Anda di halaman 1dari 15

BERPIKIR PERUBAHAN

DISUSUN OLEH :

NAMA : DIAN SARI (1715100360)


MIRAWATI (1715100426)
NOVITASARI MANURUNG (1815100122)
NAMA DOSEN : MIKA DEBORA Br. BARUS, S.Pd.,M.Si

PRODI AKUNTANSI

FAKULTAS SOSIAL SAINS

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN PANCA BUDI

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kehadirat tuhan YME yang telah memberikan rahmat &
karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan penulisan makalah ini. “BERPIKIR
PERUBAHAN”.

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “KEWIRAUSAHAAN” di


Universitas Pembangunan Panca Budi..

Penulis manyadari bahwa Makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari pembaca, sehingga Makalah
ini dapat digunakan dengan baik. Harapan penyusun semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat dan menambah pengetahuan terutama bagi penyusun serta bermanfaat bagi pembaca.

 Medan, 15 November 2020

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................................................4

1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5

1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................................5

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................6

2.1 Mindset Menggerakkan Perilaku...................................................................................6

2.2 Mengubah Pola Pikir.....................................................................................................7

2.2.1 Apa sajakah tanda-tanda terjadinya perubahan pola piker ? ..............................7

2.2.2 Pemahaman Pentingnya Perubahan dan Peranan Mindset (Pola Pikir) ..............8

2.3 Pola Pikir Enterpreneur.................................................................................................8

2.4 Hambatan Persepsi Saat Memulai Usaha......................................................................9

2.5 Kreatifitas Finansial Enterpreneur.................................................................................10

2.6 Teknik Visualisasi dan Affirmasi..................................................................................11

2.6.1TeknikVisualisasi...................................................................................................11

2.6.2 Teknik Affirmasi...................................................................................................13

2.7 Kaitan antara Kewirausahaan dan Berpikir Perubahan.................................................14

BAB III PENUTUP.............................................................................................................15

3.1 Kesimpulan....................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

3
Berpikir adalah hal yang melekat erat dalam kehidupan manusia. Bisa dikatakan
berpikir merupakan tindakan khas manusia. Sekitar 400 tahun yang lalu, seorang filsuf asal
Prancis, Rene Descartes, menyatakan sebuah kalimat yakni aku berpikir, maka aku ada.
Artinya, keberadaan manusia menjadi unik dan nyata, ketika ia menggunakan pikirannya.
Ketika ia berhenti berpikir, atau malas berpikir, maka jati dirinya menjadi tidak jelas.

Dalam perkembangan selanjutnya, berpikir memiliki banyak aspek. Kebanyakan


orang mengira, bahwa berpikir hanya sekedar hal-hal teknis, yakni soal menghitung, melihat
guna, dan mencari keuntungan. Namun, berpikir teknis hanyalah satu bagian kecil dari tindak
berpikir manusia. Ada pola berpikir lainnya, misalnya berpikir reflektif dan kontemplatif
untuk memahami suatu hal di dunia secara mendalam dan lebih menyeluruh. Salah satu hal
yang menyebabkan terjadinya proses berpikir adalah karena adanya perubahan atau keinginan
untuk melakukan perubahan. Dapat dikatakan bahwa perubahan-perubahan yang dijumpai
dewasa ini disebabkan oleh kemampuan berpikir itu sendiri. Jika dulu untuk melakukan
perjalanan yang cukup jauh orang menggunakan kuda, kini orang menggunakan berbagai
jenis kendaraan seperti motor atau mobil. Jika dulu orang menggunakan tv hitam putih, kini
orang menggunakan tv berwarna. Jika dulu orang sulit mengetahui berbagai kabar atau
informasi-informasi yang ada di seluruh dunia, kini semuanya dapat diakses dengan mudah
lewat internet. Segala kemudahan-kemudahan ini ada oleh karena adanya pola pikir manusia
yang menginginkan perubahan.

Dalam dunia usaha kita juga menyaksikan perubahan. Produk-produk baru selalu
bermunculan menggantikan produk-produk lama, warung-warung dan restoran baru, tempat-
tempat wisata dan sebagainya selalu datang mengantikan yang lama.

Dulu untuk memotret kita harus menggunakan film rol yang dibeli tepisah dengan
kamera. Sekarang, usaha yang dirintis oleh Kodak dan Fuji film tersebut mengalami
kemunduran digantikan dengan kamera-kamera digital. Dan kini kamera pun terancam oleh
hand phone yang juga dilengkapi oleh kamera. Hal serupa juga dialami oleh produsen mesin
tik yang tergantikan dengan komputer, mesin faksimile yang tergantikan oleh internet dan
Nokia tergantikan oleh Black Berry.

Perhatikan bagaimana nasib pada pemilik restoran yang banyak menjamur di daerah
Puncak dan Cipanas menyusul dibukanya jalan baru Jakarta-Bandung melalui jalan tol yang

4
hanya ditempuh dalam tempo 2 jam. Perhatikan juga pengusaha yang sudah menanam resiko
pada produk-produk hoby seperti ikan Lohan dan pohon Gelombang Cinta.

Banyak entrepeneur yang tidak menyadari bahwa dunia ini penuh denan perubahan
dan mereka tidak boleh duduk-duduk enak melewati hidup dari keuntungan tanpa
kewaspadaan. Perubahan bisa terjadi setiap saat namun manusia selalu menyangkalnya dan
tetap asyik dengan harapan-harapannya yang seakan-akan hidup dan nasibnya tidak pernah
ada perubahan.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara memahami pentingnya perubahan dan peranan Mindset ?


2. Bagaimana cara merubah Mindset ?
3. Apa itu Mindset entrepreneur ?
4. Apa itu teori kecerdasan finansial ?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Memberikan pemahaman tentang pentingnya perubahan dan peranan Mindset


2. Menjabarkan perubahan Mindset
3. Mengenal Mindset entrepreneur
4. Mengenal teori kecerdasan finansial

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Mindset Menggerakkan Perilaku

Mindset adalah pola pikir yang mempengaruhi pola kerja. Perilaku seseorang
dipengaruhi oleh pola pikirnya. Seseorang melakukan sesuatu karena didorong dan
digerakkan oleh pola pikirnya.

Pola pikir atau mindset, adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki,
nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang
kita keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain atau kehidupan ini. Dengan

5
demikian, mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang
kita lihat dan alami.

Pola pikir memberitahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang akhirnya
akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak. Misalnya, ada pola pikir yang
mengatakan, “Kehidupan ini sangat keras dan aku harus berjuang hanya sekedar untuk hidup
pas-pasan. “Atau kita mungkin memiliki pola pikir yang lebih positif, seperti “Aku punya
kemampuan yang hebat dan orang-orang ingin bekerja sama denganku”.

Demikian pulalah pola pikir dalam menghadapi perubahan. Ada orang yang
beranggapan “Saya sudah cukup sukses. Usaha saya sangat besar dan mustahil saya akan
mengalami kesulitan” sehingga ia menjadi arogan dan sulit menerima perubahan. Namun
sebaliknya ada orang yang mempercayai perubahan sehingga ia berkata “Kita harus
memperbaharui produk setiap tahun sekali dan orang-orang kita harus selalu diperbaharui”.

Sebuah mobil dalam keadaan tidak rusak dibawa oleh pemiliknya ke bengkel. Seorang
bertanya, “Belum rusak kok dibawa ke bengkel?” Orang itu menjawab: “Justru karena belum
rusak saya bawa ke sini.” Terhadap masalah yang sama dua orang yang berbeda bisa
melakukan hal yang tidak sama karena mindsetnya berbeda.

Pola pikir menggerakan perilaku kita, sehingga Wiliam James, bapak psikologi
modern, berkata, “Yakinlah bahwa hidup anda berharga, maka keyakinan anda akan
menciptakan faktanya.”

Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing. Kita harus
membawanya keluar ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada
pikiran-pikiran negatif yang harus kita buang. Jikat tidak, keyakinan negatif yang
tersembunyi akan mengendalikan diri kita. Jika anda tidak mengetahui pola pikir anda, anda
tidak dapat melakukan apa pun terhadapnya. Jika anda tidak menyukai hasil-hasil yang anda
dapatkan selama ini, anda jelas harus mengubah pola pikir anda.

2.2 Mengubah Pola Pikir

Perubahan mindset atau pola pikir dapat berubah. Karena pola pikir merupakan hasil
dari sebuah proses pembelajaran (learning), maka pola pikir bisa juga diubah (unlearning),
dan dibentuk ulang (relearning). Tentu saja ada pikiran-pikiran yang muda dan ada yang sulit
untuk diubah. Ada yang cepat, ada yang memerlukan waktu yang lama. Ada bisa kita ubah

6
dengan kesadaran sendiri, dan ada yang baru berubah setelah mengalami peristiwa tertentu.
Ada pula pola pikir yang bisa kita ubah dengan bantuan para ahli seperti, psikolog, ahli
mindset transformasi

2.2.1 Apa sajakah tanda-tanda terjadinya perubahan pola pikir?

Kita bisa mengetahuinya dengan mendeteksi hal-hal seperti berikut ini. Mungkin kita
mulai memahami suatu hal yang selama ini kita ketahui dengan pengertian yang berbeda.
Apa yang semula kita benci ternyata menyadarkan kita bahwa seharusnya kita kasihi. Kita
tiba-tiba sadar bahwa apa yang tadinya kita yakini benar ternyata sangatlah keliru. Kita
melihat diri dan pekerjaan kita dengan cara yag berbeda dari yang sebelumnya. Dan kita
melihat dunia yang sama dengan kaca mata yang benar-benar baru. Pola pikir yang berubah
tidak mengubah situasi dan lingkungan dimana kia hidup, melainkan mengubah pikiran diri
kita sendiri dalam memahami situasi dan lingkungan.

Perubahan pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir kepada pola pikir yang
lain. Dari pola pikir negatif ke pola pikir yang lebih positif, dari pecundang menjadi
pemenang, dari pola pikir statis menjadi kreatif, dari konsumtif menjadi produktif, dan
berubah dari pola pikir pekerja menjadi entrepeneur.

2.2.2 Pemahaman Pentingnya Perubahan dan Peranan Mindset (Pola Pikir)

Perubahan adalah hal yang tidak dapat dilepaspisahkan dari kehidupan manusia. Adanya
perubahan yang terjadi memberikan sebuah kenyataan bahwa hidup itu dinamis, selalu
berubah-ubah. Seiring dengan perubahan yang terjadi itu pada akhirnya akan memicu pola
pikir atau mindset dari individu
Pola pikir atau mindset adalah keseluruhan/kesatuan dari keyakinan yang kita miliki, nilai-
nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan, dan pendapat yang kita
keluarkan dalam memandang diri kita sendiri, orang lain, atau kehidupan ini. Dengan
demikian, mindset adalah semacam filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang
kita lihat dan alami. Pola pikir memberi tahu kita bagaimana hidup ini harus dimainkan, yang
akhirnya akan menentukan apakah kita akan berhasil atau tidak. Demikian pula orang yang
menghadapi perubahan,. Ada orang yang beranggapan bahwa perubahan bukanlah hal yang
penting. Tetapi sebaliknya, ada orang yang mempercayai bahwa perubahan adalah hal yang
penting. Di sini pola pikir menggerakan perilaku kita sehingga Bapak Psikolag, William

7
James berkata “Yakinlah bahwa hidup anda berharga, maka keyakinan anda akan
menciptakan faktanya”.

Agar berhasil, kita semua perlu memahami pola pikir masing-masing. Kita harus
membawanya ke tingkat sadar, memerhatikannya dengan baik dan melihat apakah ada
pikiran-pikiran negatif yang harus kita buang. Jika tidak, keyakinan negatif yang tersembunyi
akan mengendalikan diri kita. Jika kita tidak mengetahui pola pikir kita, kita tidak dapat
melakukan apapun terhadapnya. Jika kita tidak menyukai hasil-hasil yang kita dapatkan
selama ini, kita jelas harus mengubah pola pikir kita. Pada saat itulah kita akan mengerti apa
seberapa pentingnya perubahan.

2.3 Pola Pikir Entepreneur

Pola pikir seorang entrepeneur menonjol dalam banyak hal. Dalam masalah konsumsi,
seorang entrepeneur berkarakter produktif, bukan konsumtif. Seorang entrepeneur juga selalu
berusaha “mencari cara baru” untuk meningkatkan utilitas sumber daya secara efisien. Ia
selalu mencari alternatif bila sumber daya yang ada terbatas. Seorang entrepeneur cenderung
menjadi job creator daripada sekedar job seeker. Semua karakter tersebut disebabkan oleh
jumlah total pola pikir positif, kreatif, keuangan, dan pola pikir produktif yang dimilikinya

Pola pikir produktif bisa ditumbuhkan apabila kita menghargai dan memahami
keberlimpahan maupun keterbatasan yang ada. Sebagai contoh, masyarakat yang hidup pada
daerah yang melimpah airnya (subur) secara alamiah akan lebih boros menggunakan air
dibandingkan masyarakat yang tinggal di daerah tandus. Seorang teknopreneur yang
dibesarkan di daerah tandus, akan tertantang untuk menciptakan sistem pengairan yang dapat
meminimalisir sifat tandus tersebut dalam memaksimalkan penggunaan air.

Bagi tokoh yang berjiwa teknopreneur di daerah melimpah air seharusnya lebih
mampu meningkatkan potensi airnya untuk dikembangkan dan dikomersialisasikan. Dengan
pola pikir produktif, makan semua hambatan (bagi daerah tandus) akan diubah menjadi
peluang untuk meminimalisir ancaman, dan semua kekuatan (bagi daerah subur) akan
menjadi suatu kesempatan untuk lebih dikembangkan kesempatannya.

2.4 Hambatan Persepsi Saat Memulai Usaha

Pada saat akan memulai usaha, banyak entrepeneur pemula yang mempunyai
hambatan mental berupa persepsi yang negatif tentang kemampuan dirinya. Hambatan

8
persepsi negatif tersebut antara lain, “saya ini terlalu muda” (atau “saya terlalu tua” bagi para
pensiunan), “tidak berbakat”, dan yang paling banyak adalah alasan tidak (belum) punya
modal.

Bila kita menganggap bahwa diri kita sudah terlalu tua untuk memulai usaha, maka
ingatlah kisah sukses Colonel Sanders, pemilik waralaba KFC yang mendunia. Ia memulai
usahanya pada saat ia berumur 70 tahun, dan memetik hasil yang gemilang hanya dalam
sepuluh tahun kemudian.

Bila kita menganggap tidak berbakat bisnis, atau terlalu muda maka ingatlah bahwa
banyak pebisnis skala nasional seperti Sunaryo Suhadi (pengusaha energi), Cak Eko (Bakso
Malang Kota Cak Eko), Hendy Setiono (Kebab Baba Rafi), dan lain-lain, dulunya juga
merasa tidak berbakat bisnis. Mereka berbisnis sejak mahasiswa. Hanya motivasi dan
kemauan keras untuk mandirilah yang membuat mereka mampu meretas hambatan mental
tersebut.

Bila kita menganggap bahwa kita tidak (belum) punya modal yang cukup untuk
memulai usaha, maka ingatlah bahwa kegigihan dan inovasi kreasi intelektual adalah modal
utama yang ajuh lebih berharga dari sekedar uang. Bill Gates memulai bisnis Mcrosoft-nya
dari garasi dan tanpa modal uang besar, demikian juga awal mulanya Google, You Tube,
Yahoo, dan lain sebagainya. Di Indonesia, Femina Group dan Mustika Ratu juga di mulai
dari garasi dapur rumah para pendirinya. Bahkan pabrik rokok Gudang Garam didirikan oleh
Alm. Tjoa Ing Hwie dengan modal dengkul.

Oleh karena itu, marilah kita singkirkan pikiran negatif yang muncul dalam benak
kita. Menurut Deepak Chopra, setiap hari manusia melakukan self-talk sebabnyak 55.000 s/d
60.000 kali. Dan sayangnya, 77% isi monolog itu bersifat negatif dan melemahkan diri
sendiri. Saat kita membaca koran – tentang PHK, kenaikan harga makanan, biaya
transportasi, dan lain-lain – makan pikiran kita terinduksi dengan berpikir negatif : “Wah,
ekonomi semakin berat, kebutuhan hidup makin mahal”. Saat melihat orang lain sukses,
maka timbul pikiran negatif dalam kehidupan seperti: “Saya kurang sukses”,”Saya sudah
terlambat untuk berubah dan menjadi orang sukses”.”Atau mereka sukses karena mencuri.”

Untuk memuai usaha, kita hanya butuh 3M, yaitu Motivasi yang kuat, Mindset yang
tepat (produktif, kreatif, positif), serta Make it (Lakukan Saja). Untuk meningkatkan motivasi
dalam berusaha, maka settinglah hasrat anda berusaha seperti hasrat ketika anda sedang jatuh

9
cinta. Pupuklah hasrat tersebut dengan membayangkan bahwa seorang entrepeneur akan
mempunyai waktu yang luang, dan uang yang lapang. Sementara seorang karyawan
meskipun banyak uang, ia tidak memiliki kemerdekaan dalam mengatur hidupnya.

2.5 Kreatifitas Finansial Entepreneur

Kunci kesuksesan transformasi dari perjuangan finansial hingga menuju kepada


kondisi kebebasan finansial sebagaimana konsep transformasi Cashflow Quadrant-nya
Kiyosaki adalah tergantung pada kecerdasan finansial anda

Kecerdasan finansial yang dimaksudkan di sini lebih ditekankan pada konsep


ekonomis. Untuk mencapai kecerdasan finansial ala covey maupun kiyosaki, kita harus
melakukan kreativitas finansial. Kreativitas finansial berusaha mengubah mindset yang ada
pada diri kita masing-masing mengikuti pola pikir manusia sejahtera yang efisien dan sesuai
konsep ekonomis. Kreativitas secara finansial dalam kenyataannya merupakan kesediaan
untuk berpindah dari zona yang dianggap nyaman sebelumnya menuju ke zona baru yang
penuh tantangan. Seorang yang kreatif akan mampu melakukan perpindahan tersebut dengan
perhitungan yang matang sehingga menghasilkan zona baru yang lebih nyaman pada masa
depan dengan mengorbankan kenyamanan hari ini.

2.6 Teknik Visualisasi dan Affirmasi

Setiap orang bertanggung jawab terhadap masa depannya sendiri. Masalah apakah
yang kita mau berubah. Kalau setiap saat anda menyangkal realita baru atau berpikir negatif
artinya anda hidup dalam belenggu. Jelas anda memerlukan teknik-teknik mental baru untuk
berubah sebelum memulai usaha.

Banyak orang sukses memprogram otak bawah sadarnya. Teknik ini dipakai untuk
mensugesti pikiran (plus tindakan). Bila otak bawah sadar telah terprogram, maka kerja otak
sadarpun akan selalu mengikuti kemauan dari apa yang telah diprogramkan.

Ada 2 (dua) cara memprogram otak bawah sadar untuk melakukan perubahan, yaitu
dengan teknik visualisasi dan teknik affirmasi. Teknik visualisasi berhubungan denan
memotivasi pikiran melalui “gambaran sukses” yang dituju. Sedangkan teknik affirmasi
adalah penguatan motivasi pikiran melalui pemilihan kata-kata yang “mendukung” tujuan
sukses. Kedua teknik ini membutuhkan kondisi relaks (gelombang alpha otak) sehingga
proses penyimpanan oleh otak bawah sadar kita dapat berlangsung dengan baik. Bila berjalan

10
dengan baik, maka memori tersebut akan menjadi “driver” (pendorong) bagi kita saat bekerja
aktif dengan otak sadar.

2.6.1 Teknik Visualisasi

Ketika anda membayangkan sesuatu melalui pikiran, kira-kira apa yang terpancar dalam
benak anda. Sebuah pencapaian, apresiasi, dan kemenangan, atau sebaliknya. Sejumlah riset
menunjukan visualisasi memberikan pengaruh kuat terhadap perubahan. Ketika imajinasi
dihantam oleh bayangan keterpurukan dan pesimisme, makan jaringan otak akan mendorong
perilaku yang benar-benar menuju keterpurukan.

Sebaliknya, jika kita selalu membangun bayangan positif (+), maka otak kita akan
memulai dan memperkuat “cara kerja yang sempurna”. Pada gilirannya, jaringan sel dalam
otak akan mendorong kita untuk meraih kesempurnaan dalam kinerja nyata.

Teknik visualisasi sebenarnya telah lama dipakai oleh para olahragawan yang
mengkhayal menjadi atlet yang hebat. Jack Nicklaus, seorang pegolf professional kelas dunia
misalnya menempatkan 50% kesuksesannya karena rajin membangun visualisasi positif.

Lalu bagaimana melakukan visualisasi positif yang baik? Berikut langkah langkah
praktis yang dapat dilakukan :

Pertama tetapkanlah tujuan yang jelas, menantang, dan spesifik. Misalnya, anda
membayangkan ingin memiliki jaringan toko buku khusus untuk anak-anak.

Kemudian mulailah melakukan visualisasi dengan tahapan :

a. Relaks. Ciptakan momen-mome yang santai, yang membuat otak anda lebih terbuka untuk
memulai dan memperkuat “cara kerja yang benar”

b. Fokuskan perhatian pada langkah nyata yang mesti dilakukan untuk membuka jaringan
toko buku anak-anak itu. Apa saja yang diperlukan, tahapannya, bagaimana mengelola toko
itu, melakukan promosi, mengelola karyawan, dan membersarkannya menjadi toko buku
pilihan anak-anak

c. Bayangkan tujuan anda sedetail mungkin. Bayangkan segalanya : lokasi persisnya, desain
interior, kombinasi warna meja dan kursi, tata letak buku. Kemudian bayangkan pula
keramaian dan keriangan anak-anak yang memenuhi setiap sudut toko anda.

11
d. Libatkan emosi. Rasakan bagaimana nikmatnya mampu meraih tujuan itu dengan
sempurna ? bagaimana rasanya memiliki jaringan kios buku anak-anak yang tiap hari ramai
dikunjungi anak-anak dan orangtuanya. Menyertakan perasaan dan emosi akan memperkuat
sistem “cara kerja yang benar” dalam otak anda.

e. Lakukanlah hal yang sama berulang-ulang. Untuk mendapat hasil yang potimal, lakukanlah
visualisasi positif setiap kali anda mempunyai waktu luang, sekurangnya sehari sekali.
Misalnya saat anda akan pergi tidur dan tengah benar-benar rileks.

Namun segera sebutkan bahwa “beautiful dream” itu harus diikuti penyusunan
strategi dan aksi nyata berupa perencanaan karir ataupun personal scorecard pribadi.
Perlahan-lahan muncul tekad untuk mengeksekusi strategi yang disusun lelalui serangkaian
aksi nyata yang konkrit dan sistematis. Nah, dalam proses implementasi itu, kita harus terus
menerus secara rutin melakukan visualisasi positif.

2.6.2 Teknik Affirmasi

Anda mungkin pernah mendengar bahwa setiap hal yang diinginkan dapat ditarik dari
pikiran? Anda yang pernah membaca dan percaya tentang kekuatan kehendak, hukum
ketertarikan, goal setting, dan juga kekuatan doa yang tulus pasti sudah pernah memahami
hal ini.

Masalahnya, mengapa hal-hal yang sudah kita inginkan itu tak kunjung datang? Berbagai
studi menemukan kegagalan akan terjadi karena manusia menggagalkan cita-citanya sendiri
melalui pengingkaran atas apa yang kita inginkan itu. “inner voice”-nya meragukan, bahkan
mentertawakan cita-cita itu.

Afirmasi adalah teknik yang sangat kuat untuk memberdayakan pikiran bawah sadar.
Setelah alam bawah sadar diprogram untuk percaya penegasan seseorang, keyakinan baru
diubah menjadi tindakan positif untuk pikiran sadar. Melalui afirmasi, makhluk diberdayakan
untuk bekerja, dan berjuang untuk mendapatkan yang lebih. Afirmasi memungkinkan orang
untuk percaya pada diri mereka sendiri dan untuk menempatkan pikiran mereka ke dalam
tindakan.

Afirmasi adalah kombinasi teknik verbal dan visual yang digunakan oleh seseorang
untuk berhasil dalam keadaan pikiran yang lebih disukai. Afirmasi yang kuat dapat sangat
kuat, dan dapat digunakan oleh hampir semua orang untuk mencapai tujuan dan memenuhi

12
keinginannya. Namun, kekuatan afirmasi tergantung pada seberapa kuat atau lemah
penegasan ini.

Penegasan hanyalah pernyataan yang dibuat oleh seseorang, tentang sesuatu atau tentang
keadaan. Seseorang dapat menegaskan hal-hal yang dipilih, seperti "Saya sekarang memiliki
kehidupan yang baik." Menjadi sehat dalam pikiran, tubuh, dan jiwa juga dimungkinkan
melalui afirmasi.

2.7 Kaitan antara Kewirausahaan dan Berpikir Perubahan


Wirausaha adalah orang yang pandai atau berbakat dalam mengenali produk baru,
menentukan cara produksi baru, menyusun operasi untuk pengadaan produk baru,
memasarkannya, serta mengatur permodalan operasinya. Dalam Ensiklopedia Ekonomi,
Keuangan, dan Perdagangan, Entrepreneur (pengusaha) ialah seseorang yang mengambil
bagian dalam, atau yang mengusahakan sesuatu. Dalam teori ekonomi, ialah seseorang yang
berusaha, mengambil inisiatif, dan mengusahakan suatu perusahaan. Orang-orang yang
bertanggung jawab karena mengambil inisiatif untuk mengembangkan atau menjalankan dan
mengendalikan suatu organisasi perdagangan. Mereka menanggung resiko dan
ketidaktentuan. Jika berhasil, mereka akan mendapatkan keuntungan, dan jika tidak berhasil,
mereka akan memikul kerugian. Jika demikian halnya jelaslah bahwa kewirausahaan
memiliki kaitan erat dengan apa yang kita sebut berpikir perubahan. Seorang entrepreneur
jika ingin maju haruslah menyikapi segala perubahan yang ada dengan pola pikir kreatif dan
inovatif. Adanya berbagai perubahan yang ada akan menjadi hal utama yang memicu
keberhasilan seorang entrepreneur dalam mengolah dan memaksimalisasi kesempatan yang
ada demi kemajuan kineerja usahanya.

BAB III

PENUTUP

13
A. Kesimpulan

Berpikir perubahan diperlukan untuk mengikuti perkembangan zaman yang terus


berkembang ini. Untuk bertahan, kita harus beradaptasi dengan sekitar. Janganlah kita hanya
puas dengan apa yang kita miliki, pencapaian apa yang kita capai, dan terdiam dalam ruang
lingkup ini. Kita harus selalu memperbaharui apa yang kita miliki, keluar dari zona yang kita
anggap nyaman dan zona baru yang penuh tantangan.

DAFTAR PUSTAKA

14
Arman Hakim Nasution, Creative Thinking, Andi Publisher, Jogjakarta, 2006

Carol Draeck, Change Your Mindset Chane Your Life, Serambi, Jakarta, 2006

Michael Lum, NLPSecret, Mitra Media, Jakarta, 2008

Murphi, Membangkitkan Kekuatan Bawah Sadar, Pioner Jaya, Jakarta, 2002.

Safir Senduk, Artikel Perencanaan keuangan, KOMPAS, 2005

Sherwood, Innovation and Creativity, Elex Media, Jakarta, 2006

Wiwoho, Reframing, Gramedia, Jakarta, 2005

www.pembelajar.com

15

Anda mungkin juga menyukai