Anda di halaman 1dari 11

Makalah

BERORIENTASI PADA TINDAKAN


(disusun dan didiskusikan pada mata kuliah Media Pembelajaran yang diampu
oleh Dr. Marini Susanti Hamidun, S.Si, M.Si)

Oleh :
Sri Wirdayanti Andup
431418076
Kelas A

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa, karena ia senantiasa


memberikan nikmatnya sehingga penyusunan makalah yang berjudul
“Berorientasi pada Tindakan” dapat diselesaikan dengan baik. Walaupun mungkin
dalam penulisan masih ada kesalahan dan kekeliruan namun penulis yakin bahwa
manusia itu tidak ada yang sempurna, mudah-mudahan melalui kelemahan itulah
yang akan membawa kesadaran kita akan kebesaran tuhan yang maha esa. Pada
kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan dan usaha yang
telah membantu saya dalam membuat makalah ini niscaya tanpa adanya bantuan
dari berbagai pihak penyusunan makalah ini tidak akan terwujud.
Penyelesaian makalah ini hanya dapat terlaksana karena bantuan pikiran,
tenaga dan moril dari berbagai pihak. Oleh karena itu kami menyampaikan terima
kasih. Akhir kata, penulis menyadari bahwa karya makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Sehingga segala kritik dan saran yang bersifat membangun
diharapkan demi penyempurnaan makalah ini.

Kotamobagu, Oktober 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................2
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Karakter Yang Berorientasi Pada Tindakan…………………………...3
2.2 Sikap Dan Tindakan Bagi Pribadi Yang Berorientasi Pada Tindakan....3
BAB III PENUTUP.............................................................................................7
3.1 Kesimpulan............................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kewirausahaan mengalami perkembangan yang cukup pesat di berbagai
negara. Kewirausahaan tidak hanya berperan dalam meningkatkan output dan
pendapatan per kapita, namun melibatkan pengenalan atau penerapan perubahan
dalam struktur bisnis maupun masyarakat (Slamet ,2014). Kemajuan teknologi
dan ilmu pengetahuan ikut memiliki andil dalam mendorong praktikpraktik
kewirausahaan yang pada akhirnya memunculkan berbagai penemuanpenemuan
produk dan jasa baru bagi konsumen. Hal ini tentunya membuka peluang kerja
baru, membuka pasar baru, dan dalam jangka panjang akan mampu menciptakan
pertumbuhan usaha di berbagai sektor.
Pentingnya memiliki orientasi kewirausahaan dalam menjalankan usaha telah
dibuktikan dalam beberapa penelitian. Menurut penelitian Kaur & Mantok (2015)
yang membuktikan bahwa tiga dimensi orientasi kewirausahaan yaitu sikap
proaktif, risk-taking (pengambilan keputusan), dan inovasi berpengaruh terhadap
kinerja bisnis diukur dari kinerja subjektifnya. Didukung dengan penelitian Uddin
& Bose (2015) dengan empat variabel orientasi kewirausahaan yaitu inovasi,
proaktif, risk-taking, dan autonomi terbukti berpengaruh terhadap kinerja usaha.
Hal ini menunjukkan bahwa usaha kecil yang ingin meningkatkan kinerjanya
tentunya harus memiliki orientasi kewirausahaan yang kuat
Dengan memiliki orientasi kewirausahaan dan kemampuan manajemen yang
baik diharapkan dapat membuat dan menjalankan strategi yang tepat bagi
usahanya. Menurut Zimmerer (2008), strategi adalah peta jalan tindakan-tindakan
yang disusun oleh wirausahawan untuk mencapai misi,sasaran, dan tujuan
perusahaan. Wirausahawan harus menyusun strategi yang kuat berdasarkan pada
langkah sebelumnya yang menggunakan kompetensi inti dan kekuatan perusahaan
sebagai batu loncatan menuju kesuksesan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Mengapa karakater yang berorientasi pada tindakan sebagai salah satu
karakter yang terpenting bagi wirausaha?
2. Bagaimana sikap dan tindakan yang perlu dimiliki untuk dapat menjadi
pribadi yang berorientasi pada tindakan?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui karakter yang berorientasi pada tindakan sebagai salah satu
karakter yang terpenting bagi wirausaha
2. Mengetahui sikap dan tindakan yang perlu dimiliki untuk dapat menjadi
pribadi yang berorientasi pada tindakan.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Karakter Yang Berorientasi Pada Tindakan
Orientasi pada tindakan merupakan kemampuan berpikir dan bertindak cepat
terhadap suatu keadaan maupun permasalahan dengan hasil solusi yang dianggap
terbaik dan efektif bagi permasalahan tersebut. Karakter yang berorientasi pada
tindakan adalah karakter-karakter yang dimiliki oleh pribadi yang cenderung
memilih tindakan-tindakan nyata daripada hanya berkata-kata maupun berpikir.
Salah satu ciri seorang wirausaha adalah pikirannya yang lebih berorientasi pada
tindakan (action) daripada sekedar bermimpi, berkata-kata, berpikir-pikir, atau
berwacana. Seorang wirausaha selalu menghadapi resiko, ketidakpastian, dan
keterbatasan dalam setiap masalah yang dihadapi. Jika hanya berkata-kata dan tak
pernah bertindak, segala kesempatan yang ada berubah menjadi bencana
(kerugian).
Selain itu seorang wirausaha harus memiliki orientas PDCA –Plan, do check
and action. Ini berarti dia tidak hanya sekedar menrencanakan berbagai strategi
dan taktik, tetapi juga melaksanakanya. Secara spesifik, seorang wirasaha harus
menghindari NATO (no action talk only), NADO ( no action dream only) dan
NACO (No action concept only). NATO hanya akan menghasilkan gosip, NADO
hanya menghasilkan visi tanpa tindakan, dan NACO hanya akan menghasilkan
teori dan falsafah, Umumnya yang berpikiran NACO adalah akademisi yang
berpikir menggunakan logika formal.
2.2 Sikap Dan Tindakan Bagi Pribadi Yang Berorientasi Pada Tindakan
Seorang yang berorientasi pada tindakan adalah orang yang memiliki tingkat
efektivitas yang tinggi. Dalam materi ini, kita akan mempelajari karakteristik
seseorang yang berorientasi pada tindakan . Dalam hal ini, akan digunakan konsep
seseorang yang efektif yang dikemukakan oleh Stephen Covey (2004).
8 (delapan) habbits of highly effective people:
1. Proaktif
Seseorang yang efektif mengambil inisiatif untuk bertindak, bukan
menunggu atau bewacana. Bertindak proaktif adalah mengambil tindakan
sebelum sebuah kejadian yang tidak dikehendaki muncul Dengan kata
lain, orang-orang yang proaktif selalu mengantisipasi hal-hal yang akan
terjadi dan cepat mengambil tindakan penyelamatan. Mengapa mereka
bisa bertindak cepat? Jawabannya adalah karena mereka sehari-hari berada
dilapangan . Mereka melatih instuisi dengan menangkap segala signal
tersebut. Sebagai contoh: menjelang lebaran, para pedagang tekstil sudah
melakukan stok barang lebih banyak dari biasanya untuk mengantisipasi
lonjakan permintaan. Dengan kata lain, ada “pola” yang dipelajari oleh
seseorang wirausaha. Misalnya, pola permintaan pada hari-hari tertentu
atau menjelang hari raya sehingga sebelum bulan puasa tiba, dia sudah
melakukan penyetokan barang dalam jumlah yang cukup.
2. Bermula Dari Ujung Pemikiran (Goal Oriented)
Manusia yang berorientasi pada tindakan tidak hanya mengejar pencapaian
tujuan, akan tetapi juga berburu tujuan yang benar. Supaya mampu
berorientasi pada tindakan, manusia harus mengenal dan paham betul
situasi yang dihadapi. Anda harus mengenal lingkungan (pasar) dimana
Anda berada, produk yang Anda tangani pasar dan konsumennya harga,
lokasi, siklus ekonomi, latar belakang suatu keadaan, dan seterusnya.
Namun kenyataannya, semua itu tidak mudah.
3. Mendahulukan hal yang utama
Kebiasaan ini berkaitan dengan sikap mengedepankan prioritas. Seseorang
harus focus pada hal-hal yang urgent dengan membuat prioritas, dan
menyadari bahwa tidak semua hal dikategorikan urgent. Demikian pula
kita tidak bisa mengatasi semua masalah. Selesaikan masalah-masalah
tertentu saja yang bisa diselesaikan , dan lainnya akan mengikuti. Sekali
lagi, kita hanya bisa menyelesaikan sebagaian masalah saja, karena kita
wajib memilihnya. Sebagai contoh tiap individu pasti mempunyai masing-
masing dalam hidupnya.
4. Berpikir dan Bertindak Win/win
Bisnis atau berwirausaha pada dasarnya adalah upaya memenangkan
kehidupan dan selalu bersikap win-win. Mereka berusaha agar semua
pihak mencapai kondisi akhir yang baik. Pola berpikir win-win akan
membantu kita menciptakan kerjasama.
5. Cari Tahu Dulu untuk memahami, baru dipahami
Agar dapat mengembangkan hubungan yang win-win, seseorang harus
dapat mengetahui apa yang diinginkan oleh pihak lain dan apa makna
menang bagi mereka. Dalam hal ini, kita harus dapat memahami apa yang
menjadi kebutuhan dan keinginan orang lain sebelum mengutamakan
tujuan pribadi kita.
6. Sinergi Dalam berwirausaha
Anda harus mencari sinergi, yaitu suatu total yang lebih besar dari
penjumlahan elemenelemen tunggalnya. Misalnya, ada 2 phak A dan B,
dan bila masing-masing bekerja sendiri-sendiri, masingmasing hanya akan
menghasilkan 2 buah, dan kalau dijumlahkan A + B = 4. Dengan sinergi
antara A dan B, maka 2 + 2 > 4 inilah yang disebut sinergi. Sinergi yang
efektif sangat bergantung pada komunikasi.
7. Menajamkan Ketahanan, Fleksibilitas Dan Kekuatan
Habit ini berkaitan dengan upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk
melatih ketahanan, fleksibilitas dan kekuatannya. Upaya yang dapat
dilakukan adalah melalui kegiatan-kegiatan spiritual, hidup yang
seimbang, melakukan meditasi atau bisa juga dengan membaca buku-buku
self help yang membangkitkan semangat atau mendengarkan musik.
Keseimbangan mental dapat mengubah kebiasaankebiasaan buruk, seperti
kebiasaan menonton televisi berlebihan-atau bermalas-malasan. Dengan
kata lain, hal ini berkaitan dengan latihan mengembangkan hati, koneksi
emosi, dan keterikatan kita pada orang lain. Selain itu , jangan pernah
takut salah selama kesalahankesalahan tersebut masih kesalahan kecil.
8. Menemukan Keunikan Pribadi Dan Membantu Orang Lain
Menemukannya. Menemukan keunikan berarti mengenal potensi yang
dimilikinya, yang tersebar pada empat elemen utama, yaitu pkiran, tubuh,
hati dan jiwa. Jika pikiran terus dikembangkan
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa berorientasi pada
tindakan berarti berpikir cepat dan bertindak terhadap suatu keadaan untuk
menghasilkan solusi permasalahan yang baik dan efektif. Sikap ini terkadang
dikaitkan dengan seberapa seseorang responsif terhadap keadaan, seberapa cepat
untuk mengambil tindakan sebagai solusi terhadap masalah yang ada, dan
seberapa jauh komitmen orang tersebut atas perkataannya.

DAFTAR PUSTAKA

Kaur, Gurjeet, and Stanzin Mantok. 2015. “Effects Of Entrepreneurial


Orientation ON BUSINESS PERFORMANCE: A STUDY OF SSIs IN
LUDHIANA.” Journal of Services Research 15(1): 131–58.
Slamet, Franky, dkk (2014). Dasar-Dasar Kewirausahaan: Teori dan
Praktik.Jakarta: Indeks
Uddin, Reaz, and Tarun Kanti Bose. 2015. “Entrepreneurial Orientation ( EO )
and Performance of Business in Khulna City , Bangladesh.” Journal of
Small Business & Entrepreneurship 27(4): 343–52.
Zimmer, Thomas W. Norman Scarborough. 2008 . Kewirausahaan dan
Manajemen Usaha Kecil. Jakarta: Salemba Empat

Anda mungkin juga menyukai