Oleh
Sri Wirdayanti Andup
(431418076)
Kelas B Pendidikan Biologi
2. Berpikir Kritis
Berpikir merupakan suatu hal yang diberikan Tuhan kepada manusia,
sehingga manusia menjadi makhluk yang dimuliakan. Berpikir memberikan
gambaran adanya sesuatu yang berada dalam diri seseorang. Sesuatu yang
merupakan tenaga yang dibangun oleh unsur-unsur dalam diri seseorang untuk
melakukan aktivitas setelah adanya pemicu potensi, baik yang bersifat internal
maupun eksternal. Isi yang terkandung didalam potensi seseorang bisa berupa
subjek aktif dan aktivitas idealisasi atau bisa juga berupa interaksi aktif yang
bersifat spontanitas. Oleh karena itu, dalam berpikir terkandung sifat, proses, dan
hasil. Berpikir kritis adalah sebagai kegiatan rasional yang berkaitan dengan
penyampaian argumen – argumen rasioal.
Menurut Robert Ennis dalam Fisher, berpikir kritis adalah pemikiran yang
masuk akal dan relektif yang berfokus untuk memutuskan apa yang mesti
dipercaya atau dilakukan. Sedangkan, menurut Desmita berpikir kritis adalah
kemampuan untuk berpikir secara logis, reflektif dan produktif yag diaplikasikan
dalam menilai situasi untuk membuat pertimbangan dan keputusan yang baik.
Kemampuan berpikir kritis adalah salah satu modal dasar yang sangat penting
bagi setiap orang, sebagaimana Edwar Glaser menyatakan bahwa berpikir kritis :
3. Berpikir Kreatif
Berpikir kreatif adalah penggunaan dasar proses berpikir untuk
mengembangkan atau menemukan ide atau hasil yang asli (orisinil), estetis,
konstruktif yang berhubungan dengan pandangan, konsep, yang penekanannya
ada pada aspek berpikir intuitif dan rasional khususnya dalam menggunakan
informasi dan bahan untuk memunculkan atau menjelaskannya dengan perspektif
asli pemikir. Parkin (1995) mengemukakan berpikir kreatif adalah aktivitas
berpikir untuk menghasilkan sesuatu yang kreatif dan orisinil.
Baer (1993) mengemukakan, berpikir kreatif merupakan sinonim dari berpikir
divergen. Ada 4 indikator berpikir divergen, yaitu
4. Problem Solving
Problem Solving menurut Hamalik adalah suatu proses mental dan
intelektual dalam menemukan masalah dan memecahkan berdasarkan data dan
informasi yang akurat, sehingga dapat diambil kesimpulan dengan tepat dan
cermat.
Ciri-Ciri Prolem Solving
Karakteristik khusus pendekatan kepada siswa dalam memecahan masalah
adalah sebagai berikut:
a) Adanya interaksiyang baik antar siswa dan interaksi antara guru dan siswa
dalam menyelesaikan suatu masalah.
b) Adanya dialog matematis dan konsensus antar siswa dan antar siswa dan guru
dalam menyelesaikan suatu masalah.
c) Guru menyediakan sebuat informasi yang cukup untuk siswa mengenai
masalah yang belum terpecahkan, dan siswa mengklarifikasi,
menginterpretasi, dan mencoba mengkonstruksi penyelesaian masalah
tersebut.
d) Guru menerima jawaban “ya” atau “tidak” dan tujuannya bukan untuk
mengevaluasi.
e) Guru membimbing, melatih dan menanyakan dengan pertanyaan-pertanyaan
berwawasan dan berbagi solusi dalam proses pemecahan suatu masalah.
Menurut Solso (dalam Suharnan, 2005) Problem Solving akan meliputi tiga
komponen yaitu:
1. Identifikasi Masalah
Pada dasarnya, mengidentifikasi suatu masalah yang kompleks adalah langkah
yang cukup sulit. Tetapi, mau tidak mau hal tersebut harus dilakukan karena
merupakan langkah awal untuk bisa menyelesaikan masalah itu sendiri. Maka dari
itu, sebelum melakukan hal lain, Anda harus mengidentifikasi masalah terlebih
dahulu. Agar bisa mengidentifikasi masalah, maka langkah yang bisa dilakukan
adalah memilih pertanyaan-pertanyaan yang sesuai sehingga bisa menemukan sumber
masalah. Pada langkah ini, jangan terlalu banyak asumsi dan menebak secara asal
sebelum didiskusikan dan disepakati bersama, karena problem solving yang baik
diawali dengan mencari informasi lengkap tentang masalah yang ada.
2. Mendefinisikan Masalah
Langkah berikutnya adalah mendefinisikan masalah setelah masalah pokok
ditemukan. Pada tahap ini Anda dituntu untuk bisa merumuskan dan menggambarkan
persoalan dengan cermat dan teliti. Maka dari itu, diharapkan untuk tidak gegabah
dan asal-asalan mengambil keputusan. Karena jika salah sedikit saja, peluang untuk
bisa menyelesaikan masalah sangatlah kecil.
3. Perumusan Masalah
Langkah beriktunya adalah perumusan masalah yang berarti suatu proses
penyajian atau pernyataan kondisi yang menyebabkan masalah tersebut
hadirRumusan masalah ini hadir ketika memang Anda sudah menemukan penyebab
utama masalah itu ada.
4. Eksplorasi berbagai Kemungkinan Alternatif
Setelah merumuskan masalah, tahap berikutnya adalah mengeksplorasi berbagai
cara untuk memecahkan atau menyelesaikan masalah tersebut. Maka dari itu, di
langkah ini banyak alternative cara yang digunakan ada pula yang tidak karena
memang sudah mengetahui dampaknya ketika diuji cobakan.
5. Decision Making
Pengertian Pengambilan Keputusan (Decision Making) dan Jenis-jenisnya –
Dalam Kehidupan sehari-hari, kita selalu dihadapi dengan berbagai masalah
ataupun pilihan sehingga kita perlu mengambil keputusan yang terbaik untuk
menghadapi masalah tersebut. Demikian juga halnya dalam suatu organisasi,
Pengambilan Keputusan atau Decision Making merupakan suatu hal yang hampir
tidak bisa dihindari. Kegagalan ataupun Keberhasilan suatu Organisasi pada
dasarnya sangat tergantung pada Keputusan yang diambil oleh pihak
manajemennya. Tanpa pengambilan keputusan, Fungsi-fungsi dasar Manajemen
seperti Perencanaan, Pengorganisasian, Pemimpinan dan Pengendalian tidak akan
dapat dilaksanakan.
Pengertian Pengambilan Keputusan Menurut Ahli
Pengertian Keputusan menurut Irham Fahmi (2014:233), Keputusan
adalah proses penelusuran masalah yang berawal dari latar belakang masalah,
identifikasi masalah hingga kepada terbentuknya kesimpulan atau rekomendasi.
Rekomendasi itulah yang selanjutnya dipakai dan digunakan sebagai pedoman
basis dalam pengambilan keputusan.
Pengertian Pengambilan keputusan menurut Sondang P. Siagian, Pengambilan
Keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif
yang dihadapi dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan
tindakan yang paling cepat.
Karabay, Aysegul. Evaluation of The Thesis Based on Critical Thinking Skill In
Terms of Critical Writing Criteria, Journal of theory and practice in
education. (11) 3, 2015.