Anda di halaman 1dari 11

Tugas

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Etnobotani yang diampu oleh
Dosen Dr. Jusna Ahmad, M.Si

Oleh
Sri Wirdayanti Andup
(431418076)
Kelas B Pendidikan Biologi

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
2020
POKOK BAHASAN

PRINSIP DASAR PENELITIAN ETNOBOTANI

Etnobotani adalah disiplin ilmu pengetahuan dengan kebanyakan aktifitas


pengambilan data di lapangan. Kegiatan laboratorium seringkali menjadi komponen
penting dalam penelitian etnobiologi untuk hal-hal yang terkait dengan analisis data
yang membutuhkan peralatan khusus yang hanya dapat disediakan di laboratorium.
Kegiatan penelitian di lapangan adalah kegiatan mengumpulkan data terkait
inventarisasi jenisjenis tetumbuhan, wawancara dengan masyarakat di lokasi dimana
survei etnobotani dilakukan. Sebagaimana kegiatan penelitian lainnya, persiapan-
persiapan awal sebelum melakukan kajian etnobotani dan pelaporan hasil penelitian
etnobotani menjadi sangat penting. Persiapan-persiapan yang matang akan
mendukung keberhasilan kegiatan penelitian, sementara persiapan yang buruk akan
menghambat kegiatan penelitian. Karena penelitian lapangan mempunyai peran yang
strategis, persiapan-persiapan awal untuk kegiatan tersebut harus dipahami secara
benar.

1. Persiapan Dasar
Penelitian etnobotani seringkali dilakukan di lapangan yang penuh dengan
situasi dan kondisi yang dapat menyesatkan dan mempersulit upaya penggalian
data. Pelibatan masyarakat dalam penelitian etnobotani adalah salah satu aspek
penting dalam mendapatkan data. Untuk meningkatkan keberhasilan penelitian
etnobotani di lapangan, beberapa hal berikut harus dipertimbangkan dalam
penelitian etnobotani.
a. Ilmu pengetahuan atau fiksi. Melakukan detreminasi terhadap isu yang
akan diangkat sebagai bagian dari ilmu pengetahuan atau fiksi belaka
sangat diperlukan untuk mengarahkan penelitian etnobotani. Hal ini
sangat penting karena dalam pekerjaan etnobotani akan banyak
bersingungan dengan sisi fiksi (mitos, hikayat, dongeng) dari kebudayaan
masyarakat setempat. Bagaimanapun, etnobotani adalah kajian ilmiah
dengan metodologi atau langkah-langkah ilmiah di dalamnya.
b. Sumberdaya. Peneliti perlu melakukan sebuah kajian singkat, apakah
sumberdaya di sekitar peneliti mendukung untuk melakukan kajian
etnobotani. Terutama dalam hal klarifikasi sampel tetumbuhan yang
memang menbutuhkan klarifikasi kebenaran nama. Herbarium, Kebun
Raya, universitas, perpustakaan atau badan-badan penelitian adalah
rujukan penting jika didapatkan kesulitan terhadap identifikasi sampel
c. Biaya dan keuangan. Jika dibandingkan dengan penelitian yang sebagian
besar waktunya dihabiskan di laboratorium, seperti penelitian biokimia,
bologi sel dan molekuler, mikrobiologi dan lainnya dimana biaya banyak
dihabiskan untuk pembelian bahan kimia, maka penelitian etnobotani
akan membutuhkan dana untuk operasional di lapangan. Interaksi dengan
orang-orang dilapangan memerlukan mediasi untuk membantu
komunikasi dan atau selama kegiatan wawancara berlangsung.
d. Waktu. Waktu yang tersedia dan disediakan untuk penelitian sangat
mempengaruhi hasil yang akan diperoleh. Dengan waktu yang panjang,
data yang diperoleh akan semakin banyak.
Penetapan tujuan penelitian
Menetapkan tujuan analisis kebun dan pekarangan rumah menjadi hal
penting yang harus dipahamim oleh peneliti. Hal ini sangat penting untuk
menetapkan metode yang akan dipakai dan alat-alat analisis yang akan
digunakan. Tujuan ini juga akan membatasi sampai sejauh mana pekerjaan di
lapangan harus dilakukan, isu-isu apa yang akan disinggung, dan apa yang
tidak perlu dilakukan. Singkatnya, tujuan harus dipahami dengan baik.
Tujuan umum bagi analisis kebun dan pekarangan rumah, antara lain
adalah:
 mengetahui jenis-jenis tumbuhan dan jenis-jenis pemanfaatannya,
 mengetahui persepsi dan latar belakang pengelola kebun terhadap
diversitas tanaman kebun dan pekarangan rumah
 mengetahui struktur komunitas kebun dan pekarangan rumah
 mengetahui fenologi tanaman kebun dan pekarangan rumah, dan
hubungannya dengan pemanfaatan,
 mengetahui peran penting kebun dalam ketahanan pangan
keluarga
 mengetahui peran penting kebun dan perkarangan rumah untuk
konservasi sumberdaya hayati, dsb.

Penelitian tentang kebun dan pekarangan rumah sangat


bermanfaat untuk beberapa hal penting sebagai berikut:

 Dengan mengetahui struktur akan mengoptimalkan potensi lahan


kebun untuk mendukung beragam tujuan, baik yang dicanangkan
oleh masyarakat atau pemerintah secara umum
 Membantu dalam melakukan konservasi lahan
 Mempunyai nilai strategis dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
Review literatur
Membaca literatur etnobotani dan bahan-bahan bacaan sejenisnya
mempunyai peran penting untuk beberapa hal sebagai berikut:
 Meningkatkan pemahaman peneliti akan disiplin ilmu yang dipelajari
 Meningkatkan pemahaman terkait pendekatan penelitian dan
metodologi yang telah dilakukan oleh peneliti lainnya dalam
memecahkan permasalahan yang sama
 Menemukan gap permasalahan yang mungkin dapat dipecahkan
 Membantu perbaikan metode penelitian yang direncanakan
 Memahami karakteritik tempat wilayah yang akan menjadi lokasi
penelitian
 Memahai aspek-aspek sosial budaya yang terkait di lokai penelitian
Mempelajari pustaka dapat dilakukan lewat jurnal-jurnal ilmiah, text
book, buku statistik daerah, dan buku-buku lainnya yang relevan dan
informasinya dapat dipertanggung jawabkan. Sumber-sumber informasi dapat
diperoleh di perpustakaan atau secara on line.
Perijinan
Perijinan adalah hal yang krusial untuk dilakukan oleh peneliti sebelum
memasuki komunitas. Sebuah komunitas mempunyai aturan-aturan baik
tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur tata kehidupan, nilai-nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat. Pada dasarnya, hal tersebut tidak hanya
berlaku secara internal bagi masyarakat, tetapi juga mengikat dan menjadi
petunjuk bagi orang asing yang akan masuk dalam komunitas masyarakat.
Peneliti etnobotani harus menyadari bahwa penelitian etnobotani adalah
penelitian tentang masyarakat, dan data didapatkan dari masyarakat. Perlu
diperhatikan bahwa perijinan dalam studi etnobotani adalah hal yang prisnip.
Sebelum terjun ke lapangan, peneliti etnobotani diwajibkan untuk
berhubungan dengan institusi terkait untuk menjamin keberlangsungan studi.
Linguistik
Tidak semua informan atau responden mempunyai persamaan bahasa
dengan peneliti. Dengan demikian, koleksi data lapangan sangat berat untuk
diperoleh. Untuk itu, sebelum memasuki komunitas, peneliti etnobotani
disarankan untuk:
 Mempelajari dan memahami bahasa lokal, setidaknya untuk keperluan
sehari-hari
 Menggunakan penerjemah atau mitra yang menguasai bahasa lokal
dan bahasa peneliti
2.  Procedure Penelitian Lapangan
Prosedur penelitian etnobotani dapat merujuk kepada rekomendasi
International Institute of Rural Reconstruction (IIRR) Guidelines untuk penelitian
Indigenous knowledge (IK). Prosedur yang dapat dipakai dalam mencatat dan
mendokumentasikan IK dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Preparasi
 Mendefinisikan tujuan penelitian
 Membatasi dan mendefinisikan batasan penelitian
 Memilih metode pencatatan dan dokumentasi yang sesuai, dan
menyiapkannya untuk dipakai di lapangan
 Mengumpulkan berbagai informasi berkaitan dengan penelitian yang
akan dilakukan sebelum terjun ke lapangan
 Memperoleh ijin dari masyarakat setempat sebelum memulai aktifitas.
2. Memasuki komunitas
 Memperkenalkan diri
 Menjelaskan kepada masyarakat secara detail tentang penelitian yang
dikerjakan dan tujuan yang diharapkan
 Memastikan kepada komunitas bahwa peneliti datang untuk belajar
dari masyarakat
 Melakukan diskusikan dengan masyarakat terkait keuntungan yang
mungkin didapatkan dari penelitian tersebut
 Mempelajari bahasa lokal, jika memungkinkan melakukan komunikasi
dalam bahasa lokal.
3. Mempelajari etnobotani
 Menyiapkan form-form penelitian lapang dengan baik
 Mengajukan pertanyaan pertanyaan netral, tidak berupaya menuntun
jawaban
 Mengunakan kalimat tanya apa, bagaimana, siapa, kapan, dimana,
seberapa sering dan sejenisnya
 Mendengarkan dan menyimak dengan baik
 Terbuka, dan membiarkan persepsi/ opini informan berkembang.
4. Mencatat data dan informasi
 Mencatat semua data dan informasi, meski beberapa data/ informasi
keluar dari target yang ditentukan
 Mencatat apa adanya,tidak menambah dan mengurangi
 Mencatat data dengan cermat
 Menggunakan beberapa alat pencatat dan perekam data dengan cermat
5. Jika pekerjaan lapangan selesai:
 Melakukan validasi hasil yang didapat dengan masyarakat
 Memberikan arsip/ copy dari hasil studi
 Mendiskusikan dengan masyarakat, bagaimana hasil studi akan
ditindaklanjuti dan bagaimana mereka memperoleh keuntungan dari
IK.
3. Pemilihan Dan Penentuan Metode 
Sebagaimana pekerjaan ilmiah, sebuah metode seringkali telah ditetapkan
oleh para peneliti dilapangan. Namun demikian, sebagaimana situasi masyarakat
dan kondisi dilapangan seringkali jauh dari kondisi ideal, maka sebelum
melakukan kegiatan dilapangan diperlukan analisis metode yang akan dilakukan.
Analisis dilakukan untuk mengetahui:
 Apakah metode yang akan dilakukan akan dapat dilakukan di lapangan
 Apakah metode akan mampu menjawab tujuan dari penelitian etnobotani
yang akan dilakukan
 Apakah metode cukup efektif untuk mencari data ditengahtengah
masyarakat yang mempunyai banyak keterbatasan. Perlu diingat bahwa
banyak masyarakat adalah buta aksara dan tidak mempunyai kecakapan
dalam bertutur dengan baik, serta mempunyai sifat pemalu yang seringkali
menghambat dalam komunikasi dan wawancara.

Metode penelitian etnobotani seringkali memungkinkan adanya gabungan


beberapa metode untuk mendapatkan data yang komprehensif tentang aspek-
aspek etnobotani suatu masyarakat. Dalam penelitian etnobotani terdapat dua
pendekatan penting, yaitu pendekatan kualitatif dan pendekatan kuantitatif.
Pendekatan kualitatif dalam etnobotani berupaya untuk menjelaskan dan
memperoleh pemahaman yang mendalam dari suatu fenomena lewat koleksi
intensif data-data naratif. Pedekatan kualitatif menekannya kepada bukan angka.
Kredibilitas data dapat ditingkatkan antara lain dengan teknik trianggulasi, dan
memperpanjang lama tinggal peneliti di lapangan. Pendekatan kuantitatif adalah
pendekatan etnobotani yang menenkankan adanya data-data dalam angka.
Angkaangka yang diperoleh selama penelitian dianalisis untuk menjelaskan
fenomena pemanfaatan tumbuhan oleh masyarakat dan menjadi dasar dari
penarikan kesimpulanBeberapa peneliti saat ini juga menggunakan kedua
pendekatan tersebut untuk menjawab tujuan penelitian etnobotani. Pemilihan
metode bergantung kepada hal-hal berikut:

 Research Questions
 Tujuan penelitian
 Kepercayaan dan keyakinan peneliti
 Ketrampilan peneliti
 Waktu, dan
 Sumber dana.
Tabel 1. Perbedaan mendasar dari metode kualitatif dan kuantitatif dalam
etnobotani

Kualitatif Kuantitatif
Desain penelitian Desain penelitian
 fleksibel, terspesifikasi hanya  terstruktur, tidak fleksibel,
dalam kontek dasar tujuan terspesifikasi secara detail
penelitian. dalam mencapai tujuan
 historis etnografis penelitian
 studi kasus  eskriptif
 korelasional, kausalkomparatif
 eksperimental
Pendekatan pencarian data Pendekatan pencarian data
 induktif  deduktif
 subyektif holistik  obyektif
 pendekaan berorientasi kepada  berorientasi kepada outcome
proses
Karakteristik sampling Karakteristik sampling
 beralasan (purposive): lebih  acak (random): lebih memilih
memilih “kecil”, keterwakilan “besar”,
tidak penting,  memperhitungkan keterwakilan
 sampel diambil untuk (representative sample) untuk
memperoleh pemahaman menjeneralisasi hasil terhadap
mendalam terhadap data yang populasi
ditanyakan
Strategi koleksi data Strategi koleksi data
 koleksi dokumen  observasi non partisipan
 observasi partisipatif  wawancara formal
 Focus Group Discussion  test atau kuisioner
 kawancara informal, tidak
terstruktur
 kembutuhkan catatancatatan
yang banyak dan detail dari
data di lapangan
Analisis data Analisis data
 data mentah berupa katakata  data mentah adalah angka
 dinalisis berjalan, meliputi  dibahas pada akhir kegiatan,
sintesis (proses penyusunan menyertakan analisis statistik
hasil dan ide dari
komponenkomponen data yang
terpisah menjadi satukesatuan
yang saling terhubung)

4. Analisis Etnobotani
Data etnobotani dapat dianalisis melalui dua pendekatan, yaitu pendekatan
kualitatif dan kuantitatif. Analisis data secara kualitatif dapat dilakukan dengan
mengelompokkan tumbuhan berdasarkan kategori guna, menyebutkan daftar
tumbuhan bermanfaat beserta deskripsi cara pemanfaatannya. Untuk analisis
kualitatif biasanya menggunakan statistika deskiptif (rata-rata, standart deviasi,
modus, dll).

REFERENSI
Cotton CM (1996) Ethnobotany: Principles and applications. John Wiley & Sons, England.
Endraswara S (2006) Metodologi Penelitian Kebudayaan. Gadjah Mada University
Press,Yogyakarta.
Martin GJ (2007) Ethnobotany: a methods manual. Earthscan, London.
Philips, O.L. 1996. Some quantitative methods for analyzing ethobotanical knowledge.
Dalam: Alexiades, M.N. 1996. Etnobotanical research: a field manual. Scientific
Publication Departemen the New York Botanical Garden, Bronx, New York: 171-
197

Anda mungkin juga menyukai