Berbasis SPIRITUALITAS
DISUSUN OLEH :
KELAS PARALEL B
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA
UNIVERSITAS SURABAYA
SEMESTER GENAP 2017/2018
BAB I
PENDAHULUAN
Permasalahan yang ada pada dunia sekarang ini adalah spiritualitas yang
semakin menjadi tren pada masa kini dan juga banyak berkembangnya fenomena
meningkatnya perhatian spiritual pada masa kini. Banyak sekali tantangan bisnis di
abad sekarang ini dengan adanya banyak sekali reformasi yang terjadi, permintaan
produk yang senantiasa berubah,dan meningkatnya kebutuhan membuat pendekatan
manajemen yang mungkin agak berbeda dari pendekatan yang biasanya yang hanya
menganggap sebuah organisasi bahkan hanya sebagai mesin. Pada jaman sekarang
banyak orang yang sudah tidak melulu melihat hanya pada efisiensi tetapi juga pada
apa makna dari pekerjaan kita,apa yang dapat kita ambil atau kita pelajari pada
pekerjaan yang kita miliki. Banyak juga orang yang bingung dengan tujuan mereka
sehingga mereka juga mencari tujuan mereka sebenarnya itu apa dan sebagainya.
Karena hal hal itu yang membuat adanya paradigma yang muncul yaitu spiritual yang
berbeda dengan manajamen lakukan selama ini.
Mungkin istilah istilah ini baru mulai muncul atau didengar banyak orang yang
kita sebut spiritual ini pada akhir abad ke 20 di Amerika meskipun juga banyak spiritual
yang ada pada Jepang dan juga China. Umumnya spiritual ini digunakan untuk menjadi
penyeimbang bagi kita yang bekerja agar tidak mengalami seperti gangguan stress
karena terlalu lelah untuk bekerja.
Manusia adalah makhluk yang paling tinggi derajatnya karena manusia sudah
diberi akal budi oleh Tuhan sang pencipta alam semesta. Akal dan pikiran ini yang
membuat manusia itu pada dasarnya sangat mudah sekali berubah dari waktu ke waktu.
Jadi spiritual ini adalah salah satu kontrol yang dapat digunakan untuk manusia dalam
bertindak dan berperilaku. Spiritual juga dapat diartikan sebagai inti dari manusia yang
memasuki dan mempengaruhi kehidupannya dan dimanifestasikan dalam pemikiran
dan perilaku serta hubungannya dengan diri sendiri,orang lain,alam,dan
Tuhan(Dossey&Guzzetta,2000). Maka dari itu jika kita melihat pada kenyataan dunia
sekarang yang terjadi pada manusia itu adalah ego.Mereka selalu memikirkan tentang
ego masing masing tetapi tidak melihat dari sisi orang lain. Banyak juga pada jaman
sekarang ini ditemukan sangat banyak penderitaan seperti kemiskinan,kurangnya
pendidikan,peredaran narkoba dan lain lain karena banyak dari kita yang hanya
memikirkan diri sendiri tetapi tidak mengerti apa yang harus disikapi dengan baik.Jadi
ika seseorang paham dan mempelajari secara dalam apa itu spiritual masalah masalah
itu dapat diatasi. Selain untuk masalah pribadi spritiual ini juga dapat digunakan pada
pengendalian manajemen untuk membangun perusahaan agar menjadi lebih baik dan
juga membuat budaya organisasi jadi lebih baik.
Pembaca dapat mengerti apa itu arti dari spiritualitas dan berbagai macam
bentuk dari spiritualitas, yaitu dalam hal menerapkan sistem pengendalian manajemen
untuk mengendalika ego, mengenali penderitaan di sekitar, dalam organisasi spiritual,
dan membangun budaya organisasi.
1. Bagaimana cara kita untuk bisa mengendalikan ego kita pada saat
berhadapan dengan orang yang keras kepala?
2. Apa yang harus kita lakukan jika ada orang yang membutuhkan tetapi untuk
kebutuhan kita sendiri juga pas-pasan?
3. Seperti apa tindakan yang harus dilakukan dalam menghadapi penderitaan
yang ada di sekitar kita?
4. Seberapa besar pengaruh meditasi dalam membangun budaya organisasi?
BAB II
KAJIAN TEORI
Manusia hidup dalam lautan konsep dan label yang ia ciptakan sendiri. Saat ia
terlalu melekati konsep tersebut, maka ia menjadikan konsep dan label tersebut sebagai
egonya.
Legitimasi sebuah bisnis dinilai dari manfaatnya bagi seluruh pihak-pihak yang
berkepentingan dengannya melampaui batas-batas negara. Setiap manusia memiliki
kemampuan untuk berkontribusi dalam mewujudkan dunia yang lebih baik dan
membawa kebahagiaan bagi semuannya.
Hukum kesalingterkaitan menyebabkan tidak ada satupun komponen yang
dapat bertahan/berkembang dengan hanya mengandalkan kekuatan dirinya sendiri.
Hukum ini membantu kita memahami kesatuan antara kita dengan orang orang sekitar
kita : kolega, atasan, bawahan, mitra bisnis, pelanggan, pemasok, masyarakat sekitar,
bahkan mereka yang belum pernah berhubungan namun dalam satu organisasi yang
kita kelola. Kita akan bahagia ketika mereka bahagia.
Hukum perubahan terus menerus menunjukan bahwa segala sesuatu akan
berubah dan yang abadi adalah perubahan itu sendiri. Bisnispun mengalami perubahan.
Tidak ada kisah keberhasilan sebuah perusahaan yang sanggup mempertahankan
filosofi bisnisnya, produknya, wilayah pemasarannya, aktivitasnya, struktur
organisasinya dan sebagainya sama seperti ketika perusahaan dibentuk. Dengan adanya
hukum ini, kita sanggup untuk menerima keadaan sebagaimana adanya dan melakukan
antisipasi untuk memulai perubahan internal organisasi yang diperlukan.
Spiritualitas vs Materialistik dalam Konteks Bisnis
Welas Asih
Mindfulness
Meaningful Work
Transcendence
2. Pendidikan Dasar
Berdasarkan data tahun 2010 yang diperoleh UNESCO, ada 61 juta anak usia
pendidikan dasar yang tidak bersekolah, 47% diataranya tidak berencana untuk sekolah,
26% sempat bersekolah namun putus, dan 27% berencana untuk bersekolah kembali.
Hal tersebut dapat membuat berkurangnya generasi penerus bangsa yang dapat
mengharumkan nama bangsa untuk kedepannya. Selain itu, anak-anak di daerah
pedesaan memiliki kemungkinan lebih besar untuk tidak bersekolah dibandingkan
dengan anak-anak di daerah perkotaan. Anak-anak di negara-negara miskin, wilayah
terpencil, dan/atau negara-negara yang dilanda konflik sangat rentan dieksploitasi oleh
pihak-pihak yang berkepentingan dalam konflik tersebut. Pendidikan yang minim
membuat mereka mudah dijejali oleh paham-paham yang membangkitkan permusuhan
dan kebencian terhadap kelompok lain. Banyak diantara mereka adalah subjek
sekaligus objek dari konflik, terorisme dan peperangan. Dalam situasi terdesak, kadang
mereka harus memilih antara kelaparan atau bertemput untuk salah satu pihak demi
dapat memenuhi kebutuhan sehari-hari.
6. Penanganan Penyakit
9. Peredaran Narkoba
Akar masalah dalam kehidupan sebuah organisasi tidak terletak pada internal
atau eksternal organisasi. Akar masalah yang sesungguhnya ada pada ketidaktahuan,
egoisme, ketamakan, kekuatiran, ketakutan, dan kebencian.
Sistem pengendalian manajemen adalah sebuah sistem holistik yang digunakan
oleh manajemen untuk menyelaraskan perilaku karyawan dengan tujuan organisasi
dalam mengelola interdependensi antara pihak eksternal dan internal organisasi.
Menurut Efferin dan Soeherman (2010), SPM diperlukan untuk menyelesaikan
tiga masalah utama dari para anggota dalam sebuah organisasi, yaitu tidak tahu, tidak
mau dan tidak mampu. Masalah tidak tahu akan muncul jika anggota organisasi pada
dasarnya tidak memahami apa yang sebenarnya diharapkan oleh perusahaan. Masalah
tidak mau muncul ketika anggota organisasi tidak memiliki motivasi untuk berbuat
yang terbaik atau justru termotivasi melakukan sesuatu yang
merugikan/membahayakan organisasinya. Masalah tidak mampu muncul jika seorang
anggota dalam organisasi ditugaskan untuk melakukan sesuatu yang diluar
kemampuannya.
Prinsip Fundamental :
Menghargai kehidupan dan tidak merusak alam dan keragaman hayati
di sepanjang rantai aktivitas.
Mentaati hukum dan etika yang berlaku.
Menyatukan pelaksanaan misi komersial perusahaan dengan misi untuk
menyelesaikan masalah sosial.
Komunikasi Tertulis
Meditasi
Pelatihan Terstruktur
Aksi Lapangan
I. Bagaimana cara kita untuk bisa mengendalikan ego kita pada saat
berhadapan dengan orang yang keras kepala?
Hal yang harus kita lakukan saat berhadapan dengan orang yang keras kepala
adalah bersikap tenang, Jangan biarkan emosi anda yang malah akan membalikkan
keadaan dengan membuat mereka berfikir bahwa mereka yang menang. Bila anda
sudah mulai hilang kesabaran sebaiknya tinggalkan orang tersebut selama beberapa saat
untuk menenangkan diri dan kembalilah setelah tenang. Setelah itu, janganlah kita
langsung menyalahkan orang tersebut tetapi hargailah pendapat yang diberikannya,
karena dengan begitu akan membuat orang yang keras kepala tidak bertambah marah
namun dapat sedikit lebih tenang/baik. Orang keras kepala bukanlah orang yang jahat,
mereka hanya orang yang ingin diakui keberadaan dan pemikirannya. Lakukan
pendekatan persuasif kepada mereka dengan begitu secara perlahan mereka akan mulai
membuka diri dan terbiasa dengan ide-ide anda, hingga orang tersebut nyaman dengan
anda. Disaat ia mulai tenang, waktu tersebut dapat kita gunakan untuk berkompromi
dan negosiasi ide masing-masing pihak untuk menentukan jalan tengahnya.
II. Apa yang harus kita lakukan jika ada orang yang membutuhkan tetapi untuk
kebutuhan kita sendiri juga pas-pasan?
Pada saat saat seperti inilah mental kita diuji, dimana dalam hal ini kita harus
bisa mengalahkan diri kita sendiri. Tidak mudah memang, karena sebagai manusia ada
kecendrungan untuk lebih mementingkan dan mendahulukan kepentingan pribadi.
Mengaplikasikan hidup berbagi dalam situasi dan kondisi diri sendiri sedang pas-pasan,
sungguh-sungguh dituntut keikhlasan diri yang mendalam. Dalam hal ini sebaiknya kita
melihat sisi mana yang jauh lebih membutuhkan, apakah diri kita sendiri atau orang
lain. Sehingga ketika ada orang yang membutuhkan bantuan kita bisa memikirkannya
apakah kita benar-benar memerlukan apa yang orang itu perlukan, jika tidak terlalu
sebaiknya kita berikan untuk membantunya karena ia jauh lebih membutuhkannya.
Namun, jika kita memiliki sesuatu yang sangat kita butuhkan dan ada orang lain yang
juga membutuhkannya, kita memang tidak mungkin memberikannya karena kita juga
sangat membutuhkannya. Tetapi kita bisa menolong seseorang tersebut untuk
memperolehnya dengan tindakan lain. Contohnya ketika kita sebagai orang tua akan
membayar uang sekolah anak senilai Rp 5.000.000 dan kita membawa uang Rp
5.000.000 yang akan digunakan untuk membayar uang sekolah anak, disaat itu terdapat
orang tua lain yang kesusahan karena uang yang dimiliki kurang, karena uang yang kita
miliki juga pas-pasan kita bisa membantunya dengan memberikan informasi mengenai
beasiswa, atau memberikan informasi mengenai lowongan kerja yang dapat
menjanjikan gaji yang cukup.
III. Seperti apa tindakan yang harus dilakukan dalam menghadapi penderitaan
yang ada di sekitar kita?
Dalam mengahadapi penderitaan di sekitar, kita harus sensitive atas apa yang
terjadi. Dimana dengan sensitive terhadap penderitaan yang ada, kita dapat melakukan
tindakan di waktu yang tepat untuk memberikan pertolongan atau bantuan terhadap
penderitaan yang ada di sekitar kita tersebut agar tidak semakin meluas atau bertambah
buruk. Hal tersebut harus kita lakukan, karena kita saling itu saling terkait sehingga
penderitaan orang lain akan menghasilkan penderitaan bagi semua orang. Jadi
sebaiknya kita dapat memberikan tindakan yang tepat di waktu yang tepat untuk dapat
mengatasi atau menolong penderitaan di sekitar kita agar tidak bertambah buruk, karena
hal yang ditimbulkan kedepannya juga akan memberikan pengaruh bagi kita dan semua
orang.
Pengaruh yang diberikan sangat besar, karena meditasi dianggap sebagai yang
paling efektif untuk membangun kesadaran penuh. Meskipun meditasi sering
diasosiasikan dengan tradisi Buddhisme, namun teknik dasar meditasi itu sendiri
merupakan cara yang netral. Meditasi memungkinkan sesorang untuk lebih memiliki
kesadaran penuh disini dan sekarang, sehingga seseorang tidak akan dikuasai dengan
prasangka, stress, emosi sesaat, dan kecemasan. Atas hal tersebut akan membuat
seseorang untuk dapat berpikir lebih tenang dan jernih, dan kemudian hal tersebut dapat
membuat seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan welas asih. Maka dalam hal
tersebut. Nampak keselarasan antara manfaat meditasi dengan nilai-nilai spiritual yang
hendak dibangun dalam sebuah organisasi.
BAB IV
KESIMPULAN
I. Kesimpulan