FASILITAS LABORATORIUM
Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Laboratorium yang
diampu oleh Dosen Ibu Dra. Aryati Abdul, M.Kes
Oleh
Sri Wirdayanti Andup
(431418076)
Kelas B Pendidikan Biologi
• HPLC
• Kromatograf gas
• Mesin es
• Alat Sentrifuga
• Kotak penimbang (weigh enclosure)
• Lemari es freezer
• NMR
• Spektrometer massa
• Timbangan
• pH meter
• Inkubator
• Oven
D. Masalah Kebisingan dan Getaran
Saat perencanaan awal laboratorium, pilih lokasi terbaik untuk setiap
peralatan yang menghasilkan kebisingan atau peka terhadap getaran.
Peralatan besar, seperti sentrifuga, alat kocok, dan rendaman air, sering kali
bekerja paling baik di ruang peralatan terpisah dimana peralatan tersebut
dapat terlihat tetapi tidak terdengar. Pertimbangan lainnya adalah toleransi
getaran yang diizinkan. Sebagian besar peralatan analitis, seperti resonansi
magnetik inti (NMR) spektrometer, mikroskop sensitif, spektrometer massa,
dan peralatan yang menggunakan laser akan memerlukan meja isolasi
getaran dan/atau daerah yang strukturnya dirancang untuk meminimalkan
getaran. Lakukan klarifi kasi persyaratan untuk toleransi ini dengan pabrik
peralatan.
E. Peralatan dan Utilitas Keselamatan
1. Masing-masing laboratorium harus memiliki satu atau lebih
pancuran keselamatan, unit pencuci mata, dan pemadam api yang
dapat diakses dengan mudah oleh pegawai laboratorium. Lihat
Lampiran I.1. Tindakan Pencegahan jika Bekerja dengan Peralatan
Khusus untuk informasi lebih lanjut.
2. Sistem penyiram (sprinkler) mungkin diperlukan dan dianjurkan.
Untuk daerah dengan peralatan atau bahan peka air, pertimbangkan
sistem pra-tindakan sebagai kebalikan dari sistem kering atau
alternatif yang tidak berfungsi dengan tudung laboratorium dan
ventilasi lainnya.
3. Letakkan sakelar pematian utilitas di luar atau di jalan keluar
laboratorium. Tombol pembersih ruang harus diletakkan di jalan
keluar laboratorium dengan diberi tudung.
4. Pasang banyak outlet pasokan listrik untuk mengurangi kebutuhan
kabel ekstensi dan adaptor multi-steker. Letakkan panel listrik di
area terjangkau. Pasang pemutus rangkaian salah arde (GFCI) di
dekat wastafel dan area basah.
5. Sediakan daya darurat yang sesuai jika terjadi pemadaman listrik.
6. Bila memungkinkan, pasang loop (saluran melingkar) air dingin
untuk peralatan yang memerlukan pendinginan untuk menghemat
energi, air, dan biaya pemasangan pipa drainase.
2. Program Inspeksi Laboratorium
Setiap lembaga harus mengadakan program inspeksi laboratorium berkala
untuk menjaga keselamatan fasilitas, peralatan dan pegawai laboratorium
3. Ventilasi Laboratorium
A. Penilaian Risiko Ventilasi
• Untuk bahan kimia, cari tahu apakah bahan tersebut mudah terbakar
atau reaktif atau apakah menyebabkan bahaya kesehatan jika terhirup.
Jika ada bahan kimia yang menyebabkan risiko, lihat sifat fi sik bahan
kimia itu, terutama tekanan uap dan rapat uapnya.
➢ Periksa tekanan uap bahan kimia. Tekanan uap rendah (kurang
dari 10 mm Hg) menandakan bahwa bahan kimia tersebut tidak
mudah membentuk uap pada suhu ruang dan ventiasi lab
umum atau alternatif seperti belalai gajah atau snorkel
mungkin sesuai. Tekanan uap yang tinggi menandakan bahwa
bahan tersebut dengan mudah membentuk uap dan mungkin
memerlukan kotak berventilasi, seperti tudung laboratorium.
➢ Bandingkan kepadatan uap dengan udara, yang memiliki
kepadatan 1. Bahan kimia yang memiliki kepadatan uap lebih
besar dari 1 dapat dikendalikan dengan tudung laboratorium
atau perangkat ventilasi yang menarik udara dari bawah,
seperti meja downdraft, tudung lubang, atau belalai gajah
dengan pipa buangan diarahkan ke bawah. Bahan kimia
dengan kepadatan uap kurang dari 1 akan memerlukan
perangkat ventilasi yang menarik udara dari atas, seperti belalai
gajah atau snorkel dengan buangan diarahkan ke atas.
• Untuk bahan radioaktif atau biologi, pertimbangkan apakah
pengoperasian dapat menyebabkan bahan berubah menjadi aerosol
atau tersebar di udara dan apakah hal ini menimbulkan risiko bagi
kesehatan atau lingkungan. Tentukan apakah filtrasi atau penjebakan
diperlukan atau dianjurkan.
• Untuk partikulat, tudung laboratorium atau peralatan serupa dengan
aliran udara tinggi mungkin terlalu turbulen. Kotak penimbang atau
kotak timbangan berventilasi lebih sesuai.
• Untuk bahan nano, pertimbangkan apakah tudung laboratorium
mungkin terlalu turbulen.
B. Ventilasi Laboratorium Umum dan Sistem Kendali Lingkungan
Sistem ventilasi umum mengendalikan kuantitas dan kualitas jumlah udara
yang dipasok ke dan dikeluarkan dari laboratorium. Sistem ventilasi umum
harus mengganti udara secara terus menerus agar konsentrasi unsur yang
berbau atau beracun tidak meningkat saat hari kerja dan tidak disirkulasi dari
laboratorium ke laboratorium. Sistem pembuangan terdiri dari dua kategori
utama: umum dan khusus. Sistem umum melayani laboratorium sebagai satu
kesatuan dan mencakup perangkat seperti tudung laboratorium dan snorkel.
Sistem khusus digunakan untuk tudung isotop, tudung asam perklorik, atau
sumber bahaya tinggi lainnya yang memerlukan isolasi dari sistem
pembuangan laboratorium umum.
C. Tudung Laboratorium
Tudung laboratorium (dikenal juga sebagai tudung asap kimia) adalah
komponen terpenting yang digunakan untuk melindungi pekerja laboratorium
dari paparan bahan kimia dan bahan yang digunakan di dalam laboratorium.
Tudung laboratorium standar adalah kotak tahan api dan bahan kimia yang
memiliki satu bukaan (muka) di depan dengan daun pintu yang dapat digeser
(pintu geser) untuk memungkinkan pengguna mengakses bagian dalam. Udara
dalam volume besar ditarik melalui muka dan keluar dari atas untuk
menampung dan menghilangkan kontaminan dari laboratorium.
A. Panduan untuk Memaksimalkan Efi siensi Tudung
Banyak faktor dapat mengganggu efi siensi pengoperasian tudung. Ikuti
praktik berikut untuk memaksimalkan efi siensi tudung:
Lembaga harus menentukan kriteria yang akan digunakan untuk semua tudung
laboratorium dan sistem ventilasi lainnya. Kriteria ini dapat meliputi: