PENDAHULUAN
Field Trip adalah sebuah perjalanan lapangan atau ekskursi, yang dikenal sebagai
perjalanan sekolah. Pengertian lainnya field trip adalah perjalanan oleh sekelompok orang ke
tempat yang jauh dari lingkungan yang normal. Tujuan perjalanan biasanya pengamatan untuk
Kegiatan belajar mengajar tidak semestinya selalu dilakukan di dalam kelas, karena hal
itu akan membuat peserta didik merasa jenuh dan bosan. Hal ini memicu pemikiran dosen
untuk mencari metode pembelajaran yang tepat untuk mahasiswa belajar dilingkungan. Metode
pembelajaran yang tepat untuk mahasiswa belajar dilingkungan (lapangan) untuk melihat
lansung fenomena social yang secara nyata dilapangan untuk meninjau hal-hal di sekeliling
lingkungan yang berhubungan dengan materi yang dipelajari. Oleh sebab itu, metode yang
tepat untuk belajar dilingkungan ialah Metode Fieldtrip (karyawisata). Fieldtrip (karyawisata)
adalah pejalanan atau pesiar yang dilakukan oleh peserta didik/mahasiswa untuk memperoleh
pengalaman belajar, terutama pengalaman secara langsung dan merupakan bagian integral
Karyawisata dalam arti pembelajaran mempunyai arti sendiri yang berbeda dengan
karyawisata dalam arti umum. Karyawisata di sini berarti kunjungan di luar kelas dalam rangka
belajar. Misalnya dengan mengajak peserta mahasiswa mengamati hal-hal yang ada di
lingkungan nyata, kemudian membuat karya yang pada akhirnya ada sangkut pautnya dengan
materi yang dipelajari selama waktu yang telah ditentukan oleh guru /dosen. Jadi karyawisata
ini tidak mengambil tempat yang jauh dari kampus dan tidak memerlukan waktu yang lama.
Karyawisata dalam waktu yang lama dan tempat yang jauh disebut study tour.
Berkaitan dengan pengertian Field trip ini, maka kegiatan kunjungan keBBI Lajoa
Soppeng, BBI Rappoa Bantaeng, dan Bioflok Sinjai merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari fieldtrip ini sendiri, karena kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa. Tujuan dilakukan
proses pembelajaran di luar kelas atau kegiatan Fieldtrip ini agar mahasiswa dapat
1.2 Tujuan
1.2.1 Dapat meningkatkan pemahaman mahasiswa mengenai materi yang telah didapatkan di
kampus.
1.2.2 Dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang bagaimana cara
1.3 Manfaat
1.3.1 Dapat mengetahui secara langsung pengelolaan pembenihan ikan air tawar yang
1.3.2 Dapat mengetahui secara langsung pengeloaan yang diterapkan di kolam ikan air tawar
1.3.3 Dapat Mengetahui secara langsung teknik pengelolaan Bioflok yang di terapkan di
1.3.4 Dapat menambah wawasan, pengetahuan, pengalaman sebagai peserta didik untuk
DESKRIPSI LOKASI
Keadaan lokasi dalam suatu daerah sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu
unit usaha pembenihan ikan. Adapun keadaan lokasi Balai Benih Ikan (BBI) Lajoa Kabupaten
a. Topografi
Balai benih ikan air tawar (BBI) Lajoa terletak di wilayah kelurahan Jennae Kecamatan
Liliriaja Kabupaten Soppeng mempunyai ketinggian 200 meter dari permukaan laut dengan
b. Hidrologi
Perolehan air tawar untuk mengairi BBI Lajoa berasal dari air bendungan sungai Lajoa
c. Keadaan Tanah
Keadaan tanah di lokasi BBI Lajoa yaitu lempung liat berpasir sehingga cocok untuk
dan Tata kerja Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Sulawesi Selatan. Keputusan Gubernur
Sulawesi Selatan No.49 Tahun 2009 dan tentang Organisasi dan tata kerja Balai Benih Ikan
Adapun visi dan misi dalam mendirikan suatu unit usaha pembenihan ikan adalah
sebagai berikut :
1. Visi
"Mewujudkan Balai Benih Ikan (BBI) Lajoa sebagai pusat informasi dan pengembangan
teknologi pembenihan dan budidaya ikan air tawar yang berdaya saing di wilayah Sulawesi
Selatan”.
2. Misi
3. Mengembangkan teknologi budidaya ikan air tawar,pengkajian dan analisis teknis serta
4. Melakukan bimbingan teknis pengembangan ikan air tawar dalam rangka meningkatkan
kelancaran suatu unit usaha pembenihan dan pembesaran ikan. Adapun keadaan lokasi
a. Topografi
Balai Benih Ikan air tawar (BBI) Rappoa Bantaeng Terletak di Rappoa,
Pa'jukukang,Kabupaten Bantaeng
b. Hidrologi
perolehan air tawar untuk mengairi BBI Rappoa berasal dari sumur bor dan air gravitasi
dari gunung.
c. keadaan Tanah
keadaan tanah di lokasi BBI Rappoa Bantaeng yaitu lempung liat berpasir sehingga
Balai Benih Ikan Rappoa dibangun sejak tahun 1960-an dan terus menerus di bangun
sampai sekarang.Pada tahun 1978 BBI Rappoa dengan kepala Dinas bapak Ali Daus, Pada
saat itu beberapa kabupaten dating mengambil bibit dilokasi BBI Rappoa.Kejayaan ini
berlangsung sampai pada tahun 1983 dan pada tahun ini pula BBi rappoa berhenti.selang
waktu beberapa tahun BBI kembali bangkit aitu pada tahun 1996.
Adapun visi dan misi dalam mendirikan suatu unit usaha pembenihan ikan adalah
sebagai berikut:
a. Topografi
b. Hidrologi
Perolehan air tawar untuk budidaya ini di peroleh dari suburb or.
Komuditas yang dikembangkan di Bioflok sinjai adalah ikan Lele (Clarias sp)
BAB III
METODELOGI PRAKTIKUM
Djemma Palopo berlangsung mulai tanggal 24-28 November 2020 di tiga lokasi, lokasi pertama
yang dikunjungi untuk melakukan kegiatan yaitu lokasi pertama di Balai Benih Ikan (BBI) Air
Tawar Lajoa Soppeng, lokasi kedua yang dikunjungi yaitu Balai Benih Ikan (BBI) Air Tawar
Adapun alat dan bahan yang digunakan selama kegiatan fieldtrip yang berlangsung di
Tiga lokasi tempat praktik adalah ATK, kamera handphone yang digunakan untuk dokumentasi
selama perjalanan dan selama praktek, dan laptop yang digunakan untuk menyusun laporan.
Metode pengumpulan data yang dilakukan selama kegiatan field trip, meliputi:
a. Wawancara
b. Observasi
c. Studi literatur
Studi literatur yang dimaksud yaitu mengambil pendapat-pandapat para ahli
pembenihan ikan nila dan ikan mas serta literatur dimedia informasi secara akurat dan
terpercaya.
BAB IV
lingkungan air tawar berbeda dengan lingkungan perairan laut, dan yang paling membedakan
memainkan peran penting; ikan air tawar yang kehilangan banyak sisik akan mendapatkan
kelebihan air yang berdifusi ke dalam kulit, dan dapat menyebabkan kematian pada ikan.
baik.Ginjal ikan air tawar berukuran besar karena banyak air yang melewatinya.Banyak spesies
bereproduksi di air tawar namun menghabiskan sebagian besar kehidupannya di laut. Mereka
tubuh mereka lebih rendah daripada lingkungannya. Ketika berada di air tawar, mereka harus
menjaga kadar garam berada di atas konsentrasi lingkungan sekitarnya. Banyak spesies yang
menyelesaikan masalah ini dengan berasosiasi dengan habitat berbeda pada berbagai tahapan
kehidupan mereka.
Menurut Djoko Suseno (2000), di Indonesia pertama kali ikan karper berasal dari
penting.
Sementara itu, menurut R.O Ardiwinata (1981), ikan karper yang berkembang di
Indonesia diduga awalnya berasal dari Tiongkok Selatan.Disebutkan, budi daya ikan karper
diketahui sudah berkembang di daerah Galuh (Ciamis), Jawa Barat pada pertengahan abad ke-
telur ikan karper yang terbuat dari ijuk – pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan karper di
penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya, dikemukakan terjadi pada permulaan abad ke-
20, terutama sesudah terbentuk "Jawatan Perikanan Darat" dari “Kementrian Pertanian”
itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri Belanda, yakni jenis Galisia ("karper
gajah") dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis Frankisia ("karper kaca").
Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petani karena
rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat
Pada tahun 1974, seperti yang dikemukakan Djoko Suseno (2000), Indonesia
yamato" dan "ras koi" dari Jepang.Ras-ras ikan karper yang diimpor tersebut dalam
perkembangannya ternyata sulit dijaga kemurniannya karena berbaur dengan ras-ras ikan
karper yang sudah ada di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk
ras-ras baru.
2.Perkembangbiakan
Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada
musim. Namun, di habitat aslinya, ikan mas sering memijah pada awal musim hujan, karena
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang
memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau
rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan
sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas berbentuk bulat, berwarna
tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas
mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi
larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat
menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,5-0,6 mm dan bobotnya antara 18–
20 mg.
Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia
kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya.
dan daphnia.Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1–3 cm dan bobotnya 0,1-
0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk
didederkan) yang berukuran 3–5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh
terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100
gram.
Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot
induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai
bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan
Sebelum mengurai ciri morfologi ikan mas, ada baiknya jika kita mencermati klasifikasinya
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Osteichthyes
Ordo :Cypriniformes
Famili :Cyprinidae
Genus :Cyprinus
samping mulut yang terletak pada bagian ujung tengah atau di sebut terminal.
2. Bagian mulut terdapat gigi kerongkongan dengan dua pasang yang terletak di bagian
bibir atas.
3. Memiliki sirip punggung ( dorsal ) yang memanjang dan juga terletak pada bagian
permukaan tubuh
4. Bagian sirip tersebut ada terdapat operculum dan properkulum pada bagian sirip dada
5. Insang ikan mas terletak pada bagian depan, insang ikan terdiri dari 3 bagian yaitu
tulang lengkung insang, tapis insang, dan juga lembaran daun insang.
6. Selain itu, ikan mas ini tidak mempunyai lambung asli dan hanya menggunakan
Ikan nila merupakan salah satu ikan introduksi yang sudah cukup lama dikenal oleh
masyarakat Indonesia. Pertama kali ikan nila didatangkan ke Indonesia dari Taiwan pada tahun
1969, kemudian nila merah NIFI tahun 1981 dan nila hitam chitralada tahun 1984. Balai
Penelitian Perikanan Air Tawar mengintroduksikan ikan nila GIFT (Genetic Improvement of
Farmed Tilapia) generasi 3 dan generasi 6 pada tahun 1995 dan 1997, dan selanjutnya tahun
2002 Pemerintah Propinsi Jawa Barat melalui Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI)
Wanayasa bekerja sama dengan BFAR (Bureau of Fisheries and Aquactic Resources) Philipina
mendatangkan famili pembentuk ikan nila GET (Genetically Enhanced Tilapia) (Arifin dan
Kurniasih, 2007).
Tahun 1994 Indonesia melalui Balai Penelitian Perikanan Air Tawar sekarang Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (BRPBAT) mengintroduksi ikan nila ‘unggul’ dari Philipina
yang terkenal dengan nama nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) generasi ke-4
dan generasi ke-6 pada tahun 1997. Selain strain atau varietas hasil introduksi, di Indonesia
juga dikembangkan beberapa strain atau varietas hasil pemuliaan yang dilakukan di dalam
negeri. Pada tahun 2006, pemerintah secara resmi me-release 2 varietas ikan nila unggul hasil
pemuliaan, yaitu ikan nila Nirwana (Nila Ras Wanayasa) dan GESIT (Genetically Supermale
Indonesian Tilapia). Ikan nila Nirwana dan Gesit merupakan ikan nila hasil kegiatan selective
breeding yang dilakukan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa dan Balai
Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), Sukabumi. Selain kedua jenis ikan nila
unggul tersebut, pada tahun 2009 pemerintah juga me-release varietas ikan nila lainnya, yaitu
Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor)
mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip
punggung ( pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip
dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari. Tubuh berwarna kehitaman atau
keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan
dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor
dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika
musim berbiak.ada garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat
pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai
pengendali gulma air.Ikan ini sangat peridi, mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari
perkataan Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai
dan Kenya. Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak
peradaban Mesir purba.
2.Perkembangbiakan
Ikan nila bisa mencapai usia dewasa saat berumur 4-5 bulan, serta dapat mencapai
pertumbuhan yang optimal untuk melahirkan yaitu 1,5-2 tahun. Pada saat ikan nila berumur lbih
dari 1 tahun, ikan nila dapat menghasilkan 1200-1500 larva dalam satu kali pemijahan.
Pemijahan ikan nila dapat terjadi sekitar 6-7 kali dalam setahun. Sebelum kawin, ikan nila
jantan akan membuat sarang di dasar perairan, dan sarang tersebut juga merupakan kawasan
teritori dari nila jantan tersebut. Pada masa itu pula, ikan nila jantan jadi kasar atau ganas.
Untuk pemilihan indukan, dipilih ikan nila jantan dan betina dengan bobot 300gr/ekor,
dengan perbandingan 1 betina : 3 jantan dengan padat tebar 3 ekor/m 2. Induk nila betina besar
mengalami matang telur setiap 45 hari. Tiap induk nila betina (bobot 300gr) dapat melahirkan
2250-300 larva pada tahap awal. Jumlah larva yang dihasilkan akan bertambah menjadi 900
ekor larva seiring dengan bertambahnya bobot induk nila betina menjadi 900gr.
Setelah 2-3 hari mulai dari usia larva, benih ikan kemudian di pindahkan ke happa untuk
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichytes
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
b. Morfologi
1. Memiliki bentuk pipih, punggung tinggi, pada bagian badan dan sirip ekor di temukan
garis lurus ( vertikal ) serta juga mempunyai sirip punggung ditemukan garis lurus
memanjang.
2. memiliki lima buah sirip yaitu sirip punggung, sirip data, sirip perut, sirip anal dan sirip
ekor. Dengan adanya sirip tersebut sangat membantu pergerakan ikan nila semakin
3. mempunyai Sisik ikan berukuran cukup besar, kasar dan tersusun dengan rapi. Bagian
kepala pada ikan ini memiliki ukuran relatif kecil dibandingkan dengan mulut yang
berada pada bagian ujung kepala serta memiliki mata yang besar.
4. Memiliki garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat
5. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna
masyarakat Indonesia. Pertama kali ikan nila didatangkan ke Indonesia dari Taiwan pada tahun
1969, kemudian nila merah NIFI tahun 1981 dan nila hitam chitralada tahun 1984. Balai
Penelitian Perikanan Air Tawar mengintroduksikan ikan nila GIFT (Genetic Improvement of
Farmed Tilapia) generasi 3 dan generasi 6 pada tahun 1995 dan 1997, dan selanjutnya tahun
2002 Pemerintah Propinsi Jawa Barat melalui Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI)
Wanayasa bekerja sama dengan BFAR (Bureau of Fisheries and Aquactic Resources) Philipina
mendatangkan famili pembentuk ikan nila GET (Genetically Enhanced Tilapia) (Arifin dan
Kurniasih, 2007).
Tahun 1994 Indonesia melalui Balai Penelitian Perikanan Air Tawar sekarang Balai
Riset Perikanan Budidaya Air Tawar (BRPBAT) mengintroduksi ikan nila ‘unggul’ dari Philipina
yang terkenal dengan nama nila GIFT (Genetic Improvement of Farmed Tilapia) generasi ke-4
dan generasi ke-6 pada tahun 1997. Selain strain atau varietas hasil introduksi, di Indonesia
juga dikembangkan beberapa strain atau varietas hasil pemuliaan yang dilakukan di dalam
negeri. Pada tahun 2006, pemerintah secara resmi me-release 2 varietas ikan nila unggul hasil
pemuliaan, yaitu ikan nila Nirwana (Nila Ras Wanayasa) dan GESIT (Genetically Supermale
Indonesian Tilapia). Ikan nila Nirwana dan Gesit merupakan ikan nila hasil kegiatan selective
breeding yang dilakukan oleh Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Wanayasa dan Balai
Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPBAT), Sukabumi. Selain kedua jenis ikan nila
unggul tersebut, pada tahun 2009 pemerintah juga me-release varietas ikan nila lainnya, yaitu
Ikan peliharaan yang berukuran sedang, panjang total (moncong hingga ujung ekor)
mencapai sekitar 30 cm dan kadang ada yang lebih dan ada yang kurang dari itu. Sirip
punggung ( pinnae dorsalis) dengan 16-17 duri (tajam) dan 11-15 jari-jari (duri lunak); dan sirip
dubur (pinnae analis) dengan 3 duri dan 8-11 jari-jari. Tubuh berwarna kehitaman atau
keabuan, dengan beberapa pita gelap melintang (belang) yang makin mengabur pada ikan
dewasa. Ekor bergaris-garis tegak, 7-12 buah. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor
dan ujung sirip punggung dengan warna merah atau kemerahan (atau kekuningan) ketika
musim berbiak.ada garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat
pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai
pengendali gulma air.Ikan ini sangat peridi, mudah berbiak. Secara alami, ikan nila (dari
perkataan Nile, Sungai Nil) ditemukan mulai dari Syria di utara hingga Afrika timur sampai
dan Kenya. Diyakini pula bahwa pemeliharaan ikan ini telah berlangsung semenjak
peradaban Mesir purba.
2.Perkembangbiakan
Ikan nila bisa mencapai usia dewasa saat berumur 4-5 bulan, serta dapat mencapai
pertumbuhan yang optimal untuk melahirkan yaitu 1,5-2 tahun. Pada saat ikan nila berumur lbih
dari 1 tahun, ikan nila dapat menghasilkan 1200-1500 larva dalam satu kali pemijahan.
Pemijahan ikan nila dapat terjadi sekitar 6-7 kali dalam setahun. Sebelum kawin, ikan nila
jantan akan membuat sarang di dasar perairan, dan sarang tersebut juga merupakan kawasan
teritori dari nila jantan tersebut. Pada masa itu pula, ikan nila jantan jadi kasar atau ganas.
Untuk pemilihan indukan, dipilih ikan nila jantan dan betina dengan bobot 300gr/ekor,
dengan perbandingan 1 betina : 3 jantan dengan padat tebar 3 ekor/m 2. Induk nila betina besar
mengalami matang telur setiap 45 hari. Tiap induk nila betina (bobot 300gr) dapat melahirkan
2250-300 larva pada tahap awal. Jumlah larva yang dihasilkan akan bertambah menjadi 900
ekor larva seiring dengan bertambahnya bobot induk nila betina menjadi 900gr.
Setelah 2-3 hari mulai dari usia larva, benih ikan kemudian di pindahkan ke happa untuk
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Osteichytes
Ordo : Perciformes
Famili : Cichlidae
Genus : Oreochromis
b. Morfologi
1. Memiliki bentuk pipih, punggung tinggi, pada bagian badan dan sirip ekor di temukan
garis lurus ( vertikal ) serta juga mempunyai sirip punggung ditemukan garis lurus
memanjang.
2. memiliki lima buah sirip yaitu sirip punggung, sirip data, sirip perut, sirip anal dan sirip
ekor. Dengan adanya sirip tersebut sangat membantu pergerakan ikan nila semakin
3. mempunyai Sisik ikan berukuran cukup besar, kasar dan tersusun dengan rapi. Bagian
kepala pada ikan ini memiliki ukuran relatif kecil dibandingkan dengan mulut yang
berada pada bagian ujung kepala serta memiliki mata yang besar.
4. Memiliki garis linea literalis pada bagian truncus fungsinya adalah untuk alat
5. Tenggorokan, sirip dada, sirip perut, sirip ekor dan ujung sirip punggung dengan warna
Clarias berasal dari bahasa Yunani “chlaros” yang berarti lincah dan kuat. Arti tersebut
merepresentasikan tentang ikan lele dimana ikan lele memang terkenal sebagai ikan lincah
yang kuat dalam bertahan hidup di air keruh sekalipun.Ikan lele merupakan ikan dengan tubuh
pipih memanjang serta licin dan tidak memiliki sisik. Terdapat 5 jenis sirip di tubuhnya, yaitu
sirip dada, sirip punggung, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Pada sirip dada nya, terdapat
semacam tulang atau duri yang keras dan tajam yang dinamakan dengan patil. Patil berfungsi
sebagai alat perlindungan ikan lele dari musuhnya. Kepala ikan lele terbentuk dari tulang yang
keras di bagian atas, dengan sepasang mata yang kecil dan kurang berfungsi. Maka dari itu
ikan lele mengandalkan sungut atau kumisnya sebagai alat indera pembantu.
Habitat asli ikan lele berasal dari Afrika.Ikan lele banyak ditemukan di air tawar seperti
sungai dengan arus yang lemah, telaga, rawa-rawa, waduk, dan sawah yang tergenang air.Lele
sendiri jarang ditemukan di air payau atau air asin, kecuali untuk lele laut yang marga dan suku
nya berbeda, yakni Ariidae. Ikan lele juga bisa hidup di air yang kotor, seperti di got dan saluran
kolam dengan air tawar.kan lele sendiri memiliki banyak nama penyebutan. Di Indonesia saja,
setiap daerah memiliki sebutan yang berbeda-beda terhadap ikan lele.Seperti di daerah
Kalimantan Selatan, ikan lele disebut dengan ikan pintet. Daerah lain juga memiliki nama
sebutan yang berbeda, misalnya ikan maut untuk daerah Gayo, ikan kalang untuk daerah
Sumatera Barat, ikan cepi di Sulawesi Selatan, ikan lele atau ikan lindi untuk daerah Jawa, dan
masih banyak lagi. Selain di Indonesia, di negara tetangga ikan lele juga memiliki nama sebutan
yang berbeda-beda. Di dalam bahasa Inggris, ikan lele disebut dengan Catfish, di Jepang ikan
lele disebut dengan ca tre trang, ikan keli untuk daerah Malaysia, dan di daerah Thailand ikan
2.Perkembangbiakan
Ikan lele berkembang biak dengan cara bertelur (Ovipar), dapat di lakukanya pemijahan
manual dengan cara menyatukan ikan lele jantan dan betina dalam satu kolam.Di alam lele
perkembangbiakan lele terjadi pada musim penghujan selain karena jumlah air di sungai
melimpah biasanya pada musim penghujan juga lebih banyak tersedia makanan sehingga
nantinya anak anak lele berpeluang lebih untuk bertahan hidup.Di musim penghujan tanah
disekitar tanah akan basah dan banyak yang terbawa aliran air kesungai.Sehingga tanah tanah
yang berada di sungan menjadi lebih banyak dan lebih empuk, banyaknya endapan yang
berada disungan membuat bau bau yang has yang disukai oleh lele.Dengan kondisi seperti ini
akan merangsang lele untuk semakin matang dan siap untuk melakukan pemijahan.Lele
merupakan binatang yang tergolang melakukan perkembang biakan secara ovipar atau
pembuahan telur diluar tubuh.Lele lele pejantan yang telah siap melakukan pemijahan akan
mencari betina yang juga siap melakukan pemijahan.Setelah mereka bertemu maka akan
mencari tempat strategis untuk menyimpan telur telurnya.Jika ikan lele menemukan tempat
yang dirasa bagus mereka akan melakukan perkawinan.Meskipun lele dikenal sebagai hewan
yang kanibal tetapi lele merupakan hewan yang setia kepada pasangan jadi mereka akan
menunggu telur telurnya secara bersamaan sampai menetas.Untuk saat ini lele bukan hanya
hidup di alam dan berkembang biak di alam.Tetapi sekarang sudah banyak orang yang
membudidayakan lele dirumah baik hanya untuk peliharaan taupun untuk kepentingan bisnis.
Masyarakat indonesia sendiri, Ikan lele sudah di kembangbiakkan di kolam kolam baik dari
tanah semen terpal atau fiber bahkan ada yang menggunkan drum sebagai kolam.
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Species : Clarias
b. Morfologi
1. Kepala ikan lele yang panjang , hamper mencapai seperempat dari panjang
2. Pada bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat , Tulang ini
3. Mulut ikan lele dilengkapi oleh gigi , gigi nyata, atau hanya berupa permukaan yang
4. Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang terletak di sekitar mulut , Sepasang sungut
hidung, sepasang sungut mandibular luar , sepasang sungut mandibular dalam, dan
5. Ikan lele ini mempunyai alat olfaktori dideket sungut yang berfungsi untuk perabaan
dan penciuman serta penglihatan pada ikan lele yang kurang berfungsi baik.
6. Pada bagian mata ikan lele berbentuk kecil dengan tepi orbital yang bebas.
7. Tubuh ikan lele berbentuk memanjang , dengan agak bulat ,dan tidak mempunyai
sisik.
8. Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai bentuk yang membulat , sementara
punggung maupun sirip anal, sirip perut membulat dan panjangnya mencapai sirip
dubur.
10. Pada bagian sirip dada lele dilengkapi sepasang duri tajam yang umumnya disebut
11. Warna ikan lele umunya lele berwarna hitam, coklat walau adapula yang berbentuk
Menurut Djoko Suseno (2000), di Indonesia pertama kali ikan karper berasal dari
penting.
Sementara itu, menurut R.O Ardiwinata (1981), ikan karper yang berkembang di
Indonesia diduga awalnya berasal dari Tiongkok Selatan.Disebutkan, budi daya ikan karper
diketahui sudah berkembang di daerah Galuh (Ciamis), Jawa Barat pada pertengahan abad ke-
telur ikan karper yang terbuat dari ijuk – pada tahun 1860, sehingga budi daya ikan karper di
penyebaran ikan karper di daerah Jawa lainnya, dikemukakan terjadi pada permulaan abad ke-
20, terutama sesudah terbentuk "Jawatan Perikanan Darat" dari “Kementrian Pertanian”
itu juga mendatangkan jenis-jenis ikan karper dari Negeri Belanda, yakni jenis Galisia ("karper
gajah") dan kemudian tahun 1930 didatangkan lagi karper jenis Frankisia ("karper kaca").
Menurut Djoko Suseno (2000), kedua jenis karper tersebut sangat digemari oleh petani karena
rasa dagingnya lebih sedap, padat, durinya sedikit dan pertumbuhannya lebih cepat
Pada tahun 1974, seperti yang dikemukakan Djoko Suseno (2000), Indonesia
yamato" dan "ras koi" dari Jepang.Ras-ras ikan karper yang diimpor tersebut dalam
perkembangannya ternyata sulit dijaga kemurniannya karena berbaur dengan ras-ras ikan
karper yang sudah ada di Indonesia sebelumnya sehingga terjadi persilangan dan membentuk
ras-ras baru.
2.Perkembangbiakan
Sebenarnya pemijahan ikan mas dapat terjadi sepanjang tahun dan tidak tergantung pada
musim. Namun, di habitat aslinya, ikan mas sering memijah pada awal musim hujan, karena
Secara alami, pemijahan terjadi pada tengah malam sampai akhir fajar. Menjelang
memijah, induk-induk ikan mas aktif mencari tempat yang rimbun, seperti tanaman air atau
rerumputan yang menutupi permukaan air. Substrat inilah yang nantinya akan digunakan
sebagai tempat menempel telur sekaligus membantu perangsangan ketika terjadi pemijahan.
Sifat telur ikan mas adalah menempel pada substrat. Telur ikan mas berbentuk bulat, berwarna
tergantung dari umur dan ukuran atau bobot induk. Embrio akan tumbuh di dalam telur yang
Antara 2-3 hari kemudian, telur-telur akan menetas dan tumbuh menjadi larva. Larva ikan mas
mempunyai kantong kuning telur yang berukuran relatif besar sebagai cadangan makanan bagi
larva. Kantong kuning telur tersebut akan habis dalam waktu 2-4 hari. Larva ikan mas bersifat
menempel dan bergerak vertikal. Ukuran larva antara 0,5-0,6 mm dan bobotnya antara 18–
20 mg.
Larva berubah menjadi kebul (larva stadia akhir) dalam waktu 4-5 hari. Pada stadia
kebul ini, ikan mas memerlukan pasokan makanan dari luar untuk menunjang kehidupannya.
dan daphnia.Kebutuhan pakan alami untuk kebul dalam satu hari sekitar 60-70% dari bobotnya.
Setelah 2-3 minggu, kebul tumbuh menjadi burayak yang berukuran 1–3 cm dan bobotnya 0,1-
0,5 gram. Antara 2-3 minggu kemudian burayak tumbuh menjadi putihan (benih yang siap untuk
didederkan) yang berukuran 3–5 cm dan bobotnya 0,5-2,5 gram. Putihan tersebut akan tumbuh
terus. Setelah tiga bulan berubah menjadi gelondongan yang bobot per ekornya sekitar 100
gram.
Gelondongan akan tumbuh terus menjadi induk. Setelah enam bulan dipelihara, bobot
induk ikan jantan bisa mencapai 500 gram. Sementara itu, induk betinanya bisa mencapai
bobot 1,5 kg setelah berumur 15 bulan. Induk-induk ikan mas tersebut mempunyai kebiasaan
Sebelum mengurai ciri morfologi ikan mas, ada baiknya jika kita mencermati klasifikasinya
Kingdom :Animalia
Filum :Chordata
Kelas :Osteichthyes
Ordo :Cypriniformes
Famili :Cyprinidae
Genus :Cyprinus
1. Ikan mas ini memiliki bentuk badan yang memanjang dan juga sedikit pipih kebagian
samping mulut yang terletak pada bagian ujung tengah atau di sebut terminal.
2. Bagian mulut terdapat gigi kerongkongan dengan dua pasang yang terletak di bagian
bibir atas.
3. Memiliki sirip punggung ( dorsal ) yang memanjang dan juga terletak pada bagian
permukaan tubuh
4. Bagian sirip tersebut ada terdapat operculum dan properkulum pada bagian sirip dada
5. Insang ikan mas terletak pada bagian depan, insang ikan terdiri dari 3 bagian yaitu
tulang lengkung insang, tapis insang, dan juga lembaran daun insang.
6. Selain itu, ikan mas ini tidak mempunyai lambung asli dan hanya menggunakan
Clarias berasal dari bahasa Yunani “chlaros” yang berarti lincah dan kuat. Arti tersebut
merepresentasikan tentang ikan lele dimana ikan lele memang terkenal sebagai ikan lincah
yang kuat dalam bertahan hidup di air keruh sekalipun.Ikan lele merupakan ikan dengan tubuh
pipih memanjang serta licin dan tidak memiliki sisik. Terdapat 5 jenis sirip di tubuhnya, yaitu
sirip dada, sirip punggung, sirip perut, sirip anus, dan sirip ekor. Pada sirip dada nya, terdapat
semacam tulang atau duri yang keras dan tajam yang dinamakan dengan patil. Patil berfungsi
sebagai alat perlindungan ikan lele dari musuhnya. Kepala ikan lele terbentuk dari tulang yang
keras di bagian atas, dengan sepasang mata yang kecil dan kurang berfungsi. Maka dari itu
ikan lele mengandalkan sungut atau kumisnya sebagai alat indera pembantu.
Habitat asli ikan lele berasal dari Afrika.Ikan lele banyak ditemukan di air tawar seperti
sungai dengan arus yang lemah, telaga, rawa-rawa, waduk, dan sawah yang tergenang air.Lele
sendiri jarang ditemukan di air payau atau air asin, kecuali untuk lele laut yang marga dan suku
nya berbeda, yakni Ariidae. Ikan lele juga bisa hidup di air yang kotor, seperti di got dan saluran
kolam dengan air tawar.kan lele sendiri memiliki banyak nama penyebutan. Di Indonesia saja,
setiap daerah memiliki sebutan yang berbeda-beda terhadap ikan lele.Seperti di daerah
Kalimantan Selatan, ikan lele disebut dengan ikan pintet. Daerah lain juga memiliki nama
sebutan yang berbeda, misalnya ikan maut untuk daerah Gayo, ikan kalang untuk daerah
Sumatera Barat, ikan cepi di Sulawesi Selatan, ikan lele atau ikan lindi untuk daerah Jawa, dan
masih banyak lagi. Selain di Indonesia, di negara tetangga ikan lele juga memiliki nama sebutan
yang berbeda-beda. Di dalam bahasa Inggris, ikan lele disebut dengan Catfish, di Jepang ikan
lele disebut dengan ca tre trang, ikan keli untuk daerah Malaysia, dan di daerah Thailand ikan
2.Perkembangbiakan
Ikan lele berkembang biak dengan cara bertelur (Ovipar), dapat di lakukanya pemijahan
manual dengan cara menyatukan ikan lele jantan dan betina dalam satu kolam.Di alam lele
perkembangbiakan lele terjadi pada musim penghujan selain karena jumlah air di sungai
melimpah biasanya pada musim penghujan juga lebih banyak tersedia makanan sehingga
nantinya anak anak lele berpeluang lebih untuk bertahan hidup.Di musim penghujan tanah
disekitar tanah akan basah dan banyak yang terbawa aliran air kesungai.Sehingga tanah tanah
yang berada di sungan menjadi lebih banyak dan lebih empuk, banyaknya endapan yang
berada disungan membuat bau bau yang has yang disukai oleh lele.Dengan kondisi seperti ini
akan merangsang lele untuk semakin matang dan siap untuk melakukan pemijahan.Lele
merupakan binatang yang tergolang melakukan perkembang biakan secara ovipar atau
pembuahan telur diluar tubuh.Lele lele pejantan yang telah siap melakukan pemijahan akan
mencari betina yang juga siap melakukan pemijahan.Setelah mereka bertemu maka akan
mencari tempat strategis untuk menyimpan telur telurnya.Jika ikan lele menemukan tempat
yang dirasa bagus mereka akan melakukan perkawinan.Meskipun lele dikenal sebagai hewan
yang kanibal tetapi lele merupakan hewan yang setia kepada pasangan jadi mereka akan
menunggu telur telurnya secara bersamaan sampai menetas.Untuk saat ini lele bukan hanya
hidup di alam dan berkembang biak di alam.Tetapi sekarang sudah banyak orang yang
membudidayakan lele dirumah baik hanya untuk peliharaan taupun untuk kepentingan bisnis.
Masyarakat indonesia sendiri, Ikan lele sudah di kembangbiakkan di kolam kolam baik
dari tanah semen terpal, fiber, drum, bahkan di tempat ini menggunakan sistem bioflok. Prinsip
dasar dari sistem bioflok ini adalah mengubah senyawa organik dan anorganik yang di
dalamnya berisi senyawa karbon ( C), Oksigen (O), Hidrogen (H), Nitrogen (N) menjadi
yang mengubah biopolymer sebagai bioflok. Dalam penerapnnya dalam budidaya perairan
dalam hal ini budidaya lele, teknologi bioflok memanfaatkan nitrogen anorganik menjadi
nitrogen organik yang tidak beracun. nitrogen yang sudah diubah ini bsia digunakan untuk
Dalam sistem bioflok, air kolam bisa diganti apabila air sudah tidak sehat. Adapun rasio
atau jumlah air yang dikeluarkan yaitu sekitar 30% tiap kolam bioflok. Hal tersebut dilakukan
agar ikan tidak mengalami stress. Setiap kolam bioflok, mempunyai sistem aerasi yang berguna
a. Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Sub kingdom : Metazoa
Phylum : Chordata
Class : Pisces
Ordo : Ostariophysi
Famili : Clariidae
Genus : Clarias
Species : Clarias
b. Morfologi
1. Kepala ikan lele yang panjang , hamper mencapai seperempat dari panjang
2. Pada bagian atas dan bawah kepalanya tertutup oleh tulang pelat , Tulang ini
3. Mulut ikan lele dilengkapi oleh gigi , gigi nyata, atau hanya berupa permukaan yang
4. Lele juga memiliki 4 pasang sungut yang terletak di sekitar mulut , Sepasang sungut
hidung, sepasang sungut mandibular luar , sepasang sungut mandibular dalam, dan
5. Ikan lele ini mempunyai alat olfaktori dideket sungut yang berfungsi untuk perabaan
dan penciuman serta penglihatan pada ikan lele yang kurang berfungsi baik.
6. Pada bagian mata ikan lele berbentuk kecil dengan tepi orbital yang bebas.
7. Tubuh ikan lele berbentuk memanjang , dengan agak bulat ,dan tidak mempunyai
sisik.
8. Badan lele pada bagian tengahnya mempunyai bentuk yang membulat , sementara
9. Sepasang sirip ekor ikan lele berbentuk membulat dan tidak bergabung dengan sirip
punggung maupun sirip anal, sirip perut membulat dan panjangnya mencapai sirip
dubur.
10. Pada bagian sirip dada lele dilengkapi sepasang duri tajam yang umumnya disebut
11. Warna ikan lele umunya lele berwarna hitam, coklat walau adapula yang berbentuk