Oleh :
Sri Wirdayanti Andup
431418076
Kelas B
JURUSAN BIOLOGI
2020
KATA PENGANTAR
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................1
1.3 Tujuan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................3
2.1 Pengertian LKS ………………………………………………………..3
2.2 Model LKS.............................................................................................4
2.3 Manfaat LKS…………………………………………………………..4
2.4 Menyusun Dan Mengembangkan LKS (syarat didaktik, konstruksi, dan
teknis)………………………………………………………………….4
2.5 Mengembangkan LKS………………………………………………….6
BAB III PENUTUP.............................................................................................8
3.1 Kesimpulan............................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Apa pengertian LKS?
2. Bagaimana model LKS (eksperimen dan non eksperimen?
3. Apa saja manfaat LKS?
4. Bagaimana menyusun dan mengembangkan LKS (syarat didaktik,
konstruksi, dan teknis)?
5. Bagaimana mengembangkan LKS?
1.3 Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui pengertian LKS
2. Mengetahui model LKS
3. Mengetahui manfaat LKS
4. Mengetahui menyusun dan mengembangkan LKS (syarat didaktik,
konstruksi, dan teknis)
5. Mengetahui mengembangkan LKS
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian LKS
Lembar Kerja Siswa (LKS) Menurut Fahrie (2012) Lembar kerja siswa
(LKS) adalah lembaran-lembaran yang digunakan sebagai pedoman di dalam
pembelajaran serta berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik dalam
kajian tertentu. Menurut Sudrajat (2009) lembar kerja siswa adalah lembaran-
lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan siswa. LKS merupakan materi ajar
yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diiharapkan dapat
mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, Peserta didik akan
mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi. Selain
itu peserta didik juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami
materi yang diberikan. Dan, pada saat bersamaan, peserta didik diberi materi serta
tugas yang berkaitan dengan materi tersebut (Belawati dkk, 2007). Sedangkan
menurut Andi Prastowo (2011) LKS merupakan suatu bahan ajar cetak berupa
lembar-lembar kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk-petunjuk
pelaksanaan tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh peserta didik, yang
mengacu pada kompetensi dasar yang harus dicapai.
Lembar Kerja Siswa (LKS) adalah suatu bahan ajar cetak yang berupa
lembar-lembaran kertas yang berisi materi, ringkasan, dan petunjuk pelaksanaan
tugas pembelajaran yang harus dikerjakan oleh siswa, baik bersifat teoritis
dan/atau praktis yang mengacu pada kompetensi inti dan kompetensi dasar yang
harus dicapai siswa; dan peggunaannya tergantung dengan bahan ajar lain
(Prastowo, 2013).
Jadi, Lembar Kerja Siswa ( LKS) bisa diartikan lembaran-lembaran yang
digunakan peserta didik sebagai pedoman dalam proses pembelajaran, serta berisi
tugas yang dikerjakan oleh siswa baik berupa soal maupun kegiatan yang akan
dilakukan peserta didik. Prinsipnya lembar kerja siswa adalah tidak dinilai sebagai
dasar perhitungan rapor, tetapi hanya diberi penguat bagi yang berhasil
menyelesaikan tugasnya serta diberi bimbingan bagi siswa yang mengalami
kesulitan. Mengandung permasalahan (problem solving) sehingga siswa dapat
mengembangkan pola pikir mereka dengan memecahkan permasalahan tersebut.
Lembar kerja siswa merupakan bahan pembelajaran cetak yang yang paling
sederhana karena komponen isinya bukan pada materi ajar tetapi pada
pengembangan soal-soalnya serta latihan.
2.2 Model LKS (eksperimen dan non eksperimen)
LKS terdiri dari dua jenis, yaitu LKS eksperimen dan LKS non-eksperimen.
LKS eksperimen adalah LKS yang dijadikan pedoman untuk melaksanakan
eksperimen dan dapat memuat semua jenis keterampilan proses. LKS
noneksperimen adalah LKS yang dijadikan pedoman untuk memahami konsep
atau prinsip tanpa melakukan eksperimen dan hanya memuat keterampilan proses
tertentu.
2.3 Manfaat LKS
Manfaaat LKS menurut Hadi Sukamto adalah (1)memberikan pengalaman
kongkret bagi siswa, (2)membantu variasi belajar, (3)membangkitkan minat
siswa, (4)meningkatkan retensi belajar mengajar, (5) memanfaatkan waktu secara
efektif dan efisien. Sedangkan menurut Darmojo dan Kaligis mengajar dengan
menggunakan LKS dalam proses belajar mengajar memberikan manfaat, diantara
lain memudahkan guru dalam mengelola proses belajar mengajar, misalnya dalam
mengubah kondisi belajar yang semula berpusat pada guru (teacher centered)
menjadi berpusat pada siswa (student centered)
2.4 Menyusun dan mengembangkan LKS (syarat didaktik,konstruksi, dan
teknis)
Syarat-syarat dalam menyusun / membuat lembar kerja siswa (LKS) adalah
sebuah buku yang dibagikan kepasa siswa yang berisi soal-soal dan materi
pelajaran secara singkat. LKS bertujuan untuk meningkatkan atau menambah
sumber belajar siswa sekaligus sebagai media untuk latihan soal-soal.
a. Syarat Didaktik
Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E. Kaligis mengatakan LKS sebagai
salah satu bentuk sarana PBM haruslah memenuhi persyaratan didaktik, artinya
LKS harus mengikuti asas-asas belajar-mengajar yang efektif, yaitu :
1) Memperhatikan adanya perbedaan individual.
2) Menekankan pada proses untuk menemukan konsep-konsep.
3) Memiliki variasi stimulus melalui berbagai media dan kegiatan peserta didik.
4) Dapat mengembangkan kemampuan komunikasi sosial, emosional, moral, dan
estetika pada diri peserta didik.
5) Pengalaman belajarnya ditentukan oleh tujuan pengembangan pribadi peserta
didik dan bukan ditentukan oleh materi bahan pelajaran.
b. Syarat-syarat Konstruksi
Selain syarat diktatik, dalam menyusun LKS juga harus memenuhi syarat
kontruksi. Dimana berkaitan dengan susunan kata, pemilihan kata, kesederhanaan
bahasa, dan keefisienan suatu kalimat. Beberapa hal yang harus diperhatikan
dalam menyusun dan membuat LKS menurut Rudiyanto antara lain yaitu:
1) Menggunakan bahasa yang sesuai dengan tingkat kedewasaan (tingkat
perkembangan kognitif) siswa;
2) Menggunakan struktur kalimat atau kata-kata yang jelas;
3) Memiliki tata urutan pelajaran yang sesuai dengan tingkat kemampuan
siswa, apabila konsep yang hendak dituju merupakan sesuatu yang
kompleks, dapat dipecah menjadi bagian-bagian yang lebih sederhana;
4) Menggunakan kalimat yang pendek dan sederhana;
5) Memiliki tujuan pembelajaran yang jelas serta manfaat dari pelajaran itu
sebagai sumber motivasi;
6) Mempunyai identitas untuk lebih memudahkan administrasi, misalnya nama,
kelas, mata pelajaran, tanggal, dan sebagainya.
c. Syarat Teknik
Syarat terakhir adalah syarat teknik, berkaitan dengan penyajian LKS, yaitu
berupa tulisan, gambar, dan penampilan. Ketiga hal tersebut menjadi salah satu
penunjang dalam meningkatkan hasil prestasi siswa. Jika ketiga hal tersebut
memiliki kualitas yang baik, menarik perhatian siswa untuk belajar maka bisa jadi
prestasi siswa juga akan meningkat.
Menurut Darmodjo dan Kaligis, beberapa syarat teknik diantaranya adalah :
1) Tulisan
Tulisan dalam LKS diharapkan memperhatikan hal-hal berikut ; LKS
menggunakan huruf cetak dan tidak menggunakan huruf latin atau romawi,
LKS menggunakan huruf tebal yang agak besar untuk topic, LKS
menggunakan minimal 10 kata dalam 10 baris, LKS menggunakan bingkai
untuk membedakan kalimat perintah dengan jawaban siswa, LKS
menggunakan memperbandingkan antara huruf dan gambar dengan serasi.
2) Gambar
Gambar yang baik untuk LKS adalah gambar yang dapat menyampaikan
pesan atau isi dari gambar tersebut secara efektif kepada pengguna LKS.
3) Penampilan
Aspek penampilan sangat penting dalam LKS. Siswa pada awalnya akan
tertarik pada penampilan bukan pada isinya. Oleh karena itu, LKS harus
dibuat menarik agar siswa termotivasi untuk menggunakan LKS.
2.5 Mengembangkan LKS
Desain Pengembangan dan langkah-langkah pengembangannya antara lain :
1. Menentukan Desain Pengembangan LKS
Adapun batasan umum yang dapat kita jadikan pedoman pada saat
menentukan desain LKS adalah sebagai berikut : Ukuran, Kepadatan
Halaman, Penomoran, dan Kejelasan.
2. Langkah-langkah Pengembangan LKS
a. Menentukan Tujuan Pelajaran yang akan Di-breakdown dalam LKS
b. Pengumpulan Materi
c. Penyusunan Elemen atau unsur-unsur
Ada dua macam lembar kerja siswa (LKS) yang dikembangkan dalam
pembelajaran di sekolah.
1. Lembar Kerja Siswa Tak Berstruktur.
Lembar kerja siswa tak berstruktur adalah lembaran yang berisi sarana
untuk materi pelajaran, sebagai alat bantu kegiatan peserta didik yang dipakai
untuk menyampaiakn pelajaran. LKS merupakan alat bantu mengajar yang
dapat dipakai untuk mempercepat pembelajaran, memberi dorongan belajar
pada tiap individu, berisi sedikit petunjuk, tertulis atau lisan untuk
mengarahkan kerja pada peserta didik.
2. Lembar Kerja Siswa Berstruktur.
Lembar kerja siswa berstruktur memuat informasi, contoh dan tugas-
tugas. LKS ini dirancang untuk membimbing peserta didik dalam satu
program kerja atau mata pelajaran, dengan sedikit atau sama sekali tanpa
bantuan pembimbing untuk mencapai sasaran pembelajaran. Pada LKS telah
disusun petunjuk dan pengarahannya, LKS ini tidak dapat menggantikan peran
guru dalam kelas. Guru tetap mengawasi kelas, memberi semangat dan
dorongan belajar dan memberi bimbingan pada setiap siswa. (Indrianto,
1998:).
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa, LKS merupakan materi
ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga peserta didik diiharapkan
dapat mempelajari materi ajar tersebut secara mandiri. Dalam LKS, Peserrta didik
akan mendapatkan materi, ringkasan, dan tugas yang berkaitan dengan materi.
Selain itu peserta didik juga dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk
memahami materi yang diberikan. Dan, pada saat bersamaan, peserta didik diberi
materi serta tugas yang berkaitan dengan materi tersebut
DAFTAR PUSTAKA