Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENTINGNYA PERUBAHAN DAN PERANAN


MINDSET (POLA PIKIR) TERHADAP ENTREPRENEURSHIP
KREATIF DAN INOVATIF

Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Design Thinking

Dosen Pengampu :
Irwanto, M.Si, M.Si

Disusun oleh :
Cut Gaitsa Zahira Shofa
( 202210005 )

JURUSAN MANAJEMEN PERUSAHAAN DAN MANAJEMEN KEUANGAN

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PENGEMBANGAN PROFESI

KAMPUS POLITEKNIK LP3I LANGSA

2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin, washsholatu wassalamu ‘ala Sayyidina


Muhammadin wa’ala alihi washahbihi ajma’in. Amma ba’du, Puji syukur kami
panjatkan, atas berkat Rahmat serta Taufiq dari Allah SWT sehingga kami dapat
menyelesaikan penulisan makalah ini. Makalah ini berisi ulasan “Pentingnya
Perubahan Dan Peranan Mindset (Pola Pikir) Terhadap Entrepreneurship Kreatif
Dan Inovatif”.
Penulisan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah “Design
Thinking” yang kami ikuti di semester 2. Semoga makalah ini dapat membantu
para pembaca dalam memahami topik yang terkait dengan judul makalah. Jika
pembaca menemukan kesalahan dan kekurangan dalam makalah ini, kami sangat
membuka lebar pintu saran maupun kritik yang membangun agar kedepannya kami
dapat lebih mendekati kesempurnaan dalam menulis sebuah makalah.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Irwanto, M.Si, M.Si selaku
Dosen Pembimbing Bidang Design Thinking yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi
yang kami tekuni.
Sekian kata pengantar dari kami, terima kasih atas perhatiannya. Kami
ucapkan selamat membaca.

Langsa, 4 April 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER............................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................ii
DAFTAR ISI...................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................1
C. Metode Penulisan..................................................................................2
D. Tujuan...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................3
A. Mindset (Pola Pikir)..............................................................................3
B. Pentingnya Perubahan Mindset (Pola Pikir).........................................5
C. Peranan Mindset (Pola Pikir)................................................................6
D. Perubahan Mindset (Pola Pikir)............................................................7
E. Definisi Pola Pikir Wirausaha..............................................................9
F. 3 Elemen Pola Pikir Wirausaha............................................................9
G. Bagaimana Cara Mengasah Pola Pikir Wirausaha?..............................10
H. Cara membentuk pola pikir kreatif.......................................................11
BAB III PENUTUP........................................................................................14
A. Kesimpulan...........................................................................................14
B. Saran.....................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................15

iii
BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah kemampuan kreatif dan inovatif
yang dijadikan dasar, kiat, dan sumber daya untuk mencari peluangmenuju sukses.
Sesuatu yang baru dan berbeda adalah nilai tambah barang dan jasa yang menjadi
sumber keuanggulan untuk dijadikan peluang. Jadi,kewirausahaan merupakan
suatu kemampuan dalam menciptakan nilai tambahdi pasar melalui proses
pengelolaan sumber daya dengan cara-cara baru dan berbeda.
Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapasekolah
atau perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dantantangan
seperti adanya krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baikmelalui pendidikan
formal maupun pelatihan-pelatihan di segala lapisanmasyarakat kewirausahaan
menjadi berkembang.
Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan.
Muncul pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur)mempunyai
cara berpikir yang berbeda dari manusia pada umumnya. Merekamempunyai
motivasi, panggilan jiwa, persepsi dan emosi yang sangat terkaitdengan nilai nilai,
sikap dan perilaku sebagai manusia unggul.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dari makalah “Pentingnya Perubahan Dan Peranan
Mindset (Pola Pikir) Terhadap Entrepreneurship Kreatif Dan Inovatif” adalah
sebagai berikut:
1. Seperti apa konsep mengenai Mindset (Pola Pikir)?
2. Mengapa perubahan mindset (pola pikir) itu penting?
3. Seperti apa peranaan mindset (pola pikir)?
4. Bagaimana mindset (pola pikir) berubah?
5. Definisi Pola Pikir Wirausaha?
6. 3 Elemen Pola Pikir Wirausaha?
7. Bagaimana Cara Mengasah Pola Pikir Wirausaha?

1
C. TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah wawasan
dan pengalaman mengenai peranan dan perkembangan pola pikir pada
entrepreneurship maupun masyarakat kehidup sosial, berikut merupakan tujuan
penulisan makalah :
1. Untuk mengetahui konsep tentang mindset (pola pikir)
2. Untuk mengetahui pentingnya perubahan mindset (pola pikir)
3. Untuk mengetahui peranan mindset (pola pikir)
4. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai perubahan mindset
5. Untuk mengetahui apa saja definisi pola pikir wirausaha
6. Untuk mengetahaui 3 elemen pola pikir wirausaha
7. Untuk mengtahaui bagaimana cara mengasah pola pikir wirausaha

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Mindset (Pola Pikir)

Dalam buku The Secret Of Mindset, Adi W Gunawan mengutip dari kamus
electonika menyebutkan mindset terdiri dari dua kata : mind dan set. Kata “mind”
berarti “sumber pikiran dan memori; pusat kesadaran yang menghasilkan pikiran,
perasaan, ide, persepsi dan meyimpan pengetahuan dan memori”. Kata “set” berarti
“mendahulukan peningkatan kemampuan dalam suatu kegiatan, keadaan
utuh/solit.” (Momuat, 2013)
Pola pikir akan mempengaruhi cara seseorang membuat keputusan. Seorang
yang memiliki jalan berpikir yang imajinatif dan detil berpeluang besar
menghasilkan keputusan yang tepat dan kreatif ketimbang seorang yang memiliki
jalan berpikir sempit dan pendek. Sebagaimana yang dikemukanan oleh Anita
Maulidiya (2018: 18–19) terdapat dua jenis berpikir, yaitu Pertama, Berpikir
Asosiatif, yaitu suatu ide merangsang timbulnya ide-ide lain. Jenis berpikir ini
disebut juga jenis berpikir divergen (menyebar). Istilah- istilah yang sama denagn
berpikir divergen adalah berpikir kreatif (creative thinking), berpikir imajiner
(imaginative thinking), dan berpikir asli (original thinking). Istiah-istilah lain yang
sama pengertiannya dengan berpikir logis (logical thinking) ; berpikir kritis (critical
thinking) dan reasoning.
Jenis yang kedua, yaitu berpikir terarah adalah proses berpikir yang sudah
ditentukan sebelumnya dan diarahkan pada sesuatu, biasanya diarahkan pada
pemecahan suatu persoalan. Jenis berpikir seperti ini disebut juga berpikir
konvergen. Misalnya, ketika ia sedang membetulkan kerusakan mesin, ia
mengerahkan semua pengetahuannya tentang mesin itu, dan kalau perlu dia akan
mencari informasi lebih lanjut di internet tentang mesin tersebut. Semua informasi
itu ditujukan pada satu titik, yaitu mencari di mana letak kesalahan mesin itu.
Mengapa mesin tiba-tiba tidak mau bekerja? Kalau sudah ditemukan, maka montir
itu tidak sulit lagi memperbaikinya. Hal itulah yang disebut berpikir konvergen
(memusat). Dalam berpikir terarah ini diperlukanpenyusunan strategi untuk dapat
mengarahkan jalan pikiran pada pemecahan persoalan.

3
Kedua jenis jalan berpikir ini yang dimiliki oleh seorang entrepreneur dalam
membaca peluang-peluang usaha, mengambil keputusan-keputusan dan
mengerjakan rencana-rencana yang telah dibuatnya.
Mindset adalah cara pandang seseorang atau kelompok yang mempengaruhi
sikap dan masa depan. Menurut Mulyadi (2007) yand dikutip oleh Fachrurazi,
mindset merupakan sikap mental mapan yang dibentuk melalui pendidikan,
pengalaman dan prasangka. Masih di dalam Fachrurazi, sedangkan menurut
Renhald (2010) pola pikir atau mindset adalah keseluruhan atau kesatuan dari
keyakinan yang kita miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap,
kebiasaan, keputusan dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri kita
sendiri, orang lain atau kehidupan ini. Dengan demikian, mindset adalah semacam
filter yang kita bangun untuk menafsirkan apa saja yang kita lihat dan alami.
(Fachrurazi & Nurcholifah, 2021: 49)
Pola pikir menentukan pemahaman mengenai informasi yang diperolehnya
dan bagaimana reaksinya, mempengaruhi cara menangani berbagai persoalan,
menolong mendefinisikan mana peluang dan mana ancaman, menolong memilih
prioritas, dan menentukan nasib seseorang di kemudian hari. (Aswandi, 2021)
Mindset atau pola pikir adalah inti dari self learning atau pembelajaran diri.
Inilah yang menentukan bagaimana memandang sebuah potensi, kecerdasan,
tantangan dan peluang sebagai sebuah proses yang harus diupayakan dengan
ketekunan, kerja keras, dan usaha untuk tercapainya tujuan. Pola berpikir seseorang
biasanya mengikuti cara pola berpikir kebanyakan orang yaitu pola pikir mengejar
penghargaan, membela diri, membuat alasan-alasan, mengucilkan diri, dan lain-
lain. Ada beberapa jenis pola pikir yang dimiliki oleh seseorang antara lain; orang
yang memiliki pola pikir membenci diri sendiri, birokrat/ dogmatik, konstruktif,
realistis, Taoisme, dan mandiri. Setiap saat seseorang dapat menentukan pilihan
untuk mengubah pola pikir apakah akan tetap dengan pola pikir yang positif atau
pola pikir yangnegatif. Pola pikir yang merusak diri ternyata dapat diubah sehingga
dapat bekerja dengan lebih baik, dapat menguatkan sesama, pemaaf, mandiri, dapat
mengekspresikan diri dan punya cita-cita. (Pasaribu, 2019)

4
B. Pentingnya Perubahan Mindset (Pola Pikir)

1. Perubahan Mindset
Pola pikir dapat di ubah karena pola pikir merupakan hasil dari sebuah proses
pembelajaran maka pola pikir juga harus di ubah dan di bentuk ulang. Pola pikir itu
tentu saja sulit untuk di ubah. Ada yang cepat, ada yang memerlukan waktu yang
lama. Tanda terjadinya perubahan pola pikir yakni ketika kita dapat memahami
suatu hal yang selama ini ini kita benci seharusnya dapat kita kasihi. Perubahan
pola pikir berarti juga berarti juga berubah dari satu pola pikir yang lain. Perubahan
pola pikir berarti juga berubah dari satu pola pikir yang lain. Dari pola pikir negatif
ke pola pikir yang lebih positif, dari pecundang menjadi pemenang, dari konsumtif
menjadi produktif, dan dari pekerja menjadi entrepreneur. (Pasaribu, 2019)
Langkah awal untuk mengubah mindset adalah mengubah belief. Piaget, bapak
psikologi perkembangan, menyimpulan bahwa sistem kepercayaan (belief system)
memainkan peranan yang penting dibandingkan kemampuan berpikir logis
membentuk mindset seseorang. (Pasaribu, 2019).

2. Pentingnya Perubahan Mindset


Jika menghendaki perubahan besar dan mendasar, garaplah mindset anda.
Perbedaan mendasar seorang entrepreneur dengan orang pada umumnya ialah
terletak pada mindset yang mereka miliki. Orang dengan mindset wirausaha akan
termotivasi untuk selalu produktif sehingga terus menerus melahirkan inovasi-
inovasi baru dalam membaca dan mengambil peluang usaha yang menguntungkan.
Mindset dasar ini harus dimiliki oleh setiap calon entrepreneur.
(Arianto et al 2021: 21)
Mahatma Gandhi mengatakan, “Perhatikan pikiranmu karena ia akan
menjadi kata-katamu. Perhatikan kata-katamu karena ia akan menjadiperbuatanmu.
Perhatkan perbuatanmu karena ia akan menjadi kebiasaanmu. Perhatikan
kebiasaanmu karena ia akan menjadi karaktermu, dan perhatikan karaktermu karena
ia akan menjadi taqdirmu”. Gardner dalam bukunya “Unschool Mind” mengatakan
“pikiran kita masih tersandra dan tertidur nyenyak (90%) karena berpikir belum

5
disekolahkan. Ibrahim El-Fiky seorang pakar kepribadian mengatakan, “sebanyak
80% dari pikiran manusia setiap harinya adalah negatif, berpengaruh pada
perilakunya menjadi negatif”; Peter F. Drucker seorang pakar manajemen
mengatakan bahwa “turbulensi (kekacauan) sering terjadi akibat kesalahan berpikir
dimana berpikir masa depan dengan cara berpikir kemarin.” (Aswandi, 2021)
Osborne & Plastrik (1995) “Banishing Bureaucracy” mensinyalir; “Banyak
lembaga pemerintah (negeri) tidak melayani masyarakatnya dengan baik, sementara
lembaga swasta sebaliknya. Hal ini terjadi akibat dari kesalahan berpikir. Pihak
pemerintah berpikir bahwa keberlangsungan hidupnya ditentukan oleh dirinya,
sementara pihak swasta berpikir bahwa kelangsungan hidup atau usahanya sangat
ditentukan oleh masyarakat atau pelanggannya.
Jika kita ingin tetap bertahan hidup di era baru sekarang dan akan datang,
maka pola pikir (mindset) kita harus mengalami perubahan. Perubahan pola pikir
dapat dimulai melalui pemberian informasi sebanyak-banyaknya, baik melalui
proses pendidikan, pembelajaran maupun pengalaman yang efektif. (Aswandi,
2021)

C. Peranan Mindset (Pola Pikir)


Mindset atau pola pikir merupakan keseluruhan atau kesatuan dari keyakinan yang
kita miliki, nilai-nilai yang kita anut, kriteria, harapan, sikap, kebiasaan, keputusan,
dan pendapat yang kita keluarkan dalam memandang diri sendiri, orang lain,
maupun kehidupan. Mindset adalah penyaring yang dibangun untuk menafsirkan
semua yang kita lihat dan alami. Mindset akan menggerakkan perilaku, dan
menggiring ke arah fakta yang terjadi. Ketika mindset cenderung negatif atau
pesimis, maka kehidupan kita juga akandemikian, dan sebaliknya, ketika mindset
cenderung ke arah positif, maka hasilnya juga akan positif. Demikian pula mindset
dalam menghadapi perubahan. Ketika seseorang telah merasa sukses dan kaya,
maka dia cenderung merasa puas dan kemudian menolak perubahan. Sebaliknya,
seseorang yang berpikir perubahan, maka dia akan berpikir dan berusaha
memperbarui produk, agar selalu fresh. (Muslikhahuny, 2017)
Jadi dapat kita ambil bahwa peran mindset dalam kewirausahaan iyalah
sebagai pola pikir yang akan menggerakkan seseorang menjadi wirausahawan.

6
D. Perubahan Mindset (Pola Pikir)

Bagaimana Pola Pikir Berubah? Bagaimana pola pikir berubah ini sesuatu
yang misterius. Tidak banyak yang dapat diketahui bagaimana ini terjadi. Yang
dapat dilihat adalah dampak dari perubahan itu- apa ucapan dan tindakannya dalam
kehidupannya sehari-hari.

Ada dua arah perubahan mind-set: reformatif (baik) atau deformatif (buruk).
Perubahan yang reformatif adalah perubahan mind-set yang menunjukkan tren
reformatif; makin lama makin kelihatan buah-buah yang baik dari kehidupan
seseorang. (JM, 2020)

Misalnya, yang tadinya mudah tersinggung, sekarang tidak gampang


tersinggung; yang tadinya suka marah, sekarang tidak sering marah; yang tadinya
banyak bicara tanpa tindakan, sekarang ada keseimbangan antara ucapan dan
tindakan; yang tadinya suka iri, sekarang tidak; yang tadinya bicara kasar, sekarang
bicara sopan; yang tadinya sering terlambat, sekarang selalu datang on-time pada
setiap pertemuan; yang tadinya takut dipecat, sekarang tidak takut dipecat; yang
tadinya pengecut, sekarang jadi pemberani; yang tadinya malas kerja, sekarang
rajin; yang tadinya ingin mengejar jabatan, sekarang ingin melayani; yang tadinya
hanya mau untung, sekarang mau berbagi dan tidak takut rugi.

Sebaliknya, perubahan yang deformatif adalah perubahan yang menuju hal


yang buruk. Tren perubahan menuju pembusukan baik dalam pemikiran, ucapan
dan tindakan. Misalnya, yang tadinya orang suka bicara, sekarangmakin suka bicara
tanpa tindakan; yang tadinya senang berdebat, sekarang cenderung berdebat dengan
emosi yang berlebihan; yang tadinya semangat kerja, sekarang motivasi berkurang;
yang tadinya rajin kerja, sekarang malas kerja; yang tadinya sering bersyukur,
sekarang sering mengeluh.

Fenoma perubahan yang deformatif ini juga bisa mengambil bentuk seperti
suka membantah, sulit menerima nasihat, sulit mendengar orang lain, sulit
berkomunikasi, memilih sikap mau-menang-sendiri, selalu menyalahkan orang lain,
tidak tahan mendengar kritik dan lain-lain.

7
Ada beberapa pra-syarat agar terjadi perubahan yang reformatif. Salah satu
adalah masuknya informasi-informasi yang baik ke dalam pikiran. Dengan kata
lain, pemikiran baik masuk ke pikiran. Infomasi-yang-baik ini tentu tidak langsung
mendapat sambutan yang hangat dari penghuni-pikiran yang lama. Dampaknya,
muncul persaingan antara pemikiran-yang-baru dan pemikiranyang-lama. Kedua
belah pihak saling adu kekuatan dan selalu berusaha untukmenempati ruang-ruang
kosong dalam pikiran.

Bila ruang itu ternyata sudah dikuasai pemikiran-lama, pemikiran baru akan
menggunakan segenap kekuatannya untuk mengusir penghuni lama. Sebaliknya,
bila penghuni lama terusik dan terganggu, ia akan berusaha sekuat mungkin untuk
mempertahankan wilayahnya selama mungkin di pikiran; ia tidak akan
menyerahkan wilayah kekuasaannya begitu saja kepada penghuni baru (pemikiran-
baik baru).

Bila memang sudah waktunya, pemikiran-buruk bisa tergusur oleh


pemikiran baik. Dan bila informasi-informasi baik terus diberikan kepada pikiran,
pemikiran buruk bisa tersingkir. Bila sudah tersingkir, ia akan tetap mengintai dan
mengintip kapan waktu yang baik untuk masuk kembali ke dalam pikiran.

Namun, proses perubahan reformatif tidak selalu terjadi. Bisa juga


pemikiran lama tetap bertahan dan pemikiran baru ditolak. Bisa saja benteng
pemikiran buruk sudah begitu kokoh sehingga pemikiran baik harus menunggu
waktu yang cukup lama agar bisa menyelinap secara perlahan atau tiba-tibamasuk
karena ada keajaiban. Jadi, pemikiran yang baik tidak selalu diterima pikiran.

Jadi, jangan heran kalau Anda melihat perubahan yang terjadi pada
seseorang. Yang tadinya baik dan Anda kagum kepadanya, sekarang Anda geleng-
geleng kepala melihat kehidupannya yang menyedihkan; atau orang yang tadinya
Anda pikir tidak berguna, sekarang diam-diam Anda kagum karena perubahan-baik
yang terjadi pada dirinya. Ada misteri di balik perubahan pola pikir.

Menurut Fachrurazi (2021: 50) Berpikir merupakan proses dimana manusia


mengolah fakta, informasi dan data untuk membuat sebuah keputusan. Berpikir

8
perubahan adalah sebuah sikap dari manusia yang menggunakan ide-ide untuk
menciptakan hal baru atau menciptakan perubahan.

Banyak sekali manfaat yang dapat kita rasakan dari berpikir perubahan,
misalnya:
1. Mengubah kebiasaan lama yang kurang produktif menjadi lebih produktif lagi
2. Mengembangkan diri untuk mencoba hal baru yang lebih bermanfaat
3. Meningkatkan kekereativitasan seseorang dalam berkreasi
4. Menghasilkan dan meningkatkan income
5. Membuat semakin percaya diri dalam melangkah
6. Membuat seseorang mampu menyelesaikan masalah di era digital ini, sudah
saatnya kita menggapai kesuksesan dan mulai berpikir perubahan. Mencoba
hal-hal baru yang lebih bermanfaat dan mulai meninggalkan kebiasaan lama.
(Fachrurazi & Nurcholifah, 2021: 50)

E. Definisi Pola Pikir Wirausaha

Pada dasarnya, pola pikir wirausaha adalah cara berpikir yang


memampukan Anda untuk menghadapi tantangan, mampu mengambil keputusan,
dan bertanggung jawab atas keputusan yang Anda ambil. Semua orang bisa
memiliki pola pikir wirausaha asalkan mereka mau mempelajarinya, termasuk
Anda!

Pola pikir wirausaha dapat dimiliki ketika Anda mau selalu belajar dari
kesalahan, memperbaiki hal-hal kurang baik dari pengalaman Anda sebelumnya
dan berusaha yang terbaik untuk mengimplementasikan ide-ide Anda.

F. 3 Elemen Pola Pikir Wirausaha

Secara umum, terdapat 3 elemen dari pola pikir wirausaha, yaitu


Kepercayaan, Fokus, dan Sikap.

 Kepercayaan

Kepercayaan dalam hal ini berkaitan dengan bagaimana seseorang percaya akan
dirinya sendiri, bisnisnya, produk dan servisnya. Ketika wirausaha percaya diri,

9
maka mereka akan tahu keputusan mana yang harus mereka ambil dan mana yang
tidak.

 Fokus

Elemen kedua adalah fokus. Banyak orang ingin membuka usaha, namun mereka
tidak memiliki fokus yang cukup kuat untuk mengejar tujuannya. Fokus yang
dimaksud adalah untuk melihat kesempatan dari masalah yang ada. Kedua, untuk
hanya berfokus pada tujuan yang ingin mereka capai tanpa mempedulikan pendapat
negatif dari orang lain. Ketiga, mereka berfokus untuk mengelola risiko bisnis yang
Anda dan berusaha mencapai kesuksesan.

 Sikap

Ketiga adalah sikap. Seorang wirausaha harus memiliki mental dan karakter
tertentu untuk bisa membawa bisnisnya menuju kesuksesan. Beberapa karakter
wirausaha yang mendukung kesuksesan adalah keberanian, persisten, kemampuan
beradaptasi, rasa penasaran, kolaborasi, keinginan untuk belajar dan pengambilan
keputusan.

G. Bagaimana Cara Mengasah Pola Pikir Wirausaha?

Untuk bisa mengembangkan pola pikir wirausaha, berikut 10 sikap yang harus
Anda lakukan untuk mengasahnya:

1. Berusaha Memahami Orang Lain

Sebagai seorang wirausaha, Anda akan dituntut untuk memimpin orang lain.
Sebagai pemimpin, Anda harus tau apa yang menjadi motivasi dari tiap anggota tim
Anda. Dan dari sana, Anda bisa menentukan apresiasi apa yang bisa Anda berikan
kepada mereka untuk mendukung semangat kerja mereka.

2. Mengidentifikasi Masalah dan Berusaha Menyelesaikannya

Sebagai wirausaha, Anda tidak melihat masalah sebagai kesulitan namun sebagai
kesempatan. Ketika bisnis Anda tidak bisa menyelesaikan masalah, justru itu akan
menjadi masalah besar. Temukan masalah yang ada di pasar tertentu, lalu temukan
produk/layanan apa yang tepat untuk menyelesaikan masalah tersebut.

10
3. Berani Mengambil Risiko

Mengenai teknologi dan entrepreneurship, segala inovasi dimulai dari keberanian


untuk menghadapi risiko. Setelah Anda berhasil menemukan masalah yang ada di
pasar, Anda akan mencari metode yang tepat untuk menyelesaikan masalah
tersebut. Setelah menemukannya, maka Anda harus berani mengambil risiko untuk
mengubah ide Anda menjadi kenyataan.

4. Mencari Koneksi yang Luas dan Tepat

Sebagai seorang wirausaha, mau tidak mau Anda harus memilih lingkup jaringan
yang tepat untuk perkembangan diri Anda. Sebagai seorang wirausaha, Anda tidak
bisa menguasai seluruh bidang pekerjaan. Padahal, sebuah usaha membutuhkan
bagian finansial, teknologi, marketing, dan lain sebagainya. Carilah mentor yang
ahli di bidang-bidang tersebut untuk memberikan Anda masukan maupun saran
mengenai masalah yang Anda hadapi.

5. Lakukan Perencanaan, Pengembangan, dan Review Berulang Kali

Tidak ada produk yang bisa jadi secara sempurna dalam sekejap, bukan? Untuk
setiap langkah yang strategi yang Anda buat sebagai wirausaha, Anda harus
membuat perencanaan, pengembangan, mengulas produk Anda, membuatnya
menjadi lebih baik lagi. Semua inovasi pasti akan melalui tahap tersebut hingga
menjadi produk paling tepat untuk pasar.

6. Terus Belajar dan Bertumbuh

Tidak ada kata berhenti untuk belajar. Wirausaha sukses di dunia menyadari bahwa
banyak hal yang belum mereka ketahui di dunia ini, bahkan meskipun mereka
sudah mencapai kesuksesan yang sangat besar. Pengembangan diri dimulai dari
belajar, baik itu melalui artikel, blog maupun buku. Warren Buffet, investor dan
CEO terkenal dari Amerika mengungkapkan bagaimana ia menghabiskan 80%
harinya untuk membaca. Elon Musk, Mark Zuckerberg hingga Bill Gates juga
selalu menyisihkan waktu tiap harinya untuk membaca.

11
7. Selalu Menentukan Tujuan

Tidak ada mimpi yang terlalu besar atau tujuan yang terlalu kecil. Pastikan bahwa
tiap harinya Anda memiliki tujuan atau goal yang ingin Anda capai, mulai dari
sesederhana meluncurkan website pertama Anda, membuat perjanjian jangka
panjang dengan klien Anda hingga menghubungi teman lama Anda.

Jika Anda memiliki tujuan yang besar, cobalah bagi-bagi menjadi tujuan kecil yang
ingin Anda capai tiap harinya dan lebih realistis untuk Anda capai. Pastikan juga
untuk menulis tujuan Anda di selembar kertas dan review tujuan tersebut tiap
malam sebelum Anda tidur. Penelitian bahkan mengatakan bahwa 42% orang yang
menulis tujuannya lebih mungkin mencapai mimpinya dibandingkan mereka yang
tidak melakukannya.

8. Merasa Nyaman untuk Tidak Merasa Nyaman

Menjadi wirausaha tidak seindah seperti yang Anda bayangkan. Anda harus
terbiasa untuk menghadapi segala ketidakpastian dan hal-hal yang membuat Anda
merasa tidak nyaman mulai dari ketakutan akan penolakan, risiko, kegagalan, rasa
malu, kritik, dan lain sebagainya. Di sisi lain, semua hal ini adalah kompensasi dari
kebebasan dan perasaan puas yang hanya bisa Anda dapatkan ketika menjadi
seorang wirausaha.

Jika Anda mengetahui hal yang membuat Anda merasa takut atau tidak nyaman,
menyadari bahwa hal tersebut menjadi penghambat Anda, cobalah biasakan. Hal
yang menakutkan akan menjadi biasa saja ketika Anda terbiasa menghadapinya.

9. Kembangkan Self-Awareness

Coba untuk mulai berkenalan dengan diri Anda sendiri, lihat kembali ke dalam diri
Anda, hal apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan Anda. Gunakan kelebihan
Anda sebagai kekuatan untuk membangun bisnis Anda dan cari orang-orang yang
bisa melengkapi kekurangan Anda. Bersabarlah dan jangan ambil keputusan secara
terburu-buru. Selain itu, tetaplah bersikap percaya diri atas keputusan yang Anda
ambil.

12
10. Jadilah Pengamat

Mereka yang sukses biasanya adalah pengamat yang baik, mengamati kesempatan
yang ada di pasaran, mengamati apa hal yang memotivasi anggota tim dan investor,
dan mengamati kesalahan krusial yang menghambat kesuksesan. Dari semua
pengamatan itulah, seorang wirausaha mencari anggota tim yang tepat dan
menyusun strategi terbaik untuk membawa bisnis mereka menuju kesuksesan.

13
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berpikir merupakan pangkal dari munculnya mindset yang diperlukan bagi


seorang wiraswasta menentukan langkah dalam menyusun rencana. Pola pikir yang
baik akan menghasilkan cara pandang yang baik bagi seorang wiraswastawan.
Sudah sepantasnya ia menyingkirkan pola pikir negatif yang berasal dari keragu-
raguan dalam memikirkan rencana. Ini akan terasa penting ketika bagi seorang
wiraswasta melihat efek-efek baik yang muncul ketika memunculkan pola pikir
positif dan matang baik ketika menyusun usaha, menghadapi masalahmasalah yang
mungkin ditemui ketika mengembangkannya, hingga ia menerima untung dari
usahanya.

B. Saran

Karakteristik kewirausahaan mempengaruhi pengembangan usaha secara


langsung dan tidak langsung. Pengembangan usaha dapat tercapai jika pelaku usaha
memiliki karakteristik kewirausahaan dan memiliki modal yang cukup dalam
mengembangkan usaha. Jika pelaku usaha ingin usaha dapat berkembang, maka
mereka tidak hanya dituntut memiliki pendidikan yang tinggi, namun juga harus
memiliki networking atau jaringan kerja, berinovasi, dan merubah pola pikir atau
cara pandang sehingga memiliki semangat untuk maju.

14
DAFTAR PUSTAKA

Arianto, A., Andi, D., & Dkk. (2021). Entrepreneurial Mindsets & Skill - Hadion
Wijoyo - Google Books. Solok: Insan Cendekia Mandiri.

Maulana, Rizal dkk. (2021). Pentingnya Perubahan Dan Peranan mindset (Pola
Pikir). Kalimantan Barat: FTIK IAIN Pontianak

Dewobroto, Wisnu. (2021). Daya.id. Apa itu pola pikir wirausaha dan bagaimana
cara mengasahnya. diakses pada 4 april 2023 dari https://www.daya.id/usaha/artikel
-daya/pengembangan-diri/apa-itu-pola-pikir-wirausaha-dan-bagaimana-cara-
mengasahnya-

15

Anda mungkin juga menyukai