BAB II................................................................................................................3
PEMBAHASAN.................................................................................................3
2.1 Pengertian Entrepreneurship...........................................................3
2.2 Ciri dan Sifat Entrepreneur...............................................................3
2.3 Sikap Entrepreneur............................................................................5
2.4 Pengertian Bisnis...............................................................................6
2.5 Pentingnya Ide Bisnis........................................................................7
2.6 Metode dalam Mencari Gagasan Usaha..........................................8
2.7 Rencana Usaha yang Baik..............................................................10
2.8 Jenis Usaha di Bidang Perikanan..................................................11
2.8.1 Usaha Abon Lele.......................................................................13
2.8.2 Analisis Faktor Produksi Usaha Olahan Abon Lele..............14
BAB III.............................................................................................................17
PENUTUP.......................................................................................................17
3.1 Kesimpulan.......................................................................................17
3.2 Saran.................................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................19

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah hal-hal atau upaya-

upaya yang berkaitan dengan penciptaan kegiatan atau usaha atau

aktivitas bisnis atas dasar kemauan sendiri dan atau mendirikan usaha

atau bisnis dengan kemauan dan atau kemampuan sendiri. Wirausaha

adalah orang-orang yang memiliki sifat-sifat kewirausahaan dan

umumnya memiliki keberanian dan mengambil resiko terutama dalam

menangani usaha atau perusahaannya dengan berpijak pada

kemampuan dan atau kemampuan sendiri. Salah satu kunci

kesuksesan memulai suatu usaha adalah adanya kemampuan

menuangkan ide atau gagasan cemerlang yang kreatif dan inovatif

dan mempunyai nilai ekonomi tinggi. Banyak orang mengatakan

bahwa “Ide atau gagasan” mahal harganya. Tentunya tidak

sembarang ide, hanya ide yang mempunyai nilai komersial saja yang

masuk dalam kategori mahal itu. Sebuah ide akan ditulis dalam suatu

rencana usaha atau rencana bisnis yang merupakan langkah awal

membangun sebuah usaha. Sebenarnya, banyak orang mempunyai

ide cemerlang, ide yang hebat dan  bernilai tinggi, namun ide itu akan

tetap menjadi ide atau bahkan hanya sekadar impian yang numpang

lewat, karena ide yang hebat tadi tidak pernah ditulis atau

iv
dikomunikasikan kepada pihak lain ataupun diimplementasikan. Ide

merupakan konsep, pikiran dan pengetahuan, sebuah mental,

pandangan, keyakinan atau rencana dari kegiatan-kegiatan usaha. Ide

dan Gagasan merupakan hal yang kadang dirasa sangat sulit untuk

ditemukan dan terkadang gagasan yang berhasil ditemukan tidak

sesuai dengan tujuan utama yang ingin dituju atau dicapai. Akan lebih

sulit lagi jika gagasan tersebut diperoleh dari pemikiran bersama.

Diperlukan pemikiran yang lebih matang untuk memilih atau

menggabungkan gagasan yang dicetuskan setiap individu agar

nantinya diperoleh suatu gagasan yang bisa digunakan untuk

mencapai kepentingan bersama.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu entrepreneurship?

2. Apa saja ciri dan sifaf serta sikap dari seorang entrepreneur?

3. Apa pentingnya ide bisnis dalam dalam berwirausaha?

4. Bagaimana langkah dalam mencari gagasan usaha?

5. Apa saja jenis usaha di bidang perikanan?

1.3 Tujuan

1. Mengetahui pengertian dari enterprenurship.

2. Mengetahui ciri dan sifaf serta sikap dari seorang entrepreneur

3. Mengetahui pentingnya ide bisnis dalam dalam berwirausaha.

4. Mengetahui metode dalam mencari gagasan usaha.

v
5. Mengetahui jenis usaha di bidang perikanan.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Entrepreneurship

Entrepreneurship adalah orang yang berjiwa kreatif, inovatif,

mandiri, percaya diri, ulet dan tekun, rajin, disiplin, siap menghadapi

risiko, jeli melihat dan meraih peluang, piawai mengelola sumber daya,

dalam membangun, mengembangkan, memajukan dan menjadikan

usaha atau perusahaanya unggul. Entrepreneurship mengandung

makna wiraswasta atau wirausaha adalah cabang ilmu ekonomi yang

mengajarkan bagaimana kita bisa mandiri dalam memulai suatu usaha

dalam rangka mencapai profit serta mengembangkan seluruh potensi

ekonomi yang dimiliki.

2.2 Ciri dan Sifat Entrepreneur

Untuk menjadi seorang entrepreneur kita harus memiliki ciri dan

sifat sebagai berikut :

1. Percaya Diri

Modal pertama yang harus dimiliki seorang entrepreneur adalah

percaya diri. Percaya diri biasanya muncul dari suaru tindakan dan

pengambilan keputusan yang berani dalam keraguan.

2. Pantang Menyerah

vi
Seorang entrepreneur harus memiliki sifat pantang menyerah

dalam menjalankan suatu bisnisnya. Jika bisnis yang sedang

dijalankan gagal, seorang entrepreneur akan mencari jalan keluar

hingga bisnis yang dijalankannya menjadi sukses.

3. Berani Mengambil Risiko

Berani mengambil risiko adalah hal yang wajib untuk seorang

entrepreneur. Dalam pengambilan suatu risiko biasanya terdapat

sebuah peluang yang sangat besar yang akan membawa bisnis kita

kedalam suatu kesuksesan.

4. Memiliki Jiwa Kepemimpinan

Jiwa kepemimpinan merupakan hal yang wajib dimiliki seorang

entrepreneur. Karena seorang entrepreneur adalah pemimpin bagi

dirinya sendiri dan bagi karyawannya. Dengan memiliki jiwa

kepemimpinan karyawan tidak akan ragu dengan kepemimpinan anda.

5. Keorisinilan

Seorang entrepreneur harus memiliki inovasi dan kreativitas tinggi,

fleksibel, serba bisa dan jaringan yang luas.

6. Memiliki Cara Pandang yang Berorientasi pada Masa Depan

Seorang entrepreneur selalu memandang masalah, kesulitan,

keadaan lingkungan sekitar, perubahan trend, untuk dijadikan ladang

kreativitas dan ide untuk bisnisnya. Dengan kata lain entrepreneur

selalu memandang kedepan agar bisninya tetap berjalan dan

mendapatkan suatu kesuksesan.

vii
7. Jujur dan Tekun

Seorang entrepreneur harus mengutamakan kejujuran dalam

menjalankan bisnisnya dan tekun dalam menyelesaikan suatu

pekerjaan

2.3 Sikap Entrepreneur

Seorang Entrepreneur dalam membangun dan

mengembangkan usahanya harus memiliki sikap sebagai berikut:

1. Disiplin

Hal pertama yang harus dimiliki seorang entrepreneur adalah

disiplin. Kedisiplinan menjadi kunci utama menjadi seorang

entrepreneur yang sukses, terutama disiplin dalam hal waktu. Seorang

entrepreneur tidak akan membuang waktu dengan sia-sia, karena ia

pasti akan melewatkan peluang besar jika ia membuang waktu dengan

sia-sia.

2. Komitmen Tinggi

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang entrepreneur harus

memiliki komitmen yang tinggi, jelas, terarah dan bersifat progresif

(berorientasi pada kemajuan). Komitmen terhadap orang lain terutama

konsumen adalah pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan

konsumen. Seorang entrepreneur yang menjaga komitmen kepada

viii
konsumennya akan memiliki reputasi yang baik di mata konsumen dan

mendapatkan kepercayaan dari konsumen.

3. Jujur

Kejujuran sangat melekat pada diri seorang entrepreneur, seorang

entrepereneur harus memiliki sikap jujur pada setiap kegiatan

usahanya agar konsumen puas dengan pelayanan yang diberikan.

4. Kreatif dan Inovatif

Seorang entrepreneur dituntut untuk memiliki daya kreativitas yang

tinggi. Daya kreativitas yang tinggi digunakan untuk memenangkan

persaingan di pasaran.

5. Mandiri

Kemandirian merupakan sikap mutlak yang harus dimiliki oleh

seorang entrepreneur. Seorang entrepreneur dapat dikatakan mandiri

jika ia tidak bergantung pada pihak lain baik dalam mengambil

keputusan atau dalam bertindak.

2.4 Pengertian Bisnis

Bisnis adalah suatu kegiatan atau aktivitas yang dilakukan

seseorang atau sekelompok orang dalam bentuk jasa atau barang

untuk memperoleh suatu keuntungan. Bisnis menciptakan banyak

peluang berdasarkan kreativitas dan inovasi yang ditampilkan dengan

melibatkan beberapa, puluhan, ratusan bahkan ribuan orang guna

menghasilkan jasa atau produk yang dibutuhkan konsumen. Bisnis

ix
yang berhasil dan baik akan berkonstribusi positif bagi peningkatan

kualitas dan stanndar hidup masyarakat, terlibat dalam kegiatan amal,

menghasilkan pemimpin bagi masyarakat dan menjadi contoh bagi

bisnis-bisnis lainnya.

2.5 Pentingnya Ide Bisnis

Pada dasarnya ide bisnis akan menggambarkan beberapa hal.

Ide bisnis dapat menentukan apa jenis bisnis anda, siapa target atau

pasar, bagaiaman cara anda menjual produk atau lebih dikenal

dengan strategi pemasaran, dan produk yang menjadi pilihan yaitu

produk yang dirasa cocok untuk diproduksi. Ide-ide dari wirausahawan

dapat menciptakan nilai potensial di pasar sekaligus menjadi peluang

usaha yang menjanjikan keuntungan. Untuk itu, perlu dilakukan

identifikasi serta evaluasi semua risiko yang mungkin timbul dari

terciptanya peluang usaha tersebut. Hal itu dapat dimulai dengan

menggunakan strategi yang proaktif guna menguranhi timbulnya

resiko. Penciptaan suatu ide bisnis merupakan salah satu faktor

penting dalam memulai sebuah bisnis. Dengan telah adanya berbagai

macam ide bisnis, para wirausaha dapat mampu bersaing dengan

bisnis barunya. Ide dalam konteks kewirausahaan di sini adalah

gagasan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa penciptaan ide bisnis merupakan

penciptaan gagasan yang menghasilkan suatu bisnis yang baru dan

x
berbeda. Perlu adanya sebuah strategi untuk dapat menemukan

peluang-peluang bisnis. Orang yang memiliki kreativitas akan mencari

peluang bisnis dengan strategi tertentu.

2.6 Metode dalam Mencari Gagasan Usaha

Metode-metode dalam mencari gagasan usaha adalah sebagai

berikut:

1. Metode ATM (Amati, Tiru & Modifikasi)

Dalam mencari ide khususnya ide untuk mendirikan atau

memulai suatu usaha ada salah satu metode yang cukup tepat dan

dapat diterapkan. Metode ini bernama ATM yang merupakan

singkatan dari amati, tiru dan modifikasi. Jika dijelaskan secara ringkas

metode ini berisi perintah untuk mengamati usaha yang sudah ada

sebelumnya, meniru usaha tersebut dan memodifikasinya. Metode ini

tidak sama dengan meniru atau sering disebut dengan plagiat karena

di dalamnya terdapat kegiatan modifikasi yang dengan jelas mencari

kelemahan atau kekurangan yang ada di usaha sebelumnya dan

kemudian mengganti atau menambahkan sesuatu sehingga

terbentuklah suatu usaha yang baru. Tahapan- tahapan dalam metode

ini yaitu sebagai berikut:

1. Mempelajari usaha yang sudah ada

2. Mengkaji input dan output suatu usaha

3. Menganalisa trenpopulasi dan data demografi

xi
4. Mengkaji trend ekonomi

5. Meniru dan memodifikasi 4P (place, price, product

&  promotion)

Metode ATM ini telah banyak dilakukan oleh para pengusaha

yang tidak perlu terlalu memaksakan untuk menggagas ide baru yang

belum tentu sukses dijalankan nantinya. Sebagai seorang pengusaha

dia tidak perlu repot harus melakukan riset pasar atau menciptakan

sebuah bisnis baru. Cukup tinggal melihat bisnis apa yang paling laris

di pasar lalu membuat bisnis serupa, atau  lebih konkret lagi, mereka

hanya melihat  produk apa yang sukses di pasar  lalu tinggal diamati

dan ditiru dengan sedikit modifikasi.

2. Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan salah satu metode untuk

menggambarkan kondisi dan mengevaluasi suatu masalah, proyek

atau konsep bisnis yang berdasarkan faktor internal (dalam) dan faktor

eksternal (luar) yaitu Strengths, Weakness, Opportunities dan Threats.

Metode ini paling sering digunakan dalam metode evaluasi bisnis

untuk mencari strategi yang akan dilakukan. Analisis SWOT hanya

menggambarkan situasi yang terjadi bukan sebagai pemecah

masalah.

3. Mencari Gagasan Usaha

Gagasan usaha dapat dilakukan secara bertahap, artinya jika

dilakukan secara bertahap orang yang ingin menemukan ide atau

xii
gagasan akan memulai dengan melakukan survei lebih dahulu,

setelah itu dilakukan pencocokan hasil survei dengan pengalaman

pribadi sebelumnya atau dengan mengkaji hasil survei berdasarkan

referensi yang pernah dibaca. Sehubungan dengan ide atau gagasan

usaha yang sedang dicari ini. Ketiga kegiataan ini sebernanya

merupakan tahapan awal dalam melakukan indentifikasi ide atau

gagasan usaha. Tentu saja ide atau gagasan  usaha tersebut sudah

ditemukan maka langkah berikutnya adalah melakukan kajian secara

umum dan sudut ekonomi, kemampuan teknis, ketersediaan sumber

daya manusia, khususnya yang berkaitan dengan keterampilan yang

diperlukan. Jika ide atau gagasan usaha tersebut akan dilaksanakan.

Terakhir perlu juga diperlukan kemampuan keuangan yang ada.

2.7 Rencana Usaha yang Baik

Ada beberapa kiat membuat rencana usaha yang baik yaitu

sebagai berikut :

1. Singkat dan padat

Tujuan jangka panjang didefinisikan sebagai hasil yang dicoba

untuk dicapai oleh perusahaan selama periode waktu tertentu,

biasanya lima tahun. Tujuan jangka panjang lainnya, seharusnya

dapat diterima, fleksibel, terukur seiring berjalannya waktu ,

memotivasi, sesuai, dapat dipahami, dan dapat dicapai.

2. Terorganisir rapi dengan penampilan menarik

xiii
Dalam merencanakan sebuah bisnis atau usaha yang harus

dilakukan dalam penyusunannya yaitu usaha tersebut harus disusun

secara teratur dalam satu kesatuan sehingga sistematis dan

berkesinambungan, akan tetapi rencana usaha ini harus disusun

sedemikian rupa secara menarik.

3. Rencana yang menjanjikan

Dalam membuat bisnis atau usaha yang baru, jenis atau usaha

tersebut harus menjanjikan jangka panjang dan bersifat kontinunitas.

4. Hindari melebih-lebihkan proyeksi

Gambaran yang dibuat dalam suatu usaha jangan dilebih-lebihkan

karena itu kurang baik.

5. Kemukakan risiko-risiko bisnis yang signifikan

Secara sederhana dapat diartikan suatu keadaan atau faktor yang

mungkin memiliki dampak negatif pada operasi atau profitabilitas suatu

perusahaan. Kadang-kadang disebut sebagai risiko perusahaan, risiko

bisnis dapat menjadi hasil dari kondisi internal, serta beberapa faktor

eksternal yang mungkin nyata dalam komunitas bisnis lebih luas.

2.8 Jenis Usaha di Bidang Perikanan

Sektor perikanan dan maritim menjadi salah satu arah

pembangunan Indonesia. Untuk itu, sektor wirausaha yang berbasis

perikanan memiliki nilai yang potensial dan harus terus ditingkatkan.

Mengingat tingkat konsumsi ikan di masyarakat sangat tinggi. Melihat

xiv
dari sektor kelautan dan perikanan Indonesia ini Indonesia memiliki

beberapa komoditas unggulan diantaranya udang, rumput laut, ikan

bandeng, patin, lele, nila, gurame, mas, kerapu, kakap putih, dan ikan-

ikan lokal lain. Sedangkan wirausaha berbasis perikanan di indonesia

masih sangat sedikit. Berdasarkan data dari KKP, jumlah wirausaha di

Indonesia yang saat ini baru mencapai 0,18% dari jumlah penduduk.

Wirausaha berbasis perikanan tidak hanya bergerak di bidang

pengolahan tetapi bisa di bidang usaha perikanan budidaya atau

akuakultur dan usaha perikanan tangkap.  Di bawah ini merupakan

uraian secara lebih jelasnya mengenai bentuk-bentuk dari jenis bidang

usaha perikanan yang memberikan peluang besar bagi wirausaha :

1. Usaha perikanan budidaya (akuakultur)

Bidang usaha perikanan budidaya atau yang disebut sebagai

akuakultur merupakan sebuah kegiatan usaha dengan tujuan

memproduksi ikan di dalam sebuah wadah atau tempat pemeliharaan.

Bidang usaha budidaya cukup terjangkau karena hanya membutuhkan

media budidaya untuk mengembangkan bibit ikan. Akan tetapi, juga

membutuhkan keahlian dan pengetahuan untuk dapat melakukan

pembudidayaan ikan dengan tepat.  Contoh dari bidang usaha ini

meliputi budidaya ikan lele, budidaya ikan nila, budidaya ikan sidat,

budidaya ikan patin, budidaya ikan hias, serta masih banyak lagi.

2. Usaha perikanan tangkap

xv
Bisnis atau bidang usaha perikanan tangkap merupakan sebuah

kegiatan usaha yang dilakukan dengan cara penangkapan ikan secara

langsung menggunakan peralatan penangkapan ikan baik di perairan

darat maupun perairan laut. Hal ini dapat dilihat dari bidang usaha

yang dijalankan oleh nelayan atau warga yang tinggal di wilayah

pesisir pantai ataupun dekat dengan perairan darat. Contohnya

penangkapan ikan sarden, ikan tuna, ikan kakap merah dan lain

sebagainya yang menggunakan peralatan penangkapan ikan serta

perahu sebagai media transportasi.

3. Usaha perikanan pengolahan

Untuk usaha perikanan pengolahan ini sendiri merupakan sebuah

kegiatan usaha perikanan dengan cara pengolahan hasil perikanan.

Bertujuan untuk menjual produk perikanan ke pasar seperti

pembuatan nugget berbahan dasar ikan, pengolahan kerupuk ikan,

pembuatan bakso ikan, bandeng presto, abon lele dan masih banyak

lainnya.

2.8.1 Usaha Abon Lele

Abon merupakan salah satu produk olahan yang sudah dikenal

oleh masyarakat luas dan umumnya abon diolah dari daging sapi.

Selain daging sapi, ikan juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku

pembuatan abon. Abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan

yang dibuat dari daging ikan, melalui kombinasi dari proses

xvi
penggilingan, penggorengan, pengeringan dengan cara menggoreng,

serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap

daging ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat dari daging

ternak, abon ikan cocok pula dikonsumsi sebagai pelengkap makan

roti ataupun sebagai lauk-pauk. Salah satu jenis ikan yang dapat

dimanfaatkan untuk pembuatan abon adalah ikan lele.

2.8.2 Analisis Faktor Produksi Usaha Olahan Abon Lele

Analisis faktor produksi dalam usaha pengolahan abon lele

adalah sebagai berikut :

1. Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan adalah ikan lele. Ikan lele mempunyai

daging yang tebal, memiliki serat kasar dan tidak mengandung banyak

duri. Ciri-ciri fisik yang harus dimiliki daging ikan lele yang bisa

dijadikan bahan baku pembuatan abon ikan adalah dalam kondisi

segar, warna dagingnya cerah, dagingnya terasa kenyal, dan tidak

berbau busuk. Ikan lele dapat diternak sepanjang tahun, sehingga

bahan baku dapat diperoleh dengan mudah. Harga ikan lele relatif

lebih murah dibandingkan dengan harga ikan lainnya, yaitu Rp 11.000

per kilogram. Seperti dalam proses pembuatan produk olahan

makanan lainnya, dalam pembuatan abon ikan pun digunakan bahan-

bahan pembantu (bumbu-bumbu). Fungsi bahan-bahan pembantu

xvii
tersebut adalah sebagai penyedap rasa dan zat pengawet alami bagi

produk abon ikan yang dihasilkan.

2. Tenaga Kerja (SDM)

Jenis teknologi yang digunakan dalam industri abon ikan umumnya

sederhana dan sangat mudah penguasaannya. Oleh karena itu,

industri ini tidak menuntut prasyarat tenaga kerja berpendidikan

formal, tetapi lebih mengutamakan keterampilan khusus dalam

pengolahan abon ikan. Kebutuhan tenaga kerja dengan spesifikasi

tersebut bisa dipenuhi oleh pria atau wanita yang telah mengikuti

pelatihan atau magang di unit usaha sejenis. Tenaga kerja yang

terlibat dalam proses produksi harus terjamin kebersihannya. Usaha

yang dapat dilakukan yaitu dengan mencuci tangan sebelum bekerja,

menggunakan antiseptik kulit, dan menggunakan penutup kepala. Hal

itu dilakukan agar produk terhindar dari kontaminasi pekerja.

3. Peralatan Produksi

Abon ikan lele dapat diproduksi dengan alat yang sederhana

maupun dengan peralatan semi mekanik. Alat-alat sederhana yang

bisa digunakan untuk pembuatan abon ikan meliputi : panci besar,

wajan dan sodet, tungku, pisau, tampah, garpu besar, baskom plastik

besar, baskom plastik kecil, ember plastik, saringan kelapa, kantong

plastik besar, plastik kemasan (ukuran 100 g dan 250 g), timbangan

duduk, ayakan, lemari penyimpanan (etalase).

4. Mesin Produksi

xviii
Sementara itu, sejumlah peralatan semi-mekanik yang biasa

digunakan dalam proses pembuatan abon ikan, antara lain adalah :

1. Mesin pengepres

Mesin ini digunakan untuk membuang air dalam daging ikan

yang

telah direbus (pengepresan I), serta membuang minyak goreng dari

bakal abon ikan yang telah digoreng (pengepresan II).

2. Mesin parutan

Mesin ini digunakan untuk memarut kelapa dan lengkuas.

3. Sealer (alat pengemas).

Alat ini digunakan dalam proses pengemasan produk abon ikan

5. Modal

Pada usaha pembuatan abon ikan lele, modal digunakan untuk

membeli bahan baku, alat-alat produksi, mesin-mesin produksi,

pembiayaan proses produksi, serta pembayaran tenaga kerja. Besar

kecilnya modal yang dibutuhkan tergantung pada banyak sedikitnya

produksi yang dilakukan.

6. Lokasi Usaha

Tahap penting dalam memulai suatu usaha adalah pemilihan

lokasi tempat usaha akan didirikan. Pertimbangan penetapan lokasi

usaha didasarkan pada faktor  kedekatan letak dari sumber bahan

baku, akses pasar terhadap produk yang dihasilkan, ketersediaan

tenaga kerja, air bersih, sarana transportasi dan telekomunikasi.

xix
Lokasi usaha pengolahan produk ikan sebaiknya terdapat di daerah-

daerah yang dekat kawasan-kawasan kerja pelabuhan perikanan,

terutama Tempat Pelelangan Ikan (TPI). Kondisi tersebut akan

mempermudah proses penyediaan bahan baku ikan, mengingat sifat

ikan yang mudah rusak, serta dapat mengurangi biaya transportasi

dalam penyediaan bahan baku.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Penciptaan ide bisnis merupakan penciptaan gagasan yang

menghasilkan suatu bisnis yang baru dan berbeda. Perlu adanya

sebuah strategi untuk dapat menemukan peluang-peluang bisnis.

Orang yang memiliki kreativitas akan mencari peluang bisnis dengan

strategi tertentu. Ide dapat menjadi peluang apabila wirausaha

bersedia melakukan evaluasi terhadap peluang secara terus-menerus

melalui proses penciptaan sesuatu yang baru dan berbeda.

mengamati peluang, dan menganalisis proses secara mendalam, serta

memperhitungkan resiko yang terjadi. Untuk memperoleh peluang,

wirausaha memiliki berbagai kemampuan dan pengetahuan, seperti

kemampuan menghasilkan produk atau jasa, menghasilkan nilai

tambah, merintis usaha. Sektor wirausaha yang berbasis perikanan

memiliki nilai yang potensial dan harus terus ditingkatkan. Wirausaha

xx
berbasis perikanan tidak hanya bergerak di bidang pengolahan tetapi

bisa di bidang usaha perikanan budidaya atau akuakultur dan usaha

perikanan tangkap. Usaha perikanan pengolahan merupakan sebuah

kegiatan usaha perikanan dengan cara pengolahan hasil perikanan.

Bertujuan untuk menjual produk perikanan ke pasar seperti

pembuatan seperti pembuatan abon lele.

3.2 Saran

Setiap wirausahawan harus dapat menciptakan sebuah nilai

dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui

ide-ide yang akhirnya akhirnya menjadi pengendali usaha,

semua tantangan bisa menjadi peluang apabila terdapat inovasi.

Wirausahawan juga harus selalu berorientasi pada kerja, bukan hanya

bermimpi saja tanpa aksi atau tidak melakukan tindakan apapun.

Untuk itu diperlukan kesanggupan berfikir secara detail terhadap hal-

hal yang penting dan siap menanggung resiko apapun atas aktivitas

bisnisnya.

xxi
DAFTAR PUSTAKA

Eddy Soeryanto Soegoto. 2015. Entrepreneurship Menjadi Pebisnis Ulung.


Bandung: Elexmedia Komputindo.

Fahmi, Irham. 2013. Kewirausahaan teori dan kasus. Bandung: Alfabeta.

Hadiyati, E. 2011. Kreativitas dan inovasi berpengaruh terhadap


kewirausahaan usaha kecil. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan.
13(1) : 8 – 16.

Jaja, Kaila .2008. Pertumbuhan Ekonomi. Jakarta: Againci.

Puhakka, V. 2007. Effects of opportunity discovery strategies of


entrepreneurs on performance of new ventures. Journal of
Entrepreneurship. 16(1) : 19 – 51.

Suryana. 2003. Kewirausahaan (Pedoman Praktis, Kiat Dan Proses Menuju


Sukses) Edisi Revisi. Jakarta: Salemba Empat.

Zimmerer, T.W, Scarborough, N.M dan Wilson D. 2008. Kewirausahaan dan


Manajemen Usaha Kecil. Edisi 5 Buku 1. Salemba Empat.

xxii

Anda mungkin juga menyukai